Anda di halaman 1dari 1

Jaga Krama (Penjaringan Gagasan Kreatif Mahasiswa) 2018 LP2M Universitas Jember

Desain Adsorbent Fotokatalis Terintegrasi (AFT) Sebagai Pembersih Limbah Air Cucian
Pedagang Kaki Lima Di Kawasan Kampus Jember

Kategori KC

A. Latar Belakang

Warung makan sudah sewajarnya ramai di kawasan kampus Jember, sebagai pembeli tentu punya
pilihan sendiri dalam menentukan tempat makannya dengan pertimbangan harga terjangkau, kondisi
tempat bersih, dan makanannya enak. Namun dari pertimbangan tersebut, sebagian besar pembeli
lebih banyak memilih PKL sebagai tempat makannya. Dari beberapa observasi, PKL yang berada di
kawasan kampus Jember, seluruhnya menggunakan air cucian berulang-ulang hingga air terlihat keruh
dan kotor. Padahal dalam proses mencuci, penggunaan air cucian yang baik adalah air yang mengalir,
namun karena akses untuk memperoleh air bersih yang membutuhkan waktu dan tenaga sehingga
pedagang enggan untuk mengganti air setelah dipakai. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu
dilakukan penelitian mengenai pembersihan limbah air cucian untuk penjernihan limbah air cucian dan
degradasi polutan organik dalam air agar makanan tidak terkontaminasi oleh zat-zat berbahaya dari
sabun cuci bahkan bakteri dan virus.

B. Gagasan Kami

Teknologi yang dapat mengatasi polutan dalam air, yaitu dengan memanfaatkan sistem AFT dari
Adsorbent Karbon aktif, Pasir aktif, Silika aktif, Zeolit, dan N-TiO 2 sebagai fotokatalis. Peranan
fotokatalis N-TiO2 dapat merusak polutan sehingga akan mereduksi keberadaannya dalam air.
Penelitian ini difokuskan pada pembuatan sistem pengolah air bersih yang terintegrasi.

C. Metode Pelaksanaan

Tahap pembuatan diawali dengan persiapan alat dan bahan, dan dilanjutkan dengan sintesa N-TiO 2
menggunakan metode sol-gel dan dideposisi dengan teknik spray-coating. Setelah adsorbent dan
fotokatalis telah siap, dilakukan aktivasi dengan cara memanaskan masing-masing selama 60 menit
pada suhu 200oC. Desain alat penjernih dan pendegradasi polutan pada air cucian ini menggunakan
sistem up flow dan down flow dengan bahan kaca. Masing-masing adsorbent dan fotokatalis
dimasukkan ke dalam kain puring, kemudian dimasukkan ke dalam alat filtrasi. Tahapan selajutnya
dilakukan pengujian terhadap pH, TDS, Fosfat, Fe, Deterjen, dan pengujian bakteri serta dibandingkan
kelayakan air dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 42 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum.

Anda mungkin juga menyukai