SIKAP
• Pelukan
-Penelitian dari Bliss Hospital di Montreal, bayi prematur yang dipeluk ibu membuatnya lebih kuat dan
sehat, selain itu mempercepat perkembangan tubuh serta otak ketimbang hanya ditempatkan di
inkubator.
-Pelukan yang dilakukan sebanyak empat kali per hari bisa menjauhkan depresi, sementara delapan
pelukan sehari akan memberikan kestabilan mental yang lebih kokoh, dan 12 pelukan sehari akan
membantu perkembangan psikologis seseorang.
-Penelitian lain menyebutkan manfaat pelukan, di antaranya mengurangi stres, membantu pola tidur
yang sehat, memberi semangat, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh
-Penelitian yang dilakukan psikolog Edward R. Christopherson. Ph.D, menemukan bahwa pelukan lebih
efektif daripada pujian atau ucapan sayang karena membuat anak merasa dicintai dan dihargai serta
memberikan kedekatan dan kekuatan getaran batin antara orangtua dan anak.
-Dalam bukunya „The Hug Therapy‟, psikolog Kathleen Keating menyebutkan bahwa pelukan juga dapat
meningkatkan kecerdasan otak dan IQ anak serta dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi
stres
• Ciuman
- Penelitian Dr. Coolam membuktikan bahwa ciuman di pagi hari melahirkan keistimewaan dan
susunan kimiawi tertentu, seperti memberikan perasaan senang. Selain itu, ciuman juga
memberikan kelapangan berpikir, kepuasan, serta kerelaan.
• Belaian/sentuhan
- Sentuhan meningkatkan jumlah hemoglobin di dalam darah. Hemoglobin merupakan salah satu
bagian dari tubuh yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk jantung dan otak. Suplai
hemoglobin yang meningkat ini dipercaya secara ilmiah akan mempercepat proses penyembuhan
- Penelitian di Journal of Epidemiology and Community Health mengungkapkan fakta bahwa bayi yang
selalu diberi sentuhan hasilnya tumbuh menjadi pribadi yang tak mudah stres.
• Senyuman
- Dalam bentuk yang tulus
• Pangkuan, Mengendong, memanggul
UCAPAN
Memberikan panggilan yang menyenangkan anak Misal “hai jagoan”, “Hai si hebat”, “hai anak pintar”
Sering mengungkapkan pernyataan “aku mencintaimu”
MANFAAT KASIH SAYANG
Menimbulkan keharmonisan dalam interaksi.
Anak merasa ‘kesulitan’ di masa yang akan datang karena kematangan emosional, kemampuan
interaksi, ketahanan dalam menghadapi konflik kurang diperhatikan
Tidak peka, karena tidak dibiasakan dlm bentuk perjuangan
Anak mencari sendiri keinginan tahunya sehingga mengarah pada sesuatu yang tidak benar