Anda di halaman 1dari 19

Pemerintahan di Era

Reformasi
Sarah Shakina
XII IPS 2
Contents of This Template
1. BJ Habibie
2. KH Abdurrahman Wahid
3. Megawati Soekarnoputri
4. Susilo Bambang Yudhoyono
5. Joko Widodo
1. Bacharuddin Jusuf Habibie
• 21 Mei 1998—20 Oktober 1999
Kebijakan-kebijakan
•Jejak pendapat wilayah Timor-timur
• 30 undang-undang (UU) baru disetujui oleh MPR, beberapa di antaranya
ditandai dengan perbedaan-perbedaan fundamental dengan
perpolitikan di masa lampau.
• Dimulainya kebebasan pers

• Pembatasan masa jabatan presiden menjadi dua periode lima tahun


• Memberikan abolisi (Hak kepala Negara untuk menghapuskan hak tuntutan pidana)
kepada 18 tahanan dan narapidana politik (orang-orang yang pernah mengkritik
presiden).
• Desentralisasi kekuasaan ke daerah

• Pemberian izin pendirian partai-partai politik dan serikat-serikat buruh baru


Dampak
• Lahirnya UU Otonomi Daerah

• Terbentuknya banyak parpol baru

• Membebaskan sejumlah narapidana politik seperti Sri Bintang


Pamungkas (mantan anggota DPR yang masuk penjara karena mengkritik
Presiden Soeharto)

• Inflasi menurun

• Lepasnya Timor Timur dari Indonesia

• Penolakan laporan pertanggungjawaban Habibie oleh MPR, sehingga BJ


Habibie digantikan oleh Abdurrahman Wahid melalui Pemilu 1999.
2. Abdurrahman Wahid
20 Oktober 1999—23 Juli 2001

Wakil: Megawati
Soekarnoputri
Kebijakan-kebijakan

• Pembubaran Departemen Penerangan, dianggap mengganggu kebebasan pers.


• Pembubaran Departemen Sosial karena dianggap sebagai sarang korupsi.
• Menyetujui penggantian nama Irian Jaya menjadi Papua pada akhir Desember 1999.
• Masyarakat etnis Tionghoa diperbolehkan untuk beribadah dan merayakan tahun
baru imlek.
• Diumumkannya nama-nama menteri Kabinet Persatuan Nasional yang terlibat KKN.
• Pencabutan peraturan mengenai larangan terhadap PKI dan penyebaran Marxisme
dan Leninisme.
• Membekukan MPR dan DPR.
Dampak

• Terjaminnya hak beribadah untuk orang-orang Tionghoa

• Pertumbuhan ekonomi yang kian membaik dibandingkan era sebelumnya

• MPR menilai Presiden Gus Dur melanggar Tap. No. VII/MPR/2000 dan atas
kebijakan-kebijakannya yang kontroversial, sehingga Gus Dur harus
lengser dan digantikan oleh wakilnya.
Megawati Soekarnoputri
23 Juli 2001—20 Oktober 2004

Wakil: Hamzah Haz


Kebijakan-kebijakan
• Membangun tatanan politik baru, dalam hal ini usaha yang dilakukan
dengan mengeluarkan undang-undang baru yakni :
a) UU No. 12 Tahun 2003 tentang pemilihan umum
b) UU No. 22 Tahun 2003 tentang susunan dan kedudukan DPR/MPR
c) UU No. 23 Tahun 2003 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden

• Mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Desember 2003

• Menaikkan pendapatan perkapita pada saat itu. Indek Harga Saham


Gabungan (IHSG) juga ikut naik.

• Menjual indosat untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Serta


menggunakan kebijakan privatisasi BUMN.
Dampak

• Terselenggaranya Pemilu 2004 yang aman, damai, dan


demokratis

• Lemah dalam penegakan hukum dan pemberantasan


Korupsi, Kolusi, Nepotisme

• Indonesia berhasil keluar dari IMF pada tahun 2003 yang


menandakan Indonesia sudah keluar dari krisis 1998 dan
Indonesia yang lebih mandiri. Berani menghentikan hutang
baru.
Susilo Bambang Yudhoyono
20 Oktober 2004—20 Oktober 2014
Wakil:
20 Oktober 2004—20 Oktober 2009 20 Oktober 2009—20 Oktober 2014
Jusuf Kalla Boediono
Kebijakan-kebijakan
Periode 1: Periode 2:

• Program pertama pemerintahan SBY-JK dikenal


dengan program 100 hari yang bertujuan • Pengamanan APBN-P tahun 2012
• Adanya kebijakan peningkatan
memperbaiki sitem ekonomi yang sangat
penerimaan negara
memberatkan rakyat Indonesia, memperbaiki • Penggunaan gas local
kinerja pemerintahan dari unsur KKN, serta • Gerakan hemat energi secara nasional
mewujudkan keadilan dan demokratisasi melalui • Peningkatan investasi tahun-tahun yang
kepolisian dan kejaksaan agung. akan datang

• Usaha secara signifikan penanggulangan bencana,


baik melalui aspek hukum nasional maupun aspek
diplomasi dengan dunia internasional.
Dampak

• Cadangan devisa pada tahun 2008 US$ 51 miliar, tertinggi sepanjang sejarah.
• Tingkat investasi meningkat
• Angka kemiskinan menurun
• Harga BBM diturunkan hingga 3 kali (2008-2009), pertama kali sepanjang sejarah.
• Neraca perdagangan dari surplus US$ 25,06 miliar menjadi defisit US$ 4,06 miliar.
• Pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi tidak menciptakan lapangan kerja. Elastisitas 1%
pertumbuhan dalam membuka lapangan kerja turun dari 436.000 menjadi 164.000.
Joko Widodo
20 Oktober
2014—Sekarang
Wakil:

Jusuf Kalla
Ma’ruf Amin
20 Oktober 2014—20 Oktober 2019
20 Oktober 2019—sekarang

Saturn is the ringed one


and a gas giant
Kebijakan-kebijakan
Periode 1: Periode 2:

• Pembatalan kenaikan harga BBM Premium


• Pelaksanaan bantuan sosial melalui Kartu • Peresmian Omnibus Law
• Memberi bantuan tunai bagi
Indonesia Pintar yang telah dibagikan
peserta aktif BP Jamsostek yang
sebanyak 18,9 juta siswa meringankan beban ekonomi dari
• Program Keluarga Harapan sebanyak 10 juta dampak pandemi Covid-19, dalam
keluarga dan 96,8 juta orang peserta Kartu bentuk pemberian Bantuan Subsidi
Indonesia Sehat. Upah (BSU).
• Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap
Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.
Dampak
● Pemberantasan pemerintah terhadap mafia BBM (Bahan Bakar
Minyak)
● Intensifikasi pembangunan infrastruktur transportasi
● Meningkatnya kemiskinan dan semakin tingginya kesenjangan
sosial
● Lahirnya stimulus ekonomi untuk mengatasi pandemi Covid-19

Anda mungkin juga menyukai