PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui indra pendengaran dan keseimbangan
1.3.2 Mengtahui proses pendengaran
1.3.3 Mengetahui jenis-jenis gangguan pendengaran
1.3.4 Mengetahui tentang indera pembau
1.3.5 Mengetahui proses penciuman
1.3.6 Mengetahui jenis-jenis gangguan indera pembau
1.4 MANFAAT
PEMBAHASAN
Indera pendengaran dan keseimbangan manusia adalah telinga. Telinga mengandung reseptor
yang sensitif terhadap getaran suara diudara. Telinga juga mengandung reseptor yang sensitif
terhadap posisi dan gerakan kepala. Sel-sel reseptor tersebut terdapat pada telinga dalam dan
masing-masing terdiri atas sel-sel rambut dengan sterosilia Telinga luar berfungsi menangkap
getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam.
Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya
berupa impuls ke otak untuk diolah.
1. Struktur telinga
Telinga manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Telinga luar
b. Telinga tengah
c. Telinga dalam
Telinga luar dan telinga tengah mengandung udara sedangkan telinga dalam berisi dua
macam cairan yaitu berupa perilimfa dan endolimfa.
Telinga luar
Telinga tengah
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga
(membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.
Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran.
2. Ampula
3. Utrikulus
4. Sakulus
Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang
sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan
saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan
satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat
membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat
membran basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran
tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk
mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran
tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan
serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang
bunyi ini disebut organ Korti.
SMA N 1 GIANYAR/ALAT INDERA TELINGA DAN HIDUNG/2013.2014 4
Telinga merupakan suatu keajaiban rancangan yang rumit sehingga cukup telinga saja sudah
dapat meruntuhkan penjelasan teori evolusi dalam hal penciptaan berdasarkan ‘kebetulan’.
Proses mendengar di dalam telinga dimungkinkan oleh suatu sistem yang begitu rumit hingga
perincian terkecilnya. Gelombang suara mula-mula dikumpulkan oleh daun telinga (1) dan
selanjutnya gelombang menabrak gendang telinga (2). Hal ini menyebabkan tulang-tulang di
telinga tengah (3) bergetar. Akibatnya, gelombang suara diterjemahkan menjadi getaran gerak,
yang menggetarkan apa yang disebut “jendela lonjong” (4), yang selanjutnya menyebabkan
cairan yang berada di dalam rumah siput (5) bergerak. Di sini, getaran gerak diubah menjadi
denyut syaraf yang bergerak menuju otak melalui syaraf rongga telinga (6).
Terdapat cara kerja yang amat rumit di dalam rumah siput. Rumah siput (gambar yang
diperbesar di tengah) mempunyai beberapa saluran (7), yang berisi cairan. Saluran rumah siput
(8) mengandung “alat-alat korti (9) (gambar yang diperbesar di kanan), yang merupakan alat
indera pendengaran. Organ ini tersusun atas “sel-sel bulu” (10). Getaran di dalam cairan rumah
siput diteruskan kepada sel-sel ini melalui selaput batang (11), tempat alat-alat korti berada. Ada
dua macam sel bulu, sel bulu dalam (12a) dan sel bulu luar (12b). Tergantung pada frekuensi
suara yang datang, sel-sel bulu ini bergetar berbeda-beda yang memungkinkan kita membedakan
beragam suara yang kita dengar.
Sel bulu luar (13) mengubah getaran suara yang telah dikenali menjadi denyut listrik dan
meneruskannya ke syaraf pendengaran (14). Kemudian informasi dari kedua telinga bertemu di
dalam susunan olivari utama (15). Alat yang terlibat dalam jalur pendengaran adalah sebagai
berikut: inferior colliculus (16), medial geniculate body (17), dan akhirnya selaput pendengaran
(18) Garis biru di dalam otak menunjukkan jalan yang ditempuh nada tinggi dan garis merah
untuk nada rendah. Kedua rumah siput di dalam telinga kita mengirimkan sinyal pada kedua
belahan otak.
Jelaslah, sistem yang menjadikan kita dapat mendengar tersusun atas bentuk-bentuk berbeda
yang telah dirancang dengan cermat hingga bagian-bagian terkecilnya. Sistem ini tak mungkin
muncul ‘setahap demi setahap’ karena ketiadaan satu bagian yang terkecil saja akan menjadikan
keseluruhan sistem ini tak berguna. Oleh karena itu, amat jelas bahwa telinga adalah contoh lain
dari penciptaan yang sempurna.
Indra pendengaran (telinga) dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan tersebut dapat
berupa tersumbatnya telingan oleh kotoran dan hilangnya pendengaran akibat pencemaran suara.
penyakit pada Telinga bagian luar memiliki kelenjar yang menghasilkan minyak. Minyak ini
berguna untuk mencegah air dan kotoran masuk ke dalam telinga. Biasanya, minyak bersama
kotoran mengggumpal dan akan mengering. Selanjutnya, kotoran telinga ini akan keluar dengan
sendirinya. Namun, kadangkala kotoran telinga mengumpul terlalu banyak dan menyumbat
telinga. Jika keadaan demikian, harus konsultasi dengan dokter.
Suara yang terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan telinga bagian dalam. Akibatnya,
pendengaran dapat terganggu dan bahkan pendengaran hilang. Rusaknya telinga akibat suara
yang terlalu keras dapat dicegah dengan tidak mendengarkan dan menghindari sumber
pencemaran suara atau menggunakan alat penutup telinga yang dapat mengurangi intensitas
suara.
3) Tuli konduksi
Pada Tuli konduksi, telinga tidak dapat mendengar karena gangguan pada penghantaran getaran
suara. Sebab-sebab gangguan ini antara lain:
4) Tuli saraf yaitu tuli yang disebabkan adanya kerusakan saraf auditori (saraf pendengaran).
4) Vertigo
Vertigo adalah penyakit atau kondisi dimana telinga bagian dalam mengalami gangguan
sehingga terasa pusing dan ruang di sekeliling penderita terasa berputar sehingga pada kondisi
seperti ini penderta merasa berputar atau melayang. Penyakit ini sangat berbahaya jika
menyerang secara tiba-tiba. Kebanyakan para penderita vertigo terserang kondisi ini saat sedang
stress dan kecapean. jadi penderita vertigo sensitif dengan yang namnay stress dan cape, karena
pada kondisi stress jaringan saraf di otak mengalami overecting karena menerima pasokan darah
dari jantung terlalu mendadak. Jika keseimbangan saraf ini terganggu maka akana menyebabkan
beberapa komplikasi tidak hanya vertigo namun bisa juga hipertensi, jantyung koroner bahkan
stroke. Penyebab penyakit vertigo adalah terganggunya saraf yang menghubungkan antara mata
dengan otak, dan pergerakan mata secara abnormal (sering menggerakan mata dengan
berlebihan). Gejala yang dirasakan sering merasa pusing, sering terserang pusing disertai
perasaan melayang walau dalam keadaan mata tertutup sekalipun.
Pilihan lain untuk memperbaiki gejala vertigo adalah dengan mendapatkan suntikkan obat di
telinga bagian tengah. Jenis obat yang digunakan antara lain:
1. Gentamisin
Dokter akan menyuntikkan antibiotik beracun ke telinga bagian dalam dan selama prosedur ini
Anda akan diberi anestesi lokal. Jenis obat ini dipercaya dapat mengurangi frekuensi dan tingkat
Dokter juga akan memberikan anestesi lokal kepada Anda sebelum menyuntikkan jenis obat ini.
Bila dibandingkan dengan gentamisin, jenis obat ini kurang efektif. Namun, risiko efek samping
dari obat ini lebih rendah dibandingkan dengan gentamisin.
Namun, bila vertigo tidak kunjung membaik dan semakin parah, operasi mungkin menjadi satu-
satunya pilihan untuk mengobatinya. Jenis pembedahan dibagi menjadi beberapa macam, antara
lain:
Jenis pembedahan ini dapat mengatur kadar cairan telinga bagian dalam. Selain itu, produksi
cairan dapat berkurang, penyepan cairan lebih meningkat, dan vertigo pun daoat diatasi. Namun,
ketika Anda melakukan hal ini, dokter akan menghilangkan sebagian kecil tulang yang berada di
atas kantung endolymphatic.
Orang yang mengidap penyakit meniere akan merasa ada tekanan pada telinga bagian dalam.
Gejala-gejala tersebut dapat timbul dengan tingkat keparahan, frekuensi, dan durasi yang
berbeda-beda, terutama pada awal penyakit. Misalnya, Anda mungkin akan mengalami vertigo
yang lebih parah daripada gejala lain atau Anda lebih sering mengalami tinnitus daripada gejala
lainnya. Namun, bisa juga gejala-gejala tersebut terjadi dalam waktu yang bersamaan. Jika Anda
mengalami salah satu gejala di atas, lebih baik Anda langsung berkonsultasi ke dokter. Sebab,
gejala-gejala tersebut mungkin dapat menimbulkan komplikasi, seperti gangguan berbicara,
hilangnya kesadaran, kehilangan penglihatan, dan lain sebagainya atau bahkan menimbulkan
penyakit lain yang lebih serius, seperti stroke, tumor otak, penyakit jantung, penyakit
kardiovaskular, dan menyebabkan hilangnya kemampuan mendengar.
Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indra pembau. Indra
pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan
lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap. Epitelium
pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak
sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium
mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di
udara
Jika lubang hidung kemasukan suatu kotoran, maka selaput lendir akan terangsang sehingga
menimbulkan rasa geli. Oleh karena itu, terjadilah bersin sehingga kotoran akan terbawa
keluar. Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau ujung-ujung saraf pembau.
Ujung-ujung saraf pembau ini timbul bersama
dengan rambut-rambut halus pada selaput lendir yang berada di dalam rongga hidung bagian
atas.
Pernahkah kamu sakit flu? Saat menderita flu, dapatkah kamu mencium bau dengan baik? Tentu
saja kamu tidak dapat membau dengan baik.
Mengapa demikian? Karena selaput hidung yang membengkak dan berlendir menyebabkan indra
pembau tertutup oleh lendir. Akibatnya, indra pembau tidak dapat menerima rangsang bau
SMA N 1 GIANYAR/ALAT INDERA TELINGA DAN HIDUNG/2013.2014 8
dengan baik. Jika kamu sakit flu, maka apa yang akan kamu lakukan agar hidungmu dapat
berfungsi normal kembali?
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel pembau. Pada sel-sel
pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau
saraf kranial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya
akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf
pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut
otak (bulbus olfaktorius). Zat-zat kimia tertentu
berupa gas atau uap masuk bersama udara
inspirasi mencapai reseptor pembau. Zat ini dapat
larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi
pengikatan zat dengan protein membran pada
dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar
ke akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung
menjadi suatu bundel yang disebut saraf I otak
(olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina
cribosa tulang ethmoid masuk ke rongga hidung
kemudian bersinaps dengan neuron-neuron tractus
olfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah
pembau primer pada korteks otak untuk diinterpretasikan.
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
a. Telinga merupakan organ yang sangatpenting bagi tubuh, karena merupakan alat
keseimbangan tubuh.
b. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran
dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima
rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.
c. Hidung merupakan salah satu dari panca indera yang berfungsi sebagai indera pembau.
Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada
lapisan lendir bagian atas.
d. Hidung memiliki hubungan dengan indera pengecap.
3.2 SARAN
a. Sebaiknya kita dapat lebih menjaga kesehatan telinga yang merupakan alat keseimbangan
bagi tubuh.
b. Sebaiknya kita dapat lebih menjaga kesehatan hidung yang merupakan alat keseimbangan
bagi tubuh.