Anda di halaman 1dari 9

“A

ssa
lam
u’a
l a ik
um

Ta’ziyyah
(Melayat) Oleh:
AMANDA ILLONA FARREL
(01)
Nathaza RAMADHIA PUTRI
(26) GO!
Riyan AZMI HANAFI (28)
Ziana AGISTA SALSABILA
Pengertian Ta'ziyyah
Secara bahasa Ta’ziyyah (‫ ) لاــتعـزية‬artinya menguatkan. Sedangkan secara istilah adalah
menganjurkan seseorang untuk bersabar atas beban musibah yang menimpanya, mengingatan dosanya
meratap, mendoakan ampunan bagi mayit dan dari orang yang tertimpa musibah dari pedihnya musibah.
o Penulis kitab Radd al Mukhtar mengatakan: “Berta’ziyah kepada ahlul mayyit (keluarga yang
ditinggal mati) maksudnya ialah, menghibur mereka supaya bisa bersabar, dan sekaligus
mendo’akannya”.
o Imam al Khirasyi di dalam syarahnya menulis: “Ta’ziyah, yaitu menghibur orang yang tertimpa
musibah dengan pahala-pahala yang dijanjikan oleh Allah, sekaligus mendo’akan mereka dan
mayitnya”.
o Imam Nawawi rahimahullah mengatakan: “Yaitu memotivasi orang yang tertimpa musibah agar bisa
lebih bersabar, dan menghiburnya supaya bisa melupakannya, meringankan tekanan kesedihan dan
himpitan musibah yang menimpanya”.
mu’azziyin
(orang laki-laki yang
berta’ziyyah)

mu’azziyāt
(orang perempuan yang
berta’ziyyah)
01
February
Hukum Ta'ziyyah
Tidak ada perbedaan pendapat di
kalangan para ulama bahwasanya hukum
berta’ziyyah kepada orang yang tertimpa
musibah adalah sunnah dan merupakan
hak muslim yang satu terhadap muslim
yang lain
Hikmah Ta'ziyyah Kelompok
1.

2.
Dengan berta'ziyyah akan tercipta hubungan silaturahmi yang lebih erat antara orang
yang berta'ziah dengan keluarga yang terkena musibah kematian.
Keluarga yang terkena musibah dapat terhibur dengan adanya ta'ziyyah sehingga
06
yang demikian ini dapat mengurangi beban kesedihan yang berkepanjangan.
3. Orang yang berta'ziyyah dapat ikut mendoakan jenazah, agar dosa-dosanya diampuni
dan amal-amal kebaikannya dapat  diterima oleh Allah swt.
4. Orang yang berta'ziyyah akan mendapatkan pahala dari Allah swt. seperti pahala
orang yang tertimpa musibah.
5. Mendapatkan kemuliaan di hari Kiamat.
Ta ' ziyya h
Waktu
a, w a k tu berta’ziyy
ah adalah ti ga h ar i, dan dimakru
angkan hati
hka n
orang
01
Menurut ju
m h u r u la m
ar ena tujuan Ta
’ziyyah itu u
n tu k m e ne n
February
a h ar i, k
bihi tig
apabila mele
a musibah.
yang tertimp tenang.
ia sa n y a m enjadi lebih
ggalkan b
ha ti o ra n g yang ditin st ru akan mengin
gatkan
ti g a h ar i, ha ri , ju
Setelah ah setelah 3 kepada
g y an g bar u berta’ziyy t in i didasarkan
a d a o ra n P e n d ap a
Apabila an mereka. n kepada
g g a lk a n , pada kesedih a n it a yang berima
a n g d it in ra n g w
orang y n bagi seo
y a: “ T id ak lah dihalalka ri , terkecuali
berkabung
, y a n g a rt in a ri ti g a h a
hadits ung lebih d
ntuk berkab hari.” (HR
d a n h a ri K ia m at , u
e m pa t b u lan sepuluh
Allah aitu selama
g al m a ti ) suaminya, y
g
kerana (ditin
Muslim)
Bukhari dan
ikafankan.
ah a d al a h se telah mayit d
tuk berta’ziy
m hu r, w ak tu terbaik un
Menurut Ju
Ta'ziyyah kepada orang kafir
Para ulama telah berselisih pendapat tentang hukum ta’ziyyah muslim terhadap orang kafir. Ada
yang mengatakan boleh secara mutlak, ada yang mengatakan haram, dan ada yang berpendapat kuat Islam tidak
yang terdapat pada ta’ziyyah ahlul kitab yaitu boleh tetapi dengan syarat-syarat. Adapun syarat- melarang
syaratnya sebagai berikut: umatnya
1. Mereka (orang kafir) tersebut tidak menganggap bahwa ta’ziyyah yang kita lakukan adalah untuk berbuat
penghormatan untuk mereka. baik dan
2. Di dalamnya ada mashlahat, seperti mengharapkan keislaman keluarganya atau menghindari bermuamalah
gangguan mereka terhadap dirinya atau kaum muslimin.
yang baik
kepada orang-
3. Tidak mengikuti upacara keagamaan mereka atau mendengarkan ceramah mereka,
orang kafir
Tidak ada dalil khusus tentang apa yang kita ucapkan ketika berta’ziyah kepada orang kafir, yang
selama
penting ucapan yang tidak ada larangan syar’i seperti mendoakan rahmat dan ampunan untuk orang
mereka tidak
kafir.
memerangi
kita dan tidak
mengusir kita
a b
Ad yyah
' z i
TaAdab (etika) orang ber-ta’ziyyah antara lain seperti berikut:
1. Menyampaikan doa untuk kebaikan dan ampunan terhadap orang yang meninggal serta kesabaran
bagi orang yang ditinggal.
2. Hindarilah pembicaraan yang menambah sedih keluarga yang ditimpa musibah.
3. Hindarilah canda-tawa apalagi sampai terbahak-bahak.
4. Usahakan turut menyalati mayat dan turut mengantarkan ke pemakaman sampai selesai
penguburan.
5. Membuatkan makanan bagi keluarga yang ditimpa musibah.
Demikian yang diperintahkan Rasulullah SAW kepada keluarganya sewaktu keluarga Ja’far ditimpa
kematian (HR. Lima Ahli Hadis kecuali Nasai).
THANK YOU
“WASSALAMU’ALAIKUM”

Anda mungkin juga menyukai