Pokok Pikiran :
v Pendirian Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer perlu memperhatikan tata ruang daerah dan kebutuhan pelayanan sesuai rasio ketersediaan
pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk.
Analisis yang mempertimbangan tata ruang daerah dan rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk dituangkan dalam
rencana strategik Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer atau rencana pembangunan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Dokumen
Kegiatan yang
harus dilakukan
Elemen Penilaian
untuk memenuhi
persyaratan
Kegiatan yang
harus dilakukan
Elemen Penilaian
untuk memenuhi Dokumen regulasi Dokumen lain yang Rekam Fakta dan Rekomendasi
persyaratan internal yang harus perlu disusun kegiatan/bukti analisis
dibuat implementasi
Kriteria :
1.1.3. Bangunan Klinik memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan, dan kemudahan dalam pelayanan kesehatan, dengan ketersediaan
ruangan sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan yang disediakan.
Pokok Pikiran :
v Ketersediaan ruang untuk pelayanan harus sesuai dengan jenis pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Klinik.
Ruangan yang minimal harus tersedia adalah: ruang pendaftaran/ruang tunggu, ruang konsultasi doker, ruang administrasi, ruang tindakan, ruang
farmasi, kamar mandi/WC, dan ruang lain sesuai kebutuhan pelayanan.
Pengaturan ruangan memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan untuk memudahkan
pasien/keluarga pasien untuk akses yang mudah termasuk memberi kemudahan pada penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut, demikian
juga memperhatikan keamanan dan kemudahan bagi petugas dalam memberikan pelayanan.
Pokok Pikiran :
v Untuk kelancaran dalam memberikan pelayanan dan manjamin kesinambungan pelayanan maka Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus dilengkapi
dengan peralatan medis dan non medis klinis sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan Agar pelayanan diberikan
dengan aman dan bermutu, maka peralatan medis dan non medis tersebut dipelihara dan berfungsi dengan baik, dan dikalibrasi untuk alat-alat ukur
yang digunakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Peralatan yang memerlukan perijinan harus memiliki ijin yang berlaku
Ketenagaan Klinik
Standar :
1.2. Persyaratan Ketenagaan Klinik
Klinik harus memenuhi persyaratan ketenagaan yang dipersyaratan dalam peraturan perundangan sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan.
Pokok Pikiran :
v Agar Klinik dikelola dengan baik, efektif dan efisien, maka harus dipimpin oleh tenaga yang kompeten untuk mengelola fasilitas tersebut.
Penanggung jawab klinik adalah seorang dokter atau dokter gigi yang dapat merangkap sebagai pelaksana kegiatan.
Kriteria :
1.2.2. Tersedia tenaga medis, tenaga kesehatan lain, dan tenaga non kesehatan sesuai dengan kebtuhan dan jenis pelayanan
yang disediakan.
Pokok Pikiran :
v Agar Klinik dapat memberikan pelayanan yang optimal dan aman bagi pasien dan masyarakat yang dilayani perlu dilakukan analisis kebutuhan
tenaga dan diupayakan untuk memenuhi ketersedian tenaga baik jenis dan jumlah dan memenuhi persyaratan kompetensi.
Tenaga medis pada Klinik minimal terdiri dari dua dokter dan/atau dokter gigi yang memiliki kompetensi dan pendidikan/pelatihan yang
dipersyaratkan
Kriteria :
1.3.2. Kejelasan tugas, peran, dan tanggung jawab pimpinan fasilitas
kesehatan, penanggung jawab pada tiap jabatan dan karyawan.
Pokok Pikiran :
v Dengan adanya uraian tugas, tangggung jawab, dan kewenangan, pimpinan fasilitas kesehatan, penanggung jawab pada tiap jabatan dan pelaksana
kegiatan pelayanan akan dapat melakukan pekerjaan dengan tepat, efektif dan efisien.
Kegiatan yang Dokumen
harus dilakukan Dokumen regulasi Dokumen lain yang Rekam
Elemen Penilaian
untuk memenuhi internal yang harus perlu disusun
kegiatan/bukti
persyaratan dibuat
implementasi
1. Ada uraian tugas, Uraian tugas Kepala
tanggung jawab dan dan masing-masing
kewenangan yang berkait pemangku jabatan
dengan struktur
organisasi fasilitas
kesehatan
Pokok Pikiran :
v Evaluasi terhadap struktur perlu dilakukan secara periodik untuk menyempurnakan struktur yang ada agar sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan.
Pokok Pikiran :
v Kinerja fasilitas kesehatan hanya dapat dicapai secara optimal jika dilakukan oleh SDM yang kompeten baik pengelola, penanggung jawab
program maupun pelaksana kegiatan. Pola Ketenagaan perlu disusun berdasarkan kebutuhan dan/atau beban kerja.
Kriteria :
1.3.5. Karyawan baru harus mengikuti orientasi supaya memahami tugas pokok dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Karyawan wajib mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dipersyaratkan untuk menunjang kinerja
pelayanan fasilitas kesehatan
Pokok Pikiran :
Agar memahami tugas, peran, dan tanggung jawab, karyawan baru baik yang diposisikan sebagai Pimpinan Fasilitas kesehatan, Pemangku
jabatan maupun pelaksana kegiatan harus mengikuti orientasi dan pelatihan yang dipersyaratkan.
Pokok Pikiran :
v Kegiatan penyelenggaraan Fasilitas Kesehatan harus dipandu oleh Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai yang ditetapkan oleh Pimpinan agar mampu
memenuhi kebutuhan pengguna pelayanan.
v Setiap karyawan diharapkan memahami visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan diterapkan dalam kegiatan pelayanan.
Kriteria : 1.3.7.Pimpinan
Fasilitas Kesehatan menunjukkan arah strategi dalam pelaksanaan pelayanan, dan bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan, kualitas kinerja,
dan penggunaan sumber daya.
Pokok Pikiran :
v Pimpinan mempunyai kewajiban untuk memberikan arahan dan dukungan bagi karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Arahan dan dukungan dapat diberikan dalam bentuk kebijakan lokal, pertemuan-pertemuan, maupun konsultasi dan pembimbingan oleh pimpinan.
Kriteria :
1.3.8. Perencanaan Operasional disusun berdasarkan visi, misi, dan tujuan yang
ditetapkan
Pokok Pikiran :
v Berdasarkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan disusun rencana operasional yang akan memandu fasilitas kesehatan dalam menyediakan
pelayanan kesehatan dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat/pengguna layanan.
Pokok Pikiran :
Koordinasi internal dan hubungan kerja dengan pihak eksternal yang terkait diperlukan dalam upaya penyelenggaraan pelayanan klinis dan
peningkatan kinerja pelayanan
Mekanisme komunikasi dan koordinasi perlu ditetapkan dengan prosedur yang jelas, misalnya melalui pertemuan
b
Kriteria :
1.3.10. Pedoman dan prosedur penyelenggaraan kegiatan pelayanan fasilitas
kesehatan disusun, didokumentasikan, dan dikendalikan. Semua rekaman hasil pelaksanaan kegiatan Fasilitas Kesehatan dikendalikan.
Pokok Pikiran :
v Untuk memastikan bahwa kegiatan dilaksanakan secara konsisten dan reliabel, perlu disusun pedoman kerja dan prosedur kerja. Pedoman kerja
dan prosedur disusun tidak hanya untuk penyelenggaraan pelayanan tetapi juga pedoman kerja untuk peningkatan mutu pelayanan.
v Prosedur kerja perlu didokumentasikan dengan baik dan dikendalikan, demikian juga rekaman sebagai bentuk pelaksanaan prosedur juga harus
dikendalikan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan.
Kriteria :
1.3.11.Komunikasi internal antara pimpinan fasilitas kesehatan, pemangku jabatan
dan pelaksana kegiatan pelayann, dilakukan agar program dan kegiatan fasilitas kesehatan dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pokok Pikiran :
Untuk melaksanakan program kegiatan pelayanan secara efektif dan efisien, pimpinan perlu melakukan komunikasi internal dengan pemangku
jabatan, pelaksana kegiatan. Komunikasi internal dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan secara periodik
maupun sesuai kebutuhan, dan menggunakan media dan tehnologi komunikasi yang tersedia.
Kriteria :
1.3.12. Lingkungan kerja dikelola untuk meminimalkan risiko bagi pengguna pelayanan dan karyawan.
Pokok Pikiran :
v Dalam pelaksanaan program dan kegiatan diupayakan agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Kajian perlu dilakukan untuk menilai
sejauh mana dampak negatif mungkin terjadi sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan dan pencegahan.
v Lingkungan kerja meliputi kondisi-kondisi pekerjaan termasuk kondisi fisik, lingkungan dan faktor-faktor lain seperti kebisingan, temperatur,
kelembaban, pencahayaan atau cuaca terhadap keamanan gangguan lingkungan
Pokok Pikiran :
v Perubahan rencana operasional dimungkinkan apabila terjadi perubahan kebijakan pemerintah, kebijakan pemilik, maupun dari hasil monitoring
dan pencapaian program kegiatan. Revisi terhadap rencana harus dilakukan dengan alasan yang tepat sebagai upaya pencapaian yang optimal dari
kinerja fasilitas kesehatan.
b
Kegiatan yang Dokumen
harus dilakukan Dokumen regulasi Dokumen lain yang Rekam
Elemen Penilaian
untuk memenuhi internal yang harus perlu disusun
kegiatan/bukti
persyaratan dibuat
implementasi
1. Ada mekanisme Pelaksanaan SPO monitoring Bukti pelaksanaan
monitoring yang monitoring kegiatan kegiatan fasyankes monitoring
dilakukan oleh Pimpinan fasyankes pelaksanaan kegiatan
dan Pemangku jabatan
untuk menjamin bahwa
pelaksana akan
melaksanakan kegiatan
sesuai dengan
perencanaan operasional.
Kriteria :
1.3.14.Pimpinan dan Pemangku jabatan secara teratur melakukan penilaian kinerja
pengelolaan dan pelaksanaan program dan kegiatan fasilitas kesehatan.
Pokok Pikiran :
v Pimpinan dan Pemangku jabatan mempunyai kewajiban untuk melakukan monitoring dan penilaian terhadap pencapaian kinerja agar program
kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun.
Pengelolaan keuangan
Kriteria :
1.3.15.Pimpinan Fasilitas Kesehatan dan Pemangku jabatanmenunjukkan profesionalisme
dalam mengelola keuangan pelayanan.
Pokok Pikiran :
v Anggaran yang tersedia di fasilitas kesehatan perlu dikelola dengan baik untuk akuntabilitas dan efisiensi dalam penggunaan anggaran.
Kriteria :
1.3.16. Pengelolaan keuangan fasillitas kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku
Pokok Pikiran :
v Untuk menegakkan akuntabilitas keuangan, maka pengelolaan keuangan perlu dilakukan secara transparan, sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
Pokok Pikiran :
v Pengambilan keputusan dalam upaya meningkatkan pelayanan perlu didukung oleh ketersediaan data dan informasi. Data dan informasi tersebut
digunakan baik untuk pengambilan keputusan di fasilitas kesehatan dalam peningkatan pelayanan maupun pelaporan sesuai yang dipersyaratkan
oleh regulator.
v Data dan informasi tersebut meliputi minimal: data wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab, demografi, budaya dan kebiasaan masyarakat,
pola penyakit terbanyak, surveilans epidemiologi, evaluasi dan pencapaian kinerja pelayanan, evaluasi dan pencapaian kinerja program, dan data dan
informasi lain yang ditetapkan oleh regulator.
Standar :
1.4. Hak dan Kewajiban Pengguna Pelayanan
Adanya kejelasan hak dan kewajiban pengguna pelayanan
Kriteria :
1.4.1. Hak dan kewajiban pengguna layanan ditetapkan dan disosialisasikan kepada masyarakat dan semua pihak yang terkait,
dan tercermin dalam kebijakan dan prosedur fasilitas kesehatan.
Pokok Pikiran :
v Keberadaan fasilitas kesehatan dalam mengemban misi dalam menyediakan pelayanan klinis dasar harus berfokus pada pelanggan. Pengelola dan
Pelaksana perlu memahami dan memperhatikan hak dan kewajiban pengguna pelayanan dalam penyelenggaraan pelayanan.
2. Ada sosialisasi Sosialisasi hak dan Brosur, leaflet, Bukti pelaksanaan
kepada masyarakat dan kewajiban pengguna poster ttg hak dan sosialisasi ttg hak dan
pihak-pihak yang terkait pelayanan kewajiban sasaran kewajiban pengguna
tentang hak dan program dan pelayanan
kewajiban pengguna pasien/pengguna
pelayanan
pelayanan
Pokok Pikiran :
v Perlu disusun aturan (code of conduct) yang mengatur perilaku pimpinan fasilitas kesehatan, pemangku jabatan dan pelaksana kegiatan
pelayananklinis yang sesuai dengan tata nilai, visi, misi, dan tujuan fasilitas kesehatan.
Kriteria :
1.5.1. Adanya dokumen kontrak yang jelas dengan pihak ketiga yang ditanda-tangani oleh pihak ketiga dan pengelola dengan
spesifikasi pekerjaan yang jelas dan memenuhi standar yang berlaku.
Pokok Pikiran :
v Jika sebagian kegiatan dikontrakkan kepada pihak ketiga, maka proses kontrak harus mengikuti peraturan perundangan yang berlaku, dan
menjamin bahwa kegiatan yang dikontrakkan pada pihak ketiga tersebut dilaksanakan sesuai dengan perjanjian kerjasama dan menaati peraturan
perundangan yang berlaku.
Kriteria :
1.5.2. Kinerja pihak ketiga dalam penyelenggaraan pelayanan dimonitor dan dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan ditindak-
lanjuti.
Pokok Pikiran :
v Kinerja pihak ketiga harus dimonitor untuk menilai kesesuai terhadap perjanjian kontrak dan rencana kegiatan yang ditetapkan dengan
menggunakan indikator penilaian yang jelas. Hasil penilaian harus ditindaklanjuti untuk menjamin tujuan program kegiatan tercapai secara efektif
dan efisien.
Kriteria :
1.6.1. Pemeliharaan sarana dan peralatan fasilitas kesehatan dilaksanakan dan didokumentasikan secara jelas dan akurat.
Pokok Pikiran :
v Untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan maupun penyelenggaraan program dan kegiatan perlu didukung oleh ketersediaan sarana dan peralatan
yang siap pakai dan terpelihara dengan baik.
v Seluruh sarana dan peralatan yang ada perlu diinventarisasi dan diperiksa ulang apakah kondisi memenuhi syarat dan jumlah serta jenis sesuai
dengan standar sarana dan peralatan fasilitas kesehatan.
v Program pemeliharaan sarana dan peralatan perlu disusun dan dilaksanakan secara konsisten agar pelayanan dan penyelenggaraan program
kegiatan fasilitas kesehatan berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hambatan akibat ketidak sediaan sarana dan peralatan yang siap pakai
n dan komunikasi,
4 10 3
o ketersediaan
gkan dalam
Skor
Skor
10
10
10
≥ 80%
terpenuhi
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
gunan harus
3
a pendirian Klinik
hatan.
Skor
10
0
10
≥ 80%
terpenuhi
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
etersediaan
3
ng tindakan, ruang
dahkan
a lanjut, demikian
Skor
0
10
10
10
≥ 80%
terpenuhi
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
KLINIK PJ EP JUMLAH EP JUMLAH KRITERIA
an dalam
5 12 2
harus dilengkapi
n dan
Skor
0 10
10
0
≥ 80%
terpenuhi 10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
s, keamanan,
7
harus dilengkapi
anan diberikan
tuk alat-alat ukur
Skor
Skor
0 10
10
5
≥ 80%
terpenuhi
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
ang disediakan.
. 4 9 2
s tersebut.
Skor
10
10
≥ 80%
terpenuhi
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
enis pelayanan
5
alisis kebutuhan
ihan yang
Skor
10
0
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
n dan komunikasi, 3 8 3
aryawan yang
enangan yang
Skor
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
10
10
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
2
mbangan dan
Skor
10
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi KLINIK PJ EP JUMLAH EP JUMLAH KRITERIA
ncana 6 9 2
ggung jawab
Skor
10
0
10
5
0
0 10
0 10
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
Skor
10
10
0
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
KLINIK PJ EP JUMLAH EP JUMLAH KRITERIA
anan yang
4 8 2
Skor
0
10
10
10
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
1.3.7.Pimpinan
n, kualitas kinerja,
4
ung jawab.
n oleh pimpinan.
Skor
10
0
0
10
0
10
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi KLINIK PJ EP JUMLAH EP JUMLAH KRITERIA
menyediakan
Skor
Skor
0 10
10
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
an membina tata 4
an klinis dan
Skor
10
10
5
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi KLINIK PJ EP JUMLAH EP JUMLAH KRITERIA
nan fasilitas 5 10 2
ikan.
. Pedoman kerja
n.
Skor
5
0
10
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
pemangku jabatan
5
.
engan pemangku
ra periodik
Skor
10
5
10
5
5
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi KLINIK PJ EP JUMLAH EP JUMLAH KRITERIA
3 7 2
n untuk menilai
n, temperatur,
Skor
0
10
10
0
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
dan pencapaian
4
hasil monitoring
ang optimal dari
Skor
10
10
0
10
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi KLINIK PJ EP JUMLAH EP JUMLAH KRITERIA
n kinerja
5 11 2
a agar program
Skor
0 10
10
0
10
0
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
ofesionalisme 6
ggaran.
Skor
0
10
10
5
10
5
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi KLINIK PJ EP JUMLAH EP JUMLAH KRITERIA
yang berlaku 5 10 2
turan perundangan
Skor
5
0
10
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
kan untuk
Kabupaten/Kota). 5
nformasi tersebut
dipersyaratkan
an masyarakat,
gram, dan data dan
Skor
0
10
10
5
0
10
0
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
Skor
Skor
10
0
10
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
pelaksana dalam
as kesehatan. 2
egiatan
Skor
10
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
hi standar yang
pengelola dengan
3
rlaku, dan
naati peraturan
Skor
0
10
0
10
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
dan ditindak- 3
dengan
pai secara efektif
Skor
0 10
10
0
10
20% - 79%
terpenuhi
sebagian
< 20% tidak
terpenuhi
u
KLINIK PJ EP JUMLAH EP JUMLAH KRITERIA
dan akurat.
10 10 1
a dan peralatan
an program
ap pakai
Skor
Skor
10
5
5
5
5
BAB I : KMFK
5 TOTAL
TOTAL KRITERIA TOTAL EP
STANDAR
6 29 122
Bab II. Layanan Klinis yang Berorientasi Pa
Standar :
2.1. Proses Pendaftaran Pasien.
Proses pendaftaran pasien memenuhi kebutuhan pelanggan dan didukung oleh sarana dan lingku
Kriteria :
2.1.1. Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperh
1. Tersedia prosedur
pendaftaran.
6. Terdapat tindaklanjut
jika pelanggan tidak puas
7. Keselamatan pelanggan Petugas Pelaksanaan
terjamin di tempat pendaftaran pendaftaran yang
pendaftaran menunjukkan
upaya menjamin
keselamatan/mence
gah terjadinya
kesalahan
Kriteria :
2.1.2. Informasi tentang pendaftaran tersedia dan terdapat dokumentasi tentang inf
1. Tersedia media
informasi tentang
pendaftaran di tempat
pendaftaran
2. Semua pihak yang Pasien, petugas proses pemberian
membutuhkan informasi pendaftaran informasi di tempat
pendaftaran memperoleh pendaftaran
informasi sesuai dengan
yang dibutuhkan
6. Tersedia informasi
tentang bentuk kerjasama
dengan fasilitas rujukan
lain
Kriteria :
2.1.3. Hak dan kewajiban pasien, keluarga, dan petugas dipertimbangkan dan diinfo
4. Pendaftaran dilakukan
oleh petugas yang terlatih
dengan memperhatikan
hak-hak pasien/ keluarga
pasien
5. Terdapat kriteria petugas
yang bertugas di ruang
pendaftaran
6. Petugas tersebut bekerja Pasien, petugas Proses pendaftaran
dengan efisien, ramah, dan pendaftaran pasien
responsif terhadap
kebutuhan pelanggan
Kriteria :
2.1.4. Tahapan pelayanan klinis diinformasikan kepada pasien untuk menjamin kesi
Kriteria :
2.1.5. Kendala fisik, bahasa, budaya dan penghalang lain dalam memberikan pelayan
Pengkajian
Standar :
Kriteria : 2.2. Pengkajian
2.2.1. Proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup berbagai kebutuhan dan ha
1. Terdapat prosedur
pengkajian awal yang
paripurna (meliputi
anamesis/alloanamnesis,
pemeriksan fisik dan
pemeriksaan penunjang
serta kajian sosial) untuk
mengidentifikasi berbagai
kebutuhan dan harapan
pasien dan keluarga pasien
mencakup pelayanan
medis, penunjang medis
dan keperawatan
Kriteria :
2.2.2. Hasil kajian dicatat dalam catatan medis dan mudah diakses oleh petugas yang
Kriteria :
2.2.3. Pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera diberikan prioritas un
Kriteria :
2.3.2. Terdapat peralatan dan tempat yang memadai untuk melakukan kajian awal pa
5. Dilakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan dan
hasil tindak lanjut.
Kriteria :
2.4.2. Rencana layanan klinis disusun bersama pasien dengan memperhatikan kebutu
budaya pasien.
Maksud dan Tujuan :
v Pasien mempunyai hak untuk mengambil keputusan terhadap layanan yang akan diperoleh. Pa
menyusun rencana layanan klinis yang akanTelusur
dilakukan. Dalam menyusun rencana layanan
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
Kriteria :
2.4.3. Rencana layanan terpadu disusun secara komprehensif oleh tim kesehatan anta
masing anggotanya.
Maksud dan Tujuan :
v Pada kondisi tertentu pasien membutuhkan layanan yang melibatkan tim kesehatan. Rencana l
diberikan, pendidikan kesehatan pada pasien dan/atau keluarga pasien, jadual kegiatan, sumber d
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
Kriteria :
2.4.4. Persetujuan tindakan medik diminta sebelum pelaksanaan tindakan bagi yang m
2. Tersedia formulir
persetujuan tindakan
medis/pengobatan tertentu
yang berisiko
3. Tersedia prosedur untuk
memperoleh persetujuan
tersebut
4. Pelaksanaan informed Pasien, Petugas, Pelaksanaan
consent didokumentasikan. rekam medis informed consent
Rencana rujukan
Standar :
Kriteria : 2.5. Rencana rujukan.
2.5.1. Terdapat prosedur rujukan yang jelas
1. Tersedia prosedur
rujukan yang jelas serta
jejaring fasilitas rujukan
2. Proses rujukan dilakukan Pasien, petugas Proses rujukan ke
berdasarkan kebutuhan pemberi layanan sarana kesehatan
pasien untuk menjamin lain (bukti buku
kelangsungan layanan rujukan)
Kriteria :
2.5.2. Rencana rujukan dan kewajiban masing-masing dipahami oleh tenaga kesehatan
3. Dilakukan kerjasama
dengan fasilitas kesehatan
lain untuk menjamin
kelangsungan asuhan
Kriteria :
2.5.3. Fasilitas rujukan penerima diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis pasien
mengirim pasien
Maksud dan Tujuan :
v Untuk memastikan kontinuitas pelayanan, informasi mengenai kondisi pasien dikirim bersam
kepada klinik penerima rujukan bersama dengan pasien. Resume tersebut memuat kondisi klinis
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
Kriteria :
2.5.4. Selama proses rujukan pasien secara langsung, staf yang kompeten terus memo
Pelaksanaan Layanan
Standar :
Kriteria :2.6. Pelaksanaan layanan
2.6.1. Pedoman pelayanan dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan layanan klinis
Kriteria :
2.6.2. Pelaksanaan layanan bagi pasien gawat darurat dan/atau berisiko tinggi dipandu
1. Kasus-kasus gawat
darurat dan/atau berisiko
tinggi yang biasa terjadi
diidentifikasi
2. Tersedia kebijakan dan Pasien, Petugas Pelaksanaan
prosedur penanganan pemberi layanan prosedur
pasien gawat darurat
(emergensi)
3. Tersedia kebijakan dan Pasien, Petugas Pelaksanaan
prosedur penanganan pemberi layanan prosedur
pasien berisiko tinggi
4. Terdapat kerjasama Pasien, petugas Pelaksanaan
dengan sarana kesehatan pemberi layanan rujukan
yang lain, apabila tidak
tersedia pelayanan gawat
darurat 24 jam
Kriteria :
2.6.3. Penanganan, penggunaan, dan pemberian obat dan/atau cairan intravena dipand
1. Penanganan,
penggunaan dan pemberian
obat dan/atau cairan
intravena diarahkan oleh
kebijakan dan prosedur
yang baku
Kriteria :
2.6.4. Hasil pemantauan pelaksanaan layanan digunakan untuk menyesuaikan rencan
1. Ditetapkan Indikator
untuk memantau dan
menilai pelaksanaan
layanan klinis.
2. Pemantauan dan Petugas pemberi Pelaksanaan
penilaian terhadap layanan layanan pemantauan dan
klinis dilakukan secara penilaian dengan
kuantitatif maupun menggunakan
kualitatif indikator yang
ditetapkan
Kriteria :
2.6.5. Seluruh petugas kesehatan memperhatikan dan menghargai kebutuhan dan hak p
4. Dilakukan dokumentasi
tentang keluhan dan tindak
lanjut keluhan
pasien/keluarga pasien.
Kriteria :
2.6.6. Pelaksanaan layanan dilakukan untuk menjamin kelangsungan dan menghindari
Kriteria :
2.6.7. Pasien dan keluarga pasien memperoleh penjelasan tentang hak dan tanggung jaw
melanjutkan pengobatan, termasuk penolakan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih me
Maksud dan Tujuan :
v Pasien atau mereka yang membuat keputusan atas nama pasien, dapat memutuskan untuk tida
vdirencanakan atau meneruskan
Pemberi pelayanan pelayanan ataupasien
wajib memberitahukan pengobatan setelah kegiatan
dan keluarganya tentangdimulai, termasuk
hak mereka untukme
m
dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan
Telusur tersebut. Pasien dan keluarganya diber
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Tersedia pelayanan
anestesi lokal dan sedasi
sesuai kebutuhan di klinik
2. Pelayanan anestesi lokal
dan sedasi dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang
kompeten
3. Pelaksanaan anestesi Petugas pemberi Pemberian anestesi
lokal dan sedasi dipandu layanan lokal dan sedasi
dengan kebijakan dan
prosedur yang jelas
4. Selama pemberian Petugas pemberi Monitoring pasien
anestesi lokal dan sedasi layanan selama pemberian
petugas melakukan anestesi lokal dan
monitoring status fisiologi sedasi
pasien
5. Anestesi lokal, sedasi Rekam medis Pencatatan
dan tehnik anestesi lokal pemberdian
dan sedasi ditulis dalam anestesi lokal dan
rekam medis pasien sedasi dan tehnik
pemberian anestesi
lokal dan sedasi
dalam rekam medis
Kriteria :
2.7.2. Pelayanan bedah di klinik direncanakan dan dilaksanakan memenuhi standar di kl
serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
Maksud dan Tujuan :
Dalam pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di klinik terutama pelayanan gawat darurat,
memerlukan tindakan bedah minor yang membutuhkan
Telusur anestesi. Pelaksanaan bedah minor terse
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Dokter atau dokter gigi Dokter, dokter gigi Kajian pra operasi
yang akan melakukan
pembedahan minor
melakukan kajian sebelum
melaksanakan pembedahan
Kriteria :
2.9.2. Penyiapan, penanganan, penyimpanan dan distribusi makanan dilakukan dengan
berlaku.
Maksud dan Tujuan :
• Penyiapan makanan, penyimpanan dan distribusi makanan, termasuk bahan makanan harus dim
peraturan perundang-undang dan praktik terkini yang dapat diterima.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
Kriteria :
2.9.3. Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi gizi.**)
**) kriteria ini juga berlaku untuk klinik yang menjalankan home-care pada pasien yang memerl
Kriteria :
2.10.3. Pelaksanaan rujukan dilakukan atas dasar kebutuhan dan pilihan pasien
menyesuaikannya dengan misi dan sumber daya yang tersedia di klinik. Keterangan yang didapat
ndaftaran. Jika klinik tidak dapat memenuhi
Dokumenkebutuhan pasien, maka dapat merujuk ke fasilitas
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO pendaftaran 0
5
10
Bagan alur pendaftaran 0
5
10
SPO pendaftaran 0
5
10
0
5
10
SPO untuk menilai kepuasan
pelanggan, form survei
pasien
0
5
10
10
SPO identifikasi pasien
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
pendaftaran, oleh karena itu informasi pendaftaran harus tersedia dengan jelas yang dapat dengan
nformasi kepada pasien memperhatikan latar belakang budaya dan bahasa yang dimiliki oleh
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Media informasi di tempat
0
pendaftaran
5
10
Hasil evaluasi thd
penyampaian informasi di 0
tempat pendaftaran 5
10
SPO penyampaian
informasi, ketersediaan
informasi lain
0
5
10
0
5
10
Ketersediaan informasi ttg 0
fasilitas rujukan, MOU 5
dengan tempat rujukan
10
MOU dengan tempat 0
rujukan 5
≥ 80% terpenuhi 10
pemberian pelayanan kepada pasien. Pimpinan klinik harus mengetahui dan mengerti hak dan
ung
en jawab
dasar dariklinik sesuai
proses dengandiundang-undang
pelayanan dan peraturan
klinik, yang melibatkan yangklinik,
petugas, berlaku. Kemudian
pasien pimpinan
dan keluarga. Oleh
n dilaksanakan untuk menjamin bahwa petugas klinik yang terkait dalam pelayanan pasien memberi
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Informasi tentang hak dan UU No 36/2009 tentang
kewajiban pasien/keluarga kesehatan, UU No 44/2009
tentang rumah sakit
0
5
10
0
5
10
Persyaratan kompetensi
petugas, pola ketenagaan,
dan kesesuaian thd 0
persyaratan kompetensi dan 5
pola ketenagaan, pelatihan
yang diikuti 10
Persyaratan kompetensi 0
petugas pendaftaran 5
10
SPO pendaftaran
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
ntang tahapan pelayanan klinis yang akan dilalui mulai dari proses kajian sampai pemulangan.
k perlu diinformasikan kepada pasien untuk menjamin kesinambungan pelayanan. Informasi
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO alur pelayanan pasien
0
5
10
SPO alur pelayanan pasien
0
5
10
Brosur, papan pengumuman 0
ttg jenis dan jadual 5
pelayanan
10
MOU dengan sarana
kesehatan untuk rujukan
klinis, rujukan diganostik,
0
dan rujukan konsultatif,
5
bukti pelaksanaan rujukan
10
≥ 80% terpenuhi
at yang diantaranya mempunyai keterbatasan, antara lain: lanjut usia, cacat fisik, bicara dengan
ada penghalang lainnya yang membuat proses asesmen dan penerimaan asuhan sangat sulit.
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK Kepala Fasyankes
tentang kewajiban
mengidentifikasi hambatan
budaya, bahasa, kebiasaan
dan hambatan lain dalam
pelayanan. SPO untuk
mengidentifikasi hambatan
(misal SPO untuk
memberikan angket untuk
mengidentifikasi hambatan, 0
SPO rapat untuk 5
mengidentifkasi hambatan)
Hasil-hasil identifikasi 10
hambatan dalam pelayanan
yang dikeluhkan oleh pasien
dan petugas
Bukti adanya upaya tindak
lanjut untuk mengatasi 0
hambatan dalam pelayanan. 5
10
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
pelayanan perlu dilakukan kajian awal yang lengkap dalam menetapkan alasan kenapa pasien perlu
nik membutuhkan
netapkan informasi
dalam kebijakan, isikhusus
minimaldan prosedur
dari untukharus
kajian yang mendapat informasi,
dilaksanakan tergantung
oleh pada dan
dokter, bidan
m lingkup praktek, profesi, perizinan, undang-undang dan peraturan terkait atau sertifikasi. Hanya
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO pengkajian awal klinis
0
5
10
Persyaratan kompetensi,
pola ketenagaan, dan 0
kondisi ketenagaan yang 5
memberikan pelayanan
klinis 10
SPO pelayanan medis, SPO
asuhan keperawatan
0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
edis dan mudah diakses oleh petugas yang bertanggung-jawab terhadap pelayanan pasien
asil kajian harus dicatat dalam rekam medis pasien. Informasi yang ada dalam rekam medis harus
alam memberikan
negakkan diagnosispelayanan kepada pelayanan/tindakan
dan menetapkan pasien, agar informasi tersebut
sesuai dapat digunakan
kebutuhan pada
serta rencana saat
tindak
membuat keputusan perlunya review/kajian ulang pada situasi yang meragunakan Oleh karena itu
dis, kajian keperawatan dan kajian lain yang berarti, didokumentasikan dengan baik. Hasil kajian
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO kajian awal yang
memuat informasi apa saja
yang harus diperoleh selama
proses pengkajian (tim
0
pelayanan klinis perlu
5
menetapkan informasi apa
saja yang perlu dicantumkan
10
dalam rekam medis pasien)
10
2. Informasi tersebut
meliputi informasi yang
dibutuhkan untuk kajian
medis, kajian keperawatan, 0
dan kajian lain yang 5
diperlukan
10
≥ 80% terpenuhi
gera (emergensi), diidentifikasi dengan proses triase. Bila telah diidentifikasi sebagai keadaan
ien iniyaitu
rujuk secepat
bilamungkin diperiksa
klinik tidak dapat dan mendapatkebutuhan
menyediakan asuhan. Pasien-pasien
pasien dengantersebut didahulukan
kondisi emergensi dan
nyai kemampuan lebih tinggi. Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO Triase
0
5
10
0
5
10
SPO rujukan pasien
emergensi (yang memuat
proses stabilisasi, dan
0
memastikan kesiapan tempat
5
rujukan untuk menerima
rujukan)
10
≥ 80% terpenuhi
tim interprofesi) yang profesional melakukan kajian awal untuk menetapkan diagnosis medis dan
al yang kompeten. Proses kajian tersebut dapat dilakukan secara individual atau jika diperlukan
r, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan yang lain sesuai dengan kebutuhan pasien.
n sebelumnya
sebelumnya
bagi pasien serta rencana tindak lanjut dan evaluasi
sional yang kompeten tidak berada di tempat, maka proses kajian dapat didelegasikan kepada
uai persyaratan pelatihan yang ditetapkan oleh pimpinan klinik.
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Persyaratan kompetensi,
pola ketenagaan, dan 0
kondisi ketenagaan yang 5
memberikan pelayanan
klinis 10
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
klinis tergantung pada hasil kajian. Pada pelaksanaan kajian juga harus memperhatikan privasi dari
pada tempat
g teratur, yangsterilisasi
proses memenuhi persyaratan
yang untuk melakukan
benar terhadap kajian,
alat-alat klinis yangmenggunakan
digunakan. peralatan yang
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Persyaratan peralatan klinis Standar peralatan klinis di klinik
di klinik, Daftar inventaris 0
peralatan klinis di klinik 5
10
≥ 80% terpenuhi
yusun rencana layanan baik layanan medis maupun layanan terpadu jika pasien membutuhkan
yang dinyatakan dalam bentuk diagnosis. Dalam menyusun rencana layanan perlu dipandu oleh
uhan pasien dan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan. Outcome klinis tergantung dari
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Kebijakan dan SPO
penyusunan rencana layanan
medis. SPO penyusunan
0
rencana layanan terpadu jika
5
diperlukan penanganan
secara tim
10
sosialisasi
0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi 10
ama pasien dengan memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai
terhadap layanan yang akan diperoleh. Pasien/keluarga diberi peluang untuk bekerjasama dalam
Dalam menyusun rencana layanan tersebut harus memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis,
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK Kepala Puskesmas
tentang ketetapan untuk
melibatkan pasien dalam
menyusun rencana layanan,
dan SPO melibatkan pasien
dalam penyusunan rencana 0
layanan 5
10
0
5
10
0
5
10
SK Kepala Puskesmas
tentang hak pasien untuk 0
memilih tenaga kesehatan 5
10
≥ 80% terpenuhi
ara komprehensif oleh tim kesehatan antar profesi dengan kejelasan tanggung jawab dari masing-
ang melibatkan tim kesehatan. Rencana layanan terpadu meliputi: tujuan layanan yang akan
keluarga pasien, jadual kegiatan, sumber daya yang akan digunakan, dan kejelasan tanggung jawab
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO layanan terpadu
0
5
10
10
SPO layanan terpadu
0
5
10
10
10
SPO pendidikan/penyuluhan
0
pasien
5
10
≥ 80% terpenuhi
n keputusan
ntu tentang
yang berisiko. pelayanan
Proses yang diterimanya
persetujuan adalah dengan
ditetapkan dengan cara
jelas oleh memberikan
klinik informeddan
dalam kebijakan
ndakan, pasien
eraturan harus diberi penjelasan/konseling tentang hal yang berhubungan dengan pelayanan
yang berlaku.
prosedur, dan pengobatan mana yang memerlukan persetujuan dan bagaimana mereka dapat
san, dengan menandatangani formulir persetujuan, atau dengan cara lain). Pasien dan keluarga
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO informed consent
(informed : 2 ttd dan consent
: 3 ttd) 0
5
10
10
SPO informed consent 0
5
10
Dokumen bukti pelaksanaan 0
informed consent pada 5
rekam medis
10
SPO evaluasi informed
0
consent, hasil evaluasi,
5
tindak lanjut
10
≥ 80% terpenuhi
ik, maka pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang mampu menyediakan pelayanan yang
ngan kebijakan dan prosedur yang jelas sehingga pasien dijamin memperoleh pelayanan yang
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO rujukan (alasan, 0
kemana, kapan) 5
10
SPO rujukan
0
5
10
10
SPO rujukan
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
oleh informasi tentang rencana rujukan. Informasi tentang rencana rujukan harus disampaikan
a pasien. Informasi tentang rencanaDokumen
rujukan diberikan kepada pasien/keluarga pasien untuk
Skor
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO rujukan
0
5
10
SPO rujukan
0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
me tertulis mengenai kondisi klinis pasien dan tindakan yang telah dilakukan oleh klinik pada saat
i mengenai kondisi pasien dikirim bersama pasien. Salinan resume pasien tersebut diberikan
n. Resume tersebut memuat kondisiDokumen
klinis pasien, prosedur dan pemeriksaan yang telah dilakukan
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO rujukan, sample
resume klinis pasien yang 0
dirujuk 5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
an lain dapat merupakan proses yang singkat dengan pasien yang sadar dan dapat berbicara, atau
keperawatan atau medis yang terusDokumen
menerus. Pada kedua kasus tersebut pasien perlu dimonitor,
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO rujukan
0
5
10
Persyaratan kompetensi 0
petugas yang melakukan 5
monitoring dan bukti
pelaksanaannya 10
≥ 80% terpenuhi
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO pelayanan klinis Pedoman pelayanan klinis dari 0
organisasi profesi 5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
Rekam medis 0
5
10
Rekam medis
0
5
10
Rekam medis 0
5
10
Rekam medis
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
at darurat dan/atau berisiko tinggi dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang berlaku
erisiko tinggi perlu diidentifikasi, dan ada kejelasan kebijakan dan prosedur dalam pelayanan
gkinkan terjadinya penularan baik bagi petugas maupun pasien yang lain perlu diperhatikan sesuai
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Daftar kasus-kasus gawat
0
darurat/berisiko tinggi yang
5
biasa ditangani
10
Kebijakan dan SPO
0
penanganan pasien gawat
5
darurat
10
Kebijakan dan SPO 0
penanganan pasien berisiko 5
tinggi
10
MOU kerjasama
0
5
10
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
rian obat dan/atau cairan intravena dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang jelas.
avena merupakan kegiatan yang berisiko tinggi, oleh karena itu perlu dipandu dengan kebijakan dan
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK Kepala Puskesmas dan
SPO penanganan dan
penggunaan dan pemberian 0
obat dan/atau cairan 5
intravena
10
lu dilakukan penilaian. Penilaian tersebut dilakukan dengan pengukuran dan analisis terhadap
komendasi dari penilaian tersebut harus ditindaklanjuti sebagai upaya untuk meningkatkan mutu
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Daftar indikator klinis yang
0
digunakan untuk
5
pemantauan dan evaluasi
layanan klinis
10
0
5
10
10
10
Data tindak lanjut
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
ikan dan menghargai kebutuhan dan hak pasien selama pelaksanaan layanan
kesehatan harus memperhatikan dan menghargasi kebutuhan dan hak pasien. Kebutuhan dan
n layanan. klinik menetapkan kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO identifikasi dan
penanganan keluhan
0
5
10
10
Hasil identifikasi keluhan, 0
analisis dan tindak lanjut 5
10
Dokumentasi hasil
0
identifikasi, analisis, dan
5
tindak lanjut keluhan
10
≥ 80% terpenuhi
efisien. Dalam perencanaan maupun pelaksanaan layanan klinis harus menghindari pengulangan
ng yang sesuai dengan kemampuan Dokumen
klinik, dan dipadukan sebagai hasil kajian dalam merencanakan
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK Kepala Puskesmas dan
SPO untuk menghindari 0
pengulangan yang tidak 5
perlu
10
10
≥ 80% terpenuhi
h penjelasan tentang hak dan tanggung jawab mereka berhubungan dengan penolakan atau tidak
rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
nama pasien, dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan pelayanan atau pengobatan yang
atan setelah kegiatan
n keluarganya tentangdimulai, termasuk
hak mereka untukmenolak
membuat untuk dirujukpotensi
keputusan, ke fasilitas
hasilkesehatan yang lebih
dari keputusan tersebut
an tersebut. Pasien dan keluarganyaDokumen
diberitahu tentang alternatif pelayanan dan pengobatan.
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK Kepala Puskesmas dan
SPO tentang hak menolak
atau tidak melanjutkan 0
pengobatan 5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
mbedahan
dilaksanakan memenuhi standar di klinik, standar nasional, undang-undang, dan peraturan serta
klinik terutama pelayanan gawat darurat, pelayanan gigi, dan keluarga berencana kadang-kadang
anestesi lokal dan sedasi. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi tersebut harus memenuhi standar
antara dewasa dan anak atau pertimbangan khusus
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK tentang jenis-jenis sedasi 0
yang dapat dilakukan di 5
puskesmas.
10
SK tentang tenaga kesehatan
0
yang mempunyai
5
kewenangan melakukan
sedasi
10
SPO pemberian anestesi
0
lokal dan sedasi di
5
puskesmas
10
SK dan SPO monitoring
status fisiologi pasien 0
selama pemberian anestesi 5
lokal dan sedasi
10
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
dan dilaksanakan memenuhi standar di klinik, standar nasional, undang-undang, dan peraturan
klinik terutama pelayanan gawat darurat, pelayanan gigi, dan keluarga berencana kadang-kadang
anestesi. Pelaksanaan bedah minor tersebut harus memenuhi standar dan peraturan yang berlaku,
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Catatan pada rekam medis
yang membuktikan
pelaksanaan kajian 0
5
sebelum dilakukan
pembedahan. 10
SOP tindakan
pembedahan
0
5
10
SOP tindakan
pembedahan
0
5
10
SOP tindakan 0
pembedahan 5
10
SOP tindakan pembedahan 0
5
10
0
5
10
SOP tindak pembedahan
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
da pasien/keluarga.
esehatan dengan pendekatan yang komunikatif dan bahasa yang mudah dipahami
erlu ada kerjasama antara petugas kesehatan dan pasien/keluarga. Pasien/keluarga perlu
erkait dengan penyakit dan kebutuhan klinis pasien, oleh karena itu penyuluhan dan pendidikan
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK dan SPO
pendidikan/penyuluhan pada
pasien 0
5
10
Panduan penyuluhan pada
pasien
0
5
10
0
5
10
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
ai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinisnya tersedia secara reguler.
butuhkan asupan makanan dan nutrisi yang memadai, oleh karena itu makanan perlu disediakan
daya, dan bila dimungkinkan pilihanDokumen
menu makanan. Pasien berperan serta dalam perencanaan dan
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO pemberian nutrisi pada 0
pasien rawat inap 5
10
SPO pemberian nutrisi pada
pasien rawat inap 0
5
10
10
SPO pemberian nutrisi pada
pasien rawat inap: memberi 0
pilihan makanan pada 5
pasien. Daftar menu
10
10
≥ 80% terpenuhi
dan distribusi makanan dilakukan dengan aman dan memenuhi undang-undang, peraturan yang
anan, termasuk bahan makanan harus dimonitor untuk memastikan keamanan dan sesuai dengan
apat diterima. Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO penyiapan makanan
dan distribusi makanan yang 0
aman 5
10
SPO penyimpanan makanan
dan bahan makanan 0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
erapi gizi.**)
ifikasi adanya risiko nutrisi. Ahli gizi melakukan kajian untuk mengidentifikasi adanya risiko
juan pasien dimonitor dan dicatat dalam rekam medis. Dokter, perawat dan ahli gizi dan jika
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO asuhan gizi
0
5
10
SPO asuhan gizi
0
5
10
0
5
10
0
5
10
kan home-care pada pasien yang memerlukan terapi gizi. ≥ 80% terpenuhi
rlu ditetapkan kebijakan dan prosedur pemulangan pasien dan tindak lanjut maupun rujukan yang
juk dari/ke klinik yang lain, perlu ada mekanisme umpan balik ke/dari klinik tersebut. Jika tindak
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO pemulangan pasien dan 0
tindak lanjut pasien 5
10
SK tentang penetapan
0
penanggung jawab dalam
5
pemulangan pasien
10
Kriteria pemulangan pasien
dan tindak lanjut 0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
ada saat pemulangan atau rujukan ke fasilitas kesehatan yang lain diperlukan agar pasien/keluarga
mencapai hasil pelayanan yang optimal.
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO pemulangan pasien dan
tindak lanjut pasien, SPO
rujukan
0
5
10
0
5
10
SPO evaluasi terhadap
prosedur penyampaian 0
informasi, bukti evaluasi 5
dan tindak lanjut
10
≥ 80% terpenuhi
n, klinik wajib mengupayakan proses rujukan berjalan sesuai dengan kebutuhan dan pilihan pasien
n sesuai dengan kebutuhan dan pilihan tersebut dengan konsekuensinya. Untuk itu klinik perlu
Dokumen
Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO tranportasi rujukan
0
5
10
SPO rujukan
0
5
10
10
Bab III. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)
≥ 80% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Pelayanan Laboratorium.
Standar :
3.1. Pelayanan laboratorium tersedia tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pengkajian pasien, serta mematuhi standar, hukum dan peraturan KLINIK PJ
yang berlaku
Kriteria :
3.1.1. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman untuk melakukan dan/atau menginterpretasikan
hasil pemeriksaan
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
1. Ditetapkan jenis-jenis SK tentang jenis-jenis Panduan pemeriksaan
pemeriksaan laboratorium pemeriksaan laboratorium laboratorium
yang dapat dilakukan yang tersedia, SPO
pemeriksaan laboratorium, 0
diklinik 5
brosur pelayanan lab
10
2. Tersedia jenis dan Pasien, petugas Jam buka Pola ketenagaan ,
jumlah petugas kesehatan laboratorium pelayanan, persyaratan kompetensi,
yang kompeten sesuai ketersediaan ketentuan jam buka 0
kebutuhan dan jam buka pelayanan, pelayanan 5
pelayanan pelayanan
laboratorium oleh 10
petugas yang
kompeten
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.1.2. Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium
0
2. Tersedia prosedur Petugas lab pelaksanaan SPO pemeriksaan lab 5
pemeriksaan laboratorium prosedur
10
3. Dilakukan pemantauan Kepala fasyankes, Pemantauan SPO pemantauan
secara berkala terhadap penanggung berkala pelaksanaan prosedur 0
pelaksanaan prosedur jawab/koordinator pelaksanaan pemeriksaan lab, hasil 5
tersebut layanan klinis prosedur pemantauan, tindak lanjut
pemantauan 10
4. Dilakukan evaluasi Kepala fasyankes, Evaluasi dan tindak SPO penilaian ketepatan
terhadap ketepatan waktu penanggung lanjut pemantauan waktu penyerahan hasil,
jawab/koordinator ketepatan waktu hasil evaluasi dan tindak 0
penyerahan hasil
layanan klinis penyerahan hasil lanjut hasil evaluasi 5
pemeriksaan laboratorium
lab
10
5. Tersedia kebijakan dan Pasien, dokter, Pemeriksaan di luar SPO pelayanan di luar jam
prosedur pemeriksaan di perawat, Petugas jam kerja kerja
luar jam kerja (pada klinik lab
dengan rawat inap atau 0
pada klinik yang 5
menyediakan pelayanan di
luar jam kerja) 10
6. Ada kebijakan dan Dokter, perawat, Pelaksanaan SPO pemeriksaan lab yang
prosedur untuk petugas lab prosedur berisiko tinggi
pemeriksaan yang berisiko 0
tinggi (misalnya spesimen 5
sputum, darah dan yang
lain) 10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
1. Pimpinan klinik Pasien, dokter, Ketepatan waktu SK tentang waktu
menetapkan waktu yang perawat, Petugas penyampaian hasil penyampaian laporan hasil
lab pemeriksaan lab pemeriksaan lab, SK tentang 0
diharapkan untuk laporan
waktu penyampaian laporan 5
hasil pemeriksaan.
hasil pem lab untuk pasien
urgen (cito) 10
2. Ketepatan waktu Pasien, dokter, Pemantauan SPO pemantauan waktu
melaporkan hasil perawat, Petugas pelaksanaan penyampaian hasil pem lab
lab pelaporan hasil untuk pasien urgen/gawat 0
pemeriksaan yang 5
urgen/gawat darurat diukur. pemeriksaan lab darurat. Hasil pemantauan
untuk pasien
urgen/gawat 10
darurat
3. Hasil laboratorium Pasien, dokter, Ketepatan waktu Hasil pemantauan pelaporan
dilaporkan dalam kerangka perawat, Petugas penyampaian hasil hasil pemeriksaan
0
waktu guna memenuhi lab pemeriksaan lab laboratorium 5
kebutuhan pasien
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.1.4. Ada prosedur melaporkan hasil tes diagnostik yang kritis
v Proses ini dikembangkan untuk pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan menerima
hasil tes pada keadaan gawat darurat. Prosedur ini meliputi juga penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe tes, oleh siapa dan kepada
siapa hasil tes kritis harus dilaporkan, dan menetapkan metode monitoring yang memenuhi ketentuan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Metode kolaboratif Dokter, perawat, Kolaborasi dalam SPO pelaporan hasil
digunakan untuk petugas lab penyampaian hasil pemeriksaan lab yang kritis,
mengembangkan prosedur lab yang kritis Rekam medis 0
untuk pelaporan hasil yang 5
kritis dan pemeriksaan
10
diagnostik
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.1.5. Reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan sehari-hari selalu tersedia dan dievaluasi untuk memastikan akurasi dan presisi hasil.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
3. Semua reagensia Petugas lab Penyimpanan dan SPO penyimpanan dan
disimpan dan didistribusi distribusi reagensia distribusi reagensia
sesuai pedoman dari 0
produsen atau instruksi 5
penyimpanan dan distribusi
yang ada pada kemasan 10
4. Tersedia pedoman Petugas lab Pelaksanaan Panduan tertulis untuk
tertulis yang dilaksanakan panduan evaluasi reagensi, bukti
untuk mengevaluasi semua evaluasi dan tindak lanjut
0
reagensia agar memberikan
5
hasil yang akurat dan
presisi 10
5. Semua reagensia dan Petugas lab Pelaksanaan SPO SPO pelabelan 0
larutan diberi label secara pelabelan 5
lengkap dan akurat.
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
KLINIK PJ
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.1.6. Ditetapkan nilai normal dan rentang nilai yang digunakan untuk interpertasi dan pelaporan hasil laboratorium
Maksud dan Tujuan :
v Sesuai dengan peralatan dan prosedur yang dilaksanakan di laboratorium, perlu ditetapkan nilai/rentang nilai rujukan normal untuk setiap tes yang
dilaksanakan. Rentang nilai harus tercantum dalam catatan klinis, sebagai bagian dari laporan atau dalam dokumen terpisah dengan daftar yang baru dari
nilai-nilai yang ditetapkan kepala laboratorium. Rentang nilai harus dilengkapi bila pemeriksaan dilaksanakan laboratorium luar. Rujukan nilai ini
disesuaikan harus dievaluasi dan direvisi apabila metode pemeriksaan berubah
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai
acuan
1. Kepala klinik SK rentang nilai yang
menetapkan nilai/rentang menjadi rujukan hasil 0
nilai rujukan untuk setiap pemeriksaan lab 5
pemeriksaan yang
dilaksanakan. 10
2. Rentang-nilai rujukan Dokter, perawat, Laporan hasil Form laporan hasil
ini harus disertakan dalam petugas lab pemeriksaan lab pemeriksaan lab 0
catatan klinis pada waktu 5
hasil pemeriksaan
dilaporkan. 10
3. Pemeriksaan yang Dokter, perawat, Laporan hasil Form laporan hasil
dilakukan oleh petugas lab pemeriksaan lab pemeriksaan lab 0
laboratorium luar harus luar 5
mencantumkan rentang-
nilai. 10
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.1.7. Pengendalian mutu dilakukan, ditindaklanjuti dan didokumentasi untuk setiap pemeriksaan laboratorium
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
1. Tersedia kebijakan dan Petugas lab pelaksanaan SPO SK dan SPO pengendalian
pengendalian mutu mutu laboratorium 0
prosedur pengendalian 5
mutu pelayanan
laboratorium 10
2. Dilakukan kalibrasi Petugas lab Pelaksanaan SPO kalibrasi dan validasi
atau validasi instrumen/alat kalibrasi dan instrumen
ukur tepat waktu dan oleh validasi 0
pihak yang kompeten 5
sesuai prosedur 10
10
6. Terdapat mekanisme Petugas lab Pelaksanaan SPO rujukan laboratorium
rujukan spesimen dan rujukan
pasien bila pemeriksaan
laboratorium tidak
dilakukan di klinik, dan 0
klinik memastikan bahwa 5
pelayanan tersebut
diberikan sesuai dengan 10
kebutuhan pasien.
7. Terdapat bukti Petugas lab Pelaksanaan PMI SPO PMI dan PME, Bukti
dan PME pelaksanaan PMI dan PME 0
dokumentasi dilakukannya
5
pemantapan mutu internal
dan eksternal 10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
KLINIK PJ
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.1.8. Program keselamatan (safety) direncanakan, dilaksanakan, dan didokumentasikan
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
1. Terdapat program Petugas lab Pelaksanaan Kerangka acuan program
keselamatan/keamanan program keselamatan/keamanan
laboratorium yang keselamatan/keama laboratorium, Bukti
mengatur risiko nan laboratorium pelaksanaan program
0
keselamatan yang potensial 5
di laboratorium dan di area
lain yang mendapat 10
pelayanan laboratorium.
4. Terdapat kebijakan dan Kepala fasyankes Proses Penanganan SK dan SPO tentang
prosedur tertulis tentang Petugas dan pembuangan penanganan dan 0
penanganan dan laboratorium bahan berbahaya pembuangan bahan 5
pembuangan bahan berbahaya
berbahaya 10
6. Staf laboratorium Petugas lab Pelaksanaan SPO orientasi prosedur dan
diberikan orientasi untuk orientasi praktik 0
prosedur dan praktek keselamatan/keamanan 5
keselamatan/keamanan kerja, bukti pelaksanaan
kerja program orientasi 10
7. Staf laboratorium Petugas lab PelaKsanaan SPO pelatihan dan
mendapat pendidikan dan pendidikan untuk prosedur
pelatihan/pendidikan untuk pelatihan baru, bahan berbahaya,
prosedur baru dan peralatan b aru, bukti 0
penggunaan bahan pelaksanaan pendidikan dan 5
pelatihan
berbahaya yang baru,
maupun peralatan yang 10
baru.
≥ 80% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Pelayanan obat
Standar :
3.2. Obat yang tersedia dikelola secara efisien untuk memenuhi kebutuhan pasien. KLINIK PJ
Kriteria :
3. 2.1. Berbagai jenis obat yang sesuai dengan kebutuhan tersedia dalam jumlah yang memadai
Maksud dan Tujuan :
v klinik harus menetapkan obat mana yang harus tersedia untuk diresepkan dan dipesan oleh praktisi pelayanan kesehatan. Keputusan ini didasarkan pada
misi klinik, kebutuhan pasien, dan jenis pelayanan yang disiapkan. klinik mengembangkan suatu daftar (formularium) dari semua obat yang ada di stok
atau sudah tersedia, dari sumber luar. Dalam beberapa kasus, undang-undang atau peraturan bisa menentukan obat dalam daftar atau sumber obat tersebut.
Pemilihan obat adalah suatu proses kerja sama/kolaboratif yang mempertimbangkan baik kebutuhan dan keselamatan pasien maupun kondisi
ekonomisnya. Kadang-kadang terjadi kehabisan obat karena terlambatnya pengiriman, kurangnya stok nasional atau sebab lain yang tidak diantisipasi
dalam pengendalian inventaris yang normal. Ada suatu proses untuk mengingatkan para dokter/dokter gigi tentang kekurangan obat tersebut dan saran
untuk penggantinya.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
1. Terdapat metode yang Petugas farmasi Metoda penilaian, SPO penilaian,
digunakan untuk menilai pengendalian, pengendalian, penyediaan
dan mengendalikan penyediaan dan dan penggunaan obat 0
penyediaan dan penggunaan obat 5
penggunaan obat
10
10
7. Dilakukan evaluasi dan Petugas farmasi Pelaksanaan SPO evaluasi ketersediaan
tindak lanjut ketersediaan evaluasi obat terhadap formularium, 0
obat dibandingkan dengan ketersediaan obat hasil evaluasi dan tindak 5
formularium lanjut
10
≥ 80% terpenuhi
v Untuk klinik rawat inap penggunaan obat oleh pasien / pengobatan sendiri, baik yang dibawa ke klinik atau yang diresepkan atau dipesan di klinik,
diketahui dan dicatat dalam status pasien. klinik harus melaksanakan pengawasan penggunaan obat, terutama obat-obat psikotropika sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Terdapat ketentuan Petugas farmasi pelaksanaan SK tentang persyaratan 0
petugas yang berhak kebijakan petugas yang berhak 5
memberikan resep memberi resep
10
2. Terdapat ketentuan Petugas farmasi pelaksanaan SK tentang persyaratan
kebijakan petugas yang berhak 0
petugas yang menyediakan
menyediakan obat 5
obat dengan persyaratan
yang jelas 10
4. Tersedia kebijakan dan Petugas farmasi Pelaksanaan SPO SK dan SPO peresepan,
proses peresepan, pemesanan, dan pengelolaan
obat 0
pemesanan, dan 5
pengelolaan obat
10
10
9. Penggunaan obat-obatan Petugas farmasi Pelaksanaan SPO pengawasan dan Pedoman penggunaan
psikotropika/narkotika dan kebijakan dan SPO pengendalian penggunaan psikotropika dan narkotika
obat-obatan lain yang psikotropika dan narkotika 0
5
berbahaya diawasi dan
dikendalikan secara ketat 10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
KLINIK PJ
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.2.3. Ada jaminan kebersihan dan keamanan dalam penyimpanan, penyiapan, dan penyampaian obat kepada pasien serta penatalaksanaan obat
kedaluwarsa/rusak
v Dalam penyimpanan obat, perlu diperhatikan peletakan obat-obat LASA (look alike sound alike) agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan dan
pemberian obat.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Terdapat prosedur dan SPO penyimpanan obat
persyaratan penyimpanan 0
obat, termasuk persyaratan 5
penyimpanan obat LASA.
10
10
3. Pemberian obat kepada Petugas farmasi Pelaksanaan SPO SPO pemberian obat kepada
pasien disertai dengan label pasien dan pelabelan
obat yang jelas (mencakup 0
nama, dosis, cara 5
pemakaian obat dan
frekuensi penggunaannya) 10
4. Pemberian obat disertai Pasien, petugas Pelaksanaan SPO SPO pemberian informasi
dengan informasi farmasi penggunaan obat
penggunaan obat yang 0
memadai dengan bahasa 5
yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga pasien 10
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
KLINIK PJ
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.2.4. Efek samping yang terjadi akibat pemberian obat-obat yang diresepkan atau riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu harus
didokumentasikan dalam rekam medis pasien
v klinik mempunyai kebijakan yang mengidentifikasi semua KTD yang harus dicatat dan yang harus dilaporkan, misalnya sindroma Stephen Johnson,
KIPI dan lainnya. klinik membangun suatu mekanisme pelaporan dari KTD
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Tersedia prosedur Pasien, petugas Pelaksanaan SPO SPO pelaporan efek 0
pelaporan efek samping farmasi samping obat 5
obat
10
2. Efek samping obat Rekam medis pendokumentasian 0
didokumentasikan dalam efek samping obat 5
rekam medis
10
3. Tersedia kebijakan dan Petugas farmasi Pelaksanaan SPO SPO pencatatan,
prosedur untuk mencatat, pemantauan, pelaporan efek
memantau, dan melaporkan samping obat, KTD,
0
bila terjadi efek samping 5
penggunaan obat dan KTD,
termasuk kesalahan 10
pemberian obat
4. Kejadian efek samping Petugas farmasi, Pelaksanaan tindak SPO tindak lanjut
obat dan KTD rekam medis lanjut, pencatatan efeksamping obat dan KTD
kejadian efek 0
ditindaklanjuti dan
samping obat, KTD 5
didokumentasikan
dan tindaklanjut
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
1. Terdapat prosedur untuk SPO identifikasi dan
mengidentifikasi dan pelaporan kesalahan 0
pemberian obat dan KNC 5
melaporkan kesalahan
pemberian obat dan KNC 10
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Obat emergensi Dokter, perawat, Penyediaan obat SK dan SPO penyediaan
tersedia pada unit-unit petugas farmasi emergensi di unit obat-obat emergensi di unit
dimana akan diperlukan pelayanan kerja. Daftar obat emergensi
0
atau dapat terakses segera di unit pelayanan
5
untuk memenuhi kebutuhan
yang bersifat emergensi 10
2. Ada kebijakan yang Dokter, perawat, Pelaksanaan SPO penyimpanan obat
menetapkan bagaimana petugas farmasi penyimpanan obat emergensi di unit pelayanan 0
obat emergensi disimpan, emergensi di unit 5
dijaga dan dilindungi dari pelayanan
kehilangan atau pencurian 10
≥ 80% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Pelayanan radiodiagnostik (jika tersedia)
Standar :
3.3. Pelayanan radiodiagnostik disediakan sesuai kebutuhan pasien, dilaksanakan oleh tenaga yang kompeten, dan mematuhi persyaratan
perundangan yang berlaku
Kriteria :
3.3.1. Pelayanan radiodiagnostik disediakan untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan memenuhi standar nasional, perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku.
v Pelayanan radiodiagnostik tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku untuk menjaga keselamatan
pasien, masyarakat dan petugas.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Pelayanan Petugas Pelaksanaan SK dan SPO tentang jenis Peraturan perundangan ttg
radiodiagnostik memenuhi radiodiagnostik kebijakan dan SPO dan pelaksanaan pelayanan pelayanan radiodiagnostik 0
standar nasional, undang- radiodiagnostik 5
undang dan peraturan yang
berlaku. 10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.3.2. Ada program pengamanan radiasi, dilaksanakan dan didokumentasi.
Maksud dan Tujuan :
v klinik memiliki suatu program aktif dalam keamanan radiasi yang meliputi semua komponen pelayanan radiodiagnostik Program keamanan radiologi
mencerminkan antisipasi risiko dan bahaya yang dihadapi. Program mengatur praktek yang aman dan langkah pencegahan bahaya untuk petugas
radiologi karyawan lain, dan pasien. Program ini dikoordinasi dengan program keselamatan klinik.
4. Kebijakan dan prosedur Kepala fasyankes, Pelaksanaan SK dan SPO penangan dan
tertulis yang mengatur penanggung jawab kebijakan dan SPO pembuangan bahan infeksius
penanganan dan pelayanan dan berbahaya 0
pembuangan bahan radiodiagnostik 5
infeksius dan berbahaya.
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
1. Kepala klinik SK tentang waktu pelaporan
menetapkan tentang hasil pemeriksaan 0
harapan waktu pelaporan 5
hasil pemeriksaan.
10
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.3.5. Semua peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing diperiksa, dirawat dan di kalibrasi secara teratur, dan
disertai catatan memadai yang dipelihara dengan baik.
Maksud dan Tujuan :
v Petugas radiologi bekerja untuk menjamin bahwa semua peralatan berfungsi dengan baik pada tingkatan yang dapat diterima dan aman bagi para
operator. Program pengelolaan peralatan radiologi meliputi :
• Identifikasi dan inventarisasi peralatan.
• Asesmen penggunaan peralatan melalui inspeksi, testing, kalibrasi, perawatan.
• Monitoring dan bertindak terhadap laporan peralatan bila ada peringatan bahaya, penarikan kembali, laporan insiden, masalah dan kegagalan.
• Mendokumentasi program pengelolaan
v Frekuensi testing, perawatan, dan kalibrasi berhubungan dengan pemakaian peralatan dan riwayat pelayanannya didokumentasi /dicatat.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Ada program Penanggung jawab, Pelaksanaan Kerangka acuan atau
0
pemeliharaan peralatan Petugas program panduan program
5
radiologi dan dilaksanakan radiodiagnostik pemeliharaan pemeliharan peralatan
radiologi
10
2. Program termasuk Penanggung jawab, Pelaksanaan Panduan program, Daftar 0
inventarisasi peralatan Petugas program inventaris 5
radiodiagnostik pemeliharaan
10
3. Program termasuk Penanggung jawab, Pelaksanaan Panduan program, jadual 0
inspeksi dan testing Petugas program inspeksi dan testing, bukti 5
peralatan radiodiagnostik pemeliharaan inspeksi dan testing
10
4. Program termasuk Penanggung jawab, Pelaksanaan Panduan kalibrasi dan 0
kalibrasi dan perawatan Petugas program perawatan peralatan, bukti 5
peralatan radiodiagnostik pemeliharaan kalibrasi dan perawatan
10
5. Program termasuk Penanggung jawab, Pelaksanaan Panduan monitoring dan
0
monitoring dan tindak Petugas program tindak lanjut, bukti
5
lanjut radiodiagnostik pemeliharaan monitoring, bukti tindak
lanjut
10
6. Ada dokumentasi yang Dokumen hasil testing,
perawatan, dan kalibrasi 0
adekuat untuk semua 5
testing, perawatan dan peralatan
kalibrasi peralatan 10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.3.6. Film X-ray , media untuk menyampaikan hasil pencitraan, dan perbekalan lain tersedia secara teratur.
Maksud dan Tujuan :
v Kebutuhan akan film, reagensia, media digital untuk menyampaikan hasil pencitraan, dan perbekalan lain ditetapkan secara teratur untuk menjamin
pelayanan dapat diberikan sesuai kebutuhan dan tepat waktu. Proses untuk memesan atau menjamin tersedianya film, reagensia dan perbekalan penting
lain perlu dilaksanakan secara efektif.
v Semua perbekalan disimpan dan distribusi sesuai prosedur yang ditetapkan yang memasukkan juga rekomendasi perusahaan pembuat. Evaluasi
periodik dari reagen sesuai rekomendasi pembuat menjamin akurasi dan presisi hasil pemeriksaan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
1. X-ray film, reagensia SK tentang film, reagensi, 0
dan/atau media digital media untuk menyampaikan 5
untuk menyampaikan hasil hasil pencitraan, dan
pencitraan, serta semua perbekalan yang harus 10
2. X-ray film,
perbekalan reagensia, Petugas
penting Ketersediaan film, disediakan
dan/atau
ditetapkan media digital radiodiagnostik reagensia, media
untuk menyampaikan hasil untuk 0
menyampaikan 5
pencitraan, serta
perbekalan penting lain hasil pencitraan dan
perbekalan 10
tersedia.
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.3.7. Pelayanan radiologi dikelola, dipimpin, dan dilaksanakan oleh petugas yang kompeten
Maksud dan Tujuan :
v Pelayanan radiodiagnostik yang berada di klinik dipimpin oleh seorang yang kompeten sesuai dengan pelatihan yang terdokumentasi, keahlian, dan
pengalaman, sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku. Individu ini secara profesional bertanggung jawab atas fasilitas dan pelayanan radiologi.
v Bila individu ini memberikan konsultasi klinis atau pendapat medis maka dia harus seorang dokter, sedapat mungkin seorang spesialis radiologi.
Pelaksanaan pelayanan radiologi dilakukan oleh petugas radiografer yang kompeten.
v Tanggung jawab pimpinan radiologi termasuk:
• Mengembangkan, melaksanakan, mempertahankan kebijakan dan
prosedur.
• Pengawasan administrasi
• Mempertahankan (maintaining) setiap program kontrol mutu yang perlu
• Memberikan rekomendasi pelayanan radiologi dan diagnostik imajing diluar
• Memonitor dan mereview semua pelayanan radiologi yang tersedia
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Pelayanan radiologi Kepala fasyankes, Kesesuai thd SK tentang persyaratan 0
dibawah pimpinan seorang penanggung jawab persyaratan penanggung jawab 5
yang kompeten pelayanan radiodiagnostik
10
2. Pelayanan radiologi Penanggung jawab, Kesesuaian thd SK tentang persyaratan 0
dilaksanakan oleh petugas Petugas persyaratan pelaksana pelayanan 5
yang kompeten radiodiagnostik
10
3. Penanggung jawab Penanggung jawab Pengembangan Bukti pengembangan
pelayanan radiologi radiodiagnostik kebijakan prosedur, kebijakan dan prosedur,
mengembangkan, monitoring pelaksanaan monitoring,
melaksanakan, pelaksanaan hasil monitoring dan tindak 0
mempertahankan kebijakan pelayanan lanjut 5
radiodiagnostik
dan prosedur ditetapkan
dan dilaksanakan. 10
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.3.8. Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan dan didokumentasikan.
Maksud dan Tujuan :
v Sistem kontrol mutu yang baik adalah penting untuk dapat memberikan pelayanan radiodiagnostik yang unggul.
v Prosedur kontrol mutu termasuk :
• Validasi metode tes yang digunakan untuk akurasi dan presisi
• Pengawasan harian hasil pemeriksaan imajing oleh staf radiologi yang kompeten
• Langkah perbaikan cepat bila ditemukan kekurangan (deficiency) teridentifikasi..
• Pengetesan reagensia dan larutan
• Pendokumentasian hasil dan langkah-langkah perbaikan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
1. Ada program kontrol Penanggung jawab Pelaksanaan Panduan program
dan petugas program pengendalian mutu 0
mutu untuk pelayanan 5
radiodiagnostik, dan radiodiagnostik pengendalian mutu
dilaksanakan. 10
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Manajemen informasi – rekam medis
Standar :
3.4. Kebutuhan data dan informasi asuhan bagi petugas kesehatan, pengelola sarana, dan pihak terkait di luar organisasi dapat dipenuhi melalui KLINIK PJ
proses yang baku.
Kriteria :
3.4.1. Ada pembakuan kode klasifikasi diagnosis, kode prosedur, simbol, dan istilah yang dipakai
Maksud dan Tujuan :
v Standarisasi terminologi, definisi, kosa kata dan penamaan memfasilitasi pembandingan data dan informasi di dalam maupun di luar klinik (klinik
rujukan). Keseragaman penggunaan kode diagnosa dan kode prosedur/tindakan mendukung pengumpulan dan analisis data. Singkatan dan simbol juga
distandarisasi dan termasuk daftar “yang tidak boleh digunakan“. Standarisasi tersebut konsisten dengan standar lokal dan nasional yang berlaku.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Terdapat standardisasi SK tentang standardiasi Klasifikasi diagnosis
kode klasifikasi diagnosis 0
kode klasifikasi diagnosis
dan terminologi yang 5
dan terminologi lain yang
konsisten dan sistematis digunakan
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.4.2. Petugas memiliki akses informasi sesuai dengan kebutuhan dan tanggungjawab pekerjaan
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai
acuan
1. klinik mempunyai Rekam medis Pelaksanaan SK pelayanan rekam medis
rekam medis bagi setiap kebijakan dan metoda identifikasi 0
pasien dengan metoda 5
identifikasi yang baku
10
3. Ada kebijakan dan Petugas rekam Pelaksanaan SK dan SPO penyimpanan
prosedur penyimpanan medis penyimpanan rekam medis
berkas rekam medis dengan rekam medis
0
kejelasan masa retensi 5
sesuai peraturan
perundangan yang berlaku. 10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.4.4. Rekam berisi informasi yang memadai dan dijaga kerahasiaannya tentang identifikasi pasien, dokumentasi prosedur kajian, masalah, kemajuan
pasien dan hasil asuhan
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Isi rekam medis Rekam medis Isi rekam medis SK tentang isi rekam medis
mencakup diagnosis,
pengobatan, hasil 0
pengobatan, dan kontinuitas 5
asuhan yang diberikan
10
3. Tersedia prosedur Petugas rekam Pelaksanaan SPO SPO kerahasiaan rekam 0
menjaga kerahasiaan rekam medis medis 5
medis
10
≥ 80% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Manajemen Keamanan Lingkungan
Standar :
3.5. Lingkungan pelayanan mematuhi persyaratan hukum, regulasi dan perijinan yang berlaku. KLINIK PJ
Kriteria :
3.5.1. Lingkungan fisik klinik, instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistim lain yang dipersyaratkan diperiksa secara rutin, dipelihara, dan
diperbaiki bila perlu
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Kondisi fisik petugas pelaksanaan SK dan SPO pemantauan
lingkungan klinik dipantau pemeliharaan kebijakan, SPO dan lingkungan fisik fasyankes, 0
secara rutin. lingkungan pemantauan Jadual pelaksanaan, bukti 5
lingkungan pelaksanaan
10
2. Instalasi listrik, kualitas petugas pelaksanaan SPO SPO pemeliharaan dan
air, ventilasi, gas dan sistem pemeliharaan pemantauan instalasi listrik,
lain yang digunakan lingkungan air, ventilasi, gas dan sistem 0
dipantau secara periodic lain, bukti pemantauan dan 5
oleh petugas yang diberi tindak lanjut
10
tanggung jawab
3. Tersedia sarana untuk petugas Pelaksanaan SPO jika terjadi kebakaran,
menangani masalah pemeliharaan pelatihan ketersediaan APAR,
listrik/api apabila terjadi lingkungan penggunaan APAR, pelatihan penggunaan 0
simulasi jika terjadi APAR, pelatihan jika terjadi 5
kebakaran
kebakaran kebakaran
10
4. Tersedia kebijakan dan SK dan SPO pemantauan,
prosedur inspeksi, pemeliharaan dan perbaikan 0
sarana dan peralatan 5
pemantauan, pemeliharaan
dan perbaikan 10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.5.2. Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya serta pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya dilakukan
berdasarkan perencanaan yang memadai
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Ditetapkan kebijakan Petugas farmasi, Pelaksanaan SPO SK dan SPO inventarisasi,
dan prosedur inventarisasi, petugas pengelolaan, penyimpanan 0
pengelolaan, penyimpanan radiodiagnostik, dan penggunaan bahan 5
dan penggunaan bahan petugas berbahaya
berbahaya pemeliharaan 10
≥ 80% terpenuhi
v Rencana tersebut didokumentasikan dan di up-date yang merefleksikan keadaan keadaan terkini dalam lingkungan klinik. Rencana tersebut dikaji dan
dilakukan update secara reguler melalui proses yang baku.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
1. Ada rencana program Panduan program keamanan
lingkungan fisik puaskesmas 0
untuk menjamin lingkungan 5
fisik yang aman
10
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Manajemen Peralatan
Standar :
3.6. Peralatan dikelola dengan tepat.
Kriteria :
3.6.1. Peralatan ditempatkan di lingkungan pelayanan dengan tepat
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
1. Ditetapkan kebijakan Petugas pengelola Pelaksanaan SPO SK dan SPO memisahkan
dan prosedur untuk instrumen alat yang bersih dan alat
memisahkan alat yang yang kotor, alat yang
bersih dan alat yang kotor, memerlukan sterilisasi, alat
alat yang memerlukan yang membutuhkan
perawatan lebih lanjut (tidak
sterilisasi, alat yang siap pakai), serta alat-alat 0
membutuhkan perawatan yang membutuhkan 5
lebih lanjut (tidak siap persyaratan khusus untuk
pakai), serta alat-alat yang peletakannya 10
membutuhkan persyaratan
khusus untuk peletakannya
4. Apabila memperoleh Kepala fasyankes, Pelaksanaan SPO SK dan SPO tentang
bantuan peralatan, bendaharawan bantuan peralatan
persyaratan-persyaratan barang, petugas
fisik, tehnis, maupun pengelola instumen
petugas yang berkaitan
dengan operasionalisasi alat
tersebut dapat dipenuhi.
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.6.2. Peralatan dipelihara dan dikalibrasi secara rutin
Maksud dan Tujuan :
v Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/laik pakainya peralatan medis, klinik :
• melakukan inventarisasi peralatan medis;
• melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur;
• melakukan uji coba peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan ketentuannya;
• melaksanakan pemeliharaan
• melakukan inventarisasi peralatan yang harus dikalibrasi
• memastikan bahwa alat yang perlu dikalibrasi, dilakukan kalibrasi sesuai peraturan perundangan yang berlaku
v Pemeliharaan alat dilakukan oleh petugas yang kompeten yang ditetapkan oleh Kepala klinik.Peralatan diperiksa dan diuji coba sejak masih baru dan
seterusnya, sesuai umur dan penggunaan peralatan tersebut atau sesuai instruksi pabrik.Pemeriksaan, hasil uji coba dan setiap kali pemeliharaan, dan
kalibrasi didokumentasikan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Dilakukan Daftar Inventaris peralatan
inventarisasi peralatan yang di fasyankes
ada di klinik
2. Ditetapkan SK penanggung jawab
penanggung-jawab pengelolaan peralatan dan
pengelola alat ukur dan kalibrasi 0
dilakukan kalibrasi atau 5
yang sejenis secara teratur,
10
dan ada buktinya
3. Ada sistem untuk Penanggung jawab Pelaksanaan SPO SPO kontrol peralatan,
kontrol peralatan, testing, pengelolaan testing, dan perawatan 0
dan perawatan secara rutin peralatan secara rutin untuk peralatan 5
klinis yang digunakan
10
Kriteria :
3.7.1. Penilaian dan evaluasi kompetensi tenaga klinis dilakukan melalui proses kredensial tenaga yang efektif
Maksud dan Tujuan :
v Untuk menjamin pelayanan klinis dilakukan oleh tenaga yang kompeten, maka klinik perlu menetapkan kebijakan dan prosedur kredensial yang
meliputi penilaian kompetensi petugas klinis, termasuk persyaratan sertifikasi, lisensi dari petugas klinis tersebut, dan upaya untuk peningkatan
kompetensi, untuk memenuhi kecukupan kebutuhan tenaga klinis.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Ada penghitungan Kepala fasyankes, Penghitungan pola Pola ketenagaan dan
kebutuhan tenaga klinis di penanggung jawab ketenagaan persyaratan kompetensi
klinik dengan persyaratan pelayanan klinis tenaga yang memberi 0
kompetensi dan kualifikasi. pelayanan klinis 5
10
2. Ada cara menilai Kepala fasyankes, Penilaian SPO penilaian kualifikasi
kualifikasi tenaga untuk penanggung jawab kualifikasi tenaga tenaga dan penetapan 0
memberikan pelayanan pelayanan klinis kewenangan 5
yang sesuai dengan
kewenangan 10
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.7.2. Adanya proses yang menjamin kesesuaian antara pengetahuan dan keterampilan tenaga dengan kebutuhan pasien
Maksud dan Tujuan :
v Agar pasien memperoleh asuhan klinis sesuai dengan kebutuhan dan dilaksanakan dengan optimal, perlu dilayani oleh tenaga klinis yang kompeten
sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.klinik perlu melakukan penilaian kinerja tenaga klinis dan menyusun dan menerapkan
rencana untuk peningkatkan kompetensi tenaga klinis dalam memberikan asuhan pada pasien.Tenaga klinis mempunyai kewajiban untuk ikut berperan
serta dalam meningkatkan kinerja tenaga kesehatan dan mutu pelayanan klinis.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Dilakukan evaluasi Kepala fasyankes, Pelaksanaan SPO penilaian kinerja
kinerja tenaga kesehatan penanggung jawab evaluasi kinerja petugas pemberi pelayanan 0
yang memberikan pelayanan klinis klinis, proses evaluasi, hasil 5
pelayanan klinis secara evaluasi dan tindk lanjut
berkala 10
2. Dilakukan analisis dan Kepala fasyankes, Pelaksanaan analisi Bukti analisis, bukti tindak 0
tindak lanjut terhadap hasil penanggung jawab kinerja dan tindak lanjut 5
evaluasi pelayanan klinis lanjut
10
3. Tenaga kesehatan yang Petugas pemberi Keterlibatan dalam SK tentang keterlibatan
memberikan pelayanan pelayanan klinis peningkatan mutu petugas pemberi pelayanan 0
klinis berperan aktif dalam pelayanan klinis klinis dalam peningkatan 5
meningkatkan mutu mutu klinis
pelayanan klinis 10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.7.3. Setiap tenaga mendapat kesempatan mengembangkan ilmu dan ketrampilan yang diperlukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan bagi pasien
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Tersedia informasi Bukti penyediaan informasi
mengenai peluang ttg peluang pendidikan dan
pendidikan dan pelatihan pelatihan 0
bagi tenaga kesehatan yang 5
memberikan pelayanan
10
klinis
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.7.4. Wewenang tenaga diuraikan dengan jelas dan dilaksanakan secara profesional dan legal dalam pelaksanaan asuhan
Maksud dan Tujuan :
v Untuk menjamin bahwa asuhan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang tepat dan kompeten, maka harus ada kejelasan tugas dan wewenang untuk tiap
tenaga kesehatan yang memberikan asuhan klinis di klinik.Dalam kondisi tertentu, jika tenaga kesehatan yang memenuhi persyaratan tidak tersedia, maka
dapat ditetapkan tenaga kesehatan dengan pemberian kewenangan untuk menjalankan asuhan klinis tertentu oleh pejabat yang berwenang.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Setiap tenaga kesehatan Uraian tugas petugas
yang memberikan pemberi pelayanan klinis
pelayanan klinis dan kewenangan klinis
0
mempunyai uraian tugas 5
dan wewenang yang
didokumentasikan dengan 10
jelas.
4. Dilakukan evaluasi dan Kepala fasyankes, Evaluasi dan tindak SPO evaluasi thd uraian
tindak lanjut terhadap penanggung jawab lanjut thd uraian tugas dan pemberian
0
pelaksanaan uraian tugas pelayanan klinis tugas dan kewenangan pada petugas
kewenangan pemberi pelayanan klinis, 5
dan wewenang bagi setiap
tenaga kesehatan bukti evaluasi dan tindak
lanjut 10
JUMLAH JUMLAH
EP
EP KRITERIA
4 15 2
11
JUMLAH JUMLAH
EP
EP KRITERIA
3 13 3
5
5
JUMLAH JUMLAH
EP
EP KRITERIA
4 11 2
7
JUMLAH JUMLAH
EP
EP KRITERIA
7 7 1
JUMLAH JUMLAH
EP
EP KRITERIA
8 8 1
JUMLAH JUMLAH
EP
EP KRITERIA
9 9 1
JUMLAH JUMLAH
EP
EP KRITERIA
8 8 1
JUMLAH JUMLAH
EP
EP KRITERIA
4 11 3
4
3
JUMLAH JUMLAH
EP
EP KRITERIA
3 7 2
4
JUMLAH JUMLAH
EP
EP KRITERIA
3 6 2
3
JUMLAH JUMLAH
EP
EP KRITERIA
6 10 2
4
JUMLAH JUMLAH
EP
EP KRITERIA
4 4 2
Bab IV. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)
≥ 80% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79 % terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Tanggung jawab tenaga klinis.
Standar :
4.1. Perencanaan, monitoring, dan evaluasi mutu layanan klinis dan keselamatan menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di pelayanan klinis.
Kriteria :
4.1.1. Tenaga klinis (dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain yang bertanggung jawab melaksanakan asuhan pasien) berperan aktif dalam proses
peningkatan mutu layanan klinis dan upaya keselamatan pasien
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas Dokumen Eksternal sebagai Skor
kesehatan acuan
1. Adanya peran aktif Pemberi pelayanan Keterlibatan dalam SK tentang kewajiban
tenaga klinis (dokter, klinis peningkatan mutu tenaga klinis dalam
perawat atau tenaga profesi dan keselamatan peningkatan mutu klinis dan
kesehatan yang lain) dalam pasien keselamatan pasien.
merencanakan dan 0
mengevaluasi mutu layanan 5
klinis dan upaya 10
peningkatan keselamatan
pasien
2. Ditetapkan indikator dan Pemilihan dan penetapan
standar mutu klinis untuk prioritas indikator mutu
monitoring dan penilaian klinis di fasyankes menurut 0
mutu klinis kriteria fasyankes 5
berdasarkan ketersediaan 10
sumber daya yang tersedia,
dan standar pencapaian
3. Dilakukan pengumpulan Kepala fasyankes, Pengumpulan data, Hasil pengumpulan data,
data, analisis, dan penanggung jawab analisis, pelaporan bukti analisis, dan pelaporan
0
pelaporan mutu klinis pelayanan klinis, pencapaian berkala indikator mutu klinis
5
dilakukan secara berkala penanggung jawab indikator mutu
10
manajemen mutu klinis
klinis fasyankes
4. Pimpinan fasilitas Kepala fasyankes, Evaluasi dan tindak Bukti monitoring, bukti
kesehatan bersama tenaga penanggung jawab lanjut hasil evaluasi, bukti analisis,
klinis melakukan evaluasi pelayanan klinis, monitoring dan bukti tindak lanjut
dan tindak lanjut terhadap penanggung jawab penilaian mutu
hasil monitoring dan manajemen mutu klinis
klinis fasyankes 0
penilaian mutu klinis. 5
10
7. Jika terjadi KTD dan Kepala fasyankes, Analisi dan Tindak Bukti analisis, dan tindak
KNC dilakukan analisis dan penanggung jawab lanjut jika terjadi lanjut KTD, KPC, KNC 0
pelayanan klinis, KTD, KPC, KNC 5
tindak lanjut. 10
penanggung jawab
manajemen mutu
8. Risiko-risiko yang Kepala fasyankes, Pelaksanaan
fasyankes SK tentang penerapan
mungkin terjadi dalam penanggung jawab manajemen risiko manajemen risiko klinis,
pelayanan klinis pelayanan klinis, klinis di fasyankesPanduan Manajemen risiko 0
diidentifikasi, dianalisis dan penanggung jawab klinis, bukti identifikasi 5
ditindaklanjuti. manajemen mutu risiko, analisis, dan tindak 10
fasyankes lanjut risiko pelayanan klinis
(minimal dilakukan FMEA
untuk satu kasus)
9. Dilakukan analisis risiko Kepala fasyankes, Analisis risiko dan Bukti analisis dan upaya
dan upaya-upaya untuk penanggung jawab upaya meminimalkan risiko
0
meminimalkan risiko pelayanan klinis, meminimalkan
5
pelayanan klinis penanggung jawab risiko
10
manajemen mutu
fasyankes
10. Berdasarkan hasil Kepala fasyankes, Pelaksanaan Kerangka acuan,
analisis risiko, adanya penanggung jawab program Perencanaan Program
kejadian KTD, KPC, dan pelayanan klinis, keselamatan pasien keselamatan pasien, Bukti
KNC, upaya peningkatan penanggung jawab Pelaksanaan, Bukti evaluasi,
keselamatan pasien manajemen mutu dan tindak lanjut 0
fasyankes 5
direncanakan,
10
dilaksanakan, dievaluasi,
dan ditindaklanjuti.
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
4.1.2. Tenaga klinis berperan penting dalam memperbaiki perilaku dalam pemberian pelayanan
Maksud dan Tujuan :
Mutu layanan klinis tidak hanya ditentukan oleh system pelayanan yang ada, tetapi juga perilaku dalam pemberian pelayanan.Tenaga klinis perlu melakukan evaluasi
terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan dan melakukan upaya perbaikan baik pada system pelayanan maupun perilaku pelayanan yang mencerminkan budaya
keselamatan, dan budaya perbaikan pelayanan klinis yang berkelanjutan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas Dokumen Eksternal sebagai Skor
kesehatan acuan
1. Dilakukan evaluasi dan Penanggung jawab Pelaksanaan SK tentang evaluasi dan Pedoman pelaksanaan evaluasi
perbaikan perilaku dalam pelayanan klinis, evaluasi dan perbaikan perilaku mandiri dan rekan (self
pelayanan klinis oleh penanggung jawab perbaikan perilaku pelayanan klinis. SK tentang evaluation, peer review) mutu
tenaga klinis dalam evaluasi perilaku pelayanan klinis penanggung jawab klinis
pelayanan klinis yang pelayanan pelaksanaan evaluasi
perilaku petugas dalam 0
mencerminkan budaya pelayanan klinis, Bukti
keselamatan dan budaya 5
pelaksanaan evaluasi, dan 10
perbaikan yang tindak lanjut
berkelanjutan
2. Budaya mutu dan Kepala fasyankes, Budaya mutu dan SK tentang budaya mutu dan
keselamatan pasien penanggung jawab keselamatan pasien keselamatan pasien dalam
0
diterapkan dalam pelayanan pelayanan klinis, pelayanan klinis di
5
klinis penanggung jawab fasyankes, bukti sosialisasi,
manajemen mutu evaluasi terhadap budaya 10
klinis fasyankes mutu dan keselamatan
pemberi pelayanan pasien, serta tindak
klinis lanjutnya
3. Ada keterlibatan tenaga Kepala pukesmas, keterlibatan dalam SK dan SPO tentang
klinis dalam kegiatan penanggung jawab penyusunan penyusunan indikator klinis
peningkatan mutu yang pelayanan klinis, indikator mutu dan indikator perilaku
ditunjukkan dalam penanggung jawab klinis dan indikator pemberi layanan klinis dan
penyusunan, pengumpulan, peningkatan mutu perilaku pemberi penilaiannya
klinis, dokter, pelayanan klinis,
analisis dan tindak lanjut perawat serta peningkatan 0
terhadap pencapaian mutu dan 5
indikator klinis dan keselamatan pasien 10
indikator untuk menilai
perilaku dalam pemberian
pelayanan klinis, dan ide-
ide perbaikan pelayanan
klinis ≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
4.1.3. Sumber daya untuk peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien disediakan, dan upaya peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien tersebut dilaksanakan
Maksud dan Tujuan :
Mutu layanan klinis dapat ditingkatkan jika ada komitmen dari pihak pengelola fasilitas kesehatan dan tenaga klinis yang memberikan layanan klinis
kepada pasien.Pimpinan fasilitas kesehatan perlu memfasilitasi, mengalokasikan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk kegiatan perbaikan
mutu layanan klinis dan upaya keselamatan pasien sesuai dengan ketersediaan anggaran dan sumber daya yang ada di fasilitas kesehatan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas Dokumen Eksternal sebagai Skor
kesehatan acuan
1. Dialokasikan sumber Kepala fasyankes, Alokasi dan Rencana peningkatan mutu
daya yang cukup untuk penanggung jawab ketersediaan dan keselamatan pasien
pelayanan klinis, sumber daya untuk dengan kejelasan alokasi 0
kegiatan perbaikan mutu 5
layanan klinis dan upaya penangung jawab peningkatan mutu dan kepastian ketersediaan
peningkatan mutu klinis dan sumber daya 10
keselamatan pasien
pelayanan klinis keselamatan pasien
2. Ada program/kegiatan Kepala fasyankes, Perencanaan Kerangka acuan,
peningkatan mutu layanan penanggung jawab program Perencanaan Program
klinis dan keselamatan pelayanan klinis, peningkatan mutu peningkatan mutu klinis dan
pasien yang disusun dan penanggung jawab klinis dan keselamatan pasien, Bukti 0
direncanakan oleh tenaga peningkatan mutu keselamatan pasien Pelaksanaan, Bukti evaluasi, 5
pelayanan klinis dan tindak lanjut 10
klinis
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Pemahaman mutu layanan klinis.
Standar :
4.2. Mutu layanan klinis dan Keselamatan dipahami dan didefinisikan dengan baik oleh semua pihak yang berkepentingan.
Kriteria :
4.2.1.Fungsi dan proses layanan klinis yang utama diidentifikasi dan diprioritaskan dalam upaya perbaikan mutu layanan klinis dan menjamin keselamatan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi TelusurDokumen di fasilitas kesehatan
Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Dilakukan identifikasi Kepala fasyankes, Identifikasi proses SPOuntuk memilih fungsi
fungsi dan proses penanggung jawab prioritas, kriteria, dan proses pelayanan yang
pelayanan yang prioritas peningkatan mutu proses identifikasi, prioritas untuk diperbaiki, 0
untuk diperbaiki dengan klinis dan siapa saja yang kriteria menetapkan proses 5
kriteria yang ditetapkan keselamatan pasien terlibat prioritas, bukti identfikasi 10
proses prioritas
7. Dilakukan evaluasi Kepala fasyankes, evaluasi dan tindak Bukti evaluasi dan tindak
terhadap pelaksanaan penanggung jawab lanjut peningkatan lanjut perbaikan
kegiatan perbaikan pelayanan klinis, mutu layanan klinis
pelayanan klinis. penanggung jawab
peningkatan mutu
pelayanan klinis
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
4.2.2. Ada pembakuan standar layanan klinis yang disusun berdasarkan acuan yang jelas.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi TelusurDokumen di fasilitas kesehatan
Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Standar/prosedur layanan Kepala fasyankes, Pelaksanaan SK tentang standar dan SPO
klinis disusun dan penanggung jawab penyusunan layanan klinis, bukti
dibakukan didasarkan atas layanan klinis, Standar/SPO monitoring pelaksanaan
0
prioritas fungsi dan proses pemberi layanan pelayanan klinis standar dan SPO, hasil
5
pelayanan klinis berdasarkan monitoring dan tindak lanjut
prioritas fungsi dan 10
proses pelayanan
2. Standar tersebut disusun Kepala fasyankes, Adanya laporan SK tentang penyusunan Acuan yang digunakan untuk
penanggung jawab pembahasan SPO standar dan SPO klinis menyusun standar dan SPO 0
berdasarkan acuan yang
layanan klinis, layanan klinis di mengacu pada acuan yang layanan klinis 5
jelas 10
pemberi layanan fasyankes jelas
klinis
3. Tersedia dokumen yang SK tentang penetapan Acuan yang digunakan untuk
menjadi acuan dalam dokumen eksternal yang menyusun standar dan SPO 0
penyusunan standar menjadi acuan dalam layanan klinis 5
penyusunan standar 10
pelayanan klinis
Kriteria :
4.3.1. Pengukuran menggunakan instrumen-instrumen yang efektif untuk mengukur mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas Dokumen Eksternal sebagai Skor
kesehatan acuan
1. Disusun dan ditetapkan Kepala fasyankes, proses menyepakati SK tentang indikator mutu
indikator mutu layanan penanggung jawab penetapanan layanan klinis 0
klinis yang telah disepakati layanan klinis, indikator mutu 5
bersama pemberi layanan layanan klinis 10
klinis
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
4.3.2. Target mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien ditetapkan dengan tepat
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas Dokumen Eksternal sebagai Skor
kesehatan acuan
1. Ada penetapan target Kepala fasyankes, Proses penetapan Penetapan target yang akan
mutu layanan klinis dan penanggung jawab target yang akan dicapai dari tiap indikator 0
keselamatan pasien yang layanan dicapai mutu klinis dan keselamatan 5
akan dicapai klinis,penanggung pasien 10
jawab peningkatan
mutu layanan
2. Target tersebut Kepala fasyankes,
klinis, pemberi Proses penetapan Adanya target pencapaian
ditetapkan dengan penanggung
layanan klinisjawab target yang akan mutu klinis yang rasional di
mempertimbangkan layanan dicapai:pertimbang fasyankes berdasarkan
pencapaian mutu klinis klinis,penanggung an dalam berbagai pertimbangan
sebelumnya, pencapaian jawab peningkatan menetapkan target
mutu layanan 0
optimal pada sarana klinis, pemberi 5
kesehatan yang serupa, dan layanan klinis 10
sumber daya yang dimiliki
3. Proses penetapan target Kepala fasyankes, Proses penetapan Bukti keterlibatan tenaga-
tersebut melibatkan tenaga penanggung jawab target yang akan tenaga pemberi layanan
profesi kesehatan yang layanan dicapai:keterlibatan klinis dalam menetapkan
terkait klinis,penanggung tenaga klinis dalam tingkat pencapaian mutu
0
jawab peningkatan menetapkan target klinis untuk pelayanan yang
5
mutu layanan prioritas akan diperbaiki
10
klinis, pemberi
layanan klinis
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
4.3.3. Data mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien dikumpulkan dan dikelola secara efektif
≥ 80% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Standar :
4.4. Perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien diupayakan, dievaluasi dan dikomunikasikan dengan baik.
Kriteria :
4.4.1. Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien didukung oleh tim yang berfungsi dengan baik
3. Ada kejelasan uraian Tim peningkatan Pemahaman Uraian tugas dan tanggung
tugas dan tanggung jawab mutu layanan terhadap uraian jawab masing-masing 0
tim klinis dan tugas tim anggota tim 5
keselamatan pasien 10
4. Ada rencana dan Tim peningkatan Pelaksanaan Rencana dan program tim
program peningkatan mutu mutu layanan peningkatan mutu peningkatan mutu layanan
layanan klinis dan klinis dan pelayananklinis dan klinis dan keselamatan
keselamatan pasien yang keselamatan pasien keselamtan pasien pasien, bukti pelaksanaan
dilaksanakan sesuai dengan yang mengacu pada program kerja, monitoring, 0
rencana yang dan evaluasi 5
rencana yang disusun. disusun oleh tim 10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
4.4.2. Rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan disusun dan dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas Dokumen Eksternal sebagai Skor
kesehatan acuan
1. Data monitoring mutu Laporan hasil monitoring
layanan klinis dan mutu layanan klinis dan
keselamatan dikumpulkan keselamatan pasien yang 0
secara teratur, disusun secara periodik 5
10
2. Dilakukan analisis dan Kepala fasyankes, Analisis dan Hasil analisis, kesimpulan,
diambil kesimpulan untuk Penanggung jawab pembahsan berkala dan rekomendasi hasil
menetapkan masalah mutu layanan klinis, hasil monitoring monitoring mutu layanan
layanan klinis dan masalah Penanggung jawab dan evaluasi klinis dan keselamatan 0
keselamatan pasien mutu layanan program pasien 5
klinis dan peningkatan mutu 10
keselamatan pasien pelayanan klinis,
kesimpulan dan
rekomendasi
8. Ada tindak lanjut Kepala fasyankes, Pelaksanaan Bukti pelaksanaan, bukti
terhadap hasil pemantauan penanggung jawab program, monitoring, bukti analisis
upaya peningkatan mutu pelaksanaan monitoring dan tindak lanjut terhadap
kegiatan, program, analisis monitoring pelaksanaan 0
layanan klinis dan
penanggung jawab dan tindak lanjut perbaikan mutu layanan 5
keselamatan pasien. 10
pemantau kegiatan monitoring klinis dan keselamatan
pasien
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
4.4.3. Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dievaluasi dan didokumentasikan
Maksud dan Tujuan :
Agar terjadi perbaikan yang berkesinambungan, maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien.Jika dari hasil evaluasi ternyata menunjukkan perbaikan, maka perlu dibakukan sebagai standar dalam pemberian pelayanan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas Dokumen Eksternal sebagai Skor
kesehatan acuan
1. Dilakukan monitoring Bukti pencatatan
terhadap pelaksanaan pelaksanaan kegiatan
kegiatan peningkatan mutu peningkatan mutu layanan 0
layanan klinis dan klinis dan keselamatan 5
keselamatan pasien pasien 10
3. Hasil perbaikan Kepala fasyankes, Tindak lanjut Bukti tindak lanjut, buktri
ditindak lanjuti untuk Penanggung jawab perbaikan dan perubahan prosedur jika
perubahan standar/prosedur layanan klinis, perubahan SPO diperlukan untuk perbaikan 0
pelayanan. Penanggung jawab layanan klinis 5
mutu layanan 10
klinis dan
keselamatan pasien
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
4.4.4. Hasil evaluasi upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dikomunikasikan
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas Dokumen Eksternal sebagai Skor
kesehatan acuan
1. Ditetapkan kebijakan SK dan SPO penyampai
dan prosedur distribusi informasi hasil peningkatan
informasi dan komunikasi mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien 0
hasil-hasil peningkatan 5
mutu layanan klinis dan 10
keselamatan pasien
2. Proses dan hasil Kepala fasyankes, Sosialisasi dan Dokumen/laporan kegiatan
kegiatan peningkatan mutu Penanggung jawab komunikasi hasil- peningkatan mutu klinis dan
layanan klinis dan layanan klinis, hasil peningkatan keselamatan pasien, laporan
keselamatan pasien Penanggung jawab mutu layanan klinis pemantauan dan evaluasi
disosialisasikan dan mutu layanan dan keselamatan kegiatan, dan hasil-hasil
klinis dan pasien kegiatan peningkatan mutu 0
dikomunikasikan kepada keselamatan pasien klinis dan keselamatan 5
semua petugas kesehatan pasien 10
yang memberikan
pelayanan klinis
3. Dilakukan evaluasi Penanggung jawab Pelaksanaan Hasil evaluasi dan tindak
terhadap pelaksanaan peningkatan mutu evaluasi sosialisasi lanjut 0
sosialisasi dan komunikasi layanan klinis dan komunikasi 5
tersebut. 10
4. Dilakukan pelaporan Dokumen pelaporan
hasil peningkatan mutu kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan layanan klinis dan
keselamatan pasien kepada keselamatan pasien ke Dinas 0
Kesehatan Kabupaten/Kota 5
pimpinan fasilitas 10
kesehatan