Anda di halaman 1dari 8

a. Tugas 03-OJT 1.

Mengidentifikasi Masalah Pembelajaran


Peserta secara kolaborasi bersama warga sekolah dalam sebuah tim melakukan kajian implementasi manajerial sekolah khususnya pada
4 (empat) Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang berkaitan erat dengan pembelajaran yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Standar Isi (SI), Standar Proses (SP), dan Standar Penilaian Pendidikan (SPP). Hasil kajian tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi
aset/kekuatan sekolah yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan kelemahan sekolah yang menjadi masalah khususnya terkait dengan
pembelajaran untuk dicarikan alternatif solusi berupa gagasan/inovasi dalam menyelesaikan masalah. Dalam mengidentifikasi
aset/kekuatan, terlebih dahulu saudara dapat mempelajari secara detail dalam bahan bacaan pengembangan kewirausahaan.
Aktivitas pengisian instrumen identifikasi masalah pembelajaran, Saudara dapat menggunakan data hasil rapor mutu sekolah yang valid
atau hasil EDS (Evaluasi Diri Sekolah) atau hasil pemetaan SNP sekolah. Selain itu Saudara juga dapat melakukan konfirmasi data-data
tersebut melalui wawancara kepada pihak-pihak yang terkait (Kepala Sekolah, guru, peserta didik). Sebagai langkah awal, Saudara dapat
menjawab pertanyaan berikut ini.
a. Apa saja aset/kekuatan dari sekolah Saudara khususnya pada SKL, SI, SP, dan SPP?
b. Apa saja kelemahan sekolah khususnya yang menjadi masalah terkait dengan pembelajaran yang ditemukan di sekolah Saudara?
c. Tentukan satu masalah utama yang berkaitan dengan pembelajaran ditemukan di sekolah Saudara berdasarkan hasil data
kelemahan sekolah/masalah-masalah pembelajaran?

Isilah tabel di bawah ini dengan terlebih dahulu membaca petunjuk pengisian di bawah ini:
Petunjuk pengisian instrumen identifikasi masalah pembelajaran:

1. Kolom “a” diisi dengan nomor urut


2. Kolom “b” diisi dengan nama SNP (telah diisi)
3. Kolom “c” diisi dengan indikator untuk 4 (empat) SNP yang menjadi fokus kajian yaitu SKL, SI, SP, dan SPP. Isi indikator
berdasarkan rapor mutu sekolah atau hasil EDS (Evaluasi Diri Sekolah) atau hasil pemetaan SNP sekolah
4. Kolom “d” diisi dengan aset/kekuatan sekolah berdasarkan hasil kajian 4 (empat) SNP yaitu SKL, SI, SP, dan SPP yang dapat
dikembangkan lebih lanjut di masa mendatang berdasarkan hasil rapor mutu sekolah atau hasil EDS (Evaluasi Diri Sekolah) atau
hasil pemetaan SNP sekolah. Untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif terkait aset/kekuatan sekolah, Saudara dapat
membaca lebih lanjut bahan bacaan Pengembangan Kewirausahaan Sekolah.
5. Kolom “e” diisi dengan kelemahan di sekolah yang terkait dengan masalah-masalah pembelajaran berdasarkan hasil kajian 4
(empat) SNP yaitu SKL, SI, SP, dan SPP yang dapat dilakukan antisipasi dan dicarikan solusi
6. Kolom “f” diisi dengan satu masalah utama yang dipilih sebagai prioritas dari beberapa masalah yang terdapat dalam kolom “e”.
Masalah utama merupakan simpulan dari berbagai permasalahan yang muncul yang dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran,
tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat, harus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan, dan memerlukan
keterampilan kepemimpinan yang kuat untuk menyelesaikannya.
Tabel 03-OJT 1 Instrumen Identifikasi Masalah Pembelajaran

Standar Indikator Kelemahan sekolah (Masalah


Aset/Kekuatan sekolah Satu Masalah
N Nasional terkait Pembelajaran)
yang dapat Utama
o Pendidikan
dikembangkan Pembelajaran
(SNP)
a b c d e f
1. Standar 1.1. lulusan memiliki  Sekolah sudah  Sekolah belum Tingkat
Kompetensi kompetensi pada memiliki kegiatan melaksanakan kegiatan kedisplinan siswa
Lulusan dimensi sikap keagamaan dengan seni dan budaya masih rendah
1.2. lulusan memiliki cara membiasakan  Siswa sering lupa
kompetensi pada anak didik untuk membawa peralatan
dimensi pengetahuan mengaji, hapalan sholat
1.3. lulusan memiliki surat Surat pendek,  Nilai rata-rata ujian
kompetensi pada doa doa dan sholat tidak selalu stabil tiap
dimensi duha selain itu tahun
keterampilan sekolah sudah  Masih kurangnya minat
menerapkan untuk siswa dalam belajar
membaca doa  Siswa banyak yang
sebelum dan datang terlambat
sesudah belajar  Banyak siswa yang
masih harus dipanggil
oleh guru kerumahnya
 Sekolah memiliki untuk datang kesekolah
ekstrakurikuler
pramuka guna
meningkatkan
keterampilan siswa
 Sekolah selalu
memberikan
penghargaan kepada
siswa yang
berprestasi
disekolahnya untuk
memotivasi siswa
yang lain dalam
berprestasi

 Sekolah sudah
bekerjasama dengan
pihak terkait seperti
puskesmas untuk
pembiasaan hidup
bersih sehat dan
pencegahan
penyakit seperti
vaksin

 Sekolah rutin
mengadakan
perayaan peringatan
hari besar
keagamaan dan hari
besar nasional
secara rutin
System penerapan
kurikulum yang
masih kurang
2. Standar Isi 2.1 perangkat  Sekolah baru  Penyusunan kurikulum
relevan
pembelajaran sesuai melaksanakan belum melibatkan tim
rumusan kompetensi kurikulum pengembangan
lulusan berdasarkan 6 kurikulum
2.2 kurikulum sekolah muatan KTSP  Sekolah dalam
dikembangkan sesuai  Sekolah baru penyusunan kurikulum
prosedur melaksanakan 5-6 muatan local dan
2.3 sekolah prinsip kurikulum berbasis
melaksanakan pengembangan pendidikan karakter
kurikulum sesuai KTSP belum melibatkan dinas
ketentuan  Sekolah baru pendidikan/kemenag,
melaksanakan 1-2 instansi terikat di daerah
mekanisme dan tokoh kebudayaan
penyusunan KTSP  Sekolah belum
 Sekolah baru melaksanakan
melaksanakan 5-6 bimbingan layanan
prinsip pelaksanaan konseling
 Sekolah sudah
melaksanakan 5-7
mata pelajaran
sesuai antara SK,
KD, dan indikator
 Sudah menerpakan
4 ketentuan beban
belajar sesuai
permendiknas
 Tiap guru sudah
memberikan tugas
struktur dan tidak
terstruktur
 Sekolah sudah
mengembangkan
silabus dengan 7
langkah tetapi
belum sempurna
 Sebanyak 5-6
pelajaran sudah
menggunakan
silabus namun
silabus yang
dimiliki hasil dari
adaptasi atau adopsi
silabus yang ada
 Sebanyak 5 mata
pelaran KKM sudah
75%
 Sekolah sudah
memperhatikan
KKM dengan
memperhatikan 2
unsur
 Sekolah sudah Kurangnya
mengunakan 4 sosilisasi kepada
macam peraturan pendidik terhadap
waktu penyusunan RPP

3. Standar Proses 3.1. sekolah  Proses pembelajaran  RPP yang dibuat guru
merencanakan proses dilaksanakan belum mengintegrasikan
pembelajaran sesuai dengan tepat pendidikan karakter
ketentuan  Sekolah memiliki yang dijabarkan dalam
3.2. proses pembelajaran perencanaan proses silabus
dilaksanakan dengan pembelajaran sesuai  Dalam penyusunan RPP
tepat ketentuan guru belum
3.3. pengawasan dan  Dokumen KTSP memperhatikan prinsip
penilaian otentik sudah penerapan teknologi
dilakukan dalam mencantumkan informasi dan
proses pembelajaran pembelajaran komunikasi
menggunakan  Dalam evaluasi proses
endekatan mata pembelajaran guru
pelajaran namun belum memperhatikan
masih perlu revisi aspek tindak lanjut
 Saat situasi belajar
daring seperti ini
kendala yan dialami
adalah keterbatasan
kuota dari para siswa
 Kepala sekolah belum
memberikan tindakan
secara menyeluuh
terhadap pengawasan
proses pembelajaran

4. Standar Penilaian 4.1. aspek peilaian  Seluruh tenaga  Guru belum sepenuhnya Kurang
Pendidikan sesuai ranah pendidik disekolah merefleksikan hasil optimalnya
kompetensi linier (sesuai analisis belajar atau penggunaan media
4.2. Teknik penilaian dengan pendidikan KBM pembelajaran
obyektif dan yang ampu)  Sekolah belum
akuntabel  Seluruh tenaga mengadakan rapat rutin
4.3. penilaian pendidik sudah dengan komite dan wali
Pendidikan menyelesaikan siswa
ditindaklanjuti pendidikan S1  Kepala sekolah belum
4.4. instrumen penilaian  Kehadiran guru mengadakan supervisi
menyesuaikan aspek 100% dan monitoring secara
4.5. penilaian dilakukan rutin kepada semua guru
mengikuti prosedur  Sekolah tidak
mempunyai
perpustakaan, buka
masih dikelola sendiri
oleh guru kelas
 Tenaga pendidik masih
banyak yang gagap
teknologi
 Metode pembelajaran
yang digunakan oleh
tenaga pendidik masih
menggunakan sistem
lama sehingga siswa
cepat bosan untuk
belajar
*)
dalam mengisi instrumen dapat mempelajari bahan bacaan atau sumber lain yang relevan dan contoh kasus

Catatan:
Peserta memperoleh format Identifikasi Masalah Pembelajaran dari pengajar diklat dan mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada
pengajar diklat apabila dilaksanakan dengan moda luring.

Rubrik Penilaian Identifikasi Masalah Pembelajaran:

Nilai Indikator

1. Indikator terisi dengan lengkap dan dapat diukur serta menggunakan data acuan pada rapor mutu
Seluruh indikator
91 – 100 sekolah atau hasil EDS (Evaluasi Diri Sekolah) atau hasil pemetaan SNP sekolah
terpenuhi
2. Data aset/kekuatan sekolah dideskripsikan sesuai dengan data-data yang dapat dipertanggung
Minimal tiga indikator jawabkan
81 – 90,99 3. Data kelemahan sekolah yang menjadi masalah-masalah pembelajaran dideskripsikan sesuai
terpenuhi
dengan data-data yang dapat dipertanggung jawabkan
4. Rumusan masalah utama terhubung dengan data aset/kekuatan, kelemahan sekolah, dan
Dua indikator identifikasi masalah
71 – 80,99
terpenuhi 5. Adanya keterkaitan antara aset/kekuatan dan kelemahan sekolah, identifikasi masalah
pembelajaran, dan masalah utama

Anda mungkin juga menyukai