Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
kami rahmat dan karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata
kuliah statistika. Dalam makalah ini kami menguraikan pembahasan mengenai
Penyajian Data Penelitian. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari sempuna. Maka dari itu, kritik dan saran Anda sangat kami nantikan. Terima kasih
atas segala partisipasi semua pihak yang mendukung tersusunnya makalah ini. Atas
segala kekurangan dan kesalahannya kami mohon maaf.

Bekasi, Agustus 2021

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan
hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana
dan jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para
pengamat dapat dengan mudah memahami apa yag kita sajikan untuk
selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan, dan lain-lain. Bentuk
penyajian data bermacam-macam dan disesuaikan dengan data yang
tersedia dan tujuan yang hendak dicapai. Penyajian data dapat berupa
tulisan, tabel, dan grafik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penyajian data?
2. Bagaimana cara penyajian data?
3. Apa jenis-jenis dan contoh dari cara penyajian data?
BAB II PEMBAHASAN

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitan yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar muda dibaca.
Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah
memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau
perbandingan, dan lain-lain.

Tujuan Penyajian Data :


1. Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan
hasil penelitian atau observasi.
2. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti.
3. Memudahkan dalam membuat analisis data.
4. Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan
akurat.
Cara Penyajian Data :
1. Narasi, yaitu penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat.
Dalam Bentuk Tulisan (Textular Presentation) Penyajian dalam bentuk tulisan
sebenarnya merupakan gambaran umum tentang kesimpulan hasil pengamatan.
Dalam bidang kedokteran, penyajian dalam bentuk tulisan hanya digunakan
untuk memberi informasi. Penyajian dalam bentuk tulisan banyak digunakan
dalam bidang sosial, ekonomi, psikologi, dan lain-lain serta berperan sebagai
laporan hasil penelitian kualitatif. Misalnya, untuk mengetahui persepsi
masyarakat tentang suatu produk yang telah dipasarkan atau penerimaan,
pendapat serta kepercayaan masyarakat terhadap suatu program pemerintah
atau program pelayanan kesehatan pada masyarakat atau keberadaan petugas
kesehatan yang terdapat di daerah. Contoh : 1. Seorang direktur sebuah rumah
sakit memberikan informasi tentang kondisi rumah sakit yang dipimpinnya.
Penderita yang menjalani rawat inap di rumah sakit ini jumlahnya meningkat dari
tahun ke tahun hingga tidak tertampung dan sebagian besar terdapat di bagian
penyakit dalam. Dengan semakin banyaknya penderita yang menjalani rawat
inap menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan sudah cukup memadai.
Yang masih harus ditingkatkan ialah penambahan gedung dan sarana yang
dibutuhkan, seperti tempat tidur, terutama di bagian penyakit dalam. 2. Suatu
penelitian kualitatif dilakukan untuk mengetahui penerimaan masyarakat tentang
keberadaan bidan di desa pada Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Bandung.
Hasil penelitian dilaporkan dalam bentuk tulisan dengan kesimpulan sebagai
berikut ; Sebagian besar Ibu-Ibu pasangan usia subur dan Ibu-Ibu yang
mempunyai anak balita sangat mendukung keberadaan bidan di desa dan
merasa puas atas pelayanan yang diberikan, tetapi sayangnya banyak bidan di
desa yang belum berdomisili di tempat tugasnya. (Eko Budiarto, 1992-1993)
2.Tabel, yaitu kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori.
Misalnya berat badan menurut jenis kelamin, jumlah pegawai menurut pendidikan,
jumlah penjualan menurut jenis barang dan daerah penjualan, dll.
 Tabel Biasa Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian data dalam
bentuk angka yang disusun secara teratur dalam kolom dan baris. Penyajian
dalam bentuk tabel banyak digunakan pada penulisan laporan hasil penelitian
dengan maksud agar mudah memperoleh gambaran rinci tentang hasil
penelitian yang telah dilakukan. Tabel biasa sering digunakan untuk
bermacam keperluan baik bidang ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain untuk
menginformasikan data dari hasil penelitian atau hasil penyelidikan. Suatu
tabel yang lengkap terdiri dari ; (a) nomor tabel, (b) Judul tabel, (c) catatan
pendahuluan, (d) badan tabel, (e) catatan kaki, (f) sumber data.
Gambar 1. Contoh Tabel

Catatan kaki :
Sumber :

a. Nomor Tabel Bila tabel disajikan lebih dari satu maka hendaknya diberi
nomor agar mudah untuk mencari kembali bila dibutuhkan. Nomor tabel
biasanya ditempatkan di atas sebelah kiri sejajar dengan judul tabel.
b. Judul Tabel Setiap tabel yang disajikan harus diberi judul karena dari judul
tabel orang dapat mengetahui tentang apa yang disajikan. Kalimat pada
judul tabel harus singkat, jelas, dan berisi keterangan tentang apa,
dimana, dan bilamana. Judul harus konsisten dan menggambarkan isi
tabel.
c. Catatan Pendahuluan Catatan pendahuluan biasanya diletakkan di bawah
judul dan berfungsi sebagai keterangan tambahan tentang tahun
pembuatan tabel atau jumlah pengamatan yang dilakukan.
d. Badan tabel Badan tabel terdiri dari judul kolom, judul baris, judul
kompartemen, dan sel.
e. Catatan Kaki Catatan kaki dimaksudkan untuk memberi keterangan
terhadap singkatan atau ukuran yang digunakan. Biasanya dengan
memberi tanda yang sesuai dengan tanda yang terdapat di kanan atas
singkatan yang digunakan. Tanda yang biasa digunakan dapat berupa *x
dan lain-lain. Catatan kaki diletakkan di bawah kiri tabel.
f. Sumber Data Sumber data diletakkan di bagian kiri bawah (di bawah
catatan kaki). Sumber data ini mempunyai arti penting bila data yang kita
sajikan berupa data sekunder. Penulisan sumber data harus jelas dan
lengkap, seperti darimana data tersebut diambil, oleh siapa, judul
penyusunannya dan penerbitnya serta tahun penerbitan. Misalnya, diambil
dari hasil penelitian berjudul Peningkatan Peran Petugas Kesehatan
dalam Memberikan Penerangan, dilakukan oleh bagian ketenagakerjaan
Rumah Sakit X, diterbitkan dalam buletin kesehatan vol.3, No.2, Maret
1988 halaman 32. Hal ini dimaksudkan agar dapat mencari tabel aslinya.

 Bentuk-Bentuk Tabel
Bentuk tabel bermacam-macam, tetapi yang banyak digunakan adalah ;
(1) tabel berdasarkan fungsinya,
Dapat digunakan untuk menyusun perencanaan dan dapat pula berfungsi
sebagai referensi atau memberikan penjelasan dalam penulisan laporan.
Tabel berdasarkan fungsinya bermacam-macam, antara lain adalah ;
- tabel sinopsis, tabel induk dan tabel kerja. Tabel Sinopsis Tabel ini berisi
semua variabel yang akan dikumpulkan dan ditulis dalam kolom dan baris
dengan urutan yang sama. Tabel ini mempunyai arti penting dalam
perencanaan suatu penelitian karena dengan tabel sinopsis dapat diketahui
jumlah tabel yang dihasilkan dan variabel yang akan dicari hubungannya
sehingga memudahkan penulisan laporan.
Contoh : Gambar 2.
Tabel Sinopsis
Variabel-variabel dalam suatu penelitian yang akan dikumpulkan adalah
sebagai berikut :
1. Tingkat Pendidikan
2. Jenis Pekerjaan
3. Jumlah Anak
4. Pertolongan Persalinan
5. Pembuangan Sampah
6. Kepemilikan Rumah
7. Penghasilan Keluarga Dari tabel sinopsis diperoleh sebanyak 21 buah tabel
dan 21 tabel tersebut dapat ditentukan variabel mana yang diperkirakan
berhubungan. Misalnya, hubungan antara variabel 1 dan 2, variabel 1 dan
3, dst.
- Tabel Induk
Tabel ini berfungsi sebagai referensi. Oleh karena itu, tabel induk sering
disebut tabel referensi yang dapat diambil sebagian dan disisipkan dalam
penulisan laporan. Pada tabel induk ini terdapat semua variabel yang
dikumpulkan. Oleh karena itu tabel ini tidak dapat digunakan untuk
mengadakan perbandingan. Tabel induk biasanya ditempatkan di belakang
sebagai lampiran. Bentuk tabel induk secara skematis dapat dilihat pada
tabel berikut :
Gambar 3. Tabel Induk
- Tabel Kerja (Tabel teks)
Tabel kerja ialah tabel yang menggambarkan beberapa variabel secara
rinci. Tabel ini berguna untuk mengadakan pembahasan lebih mendalam
terhadap hasil penelitian, mengadakan perbandingan antar variabel atau
untuk memberikan gambaran tentang adanya hubungan antara dua
variabel. Tabel ini diambil dari tabel induk atau gabungan dari beberapa
tabel kerja. Sesuai dengan fungsinya, tabel ini disisipkan dalam teks
penulisan laporan sesuai dengan topik bahasannya. Biasanya tabel ini
disusun berdasarkan progresivitas, tahun atau bergantung pada kebutuhan.
Dari tabel teks ini dapat dibuat tabel silang (cross table) untuk mengetahui
adanya hubungan antara dua variabel.
Contoh : Tabel teks berupa tabel silang berfungsi untuk mengetahui adanya
hubungan antara tingkat pendidikan dengan jenis pekerjaannya.
Gambar 4. Tabel Teks

(2) tabel kontingensi


Tabel kontingensi disusun berdasarkan banyaknya baris dan kolom. Tabel
ini disajikan untuk memberikan gambaran hasil penelitian. Tabel ini juga
banyak digunakan dalam perhitungan statistik inferensial untuk pengujian
hipotesis, misalnya perhitungan menggunakan uji “t” atau x2 , dll. Tabel ini
dapat dinamakan sesuai dengan banyaknya baris dan banyaknya kolom
hingga dikenal tabel 2x2 atau 2x3, dan lain-lain. Di bawah ini akan
diberikan beberapa contoh bagan tabel kontingensi.
(3) tabel berdasarkan penyusunan judul baris.
Tabel ini bermacam-macam dan tergantung data yang tersedia dan
kebutuhan penyajian data. Tabel dapat disusun sebagi berikut : 1. Menurut
Abjad Tabel yang disusun menurut abjad dimaksudkan untuk
memudahkan pencarian kembali tabel yang dibutuhkan. Oleh karena itu,
tabel ini banyak terdapat pada tabel induk. Tabel ini dapat digunakan
sebagai referensi untuk perbandingan. 2. Menurut Geografis Tabel ini
bertujuan untuk mengetahui keadaan berbagai daerah. Oleh karena itu,
tabel yang disusun menurut geografis banyak dikeluarkan oleh instansi
pemerintah, seperti Biro Pusat Statistik. Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa tabel ini tidak efisien untuk digunakan sebagai tabel
induk maupun tabel kerja. 3. Berdasarkan Perkembangan Waktu Tabel ini
disusun dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan yang terjadi
bersamaan berjalannya waktu. Perkembangan tersebut dapat berupa
perubahan alami atau perubahan yang disebabkan oleh intervensi
manusia. Misalnya, untuk mengetahui perkembangan atau pertumbuhan
penduduk kota atau untuk mengetahui hasil program kesehatan. Tabel
perkembangan ini banyak disisipkan dalam teks penulisan laporan.
Misalnya, untuk mengetahui perkembangan program KB selama 5 tahun
yang terjadi di suatu daerah. Tabel Berdasarkan Akseptor KB di daerah A
1990-1994
Tabel Berdasarkan Akseptor KB di daerah A 1990-1994
4). Berdasarkan Besarnya Angka Penyusunan angka dapat dilakukan dari
angka terkecil sampai angka terbesar atau sebaliknya bergantung pada
fokus pembahasan. Penulisan angka diletakkan di kiri tabel. Dalam bidang
kedokteran, bentuk tabel ini dapat digunakan untuk mendapatkan
gambaran distribusi penyakit meurut jenis kelamin. Distribusi Penyakit
Menurut Jenis Kelamin

Penilaian : Dari tabel di atas dapat diketahui jenis penyakit yang terbanyak
adalah penyakit saluran napas dan penderita terbanyaknya adalah laki-
laki.
Tabel ini dapat digunakan untuk hal-hal berikut :

a. Penyusunan prioritas

b. Mengajukan usulan kebutuhan obat atau alat yang dibutuhkan

5). Berdasarkan Kelaziman Penyusunan tabel ini didasarkan atas kelaziman.


Oleh karena itu, tidak terdapat ketentua yang baku, misalnya untuk
penulisan jenis kelamin laki-laki ditempatkan dahulu daripada wanita.

6). Berdasarkan Tingkatan Misalnya, penyusunan tingkat pendidikan diawali


dari pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi.

3. Grafik atau Diagram


1. Pengertian Grafik/Diagram Grafik data disebut juga diagram data, adalah
penyajian data dalam bentuk gambargambar. Grafik data biasanya berasal dari
tabel dan grafik biasanya dibuat bersamasama, yaitu tabel dilengkapi dengan
grafik. Grafik data sebenarnya merupakan penyajian data secara visual dari data
bersangkutan. Grafik dapat memberikan informasi dengan cepat yang dikandung
dari sekelompok data dalam bentuk yang ringkas. Diagram biasanya lebih menarik
dibandingkan penyajian data dengan menggunakan tabel. Hal ini bisa
dimungkinkan karena dengan diagram kita bisa ditambahkan manipulasi warna.
2. Fungsi Grafik Fungsi dari grafik adalah untuk menggambarkan data-data yang
berupa angka-angka kebetuk yang lebih sederhana secara teliti dan menjelaskan
perkembangan serta perbandingan suatu obyek ataupun peristiwa yang saling
berhubungan secara singkat dan jelas. Jadi dapat disimpulkan fungsi grafik :
a. Menggambarkan data kuantitatif dengan betuk sederhana namun teliti.
b. Menjelaskan perkembangan, perbandingan suatu obyek ataupun peristiwa
yang saling berkaitan secara singkat, padat dan jelas.
3. Bentuk-Bentuk Grafik/Diagram
a. Grafik garis (line chart)
Adalah grafik berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis yang
menghubungkan titik-titik pada bidang bilangan. Pada grafik garis digunakan dua
garis yang saling berpotongan. Pada garis horizontal (sumbu-X) ditempatkan
bilangan-bilangan yang sifatnya tetap, seperti tahun dan ukuran-ukuran. Pada
garis tegak (sumbu-Y) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya berubah-ubah.

b. Grafik Batangan (Bar chart)


Adalah grafik data berbentuk persegi panjang yang lebarnya sama dan dilengkapi
dengan skala atau ukuran sesuai dengan data yang bersangkutan. Setiap batang
tidak boleh saling menempel atau melekat antara satu dengan lainnya dan jarak
antara setiap batang yang berdekatan harus sama. Ada berbagai bentuk, yaitu :
 Grafik batangan tunggal (single bar chart), Yaitu grafik yang terdiri dari satu
batangan untuk menggambarkan perkembangan ( trend) dari suatu
karakteristik.
 Grafik batangan berganda ( multiple bar chart ), yaitu grafik yang terdiri dari
beberapa garis untuk menggambarkan beberapa hal/kejadian sekaligus.
c. Grafik Lingkaran (Pie chart)
Yaitu grafik yang menggambarkan perbandingan nilai-nilai dari suatu karakteristik. Untuk
mengetahui perbandingan suatu data terhadap keseluruhan, suatu data lebih tepat
disajikan dalam bentuk diagram lingkaran. Grafik data berupa lingkaran yang telah dibagi
menjadi juring-juring sesuai dengan data tersebut. Bagian-bagian dari keseluruhan data
tersebut dinyatakan dalam persen atau derajat

4. Contoh-Contoh Grafik :
a. Grafik Garis:
1). Grafik Garis Tunggal (single line chart)

2). Grafik Garis Berganda (multiple line chart)

3). Grafik Garis Komponen Berganda


4). Grafik Garis Persentase Komponen Berganda

5). Grafik Garis Seimbang

6). Grafik Garis Interval

5. Grafik Batangan
a. Grafik Batangan Tunggal

b. Grafik Batangan Berganda


c. Grafik Batangan Komponen Berganda

d. Grafik Batangan Persentase Komponen Berganda

e. Grafik Batangan Berimbang Neto


f. Grafik Batang Mendatar
6. Grafik Lingkaran
a. Grafik Lingkaran Tunggal
b. Grafik Lingkaran Berganda
c. Grafik Peta
d. Grafik Gambar

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitan yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Terdapat tiga cara penyajian data, yaitu :
a. Narasi merupakan penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat.
b. Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori.
c. Grafik atau diagram, yaitu gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data
berupa angka atau simbol-simbol yang biasanya dibuat berdasarkan data dari tabel
yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai