Anda di halaman 1dari 77

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


KPPN YOGYAKARTA

SYARAT-SYARAT
KELENGKAPAN
TAGIHAN/LPJ
Tugas dan Wewenang KPA, PPK, dan PPSPM
KPA PPK PPSPM
o menyusun DIPA; o menguji kebenaran SPP atau o menyusun rencana pelaksanaan Kegiatan dan rencana
o menetapkan PPK dan PPSPM; dokumen lain yang dipersamakan pencairan dana;
menetapkan panitia/pejabat yang dengan SPP beserta dokumen o menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dan pendukung; o membuat, menandatangani dan melaksanakan
anggaran; menetapkan rencana o menolak dan mengembalikan SPP, perjanjian dengan Penyedia Barang/Jasa;
pelaksanaan kegiatan dan rencana apabila tidak memenuhi persyaratan o melaksanakan Kegiatan swakelola;
pencairan dana; untuk dibayarkan; membebankan o memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian
o melakukan tlndakan yang tagihan pada mata anggaran yang yang dilakukannya; mengendalikan pelaksanaan
mengakibatkan pengeluaran anggaran telah dlsediakan; menerbitkan SPM perikatan;
Belanja Negara; melakukan pengujian atau dokumen lain yang o menguji dan menandatangani surat bukti mengenai
tagihan dan perintah pembayaran atas dipersamakan dengan SPM; hak tagih kepada negara; membuat dan
beban anggaran negara; o menyimpan dan menjaga keutuhan menandatangani SPP atau dokumen lain yang
o memberikan supervisi, konsultasi, dan seluruh dokumen hak tagih; dipersamakan dengan SPP;
pengendalian pelaksanaan kegiatan dan melaporkan pelaksanaan pengujian o melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Kegiatan
anggaran; dan perintah pembayaran kepada kepada KPA; menyerahkan hasil pekerjaan
o mengawasi penatausahaan dokumen KPA; dan pelaksanaan Kegiatan kepada KPA dengan Serita
dan transaksi yang berkaitan dengan o melaksanakan tugas dan wewenang Acara Penyerahan; menyimpan dan menjaga
pelaksanaan kegiatan dan anggaran; dan lainnya yang berkaitan dengan keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan Kegiatan;
menyusun laporan keuangan dan pelaksanaan pengujian dan perintah dan
kinerja sesuai dengan Peraturan pembayaran. o melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang
Perundang-undangan. berkaitan dengan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran Belanja Negara.
Tugas dan Wewenang Bendahara
Bendahara Penerimaan Bendahara Pengeluaran Bendahara Pengeluaran Pembantu
o menerima dan menyimpan o menerima dan menyimpan uang persediaan; o menerima dan menyimpan UP;
uang Pendapatan Negara; o melakukan pengujian tagihan yang akan o melakukan pengujian dan pembayaran atas
menyetorkan uang Pendapatan dibayarkan melalui uang persediaan; tagihan yang dananya bersumber dari UP;
Negara ke rekening Kas Negara o melakukan pembayaran yang dananya berasal o melakukan pembayaran yang dananya bersumber
secara periodik sesuai dari uang persediaan berdasarkan perintah KPA; dari UP berdasarkan perintah PPK;
ketentuan Peraturan o menolak perintah pembayaran apabila tagihan o menolak perintah pembayaran apabila tidak
Perundang-undangan; tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan; memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;
o menatausahakan transaksi o melakukan pemotongan/pemungutan dari o melakukan pemotongan/ pemungutan dari
uang Pendapatan Negara di pembayaran yang dilakukannya atas kewajiban pembayaran yang dilakukannya atas kewajiban
lingkungan kepada Negara; kepada negara;
Kementerian/Lembaga/ Satuan o menyetorkan pemotongan/pemungutan o menyetorkan pemotongan/ pemungutan kewajiban
Kerja; kewajiban kepada Negara ke Rekening Kas Umum kepada negara ke kas negara;
o menyelenggarakan pembukuan Negara; o menatausahakan transaksi UP;
transaksi uang Pendapatan o menatausahakan transaksi uang persediaan; o menyelenggarakan pembukuan transaksi UP; dan
Negara; mengelola rekening o menyelenggarakan pembukuan transaksi uang o mengelola rekening tempat penyimpanan UP.
tempat penyimpanan uang persediaan;
Pendapatan Negara; dan o mengelola rekening tempat penyimpanan uang
menyampaikan laporan persediaan;
pertanggungjawaban o menyampaikan laporan pertanggungjawaban
bendahara kepada Sadan bendahara kepada Badan Pemeriksa Keuangan
Pemeriksa Keuangan dan Kuasa dan Kuasa BUN; dan
BUN. o menjalankan tugas kebendaharaan lainnya.
Alur Pelaksanaan APBN

KUASA PENGGUNA KUASA BENDAHARA


ANGGARAN UMUM NEGARA

Rekening
KOMITMEN Pengujian Bendahara
SPM
SPP
BANK

Pengujian Rekening
Pihak ke-3
SP2D
SPM
Jenis-Jenis Pengujian

Pengujian secara Wetmatigheid


• Pengujian wetmatigheid dilakukan untuk mencari tahu terhadap jawaban atas pertanyaan, apakah tagihan atas beban
anggaran belanja negara itu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku atau tidak, dan apakah dana
yang digunakan untuk membayar tagihan atas beban anggaran belanja negara itu tersedia dalam DIPA atau tidak

Pengujian secara Rechmatigheid


• Pengujian rechmatigheid dilakukan untuk mencari tahu terhadap jawaban atas pertanyaan, apakah para pihak yang
mengajukan tagihan atas beban anggaran belanja negara ltu secara formal adalah sah. Untuk keperluan pengujian
rechmatigheid ini, maka kepada para pihak penagih diminta untuk menunjukkan adanya surat-surat bukti, sehingga
tagihan dapat dipertanggungjawabkan. Surat-surat bukti ini antara lain meliputi Surat Perintah Kerja, Surat
Perjanjian/Kontrak, Kuitansi, Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan lain sebagainya

Pengujian secara Doelmatigheid


• Pengujian Doelmatigheid dilakukan untuk mencari tahu terhadap jawaban atas pertanyaan, apakah maksud/tujuan
(output) dari suatu pekerjaan sebagai pelaksanaan kegiatan/sub kegiatan itu sesuai dengan sasaran/keluaran kegiatan dan
indikator keluaran Sub Kegiatan yang tertuang dalam DIPA atau tidak. Sebagai contoh, apabila ada pekerjaan pengadaan
barang/jasa, maka hasil pengadaan berupa sejumlah (satuan) barang/jasa memang nyata-nyata ada sesuai dengan
spesifikasi yang diminta dalam SPK/Kontrak. Termasukjuga pengujian adanya pemborosan atau tidak, sebagai contoh
untuk perjalanan dinas yang tidak terlalu prioritas, dan atau pembelian/penggantian ban kendaraan yang masih baru/layak
digunakan.
Perbedaan Pengujian
PPK menguji : PPSPM menguji : Bendahara Pengeluaran
o Kelengkapan Dokumen Tagihan; o Kelengkapan Dokumen Pendukung SPP; Bendahara Pengeluaran memiliki tugas dan
o Kebenaran Perhitungan Tagihan; o Kesesuaian Penanda Tangan SPP Dengan Spesimen wewenang untuk melakukan pengujian
o Kebenaran Data Pihak Yang Berhak Tanda Tangan PPK; tagihan yang akan dibayarkan melalui uang
Menerima Pembayaran Atas Beban o Kebenaran Pengisian Format SPP; persediaan meliputi:
APBN; o Kesesuaian Kode BAS Pada SPP Dengan o Meneliti Kelengkapan Perintah
o Kesesuaian Spesifikasi Teknis Dan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker; Pembayaran Yang Diterbitkan Oleh PPK;
Volume Barang/Jasa Sebagaimana Yang o Ketersediaan Pagu Sesuai BAS Pada SPP Dengan o Pemeriksaan Kebenaran Atas Hak Tagih,
Tercantum Dalam DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker; Meliputi:
Perjanjian/Kontrakdengan Barang/Jasa o Kebenaran Formal Dokumen/Surat Keputusan Yang Menjadi • Pihak Yang Ditunjuk Untuk
Yang Diserahkan Oleh Penyedia Persyaratan/Kelengkapan Pembayaran Belanja Pegawai; Menerima Pembayaran;
Barang/Jasa; o Kebenaran Formal Dokumen/Surat Bukti Yang Menjadi • Nilai Tagihan Yang Harus Dibayar;
o Kesesuaian Spesifikasi Teknis Dan Persyaratan/Kelengkapan Sehubungan Dengan Pengadaan • Jadwal Waktu Pembayaran; Dan
Volume Barang/Jasa Sebagaimana Barang/Jasa; • Menguji Ketersediaan Dana Yang
Yang Tercantum Pada Dokumen Serah o Kebenaran Pihak Yang Berhak Menerima Pembayaran Pada Bersangkutan.
Terima Barang/Jasa Dengan SPP Sehubungan Dengan Perjanjian/Kontrak/Surat Keputusan; o Pemeriksaan Kesesuaian Pencapaian
Dokumen Perjanjian/Kontrak; o Kebenaran Perhitungan Tagihan Serta Kewajiban Di Keluaran Antara Spesifikasi Teknis Yang
o Kebenaran, Keabsahan Serta Akibat Bidang Perpajakan Dari PihakYang Mempunyai Hak Tagih; Disebutkan Oalam Penerimaan Barang/Jasa
Yang Timbul Dari Penggunaan Surat o Kepastian Telah Terpenuhinya Kewajiban Pembayaran Dan Spesifikasi Teknis Yang Disebutkan
Bukti Mengenai Hak Tagih Kepada Kepada Negara Oleh Pihak Yang Mempunyai Hak Tagih Kepada Dalam Dokumen Perjanjian/Kontrak; Dan
Negara; Dan Negara; Dan o Pemeriksaan Dan Pengujian Ketepatan
o Ketepatan Jangka Waktu Penyelesaian o Kesesuaian Prestasi Pekerjaan Dengan Ketentuan Penggunaan Kade Mata Anggaran
Pekerjaan Sebagaimana Yang Tercantum Pembayaran Oalam Perjanjian/Kontrak. Pengeluaran (Akun 6 Digit).
Pada Ookumen Serah Teri ma
Barang/Jasa Dengan Dokumen
Pengujian Bendahara Terhadap Belanja Non Pegawai
▪ Belanja Barang & Jasa
– Keperluan kantor sehari-hari
– ATK
– Langganan daya & jasa
– Pekerjaan non fisik yg langsung menunjang tupoksi
▪ Belanja Pemeliharaan
– Untuk mempertahankan asset tetap/asset lainnya yang sudah ada kedalam kondisi normal
▪ Belanja Perjalanan Dinas
– Untuk membiayai perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan
▪ Belanja Modal
– Pengeluaran untuk Perolehan Asset tetap yaitu: tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan ,irigasi dan jaringan,
fisik lainnya
– Pengeluaran yg setelah perolehan asset mengakibatkan bertambahnya :
▪ Masa Manfaat
▪ Kapasitas
▪ Kualitas & Volume
– Pengeluaran untuk Asset yg tidak ditujukan untuk dijual/ diserahkan kepada masyarakat
– Biaya pendukung dalam perolehan asset
– Pengeluaran untuk belanja perjalanan & jasa yg terkait dengan perolehan asset tetap / asset lainnya (konsultan pengawas,
konsultan perencana dll)
Pengujian terhadap Pembayaran Belanja Barang kepada
Badan Hukum/rekanan/Pihak Ketiga
Pengujian yang dilakukan terkait pembayaran belanja barang kepada badan
hukum/rekanan/pihak ketiga pada prinsipnya meliputi:
 Mekanisme Pembayaran untuk memastikan apakah belanja tersebut dapat dibayar
dengan mekanisme Uang Persediaan
 Kebenaran Pembebanan pada akun yang tepat
 Kelengkapan dokumen-dokumen atau bukti perikatan/bukti pembelian. dengan
dokumen yaitu:
• Surat Perintah Bayar (SPBy);
• Kuitansi/tanda bukti pembelian;
• SSP yang telah dilegalisir KPA/Pejabat yg ditunjuk
Pengujian Bendahara atas Surat Perintah Bayar (SPBy)
 SPBy Dilampiri Dengan Bukti Pengeluaran:
• Kuitansi/Bukti PembelianYang Telah Disahkan PPK Beserta Faktur Pajak Dan SSP; Dan
• Nota/Bukti Penerimaan Barang/Jasa Atau Dokumen Pendukung Lainnya Yang Diperlukan Dan Telah Disahkan
Oleh PPK.
 Berdasarkan SPBy, Bendahara Pengeluaran/BPP Wajib Melakukan Pengujian Atas:
1. Kelengkapan Perintah Pembayaran Yang Diterbitkan Oleh PPK;
2. Kebenaran Atas Hak Tagih, Meliputi:
• PihakYang Ditunjuk Untuk Menerima Pembayaran;
• Nilai TagihanYang Harus Dibayar;
• Jadwal Waktu Pembayaran; Dan
3. Ketersediaan Dana Yang Bersangkutan.
4. Kesesuaian Pencapaian Keluaran Antara Spesifikasi Teknis Yang Disebutkan Dalam Penenmaan Barang/Jasa Dan
Spesifikasi TeknisYang Disebutkan Dalam Dokumen Perjanjian/Kontrak; Dan
5. Ketepatan Penggunaan Kode Mata Anggaran Pengeluaran (Akun 6 Digit)
 Bendahara Pengeluaran/BPP melakukan pembayaran atas tagihan dalam SPBy apabila telah memenuhi
persyaratan pengujian.
 Dalam hal pengujian perintah bayar tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan, Bendahara
Pengeluaran/BPP harus menolak SPBy yang diajukan kepadanya.
Pembayaran uang muka kerja
▪ Dalam hal SPBy digunakan untuk pembayaran uang muka kerja, selain dilampiri
dengan bukti pengeluaran, SP By dimaksud harus dilampiri:
– rencana pelaksanaan kegiatan/pembayaran;
– rencana kebutuhan dana; dan
– batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja, dari penerima uang muka kerja.

▪ Atas dasar rencana pelaksanaan kegiatan/ pembayaran dan rencana kebutuhan


dana tersebut, Bendahara Pengeluaran/BPP melakukan pengujian ketersediaan
dananya.
▪ Bendahara Pengeluaran/BPP dapat membayarkan uang muka kerja apabila
pengujian memenuhi persyaratan untuk dibayarkan.
Jenis-Jenis Tanda Bukti Perjanjian

Perjanjian/Kontrak Surat Keputusan

1 2
Bukti pembelian untuk pengadaan barang/jasa
pelaksanaan belanja pegawai
s.d Rp10.000.000,-
Kuitansi untuk pengadaan barang/jasa s.d pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan
Rp50.000.000,- secara swakelola
Surat Perintah Kerja (SPK) untuk pengadaan pelaksanaan kegiatan swakelola, termasuk
barang/pekerjaan kontruksi/jasa lainnya s.d pembayaran honorarium kegiatan belanja
Rp200.000.000,- dan jasa konsultasi s.d bantuan sosial yang disalurkan dalam bentuk
Rp50.000.000,- uang kepada penerima bantuan sosial
Surat Perjanjian/Kontrak , untuk pengadaan
barang/pekerjaan kontruksi/jasa lainnya di atas
Rp200.000.000,- dan jasa konsultasi di atas
Rp50.000.000,-
Surat Perintah Kerja vs Surat Perjanjian Kontrak
• Pejabat yang memerintahkan mempunyai kewenangan.
• SPK ditandatangani oleh yang memberi perintah dan pihak yang
menerima perintah.
• Pokok/bidang, ruang lingkup dan spesifikasi teknis pekerjaan yang
Surat Perjanjian Kerja Harus disepakati oleh kedua belah pihak
Memuat : • Harga yang pasti serta syarat pembayaran.
• Jangka waktu penyelesaian pekerjaan
• Sanksi dalam hal yang menerima perintah tidak memenuhi
kewajibannya
• Diberi materai tempel Rp.6.000.-

• Jaminan teknis hasil pekerjaan yang diserahkan.


• Penyelesaian perselisihan
Surat Perjanjian Kontrak • Hak dan kewajiban para pihak yang terikat dalam perjanjian yang
bersangkutan;
memuat ketentuan seperti • Penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri secara tegas dan
pada SPK ditambah dengan : terinci dalam lampiran kontrak
• Rumusan mengenai penyesuaian harga kontrak (price adjusment).
• Ketentuan mengenai pemberian uang muka.
Pengujian Bendahara atas Pembayaran Belanja Barang
Kepada PNS
▪ Pengujian untuk Pembayaran Honor
– Ketersediaan dana dalam DIPA dan rincian dalam POK;
– Surat Keputusan yang terdapat pernyataan bahwa biaya yang timbul akibat penerbltan surat
keputusan dimaksud dibebankan pada DIPA;
– Dattar nominatif penerima honorarium yang memuat paling sedikit nama orang, besaran honorarium,
dan nomor rekening masing-masing penerima honorarium yang ditandatangani o1eh KPA/PPK dan
Bendahara Pengeluaran; dan
– SSP PPh Pasal 21 yang ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran.
– Pembayaran honor untuk non PNS ditampung dalam Belanja Jasa Profesi (akun 522115) yaitu
Belanja untuk pembayaran jasa atas keahlian yang dimiliki dan dlberikan kepada Pegawai PNS dan non
PNS sebagai nara sumber, pembicara,praktisi, pakar dalam kegiatan di luar Direktorat atau Eselon 1
pegawai yang bersangkutan untuk kepentingan dinas.

▪ Pembayaran Perjalanan Dinas


– Perjalanan dinas dapat dibayarkan melalui Uang Persediaan atau dengan LS (lewat rekening
Bendahara). Dalam melaksanakan pengujian terkait perjalanan dinas maka Bendahara Pengeluaran
harus memastikan apakah dokumen-dokumen telah lengkap dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku
Konsep Pembukuan Bendahara
Bendahara melakukan pembukuan atas seluruh penerimaan dan pengeluaran uang yang ada di
satker berdasarkan tugasnya.

Pembukuan Bendahara dilakukan pada BKU, Buku Pembantu dan Buku Pengawasan Anggaran
dengan menggunakan aplikasi yang dibangun oleh DJPBN (Kemenkeu)

Dalam hal tertentu, pembukuan bisa dilakukan dengan manual tangan atau computer

Pembukuan dilakukan terpisah untuk setiap DIPA

Apabila Bendahara mengelola valas, pembukuan dilakukan terpisah untuk setiap valas namun
dituangkan dalam 1 (satu) LPJ Bendahara

Dalam hal Bendahara mengelola valas, Bendahara membuat catatan atas keadaan kurs transaksi
penyetoran ke Kas Negara
Pembukuan Bendahara Penerimaan
▪ Mengingat karakteristik penerimaan yang ada di satker, penentuan Buku Pembantu
(selain BP Kas) adalah oleh masing-masing K/L dengan prinsip:
a. Bisa membedakan status telah menjadi hak negara atau belum
b. Bisa membedakan siapa yang mengelola
▪ Jenis Buku Pembantu bisa berdasarkan jenis penerimaan (PNBP Umum atau Fungsional)
bisa juga berdasarkan kegiatan (jaminan, titipan, dll)
▪ Dalam hal ditunjuk PPS, Bendahara membuat catatan sendiri.
Dokumen Sumber Transaksi Penerimaan

DIPA

SSBP SBS

Dokumen
Sumber

Bukti Bukti
Penerima Pengeluar
an Lain an Lain
Aktivitas Bendahara Pengeluaran

1 Penerbitan SPM UP/TUP

2 Pembayaran UP/TUP

3 Pembayaran SPM LS Bendahara

4 Penyaluran Dan Pertanggungjawaban BPP

5 Aktifitas Kas Lainnya


Dokumen Sumber Transaksi Pengeluaran

DIPA SPM/SP2D SPBy

SSBP/ setara SSP/ Setara


Kuitansi
SSBP SSP

Bukti Bukti
LPJ
Penerimaan Pengeluaran
Bendahara
Internal Internal
Diagram Pembukuan Bendahara Pengeluaran

Transaksi
Transaksi Non
Transaksi UP SPM-LS
Kas
Bendahara

Transaksi LPJ Transaksi UM/ Transaksi


Bendahara Voucher Lain-Lain
Diagram Pembukuan Bendahara Pengeluaran Pembantu

Penerimaan Belanja Atas


Dana dari BP Dana UP

Pembayaran
atas SPM LS
bendahara
Penatausahaan, Pembukuan
dan Pertanggungjawaban
Bendahara serta Verifikasi
LPJ Bendahara
PEMBUKUAN BENDAHARA
Terdiri dari :
1.Pembukuan Bendahara Penerimaan
2.Pembukuan Bendahara Pengeluaran
Pembukuan bendahara

Dibukukan pada :
1. Buku Kas Umum
2. Buku Pembantu
3. Buku Pengawasan
Anggaran (Panwas MAK)
Membukukan DIPA
Pengelolaan
Uang Persediaan
Ketentuan UP

Diberikan Kepada PA/KPA selaku Pimpinan Satker

Diberikan untuk membiayai kegiatan operasional kantor sehari-hari

Merupakan Uang Muka yang harus dipertanggungjawabkan

Bersifat revolving (diganti/diisi kembali) jika telah digunakan minimal 50%

Dikelola oleh Bendahara Pengeluaran dan dapat didistribusikan kepada BPP/PUM

Dapat ditempatkan pada rekening pengeluaran pada bank

Bendahara Pengeluaran harus melakukan pengujian terhadap setiap perintah bayar dari PA/KPA
Model Pencairan Anggaran

1 R KUN
LANGSUNG (LS)
PIHAK KETIGA

LANGSUNG (LS) SEGERA

2 R KUN
BENDAHARA
PENGELUARAN
PIHAK KETIGA

UANG PERSEDIAAN PEMBAYARAN

3 R KUN
BENDAHARA
PENGELUARAN
PIHAK KETIGA
Peruntukan UP
▪ Dapat diberikan untuk
– Belanja Barang,
– Belanja Modal
– Belanja lain-lain

▪ UP untuk ketiga jenis belanja tersebut adalah yang tidak direncanakan dicairkan dengan
mekanisme LS
▪ Penerbitan SPM-UP/TUP dibebankan pada kode kegiatan dan MAK transito sebagai
berikut :
– Dana RM : 0000.0000.825111/825511
– Dana PHLN : 9999.9999.825112/825512
– Dana PNBP : 0000.0000.825113 /825513
Besaran UP Maksimal

Pagu Batas UP

Rp0 s.d Rp2.400.000.000 Rp100.000.000

Rp2.400.000.000 s.d Rp6.000.000.000 Rp200.000.000

di atas Rp6.000.000.000 Rp500.000.000


Proses Penyusunan Kebutuhan UP

Kebutuhan UP

Bendahara Pengeluaran menyusun dan menyampaikan kebutuhan UP kepada PPK

SPP UP
PPK melakukan pengujian atas kebutuhan UP, dan menyampaikan SPP UP kepada PPSPM paling lambat 2
hari sejak bendahara menyampaikan kebutuhan UP

SPM UP
PPSPM melakukan pengujian atas SPP UP yang disampaikan PPK, kemudian menerbitkan SPM UP paling
lambat 2 hari kerja sejak diterimanya SPP UP
Kelengkapan SPP UP dan Pegajuan SPM UP
▪ SPP dan SPM UP dilampiri dengan Daftar Rincian UP pada setiap Bendahara Pengeluaran
Pembantu (BPP) atau Pemegang Uang Muka (PUM):
– Dilampiri hanya bagi Bendahara Pengeluaran yang memiliki BPP/PUM
– Berisi rencana distribusi Uang Persediaan kepada para BPP/PUM
– Digunakan untuk memudahkan pengawasan kepada para BPP/PUM
▪ SPM UP dilampiri dengan Surat Pernyataan KPA yang menyatakan bahwa:
– UP digunakan untuk membiayai operasional kantor, bukan untuk LS
– Kesanggupan memotong UP (25%) jika 2 bulan sejak terbitnya SP2D UP tidak mengajukan SPP GU
– Kesanggupan memotong UP (50%) jika 1 bulan sejak terbitnya peringatan KPPN tidak melakukan
pemotongan UP
▪ Sebelum menerbitkan SPM-UP harus dipastikan kebenaran terkait hal-hal berikut.
– SK pengangkatan KPA, PPK, dan Bendahara Pengeluaran
– Spesirnen tanda tangan
– Cap dinas satker
Aktivitas Pengelolaan UP pada Bendahara Pengeluaran
▪ Pengelolaan Rekening Bendahara Pengeluaran
– Digunakan untuk mengelola UP yang diterima oleh satker dari KPPN.
– Dibuka oleh KPA dengan perserujuan Kepala KPPN selaku Kuasa BUN.
– Rekening ini digunakan oleh Bendahara Pcngeluaran untuk menerima, menyimpan, ataupun membayarkan UP yang
dikelolanya.
– Pembukaan rekening pelaksanaan APBN tanpa persetujuan Kuasa BUN merupakan pelanggaran.
▪ Penerimaan UP Ke Rekening Bendahara Pengeluaran
– Diterima dari Rekening Kas Umum Negara (KPPN)
– Diterima secara giral di Rekening Bendahara Pengeluaran
– Tidak ada penerimaan UP secara tunai dari KPPN
– Penerimaan UP bisa berasal dari SP2D UP ataupun SP2D GU isi,
▪ Penyimpanan UP
– Di Rekening Bendahara Pengeluaran (dalam jumlah yang tidak terbatas)
– Di brankas Bendahara Pengeluaran (maksimal Rp50 juta pada setiap akhir hari kerja)
– Penyimpanan melebihi ketentuan merupakan kesalahan dan Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab jika hilang
 Pembayaran Dengan UP
– Pembayaran didasarkan pada Surat Perintah Bayar (SPBy) yang diterbitkan PPK
– Pembayaran kepada 1 penerirna maksimal Rp50 juta (kecuali untuk honor dan perjalanan dinas)
– Pembayaran oleh Bendahara Pengeluaran:
▪ Pembayaran pada pihak ketiga
▪ Pembayaran uang muka (panjar/perskot)
– Pembayaran dapar dilakukan dengan:
▪ Tunai
▪ Transfer dari rek Bend Pengeluaran ke rek penerima
Penatausahaan dan Pertanggungjawaban UP
▪ Penatausahaan UP
– Bendahara Pengeluaran wajib membukukan UP yang dikelolanya
– Pembukuan dilakukan berdasarkan Peraturan Dirjen Perbendaharaan nomor PER-3/PB/2014
– Buku yang digunakan adalah Buku Kas Umum (BKU) dan buku-buku pembantu
– Pembukuan dapar secara manual ataupun elektronik
– Pada pembukuan secara elektronik, BKU dan buku-buku pembantu harus dicetak minimal
sebulan sekali
 Pertanggungjawaban UP
– Bendahara Pengeluaran menyusun Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) atas UP yang
dikelolanya
– Setiap bulan wajib dilakukan pemeriksaan fisik UP
– Pengajuan SPP GU merupakan bentuk pertanggungjawaban atas UP yang diterima oleh
satker
Pembayaran Tagihan Melalui UP
No Uraian Pihak III/Penerima PPK PPSPM
Uang Muka Kerja
1 a. Pihak ketiga mengajukan tagihan
disertai bukti pendukung; atau Tagihan Pihak III/
b. Penerima Uang Muka Kerja mengajukan Uang Muka Kerja
permintaan Uang Muka Kerja disertai
bukti pendukung.
2 PPK menguji tagihan atas UP,apabila
memenuhi syarat maka diterbitkan Surat UJI
Perintah Bayar (SPBy);
3 SPBy beserta bukti pendukung
SPBy dan Bukti
disampaikan kepada Bendahara Pendukung
Pengeluaran/BPP;
4 Bendahara Pengeluaran/BPP melakukan
UJI
pengujian;
5 Setelah memenuhi syarat SPBy dibayar
oleh Bendahara Bayar
Membukukan Uang Persediaan (UP)
Mengambil Uang dari Bank
Pembayaran Belanja menggunakan Uang Persediaan (UP) secara
Tunai
Pembayaran Belanja dengan menggunakan Uang Persediaan (UP)
dengan cek
Penerimaan Potongan/pungutan (pot/put) pajak
Penyetoran Potongan/pungutan (pot/put) pajak
Penggantian UP
▪ Ketentuan Umum
– Diajukan dengan SPP-GUP (revolving)
– SPP-GUP (revolving) juga berfungsi sebagai SPJ
– Penggunaan UP telah mencapai 50%
– SPP-GUP (revolving) disampaikan sebelum 1 bulan sejak UP diterima
– Paling lambat 1 buIan sejak SP2D UP, satker harus mengajukan SPM GUP sebagai bentuk
pertanggungjawaban dan permintaan penggantian
 Dokumen Persyaratan GUP Oleh PPK
– Surat Permintaan Pembayaran
– Daftar rincian permintaan pembayaran
– Bukti-bukti pembayaran (kuitansi/bukti pembayaran lainnya)
– SSP yang telah dikonfirrnasi KPPN (jika ada pemotongan/penyetoran pajak)
 Penyelesaian GUP Pada PPSPM
– Paling lambat 5 hari kerja setelah bukti pendukung lengkap
– PPSPM menyampaikan SPM ke KPPN paling lambat 2 hari kerja sejak SPM diterbitkan
Mekanisme GUP
No Uraian Pihak III/Penerima PPK PPSPM
Uang Muka Kerja
1 Bendahara Pengeluaran menyampaikan Bukti
bukti pengeluran kepada PPK Pengeluaran

2 Atas dasar bukti pengeluaran tersebut,


PPK melakukan pengujian apabila UJI
memenuhi syarat menerbitkan SPP-GUP.
3 SPP-GUP beserta bukti pendukung
SPBy dan Bukti
disampaikan kepada PPSPM Pendukung

4 PPSPM melakukan pengujian SPP• GUP


dan bukti pendukung UJI

5 Dalam hal SPP-GUP dan bukti Pendukuing


memenuhi syarat, PPSPM menerbitkan SPM-GUP
SPM-GUP
Menerima Penggantian Uang Persediaan (GUP)
Tambahan Uang Persediaan
▪ "Tambahan Uang Persediaan adalah uang muka yang diberikan kepada
Bendahara Pengeluaran untuk kebutuhan yang sangat mendesak dalam 1 (satu)
bulan melebihi pagu UP yang telah ditetapkan“
▪ Ketentuan TUP
– Permintaan TUP dapat diajukan meskipun penggunaan UP belum mencapai 50%.
– TUP diberikan jika UP tidak mencukupi
– Mendapatkan persetujuan dari Kepala KPPN
– Diperuntukkan bagi pengeluaran yang mendesak (satu bulan sejak terbitnya SP2D)
– Sisa TUP harus disetor kernbali ke Rekening Kas Negara.
Kelengkapan Pengajuan TUP dan PTUP

TUP PTUP
• Rincian penggunaan dana (ditandatangani oleh PPK a.n. • Pertanggungjawaban berupa SPP PTUP (diterbitkan oleh
KPA dan Bendahara Pengeluaran) PPK
• Persetujuan TUP dari Kepala KPPN • SPP PTUP diterbitkan paling lambat 5 hari kerja sebelum
• Surat Pernyataan KPA/PPK yang menyatakan bahwa batas akhir pertanggungjawaban TUP
• TUP digunakan dan dipertanggungjawabkan paling • SPP PTUP diterbitkan terpisah dengan SPP lainnya
lama 1 (satu) bulan sejak terbit SPZD • SPP PTUP dilampiri
• Tidak digunakan untuk kegiatan yang harus • Daftar rincian penggunaan dana
dilaksanakan dengan pembayaran LS • Bukti-bukti pengeluaran
• Jika terdapat sisa TUP, maka disetor kembali ke rek kas • SSP yang telah dikonfirmasi KPPN
negara • SSBP (jika ada penyetoran sisa TUP)
• Pencairan, pernbayaran, penggunaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan menjadi tanggung
jawab KPA sepenuhnya.
Membukukan Tambahan Uang Persediaan (TUP)
Penggantian UP Nihil
▪ Ketentuan Umum
– Uang persediaan dan tambahan uang persediaan belum diakui sebagai belanja dalam APBN
– Untuk dapat diakui sebagai belanja, rnaka UP dan TUP tersebut harus diajukan SPP-GUP-nya walaupun
pengajuan SPP tersebut tidak diikuti dengan pencairan dana.
– Dana UP harus diajukan SPP-GUP-nihilnya pada akhir tahun anggaran atau pada saat habisnya pagu
anggaran.
– Dana TUP harus diajukan SPP-GUP-nihilnya paling lambatr satu bulan sejak terbitnya SP2D TUP
berkenaan
– Apabila SPP-GUP nihil tidak diajukan, maka Bendahara Pengeluaran dianggap masih menyimpan dana
UP/TUP.
– Sehingga, dana UP/TUP tersebur harus disetor kembali ke Rek Kas Negara.
– Dokumen/lampiran SPP-GUP nihil sama dengan SPP-GUP (revolving)
Mempertanggungjawabkan UP dan TUP dengan GUP NIHIL
Menyetorkan Sisa UP atau sisa TUP
Alur Pembayaran Kepada Pihak Ketiga

Pihak Bendahara
PPK PPSPM KPPN
ketiga/Penerima Hak Pengeluaran

Perjanjian/ 1 Perjanjian/ 2 Perjanjian/


Kontrak/Kep Kontrak/Kep Kontrak

Pencatatan
3
Tagihan Tagihan
SPM-LS SPM-LS
4a
4b SPP-LS SPP-LS

SPBY SPBY

Rp SP2D-LS
Pembayaran Belanja LS kepada Pihak Ketiga (LS-Pihak
ketiga)
Penyelesaian Tagihan Melalui Mekanisme Pembayaran LS
No Uraian Penyedia Barang/Jasa PPK PPSPM
1 Mengajukan tagihan atas penyelesaian
Pekerjaan, disertai dengan bukti Kontrak/
Bukti Pendukung
pendukung

2 PPK melakukan pengujian dan penelitian


materil dan formal tagihan. UJI

3 Dalam hal tagihan memenuhi syarat, PPK SPP/


menerbitkan SPP Bukti Pendukung

4 PPSPM melakukan pengujian SPP dan


bukti pendukung UJI

5 Dalam hal SPP & bukti Pendukung


SPM
memenuhi syarat, PPSPM menerbitkan
SPM
Menerima LS Bendahara (SP2D LS Bendahara)
Mendistribusikan LS Bendahara yang diterima
Menyetorkan Sisa LS Bendahara
Menerima Jasa Giro Bank (jika ada)
Membayarkan Administrasi Bank (jika ada)
Pemberian Uang Muka (Voucher)
Perhitungan Rampung atas Uang Muka (Voucher)
Pengembalian Uang Muka (Voucher)
Pembayaran Kekurangan Uang Muka (Voucher)
Rangkuman Transaksi Pembukuan
Persamaan Pembukuan
LPJ Bendahara Pengeluaran

Data-data diambil
dari masing2
Buku Pembantu

Jumlah harus sama


dengan Kas di Bendahara
Pengeluaran pada Neraca
per akhir bulan
Pemeriksaan Kas

Pemeriksaan Kas dilakukan dalam hal:

Terjadi pergantian Dilakukan rekonsiliasi


Sewaktu-waktu
Bendahara internal

Hasil Pemeriksaan Kas dituangkan dalam BA

Pemeriksaan Kas dilakukan oleh:


Kepala Satker/pejabat yang bertugas
KPA/PPK atas nama KPA untuk Bendahara
melakukan pemungutan penerimaan
Pengeluaran/BPP
negara untuk Bendahara Penerimaan
Penatausahaan Kas Bendahara Pengeluaran/BPP

KPA/PPK atas nama KPA memastikan bahwa UP/TUP yang ada di brankas pada
akhir jam kerja adalah maksimal Rp 50 juta.

Dalam hal lebih dari Rp 50 juta di akhir jam kerja, harus dibuat Berita Acara yang
ditandatangani KPA/PPK atas nama KPA dan Bendahara Pengeluaran/BPP

KPA/PPK atas nama KPA melakukan pengamanan atas uang yang ada di brankas
Bendahara Pengeluaran.
Rekonsiliasi Internal

Rekonsiliasi internal antara pembukuan Bendahara dengan UAKPA dilakukan minimal 1


kali di akhir bulan bersamaan dengan pemeriksaan kas dan dituangkan dalam Berita Acara

Rekonsiliasi dilakukan oleh:


• Kepala Satker/pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara untuk Bendahara Penerimaan
• KPA/PPK atas nama KPA untuk Bendahara Pengeluaran

Tujuan Rekonsiliasi
• Bendahara Pengeluaran
• Meneliti kesesuaian Saldo UP/TUP dengan saldo selain UP/TUP
• Bendahara Penerimaan
• Meneliti kesesuaian jumlah setoran penerimaan ke kas negara dengan saldo penerimaan negara yang belum
disetor ke kas negara
Penyusunan LPJ Bendahara

LPJ Bendahara disusun berdasarkan BKU,


LPJ Bendahara disusun secara bulanan
Buku Pembantu dan Buku Pengawasan
atas uang yang dikelolanya baik rupiah LPJ BPP disampaikan ke Bendahara
Anggaran yang telah direkonsitiasi dan
maupun vatas ke KPPN paling lambat Pengeluaran
ditandatangani oleh pemeriksaan kas dan
tanggal 10 bulan berikutnya
rekonsiliasi

Format LPJ Bendahara


LPJ Bendahara Penerimaan dan LPJ Bendahara Pengeluaran disusun dalam format
yang ditetapkan dan disampaikan ke KPPN dengan dilampiri:
a. Daftar Rincian Saldo Rekening
b. Rekening Koran
c. BA Pemeriksaan Kas
d. Konfirmasi penerimaan negara
MEKANISME SANKSI
LPJ BENDAHARA

Surat
Peringatan
SPM-GUP/TUP
Akhir
Bulan 10

Masa 5 hari kerja


Penyampaian
Untuk
Laporan
PERBAIKAN
Keuangan
Alur LPJ bendahara

Sekjen K/L LKK/L Rekonsiliasi LKPP

Satker verifikasi KPPN Kanwil KanPus DJPBN

BPK Sistem Laporan Bendahara Instansi (SILABI)


Keterangan singkat:
1. Satker menyampaikan LPJ ke KPPN untuk dilakukan verifikasi dan rekonsiliasi
2. Setelah dinyatakan cocok oleh KPPN, satker menyampaikan LPJ kepada unit eselon I K/L dan BPK. KPPN melaporkan kepada
Kanwil DJPb.
3. Kanwil DJPb melaporkan LPJ dalam lingkup kerjanya dan melaporkan kepada Kantor Pusat DJPb.
4. LPJ yang diterima oleh K/L rnerupakan salah satu dokurnen dalarn penyusunan Laporan Keuangan.
5. LPJ yang diterirna oleh Kantor Pusat DJ Pb menyusun Laporan Keuangan Tingkat Pusat.
6. Kantor Pusat DJ Pb dan K/L melakukan rekonsiliasi Laporan Keuangan K/L dan LKPP.
Verifikasi LPJ Bendahara
Bendahara Penerimaan Bendahara Pengeluaran
Menguji kesesuaian
saldo awal

Meneliti izin Menguji


rekening kesesuaian
Bendahara saldo awal Menguji kesesuaian saldo Menguji kesesuaian
UP/TUP saldo rekening bank
Meneliti
kepatuhan
Menguji
Bendahara
kesesuaian
dalam
saldo rekening Menguji kesesuaian Menguji kesesuaian
penyetoran
bank penyetoran ke kas negara jumlah uang di brankas
PNBP dan
Pajak
Menguji
Menguji
kesesuaian
kesesuaian
penyetoran
jumlah uang
ke kas Meneliti kepatuhan Bendahara dalam
di brankas Menguji kebenaran perhitungan
negara penyetoran PNBP dan Pajak
Menguji
kebenaran
perhitungan
Meneliti Ijn Rekening
Bendahara
Mekanisme Pembayaran - Giral

Tarik Bayar
CEK Tunai Tunai

SPBy
Transfer ke Rekening
Bilyet
Penerima
Giro
Mekanisme Pembayaran Baru - Internet Banking

Rekening
Bendahara
Pengeluaran/
BPP
Rekam Transaksi Approval
SPBy oleh Penerima
oleh Transaksi oleh
PPK Pembayaran
BP/BPP KPA/PPK

1. Masuk ke internet banking memakai user dan password 1. Masuk ke internet banking memakai user dan password
Maker. Approver/Checker.
2. Mengambil kode konfirmasi untuk dimasukkan ke token.
2. Merekam transaksi sesuai jenis pembayaran yang akan
3. Memperoleh kode otentifikasi dari token untuk meng-
dilaksanakan.
approve transaksi
3. Memberitahukan kepada KPA/PPK atas transaksi yang
4. Memasukkan kode otentifikasi ke internet banking.
telah direkam untuk memperoleh persetujuan (approval). 5. Transaksi berhasil. 75
Mekanisme Pembayaran Baru - Kartu Debit/Kartu Kredit

Rek. Bend.
Pengeluaran/
BPP

SPBy dan SPPR ATM/EDC Penerima


oleh KPA/PPK oleh BP/BPP Pembayaran

1. Pada mekansme kartu debet diperlukan mekanisme tambahan yaitu SPPR


2. SPPR adalah Surat Perintah Pendebitan Rekening yang diterbitkan KPA/PPK
3. Berdasarkan SPBy dan SPPR maka bendahara melakukan pembayaran menggunakan kartu debet (diterbitkan bank
umum) pada ATM/EDC

Anda mungkin juga menyukai