Anda di halaman 1dari 10

KASUS PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

PERUSAKAN FASILITAS UMUM AKIBAT AKSI DEMONSTRASI YANG


ANARKIS

Pembimbing:

Premita Sari Octa Elviana, M.Pd.

KELOMPOK 1/XII MIPA 3

Ketua : Amanda Illona Farrel (01)


Anggota : Energi Wira Pratama Adi (11)

Ferdinand Wilson P. S. (12)


Javier Aahmes Reansyah (17)

Jesica Windy Dwi A. (18)


Regina Nilamsari (27)

Stevania Angel V. W. P. (30)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 KEDIRI

Jl. Veteran No. 7 Kediri Telepon/Fax. (0354) 771121


Surel: smadakdr@yahoo.com Laman: www.smadakediri.sch.id KEDIRI
TAHUN AJARAN 2022/2021
BAB I

LATAR BELAKANG

Pelaksanaan hak dan kewajiban yang tidak seimbang hanya akan menimbulkan
pertikaian, konflik, permusuhan, dan kekerasan. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara terjadi ketika warga negara tidak menikmati atau memperoleh haknya
sebagaimana yang ditetapkan oleh Undang-Undang. Agar pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban ini tidak terjadi, pemerintah dan warga negara harus memahami betul konsep hak
dan kewajiban. Yang mana hak dan kewajiban itu sendiri merupakan dua hal yang tidak bisa
dipisahkan.

Pelanggaran hak adalah perbuatan yang baik disengaja tau lalai melawan hukum,
mengurangi, menghalangi, atau mencabut hak seseorang sebagai warga negara, dan akan
dihukum secara adil berdasarkan hukum yang berlaku. Pelanggaran hak warga negara ini
tercipta akibat kurangnya pengawasan serta tidak berjalannya hukum secara maksimal.

Pengingkaran kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana memiliki kewajibannya sendiri sebagai warga negara sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Banyak dari warga negara kita belum menyadari pentingnya kewajiban
yang harus dijalani sebagai warga negara demi kemajuan negara.

Saat ini, kasus-kasus pengingkaran kewajiban warga negara semakin banyak. Salah satu
bentuk dari pengingkaran kewajiban warga negara adalah perusakan fasilitas umum. Perusakan
terhadap fasilitas umum merupakan suatu perbuatan yang dilakukan seseorang atau lebih
sehingga membuat barang tersebut tidak utuh lagi atau tidak sempurna.

Perusakan fasilitas yang dilakukan dapat disebabkan dari beberapa hal. Salah satu
contohnya adalah aksi demonstrasi yang anarkis. Hal ini dapat terjadi akibat keinginan
menunjukkan pendapat para demonstran yang berlebihan. Demonstrari dapat disebut sebagai
“unjuk rasa” atau “demo” yang merupakan sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum. Biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut
atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai
sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok. Demonstrasi umumnya
dilakukan oleh kelompok mahasiswa atau orang-orang yang tidak setuju dengan pemeritah dan
yang menentang kebijakan pemerintah. Unjuk rasa kadang dapat menyebabkan perusakan
terhadap benda-benda.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Contoh Aksi Demonstrasi Yang Merusak Fasilitas Umum


1. Kerusakan fasilitas umum di Jakarta usai demo tolak omnibus law. Berikut
kerusakannya:
a. Gedung Kementerian ESDM dirusak dan dibakar. Kaca pintu utama gedung
kementerian dirusak dengan batu. Sejumlah mobil yang terparkir di depan
gedung ringsek akibat menjadi sasaran amukan massa. Deretan Mobil Polisi
dan Aparat yang Dirusak-Dibakar Massa Demo

(Aksi demo tolak omnibus law diwarnai pembakaran mobil aparat Foto:
Muhammad Aminudin)
b. Bangunan bekas bioskop Grand Theater di kawasan Senen, Jakarta Pusat
dibakar.

(Kondisi bangunan di kawasan Senen, Jakarta, yang terbakar. Foto: Indrianto Eko
Suwarso/Antara Foto)
c. Sebanyak empat pos polisi lalu lintas dibakar. Rincian lokasinya adalah pos
polisi di kawasan Tugu Tani, depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Simpang
Harmoni, dan kawasan Senen.
d. Kaca pintu entrance stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia dan stasiun MRT
Setiabudi Astra dirusak sehingga tangga penumpang tertimpa pecahan kaca.
Dua perangkat mini excavator milik kontraktor CP201 dan pagar proyek
MRT fase dua juga dirusak.

(Pemadaman unit mini excavator MRT Fase 2 oleh kepolisian. Foto: Dok. Istimewa)
e. Sebanyak delapan halte Transjakarta dibakar, yakni halte Bundaran HI,
Sarinah, Tosari Baru, Tosari Lama, Karet Sudirman, Sentral Senen, Senen
arah Pulogadung, dan Senen arah Harmoni Central Busway (HCB).

(Warga berjalan di samping Halte Bus Trans-Jakarta Bundaran HI yang hangus dibakar
pengunjuk rasa penolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja di Jalan MH. Thamrin,
Jakarta. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto)
f. Sebanyak sepuluh halte Transjakarta dirusak, yakni halte HCB, Bank
Indonesia, Gambir 1, Sumber Waras, Grogol 1, Dukuh Atas 1, Petojo, Benhil,
RS Tarakan, dan Kwitang.
2. Aksi pembakaran dan perusakan fasilitas umum mewarnai demonstrasi di Fakfak,
Papua Barat.
aksi demo yang diwarnai pembakaran sejumlah kios di Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8).
(Dok.istimewa)
3. Kasus aksi demo oleh mahasiswa yang berujung perusakan fasilitas serta
penganiayaan pegawai di kampus UNIPA.
4. Aksi sekelompok pemuda yang menolak PPKM turut merusak fasilitas publik
di Bandung.
5. Demonstrasi yang digelar mahasiswa IAIN Madura di Pamekasan membakar
pos satpam dan merusak sejumlah fasilitas kampus.
6. Demo jalan di Kabupaten Lombok Tengah berujung perusakan fasilitas negara.
7. Demo buruh yang berlangsung di Jabodetabek dan kota-kota lainnya yang
mengarah ke kriminal antaralain pengrusakan fasilitas pabrik atau perusahaan
dan penganiayaan.
8. Sejumlah aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
yang terjadi di beberapa daerah menimbulkan kerusakan fasilitas umum.

2.2. Faktor Penyebab Demonstran Melakukan Demonstrasi Dengan Anarkis


1. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri pelaku, di antaranya
adalah:
a. Adanya sikap egois membuat seseorang akan selalu menuntut haknya dan
mengabaikan kewajibannya.
b. Rendahnya kesadaran tentang berbangsa dan bernegara membuat masyarakat
akan melakukan perbuatan yang tidak baik dan sesuka hati.
c. Munculnya sikap intoleran.
d. Adanya sikap terlalu fanatik terhadap suatu pihak atau golongan.
e. Mudah tersinggung dan emosi.
f. Tidak mempunyai pendirian sehingga mudah terprovokasi.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan, di antaranya
adalah:
a. Munculnya berbagai berita hoax yang membuat situasi semakin kacau.
b. Adanya provokator baik dari demonstran ataupun aparat.
c. Pihak pemerintah tidak merespon atau mendengarkan suara rakyat sehingga
massa semakin anarkis.
d. Aparat kerap menggunakan cara represif dibandingkan dialogis dan kultural
dalam menghadapi demonstran, seperti pembubaran massa dengan water
cannon dan gas air mata.

2.3. Akibat Dari Demonstran Melakukan Unjuk Rasa Dengan Anarkis


1. Rusaknya fasilitas umum yang ada.
2. Mengganggu ketertiban.
3. Dapat menimbulkan korban yang terluka.
4. Merugikan diri sendiri dan masyarakat luas.
5. Menghambat pelaksanaan program pemerintah secara optimal.
6. Menimbulkan kemacetan sehingga meresahkan rakyat.
7. Nilai tukar mata uang menurun drastis apabila demonstrasi ditayangkan.
8. Sampah berserakan di jalanan, seperti batu, kerikil, dan pecahan kaca.

2.4. Solusi Untuk Mengatasi dan Mencegah


1. Solusi untuk mencegah anarkisme dari sudut pandang pendemo:
a. Menentukan tujuan yang jelas dalam berdemo.
b. Saat berdemo, usahakan memilih seorang pemimpin atau penanggung jawab
yang mengatur jalannya demo secara sistematis.
c. Tetap menghargai masyarakat, menjaga fasilitas umum, dan mematuhi
hukum yang ada.
d. Jangan sampai terprovokasi oleh orang lain yang dengan sengaja merusak
fasilitas umum.
e. Menegur para demonstran yang anarkis.
f. Tidak memprovokasi orang lain untuk berbuat anarkisme.
g. Menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Polri yang dilakukan
oleh yang bersangkutan, pemimpin, atau penanggung jawab kelompok.
2. Solusi untuk mencegah anarkisme dari sudut pandang masyarakat:
a. Melaporkan ke pihak berwajib jika ada perencanaan sebuah demo sehingga
lokasi sekitar dapat diamankan.
b. Tidak ikut serta dalam demo jika merasa itu tidak ada kaitannya dengan diri
sendiri.
c. Tidak memprovokasi orang lain sehingga orang tersebut marah.
3. Solusi dari sudut pandang pemerintah:
a. Pihak pemerintah sebaiknya merespon atau mendengarkan suara rakyat agar
pendemo tidak anarkis.
b. Aparat sebaiknya menggunakan cara yang dialogis dan kultural dalam
menghadapi demonstran.
c. Menggunakan buzzer untuk mengalihkan perhatian.
d. Mengajak diskusi pemimpin demo agar dapat menyelesaikan masalah dengan
damai.
4. Jalan lain untuk menyampaikan aspirasi selain berdemo:
a. Selain berdemo, ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah
melalui judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sebab, pendemo bisa
menginventarisasi sejumlah pasal yang dinilai masih menyisakan persoalan
dan bertentangan dengan konstitusi.
b. Membuat petisi tentang hal yang dipermasalahkan di internet atau media
sosial.
c. Menulis sebuah lagu yang berisi sebuah pendapat atau kritik pada sebuah
masalah.

2.5. Undang-Undang Terkait


1. Perusakan fasilitas umum
a. Pasal 406 KUHP (1) mengatur bahwa, "Barang siapa dengan sengaja dan
dengan melawan hak membinasakan, merusak, membuat hingga tidak dapat
dipakai lagi atau menghilangkan sesuatu barang yang sama sekali atau
sebagiannya kepunyaan orang lain, dihukum penjara selama-lamanya 2 (dua)
tahun 8 (delapan) bulan atau denda sebanyak banyaknya Rp4500,- (empat
ribu lima ratus rupiah)."
b. Pasal 170 Ayat (1) KUHP. Adapun bunyi pasal itu adalah sebagai berikut,
"Barangsiapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan
kekerasan terhadap orang atau barang, diancam dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan."
2. Tata cara demontrasi
a. Aturan soal demo juga diatur dalam Peraturan Kapolri No. 9 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Pelayanan, Pengamanan, dan Penanganan Perkara
Penyampaian Pendapat di Muka Umum.
b. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum.
BAB III

SIMPULAN

Unjuk rasa atau demonstrasi merupakan satu dari sekian banyak cara untuk
menyampaikan pendapat. Kebebasan dalam menyampaikan pendapat ini juga merupakan
implementasi dari demokrasi Pancasila yang dianut oleh negara Indonesia. Selain itu, gerakan
menyampaikan pendapat atau demonstrasi ini juga diatur di dalam Undang-Undang negara.

Namun, dalam pelaksanaan demo terkadang terjadi tindak anarkis yang sering kali
merusak fasilitas umum, dimana fasilitas tersebut adalah fasilitas milik bersama. Tindakan
tersebut melanggar hak rakyat lain untuk dapat memanfaatkan fasilitas umum tersebut. Ini
merupakan salah satu ketimpangan antara hak dan kewajiban warga negara. Maka dari itu
dalam penyampaian pendapat atau demo terdapat Undang-Undang yang harus ditaati agar tidak
melanggar hak orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/03/163139869/bentuk-pelanggaran-hak-
dan-pengingkaran-kewajiban-warga-negara
 https://klikhukum.id/curkum-95-sanksi-pidana-merusak-fasilitas-umum/
 Akademisi: 7 Faktor Penyebab Kekerasan Muncul di Demo Mahasiswa - Nasional
Tempo.co
 https://oto.detik.com/berita/d-5205431/deretan-mobil-polisi-dan-aparat-yang-dirusak-
dibakar-massa-demo
 Demo Jalan Berujung Perusakan Fasilitas Negara | SuaraNTB
 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Unjuk_rasa
 Buku Siswa PPKn Kelas 12 (XII) Revisi 2018 Kurikulum 2013 - Berkas Sekolah
 https://adjar-grid-id.cdn.ampproject.org/v/s/adjar.grid.id/amp/542803582/faktor-
penyebab-pelanggaran-hak-dan-pengingkaran-kewajiban-
masyarakat?usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D&amp_js_v=a6&amp_
gsa=1#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&csi=0&ampshare=https%3A%
2F%2Fadjar.grid.id%2Fread%2F542803582%2Ffaktor-penyebab-pelanggaran-hak-
dan-pengingkaran-kewajiban-masyarakat
 Daftar Fasilitas di Jakarta yang Dirusak dan Dibakar Massa Saat Demo Kemarin
Halaman all - Kompas.com
 https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5d8c96cdaae46/jerat-pidana-
pelaku-demo-anarkis/
 Ini Penjelasan Polisi Mengenai Penyebab Kericuhan di Fakfak (kompas.com)
 contoh demo anarki
 https://wartakota.tribunnews.com/2017/09/28/jangan-asal-demonstrasi-kenali-dulu-
tata-caranya
 Apa akibat perilaku demo yang anarkis? - Brainly.co.id
CATATAN KEAKTIFAN ANGGOTA

NO. KEGIATAN 01 11 12 17 18 27 30
1. Aktif berdiskusi di grup WhatsApp √ √ √ √ √ √ √
2. Ikut serta dalam google meet √ √ √ √ √ √ √
3. Mencari contoh aksi demonstrasi yang √ √ √
merusak fasilitas umum
4. Mencari akibat dari demonstran yang √
melakukan unjuk rasa dengan anarkis
5. Mencari solusi untuk mengatasi dan √ √ √ √
mencegah
6. Membuat PPT √
7. Mencari faktor internal dan eksternal √ √ √
8. Menyusun latar belakang √
9. Mencari Undang-Undang yang terkait √ √ √
10. Menyusun kritik dan saran √ √ √
11. Menyusun makalah menjadi utuh √
12. Mencari referensi berita di internet √ √ √ √ √ √ √
13. Merevisi makalah dan PPT √ √ √ √ √ √ √

Anda mungkin juga menyukai