Anda di halaman 1dari 4

Nama : Norma Laili

NIM : P07120217073
Prodi : D4 Keperawatan
Mata Kuliah : Kedaruratan Intensif

Membantu Pelaksanaan Trakeostomi


Trakeostomi adalah bukaan/lubang yang dibuat dengan insisi bedah atau dengan
membuat sayatan pada kulit pada bagian depan leher dan menembus ke dalam trakea (batang
tenggorokan). Sebuah selang plastik dimasukkan melalui sayatan tersebut untuk menjaga agar
jalan udara tetap terbuka dan memungkinkan pasien dapat bernapas. Prosedur tersebut sering
dilakukan dalam situasi darurat dengan tujuan menghindarkan tenggorokan dari reaksi alergi
atau pertumbuhan tumor. Trakeostomi dapat menjadi tindakan sementara ataupun permanen.
Melakukan perawatan untuk trakeostomi permanen memerlukan banyak pengetahuan dan
perhatian, terutama sekali untuk para pasien dan caregiver keluarga/teman yang tinggal bersama
pasien dan menjaga/merawatnya saat di rumah dan jauh dari rumah sakit. Pastikan bahwa Anda
menerima pelatihan secara menyeluruh dari seorang petugas kesehatan profesional sebelum
berusaha merawat seorang pasien dengan trakeostomi.
A. Melakukan Pengisapan Selang
1. Siapkan peralatan yang diperlukan
a. Mesin pengisap/penyedot
b. Selang kateter untuk melakukan pengisapan (untuk orang dewasa digunakan
ukuran 14 dan 16)
c. Sarung tangan steril berbahan lateks
d. Larutan garam fisiologik (Natrium Chlorida/NaCl 0,9%)
e. Larutan garam fisiologik siap pakai atau dalam bentuk semprot/suntik
berukuran 5ml.
f. Mangkuk bersih berisi air leding
2. Mencuci tangan secara menyeluruh
3. Siapkan dan lakukan pengujian pada kateter
a. Nyalakan mesin pengisap dan lakukan pengujian melalui ujung kateter untuk
mengetahui berfungsi atau tidaknya mesin tersebut. Ujilah dengan
menutupkan ibu jari Anda di atas lubang kateter lalu melepaskan.
b. Boleh jadi selang trakea tersebut memiliki satu atau dua bukaan/lubang, dan
mungkin juga dilengkapi balon (cuffed) yang dapat diatur untuk menguragi
risiko aspirasi atau tanpa dilengkapi balon (uncuffed), berlubang
(memungkinkan untuk berbicara) atau tidak berlubang.
4. Siapkan pasien dan ambil larutan garam (NaCl)
a. Berapa kali NaCL 0,9% harus dimasukkan berbeda untuk pasien satu dan
yang lain tergantung pada seberapa kental dan banyak lendir yang diproduksi
oleh tenggorokannya.
b. Caregiver harus memeriksa warna, bau, dan juga kekentalan lendir untuk
berjaga bilamana ada infeksi–lendir berubah menjadi hijau keabu-abuan serta
berbau tak sedap.
5. Masukkan kateter tersebut dan pasang pengisap
a. Pasang pengisap dengan menutup pengatur lubang angin saat menarik kateter
dari selang trakea dengan gerakan pelan dan memutar. Pengisap sebaiknya
tidak digunakan lebih lama dari kira-kira sepuluh detik, selama waktu tersebut
kateter akan terus memutar dan tertarik keluar. Pengisap akan terlepas.
b. Selang trakeostomi dibuat dalam beberapa ukuran dan bahan seperti plastik
semifleksibel, plastik keras dan logam. Beberapa jenis selang dibuat untuk
sekali pakai (disposable), sementara yang lain dapat digunakan secara
berulang
6. Biarkan pasien menarik napas sesaat
a. Bersama pelepasan kateter, sedot air leding melalui selang tersebut untuk
membuang semua lendir kental, lalu cuci kateter dengan hidrogen peroksida.
b. Ulangi proses tersebut selama diperlukan jika pasien memproduksi lebih
banyak lendir yang terisap keluar dari selang trakea.
c. Pengisapan diulangi sampai saluran napas bersih dari lendir.
d. Setelah pengisapan, aliran oksigen dikembalikan pada tingkat dasar
sebagaimana sebelumnya.

B. Membersihkan Selang Trakea


1. Kumpulkan peralatan
a. Larutan garam steril
b. Hidrogen Peroksida setengah cair (½ bagian air dicampur dengan ½ bagian
hidrogen peroksida)
c. Mangkuk kecil yang bersih
d. Sikat lembut yang bersih
2. Mencuci tangan
3. Rendamlah selang trakea
a. Masukkan selang trakea ke dalam mangkuk berisi larutan hidrogen peroksida
dan biarkan terendam sempurna sampai lapisan kerak dan partikel-partikel di
dalamnya melunak, larut, dan terlepas.
b. Beberapa selang trakea dibuat untuk sekali pakai dan tidak perlu dibersihkan
jika Anda memiliki penggantinya.
4. Bersihkan selang trakea
a. Jika Anda tidak memiliki lebih banyak air garam, merendamnya dalam cuka
putih yang dilarutkan dengan sedikit air juga akan berhasil baik.
b. Jika Anda akan menggunakan selang trakea berbahan plastik sekali pakai,
lewati saja langkah ini.
5. Pasanglah kembali selang ke dalam lubang trakeostomi
Prosedur pembersihan yang Anda lakukan telah lengkap dan berhasil baik.
Melakukan prosedur ini minimal 2 kali sehari dapat mencegah infeksi,
penyumbatan saluran, dan berbagai komplikasi lain.

C. Membersihkan Stoma
1. Periksalah stoma
a. Gejala-gejala infeksi stoma dapat meliputi: kemerahan dan bengkak, rasa sakit
dan produksi lendir dari nanah yang berbau tak sedap.
b. Jika stoma terinfeksi dan terjadi peradangan, selang trakea akan lebih sulit
dimasukkan.
c. Jika stoma pucat dan kebiruan, mungkin hal itu mengindikasikan adanya
masalah dengan aliran darah hingga jaringan, dan sebaiknya segera hubungi
dokter.
2. Bersihkan stoma dengan antiseptic
Untuk membersihkan setengah bagian terbawah dari stoma tersebut,
usapkan kain kasa baru dari posisi jam 3 naik ke posisi jam 6. Selanjutnya usap
lagi dari posisi jam 9 bergerak turun ke posisi jam 6.
3. Ganti pembalut secara teratur
Pembalut yang basah harus diganti secepatnya. Pembalut basah cenderung
tercampur bakteri dan dapat memicu komplikasi kesehatan.
Jangan lupa untuk mengganti pita (tali) yang menahan selang trakea jika tampak
kotor atau basah. Pastikan untuk menahan selang trakea pada tempatnya saat
melakukan penggantian pita/tali tersebut.

D. Menguasai Perawatan Sehari-hari


1. Lindungi selang trakea saat berada di luar
a. Masuknya kotoran ke dalam selang trakea memicu produksi lendir berlebihan
di dalam batang tenggorokan, yang dapat menyumbat selang dan
menyebabkan kesulitan bernapas serta terjadinya infeksi.
b. Pastikan lebih sering membersihkan selang trakea jika pasien menghabiskan
banyak waktu di luar rumah, terutama jika udara berangin dan/atau berdebu.
2. Hindari aktivitas berenang
a. Pneumonia aspirasi, bahkan setelah masuknya sedikit air saja, dapat memicu
kematian karena tercekik.
b. Masuknya air ke dalam paru-paru bahkan dalam jumlah kecil juga dapat
meningkatkan risiko infeksi oleh bakteri.
c. Tutuplah selang tersebut dan juga berhati-hatilah saat mandi atau berada di
bawah pancuran mandi.
3. ertahankan untuk menghirup udara lembap
a. Tempelkan kain basah menutup selang trakea dan pertahankan
kelembapannya.
b. Gunakan alat pelembap udara (humidifier) untuk membantu melembapkan
udara selama kondisi udara di dalam rumah kering.

Anda mungkin juga menyukai