Anda di halaman 1dari 61

1

DESAIN SISTEM INFORMASI BERBASIS ANDROID PADA


SISTEM BUDIDAYA SAYURAN

WIRASATYA PRATAMA

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
2
3

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER


INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Desain Sistem
Informasi Berbasis Android pada Sistem Budidaya Sayuran adalah benar karya saya
dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2019

Wirasatya Pratama
NIM F14150024
4
5

ABSTRAK

WIRASATYA PRATAMA. Desain Sistem Informasi Berbasis Android pada


Sistem Budidaya Sayuran. Dibimbing oleh BAMBANG PRAMUDYA
NOORACHMAT.

Saat ini, untuk mengelola dan melaporkan data pada budidaya sayuran,
pihak Agribusiness and Technology Park (ATP) masih melakukan dengan cara
konvensional yaitu menggunakan Microsoft Excel yang dimana proses
pengumpulan data dari lahan ke lahan membutuhkan waktu dan biaya. Dibutuhkan
sistem yang dapat membantu pihak ATP melakukan beberapa pengolahan data
dengan mudah dan cepat dengan menggunakan smartphone android yang kini
berkembang pesat. Tahapan penelitian mengacu pada metode System Development
Life Cycle (SDLC). Penelitian ini mempunyai tahapan : 1) identifikasi masalah, 2)
analisis sistem, 3) desain sistem, 4) implementasi sistem dan 5) pengujian dan
evaluasi sistem. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi android yang dapat
melaporkan kegiatan budidaya sayuran, menampilkan jadwal tanam, jadwal panen
dan prediksi panen. Berdasarkan pengujian langsung yang dilakukan oleh petani
mitra ATP didapatkan hasil bahwa sistem informasi mempermudah pelaporan data
kegiatan.

Kata kunci : android, budidaya sayuran, sistem informasi

ABSTRACT

WIRASATYA PRATAMA. Designing Android Based Information System on


Vegetables Cultivation System. Supervised by BAMBANG PRAMUDYA
NOORACHMAT.

Nowadays, for managing and reporting data on vegetables cultivation,


Agribusiness and Technology Park (ATP) is still doing it in conventional way with
using Microsoft Excel. The process of collecting data from land to land requires
time and cost. It needs a system that can help the ATP do some data processing
easily and quickly by using an Android smartphone that is now growing rapidly.
The stages of the study refer to the System Development Life Cycle (SDLC)
method. This research has stages: 1) problem identification, 2) system analysis, 3)
system design, 4) system implementation and 5) system testing and evaluation. The
results of this study is an android application that can report data on vegetable
cultivation system, showing planting schedules, harvest schedules and harvest
predictions. Based on direct testing conducted by ATP partner farmers, the results
show that the information system makes it easier to report activity data.

Keywords : android, information system, vegetable cultivation


6
7

DESAIN SISTEM INFORMASI BERBASIS ANDROID PADA


SISTEM BUDIDAYA SAYURAN

WIRASATYA PRATAMA

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik
pada
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
8
9
10
11

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang
berjudul “Desain Sistem Informasi Berbasis Android pada Sistem Budidaya
Sayuran” berhasil diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penulisan tugas akhir ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga
kendalakendala yang penulis hadapi dapat teratasi dengan baik. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng
yang telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis sehingga
tujuan pembuatan tugas akhir ini sesuai dengan bidang keahlian dan aspek kajian
yang diajukan. Terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si yang
telah membimbing dan mengarahkan penulis selama perancangan aplikasi. Terima
kasih juga kepada Bapak Dr. Ir. Gatot Pramuhadi, M.Si dan Ibu Dr. Ir. Setyo
Pertiwi, M.Agr selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak saran,
penjelasan, dan masukan kepada penulis, sehingga tugas akhir ini dapat selesai
dengan baik sesuai dengan kajian yang diajukan. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada Mas Yudi dan Mas Doni selaku koordinator Tim Produksi di
Agribusiness and Technology Park atas segala masukan dan kritik yang diberikan.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis,
kedua adik, teman-teman terdekat penulis (Ola, Rakha, Aqil, Zaad, Hanif dan Aziz),
teman-teman dari Wisma Maliyan (Fenry, Rey, Evander, Zaky, Fauzan, Argo,
Thoriq, Paldi dan Dimas), teman-teman seperbimbingan (Riksi dan Hari) serta
seluruh keluarga Teknik Mesin dan Biosistem angkatan 52 atas segala doa dan
dukungannya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, September 2019

Wirasatya Pratama
viii
ix

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
Ruang Lingkup Penelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA 3
Sistem Informasi 3
Budidaya Sayuran di Indonesia 3
Pemrograman Android 4
Penelitian Terdahulu 5
METODE PENELITIAN 6
Waktu dan Tempat Pelaksanaan 6
Alat dan Bahan Penelitian 6
Tahapan Penelitian 6
HASIL DAN PEMBAHASAN 8
Siklus Pertama 8
Identifikasi Masalah 8
Analisis Sistem 9
Desain Sistem 10
Implementasi Sistem 19
Pengujian dan Evaluasi Sistem 26
Siklus Kedua 27
Analisis Sistem 27
Desain Sistem 27
Implementasi Sistem 31
Pengujian dan Evaluasi Sistem 32
SIMPULAN DAN SARAN 33
Simpulan 33
Saran 34
DAFTAR PUSTAKA 34
x

LAMPIRAN 35
RIWAYAT HIDUP 45

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kebutuhan data sistem 9


Tabel 2 Aktor sistem informasi budidaya sayuran 12
Tabel 3 Hasil pengujian sistem informasi budidaya sayuran 27
Tabel 4 Hasil pengujian sistem informasi budidaya sayuran pada siklus kedua 33

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Blok sistem informasi yang saling berinteraksi 3


Gambar 2 Arsitektur android 4
Gambar 3 Tahapan penelitian 7
Gambar 4 Skema alur informasi 10
Gambar 5 Use case diagram sistem informasi budidaya sayuran 12
Gambar 6 Diagram sekuensial halaman data tanam 13
Gambar 7 Diagram sekuensial halaman riwayat tanam 14
Gambar 8 Diagram sekuensial halaman data panen 15
Gambar 9 Diagram sekuensial halaman riwayat panen 15
Gambar 10 Diagram sekuensial halaman data pemeliharaan 16
Gambar 11 Diagram sekuensial halaman riwayat pemeliharaan 17
Gambar 12 Diagram sekuensial halaman profil 18
Gambar 13 Diagram sekuensial halaman hubungi kami 18
Gambar 14 Diagram sekuensial halaman bantuan 19
Gambar 15 Tampilan emulator android virtual device 20
Gambar 16 Halaman splash screen 21
Gambar 17 Halaman login 21
Gambar 18 Halaman register email 21
Gambar 19 Halaman register biodata 21
Gambar 20 Halaman menu utama 22
Gambar 21 Halaman menu tanam 22
Gambar 22 Halaman data tanam 22
Gambar 23 Halaman riwayat tanam 23
Gambar 24 Halaman menu panen 23
Gambar 25 Halaman data panen 23
Gambar 26 Halaman riwayat panen 24
Gambar 27 Halaman menu pemeliharaan 24
Gambar 28 Halaman data pemeliharaan 25
xi

Gambar 29 Halaman riwayat pemeliharaan 25


Gambar 30 Halaman profil 26
Gambar 31 Halaman hubungi kami 26
Gambar 32 Halaman bantuan 26
Gambar 33 Skema alur informasi siklus kedua 28
Gambar 32 Use case diagram siklus kedua 29
Gambar 33 Diagram sekuensial halaman jadwal tanam 30
Gambar 34 Diagram sekuensial halaman jadwal panen 30
Gambar 35 Halaman menu tanam pada siklus kedua 31
Gambar 36 Halaman menu panen pada siklus kedua 32
Gambar 37 Halaman jadwal tanam 32
Gambar 38 Halaman jadwal panen 32

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kode sayur untuk masing-masing komoditas 35


Lampiran 2 Proses pembuatan package project 36
Lampiran 3 Tampilan konsol authentication 37
Lampiran 4 Struktur database pada firebase 38
Lampiran 5 Tampilan konsol storage 39
Lampiran 6 Tampilan menu editor Android Studio 40
Lampiran 7 Formulir user acceptence testing 41
Lampiran 8 Hasil pengujian user acceptence testing 42
xii
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai


sumber vitamin dan mineral. Sayuran juga dibutuhkan masyarakat sebagai asupan
makanan yang segar dan sehat untuk menjaga kesehatan tubuh. Menurut Badan
Pusat Statistik (2017), terdapat 97.29 % penduduk Indonesia yang mengkonsumsi
sayuran dan 2.71 % penduduk Indonesia yang tidak mengkonsumsi sayuran.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk
Indonesia membutuhkan sayuran.
Perkembangan arus informasi sekarang ini membuat seseorang memiliki
pilihan yang lebih banyak untuk mendapatkan jenis informasi yang diinginkan.
Dalam praktek pertanian, informasi sangat penting untuk pengenalan pengetahuan
dan keterampilan baru, metode-metode baru, teknologi produksi baru dan
kelancaran pemasaran hasil produksi (Van den Ban dan Hawkins 1999). Di sisi
lain, tumpukan informasi tersebut belum menjamin pemanfaatannya akan lebih
baik karena tergantung bagaimana mengorganisir informasi tersebut. Lebih lanjut
dikemukakan oleh Van den Ban dan Hawkins (1999), informasi merupakan
sumberdaya penting di dalam pertanian modern. Perkembangan komputer dan
perbaikan telekomunikasi memberikan petani kesempatan untuk memperoleh
informasi teknis dan ekonomis dengan cepat dan menggunakannya dengan efektif
untuk pengambilan keputusan. Informasi ini meliputi laporan hasil penelitian, data
pasar, data tentang pertumbuhan dan proses pengelolaan lahan pertaniannya dan
yang serupa sebagai pembanding. Informasi ini digunakan untuk memilih teknologi
produksi yang paling menguntungkan, menciptakan kondisi pertumbuhan yang
optimal untuk tanaman dan ternaknya, menentukan anggaran pengeluaran dan
melihat usaha yang paling menguntungkan serta memutuskan kapan dan dimana
menjual hasilnya.
Agribusiness and Technology Park (ATP) merupakan institusi yang
mempunyai kegiatan operasionalnya menyediakan sayuran dengan menyuplai
sayuran kepada instansi lain. Kegiatan operasional yang dilakukan ATP melibatkan
petani mitra untuk memproduksi sayuran. Petani mitra bekerjasama dengan pihak
ATP dalam budidaya sayuran seperti pengolahan lahan, penanaman, perawatan,
dan panen. Saat ini untuk mengelola dan melaporkan data pada budidaya sayuran,
pihak ATP masih melakukan pengolahan data secara konvensional yaitu
menggunakan Microsoft Excel. Luas lahan yang dikelola para petani mitra ATP
apabila dijumlahkan sebesar 5200 ha untuk sayuran organik. Lahan yang dikelola
tersebar, maka diperlukan waktu, tenaga dan biaya untuk mengumpulkan data dari
lahan ke lahan. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem informasi yang dapat membantu
pihak ATP melakukan beberapa pengolahan data dengan mudah dan cepat seperti
menjadwalkan kegiatan budidaya, prediksi panen, merekap data tanam dan panen.
2

Perumusan Masalah

Dalam mengelola dan menyimpan data, Pihak ATP masih menggunakan cara
konvensional yaitu menggunkan Microsoft Excel dalam budidaya sayuran seperti
pengolahan lahan, penanaman, perawatan, dan panen. Dibutuhkan sistem yang
dapat membantu pihak ATP melakukan beberapa pengolahan data dengan mudah
dan cepat. Kegiatan budidaya sayuran dilakukan di lapangan, sedangkan saat ini
untuk mengelola dan menyimpan data dilakukan di dalam kantor sehingga
penggunaan smartphone untuk menyimpan data akan lebih mudah di lapangan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan merancang sistem informasi budidaya sayuran


dengan sistem operasi android. Sistem ini dirancang untuk mengolah data tanam
dan panen petani mitra. Sistem ini dirancang untuk menjadwalkan kegiatan
budidaya sayuran, menghimbau petani untuk memberi perlakuan khusus pada
tanaman dan melaporkan kegiatan penanaman, panen serta pemeliharaan. Setelah
terkumpul, data dapat dikonversi ke dalam tabel pada perangkat lunak.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari sistem informasi yang telah dikembangkan adalah sebagai


berikut:
1. Membantu pihak ATP (Tim Produksi) untuk memonitoring produksi sayuran
petani mitra secara cepat.
2. Mempermudah Tim Produksi dalam mengolah dan melaporkan data tanam,
panen dan pemeliharaan sayuran petani mitra.
3. Membantu Tim Produksi untuk melakukan prediksi panen petani mitra.
4. Membantu Tim Produksi untuk melakukan penjadwalan budidaya sayuran
organik petani mitra.

Ruang Lingkup Penelitian

Sistem informasi yang telah dibuat meliputi ruang lingkup sebagai berikut:
1. Sistem yang dikembangkan digunakan oleh tim produksi (admin) dan petani
mitra (pengguna).
2. Sistem yang dikembangkan terfokus pada komoditas sayuran organik yang
ditanam oleh petani mitra (bayam hijau, bayam merah, kangkung, caisim,
pakcoy, selada keriting, kailan, kale, romaine dan arugula).
3. Pengembangan sistem hanya terfokus pada fungsional aplikasi.
4. Fungsi aplikasi dirancang sesuai permintaan tim produksi dari ATP.
3

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang


mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan. Sistem informasi
terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan. Terdapat blok
masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok
kendali (Hutahaean 2015).
Blok masukan merupakan yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem
informasi. Blok model merupakan blok yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika
dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan
di basis data dengan cara yang sudah ditentkan untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan. Blok keluaran merupakan produk dari sistem informasi, keluaran yang
dihasilkan berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. Blok teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses
data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri
secara keseluruhan. Blok basis data merupakan kumpulan data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Blok pengendalian merupakan
pengendalian yang dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat
langsung diatasi.

Gambar 1 Blok sistem informasi yang saling berinteraksi (Hutahaean 2015)

Budidaya Sayuran di Indonesia

Menurut Sumoprastowo (2000), bagian tumbuhan yang dapat dimakan dan


dijadikan sayur adalah daun, batang, bunga, dan buah muda sehingga dapat
dikatakan bahwa semua bagian tumbuhan dapat dijadikan sayur. Sayuran juga
merupakan komoditas yang penting bagi keberlanjutan kehidupan manusia. Sayur
4

mayur adalah sebagai makanan pokok pemberi serat dalam hidangan serta
pembasah makanan bagi masyarakat Indonesia.
Laju pertumbuhan produksi sayuran di Indonesia meningkat antara 7.7-
24.2%/tahun. Konsumsi sayuran masyarakat Indonesia mengalami fluktuasi,
tercatat pada 2012 sebesar 134,527 kg/kapita/tahun; 2013 sebanyak 118,156
kg/kapita/tahun; dan pada 2014 konsumsi sayuran meningkat menjadi 129,160
kg/kapita/tahun. Akhir-akhir ini permintaan sayuran sehat (organik) semakin
meningkat karena adanya pola hidup sehat di masyarakat perkotaan/pariwisata di
Bali. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan terhadap komoditas sayuran maka
diperlukan upaya-upaya kearah peningkatan produksi dan pendapatan petani
(Badan Pusat Statistik 2017).

Pemrograman Android

Elenkov (2015), menyatakan bahwa operating system android dibangun


berdasarkan kernel linux dengan arsitektur yang dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Arsitektur android (Elenkov 2015)

Menurut Liu et al. (2016), arsitektur android dibagi menjadi empat lapisan,
yaitu:
1. Applications
Lapisan ini berisi aplikasi-aplikasi yang terdapat pada device. Semua
lapisan ini ditulis dalam bahasa pemrograman java.
2. Applications framework
Lapisan ini merupakan lapisan sistem android yang menyediakan akses
penuh terhadap komponen-komponen penting dalam mengembangkan aplikasi
android. Lapisan arsitektur ini dirancang untuk menyederhanakan penggunaan
komponen-komponen aplikasi, seperti komponen untuk membangun user
interface (UI), komponen untuk berbagi data, komponen untuk menampilkan
informasi pada status bar, komponen yang menyediakan akses berupa grafik,
string, dan layout, serta komponen untuk mengatur daur hidup aplikasi.
Pengembangan aplikasi android dilakukan pada lapisan ini dengan
5

memanfaatkan tools berupa SDK (System Development Kit) yang berperan


sebagai application framework dalam pengembangan sistem.
3. Libraries
Lapisan ini berisi satu set libraries dalam bahasa C/C++ yang digunakan
oleh berbagai komponen pada sistem android.
4. Android runtime
Lapisan ini berisi satu set libraries inti yang menyediakan sebagian besar
fungsi dari bahasa pemrograman java. Lapisan ini mengatur agar setiap aplikasi
berjalan sebagai proses sendiri pada dalvik virtual machine (VM) 5. Linux
kernel Lapisan ini terdapat Linux versi 2.6 yang mengatur layanan sistem,
seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, network stack, dan
model driver serta sebagai lapisan antara hardware dan seluruh software.

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan sistem informasi budidaya


sayuran adalah rancang bangun sistem manajemen basis data dalam budidaya
sayuran oleh Santoso (2018). Penelitian ini dilakukan di lokasi yang sama yaitu
Agribusiness Development Station (ADS) yang sekarang melakukan perubahan
nama menjadi Agribusiness and Technology Park (ATP). Sistem manajemen basis
data yang berfungsi sesuai kebutuhan koordinator petani. Sistem ini dapat
mengolah dan melaporkan data tanam dan panen serta memprediksi waktu panen
sayuran yang dikelola oleh petani mitra. Sistem dapat menampilkan grafik bulanan
tanam dan panen, menjadwalkan kegiatan budidaya sayuran non-organik,
menjadikan file laporan ke dalam bentuk format pdf, excel, word dan mencetak
laporan menggunakan printer. Sistem dirancang dengan metode System
Development Life Cycle (SDLC). Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
sistem informasi berbasis android adalah pengembangan sistem informasi
pelaporan dan pemantauan produksi gula berbasis android oleh Budiarno (2018).
Sistem informasi dapat melaporkan dan memantau proses produksi yang dapat
digunakan untuk mengetahui keadaan proses pengolahan tebu menjadi gula agar
dapat diatur sesuai pada kondisi optimal. Sistem menggunakan platform android
dan database Firebase.
Aplikasi ini merupakan pengembangan dari penelitian terdahulu tentang
basis data sayuran yang hanya dapat diakses secara offline. Pada aplikasi ini
mempunyai perbedaan yaitu dapat diakses secara online dan dapat diakses dengan
mudah menggunakan smartphone. Aplikasi ini digunakan untuk melaporkan
kegiatan budidaya sayuran yang dikelola oleh petani mitra, menjadwalkan kegiatan
budidaya sayuran dan menghimbau petani untuk memberi perlakuan khusus pada
tanaman.
6

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2019 sampai dengan bulan
Juli 2019. Pada bulan Februari 2019 sampai dengan Juli 2019 di ATP terdapat
kegiatan budidaya sayuran organik maupun non-organik. Kegiatan pada ATP
meliputi penanaman, perawatan, pemanenan, pengemasan serta distribusi untuk
mitra penjualan produk ATP. Pembuatan aplikasi dilakukan di Laboratorium
Teknik Bioinformatika, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Identifikasi masalah dan pengujian
aplikasi dilakukan di Agribusiness and Technology Park (ATP).
Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu terdiri atas perangkat keras
dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan adalah laptop, dengan
spesifikasi Processor Intel Core i5 -5200U CPU @2.2GHz, RAM 8 GB, 64-bit OS,
Windows 10 Home Single Language dengan memori internal 250 GB SSD + 1 TB
HDD. Perangkat lunak yang digunakan adalah Google Firebase, Android Studio
dan Microsoft Excel.
Bahan yang digunakan adalah data budidaya sayuran organik yang
diperoleh dari ATP. Sayuran organik yang dibudidayakan di ATP adalah bayam
hijau, bayam merah, kangkung, caisim, pakcoy, selada keriting, kailan, kale,
romaine dan arugula. Setiap komoditas memiliki kode masing-masing yang dapat
dilihat pada Lampiran 1. Data yang digunakan adalah data petani, data tanam, data
panen dan data pemeliharaan.

Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada metode System


Development Life Cycle (SDLC). Tahapan penelitian yang mengacu pada metode
SDLC terdiri atas investigasi, analisis, desain, implementasi dan
perbaikan/evaluasi. Penelitian ini diawali dengan identifikasi masalah sampai
aplikasi memenuhi kebutuhan. Aplikasi dicoba dijalankan dengan personal
komputer yang ada di ATP. Jika terjadi kesalahan pada aplikasi, maka siklus
kembali pada tahapan sesuai dengan kesalahan yang dihasilkan. Siklus tersebut
dapat kembali ke tahap identifikasi masalah, analisis sistem, desain sistem atau
implementasi sistem. (O’Brien dan Marakas 2007). Tahapan penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 3.
7

Gambar 3 Tahapan penelitian

Identifikasi Masalah

Tahapan identifikasi masalah meliputi tahap pemilihan masalah dan


identifikasi tujuan yang telah diungkapkan pada tujuan dan perumusan masalah.
Masalah yang dikaji adalah pendataan pada proses budidaya sayuran. Proses
budidaya sayuran diperlukan sistem yang dapat mengolah dan melaporkan data
sayuran dengan mudah dan cepat. Data yang akan diolah adalah data petani, data
sayuran, data tanam dan data panen.

Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem bertujuan untuk menganalisis kebutuhan sistem.


Analisis yang dilakukan meliputi analisis kebutuhan sistem dan analisis kebutuhan
pengguna. Tahapan analisis kebutuhan sistem dilakukan untuk mengetahui
perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membuat sistem serta
mengetahui data yang dibutuhkan sistem. Tahapan analisis kebutuhan pengguna
dilakukan untuk mengetahui informasi keluaran yang dibutuhkan pengguna dan
fungsi dari sistem untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
8

Desain Sistem

Tahap desain dilakukan dengan mendesain sebuah tampilan aplikasi


berdasarkan tujuan penelitian. Pada tahap ini akan didesain sebuah sistem dengan
tampilan yang memudahkan pengguna untuk menjalankan aplikasi. Aplikasi ini
dirancang untuk dapat menyimpan dan melihat data penanaman, pemanenan dan
pemeliharaan.

Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem dilakukan dengan merancang sebuah aplikasi
yang dilakukan di Laboratorium Teknik Bioinformatika sampai aplikasi dapat
dijalankan pada smartphone. Aplikasi yang dirancang menggunakan bantuan
perangkat lunak Android Studio, Google Firebase dan Microsoft Excel.

Pengujian dan Evaluasi


Tahap pengujian berguna untuk menguji sistem apablia terdapat kesalahan
pada sistem sehingga sistem dapat diperbaiki guna terciptanya sistem yang
maksimal. Pertama, pengujian sistem dilakukan dengan mencoba aplikasi yang
sudah dibuat pada smartphone yang berbeda dilakukan di Laboratorium Teknik
Bioinformatika. Tahapan selanjutnya dilakukan pengujian langsung pada
smartphone pihak ATP, pengujian dievaluasi bersama pihak ATP untuk uji
fungsional aplikasi agar memenuhi kebutuhan pengguna. Kedua pengujian
dilakukan dengan menjalankan aplikasi tersebut hingga menampilkan informasi
mengenai data petani, data tanam, data panen, data pemeliharaan, jadwal
penanaman dan jadwal pemanenan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Siklus Pertama

Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada siklus pertama dilakukan komunikasi mengenai


kebutuhan sistem dengan pihak ATP. Hasil dari identifikasi masalah pada siklus
pertama didapatkan bahwa pada proses budidaya sayuran diperlukan sistem yang
dapat mengakses data dengan cepat, memberi informasi secara realtime dan
memiliki mobilitas yang tinggi karena dapat diakses melalui smartphone. Data yang
akan diolah adalah data petani, data tanam, data panen dan data pemeliharan.
9

Analisis Sistem

Analisis kebutuhan sistem


1. Kebutuhan data
Data yang dibutuhkan tim produksi ATP dibagi menjadi empat, yaitu
data petani, data tanam, data panen dan data pemeliharaan. Data petani
dibutuhkan adalah nama petani, kode petani, alamat rumah, alamat lahan,
nomor telepon dan komoditas yang ditanam. Data ini bertindak sebagai data
dasar dari petani. Data tanam yang dibutuhkan adalah tanggal tanam, kode
sayuran, nama sayuran, luas tanam, jumlah tanam dan satuan tanam. Data
panen yang dibutuhkan adalah tanggal panen, kode sayuran, nama sayuran,
luas panen, jumlah panen dan satuan panen. Data Pemeliharaan yang
dibutuhkan adalah tanggal pemeliharaan, kode sayuran, nama sayuran,
kegiatan, hari setelah tanam, bukti foto kegiatan dan keadaan tanaman. Data-
data yang dimasukkan ke sistem akan disimpan dalam server secara realtime.
Kebutuhan data yang dibutuhkan sistem dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Kebutuhan data sistem


Nama Data Data yang dibutuhkan Tipe data
Data petani Nama petani String
Kode petani String
Alamat rumah String
Alamat lahan String
Nomor telepon Integer
Komoditas yang ditanam String
Data tanam Tanggal tanam Integer
Kode sayuran String
Luas tanam String
Jumlah tanam Integer
Satuan tanam String
Data Pemeliharaan Tanggal Pemeliharaan Integer
Kode Sayuran String
Kegiatan String
Hari setelah tanam Integer
Foto bukti kegiatan String
Keadaan tanaman String
Data Panen Tanggal panen Integer
Kode sayuran String
Luas panen String
Jumlah panen Integer
Satuan panen String

2. Kebutuhan perangkat keras dan lunak


Kebutuhan perangkat yang digunakan adalah smartphone yang
digunakan untuk petani mitra dan laptop/komputer yang digunakan untuk
admin ATP. Sedangkan untuk perangkat lunak yang dibutuhkan pada
laptop/komputer hanya browser untuk mengakses google firebase dan
microsoft excel.
10

Analisis kebutuhan pengguna

Input dari aplikasi ini adalah data tanam, data panen dan data pemeliharaan.
Sedangkan informasi yang akan ditampilkan adalah biodata pengguna, riwayat
tanam, riwayat panen dan riwayat pemeliharaan sebagai output dari aplikasi.

Desain Sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan alur tampilan, rancangan UI dan


rancangan database. Desain sistem dilakukan untuk membantu pengembang sistem
dalam melakukan tahap-tahap selanjutnya.

Gambaran Sistem Informasi


Sistem informasi yang dibuat adalah pengembangan dari sistem yang sudah
ada dengan alur yang dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Skema alur informasi

Skema terdiri dari tiga bagian yaitu user (petani mitra), aplikasi (SI
Sayuran) dan admin (tim produksi ATP). User bertugas untuk memasukkan data
petani, tanam, pemeliharaan dan panen melalui aplikasi. Setelah itu, data yang telah
dimasukkan akan disimpan pada database. Pada sistem ini database yang
digunakan adalah database non-relasional menggunakan Firebase. Apabila terjadi
perlakuan khusus pada tanaman, tim produksi akan menyampaikan pemberitahuan
11

pada halaman riwayat pemeliharaan. Sistem ini dapat menampilkan profil petani,
riwayat tanam, pemeliharaan dan panen.

Terdapat lima komponen yang terlibat dalam jalannya sistem informasi.


Menurut Stair (1992), sistem informasi terdiri atas komponen-komponen di bawah
ini:

1. Hardware
Hardware adalah komponen yang berfungsi untuk melengkapi
kegiatan memasukkan, memproses dan mengeluarkan data. Pada sistem ini
hardware yang digunakan adalah smartphone dan komputer.

2. Software
Software adalah program dan instruksi yang diberikan ke komputer.
Pada sistem ini software yang digunakan adalah aplikasi SI Sayuran, google
chrome, sistem operasi android dan microsoft windows.

3. Database
Database adalah kumpulan data yang diorganisasikan sedemikian
rupa sehingga mudah diakses oleh pengguna sistem informasi. Pada sistem
ini database yang digunakan adalah firebase.

4. Netware
Netware adalah komponen yang berfungsi sebagai penghubung
antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke
dalam suatu jaringan kerja yang efektif. Pada sistem ini netware yang
digunakan adalah internet.

5. Brainware
Brainware adalah personil dari sistem informasi yang saling
berinteraksi di dalam sistem. Pada sistem ini yang bertindak sebagai
brainware adalah petani mitra dan tim produksi ATP.

Use Case Diagram


Pemodelan fungsional dari sistem dapat dilihat pada use case diagram yang
merupakan pemodelan untuk menggambarkan lingkungan sistem. Use case
diagram ini dibuat untuk mengetahui gambaran interaksi antara aplikasi SI Sayuran
yang dibuat dengan aktor-aktor yang terlibat. Use case diagram juga dibuat untuk
mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang ada di dalam aplikasi dan siapa saja yang
berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Pada Gambar 5 dapat dilihat
gambaran use case diagram untuk pengguna.
12

Gambar 5 Use case diagram sistem informasi budidaya sayuran

Aktor
Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem yang dibuat. Pada penelitian ini aktor utamanya adalah semua jenis
pengguna aplikasi, yaitu user dan engineer. Beberapa aktor dan perannya dalam
aplikasi SI Sayuran dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Aktor sistem informasi budidaya sayuran


Aktor Peran
User Pengguna langsung aplikasi
Engineer Pengembang aplikasi

User adalah petani mitra yang bekerjasama dengan tim produksi dari ATP.
Engineer adalah tim produksi dari ATP yang mengelola data untuk dijadikan
laporan. Engineer mempunyai hak akses dalam memodifikasi seluruh data yaitu
menambah, mengubah, menyimpan dan menghapusan data sesuai dengan
kebutuhan user.

Diagram sekuensial
Diagram sekuensial digunakan untuk memvisualisasikan pelaksanaan
aktivitas objek terhadap sistem (Elmasri dan Navathe 2011). Aktor melakukan
aktivitas kepada sistem dan sistem memberikan tanggapan sesuai dengan aktivitas
aktor. Banyaknya diagram sekuensial yang digambarkan sesuai dengan banyaknya
use case diagram yang sudah didefinisikan (Rosa dan Norvig 2010). Diagram
sekuensial untuk aplikasi SI Sayuran ditunjukkan pada Gambar 4 sampai dengan
Gambar 12.
13

1. Halaman Data Tanam


Pada Gambar 6 ditunjukkan diagram sekuensial bagaimana
pengguna dapat melaporkan kegiatan penanaman pada hari tersebut.
Pengguna memilih icon data tanam, kemudian akan ditampilkan halaman
menu tanam. Untuk melaporkan kegiatan tanam, pengguna harus memilih
icon masukkan data tanam. Sistem akan menampilkan halaman untuk
melaporkan kegiatan tanam. Kolom yang telah tersedia harus diisi oleh
pengguna dengan sebenar-benarnya. Setelah semua kolom terisi, pengguna
dapat menekan tombol simpan untuk menyimpan data tanam ke database.

2. Halaman Riwayat Tanam


Pada Gambar 7 ditunjukkan diagram sekuensial bagaimana
pengguna dapat melihat riwayat kegiatan penanaman yang telah dilakukan.
Pengguna memilih icon data tanam, kemudian akan ditampilkan halaman
menu tanam. Untuk melihat kegiatan kegiatan tanam, pengguna harus
memilih icon riwayat tanam. Sistem akan menampilkan halaman riwayat
tanam yang telah dilakukan oleh pengguna.

Gambar 6 Diagram sekuensial halaman data tanam


14

Gambar 7 Diagram sekuensial halaman riwayat tanam

3. Halaman Data Panen


Pada Gambar 8 ditunjukkan diagram sekuensial bagaimana
pengguna dapat melaporkan kegiatan pemanenan pada hari tersebut.
Pengguna memilih icon data panen, kemudian akan ditampilkan halaman
menu panen. Untuk melaporkan kegiatan panen, pengguna harus memilih
icon masukkan data panen. Sistem akan menampilkan halaman untuk
melaporkan kegiatan panen. Kolom yang telah tersedia harus diisi oleh
pengguna dengan sebenar-benarnya. Setelah semua kolom terisi, pengguna
dapat menekan tombol simpan untuk menyimpan data panen ke database.

4. Halaman Riwayat Panen


Pada Gambar 9 ditunjukkan diagram sekuensial bagaimana
pengguna dapat melihat riwayat kegiatan pemanenan yang telah dilakukan.
Pengguna memilih icon data panen, kemudian akan ditampilkan halaman
menu panen. Untuk melihat riwayat kegiatan panen, pengguna harus
memilih icon riwayat panen. Sistem akan menampilkan halaman riwayat
panen yang telah dilakukan oleh pengguna.
15

Gambar 8 Diagram sekuensial halaman data panen

Gambar 9 Diagram sekuensial halaman riwayat panen


16

5. Halaman Data Pemeliharaan


Pada Gambar 10 ditunjukkan diagram sekuensial bagaimana
pengguna dapat melaporkan kegiatan pemeliharaan pada hari tersebut.
Pengguna memilih icon pemeliharaan, kemudian akan ditampilkan halaman
menu pemeliharaan. Untuk melaporkan kegiatan pemeliharaan, pengguna
harus memilih icon masukkan data pemeliharaan. Sistem akan
menampilkan halaman untuk melaporkan kegiatan pemeliharaan. Kolom
yang telah tersedia harus diisi oleh pengguna dengan sebenar-benarnya.
Pengguna harus memberi bukti kegiatan yang telah dilakukan dengan foto.
Pengguna harus menekan tombol pilih foto untuk memilih foto sebagai
bukti telah melakukan kegiatan. Setelah semua kolom terisi, pengguna dapat
menekan tombol simpan untuk menyimpan data panen ke database.

6. Halaman Riwayat Pemeliharaan


Pada Gambar 11 ditunjukkan diagram sekuensial bagaimana
pengguna dapat melihat riwayat kegiatan pemeliharaan yang telah
dilakukan. Pengguna memilih icon pemeliharaan, kemudian akan
ditampilkan halaman menu pemeliharaan. Untuk melihat riwayat kegiatan
pemeliharaan, pengguna harus memilih icon riwayat pemeliharaan. Apabila
terdapat pemberitahuan lebih lanjut oleh tim produksi ATP, maka akan ada
pemberitahuan pada halaman riwayat pemeliharaan. Sistem akan
menampilkan halaman riwayat pemeliharaan yang telah dilakukan oleh
pengguna.

Gambar 10 Diagram sekuensial halaman data pemeliharaan


17

Gambar 11 Diagram sekuensial halaman riwayat pemeliharaan

7. Halaman Profil
Pada Gambar 12 ditunjukkan diagram sekuensial bagaimana
pengguna dapat melihat biodata dari pengguna yang telah dilakukan dalam
halaman registrasi pengguna. Pada halaman utama, pengguna memilih icon
profil. Sistem akan menampilkan biodata dari pengguna. Untuk mengubah
data, pengguna harus menekan tombol ubah profil. Untuk mengubah
password, pengguna harus menekan tombol ubah kata sandi.

8. Halaman Hubungi Kami


Pada Gambar 13 ditunjukkan diagram sekuensial bagaimana
pengguna mendapatkan informasi tentang tim pengembang aplikasi dan tim
produksi dari ATP. Pengguna memilih icon hubungi kami, kemudian sistem
menampilkan halaman hubungi kami yang berisi informasi tentang
informasi pengembang aplikasi.

9. Halaman Bantuan
Pada Gambar 14 ditunjukkan diagram sekuensial bagaimana
pengguna mendapatkan informasi bantuan. Pengguna memilih icon
bantuan, kemudian sistem menampilkan halaman bantuan. Menu bantuan
berisi tentang langkah-langkah dalam menggunakan aplikasi SI Sayuran.
18

Gambar 12 Diagram sekuensial halaman profil

Gambar 13 Diagram sekuensial halaman hubungi kami


19

Gambar 14 Diagram sekuensial halaman bantuan

Rancangan Database
Database pada aplikasi ini tersimpan dalam 3 konsol yang terdapat pada
firebase, yaitu authentication, database dan storage. Ketiga konsol ini terbentuk
dalam suatu kesatuan yang dinamakan dengan project. Authentication berfungsi
untuk menyimpan data pengguna secara aman di cloud dan mengautentikasi
pengguna ke dalam aplikasi. Database pada firebase disimpan dengan database
cloud NoSQL dalam bentuk JSON (JavaScript Object Notation). Data dapat
disinkronisasi secara realtime ke setiap pengguna yang terhubung. Storage
berfungsi untuk menyimpan dan menampilkan konten buatan pengguna, seperti
foto atau video.

Implementasi Sistem

Tahap Implementasi adalah menterjemahkan desain dalam bentuk kode


program. Aplikasi SI Sayuran ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa
pemograman java. Java digunakan untuk membangun UI dari aplikasi ini. Tahap
implementasi aplikasi terdiri dari beberarapa hal, yaitu:
Pembuatan project
Pembuatan project adalah langkah pertama yang harus dilakukan dalam
membuat pemrograman dengan java. Project yang berhasil dibuat di dalamnya
20

terdapat beberapa komponen yang dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi.


Project dibuat pada software android studio dan minimum SDK yang digunakan
adalah android 4.1 (Jelly Bean), sehingga aplikasi yang dibuat hanya untuk android
SDK 4.1 ke atas (9.0, untuk saat ini). Proses pembuatan package project ditunjukan
pada Lampiran 2.

Pembuatan database
Database pada firebase memiliki 3 konsol, yaitu authentication, database
dan storage. Ketika pengguna mendaftarkan email dan password, data pengguna
akan disimpan ke dalam konsol authentication seperti pada Lampiran 3. Setelah
mendaftar email dan password, sistem firebase akan menghasilkan kode unik yang
disebut UserId. UserId yang telah dihasilkan akan menjadi induk pada database.
Database pada firebase dalam bentuk JSON memiliki bentuk seperti pohon.
Terdapat induk dan cabang pohon yang disebut dengan child. Struktur database
dapat dilihat pada Lampiran 4. Konsol storage pada aplikasi ini digunakan untuk
menyimpan foto bukti kegiatan pemeliharaan. Konsol storage dapat dilihat pada
Lampiran 5.

Pembuatan user interface sistem dan kode program.


Pembuatan UI dilakukan dengan pengkodean pada file *.xml sedangkan
pembuatan kode program dilakukan dengan pembuatan kelas *.java. UI di dalam
pemrograman android terletak pada sub direktori layout dari direktori resource
(layout*.xml). Lampiran 6 menunjukan gambar pembuatan UI aplikasi
menggunakan menu editor Android Studio.

Simulasi Program
Simulasi program menggunakan emulator android virtual device yang
mana merupakan emulator bawaan dari android studio. Simulasi program bertujuan
untuk menguji program yang telah dibuat, apakah tampilan program telah sesuai
dengan rancangan yang diharapkan. Tampilan UI emulator android virtual device
ditunjukkan pada Gambar 15.

Gambar 15 Tampilan emulator android virtual device


21

Hasil dari tahap implementasi ini berupa aplikasi android. Pembuatan


halaman splash screen pada Gambar 16 bertujuan untuk mengenalkan aplikasi
sistem pakar ke pengguna. Halaman login, register email dan register biodata pada
Gambar 17 sampai dengan Gambar 19 bertujuan sebagai pintu masuk bagi
pengguna untuk mengakses sistem. Sedangkan halaman register bertujuan untuk
mendaftarkan pengguna agar dapat mengakses sistem. Halaman menu utama
aplikasi ini terdapat 7 icon yaitu data tanam, data panen, pemeliharaan, profil,
hubungi kami, bantuan dan keluar seperti terlihat pada Gambar 20.

Gambar 16 Halaman splash screen Gambar 17 Halaman login

Gambar 18 Halaman register email Gambar 19 Halaman register biodata


22

Gambar 20 Halaman menu utama

Apabila pengguna memilih icon data tanam, sistem akan menampilkan


halaman menu tanam seperti terlihat pada Gambar 21 yang dimana terdapat icon
masukkan data tanam dan riwayat tanam. Halaman data tanam seperti terlihat pada
Gambar 22. Halaman data tanam berisi kolom-kolom yang harus diisi oleh
pengguna yang berikutnya akan disimpan dalam database. Halaman riwayat tanam
berisi riwayat kegiatan penanaman yang telah dilakukan oleh pengguna. Halaman
riwayat tanam ditampilkan pada Gambar 23.

Gambar 21 Halaman menu tanam Gambar 22 Halaman data tanam


23

Gambar 23 Halaman riwayat tanam

Apabila pengguna memilih icon data panen, sistem akan menampilkan


halaman menu panen seperti terlihat pada Gambar 24 yang dimana terdapat icon
masukkan data panen dan riwayat panen. Halaman data panen seperti terlihat pada
Gambar 25. Halaman masukkan data panen berisi kolom-kolom yang harus diisi
oleh pengguna yang berikutnya akan disimpan dalam database. Halaman riwayat
panen berisi riwayat kegiatan pemanenan yang telah dilakukan oleh pengguna.
Halaman riwayat panen ditampilkan pada Gambar 26.

Gambar 24 Halaman menu panen Gambar 25 Halaman data panen


24

Gambar 26 Halaman riwayat panen

Apabila pengguna memilih icon pemeliharaan, sistem akan menampilkan


halaman menu pemeliharaan seperti terlihat pada Gambar 27 yang dimana terdapat
icon masukkan data pemeliharaan dan riwayat pemeliharaan. Halaman masukkan
data pemeliharaan seperti terlihat pada Gambar 28. Halaman data panam berisi
kolom-kolom yang harus diisi oleh pengguna yang berikutnya akan disimpan dalam
database. Pengguna juga dapat mengunggah bukti foto setelah kegiatan dalam
halaman ini. Halaman riwayat pemeliharaan berisi riwayat kegiatan pemeliharaan
yang telah dilakukan oleh pengguna. Pengguna dapat melihat pemberitahuan lebih
lanjut dari tim produksi ATP dalam halaman ini. Halaman riwayat pemeliharaan
ditampilkan pada Gambar 29.

Gambar 27 Halaman menu pemeliharaan


25

Gambar 28 Halaman data pemeliharaan

Gambar 29 Halaman riwayat pemeliharaan

Sistem ini memiliki tiga menu lain yaitu profil, hubungi kami dan bantuan
yang ditunjukan pada Gambar 30 sampai dengan Gambar 32. Pada halaman profil
dapat ditampilkan biodata petani yang telah diisi pada saat mendaftarkan akun.
Halaman profil menyediakan fitur ubah biodata dan ubah password. Pada halaman
hubungi kami, terdapat kontak yang dapat dihubungi apabila terdapat pertanyaan
lebih lanjut mengenai aplikasi. Pada halaman bantuan terdapat langkah-langkah
dalam menggunakan aplikasi.
26

Gambar 30 Halaman profil Gambar 31 Halaman hubungi kami

Gambar 32 Halaman bantuan

Pengujian dan Evaluasi Sistem

Pengujian dilakukan dengan menggunakan smartphone Samsung Galaxy S7


dengan hasil pengujian yang ditampilkan pada Tabel 3. Tahapan selanjutnya
dilakukan evaluasi bersama koordinator tim produksi ATP. Evaluasi pada aplikasi
yang telah diuji disesuaikan untuk mencapai kebutuhan pengguna. Hasil evaluasi
bersama didapatkan tambahan fungsional yaitu jadwal tanam dan jadwal panen.
Pengguna dapat melihat jadwal yang telah ditetapkan oleh tim produksi ATP sesuai
SOP (Standard Operational Procedure).
27

Tabel 3 Hasil pengujian sistem informasi budidaya sayuran


No. Modul Hasil Pengujian
1. Splash Screen (Animasi Pembuka) Berjalan dengan baik
2. Halaman Login Berjalan dengan baik
3. Halaman Register Email Berjalan dengan baik
4. Halaman Register Biodata Berjalan dengan baik
5. Data Tanam
- Masukkan Data Tanam Berjalan dengan baik
- Riwayat Tanam Berjalan dengan baik
6. Data Panen
- Masukkan Data Panen Berjalan dengan baik
- Riwayat Panen Berjalan dengan baik
7. Data Pemeliharaan
- Masukkan Data Pemeliharaan Berjalan dengan baik
- Riwayat Pemeliharaan Berjalan dengan baik
8. Profil Berjalan dengan baik
9. Hubungi kami Berjalan dengan baik
10. Bantuan Berjalan dengan baik

Siklus Kedua

Siklus kedua dilakukan setelah pengujian dan evaluasi pada siklus pertama.
Siklus kedua dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan meningkatkan
kinerja aplikasi sesuai dengan tahapan penelitian bahwa jika aplikasi yang dibuat
tidak memenuhi kebutuhan pengguna maka tahapan penelitian selanjutnya dapat
kembali ke tahapan sebelumnya sesuai yang diperlukan. Identifikasi masalah dan
analisis kebutuhan sistem pada tahapan analisis sistem tidak dilakukan lagi karena
tidak ada perubahan masalah dan kebutuhan sistem. Oleh karena itu, perlu
dilakukan analisis kebutuhan pengguna dan seterusnya karena adanya penambahan
kebutuhan pengguna.

Analisis Sistem

Analisis Kebutuhan Pengguna


Kebutuhan pengguna pada siklus kedua hampir sama seperti siklus pertama.
Input dari aplikasi adalah data tanam, data panen dan data pemeliharaan. Sedangkan
informasi yang akan ditampilkan adalah biodata pengguna, riwayat tanam, riwayat
panen dan riwayat pemeliharaan sebagai output dari aplikasi. Hanya saja terdapat
penambahan informasi yang ditampilkan yaitu jadwal tanam dan jadwal panen.

Desain Sistem

Pada siklus kedua ditambahkan perancangan alur tampilan jadwal tanam


dan jadwal panen. Penambahan halaman jadwal tanam dan jadwal panen bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan meningkatkan kinerja aplikasi.
28

Gambaran Sistem Informasi


Terdapat penambahan pada output alur informasi yang dapat dilihat pada
Gambar 33.

Gambar 33 Skema alur informasi siklus kedua

Terdapat penambahan output yang ditampilkan yaitu jadwal tanam, jadwal


panen dan prediksi panen. Prediksi panen akan ditampilkan bersamaan dengan
halaman jadwal panen. Jadwal tanam dan panen yang diisi oleh tim produksi pada
Firebase akan ditampilkan pada aplikasi. Untuk mengetahui prediksi panen, petani
diharuskan mengisi data tanam sebagai input. Setelah itu, data akan disimpan
terlebih dahulu pada database yang kemudian akan dikirim kembali melalui
aplikasi untuk diproses. Setelah di proses pada aplikasi, prediksi panen akan
ditampilkan pada smartphone petani dalam halaman jadwal panen. Tidak terdapat
penambahan pada masing-masing komponen dalam siklus kedua sistem.

Use Case Diagram


Use case diagram siklus kedua terdapat penambahan pada interaksi antara
modul jadwal tanam dan panen dengan aktor-aktor yang terlibat. Siklus kedua
dimodelkan dengan menggunakan use case diagram ditampilkan pada Gambar 34.
29

Gambar 34 Use case diagram siklus kedua

Aktor
Aktor pada siklus kedua masih sama dengan aktor pada siklus pertama,
yaitu user dan engineer.

Diagram sekuensial
Diagram sekuensial pada siklus kedua terdapat penambahan pada diagram
sekuensial untuk halaman jadwal tanam dan jadwal panen. Diagram sekuensial
digambarkan sesuai use case diagram siklus kedua. Diagram sekuensial untuk
jadwal tanam dan jadwal panen ditampilkan pada Gambar 35 dan Gambar 36.

1. Halaman Jadwal Tanam


Pada Gambar 35 ditunjukkan diagram sekuensial bagaimana
pengguna dapat melihat jadwal kegiatan penanaman, Pengguna memilih
icon data tanam, kemudian akan ditampilkan halaman menu tanam. Untuk
melihat jadwal tanam, pengguna harus memilih icon jadwal tanam. Sistem
akan menampilkan halaman jadwal tanam.

2. Halaman Jadwal Panen


Pada Gambar 36 ditunjukkan diagram sekuensial bagaimana
pengguna dapat melihat jadwal kegiatan pemanenan, Pengguna memilih
icon data panen, kemudian akan ditampilkan halaman menu panen. Untuk
melihat jadwal panen, pengguna harus memilih icon jadwal panen. Sistem
akan menampilkan halaman jadwal panen.
30

Gambar 35 Diagram sekuensial halaman jadwal tanam

Gambar 36 Diagram sekuensial halaman jadwal panen


31

Implementasi Sistem

Pada siklus kedua, implementasi sistem dimulai tanpa membuat project


kembali. Pada siklus ini dimulai dengan pembuatan UI untuk halaman jadwal tanam
dan jadwal panen.

Pembuatan user interface sistem dan kode program.


Pembuatan UI dan pembuatan kode program dilakukan sama seperti pada
siklus pertama. Pembuatan UI aplikasi menggunakan menu editor Android Studio.

Simulasi Program
Simulasi program menggunakan emulator android virtual device yang
mana merupakan emulator bawaan dari android studio. Simulasi program bertujuan
untuk menguji program yang telah dibuat, apakah tampilan halaman jadwal tanam
dan jadwal panen telah sesuai dengan rancangan yang diharapkan. Hasil dari tahap
implementasi ini adalah halaman jadwal tanam dan jadwal panen. Sebelum
mengakses halaman jadwal tanam dan panen, terdapat icon baru yaitu jadwal tanam
dan jadwal panen pada halaman menu tanam dan panen seperti terlihat pada
Gambar 37 dan Gambar 38. Halaman jadwal tanam dan panen dapat dilihat pada
Gambar 39 dan Gambar 40.

Gambar 37 Halaman menu tanam pada siklus kedua


32

Gambar 38 Halaman menu panen pada siklus kedua

Gambar 39 Halaman jadwal tanam Gambar 40 Halaman jadwal panen

Pengujian dan Evaluasi Sistem

Pengujian dilakukan dengan menggunakan smartphone yang sama dengan


pengujian pada siklus pertama dengan hasil pengujian yang ditampilkan pada Tabel
4. Seluruh pengujian fungsi pada aplikasi berjalan dengan baik, begitu pula pada
pengujian di ATP menghasilkan seluruh fungsi yang berjalan dengan baik.
33

Tabel 4 Hasil pengujian sistem informasi budidaya sayuran pada siklus kedua
No. Modul Hasil Pengujian
1. Splash Screen (Animasi Pembuka) Berjalan dengan baik
2. Halaman Login Berjalan dengan baik
3. Halaman Register Email Berjalan dengan baik
4. Halaman Register Biodata Berjalan dengan baik
5. Data Tanam
- Masukkan Data Tanam Berjalan dengan baik
- Riwayat Tanam Berjalan dengan baik
- Jadwal Tanam Berjalan dengan baik
6. Data Panen
- Masukkan Data Panen Berjalan dengan baik
- Riwayat Panen Berjalan dengan baik
- Jadwal Panen Berjalan dengan baik
7. Data Pemeliharaan
- Masukkan Data Pemeliharaan Berjalan dengan baik
- Riwayat Pemeliharaan Berjalan dengan baik
8. Profil Berjalan dengan baik
9. Hubungi kami Berjalan dengan baik
10. Bantuan Berjalan dengan baik

Pengujian juga dilakukan dengan melihat respon dari user dengan daftar
pertanyaan yang terdapat pada Lampiran 7. Parameter pengujian yang digunakan
adalah penilaian terhadap kemudahan menjalankan aplikasi, tampilan aplikasi dan
fungsi dari aplikasi. Pengujian hanya diizinkan untuk dilakukan oleh 2 user saja.
Kedua user menyatakan bahwa aplikasi mudah untuk digunakan, memiliki
tampilan yang menarik, menu aplikasi yang diberikan jelas, informasi yang
disediakan lengkap dan memudahkan dalam melaporkan data. Hasil pengujian
dapat dilihat pada Lampiran 8.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Sistem informasi budidaya sayuran berbasis android berhasil dibangun.


Sistem informasi ini mampu berjalan pada smartphone dengan sistem operasi
android dengan versi android 4.1 (Jelly Bean) ke atas. Ukuran aplikasi yang
berhasil dibangun sebesar 3.98 Megabyte (Mb). Sistem ini mampu melaporkan data
tanam, panen dan pemeliharaan secara realtime. Sistem dapat menampilkan jadwal
tanam, jadwal panen serta prediksi panen. Sistem dapat dioperasikan apabila
terhubung dengan internet. Sistem dapat melaporkan kegiatan budidaya sayuran
organik dan dapat dikonversi menjadi bentuk tabel pada perangkat lunak.
34

Saran

1. Aplikasi dapat memberi notifikasi yang terhubung dengan jadwal tanam,


jadwal panen dan pemberitahuan.
2. Aplikasi perlu dikembangkan agar dapat dioperasikan juga dalam keadaan
offline.
3. Membuat mekanisme baru dimana petani diharuskan mengisi data pada aplikasi
dengan imbalan. Misalnya, setiap pengisian data akan mendapatkan poin yang
akan diakumulasikan dan dapat ditukarkan dalam bentuk sebuah reward.

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2017. Konsumsi Buah dan Sayur Susenas Maret 2016.
[internet]. [diunduh 2019 Januari 21]. Tersedia pada:
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2017/01/Paparan-BPS
Konsumsi-Buah-Dan-Sayur.pdf.
Budiarno. 2018. Pengembangan Sistem Informasi Pelaporan dan Pemantauan
Produksi Gula Berbasis Android. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Elenkov N. 2015. Android Security Internals. San Fransisco (US): No Starch Press.
Elmasri R, Navathe SB. 2011. Fundamentals of Database System. California (US):
Addison-Wesley.
Hutahaean J. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta (ID): Deepublish.
Liu SK, Cao L, Shi ZY, Feng C. 2016. The hardware decoding implementation of
video surveillance based on Android system. Di dalam: Liu J, editor.
International Conference on Electrical, Control Engineering and Computer
Science (ECECS 2015): 2015 Mei 30-31: Hongkong (CN), CRC Press. hlm
195-198.
O’Brien JA, Marakas GM. 2007. Introduction to Information System. New York
(US): Mc Graw Hill Company.
Rosa A, Norvig P. 2010. Artificial Intellegent: A Modern Approach. New York
(US): Pearson Education Ltd.
Santoso O. 2018. Rancang Bangun Sistem Manajemen Basis Data dalam Budidaya
Sayuran. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Sumoprastowo. 2000. Memilih dan Menyimpan Sayur Mayur, Buah Buahan dan
Bahan Makanan. Jakarta (ID): Bumi Aksara.
Stair RM. 1992. Quantitative Analysis for Management. New York (US): Pearson.
Van den Ban AW, Hawkins HW. 1999. Penyuluhan Pertanian.Yokyakarta (ID):
Kanisius
35

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kode sayur untuk masing-masing komoditas

Nama Sayuran Kode Sayuran

Bayam Hijau BH

Bayam Merah BM

Caisim CS

Kailan KL

Kangkung KK

Pakcoy PC

Selada Keriting SK

Curly Kale Kale

Romaine Lettuce RM

Wild Arugula WA
36

Lampiran 2 Proses pembuatan package project


Lampiran 3 Tampilan konsol authentication
37
38

Lampiran 4 Struktur database pada firebase


Lampiran 5 Tampilan konsol storage
39
Lampiran 6 Tampilan menu editor Android Studio
40
41

Lampiran 7 Formulir user acceptence testing

PENGUJIAN PENERIMAAN SISTEM


Nama : ……………………………………..
Alamat : ……………………………………..
1. Apakah aplikasi ini mudah di jalankan (user friendly)?
a. Mudah b. Cukup c. Kurang
2. Menurut Anda, bagaimana tampilan aplikasi secara keseluruhan, misalnya dari
segi pemilihan warna, jenis dan ukuran font (huruf)?
a. Menarik b. Cukup menarik c. Tidak menarik
3. Menurut anda, apakah menu yang diberikan pada aplikasi ini jelas?
a. Jelas b. Cukup jelas c. Kurang jelas
4. Menurut anda, apakah informasi bantuan yang disediakan lengkap?
a. Lengkap b. Cukup lengkap c. Kurang lengkap
5. Apakah aplikasi ini memudahkan Anda dalam melaporkan data data?
a. Ya b. Kurang c. Tidak
6. Apakah pendapat Anda setelah melihat aplikasi ini secara keseluruhan?
a. Bagus b. Cukup bagus c. Tidak bagus
7. Tanggapan responden mengenai fitur aplikasi
Sangat
No. Pengujian Baik Cukup Kurang
Baik
1 Fitur aplikasi secara keseluruhan
2 Kesesuaian dengan kebutuhan
3 Kemudahan pengunaan aplikasi

Saran:

……,……………….2019
42

Lampiran 8 Hasil pengujian user acceptence testing

Keterangan : Pertanyaan sesuai dengan pertanyaan Lampiran 7 dan a, b dan c merupakan jawaban dari pertanyaan tersebut.
Khusus untuk pertanyaan nomor 7, dimana 1, 2, 3, dan 4 merupakan kolom pengujian pada tabel nomor 7.
SB adalah Sangat Baik, B adalah Baik dan C adalah Cukup.
43
44
45

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Denpasar pada 28 Oktober 1997 dari


Bapak Achmad Urfian Anwar dan Ibu Novitawanti. Penulis
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis
menyelesaikan pendidikan akademik di SDI Al-Fajar pada
tahun 2009, SMPI Al-Fajar pada tahun 2012, SMA Labschool
Cibubur pada tahun 2015 dan diterima di IPB melalui jalur
SNMPTN Undangan pada tahun 2015 pada program Studi
Teknik Mesin dan Biosistem, Departemen Teknik Mesin dan
Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian. Selama masa
perkuliahan, penulis pernah aktif dalam beberapa organisasi kemahasiswaan yaitu
Anggota Himpunan Mahasiswa Tekik Pertanian periode 2016-2017, Ketua
Wilayah Jawa Barat Ikatan Mahasiswa Teknik Petanian Indonesia periode 2016-
2017, Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Tekik Pertanian periode 2017-2018 dan
ikut berbagai klub kemahasiswaan lainya yaitu Agricultural Informatic Club (2017-
2019) dan Engineering Design Club (2018-2019). Penulis mengikuti kegiatan
praktik lapang di Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung pada bulan Juli-Agustus
tahun 2018 dengan judul “Aspek Keteknikan dan Manajemen Tenaga Kerja di
Pabrik Teh Hijau”. Penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah “Gambar
Teknik” pada tahun 2019. Mata Kuliah Tugas akhir penulis dalam menyelesaikan
pendidikan tinggi di Institut Pertanian Bogor untuk mendapatkan gelar Sarjana
Teknik berjudul “Sistem Informasi Budidaya Sayuran Berbasis Android”.

Anda mungkin juga menyukai