Anda di halaman 1dari 6

RESUME MAKALAH TOPIK 3

SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR TENAGA


PENDIDIK (GURU)

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Dosen pengampu : Dr. Noor Miyono, M.Si

Oleh :
Akhyat Hidayat
(20510184)

ROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ( S2 )


PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2021
Sistem Informasi Pengembangan Karir Tenaga Pendidik (Guru)
Pengembangan karir merupakan hal yang penting bagi seorang guru. Dengan kata
lain, jika karir seorang guru meningkat, tentu saja pengakuan lembaga yang menaunginya
juga meningkat yang salah satunya dibuktikan dengan peningkatan gaji yang ia terima
dan tentunya. hal ini akan membuat ia lebih merasa senang dan nyaman bekerja.
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru yang dapat meningkatkan jenjang
karirnya antara lain melaksanakan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan menyusun Daftar
Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) Guru. Beberapa hambatan yang dialami oleh
guru dalam kedua kegiatan tersebut yaitu seringkali dokumen yang dikumpulkan hilang
ketika proses penilaian. Tentu saja hal ini akan menjadi hambatan dalam meningkatkan
karir guru. Apalagi yang hilang adalah dokumen asli. Ketidaktertiban dalam
pengadministrasian dan manajemen PKG dan DUPAK inilah yang dapat mengganggu
kelancaran seorang guru dalam mengurus kenaikan pangkat.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Pekalongan membuat Sistem Informasi Manajemen berupa aplikasi e-PAK
Online berbasis Web. Sejauh mana efektivitas aplikasi tersebut dalam mengatasi
permasalahan tersebut.
Menurut Glueck (1997 :134) menyatakan karir individual adalah urutan pengalaman yang
berkaitan dengan pekerjaan yang dialami seseorang selama
masa kerjanya. Sehingga karir individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai
kesempatan, tapi dari sudut pandang organisasi karir merupakan proses regenerasi
tugas yang baru.
Fitur-fitur e-PAK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan
1. Data Master Guru
2. Peserta dan Penilai PKG
3. Pakta dan Nilai PKG
4. DUPAK
5. Penilai PAK
6. SK PAK
Beberapa kelebihan dari Sistem Informasi Manajemen ePAK ini antara lain sebagai
berikut :
1. Sudah bisa menangani manajemen PKG dan PAK secara online.
2. Data yang diinput dan dinilai dapat lebih mudah disimpan dan dilacak
keberadaannya
3. Transparansi data dapat dimoitor secara riil time.
4. Kemudahan dalam perolehan Nilai PKG dan SK PAK
Beberapa kekurangan yang mungkin terjadi dalam sistem informasi tersebut antara lain
sebagai berikut:
1. Perlu adanya petugas verifikator yang bertugas untuk memverifikasi data online
yang diinputkan ke dalam sistem
2. Apabila sistem overload data maka akan terjadi gangguan akses. Untuk itu
dibutuhkan maintenance atau perawatan berkala pada servernya.
3. Adanya kerawanan dalam data lost. Sehingga diperlukan adanya back up data
secara berkala.
4. Perlu adanya sistem tanda tangan elektronik yang mendapatkan lisensi dari pihak
yang berwenang untuk menjaga keaslian SK.

Diskusi
Tanggapan Pak Noor Miyono atas presentasi Kelompok 3 :
Dengan adanya aplikasi e-PAK ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Pekalongan termasuk sudah keren bahkan keren banget.
Terkait dengan presentasi dan makalah yang sudah dipresentasikan ada beberapa
masukan yaitu e-PAK belum masuk ke dalam latar belakang masalah, kemudian
perumusan masalahnya agar dapat masuk ke dalam kajian kritisnya nanti perlu
ditambahkan antara lain Apakah e-PAK untuk seluruh guru pada semua jenjang
pendidikan di Kabupaten Pekalongan ataukah hanya untuk guru SD dan SMP saja.
Kemudian apakah e-PAK ini bisa memberikan kemudahan dalam menginput datanya
terkait PKG dan PAK. Dan Bagaimanakah good will atau keinginan baik kepala sekolah
dalam mendukung aplikasi ini?
Pak Noor Miyono menganggap bahwa adanya e-PAK ini merupakan terobosan baru yang
sangat bagus, hanya saja persoalannya adalah kontinyuitas dari kepala sekolah dan guru-
guru yang terlibat di dalamnya untuk menggunakan aplikasi tersebut.
Bisa saja tema ini dijadikan topik tesis, misalnya Implementasi e-PAK pada Guru-guru
SD di Kabupaten Pekalongan

Pertanyaan dari Bapak Darmawan


Yang pertama adalah mencermati pernyataan pada presentasi kelompok 3 tadi disebutkan
bahwa Karir Fungsional, berhubungan dengan tingkatan/pencapaian formal seseorang di
dalam profesi yang ia geluti, contohnya guru madya, guru dewasa, guru pembina, guru
professional. Nah di sini ada kerancuan bahwa menurut Permenpan RB Nomor 16 Tahun
2009 bahwa tidak ada di situ jenjang kepangkatan guru yang menyebutkan ada ada apa
katanya udah sampai padanya guru pertama muda Madya dan utama dan itu sangat tidak
tepat sekali karena di situ tidak ada yang menyebutkan guru profesional dalam jenjang
kepangkatan. Dari dulu jenjang kepangkatan karir guru yang kemudian muncul sebagai
guru profesional itu itu bukan berdasarkan Permenpan RB tapi itu berdasarkan empat
kompetensi seperti kompetensi pedagogik, kompetensi sosial profesional, dan
kompetensi pribadi.
Kemudian yang kedua, tadi dikatakan bahwa pemunculan e-PAK Dindikbud Kabupaten
Pekalongan itu menjembatani proses kelancaran kenaikan pangkat guru PNS di
Kabupaten Pekalongan. Pernyataan menjembatani itu berarti bagian dari solusi yang
dimunculkan oleh Dindikbud Kabupaten Pekalongan dengan kata lain menjadi jembatan
dalam kenaikan pangkat guru di Kabupaten Pekalongan. Yang saya pertanyakan
pernyataan menjembatani itu berdasarkan apa atau hasil dari kajian apa mengapa bisa
disebut sebagai sebuah solusi kenaikan pangkat bagi guru PNS di Kabupaten Pekalongan,
karena apa? E-PAK hanya sebagai administrator saja karena di situ aplikasi tersebut
hanya mengarsipkan data-data yang dimiliki oleh guru PNS di Kabupaten Pekalongan.
Sebetulnya tidak relevan ketika kita mengatakan itu sebagai solusi bagi para itu guru-
guru tidak naik pangkat karena mereka kesulitan dalam mengembangkan publikasi ilmiah
dan karya ilmiah kesulitan dalam mengembangkan publikasi ilmiah dan karya ilmiah itu
sesuai dengan buku 4 PKB.
Tanggapan dari Pak Noor Miyono
Pak Noor Miyono perlu meluruskan bahwa bahwa pengembangan ketidakmampuan
pengembangan karya ilmiah karya inovatif dan sebagainya Itu adalah personal sifatnya
personal tidak ada hubungannya dengan kompetensi profesional. Kaitan dengan E-PAK
tadi memang betul sebagai administrator dan menjadi jembatan proses kenaikan pangkat
akan dijawab oleh kelompok 3.
Terkait dengan kompetensi profesional guru, memang guru hendaknya mengembangkan
kemampuan profesionalnya dengan mengikuti kegiatan pengembangan diri, dan
mengembangkan karya ilmiah dan karya inovatif. Menurut Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menguatkan bahwa apakah guru bersertifikasi yang
memiliki sertifikat atau dosen bersertifikasi yang memiliki sertifikat bisa disebut dengan
guru profesional atau tidak. Perlu dipertanyakan lagi apakah guru/dosen tersebut
memiliki catatan pengembangan karya ilmiahnya atau tidak, kalau dosen ada catatan
jurnal ilmiahnya atau tidak.Menurut catatan Bank Dunia, sertifikasi guru itu hanya
mampu meningkatkan motivasi guru hanya sampai pada tahun kedua saja, selebihnya
akan kembali ke selera asal.
Di samping itu pula guru merupakan profesi yang dapat mencapai jenjang jabatan yang
lebih tinggi sampai Guru Utama. Oleh karena itu banyak Guru yang melanjutkan
pendidikannya ke jenjang S2 dengan harapan meningkatkan profesionalitasnya.

Tanggapan dari Pak Suryo Adhi Wibowo


Terkait dengan dengan jenjang kepangkatan yang ada memang ada kesalahan, nanti akan
diperbaiki, tapi yang diperbaiki adalah jenjang jabatan fungsional guru buka jenjang
kepangkatan. Jenjang jabatan fungsional yaitu guru pertama, guru muda, guru madya,
dan guru utama.
Terkait dengan pernyataan bahwa e-PAK merupakan jembatan untuk memudahkan
kenaikan pangkat yang dimaksud dalam kelompok kami dilatarbelakangi oleh kesulitan
atau hambatan yang dialami oleh guru dalam mengurus kenaikan pangkat (bagi guru yang
sudah memenuhi syarat angka kredit yang dibutuhkan dalam kenaikan pangkat).
Hambatan-hambatan itu antara lain: ketika mengumpulkan berkas dupak yang akan
dinilai terjadi kehilangan dokumen. Bahkan ada dokumen asli yang ada di situ. Nah
dengan adanya e-PAK ini, permasalahan itu dapat diminimalisir. Itulah fungsi e-PAK
sebagai jembatan bagi para guru PNS dalam mengurus kenaikan pangkat. Dan setuju
bahwa kesulitan guru terkait dengan penyusunan karya inovatif atau karya imiah itu
merupakan masalah personal guru yang bersangkutan.

Tambahan jawaban dari Ibu Endang Sri Umarmi


Menanggapi dari pak Darmawan menurut ibu Endang: PAK itu dimajukan tidak hanya
saat mengajukan kenaikan pangkat, tapi digunakan saat mengajukan PAK tahunan. E-
PAK sangat membantu bagi guru dalam melihat nilai yang sudah dicapai dan
memudahkan guru dalam mengurus kenaikan pangkat dan melihat dokumen tahun-tahun
sebelumnya, mengingat sebelum adanya e-PAK banyak guru yang tidak naik pangkat
selama bertahun-tahun.
e-PAK sangat membantu guru dalam mengontrol dan mengumpulkan nilai dalam
kenaikan pangkat

Penguatan dari Pak Noor Miyono


Kesimpulannya berarti e-PAK itu memudahkan guru, karena dokumennya real time
dalam penyimpanan arsip-arsip yang berhubungan dengan PAK. Nah itu yang dinamakan
jembatan, karena memudahkan guru dalam pengurusan PAK. Tadinya guru naik pangkat
selama bertahun-tahun, menjadi dipersingkat menjadi 3 tahun misalnya.
Kepala sekolah yang baik harusnya memetakan guru-guru dalam peningkatan jenjang
karir, misal golongan IIIa dan III b harus mengikuti seminar/pengembangan diri.

Anda mungkin juga menyukai