Anda di halaman 1dari 3

KKN BTV 2 UNEJ 20, Bersama Masyarakat Canangkan Kelompok Sadar Covid19

(POKDARVID)

Gambar 1. Penerjunan KKN Back To Village di Kelurahan Kebonsari

Dewasa ini, sudah terjadi hampir 1 tahun negara dan kondisi global terpuruk karena
terserang wabah virus Covd19 yang sangat rentan terinfeksi. Berbagai kebijakan pemerintah
sudah diterapkan untuk mengantisipasi penyebaran virus covid19. Kebijakan yang uncul dari
pusat hingga pemerintahan desa bahkan rukun tetangga masih terdapat celah. Berbagai
bidang bernegosiasi dengan virus covid19 untuk tetap mampu menjalankan perannya.
Termasuk bidang pendidikan menjadi salah satu bidang yang berevolusi cepat dalam
melakukan adaptasi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya himbauan bahwa kegiatan
di kampus harus sesuai dengan protokol kesehatan. Unej hari ini menggunakan konsep KKN
Back To Village dengan memposisikan mahasiswanya KKN di masing masing lingkungan
berada. Target besarnya dalah mahasiswa mampu untuk berperan aktif dalam pengentasan
masalah negara akibat viru covid19.

Berapa daerah KKN yang dilakukan mahasiswa adalah salah satunya di Kelurahan
Kebonsari. Kelurahan Kebonsari salah satu kelurahan yang berada dalam Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember. Kelurahan Kebonsari memiliki luas wilayah 284,5 ha dengan
jumlah penduduk 31.185 jiwa yang terdiri dari 15.888 laki laki dan 15.292 perempuan.
Lingkungan yang terdapat dalam kelurahan ini yaitu Lingkungan Krajan, Lingkungan
Sumber Pakem, Lingkungan Sumberdandang dan Lingkungan Sadengan.

Latarbelakang mahasiswa memilih kelurahan kebonsari adalah wujud humanisme


dalam memberikan pertolongan dimulai dari yang terdekat. Pak Lurah, menjelaskan bahwa
kondisi masyarakat yang terdampak di kelurahan kebonsari cukup tinggi bahkan pernah
menjadi kelurahan tertinggi dengan angka pasien Covid19. Dari hasil observasi dan
assesment dapat disimpulkan letak permasalahan dari tingginya angka pasien Covid19
diakibatkan tidak berjalan lancar timsatgas covid19 kelurahan. Dampak dari hal tersebut
masyarakat tidak mampu beradpatsi secara baik, kegiatan berkerumun tetap dilakukan dan
tekesan meremehkan. Kondisi beberapamasyarakat mengatakan bahwa di rumah sakit orang
sakit flu, dianggap pasien covid19 sehingga menambah rasaa tidak percaya pada wabah virus
covid19.

Kelurahan Kebonsari terdiri dari 2 tipe masyarakat yaitu masyarakat pedesaan


(tradisonal) dan masyarakat perkotaan( modern). Sebagai mahasiswa yang memiliki tanggung
jawab untuk menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi sehingga mencari solusi atas kondisi
Kelurahan Kebonsari dengan berdiskusi dosen pembimbing lapang. Dari hasil diskusi dapat
dijalankan dalam bentuk program penyediaan fasilitas pencegahan Covid19 dibeberapa titik
yang rawan. Solusi yang muncul akibat sinergitas antara akar masalah dan potensi yang
dimiliki oleh kelurahan. Sebagai salah satu potensi yang dimiliki yaitu adanya kelompok
masyarakat yang partisipatif. Program yang dijalankan akan melibatakan secara langsung
elemen masyarakat. Visi KKN adalah “Dari oleh untuk masyarakat demi Kebonsari bebas
Covid19”. Dalam ilmu kesejahteraan sosial dalam melakukan pekerjaan sosial salah satu
prinsipnya adalah memecahkan masalah tanpa memberikan ketergantungan pada klien. Dari
hal tersebut yang melatarbelakangi munculnya visi tersebut. Dengan capaian bahwa pasca
penarikkan mahasiswa KKN masyarakat tetap menggalakkan gerakan pencegahan Covid19.

Secara pelaksanaannya mingu pertama (1) melakukan obeservasi kepada masyarakat


Kelurahan Kebonsari. Minggu kedua (2) melakukan sosialisasi atas bahaya dan pencegahan
covid19 kepada kelompok masyarakat. Kemudian melakukan pembentukkan kelompok
dengan nama Kelompok Sadar Covid19. Pada minggu ke tiga (3) pasca kelompok terbentuk
dilakukan pembekalan untuk mengisi kognisi anggota kelompok terkait Covid19 baik
pencegahan maupun bahaya. Minggu ke empat (4), melakukan pembuatan fasilitas
pencegahan Covid19 seperti pembuatan handsanitaizer dan minggu ke lima (5) pembuatan
alat cuci tangan. Salah satu faktor pendukungnya penyebaran Covid19 adalah melalui
sentuhan tangan. Pasca pembuatan tentunya adalah pemasangan yang dilakukan di berbagai
titik rawan. Tahap selanjutnya pada minggu ke enam (6) pasca pelaksanaan kegiatan tentunya
ada tahap evaluasi yang difungsikan untuk mengkur keberhasilan dan meilihat kendala yang
terjadi. Hasil evaluasi kemudian di ejawantakan dalam tindakan untuk yang berhasil
dilanjutkan dan yang gagal diperbaiki. Dan pada minggu terakhir yaitu penyusunan laporan
KKN Back To Village. (Estu Nailar Rizqi/KKN 20/Kelurahan Kebonsari
Jember/Setiyono).

Sebagai gambaran, implementasi program kerja KKN Back To Village tertuang


dalam roadmap dan canvas sebagai berikut :

Gambar 2. Roadmap KKN Back To Village

Gambar 3. Canvas

Anda mungkin juga menyukai