Oleh :
Dewi Sutiami Cahaya Nurjanah (1.2020.2.0041)
Segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan yang telah memberikan segala
karunia dan nikmat kepada Hamba-Nya sehingga Hamba-Nya harus tunduk dan
menyembah-Nya dengan penuh ketaatan. Seuntai kalimat syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang atas berkat rahmat dan pertolongan-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah dengan sebaik-baiknya.
Shalawat dan Salam keberkahan semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi kita
Muhammad SAW, kepada keluarganya para sahabatnya hingga kita sebagai
ummatnya.
Selanjutnya makalah yang berjudul “Perkembangan Islam Di Indonesia” ini
merupakan tugas Individu Mata Kuliah Media Pengajaran yang merupakan bahan
atau materi untuk presentasi di kelas.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Media
Pengajaran yaitu Bapak Ade Saepurrohman, M.Pd.I yang telah membimbing kami
dan juga teman-teman yang telah berkontribusi dengan ide-idenya sehingga makalah
ini bisa disusun dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah..............................................Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan....................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN............................................Error! Bookmark not defined.
A. Proses masuknya islam di Korea...............................................................................2
B. Perkembangan islam di Korea....................................................................................4
BAB III PENUTUP............................................................................................................7
A. Kesimpulan......................................................................................................................7
B. Saran...................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korea penuh kemiskinan, kesedihan dan penderitaan akibat dari
Perang Korea yang meletus pada 25 Juni 1950. Dalam reruntuhan perang,
Islam mulai menanam bijinya oleh Saudara Zubercoch dan Abdul Rahman
yang berpartisipasi dalam Perang Korea sebagai anggota dinas militer
Angkatan Darat Turki Perserikatan Bangsa-Bangsa ditempatkan di Korea.
Selama pelayanan ia m embangun sebuah gubuk Quonset digunakan
sebagai Masjid, di mana ia berkhotbah doktrin Islam kepada Rakyat
Korea. Tentara Turki mengajarkan rakyat Korea di Tenda Masjid
dibangun di pengungsi desa ajaran monoteisme Islam selama Perang
Korea, sementara rakyat Korea mengabdikan diri pada kehidupan
keagamaan dalam kegelapan berharap untuk masa depan yang cerah
dengan percaya kepada Allah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses masuknya islam di Korea ?
2. Bagaimanakah perkembangan islam di Korea ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses masuknya islam di Korea
2. Untuk mengetahui perkembangan islam di Korea
1
BAB II
PEMBAHASAN
Islam telah hadir di negara ini untuk waktu yang sangat lama. Pada abad 8
dan 9, pelaut dan saudagar Arab sering mengarungi perairan pantai Selatan
dan Asia Timur. Pada 845 disebutkan kata ‘Korea’ dalam bukunya, dalam
sebuah frase: ‘Di balik Cina, menyebrangi lautan, terdapat negara berbukit-
bukit yang disebut ‘Silla’, kaya emas. Muslim yang tiba di sana secara tak
sengaja sangat tertarik oleh karakternya sehingga mereka tinggal di sana
selamanya dan tidak mau pergi. Pada waktu itu sejumlah pedagang muslim
membuat rumah mereka.
Selama periode Koryo (918-1392) Kaesong, maka ibu kota negara, adalah
rumah bagi komunitas Muslim yang berkembang, dan ada masjid juga.
Anggota dari salah satu marga, keluarga Chang dari Toksu, masih ingat bahwa
pendiri marga adalah seorang Muslim yang datang ke Korea pada zaman
Koryo. Namun, dinasti Yi, yang merebut kekuasaan pada 1392, jauh lebih
introspektif dari pendahulunya, sehingga awal ini hubungan dengan Timur
Dekat secara bertahap layu.
2
Kebangkitan Islam terjadi selama Perang Korea. Perang itu terjadi
sebagian besar oleh pasukan AS, tetapi dengan dukungan dari negara-negara
lain, di antaranya Turki, pada waktu itu sekutu dekat Washington. Pasukan
Turki termasuk yang paling banyak, sekitar 15.000 tentara, dan merupakan
pasukan non-Amerika yang terlatih untuk mengambil bagian dalam perang.
Turki membawa Islam kembali ke Korea. Mereka terbukti tidak hanya
menjadi pejuang yang baik tetapi juga berhasil menjadi pendakwah. Tenda
mereka sebagai masjid yang awalnya melayani para prajurit sendiri, akhirnya
menjadi pusat utama aktivitas pendakwah. Turki memperbolehkan dan
mendorong orang Korea yang sudah memeluk Islam untuk ambil bagian
dalam ibadah. Turki juga terlibat dalam upaya kemanusiaan skala besar, yang
meninggalkan kesan mendalam di penduduk setempat.
Ketika perang selesai dan unit Turki kembali ke rumah, mereka tinggalkan
komunitas Muslim lokal yang kecil namun aktif. Masyarakat Muslim Korea
diresmikan pada tahun 1955. Organisasi ini, kemudian dinamai ulang Yayasan
Islam Korea, menjadi organisasi utama untuk beriman di sini. Anggota
masyarakat dikirim ke luar negeri untuk pendidikan agama dan mencoba
untuk membangun masjid permanen dengan bantuan hibah pemerintah
Malaysia, tetapi tidak mampu. Doa diadakan di gedung darurat, dengan
menara yang terbuat dari papan kayu dan besi frame.
3
Kemudian pada tahun 1959, dua orang perwakilan Korean Muslim
Community berangkat ke Pakistan dan Arab Saudi untuk mengabarkan
keadaan penganut agama Islam di Korea kepada saudara muslim mereka
disana. Keberangkatan dua imam ini kemudian membuahkan hasil berupa
dukungan untuk perkembangan.
Setelah itu dengan total lima masjid dibangun seiring berjalannya waktu.
Setelah masjid di Busan pada tahun 1980, kemudian di Kwangju pada 1980,
Anyang pada 1986, Chonju pada 1986 hingga yang paling akhir di
Manchondong.
Hingga saat ini muslim di Korea Selatan tercatat berjumlah kurang lebih
200.000 jiwa. Perkembangan ini begitu pesat mengingat pada saat Korea
Muslim Federation didirikan, penganut agama Islam pada saat itu hanya
berjumlah 3.700 saja. Saat ini Korea Selatan sedang terus berusaha
menciptakan ruang yang tepat untuk muslim dapat beribadah dan menikmati
hidangan Korea yang halal.
Tentunya Islam di Korea sangat bergeliat, hal ini dapat dicerminkan dari
mulai banyaknya masjid, mushalla, dan pusat-pusat pendidikan Islam yang
berdiri di sana. Dilain hal, dalam hubungan kerjasama antara Arab Saudi dan
Federasi Muslim Korea akan mendirikan sekolah Islam pertama yaitu sekolah
dasar yang juga memiliki kurikulum yang resmi, dengan rencana membuka
SD tersebut pada bulan Maret 2009. Selain itu, menurut rencananya akan
dibuka juga pusat kebudayaan Islam, sekolah menengah dan bahkan
universitas.
Warga Korea Selatan mulai bisa menerima Islam pada tahun 1980-an
dikarenakan pada saat itu orang Korea banyak yang bekerja di luar negeri
khususnya di Timur Tengah sehingga selain bekerja, mereka juga mempelajari
Islam. Begitu kembali ke Korea, mereka menyebarkan agama Islam kepada
warga setempat. Dan sekarang warga Korea Selatan sudah mulai mengerti,
memahami sehingga agama Islam sangat berkesan.
5
Mesjid Bupyong, Mesjid Kwangju, Mesjid Jeonju, Mesjid Anyang, Mesjid
Ansan, Mesjid Cheonan , dan Mesjid Paju. Ada juga beberapa Islam Center di
Korea, seperti Daejon, Dongam Center, Daegu Center, Daegu (Al-Amin
Islamic Center), Gwangju Center, Macheon-Keoyeo Center, Jeju Center,
Changwon Center, Pochun Center, Dongdu Cheon Center, dan Suwon.
Persentase agama Islam di Korea, Korea Selatan menduduki rangking ke-25
berdasarkan jumlah penduduk terbanyak diseluruh negara di dunia, dengan
jumlah penduduk sekitar 48.447.000 jiwa, sedangkan untuk peringkat pertama
tentunya masih di duduki oleh China dengan jumlah penduduk sekitar
1.314.781.000 jiwa. Dan berdasarkan total penduduk yang memeluk agama
Islam disetiap negara di dunia, Korea Selatan menduduki peringkat ke- 108
dengan jumlah pemeluk sekitar 194.000 jiwa, sedangkan untuk peringkat
pertama diduduki oleh Indonesia dengan jumlah penganut agama Islam sekitar
195.627.000 jiwa dari total penduduk 222.051.000 jiwa.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam telah hadir di negara ini untuk waktu yang sangat lama. Pada
abad 8 dan 9, pelaut dan saudagar Arab sering mengarungi perairan pantai
Selatan dan Asia Timur. Pada 845 disebutkan kata ‘Korea’ dalam
bukunya, dalam sebuah frase: ‘Di balik Cina, menyebrangi lautan,
terdapat negara berbukit-bukit yang disebut ‘Silla’, kaya emas. Muslim
yang tiba di sana secara tak sengaja sangat tertarik oleh karakternya
sehingga mereka tinggal di sana selamanya dan tidak mau pergi. Pada
waktu itu sejumlah pedagang muslim membuat rumah mereka.
Kebangkitan Islam terjadi selama Perang Korea. Perang itu terjadi
sebagian besar oleh pasukan AS, tetapi dengan dukungan dari negara-
negara lain, di antaranya Turki, pada waktu itu sekutu dekat Washington.
Pasukan Turki termasuk yang paling banyak, sekitar 15.000 tentara, dan
merupakan pasukan non-Amerika yang terlatih untuk mengambil bagian
dalam perang. Turki membawa Islam kembali ke Korea. Mereka terbukti
tidak hanya menjadi pejuang yang baik tetapi juga berhasil menjadi
pendakwah.
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
http://blackfishboy.blogspot.com/2009/02/islam-di-korea-sejarah-dan.html
http://dennishutomo.wordpress.com/2010/01/09/42/