Anda di halaman 1dari 1

ALBINISME IN THE HOPIS

Hopi adalah penduduk asli tertua diamerika yang tinggal di Arizona Timur Laut,tepatnya
di gurun Black Mesa.Berdasarkan catatan sejarah suku Hopi bermigrasi dari Meksiko ke Negara
bagian Arizona.Kini,mereka hidup diatas tanah lindung (Hopi Reservation),Sebuah daerah di
Arizona Utara,Amerika Serikat. Sebagian besar daerah tersebut berukuran kecil sehingga hanya
terdiri dari beberapa penduduk saja,salah satunya adalah Desa Oraibi yang merupakan desa
tertua yang terus dihuni di wilayah Amerika Serikat.
Pada tahun 1900,seorang Antropolog sekaligus Dokter yang bertugas di American Museum
of Natural History,melaporka suatu penemuan yang mengejutkan yaitu diantara penduduk Hopi
terdapat 11 orang berkulit putih yang menunjukkan sebuah keabnormalan fenotip karena adanya
kelainan genetic yang dikenal dengan Albinisme.
Albinisme adalah kelainan genetic yang disebabkan oleh cacat pada salah satu enzim
penghasil melanin (pigmen yang memberi warna pada bola mata,rambut,dan kulit
manusia).orang yang menderita Albinisme tidak bisa menghasilkan melanin atau hanya
memproduksi sedikit melanin.Melanin berperan dalam melindungi DNA sel-sel kulit dari efek
radiasi ultraviolet sinar matahari,selain itu melanin juga berperan dalam membantu daya
pengelihatan pada manusia. Tahun 1980 seorang Dokter Inggris yang bernama Archibald Garrod
mendeskripsikan tentang genetic Albinisme,ia menyatakan bahwa seseorang harus menerima dua
salinan mutasi albino – satu dari masing masing induk – untuk memiliki albinisme.Albinisme
pada manusia disebabkan oleh cacat pada beberapa gen berbeda yang mengendalikan sintesis
dan penyimpanan melanin.banyak perbedaaan jenis mutasi yang terjadi pada setiap gen yang
dapat menyebabkan Albinisme.
Albinisme yang ditemukan di Suku Hopi kemungkinan besar adalah albinisme
Okulokutaneus tipe dua,karena terdapat cacat pada gen OCA2 dalam kromosom 15.Hampir
semua kelompok suku Hopis ini menderita Albinisme dengan frekuensi mencapai sekitar 1 dari
200 orang, frekuensi yang tinggi ini sudah menjadi hal yang biasa bagi para penduduk
Hopi,mereka tidak menganggap Albinisme sebagai keanehan, Padahal secara normal Albinisme
termasuk jenis kelainan yang jarang terjadi dan memiliki frekuensi hanya sekitar 1 dari 20.000
orang,lalu apa yang menyebabkan Albinisme di suku Hopis ini memiliki frekuensi yang
tinggi?.jawaban dari pertanyaan tersebut tidak sepenuhnya diketahui,tetapi para ahli genetika
yang telah mempelajari Albinisme di Hopi berspekulasi bahwa frekuensi tinggi gen albino
berkaitan dengan budaya masyarakat Hopi itu sendiri.Sejarah mengungkapkan bahwa para
penduduk Hopi menganggap Albinisme sebagai suatu keistimewaan.Orang yang Albino justru
diangap cantik,bersih,cerdas dan dijadikan sebagai symbol baik karena mengandung darah Hopi
yang sangat murni.Orang yang albino sering kali mengambil posisi kepemimpinan dalam
suku,selain itu mereka sering menjadi kepala,tabib,dan pemimpin agama.Dalam kehidupan
sehari hari para Albino suku Hopi sering diberi perlakuan khusus,seperti pemberian perlakuan
khusus kepada para laki laki Albino Hopi untuk tidak bekerja melainkan tinggal didesa dengan
para perempuan suku untuk meningkatkan presentase perkawinan mereka.hal ini lah yang
menyebabkan Albino di suku Hopi ini memiliki frekuensi yang tinggi, karena perkawinan
tersebutlah yang membantu menyebarkan gen gen albino mereka.Terlepas dari faktor-faktor
yang menyebabkan tingginya frekuensi albinisme,suku Hopi jelas menghormati dan menghargai
anggota dari suku mereka yang memiliki karakter tersebut.

Anda mungkin juga menyukai