Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Pemilihan Tempat Prakerin
Siswa berhak memilih sendiri ataupun dipilihkan pihak sekolah
tempat kegiatan prakerin, tempat prakerin haruslah sesuai dengan
standar dan sesuai dengan bidang masing - masing.
2. Pemilihan Bidang yang Dipelajari
Siswa dapat dipilihkan ataupun memilih sendiri bidang yang
dipelajari didalam tempat prakerin.Namun bidang yang dipelajari harus
sesuai dengan apa yang dipikulnya.
B. TUJUAN PRAKERIN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kompetensi peserta didik baik ketrampilan,
wawasan. Sikap maupun etos kerja, sehingga lulus dapat lebih siap
menghadapi persaingan global.
2. Tujuan Khusus
Setelah menempuh / melaksanakanprogram prakerin diharapkan
peserta didik dapat :
a. Mengikuti dan mengamati proses produksi dan atau jasa yang ada di
Industri ;
b. Mempelajari manajemen industri terutama mengenai struktur
organisasi data produksi, deskripsi tugas staf teknik, kompetensi
lulusan yang dibutuhkan sesuai dengan bidang/profesi/jabatan yang
ada di industry ;
c. Melajksanakan tugas kegiatan produksi dan jasa beserta
pengendalian mutu di industry ;
d. Membuat laporan prakerin.

1
C. MANFAAT/KEGUNAAN PRAKERIN
1. Manfaat Bagi Lembaga Sekolah
a. Terjalin kerjasama yang menguntungkan anatara sekolah dan
Organisasi / Instansi / Lembaga / Industry / Perusahaan sebagai
mitra kerja ;
b. Sebagai bahan evaluasi antara kompetensi yang diberikan kepada
peserta didik dengan kebutuhan nyata dilapangan ;
c. Sekolah dapat menyusun kurikulum dilapangan.
2. Manfaat Bagi Industri
a. Peserta didik (siswa) dapat berintraksi dengan pengusaha dan dapat
mempelajari system yang terdapat didalamnya, sehingga peserta
didik dapat mempromosikan dirinya sebagai calon tenaga kerja ;
b. Siswa terlibat langsung dalam kegiatan usaha sehingg terjadi tranfer
ketrampilan, sikap, motivasi, nilai-nilai wawasan yang akan
meningkatkan kompetensi dan kesiapan bersaing ;
c. Siswa mengetahui proses budaya, system kerja dan kompetensi yang
dibutuhkan ditempat krerja.
3. Manfaat Bagi Peserta Didik
a. Peserta Didik terlibat langsung dalam kegiatan usaha sehingga
terjadi transfer keterampilan, sikap, motivasi, nilai-nilai wawasan
yang akan meningkatkan kompetensi dan kesiapan bersaing.
b. Peserta Didik mengetahui proses, budaya, system kerja dan
kompetensi yang dibutuhkan di tempat kerja sehingga mereka
dapat mengembangkan diri sesuai kompetensi yang dibutuhkan.
c. Peserta Didik dapat berinteraksi dengan penggusaha, maupun
system yang terdapat di dalamnya sehingga peserta.

2
BAB II
KEGIATAN UMUM

A. SEJARAH INDUSTRI DAN LINGKUP USAHA


Bengkel hary sudah dirintis sejak tahun 2012 oleh Bapak Tohary
yang merupakan bos dan mekanik bengkel tersebut. Pada awalnya Bapak
Tohary adalah mekanik panggilan/keliling menawarkan jasanya. Lambat
laut Bapak Tohary mendirikan bengkel dan mulai kedatangan pelanggan
langganan maupun yang lainnya.
Bengkel hary yang terletak di dukuh kedungbanteng desa
Wonorejo kecamatan Karanganyar kabupaten Demak Sebagai salah satu
bengkel mobil di masyarakat keberhasilan bengkel hary dalam
memuaskan kebutuhan pelanggan didasari pada komitmen untuk terus
belajar dan berkembang, diimbangi dengan penggunaan peralatan
terbaru sesuai dengan perkembangan teknologi.
Kami menyadari bahwa keberhasilan bengkel hary tidak terlepas
dari dukungan yang diberikan oleh masyarakat baik sebagai karyawan
maupun pelanggan. Oleh karena itu, kami meyakini bahwa penting bagi
kami untuk memberikan kembali kepada masyarakat yang telah
mendukung kami melalui kegiatan yang menjadi keahlian kami. Bekerja
sebagai bengkel menyelenggarakan lanjutan untuk meningkatkan
kemampuan teknis siswa sebagai prakerin
B. ALUR PROSES PRODUKSI DAN LAY OUT INDUSTRI
1. ALUR PROSES PRODUKSI
Armada (kendaraan) masuk bengkel (work shop), sopir
menyampaikan masalah atau keluhan yang terjadi pada kenadaraan
pada mekanik, Kemudiaan para mekanik untuk melakukan
perbaikan/penanganan pada kendaraan tersebut.
Setelah pekerjaan perbaikan/penanganan pada kendaraan
tersebut selesai, mekanik melaporkan kepada pimpinan mekanik,

3
kemudian pimpinan mekanik menyampaikan pada sopir dan juga
melakukan pembayaran.
2. LAY OUT INDUSTRI

Sopir/ Mekanik Kepala Sopir/


Armada Mekanik Armada

Gambar 2.1
Bagan lay out proses Industri mekanik pada Bengkel Hary
C. DENAH LOKASI BENGKEL HERRY MOTOR

Gambar 2.2 Denah Lokasi Bengkel Hary Motor

4
D. STRUKTUR ORGANISASI DAN DESKRIPSI TUGAS
1. STRUKTUR ORGANISASI BENGKEL HARY MOTOR

Kepala Mekanik

Tohary

Komandan Regu Mekanik

Pak Is

Mekanik

Pak Tohary
Pak Is
Topan

Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi Bengkel Tohar y


2. DESKRIPSI TUGAS STRUKTUR ORGANISASI
Adapaun deskripsi tugas dari komponen Struktur Organisasi Bengkel
Hary Motor adalah Sebagai Berikut :
a. Kepala mekanik
Sebagai pengatur dan sekaligus mekanik pada armada yang akan
di perbaiki (yang perlu penanganan).
b. Komandan regu mekanik
Bertugas untuk memperbaiki, dan memimpin para mekanik
didalam proses perbaikan armada.
c. Mekanik

5
Bertugas sebagai orang yang memperbaiki / menangani serta
mencatat keluhan kendaraan (armada) yang mengalami
masalah.
E. SUMBER DAYA MANUSIA
1. Kualifikasi SDM
SDM di bengkel hary ini dapat di artikan sebagai bengkel
modern karena dalam kualitasnya sudah canggih, dibuktikkan para
karyawanya mereka merupakan ahli dibidang tersebut dalam
kualifikasinya semua karyawan hingga pemimpin minimal lulusan
SMK /Ssederajat.
2. Teknik Perekrutan Tenaga Kerja
Teknik perekrutan tenaga kerja di Bengkel Hary tidaklah
sulit siapapun bisa jika mempunyai soft skill/ ahli dibidang otomotif.
Syarat minimal umur 17 dan minimal ijazah SMK/Sederajat.
3. Pengembangan karier
Supaya karier perusahaan tetap terus terjaga dan dapat
lebih maju setiap satu bulan sekali, pemilik bengkel mengadakan
tasyukuran dan sekaligus meeting membahas perkembangan
usahanya tersebut.
4. Penggajian dan Insentif
Didalam Bengkel Hary semua karyawan di gaji setiap satu
bulan sekali dengan merekap daftar hadir para karyawan sehingga
besar kecil gaji yang diterima ditentukan absen para karyawan
F. PERATURAN KESELAMATAN KERJA
Untuk menghindari kecelakaan dalam bekerja dan untuk
meminimalisi jika ada kecelakaan dalam bekerja dan untuk menghindari
kecelakaan dalam bekerja para mekanik menggunakan pengaman
diantaranya :
a. Helm untuk melindungi kepala supaya lebih aman
dari benturan.

6
b. Sarung tangan kulit untuk melindungi tangan dari kotoran dan
benda kerja yang panas.
c. Wear pack merupakan pakaian kerja yang dipakai para mekanik agar
terasa nyaman dan tidak mengganggu aktifitad pada saat bekerja.
d. Sepatu safety digunakan untuk melindungi kaki agar tetap aman dari
kejatuhan alat berat.

7
BAB III
KEGIATAN KHUSUS
PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI KIJANG

A. GAMBARAN UMUM
Transmisi adalah salah satu dari sistem pemindah tenaga dari
kopling ke poros propeller kemudian ke differential yang mengakibatkan
roda dapat berputar dan menggerakkan mobil. Pada umumnya transmisi
menggunakan perbandingan-perbandingan roda gigi untuk mereduksi
putaran sehingga diperoleh kesesuaian tenaga mesin dan beban
kendaraan. Pada mesin pembakaran internal terdapat komponen pendukung
diantaranya transmisi input shaft, transmisi gear, synchromizer, shift fork,
ligkage, shift lever, transmisi case, dan lain-lain
Prinsip kerja transmisi adalah semakin tinggi gigi percepatan maka
semakin meningkat putaran poros output, demikian pula sebaliknya
semakin rendah tingkat gigi percepatan maka semakin rendah putaran
output yang dihasilkan tapi momen yang dihasilkan besar. Pengereman
dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan. Mengingat kendaraan
membutuhkan kerja maksimal dalam proses transmisi, maka transmisi
diperlukan untuk mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran
rotasi dalam sebuah rangkaian mesin
B. FUNGSI TRANSMISI
Adapun fungsi transmisi antara lain:
1. Memperbesar momen pada saat momen yang besar diperlukan
2. Memperkecil momen pada saat kendaraan berjalan pada kecepatan
tinggi, hal ini akan mengurangi konsumsi bahan bakar dan mengurangi
suara yang terjadi pada kendaraan.
3. Memundurkan jalannya kendaraan dengan adanya perkaitan gigi-gigi
pada transmisi dikarenakan mesin hanya berputar pada satu arah.

8
4. Memutuskan hubungan sistem transmisi daya dari poros engkol
(mesin) ke roda (seperti saat mobil dalam keadaan berhenti dan mesin
mobil keadaan menyala) dengan cara memindahkan transmisi pada
posisi gigi netral.
C. KOMPONEN TRANSMISI
Kontruksi transmisi merupakan bagian dari kendaraan yang tidak
bisa di pisahkan, ada beberapa bagian pada sistem transmisi yang terdiri
dari rumah transmisi, rumah kopling, garpu pemindah, poros pemindah,
gigi percepatan, dan hubungan komponen yang terdapat pada gambar
sebagai berikut:

Gambar 3.1 Komponen Utama Transmisi

Gambar 3.2 Komponen-komponen Sistem Transmisi

9
1. Pemindah Gigi Langsung Transmisi
Pada kendaraan dengan pemindah tenaga standar (penggerak
roda belakang) banyak di gunakan pada mobil-mobil pada umumnya di
karenakan kontruksi mudah dan murah, dari segi perawatan sangat
ekonomis untuk kalangan orang banyak. Tipe ini transmisi terpisah dari
tuas pemindah (shift lever). Shift lever terletak pada pada steering
column (steering column type) pada kendaraan tipe FR (mesin depan
penggerak belakang).

Gambar 3.3 Pemindah Gigi Langsung Transmisi


2. Extention Housing.
Rumah tempat poros output untuk roda gigi counter over driver
gear, dan reverse idle gear shaft agar selalu dapat berputar dan tidak
menyebar gigi transmisi dan melindungi dari benda asing dari luar,
tempat untuk transmisi yaitu agar tempat gigi-gigi transmisi selalu
pada tempatnya dan selalu berkaitan antara output shaft dan input
shaft, melindungi dari benda asing dari luar.

Gambar 3.4 Extention Housing

10
3. Rumah Kopling
Rumah tempat kopling untuk melindungi dari benda asing dari
luar, dan sebagai tempat kopling agar selalu pada tempatnya dan selalu
berkaitan antara poros input shaft.
4. Counter Shaft
Counter Shaft mereduksi putaran arah input shaft dan output
shaft menjadi putaran yang sama. Gigi ini juga terdapat gigi percepatan
dari netral sampai percepatan gigi mundur

Gambar 3.5 Counter Shaft


5. Poros Input Shaft
Poros input shaft terletak sebelum gigi-gigi percepatan dan sesudah
unit kopling. Berfungsi untuk memutar gigi didalam transmisi.
6. Poros Output
Snap ring, penahan bantalan belakang main shaft, plat intermediate.
a. Poros output
Poros output hasil putaran setelah di reduksi transmisi yang
kemudian menggunakan propeler shaft.
b. Snap ring
Terletak di lubang plat intermediate berfungsi sebagai pengunci
bantalan bearing menjaga dan mempertahankan agar tetap pada
posisi.
c. Penahanan Bantalan
Belakang Berfungsi sebagai penahan gigi-gigi percepatan agar tidak
keluar dari poros main shaft.
d. Main Sahft

11
Terletak di tengah-tengah antara poros input shaft dan poros output
shaft dan berpasangan dengan gigi-gigi counter gear berfungsi
sebagai pengatur tingkat percepatan.
e. Plat Intermediate
Berfungsi sebagai rumah bantalan bearing yang terletak setelah
main sahft atau gigi percepatan.

Gambar 3.6 Poros Output, Snap Ring, Penahahanan Bantalan Belakang Main Sahft,
Plat Intermediate
7. Poros Roda Gigi Idle Mundur Dan Roda Gigi Idle Mundur
Poros roda gigi idle mundur dan roda gigi idle mundur terletak bersama
main shaft, berfungsi untuk memundurkan mobil dengan gigi mundur.

Gambar 3.7 Poros roda gigi idle mundur dan roda gigi idle mundur
8. Roda Gigi Penggerak Speedometer Bantalan Belakang Roda Gigi
Counter.
a. Roda penggerak speedometer terletak diantara gigi-gigi transmisi,
berfungsi untuk menunjukkan kecepatan kendaraan yang melaju.
b. Bantalan belakang terletak di counter gear, berfungsi untuk
memperkecil gesekan roda gigi terhadap poros counter agar tidak

12
terjadi aus antara permukaan benda yang berputar di dalam sistem
transmisi.
9. Bantalan Belakang, Luncuran Dalam, Bantalan Rol Jarum, Penahan
Bantalan Depan
a. Bantalan belakang terletak di gigi-gigi percepatan (main shaft),
terletak di poros output. shaft berfungsi memperkecil gesekan roda
gigi terhadap poros main shaft agar tidak terjadi aus serta
mengurangi gesekan antara permukaan benda yang berputar di
dalam sistem transmisi.
b. Luncuran dalam terletak bersama bantalan rol jarum, berfungsi
untuk memudahkan pemindahan saat pergantian gigi percepatan
dan memperkecil gesekan roda gigi terhadap poros.
c. Bantalan rol jarum terletak bersama dengan luncuran dalam,
berfungsi memperkecil gesekan roda gigi terhadap poros.
d. Penahan bantalan depan terletak di poros input shaft berfungsi
mengurangi gesekan antara permukaan benda yang berputar di
dalam sistem transmisi dan tetap berputar pada tempat atau posisi
10. Ring Synchromesh, Hub Sleeve No.2, Roda Gigi No.2.
a. Ring synchromesh terletak di samping bagian gigi-gigi yang tirus
pada output shaft sebagai perantara hub sleeve dengan gigi utama,
yang berfungsi untuk menyamakan/memudahkan putaran.
b. Hub sleeve no.2 berkaitan dengan clutch hub no.2 dan hub sleeve
no.2 dapat digeser oleh garpu pengatur (shift fork).
c. Roda gigi no.2 Berada di main shaft dan counter gear, untuk gigi
percepatan tingkat dua.
11. Bola Pengunci, Pegas dan Skrup Penyumbat
a. Bola pengunci terletak didalam plat intermediate berfungsi untuk
menjaga agar tetap pada posisi gigi saja pada saat memasukan gigi.
b. Pegas terletak bersama bola pengunci, berfungsi untuk menahan
bola pengunci agar tetap pada posisi atau tempatnya.

13
c. Sekrup penyumbat Untuk menutup dan menahan pegas dan bola
pengunci agar tidak keluar pada tempatnya.
D. MACAM-MACAM TRANSMISI MANUAL.
1. Slidingmesh Type
Tipe Slidingmesh merupakan dasar pertama kali ditemukanya
transmisi, perpindahan putaran dilakukan dengan gigi tanpa perantara,
dengan menghubungkan langsung permukaan gigi. Hal ini tentu
menimbulkan kesulitan saat gigi harus berhubungan yaitu saat gigi
berputar dan timbul suara lebih kasar karena jenis giginya lurus.

Gambar 3.8 Slidingmesh Type


Pada tipe ini shift arm menggerakkan gigi-gigi percepatan yang
terpasang pada spline main shaft untuk menghubungkan dan
memutuskan hubungan antara gigi percepatan dengan counter shaft.
Sekarang tipe ini digunakan untuk gigi mundur.
2. Constantmesh Type

Gambar 3.9 Contantmesh Type

14
Tipe Constantmesh roda gigi yang berkaitan harus berputar
dengan putaran yang sama saat gigi akan masuk karena hubungan roda
gigi dengan poros dilakuakan oleh perantara yaitu gigi kopling, untuk
pemasangan gigi counter dengan dengan gigi output selalu
berhubungan. Cara kerjanya bila gigi kopling digerakkan ke gigi 3 maka
gigi kopling menghubungkan gigi 3 dengan poros, sehingga putarannya
diteruskan dari gigi counter, gigi output, poros output melalui
Constantmesh gigi kopling dengan poros output.
3. Synchromesh Type

Gambar 3.10 Synchromesh Type


Transmisi manual toyota kijang innova tipe g menggunakan jenis
transmisi synchcromesh. Unit synchromesh ini berguna untuk
menyamakan putaran roda gigi yang akan berkaitan sehingga diperoleh
perakitan roda gigi yang lembut. Mobil-mobil sekarang ini banyak
menggunakan transmisi tipe synchromesh, dimana gigi- gigi dapat
berkaitan bila putarannya dibuat mendekat satu dan lainnya dengan
adanya tenaga gesek putaran akan menjadi sama, karena itu
menyebabkan gigi- gigi lebih mudah berkaitan.
Transmisi model baru ini adalah model synchromesh. Saat
pemindah gigi dengan lembut dan cepat. Hubungan slip kopling dengan
gigi yang terdapat pada samping gigi utama melalui perantara yaitu gigi
syncrhomesh yang berfungsi untuk menyamakan/meluruskan yang
dihubungkan dengan pengereman. Mekanisme syncromesh terdiri dari
lima bagian, di antaranya adalah:

15
a. Clutch hub berhubungan dengan output shaft melalui splin (alur),
sehingga apabila clutch hub berputar maka output shaft juga ikut
berputar.
b. Hub sleeve dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar
clutch hub, sedangkan hub sleeve berkaitan dengan garpu pemindah
(shift fork). Hub sleeve berfungsi untuk menghubungkan clutch hub
dengan gigi percepatan melalui synchronizering dan gigi konis yang
terpasang pada tiap-tiap gigi sikap.
c. Syncromesh terpasang pada bagian samping clutch hub yang
berfungsi untuk menyamakan putaran gigi percepatan dan hub
sleeve dengan jalan mengadakan pengereman terhadap gigi
percepatan saat hub sleeve digeserkan (dihubungkan) oleh garpu
pemindah pada salah satu sikap.
d. Shifting key dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada
syncromesh dan clutch hub. Fungsi shifting key untuk meneruskan
gaya tekan dari hub sleeve selanjutnya ditekan ke syncromesh agar
terjadi pengereman pada bagian tirus gigi percepatan (dudukan
syncromesh).
E. Gangguan-Gangguan Dan Kemungkinan Penyebabnya
Sebelum membongkar, memeriksa, dan melakukan penggantian/
perbaikan komponen, kita perlu melapasa transmisi dengan langkah
sebagai berikut:
Gangguan Penyebab Kerusakan Perbaikan
Tongkat persneling Bola pengunci tongkat Ganti
susah dipindah pemindah gigi Ganti
macet Ganti
 Tangkai sambungan
pemindah gigi macet
 Tuas pemindah gigi
bengkok
Tongkat Pemindah gigi  Bushing bola Ganti

16
longgar pengunci tuas Ganti
pemindah gigi
aus
 Bola pengunci tuas
pemindah aus

Susah pindah gigi   Kurang oli Ganti


Tuas control pemindah  Oli kurang bagus Tambah oli
gigi bengkok  Tangkai pemindah Ganti oli
atau garbu pemindah Ganti
longgar Ganti
 Ring sinkromes aus Ganti
 Kerucut gigi Ganti
sinkromes aus Ganti
 Kontak ring Ganti
sinkromes dan kerucut Ganti
gigi Ganti
jelek
 Kelonggaran ggi
memanjang berlebih
 Bearing aus
 Pey key snkronister
aus
 Pra-beban bearing
gigi poros primer
terlalu besar
Gigi melompat  Garbu  Tuas Kontrol bengkok Ganti
pemindah gigi aus  Hub clutch sleeve aus Ganti
 Gigi poros sekunder Ganti
aus Ganti
 Permukaan gigi geser Ganti

17
aus Ganti
 Backlash gigi Ganti
kebanyakan Kencangkan
 Bearing aus
 Dudukan mesin
longgar atau
pemasangannya kurang
pas
Suara abnormal  Oli kurang  Kualitas Tambah oli
oli jelek Ganti oli
 Bearing aus Ganti
 Gigi poros sekunder Ganti
aus Ganti
 Permukaan gigi geser Ganti
aus Ganti
 Backlash gigi Ganti
kebanyakan Ganti atau
 Gigi roda gigi rusak setel
 Ada kotoran pada gigi
 Gigi diferensial rusak
atau backlasnya
kebanyakan

Pidah gigi keras  Jarak main pedal Ganti


menurut kopling terlampau Ganti
petunjuk besar Ganti
sehingga macet Ganti
 Pelat kopling aus Ganti
 Pelat kopling kontor Ganti
terkena minyak
 Poros garbu

18
pemindah berubah
bentu
atas ausnya tidak
merata
 Bola lokasi pecah
 Sleeve sinkromesa
aus
 Hub sinkromes aus
Setel
Gigi lepas sendiri   Sumbu garbu pidah Perbaiki /ganti
Tuas transmisi berubah aus Ganti
bentuk  Bola baja lokasi aus Ganti
 Pegas bola baj lokasi Ganti
lemah Ganti
 Garbu pindah aus Ganti
 Gigi terlampau Ganti
bergerak ke arah tekan Ganti
 Ring atau hub
sinkromes aus
 Bantalan poros masuk
(input shaft) poros
utama (main shaft) atau
poros
lawan(counter shaft)
aus
Gigi tidak mau masuk  Pegas sinkromes Ganti
lemah atau patah Ganti
 Alur dalam ring Ganti
sinkromes aus Ganti
 Ring sinkromes macet Ganti
pada kerucut

19
 Poros garbu
pemindah berubah
bentuk
 Garbu pemundah aus
Gambar 3.11 Gangguan Transmisi
F. PERBAIKAN KOMPONEN-KOMPONEN TRANSMISI
1. Pemeriksaan poros utama main shaft dan poros putar utama (main
drive shaft) dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

Gambar 3.12 Pemeriksaan Kebengkokan


a. Periksa main shaft dari kebengkokan dengan dial indicator pada
beberapa bagian sepanjang batang. Batas : 0,03 mm
b. Pemeriksaan pemasangan yang pas dari main shaft dan lubang gigi.
Standar: 0,03 mm-0,08 mm. Batas : 0,015 mm
c. Ganti main shaft jika alurnya rusak atau giginya rampal, aus atau
patah.
2. Pemesiksaan keausan /keretakan yang terjadi pada poros pengimbang
(counter shaft). Adapun gigi idle mundur dan poros (reserve idle gear
dan shaft) kita periksa dengan melakukan langkah sebagai berikut.
a. Periksa gigi dan keausan dan kerusakan
b. Periksa diameter gigi dan kecocokan (pas) poros.
c. Standar: 0,02-0,05 mm, atas: 0,15

20
Gambar 3.13 Pemeriksaan Roda Gigi
3. Pemeriksaan synchronizer\

Gambar 3.14 Pemeriksaan Sinkromesh


a. Periksa bagian berikut:gigi ring synchronizer; permukaan miring
ring synchronizer; clutch sleeve, dan hub key; keteganagan per.
b. Periksa jarak muka antara ring synchronizer dan gigi
c. Standar : 1,2 mm
d. Batas : 0,8 mm
e. Periksa kotak antara ring dan permukaan kerucut dengan
menggunakan feeler. Jika kotanya tidak baik, perbaiki dengan
member emril dan gosok permukaan secara bersama-sama.
4. Pemeriksaan control (control lever), garbu pemindah gigi (shift fork)
dan batang (rods).
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Memeriksa jarak pertemuan antara tuas control dan tongkat
pengganti. Batas: 0,8 mm

21
Gambar 3.15 Pemeriksaan Kontrol Lever
b. Memeriksa celah clutch sleeve. Juga antara garbu pengganti dan
reserve idler gear (gigi panen mundur) batas : 0,5 mm

Gambar 3.16 Memeriksa Celah Clutch Sleeve

22
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Transmisi manual sistem mesin depan penggerak belakang dan
komponen transmisi manual terdiri dari beberapa bagian yaitu
transmision case, main shaft, gear shift control mechanism, extention
housing. Bagian-bagian dari transmisi jenis synchromesh ini adalah cluth
hub, hub sleeve, synchromesh ring, shifting key.
Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada transmisi manual
adalah persneling sulit untuk memindahkan posisi gigi, suara berisik saat
memindahkan posisi gigi, dan kebocoran oli transmisi dan lain sebagainya.
Setelah diketahui gangguan-gangguan pada transmisi. Kemudian
dilakuakan cara pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan perkaitan
transmisi. Pemeriksaan komponen dilakukan dengan pengukuran sesuai
standart pabrik dan secara visual.

B. SARAN
Karena semakin banyak SMK Program Keahlian Teknik Mekanik
Otomotif di Kabupaten Demak maka, hubungan antara SMK GANESA
Demak dengan DU/DI harus lebih di tingkatkan lagi agar, seluruh Peserta
Didik mendapatkan tempat praktik di dalam melaksanakan prakerin.

23
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. New Step 2 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra. 2004
Daryanto. Teknik Servis Mobil. Jakarta : PT. Rieneke Cipta. 2001.
PPPPTK BOE. Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Berbasis
Kompetensi: Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Malang: Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif. 2018.

24

Anda mungkin juga menyukai