Oleh Kelompok 2B
Shania Rada C 201611101029
Luthfia Choirunnissa 201611101018
Astrid Ganadya Nurul U 201611101004
Ulfa Mayasari 201611101043
Muhammad Nagara Salim S 201611101069
Isfania Harmintaswa 201611101063
Pembimbing:
drg. Surartono Dwiatmoko M.M
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
bimbingan dan petunjukNya, serta berkat rahmat, nikmat, dan karuniaNya sehingga
penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
diajukan untuk memenuhi tugas makalah Pendidikan Kesehatan. Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Penulis
BAB I. PENDAHULUAN
penyakit yang timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan bakteri. Salah satunya
adalah penyakit gastritis yang terjadi karena inflamasi pada lapisan lambung yang
menjadikan sering merasa nyeri pada bagian perut. Gastritis tidak menular tetapi
bakteri helicobacter pylori dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan.
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung.
Secara histopasitologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada
darah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit yang banyak di jumpai di
(Sukarmin,2012).
dunia diantaranya adalah inggris 22%, China 31%, Jepang 14.5%, Kanada 35%, dan
Perancis 29.5%. Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO
adalah 40,8% dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di Indonesia cukup
tinggi dengan angka kejadian 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk.
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2011, gastritis merupakan salah satu
penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit di
Gastritis biasanya diawali dengan pola makan yang tidak baik dan tidak
Peningkatan asam lambung diluar batas normal akan menyebabkan terjadinya iritasi
dan kerusakan pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan jika peningkatan
asam lambung ini dibiarkan saja maka kerusakan lapisan lambung atau penyakit
gastritis akan semakin parah (Gustin, 2011). Pengaturan pola makan yang tidak baik
dan tidak teratur akan menimbulkan kekambuhan pada penderita gastritis. Oleh
karena itu pengaturan pola makan yang baik dan teratur merupakan salah satu dari
Faktor pencetus lain terjadinya gastritis yaitu stres. Stres memiliki efek negatif
untuk mengalami gastritis. Produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan
stres, misalnya pada beban kerja berat, panik tergesa-gesa. Kadar asam lambung yang
meningkat dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan maka dapat
menyebabkan terjadinya peradangan mukosa lambung atau gastritis. Oleh karena itu
pengendalian secara efektif berupa istirahat cukup, olahraga teratur dan relaksasi
yang cukup serta dukungan positif dapat mengurangi tingkat stres pada seseorang
Berdasarkan data yang diperoleh dari pada bulan Januari - Maret tahun 2020,
data tentang kejadian gastritis dari Puskesmas Tambakasri yaitu sebanyak 37 kasus
baru pada bulan Januari, 61 kasus baru pada bulan Februari, dan 97 kasus baru pada
Tambakasri sehingga perlu dilakukan penelitian tentang hubungan pola makan dan
1.2.3 Meningkatkan kesadaran pola hidup yang sehat pada wilayah kerja Puskesmas