Anda di halaman 1dari 10

BAHASA INDONESIA

Nama : Bunga cici saputri

Nim : P00320120040

Prodi : D3 keperawatan curup

TK : 1 B
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam tidak lupa
kami ucapkan untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Kami
bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini berisikan tentang peranan Bahasa dalam pembangunan bangsa

Kami menyadari makalah yang dibuat ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu,
apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini,
kami sangat berterima kasih.

Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat berguna untuk kita semua.
Amin.

Curup, september 2020

Penulis

 
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………….………………………………………………….i

Kata Pengantar……………………….……………………………………………………ii

Daftar Isi…………………………………………………….…………………………….iii

Bab I Pendahuluan

Latar Belakang……………………..………………………………………………................…1

Rumusan Masalah………………………………..……………………...…...........2

Tujuan…………………………………………………….....………...………......2

Bab II Pembahasan

Kedudukan dan fungsi bahasa ……………………...…............…..…....................3

Peranan bahasa dalam pembangunan bangsa………………...…..........……........….4

Bab III Penutup

Kesimpulan…………………………………………………………………….......6

Saran..........................................................................................................................6

Daftar Pustaka……………………………………………………......……............7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan

kebutuhan seseorang. Oleh karena dengan menggunakan bahasa seseorang dapat

mengekspresikan dirinya sehingga fungsi bahasa sangat berabagam. Bahasa

digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi. Selain itu, bahasa digunakan sebagai

alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalain lingkungan atau

situasi. Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun

tertulis.

Dalam kehidupan berbangsa dan bemegara, bahasa berperan sangat

penting. Oleh karena bahasa merupakan simbol yang dihasilkan oleh alat ucap

yang biasa digunakan oleh sesama masyarakat. Dalain kehidupan sehari-hari

hampir semua aktivitas masyarakat menggunakan bahasa, baik berbahasa secara

lisan maupun tulis dan bahasa tubuh. Bahkan saat kita tidur pun tanpa sadar kita

menggunakan bahasa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, muncul beberapa masalah. Adapun

masalah itu adalah sebagai berikut.

1) Bagaimanakah kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia di NKRI?

2) Apakah fungsi dan peran bahasa Indonesia dalam pembangunan bangsa

(Indonesia)?

1.3 Tujuan
Tujuan tulisan ini adalah sesuai dengan masalah di atas. Adapun tujuan itu

adalah sebagai di bawah ini.

1) Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia di NKRI..

2) Untuk mengetahui peranan bahasa Indonesia dalam pembangunan

bangsa (Indonesia).
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia


Fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat untuk berkomunikasi di

dalam kehidupan manusia bermasyarakat. Untuk berkomunikasi sebenarnya dapat

juga digunakan cara atau alat lain, misalnya, tanda-tanda, gambar, atau isyarat.

Namun, bahasalah sebagai alat komunikasi yang paling sempurna. Bahasa

Indonesia yang berkedudukan sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara

di Indonesia (Sukharta dkk., 2015:3) mempunyai fungsi sebagai berikut.

1) Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi

sebagai.

a. lambang kebanggaan nasional;

b. lambang identitas nasional;

c. alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang

sosial budaya dan bahasanya; dan

d. alat perhubungan antar budaya dan antar daerah.

2) Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi

sebagai.

a. bahasa resmi kenegaraan;

b. bahasa pengantar resmi di lembaga – lembaga pendidikan;

c. bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk

kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah;

dan

d. bahasa resmi di dalam pembangunan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu

pengetahuan serta teknologi modern


2.2. Peranan Bahasa Indonesia dalam Pembangunan Bangsa

Pernyataan sikap “bertanah air satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa
Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” dalam Kongres Pemuda 28
Oktober 1928 merupakan perwujudan politik bangsa Indonesia yang menempatkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia telah menyatukan
berbagai lapisan masyarakat ke dalam satu-kesatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia
mencapai puncak perjuangan politik sejalan dengan perjuangan politik bangsa Indonesia
dalam mencapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Hal ini dibuktikan dengan
dijadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa negara (pada pasal 36 UUD 1945, dan juga
hasil amandemen UUD, Agustus 2002).

Kedudukan dan fungsi serta peranan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara telah
menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(ipteks). Ipteks berkembang terus sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Perkembangan ipteks yang didukung oleh
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (seperti internet, e-mail, e-business, e-
commerce, TV-edukasi, dan lain-lain) melaju dengan pesat terutama memasuki abad ke-21
sekarang.

Bahasa Indonesia hingga kini menjadi perisai pemersatu yang belum pernah dijadikan
sumber permasalahan oleh masyarakat pemakainya yang berasal dari berbagai ragam suku
dan daerah. Hal ini dapat terjadi, karena bahasa Indonesia dapat menempatkan dirinya
sebagai sarana komunikasi efektif, berdampingan dan bersama-sama dengan bahasa daerah
yang ada di Nusantara dalam mengembangkan dan melancarkan berbagai aspek kehidupan
dan kebudayaan, termasuk pengembangan bahasa-bahasa daerah. Dengan demikian bahasa
Indoensia dan juga bahasa daerah memiliki peran penting di dalam memajukan
pembangunan masyarakat di dalam berbagai aspek kehidupan. Peranan bahasa Indoensia
dan bahasa daerah semakin penting di dalam era otonomi daerah. Penyelenggaraan
otonomi daerah yang dilaksanakan dengan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta
masyarakat, akan mendorong dan menumbuhkan prakarsa dan kreativitas daerah. Hal ini
tercermin dari kewenangan-kewenangan yang telah diserahkan ke daerah dalam wujud
otonomi yang luas, nyata, dan tanggung jawab. Dengan prinsip tersebut diharapkan dapat
mengakselarasi pencapaian tujuan yang telah direncanakan dalam pembangunan
masyarakat.

Berdasarkan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, kewenangan Daerah


Kabupaten dan Daerah Kota mencakup semua kewenangan pemerintahan, kecuali
kewenangan bidang politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter dan
fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain yang bersifat lintas kabupaten/kota.
Kewenangan kabupaten/kota meliputi bidang pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan
kebudayaan, pertanian, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal,
lingkungan hidup, pertanahan, koperasi dan tenaga kerja. Pengembangan Bahasa, termasuk
sastra berhubungan dengan kewenangan pemerintahan di Bidang Pendidikan dan
Kebudayaan, baik yang dimiliki pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

Kewenangan pemerintah pusat berupa penyediaan standar, pedoman,

fasilitas dan bimbingan dalam rangka pengembangan bahasa dan sastra.

Sedangkan kewenangan untuk penyelenggaraan kajian sejarah dan nilai

tradisionil serta pengembangan bahasa dan budaya daerah merupakan

bagian dari kewenangan provinsi. Oleh karena bahasa dan sastra daerah

pada dasarnya berkembang dari masyarakat di desadesa, kampung-kampung

serta kelompok masyarakat tradisional yang secara kewilayahan berada

dalam wilayah kabupaten/kota, maka mulai di kabupaten/kota dilakukan

kegiatan operasional pengembangan bahasa dan sastra daerah.

Di tingkat nasional sudah ada Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

Nasional sebagai lembaga yang mendapat mandat dari pemerintah untuk

melakukan perencanaan bahasa. Pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota

dibentuk lembaga perpanjangan penyelenggaraan Pusat Bahasa berupa balai

atau kantor bahasa yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan

bahasa dan sastra.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa :

1. Fungsi bahasa indonesia dalam pembangunan bangsa yakni sebagai

perisai pemersatu yang belum pernah dijadikan sumber permasalahan oleh

masyarakat pemakainya yang berasal dari berbagai ragam suku daerah.

2. Bahasa Indonesia berperan penting dalam pembagunan bangsa karena

bahasa indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan yang berperan

penting dalam memajukan pembagunan masyarakat dalam berbagai aspek

kehidupan yang akhirnya mendorong kemajuan dalam berbagai aspek

kehidupan dalam pembangunan bangsa.

3.2 Saran

Marilah kita bersama-sama menjaga bahasa Indonesia agar menjadi bahasa

yang dapat mempersatukan berbagai kelompok masyarakat dengan melakukan

pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia agar tercapai pemakaian

yang cermat, tepat, dan efisien.


DAFTAR PUSTAKA
Mudhofar, M. 2010 Kapita Selekta Bahasa dan Sastra Indonesia. Surabaya:

Pustaka Gama.

Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan

dan Pengembangan Bahasa.

Kridalaksana, Harimurti. 1976. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Ende: Nusa

Indah.

Sugono, Dendy. 1999. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.

Sukartha, I Nengah dkk. 2015. Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan

Tinggi. Denpasar: Udayana University Press.

Sumowijoyo, G. Susilo. 2001. Pos Jaga Bahasa Indonesia. Surabaya: Unipress

Unesa.

Anda mungkin juga menyukai