Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban
Islam
Dosen Pengampu: Ade Saepurrohman, M.Pd.I

Oleh :
Dewi Sutiami Cahaya Nurjanah (1.2020.2.0041)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM KOTA SUKABUMI


Jl. Lio Balandongan Sinargalih (Beugeg) No. 74, Cikondang, Citamiang, Kota
Sukabumi
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan yang telah memberikan segala
karunia dan nikmat kepada Hamba-Nya sehingga Hamba-Nya harus tunduk dan
menyembah-Nya dengan penuh ketaatan. Seuntai kalimat syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang atas berkat rahmat dan pertolongan-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah dengan sebaik-baiknya.
Shalawat dan Salam keberkahan semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi kita
Muhammad SAW, kepada keluarganya para sahabatnya hingga kita sebagai
ummatnya.
Selanjutnya makalah yang berjudul “Perkembangan Islam Di Indonesia” ini
merupakan tugas Individu Mata Kuliah Media Pengajaran yang merupakan bahan
atau materi untuk presentasi di kelas.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Media
Pengajaran yaitu Bapak Ade Saepurrohman, M.Pd.I yang telah membimbing kami
dan juga teman-teman yang telah berkontribusi dengan ide-idenya sehingga makalah
ini bisa disusun dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Sukabumi, 18 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah..............................................Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan....................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN............................................Error! Bookmark not defined.
A. Proses masuknya islam di Korea...............................................................................2
B. Perkembangan islam di Korea....................................................................................4
BAB III PENUTUP............................................................................................................7
A. Kesimpulan......................................................................................................................7
B. Saran...................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korea penuh kemiskinan, kesedihan dan penderitaan akibat dari
Perang Korea yang meletus pada 25 Juni 1950. Dalam reruntuhan perang,
Islam mulai menanam bijinya oleh Saudara Zubercoch dan Abdul Rahman
yang berpartisipasi dalam Perang Korea sebagai anggota dinas militer
Angkatan Darat Turki Perserikatan Bangsa-Bangsa ditempatkan di Korea.
Selama pelayanan ia m embangun sebuah gubuk Quonset digunakan
sebagai Masjid, di mana ia berkhotbah doktrin Islam kepada Rakyat
Korea. Tentara Turki mengajarkan rakyat Korea di Tenda Masjid
dibangun di pengungsi desa ajaran monoteisme Islam selama Perang
Korea, sementara rakyat Korea mengabdikan diri pada kehidupan
keagamaan dalam kegelapan berharap untuk masa depan yang cerah
dengan percaya kepada Allah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses masuknya islam di Korea ?
2. Bagaimanakah perkembangan islam di Korea ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses masuknya islam di Korea
2. Untuk mengetahui perkembangan islam di Korea

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Masuknya Islam Di Korea

Dari jaman penjajahan Jepang, Itaewon telah menjadi daerah pemukiman


utama bagi orang-orang dari luar negeri. Pernah bertempat barak tentara
Jepang, dan setelah 1945 senyawa besar di distrik menjadi milik pasukan AS.
Sekitarnya dikembangkan sebagai magnet bagi semua jenis kegiatan
pemukiman asing di Seoul. Itaewon didominasi oleh sebuah bangunan yang
jelas-jelas sebuah masjid. Bangunan yang mengesankan ini adalah pengingat
akan kebangkitan komunitas Muslim di sini.

Islam telah hadir di negara ini untuk waktu yang sangat lama. Pada abad 8
dan 9, pelaut dan saudagar Arab sering mengarungi perairan pantai Selatan
dan Asia Timur. Pada 845 disebutkan kata ‘Korea’ dalam bukunya, dalam
sebuah frase: ‘Di balik Cina, menyebrangi lautan, terdapat negara berbukit-
bukit yang disebut ‘Silla’, kaya emas. Muslim yang tiba di sana secara tak
sengaja sangat tertarik oleh karakternya sehingga mereka tinggal di sana
selamanya dan tidak mau pergi. Pada waktu itu sejumlah pedagang muslim
membuat rumah mereka.

Beberapa Korea juga membuat epik perjalanan ke Barat. Catatan


mengkonfirmasi bahwa dalam 727 biksu yang terkenal Heoch’o mengunjungi
Timur Dekat Arab dalam perjalanan kembali dari India.

Selama periode Koryo (918-1392) Kaesong, maka ibu kota negara, adalah
rumah bagi komunitas Muslim yang berkembang, dan ada masjid juga.
Anggota dari salah satu marga, keluarga Chang dari Toksu, masih ingat bahwa
pendiri marga adalah seorang Muslim yang datang ke Korea pada zaman
Koryo. Namun, dinasti Yi, yang merebut kekuasaan pada 1392, jauh lebih
introspektif dari pendahulunya, sehingga awal ini hubungan dengan Timur
Dekat secara bertahap layu.

2
Kebangkitan Islam terjadi selama Perang Korea. Perang itu terjadi
sebagian besar oleh pasukan AS, tetapi dengan dukungan dari negara-negara
lain, di antaranya Turki, pada waktu itu sekutu dekat Washington. Pasukan
Turki termasuk yang paling banyak, sekitar 15.000 tentara, dan merupakan
pasukan non-Amerika yang terlatih untuk mengambil bagian dalam perang.
Turki membawa Islam kembali ke Korea. Mereka terbukti tidak hanya
menjadi pejuang yang baik tetapi juga berhasil menjadi pendakwah. Tenda
mereka sebagai masjid yang awalnya melayani para prajurit sendiri, akhirnya
menjadi pusat utama aktivitas pendakwah. Turki memperbolehkan dan
mendorong orang Korea yang sudah memeluk Islam untuk ambil bagian
dalam ibadah. Turki juga terlibat dalam upaya kemanusiaan skala besar, yang
meninggalkan kesan mendalam di penduduk setempat.

Ketika perang selesai dan unit Turki kembali ke rumah, mereka tinggalkan
komunitas Muslim lokal yang kecil namun aktif. Masyarakat Muslim Korea
diresmikan pada tahun 1955. Organisasi ini, kemudian dinamai ulang Yayasan
Islam Korea, menjadi organisasi utama untuk beriman di sini. Anggota
masyarakat dikirim ke luar negeri untuk pendidikan agama dan mencoba
untuk membangun masjid permanen dengan bantuan hibah pemerintah
Malaysia, tetapi tidak mampu. Doa diadakan di gedung darurat, dengan
menara yang terbuat dari papan kayu dan besi frame.

Sejak berakhirnya Perang Dunia II, tentu perkembangan agama Islam di


Korea tetap terus berjalan. Hal tersebut terus bertahan hingga meletusnya
Perang Korea pada tahun 1950. Pada saat Perang Korea, pasukan tentara Turki
yang datang atas utusan PBB saat itu menetap di Korea. Selama berjalannya
perang, tentara Turki yang ada di Korea melaksanakan kewajiban
beribadahnya. Kemudian hal tersebut berlanjut pada tahun 1955 saat Korean
Islamic Society secara resmi didirikan dan memilih imam Korea pertama serta
pembangunan masjid yang juga pertama di Korea Selatan. Pemilihan imam
dan pembangunan masjid ini menandai resminya perjalanan agama Islam
sebagai salah satu kepercayaan yang dianut di Korea Selatan.

3
Kemudian pada tahun 1959, dua orang perwakilan Korean Muslim
Community berangkat ke Pakistan dan Arab Saudi untuk mengabarkan
keadaan penganut agama Islam di Korea kepada saudara muslim mereka
disana. Keberangkatan dua imam ini kemudian membuahkan hasil berupa
dukungan untuk perkembangan.

Pada tahun 1962, angkatan pertama muslim Korea berangkat ke Malaysia


untuk mempelajari dan berlatih menjadi imam selama enam bulan lamanya.
Pembangunan terus berjalan hingga pada 1967, Korean Muslim Federation
secara resmi didirikan di Korea Selatan. Kurang lebih sembilan tahun
kemudian, sebuah masjid dibangun di Itaewon, Seoul, atas bantuan
pemerintah Arab Saudi. Peristiwa penting lainnya juga terjadi pada tahun 1980
ketika rombongan haji pertama Korea berangkat ke Mekah.

Setelah itu dengan total lima masjid dibangun seiring berjalannya waktu.
Setelah masjid di Busan pada tahun 1980, kemudian di Kwangju pada 1980,
Anyang pada 1986, Chonju pada 1986 hingga yang paling akhir di
Manchondong.

Hingga saat ini muslim di Korea Selatan tercatat berjumlah kurang lebih
200.000 jiwa. Perkembangan ini begitu pesat mengingat pada saat Korea
Muslim Federation didirikan, penganut agama Islam pada saat itu hanya
berjumlah 3.700 saja. Saat ini Korea Selatan sedang terus berusaha
menciptakan ruang yang tepat untuk muslim dapat beribadah dan menikmati
hidangan Korea yang halal.

B. Perkembangan Islam Di Korea

Secara kronologi, sejarah perkembangan dan kemajuan Islam di Korea


sangat mendukung perkembangan warga muslim Korea. Hal ini di awali oleh
Imam Zubercoch dan Abdul Rahman yang terlibat di dalam Perang Korea
sebagai anggota pengaman tentara Turki telah menyampaikan cahaya Islam
dan ajaran Al-Qur’an untuk pertama kalinya di Korea pada bulan September
1955, di mulainya Persatuan Komunitas Muslim Korea pada bulan oktober
4
1955, disahkannya Yayasan Islam Korea oleh menteri Kebudayaan dan
Komunikasi pada bulan maret 1967, pembinaan mesjid sentral Seoul pada Mei
1974, penerimaan hibah tanah seluas 1,500 m² sebagai tapak pembinaan
Masjid Sentral dari Almarhum Presiden Park Jung Hee pada bulan desember
1974, di bukanya mesjid sementara di Busan pada desember 1976, mesjid
sementara di Yokri, Gwangju pada April 1978, Rombongan haji terbesar yang
terdiri dari 132 orang adalah yang pertama kalinya di dalam sejarah Korea
pada oktober 1978, peresmian majelis mesjid Al Fatah, Pusan pada september
1980. Peresmian mesjid Kwangju pada Juni 1981, perkemahan W.A.M.Y.
setiap tahun mulai Agustus 1983 sampai Agustus 1985, Peresmian Masjid
Anyang Rabita Al-Alam Al-Islami pada April 1986, Peresmian Masjid Abu
Bakar As-Siddiq, Jeon-ju pada september 1986, diadakannya Perkemahan
Muslim Lokal W.A.M.Y pada Agustus 1987 dan 1988.

Tentunya Islam di Korea sangat bergeliat, hal ini dapat dicerminkan dari
mulai banyaknya masjid, mushalla, dan pusat-pusat pendidikan Islam yang
berdiri di sana. Dilain hal, dalam hubungan kerjasama antara Arab Saudi dan
Federasi Muslim Korea akan mendirikan sekolah Islam pertama yaitu sekolah
dasar yang juga memiliki kurikulum yang resmi, dengan rencana membuka
SD tersebut pada bulan Maret 2009. Selain itu, menurut rencananya akan
dibuka juga pusat kebudayaan Islam, sekolah menengah dan bahkan
universitas.

Warga Korea Selatan mulai bisa menerima Islam pada tahun 1980-an
dikarenakan pada saat itu orang Korea banyak yang bekerja di luar negeri
khususnya di Timur Tengah sehingga selain bekerja, mereka juga mempelajari
Islam. Begitu kembali ke Korea, mereka menyebarkan agama Islam kepada
warga setempat. Dan sekarang warga Korea Selatan sudah mulai mengerti,
memahami sehingga agama Islam sangat berkesan.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, sampai sekarang ada 9 buah


mesjid yang ada di Korea. Antara lain, masjid Mesjid Seoul, Mesjid Busan,

5
Mesjid Bupyong, Mesjid Kwangju, Mesjid Jeonju, Mesjid Anyang, Mesjid
Ansan, Mesjid Cheonan , dan Mesjid Paju. Ada juga beberapa Islam Center di
Korea, seperti Daejon, Dongam Center, Daegu Center, Daegu (Al-Amin
Islamic Center), Gwangju Center, Macheon-Keoyeo Center, Jeju Center,
Changwon Center, Pochun Center, Dongdu Cheon Center, dan Suwon.
Persentase agama Islam di Korea, Korea Selatan menduduki rangking ke-25
berdasarkan jumlah penduduk terbanyak diseluruh negara di dunia, dengan
jumlah penduduk sekitar 48.447.000 jiwa, sedangkan untuk peringkat pertama
tentunya masih di duduki oleh China dengan jumlah penduduk sekitar
1.314.781.000 jiwa. Dan berdasarkan total penduduk yang memeluk agama
Islam disetiap negara di dunia, Korea Selatan menduduki peringkat ke- 108
dengan jumlah pemeluk sekitar 194.000 jiwa, sedangkan untuk peringkat
pertama diduduki oleh Indonesia dengan jumlah penganut agama Islam sekitar
195.627.000 jiwa dari total penduduk 222.051.000 jiwa.

Jumlah pemeluk agama terbanyak di Korea Selatan adalah pemeluk agama


Budha, dengan jumlah pemeluk sebanyak 12.742.000 jiwa, agama Kristen
sejumlah 5.668.000 jiwa, agama Katholik sejumlah 7.945.000 jiwa, pemeluk
Khonghucu dan Taois sejumlah 678.000 jiwa, dan lainnya sejumlah
21.220.000 jiwa.

Dari persentase pemeluk agama di Korea diatas, disimpulkan bahwa dari


total penduduk Korea Selatan sebanyak 48.447.000 jiwa dipersentasekan
sebanyak 0,4% warga Korea Selatan adalah pemeluk agama Islam dengan
jumlah 194.000 jiwa. Sedangkan jumlah pemeluk agama terbesar adalah
pemeluk agama Budha sebanyak 26,30% dengan jumlah 12.742.000 jiwa,
agama Khatolik 16,39% dengan jumlah 7.945.000 jiwa, Kristen 11,69%
dengan jumlah 5.668.000 jiwa, Konghucu dan Tao 1,39% dengan jumlah
678.000 jiwa, dan yang lainnya 43,80% dengan jumlah 21.220.000 jiwa.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam telah hadir di negara ini untuk waktu yang sangat lama. Pada
abad 8 dan 9, pelaut dan saudagar Arab sering mengarungi perairan pantai
Selatan dan Asia Timur. Pada 845 disebutkan kata ‘Korea’ dalam
bukunya, dalam sebuah frase: ‘Di balik Cina, menyebrangi lautan,
terdapat negara berbukit-bukit yang disebut ‘Silla’, kaya emas. Muslim
yang tiba di sana secara tak sengaja sangat tertarik oleh karakternya
sehingga mereka tinggal di sana selamanya dan tidak mau pergi. Pada
waktu itu sejumlah pedagang muslim membuat rumah mereka.
Kebangkitan Islam terjadi selama Perang Korea. Perang itu terjadi
sebagian besar oleh pasukan AS, tetapi dengan dukungan dari negara-
negara lain, di antaranya Turki, pada waktu itu sekutu dekat Washington.
Pasukan Turki termasuk yang paling banyak, sekitar 15.000 tentara, dan
merupakan pasukan non-Amerika yang terlatih untuk mengambil bagian
dalam perang. Turki membawa Islam kembali ke Korea. Mereka terbukti
tidak hanya menjadi pejuang yang baik tetapi juga berhasil menjadi
pendakwah.

B. Saran

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekeliruan karena minimnya referensi yang kami dapatkan. Oleh karena
itu kami masih mengharapkan kritik dan saran oleh pembaca demi
perbaikan makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Grayson, James Huntley. 2002. Korea: A Religious History. New York:


Routledge Curzon.

http://blackfishboy.blogspot.com/2009/02/islam-di-korea-sejarah-dan.html
http://dennishutomo.wordpress.com/2010/01/09/42/

Anda mungkin juga menyukai