Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

OLEH :
KELOMPOK 24

Ni Putu Rusmiathi 20.901.2649


Ni Wayan Adriani 20.901.2551
Putu Wahyu Puspa Wandhini 20.901.2587
Putu Laudy Mita Anggarini 20.901.2514
Ni Putu Indrayani 20.901.2651

PROGRAM STUDI PROFESI NERS NON REGULER


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
TAHUN 2021
LAMPIRAN A
(TABEL BERBASIS BUKTI)
Article 1
Judul : Pengaruh Terapi Oksigenasi Nasal Prong Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Pasien Cedera Kepala Di Instalasi Gawat
Darurat Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Tema/ Tujuan Ukuran Model Variable/ Intervensi Hasil Tanggapi Tingkat Bukti
Penulis Sampel/ instrument Kekuatan/ dan
Karakteristik Kelemahan dan Implikasinya
Kekurangan
Febriya Untuk Sampel dalam Desain IV: Data diambil dari Berdasarkan hasil penelitian Kelemahan: Level of
nti W. mengetah penelitian ini penelitia Pengaruh hasil pemeriksaan dapat diketahui bahwa sebagian Kelemahan evidence :
Takatel ui adalah pasien n yang Terapi saturasi oksigen besar responden datang ke dalam penelitian level 2.d
ide, pengaruh cedera kepala digunak Oksigenasi menggunakan pulse rumah sakit dengan keadaan ini adalah (JBI,2014)
F.W. oksigenas Commotio an Nasal Prong oxymetri. Pada hipoksia ringan–sedang dengan peneliti belum
Reginu i nasal cerebri adalah DV: kelompok SaO2 90%- < 95%. Setelah dapat
s T. prong (cedera kepala quasi Perubahan intervensi sebelum pemberian oksigenasi nasal mengontrol
Malara terhadap ringan sampai eksperi Saturasi dilakukan prong selama 30 menit berada faktor-faktor
perubaha sedang) yang men Oksigen pemasangan dalam kondisi normal dengan yang dapat
n saturasi mendapatkan dengan Pasien oksigen saturasi oksigen 95% - 100%. mempengaruhi
oksigen perawatan di rancang Cedera menggunakan nasal Semakin lama pemberian meningkatnya
pasien Instalasi an time Kepala prong atau nasal oksigenasi nasal prong semakin saturasi oksigen.
cedera Gawat series. Instrumen kanul dilakukan meningkatkan saturasi oksigen.
kepala di Darurat RSUP Teknik yang pemeriksaan Dari hasil analisa menggunakan Kekuatan :
Instalasi Prof. Dr. R. pengam digunakan saturasi oksigen uji t paired sample untuk rata- 1. Kekuatan
Gawat D. Kandou bilan untuk terlebih dahulu, rata saturasi oksigen sebelum penelitian ini
Darurat Manado yang sampel pengukuran kemudian dan sebelum dan sesudah dapat dilihat
RSUP berjumlah 127 yaitu nilai saturasi dilakukan diberikan oksigenasi nasal dari
Prof. Dr. orang. Jumlah consecut oksigen pemasangan prong selama 10 menit pertama kelengkapan
R. D. sampel untuk ive menggunak oksigen dan rata-rata saturasi oksigen 10 teori serta
Kandou penelitian ini samplin an alat pulse menggunakan nasal menit pertama dan 10 menit banyak studi
Manado sebanyak 16 g oxymetri. prong atau nasal kedua didapat nilai P value yang pendahulu
orang. dengan Sedangkan kanul setelahnya sama yaitu 0,000 dimana P yang
jumlah instrumen dilakukan value < α (0,05). Rata-rata mendukung.
16 pengumpula pemeriksaan saturasi oksigen antara 10 menit 2. Memaparkan
sampel. n data nilai saturasi oksigen kedua dan 10 ketiga didapat P secara jelas
saturasi lagi. Untuk value 0,005 dimana P value < α dan lengkap
oksigen pengukuran (0,05). Hasil yang sama juga mulai dari
berupa dilakukan sebanyak didapatkan dengan pendahuluan
lembar tiga kali, yaitu pada menggunakan uji repeated hingga
observasi. 10 menit pertama, measures ANOVA dimana sampai hasil
10 menit kedua dan didapatkan rata-rata saturasi dan
10 menit oksigen 10 menit pertama dan kesimpulan.
berikutnya. Hal ini 10 menit kedua setelah
dilakukan untuk pemberian terapi oksigen
melihat perubahan berbeda secara signifikan
saturasi oksigen dimana P value < α ( 0,000 <
pasien cedera 0,05) maka H0 ditolak dan Ha
kepala selama 30 diterima. Ratarata saturasi
menit setelah oksigen 10 menit pertama dan
diberikan oksigen 10 menit ketiga setelah
nasal prong. Pada pemberian terapi oksigen juga
pemeriksaan berbeda secara signifikan
saturasi oksigen dimana P value < α ( 0,000 <
untuk melihat 0,05) maka H0 ditolak dan Ha
berapa persen diterima. Dan hasil yang sama
jumlah saturasi juga didapatkan pada perbedaan
oksigen pasien. rata- rata saturasi oksigen 10
menit kedua dan 10 menit
ketiga setelah pemberian terapi
oksigen, dimana P value < α
( 0,005 < 0,05) maka H0 ditolak
dan Ha diterima. Berdasarkan
hasil analisis menggunakan uji t
dependen dan uji repeated
ANOVA tersebut , didapat HO
ditolak, yang dapat disimpulkan
bahwa terapi oksigenasi nasal
prong berpengaruh terhadap
perubahan saturasi oksigen
pasien cedera kepala di Instalasi
Gawat Darurat RSUP Prof. Dr.
R.D. Kandou Manado.

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden datang ke rumah sakit dengan keadaan hipoksia ringan–
sedang dengan SaO2 90% - < 95%. Setelah pemberian oksigenasi nasal prong selama 30 menit berada dalam kondisi normal dengan
saturasi oksigen 95% - 100%. Semakin lama pemberian oksigenasi nasal prong semakin meningkatkan saturasi oksigen. Berdasarkan
hasil analisis menggunakan uji t dependen dan uji repeated ANOVA, didapat HO ditolak, yang dapat disimpulkan bahwa terapi
oksigenasi nasal prong berpengaruh terhadap perubahan saturasi oksigen pasien cedera kepala di Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado.
1. Pembahasan :
Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa perdarahan interstitial dalam substansi
otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak. Cedera kepala merupakan adanya pukulan atau benturan mendadak pada kepala
dengan atau tanpa kehilangan kesadaran (Wijaya & Putri, 2013). Cedera kepala meliputi trauma kulit kepala, tengkorak, dan otak.
Cedera kepala paling sering dan penyakit neurologik yang serius di antara penyakit neurologik, dan merupakan proporsi epidemik
sebagai hasil kecelakaan jalan raya. Pengelolaan cedera kepala yang baik harus dimulai dari tempat kejadian, selama transportasi, di
instalasi gawat darurat, hingga dilakukannya terapi definitif. Pengelolaan yang benar dan tepat akan mempengaruhi outcome
pasien. Tujuan utama pengelolaan cedera kepala adalah mengoptimalkan pemulihan dari cedera kepala primer dan mencegah
cedera kepala sekunder. Proteksi otak adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi kerusakan sel-
sel otak yang diakibatkan oleh keadaan iskemia. Iskemia otak adalah suatu gangguan hemodinamik yang akan menyebabkan
penurunan aliran darah otak sampai ke suatu tingkat yang akan menyebabkan kerusakan otak yang irreversibel. Metode dasar dalam
melakukan proteksi otak adalah dengan cara membebaskan jalan nafas dan oksigenasi yang adekuat (Safrizal, Saanin, Bachtiar,
2013).
Oksigen merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme, untuk mempertahankan kelangsungan
hidup seluruh sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup udara ruangan dalam setiap kali bernapas.
Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh interaksi sistem respirasi, kardiovaskuler, dan keadaan hematologis.
Adanya kekurangan oksigen ditandai dengan keadaan hipoksia, yang dalam proses lanjut dapat menyebabkan kematian jaringan
bahkan dapat mengancam kehidupan (Anggraini & Hafifah, 2014).
Nasal prong adalah salah satu jenis alat yang digunakan dalam pemberian oksigen. Alat ini adalah dua lubang “prong” pendek
yang menghantar oksigen langsung kedalam lubang hidung. Prong menempel pada pipa yang tersambung ke sumber oksigen,
humidifier, dan flow meter. Manfaat sistem penghantaran tipe ini meliputi cara pemberian oksigen yang nyaman dan gampang
dengan konsentrasi hingga 44%. Peralatan ini lebih murah, memudahkan aktivitas/mobilitas pasien, dan sistem ini praktis untuk
pemakaian jangka lama (Terry & Weaver, 2013).
2. Tujuan Keseluruhan
Ulasan ini bertujuan untuk mereview jurnal tentang Pengaruh Terapi Oksigenasi Nasal Prong Terhadap Perubahan Saturasi
Oksigen Pasien Cedera Kepala
3. Tujuan Spesifik
1) Untuk mengidentifikasi Pengaruh Terapi Oksigenasi Nasal Prong Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Pasien Cedera
Kepala
2) Untuk menentukan ukuran atau alat untuk menilai Perubahan Saturasi Oksigen Pasien Cedera Kepala
3) Untuk menentukan intervensi dan manajemen untuk menangani pasien yang mengalami Cedera Kepala
4. Metode
Pencarian dilakukan menggunakan database manual dan elektronik. Artikel atau jurnal yang diterbitkan selama tahun 2015 dan
tahun 2020 diambil menggunakan Google Scholar dengan menggunakan istilah kombinasi menurut pico :
P : Pasien yang mengalami cedera kepala
I : Pemberian terapi oksigenasi nasal prong
C : Tidak ada intervensi pembanding yang dilakukan oleh penelitian ini
O : Untuk mengidentifikasi pengaruh terapi oksigenasi nasal prong terhadap perubahan saturasi oksigen pasien cedera kepala

Pencarian terbatas pada artikel dengan Bahasa Indonesia. Ada 1 jurnal atau artikel tentang cedera kepala. Daftar
referensi artikel yang dipilih adalah relevan. Artikel dipilih dengan membaca abstrak untuk memastikan relevansi.

Anda mungkin juga menyukai