Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN HIPERTENSI
DI DESA BUKIT BATU, KELURAHAN SAMPLANGAN, GIANYAR
TANGGAL 12 s/d 15 AGUSTUS 2020

PUTU WAHYU PUSPA WANDHINI


NIM: 193223203

PROGRAM STUDI S1 ALIH JENJANG ILMU KEPERAWATAN STIKES


WIRA MEDIKA BALI
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN HIPERTENSI
DI BANJAR BUKIT BATU, KELURAHAN SAMPLANGAN,GIANYAR
TANGGAL 12-15 AGUSTUS 2020

I.       PENGKAJIAN
1.1      Identitas
a.      Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 50
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Lingkungan Bukit Batu, Samplangan, Gianyar
Tanggal Masuk :-
Tanggal Pengkajian : 12 Agustus 2020
No. Register :-
Diagnosa Medis : Hipertensi

b.      Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. K
Umur : 52 tahun
Hub. Dengan Pasien : Suami
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Lingkungan Bukit Batu, Samplangan, Gianyar
2.1     Status Kesehatan
a.      Status Kesehatan Saat Ini
1)      Keluhan Utama
Sakit kepala sejak 1 minggu yang lalu disertai kaku pada leher
2)    Perjalanan penyakit saat ini
Pasien mengatakan sudah menderita hipertensi sejak 1 tahun yang lalu, pasien sudah
rutin meminum obat penurun tensi. Pasien kontrol setiap 1 bulan sekali dokter, saat ini
pasien mengeluh merasa nyeri pada bagian belakang kepala sejak 1 minggu yang lalu
dan kadang-kadang leher terasa kaku. Nyeri yang dirasakan hilang timbul dan seperti
ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 5 dari (0-10), wajah pasien tampak meringis.
3)    Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien mengatakan selalu kontrol tekanan darah ke dokter setiap 1 bulan sekali sesuai
jadwal yang diberikan oleh dokter, namun sudah 2 bulan pasien tidak kontrol karena
sibuk bekerja, pasien hanya meminum obat penurun tensi dan melakukan istirahat yang
cukup, juga mengurangi mengkonsumsi garam.

b.      Satus Kesehatan Masa Lalu


1)    Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan pernah mengalami sakit seperti demam, batuk dan pilek.
2)     Pernah dirawat
Pasien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit karena terkena demam berdarah.
3)    Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan, obat, debu dan dingin.
4)    Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan memiliki kebiasaan mengkonsumsi buah dan snack ringan pada pagi
hari.
c.    Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.

d.     Diagnosa Medis dan therapy


Diagnosa medis: Hipertensi
Terapi:
No Nama Obat Dosis Rute Fungsi
1 Candesartan 8 mg x 1 Oral Menurunkan tekanan
darah

3.1     Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a.       Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa penyakit yang dialaminya murni karena penyakit medis. Pasien
mengatakan selalu menjaga pola makan dan asupan nutrisi serta berolahraga agar tetap
sehat.
b.      Pola Nutrisi-Metabolik
   Sebelum sakit :
Pasien mengatakan Berat Badan : 51 kg, Tinggi badan 156 cm, Tekanan Darah: 140/100
mmHg, dengan pola makan 3 kali sehari dengan 1 porsi nasi, sayur dan sedikit daging
serta tanpa mengandung garam, pasien juga mengatakan rutin minum air kurang lebih 8
gelas sehari dan BAB 1 kali sehari setiap pagi.
   Saat sakit:
Saat dilakukan pengkajian berat badan: 51 kg, tinggi badan 156 cm, tekanan darah
150/100 mmHg, pola makan 3 kali sehari dengan 1 porsi nasi, sayur dan daging tanpa
mengandung garam, minum air kurang lebih 8 gelas sehari, BAB 1 kali pada pagi hari.
c.       Pola Eliminasi
1)   BAB
   Sebelum sakit :
Pasein mengatakan rutin BAB 1 kali sehari setiap pagi, dengan konsistensi feses normal,
dan bau khas feses.
   Saat sakit
Pasein mengatakan rutin BAB 1 kali sehari setiap pagi, dengan konsistensi feses normal,
dan bau khas feses
2)   BAK
      Sebelum sakit :
Pasein mengatakan BAK kurang lebih 5 kali sehari dengan bau khas urine.
      Saat sakit:
Pasein mengatakan BAK kurang lebih 5 kali sehari dengan bau khas urine.

d.      Pola aktivitas dan latihan


1)   Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri √
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total

2)  Latihan
       Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
    Saat sakit
Pasein mengatakan saat sakit masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara
mandiri.

e.       Pola kognitif dan Persepsi


Pasien mengatakan penyakitnya timbul karena pasien tidak bisa menjaga kesehatannya
sendiri. Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan pada panca indranya.

f.       Pola Persepsi-Konsep diri


Citra diri : Pasien mengatakan menyukai semua bagian dari tubuhnya
Identitas diri : Pasien mengatakan bernama Ny. S, umur 50 tahun, berasal dari Gianyar
Peran diri : Pasien mengatakan seorang ibu dari 2 orang anak
Ideal diri : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh
Harga diri : Pasien mengatakan tidak malu terhadap penyakitnya

g.       Pola Tidur dan Istirahat


Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit biasa tidur jam 10 malam dan bangun jam 5 pagi. Saat
bangun tidur pasien merasa segar dan tidur terasa nyenyak
Saat sakit:
Pasien mengatakan saat sakit tidur dari jam 9 malam dan bangun jam 6 pagi, saat bangun
tidur pasien merasa segar.

h.      Pola Peran-Hubungan


Pasien mengatakan seorang istri dan ibu dari 2 anaknya. Pasien mengatakan hubungannya
dengan anggota keluarga baik-baik saja.

i.        Pola Seksual-Reproduksi


   Sebelum sakit :
Pasien mengatakan organ reproduksinya tidak ada masalah.
   Saat sakit :
Pasien mengatakan organ reproduksinya tidak ada masalah.

j.      Pola Toleransi Stress-Koping


Pasein mengatakan saat merasa stres, pasien akan mencari kegiatan seperti menata tanaman
pot dihalaman rumah atau berkebun dengan keluarga.

k.  Pola Nilai-Kepercayaan


Pasien mengatakan sakit yang diderita bisa sembuh apabila tetap menjaga pola hidup sehat
dan bisa mengelola stres.
4.1    Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : baik
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS: mata: 4 verbal: 5 motorik: 6
b. Tanda-tanda Vital
Nadi =100 x/menit, Suhu = 36oC , TD =150/100mmHg, RR =18 x/menit
c. Keadaan fisik
Kepala dan leher:
1 Kepala :
Inspeksi: Bentuk kepala normocephalic, rambut hitam, penyebaran rambut
merata, kulit kepala bersih.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
2 Mata :
Inspeksi : Mata kanan dan kiri simetris, tidak terdapat edema pada palpebra,
konjungtiva ananemis, sklera anikterik, persebaran bulu mata merata, pupil
isokor.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada mata
3 Telinga :
Inspeksi : Telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada serumen , tidak
ada pengeluaran darah atau cairan, pendengaran baik, tidak memakai alat bantu
pendengaran.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
4 Hidung :
Inspeksi : Hidung simetris, mukosa hidung lembab, tidak ditemukan adanya
sumbatan, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak menggunakan alat bantu
pernafasan.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada keempat sinus

5 Mulut :
Inspeksi: Gigi bersih, karies gigi (-), peradangan (-), pada pemeriksaan bibir,
Keadaan gusi dan gigi bersih, lidah bersih dan pada orofaring tidak terdapat
peradangan dan pembesaran tonsil.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
6 Leher :
Inspeksi: Pada leher posisi trakhea berada di tengah, simetris dan tidak ada
penyimpangan. tidak ada pembesaran tiroid, pasien dapat berbicara, vena
jugularis tidak mengalami pembesaran dan denyut nadi karotis teraba.
Palpasi: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada :
1 Paru
Inspeksi: Bentuk dada simetris, tidak ada lesi, tidak terdapat retraksi dinding dada
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, vokal fremitus (+)
Perkusi: sonor
Auskultasi: Suara paru vesikuler
2 Jantung
Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat di ICS 5
Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS 5
Perkusi: Perkusi jantung pekak
Auskultasi: Suara jantung S1S2 Tunggal Reguler
3 Payudara dan ketiak
Inspeksi: Payudara terlihat simetris, tidak terdapat benjolan di payudara, puting
susu menonjol
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
4 Ketiak
Inspeksi: Keriak simetris, persebaran bulu ketiak merata, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak terdapat benjolan di ketiak kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan

Abdomen :
Inspeksi: Bentuk abdomen datar, tidak ada benjolan, tidak ada lesi.
Auskultasi: Bising usus terdengar 20 x/menit
Perkusi: abdomen timpani pada keempat kuadran
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada abdomen

Genetalia : Tidak terkaji


Integumen:
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, tidak ada jejas.
Palpasi: Turgor kulit elastis

Ekstremitas :
a. Atas
Inspeksi : tangan kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada sianosis, tidak ada
nikotin standing, tidak ada clubing finger.
Palpasi : Akral hangat, CRT < 2 detik
b. Bawah
Inspeksi: Kaki kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada odema, tidak ada
clubing finger.
Palpasi : Akral hangat, CRT < 2 detik.
Kekuatan otot 555 555
555 555

Neurologis
         Status mental dan emosi :tidak terkaji
         Pengkajian saraf kranial : kesadaran composmentis (GCS E4V5M6)
         Pemeriksaan refleks : reflek patela positif.

5.2 Data Pengkajian Komplementer Pasien Hipertensi


1. Jelaskan status kesehatan klien saat ini
2. Jelaskan riwayat pengobatan baik farmakologi dan non farmakologi
3. Deskripsikan titik-titik lokasi nyeri pasien saat pengkajian pasien mengatakan nyeri
padaa lokasi yintang, baihui , Gb 20 kanan kiri, GB 21 kanan kri LI 4 dan PC 6
4. Sertakan titik2 nyeri tersebut

5.3      Pemeriksaan Penunjang


1.      Data laboratorium yang berhubungan
Tidak terkaji
2.      Pemeriksaan radiologi
Tidak terkaji
3.      Hasil konsultasi
Tidak terkaji
4.      Pemeriksaan penunjang diagnostik lain
Tidak terkaji
II. Analisa Data
Tabel 2.1
Masalah Keperawatan

DATA Etiologi MASALAH TTD


DS: pasien mengatakan sakit Jantung bekerja keras Nyeri akut Mhs
kepala kadang- kadang untuk memompa
leher terasa kaku
Hipertensi
P: sakit kepala
Q: seperti ditusuk-tusuk Otak
R: bagian belakang
kepala Retensi pembuluh darah
S: 5 otak meningkat
T: setiap saat
Tekanan pembuluh darah
DO: meningkat
-Pasien tampak meringis
-TD: 150/100 mmHg Nyeri kepala
-N: 100 x/menit
Nyeri akut

III. Diagnosa Keperawatan    


Tabel 3.1
Diagnosa Keperawatan

N TANGGAL / DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL Ttd


O JAM TERATASI
DITEMUKAN
1 12-08-2020 Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan 15/8/2020 MHS
15.00wita tekanan vaskuler serebral dan iskemia ditandai
dengan pasien mengeluh sakit kepala bagian
belakang, nyeri dirasakan seperti ditusuk-
tusuk dengan skala nyeri 5 dari (0-10), nyeri
dirasakan setiap saat, pasien tampak meringis,
kadang-kadang leher terasa kaku, TD:
150/100 mmHg, N: 100 x/menit.
IV.     Rencana Tindakan Keperawatan

Tabel 4.1
Rencana Keperawatan

Rencana Perawatan Ttd


Hari/ No
Tujuan dan Kriteria
Tgl Dx Intervensi Rasional
Hasil
Kamis, I Setelah dilakukan Observasi : 1. Untuk mengetahui keadaan Mhs
12/8/2 asuhan keperawatan 1. Monitor tanda-tanda vital umum pasien
0 selama 3x kunjungan 2. Identifikasi nyeri secara 2. Untuk mengetahui nyeri
diharapkan kriteria komprehensif (lokasi, pasien
hasil tingkat nyeri karakteristik, frekuensi, kualitas, 3. Untuk mengetahui
menurun. skala) kemampuan mobilisasi
3. Identifikasi faktor yang pasien
memperberat dan memperingan 4. Untuk mengurangi nyeri yang
nyeri dirasakan
Terapeutik : 5. Untuk menurunkan tekanan
Nonfarmakologis darah
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas 6. Untuk merelaksasi
dalam
5. Berikan terapi akupresure
6. Menganjurkan pasien beristirahat
5 Implementasi Keperawatan
Tabel 5.1
Implementasi Keperawatan
No Tgl / Jam No. Implementasi Respon Klien Nama /
Diagnosa
TTD
1 12/08/20 1 1. Memonitoring tanda-tanda vital DS: pasien mengatakan nyeri pada belakang Mhsw
16.00 wita 2. Melakukan identifikasi nyeri secara leher hingga kepala dengan skala nyeri 5 dari
komperehensif (0-10) yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan hilang timbul.
memperingan nyeri Pasien mengatakan nyeri semakin berat kalau
berdiri secara tiba-tiba namun akan merasa
lebih rileks saat dibawa tidur.

DO: pasien tampak meringis


TTV: TD: 150/90 mmHg
S : 36,3oc
N : 90x/m
RR: 20x/m

16.30 wita 1 2. Memberikan terapi komplementer DS:-pasien mengatakan merasa nyeri


akupresure berkurang
-pasien mengatakan sedikit lebih rileks
DO: pasien tampak kooperatif

17.10 wita 1 1. Menganjurkan pasien untuk istirahat DS: pasien mengatakan akan istirahat jika
nyeri kambuh
DO: pasien tampak kooperatif
No Tgl / Jam No. Implementasi Respon Nama /
Diagnosa Klien
TTD

2 13/08/20 1 1. Memonitoring tanda-tanda vital DS: pasien mengatakan nyeri pada MHSW
14.00 wita 2. Melakukan identifikasi nyeri belakang leher hingga kepala sudah
berkurang dengan skala nyeri 2 dari (0-10)
DO: pasien tampak lebih rileks
TTV: TD: 140/80 mmHg
S : 36,0oc
N :880x/m
RR: 20x/m

14.30 wita 1 1.Memberikan terapi komplementer DS:-pasien mengatakan mengerti dengan


akupresure ajaran teknik relaksasi
-pasien mengatakan sedikit lebih rileks
DO: pasien tampak kooperatif

15.00 wita 1 1. Menganjurkan pasien untuk istirahat DS: pasien mengatakan akan istirahat jika
nyeri kambuh
DO: pasien tampak kooperatif
No Tgl / Jam No. Implementasi Respon Klien Nama /
Diagnosa TTD
3 14-08-2020 1 1. Memonitoring tanda-tanda vital DS: pasien mengatakan nyeri pada belakang MHSW
14.00 wib 2. Melakukan identifikasi nyeri leher hingga kepala sudah berkurang dengan
skala nyeri 1
DO: pasien tampak lebih rileks
TTV: TD: 134/80 mmHg
S : 36,5oc
N : 86x/m
RR: 20x/m

14.30 wib 1 1.Memberikan terapi komplementer DS:


akupresure -pasien mengatakan sedikit lebih rileks
DO: pasien tampak kooperatif, wajah pasien
tampak tenang

15.00 wib 1 1. Menganjurkan pasien untuk istirahat DS: pasien mengatakan akan istirahat jika
nyeri kambuh
DO: pasien tampak kooperatif
No Tgl / Jam No. Implementasi Respon Klien Nama /
Diagnosa TTD
3 15-08-2020 1 1. Memonitoring tanda-tanda vital DS: pasien mengatakan nyeri pada belakang MHSW
14.00 wib 2. Melakukan identifikasi nyeri leher hingga kepala sudah berkurang dengan
skala nyeri 1
DO: pasien tampak lebih rileks
TTV: TD: 125/80 mmHg
S : 36,5oc
N : 90x/m
RR: 18x/m

14.30 wib 1 1.Memberikan terapi komplementer DS:


akupresure -pasien mengatakan sedikit lebih rileks
DO: pasien tampak kooperatif, wajah pasien
tampak tenang

15.00 wib 1 1. Menganjurkan pasien untuk istirahat DS: pasien mengatakan akan istirahat jika
nyeri kambuh
DO: pasien tampak kooperatif
7. Evaluasi Keperawatan

Tabel 6.1
Evaluasi Keperawatan

No Tanggal / Jam No. Evaluasi Nama /


Diagnosa TTD

1 15-05-2020 1 S: -pasien mengatakan nyeri sudah berkurang MHSW


17.00 wib -pasien mengatakan nyeri skala 1 dari (0-10)
-pasien mengatakan lebih rileks
-pasien mengatakan dapat mengontrol nyeri
O: pasien tampak lebih tenang
TTV:
TD: 125/80 mmHg
S : 36,5oc
N : 90x/m
RR: 18x/m
A: nyeri berkurang
P: pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai