Anda di halaman 1dari 12

A.

Konsep pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di
seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Perkembangan
merupakan bertambah sepenuhnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai
melalui tumbuh kematangandan belajar.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat dua
peristiwa, yaitu peristiwa percepatan dan perlambatan. Peristiwa
percepatan dan perlambatan tersebut merupakan suatu kejadian yang
berbeda dalam setiap organ tubuh, namun masih saling berhubungan satu
dengan yang lain, misalnya terjadinya perubahan tentang besarnya,
jumlah, dan ukuran di tingkat sel maupun organ pada individu serta
perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek social,
emosional dan intelektual.
Pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi mulai dari
pertumbuhan dan perkembangan secara fisik, intelektual maupun
emosional. Pertumbuhan dan perkembangan secara fisik dapat berupa
perubahan ukuran besar kecilnya fungsi organ mulai dari tingkat sel
hingga perubahan organ tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan secara
intelektual anak dapat dilihat dari kemampuan secara simbolik maupun
abstrak, seperti bicara, bermain dan berhitung. Pertumbuhan dan
perkembangan secara emosional anak dapat dilihat dari perilaku social di
lingkungan anak. [ CITATION Hid13 \l 1033 ]

B. Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan


Secara umum pertumbuhan dan perkembangan memiliki beberapa
prinsip dalam prosesnya. Prinsip tersebut dapat menentukan cirri atau pola
dari pertumbuhandan perkembangan setiap anak. Prinsip tersebut antara
lain :
1. Proses pertumbuhan dan perkembangan sangat tergantung pada aspek
kematangan susunan saraf pada manusia, dimana semakin sempurna
atau kompleks kematangan saraf maka semakin sempurna pula proses
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi mulai dari proses
konsepsi sampai dengan dewasa.
2. Proses pertumbuhan dan perkembangan setiap individu adalah sama,
yaitu mencapai proses kematangan, meskipun dalam proses
pencapaian tersebut tidak memiliki ketepatan yang sama antara
individu yang satu dengan yang lain.
3. Proses pertumbuhan dan perkembangan memiliki pola khas yang dapat
terjadi mulai dari satu kepala hungga ke seluruh bagian tubuh atau juga
mulai darikemampuan yang sederhana hingga memcapai kemampuan
yang lebih kompleks sampai mencapai kesempurnaan dari tahap
pertumbuhan dan perkembangan [ CITATION Hid13 \l 1033 ]

C. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan


Pola perkembangan berlangsung dalam tahapan perkembangan ini
mencerminkan cirri khusus dalam setiap tahapan perkembangan yang
dapat digunakan untuk mendeteksi perkembangan selanjutnya. Pada pola
ini tahapan perkembangan dibagi menjadi lima bagian yang tentunya
memiliki prinsip atau cirri khusus dalam setiap perkembangan sebagai
berikut :
1. Masa pralahir,terjadi pertumbuhan yang sangat cepat pada alat dan
jaringan tubuh
2. Masa neonates, terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan di luar
rahim dan hamper sedikit aspek pertumbuhan fisik dalam perubahan.
3. Masa bayi, terjadi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang
mempengaruhinya serta memiliki kemampuan untuk melindungi dan
menghindar dari hal yang mengancam dirinya.
4. Masa anak, terjadi perkembangan yang cepat dalam aspek sifat, sikap,
minat, dan cara penyesuaian dengan lingkungan, dalam hal ini
keluarga dan teman sebaya.
5. Masa remaja, terjadi perubahan kea rah dewasa sehingga kematangan
ditandai dengan tanda-tanda pubertas [ CITATION Hid13 \l 1033 ]
D. Cirri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak memiliki berbagai
ciri khas yang membedakan komponen satu dengan yang lain.
Pertumbuhan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal
bertambahnya ukuran fisik seperti berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain-lain.
2. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat
terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari
masa konsepsi hingga dewasa.
3. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya cirri-ciri lama
yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus,
lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
4. Dalam pertumbuhan terdapat cirri baru yang secara perlahan mengikuti
proses kematangan seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis
atau dada.

Perkembangan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :

1. Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti


dalam perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan
diikuti perubahan fungsi alat kelamin.
2. Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hokum tetap, yaitu
perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju kea rah kaudal
atau dari bagian proksimal ke bagian distal.
3. Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan muai dari
kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan
melakukan hal yang sempurna.
4. Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian
perkembangan yang berbeda.
5. Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya,
dimana tahapan perkembangan harus dilewati tahap demi tahap
[ CITATION Hid13 \l 1033 ]
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
1. Faktor Herediter
Faktor Herediter merupakan faktor yang diturunkan sebagai dasar
dalam mencapai tumbuh kembang anak, diantaranya:
a. Bawaan
b. Jenis Kelamin
c. Ras
d. Suku Bangsa
2. Faktor Lingkungan
Merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan
tercapai dan tidaknya potensi yang sudah dimiliki, diantaranya:
a. Lingkungan Pranatal
Lingkungan dalam kandungan, mulai konsepsi sampai lahir yang
meliputi gizi pada waktu ibu hamil, lingkungan mekanisme, zat
kimia atau toksin dan hormonal.
b. Lingkungan Postnatal
Lingkungan setelah lahir mempengaruhi tumbuh kembang anak.
1) Budaya Lingkungan
Masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak dalam memahami pola hidup sehat.
2) Status Sosial ekonomi
Status social sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Anak dengan keluarga yang memikiki
social ekonomi tinggi umumnya pemenuhan kebutuhan gizinya
cukup baik dibandingkan anak dengan sisoal ekomoni rendah.
3) Nutrisi
Salah satu komponen yang penting dalam menunjang
keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan yang
menjadi kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang selama
masa pertumbuhan, terdapat kebutuhan zat gizi yang
diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin
dan air.
4) Posisi anak dalam Keluarga
Posisi anak dalam keluarga mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan dapat dilihat pada anak pertama atau tunggal
dalam aspek perkembangan secara umum kemampuan
intelektual lebih menonjol dan cepat berkembang karena sering
berinteraksi dengan orang dewasa, akan tetapi dalam
motoriknya kadang terlambat karena tidak ada stimulasi yang
biasanya dilakukan saudara kandungnya, sedangkan anak
kedua tergantung pada keluarganya.
5) Status Kesehatan
Apabila kondisi sehat, maka percepatan untuk tumbuh
kembang sangat mudah tetapi apabila kondisi sakit atau terjadi
penyakit kronis maka pencapaian tumbuh kembang akan
terhambat karena anak mengalami masa kritis [ CITATION
Hid13 \l 1033 ]
F. Tahapan Tumbuh Kembang Anak
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat ditentukan oleh
masa atau waktu kehidupan anak. Secara umum terdiri atas masa prenatal
dan masa postnatal.
1. Masa prenatal
a. Fase embrio
b. Fase fatus
2. Masa postnatal
a. Masa neonatus (0-28 hari)
b. Masa bayi
c. Masa prasekolah
d. Masa sekolah
Perkembangan masa sekolah ini lebuh cepat dalam kemampuan
fisik dan kognitif dibandingkan dengan masa prasekolah.
e. Masa remaja
[ CITATION Hid13 \l 1033 ]

G. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan pada usia sekolah 6-12 tahun:

Karakteristik: Meliputi periode praremaja (10-12 tahun). Kelompok teman


sebaya (peer group) sangat mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan
fisik, kognitif dan sosial meningkat, dan keterampilan komunikasi semakin
baik.

Impilkasi keperawatan: Beri kesempatan anak untuk meluangkan waktu


dan tenaga untuk melakukan hobi dan kegiatan sekolah. Kenali dan
dukung prestasi anak. [ CITATION Koz11 \l 1033 ]

H. Periode Usia Kanak-kanak Menengah dan Tugas Perkembangan Menurut


Havighurst:

1. Mempelajari keterampilan fisik yang penting untuk permainan


umum.

2. Membangun sikap sehat terhadap diri sendiri sebagai makhluk


hidup yang tumbuh.

3. Belajar bergaul dengan teman sebaya.

4. Mempelajari peran sosial maskulin atau feminim yang sesuai.

5. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan


berhitung.

6. Mengembangkan berbagai konsep penting dalam kehidupan sehari-


hari.

7. Membangun hati nurani, moralitas, dan skala nilai.

8. Mencapai kemandirian personal.

9. Membangun sikap terhadap kelompok sosial dan institusi.

[ CITATION Koz11 \l 1033 ]


I. Lima Tahap Perkembangan menurut Freud:

1. Tahap oral (lahir- 1 ½ tahun)

2. Tahap Anal (1 ½ - 3 tahun)

3. Tahap Falik (4-6 tahun)

4. Tahap Laten (6 hingga pubertas) memiliki karakteristik; Energi


digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual. Impuls seksual
yang muncul cenderung ditekan. Membangun hubungan dengan
teman sebaya yang berjenis kelamin sama.

Implikasi: Dukung anak untuk melakukan aktivitas rekreasi fisik


dan intelektual, dukung anak untuk berolahraga dan melakukan
aktivitas lain bersaa teman sebaya yang bejenis kelamin sama.

5. Tahap Genital (pubertas dan sesudahnya)

[ CITATION Koz11 \l 1033 ]

J. Delapan Tahap Perkembangan Erikson

1. Bayi (lahir sampai 18 bulan)

2. Kanak-kanak awal (18 bulan- 3 tahun)

3. Kanak-kanak akhir (3-5 tahun)

4. Usia sekolah ( 6-12 tahun): Memiliki tugas pokok yaitu Industri vs


inferioritas
Indikator Resolusi Positif: Mulai untuk menciptakan
mengembangkan dan memanipulasi sesuatu. Mengembangkan rasa
kompetisi dan ketekunan.

Indikator Resolusi Negatif: Putus harapan merasa diri biasa-biasa


saja.Menarik diri dari sekolah dan teman teman sebaya.

5. Remaja (12-20 tahun): Memiliki tugas pokok Identitas vs


kebingungan.

Indikator Resolusi Positif: Sadar akan diri sendiri bermaksud untuk


mengaktualisasikan kemampuan diri.

Indikator Resolusi Negatif: Perasaan bingung, tidak mampu


membuat keputusan
6. Dewasa Muda ( 18-25 tahun)

7. Dewasa (25- 65 tahun)

8. Lanjut usia ( 65 tahun- wafat)[ CITATION Koz11 \l 1033 ]

Tahap Perkembangan Spiritual Menurut Fowler

Tahapan Usia Deskripsi


0. Tidak terdiferensiasi 0-3 tahun Bayi tidak mampu
merumuskan konsep
mengenal diri sendiri atau
lingkungan.
1. Intuitif-proyektif 4-6 tahun Suatu kombinasi
gambaran dan
kepercayaan yang
diberikan oleh orang lain
yang dipercaya yang
digabungkan dengan
pengalaman dan imajinasi
anak sendiri.
2. Mitos- faktual 7-12 tahun Dunia fantasi dn khayalan
pribadi; symbol-simbol
mengacu pada sesuatu
yang khusus; kisah-kisah
dramatic dan mitos
digunakan untuk
menyampaikan maksud-
maksud spiritual.
3. Sintetik-konvensional Remaja atau dewasa Dunia dan lingkungan
mendasar yang tersusun
atas pengharapan dan
penilaian orang lain;
fokus interpersonal
4. Individualisasi-refleksif Setelah 18 tahun Membangun sistem
pribadi yang eksplisit;
kesadaran diri yang
tinggi.
5. Paradoksikal- Setelah 30 tahun Kesadaran akan
konsolidatif kebenaran yang berasal
dari berbagai sudut
pandang.
6. Universalizing Mungkin takkan pernah Menjadi perwujudan
prinsip cinta dan keadilan.
Pertumbuhan dan perembangan anak usia sekolah

Anak usia sekolah dengan usia antara 6 sampai 12 tahun, mengalami periode
pertumbuhan fisik yang lambat secara progresif, sedangkan pertumbuhan sosial dan
perkembangan mereka mengalami akselerasi serta peningkatan dalam kompleksitas.
Mereka bergerak kearah pemikiran yang lebih abstrak. Fokus dunia mereka meluas dari
pengaruh keluarga menjadi pengaruh guru, teman sebaya, dan individu lain (mis.,
pelatih, media). anak pada tahap ini menjadi lebih mandiri secara bertahap seraya
berpartisipasi dalam aktivitas diluar rumah. (Kyle & Carman, 2015)

Perkembangan psikososial

Anak usia sekolah berada dalam periode Erikson industri versus inferioritas (Erikson,
1963). anak yang diasuh dan didukung selama periode ini akan mengembangkan
perasaan industri dengan sukses. Inferioritas terjadi bersama kegagalan berulang
dengan dukungan atau kepercayaan yang minim dari orang yang penting bagi anak.
Aktivitas yang berkaitan dengan periode ini meliputi:

1. Tertarik pada cara sesuatu dibuat dan bekerja

2. Berhasil dalam tugas personal dan sosial

3. Peningkatan aktivitas diluar rumah (mis., klub, olahraga)

4. Peningkatan interaksi dengan teman sebaya

5. Peningkatan minat pada pengetahuan

Perkembangan Keterampilan Motorik dan Bahasa Usia Sekolah


Usia Keterampilan Motorik Kasar Keterampilan Perkembangan
yang Diharapkan Motorik Halus yang Komunikasi dan
Diharapkan Bahasa yang
Diharapkan
6 - 12 Peningkatan koordinasi, Koordinasi dan Keterampilan bahasa
Tahun keseimbangan, dan ritme, keseimbangan mengalami akselerai,
kemampuan untuk tangan - mata pembendaharaan
mengendarai sepeda roda meningkat, kata meningkat,
dua, melompati tali, peningkatatan mulai menggunakan
berdansa, bermain sepatu ketelitian menulis, bentuk tata bahasa
luncur, berenang. Anak usia memproduksi kata, yang lebih kompleks,
sekolah yang lebih besar menjahit, menikmati gurauan
dapat menunjukkan membangun model dan teka-teki.
ketidaknyamanan karena dan keahlian lainnya,
tubuh mereka lebih cepat dari kemampuan untuk
pada kemampuan mereka memainkan
untuk mengompensasi, instrumen musik.

Dasar dasar tumbuh kembang

Tumbuh kembang dianggap sebagai satu kesatuan yang mencerminkan berbagai


perubahan yang terjadi selama hidup seseorang. Seluruh perubahan tersebut
merupakan proses dinamis yang menekankan beberapa dimensi yang saling terkait:

1. Pertumbuhan : peningkatan jumlah dan ukuran sel pada saat membelah diri dan
mensintesis protein baru, menghasilkan peningkatan ukuran dan berat sluruh
atau sebagian bagian sel.
2. Perkembangan : perubahan dan perluasan secara bertahap, perkembangan
tahap kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, peningkatan dan
perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, maturasi serta
pembelajaran.
3. Maturasi : peningkatan kompetensi dan kemampuan adaptasi, penuaan,
biasanya digunakan untuk menjelaskan perubahan kualitatif, perubahan
kompleksitas struktur yang memungkinkan berfungsinya struktur tersebut pada
tingkat yang lebih tinggi.
4. Diferensiasi : proses modifikasi sel dan struktur awal secara sistematikuntuk
mecapai sifat fisik dan kimiawi yang spesifik, terkadang digunakan untuk
menjelaskan kecenderungan massa kearah spesifikasi., perkembangan aktivitas
dan fungsi dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.

Periode usia perkembangan

Masa kanak – kanak pertengahan : 6 sampai 11 atau 12 tahun sering disebut sebagai
“usia sekolah” periode perkembangan merupakan salah satu tahap perkembangan
ketika anak diarahkan menjauh dari kelompok keluarga dan berpusat di dunia hubungan
sebaya yang lebih luas. Pada tahap ini terjadi perkembangan fisik, mental, dan social
yang kontinu, disertai penekanan pada perkembangan kompetensi keterampilan. Pada
tahap ini, kerja sama social dan perkembangan moral dini lebih penting dan relevan
dengan tahap – tahap kehidupan berikutnya. Periode ini merupakan periode kritis
dalamperkembangan konsep diri.

Perkembangan Psikososial (Erikson)

Industry vs inferioritas (6 sampai 1 tahun). Tahap industry adalah periode laten dari
freud. Setelah mencapai tahap yang lebih penting dalam perkembangan kepribadian,
anak – anak siapa untuk bekerja dan berproduksi. Mereka mau terlibat dalam tugas dan
aktivitas yang dapat mereka lakukan sampai selesai., mereka memerlukan dan
menginginkan pencapaian yang nyata. Anak – anak belajar berkompetisi dan bekerja
sama dengan orang lain, dan mereka juga mempelajari aturan – aturan. Periode ini
merupakan periode pemantapan dalam hubungan sosial mereka dengan orang lain.
Rasa ketidakadekuatan atau inferioritas dapat terjadi jika terlalu banyak yang
diharapkan dari mereka atau jika mereka percaya bahwa mereka tidak dapat memenuhi
standar yang ditetapkan orang lain untuk mereka. Kualitas ego yang berkembang dari
rasa industry adalah kompetensi.

Perkembangan Kognitif (Piaget)

Operasional konkret (7 sampai 11 tahun). Pada usia ini cara berpikir menjadi semakin
logis dan masuk akal. Anak – anak mampu mengklarifikasi, mengurutkan, menyusun,
dan mengatur fakta tentang dunia untuk menyelesaikan masalah. Mereka membentuk
konsep baru tentang permanen-konservasi. Mereka menyadari bahwa factor – factor
fisik seperti volume, berat badan, dan julah tetap sama sekalipun tampiulan luarnya
berubah. Mereka mampu menghadapi sejumlah aspek berbeda dalam sebuah situasi
secara bersamaan. Merka tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi sesuatu yang
abstrak, mereka menyelesaikan masalah secara konkret dan sistematis berdasarkan apa
yang mereka rasakan. Cara berfikir bersifat induktif. Melalui perubahan progresif dalam
proses berpikir dan berhubungan dengan orang lain, cara berpikir tidak lagi terlalu
berpusat pada diri sendiri. Mereka dapat mempertimbangkan sudut pandang orang lain
yang berbeda dan sudut pandang mereka sendiri. Cara berpikir menjadi semakin
tersosialisasi.

Operasional Formal (11 sampai 15 Tahun). Cara berpikir operasional formal dicirikan
dengan adaptabilitas dan fleksibilitas. Remaja dapat berpikir menggunakan istilah –
istilah abstrak, menggunakan symbol abstrak, dan menarik kesimpilan logis dari
serangkaian observasi. Jika A lebih besar dari B, dan B lebih besar dari C, symbol mana
yang paling besar ? (jawabannya adalah A). mereka dapat membuat hipotesis dan
mengujinya, mereka dapat mempertimbangkan hal – hal yang bersifat abstrak, teori,
dan filosofi. Meskipun mereka mungkin bingung antara suatu yang ideal dan yang
praktis, sebagian besar kontradiksi di dunia dapat diatasi dan diselesaikan.

Perkembangan Moral (Kohlberg)

Tingkat konvensional. Pada tahap ini anak – anak terfokus pada kepatuhan dan
loyalitas. Mereka menghargai pemeliharaan harapan keluarga, keompok atau Negara
tanpa mempedulikan konsekuensinya. Perilaku yang disetujui dan disukai atau
membantu orang lain dianggap sebagai perilaku yang baik. Seseorang mendapat
persetujuan dengan bersikap “baik”. Mematuhi aturan, melakukan tugas sseorang,
menunjukkan rasa hormat terhadap wewenang, dan menjaga aturan sosial merupakan
perilaku yang tepat. Tingkat ini berkaitan dengan tahap operasional konkret dalam
perkembangan kognitif. (Wong,2009)

Kozier, B. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, & Praktik, Ed.7,
Vol 1. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. A. (2013). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan.


Jakarta: Salemba Medika.

[ CITATION Koz11 \l 1033 ]

Anda mungkin juga menyukai