Anda di halaman 1dari 7

A.

Pegkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. SM
Umur : 51 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Baitussalam, Aceh Besar
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Dx. Medis : Pneumonia ec Bakterial

B. Riwayat Kesehatan
1. Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari dan semakin memberat,
batu disertai dahak dan sulit dikeluarkan, nafas terasa berat dan pendek, badan
lemas, nyeri terasa sesekali, terasa nyeri di ulu hati.
2. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pernah di rawat di Rumah Sakit dengan keluhan yang sama.
3. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit yang
sama dengan pasien.

C. Pola fungsional
1. Pola Nutrisi
Sebelum sakit Pasien mengatakan makan 3x sehari, habis l porsi dengan menu
nasi, lauk dan sayur. Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi selama sakit.
Pasien mengatakan mendapatkan diet tinggi protein rendah kalori dari Rumah
Sakit, Pasien menatakan nafsu makan berkurang dari sebelumnya.
2. Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien mengatakan BAB lx/hari di pagi hari dengan konsistensi
berwarna coklat dan bau khas feses. Tidak ada masalah dalam BAB. BAK 4-5
x/hari warna kuning jernih, bau khas urine. Selama sakit pasien mengatakan
selama di Rumah Sakit susah BAB, sudah 2 hari pasien tidak merasa ingin BAB.
BAK ± 5-6 x/hari dengan konsistensi cair warna kuning jernih dan bau khas urine.
3. Pola Istirahat tidur
Sebelum sakit pasien mengatakan tidur malam ± 7-8 jam/hari, pasien mengatakan
tidak pernah tidur siang. Selama sakit pasien mengatakan tidur malam ± 5-6
jam /hari. Pasien tidur siang 4 jam/hari.
4. Pola pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Pasien mengatakan bila sedang sakit selalu periksa ke rumah sakit. Persepsi
mengenai sakit yang diderita pasien mengatakan sudah tau sedikit tentang
penyakit yang diderita.
5. Pola toleransi dan kopin stress
Selama sakit pasien merasa cemas terhadap penyakit yang dideritanya. Bila ada
masalah yang tidak dapat diselesaikan sendiri, pasien akan meminta bantuan
orang lain.
6. Pola hubungan dan peran
Pasien sebagai ibu rumah tangga, perannya tidak dapat dilakukan selama sakit.
Hubungan selama dirawat di rumah sakit tidak ada gangguan, keluarga selalu
menemani pasien.
7. Pola Seksualitas
Pasien sebagai seorang ibu mempunyai 3 orang anak. Pasien tidak mempunyai
penyakit kelamin.
8. Nilai dan kepercayaan
Pola spiritual pasien baik karena pasien mengatakan bahwa sakit itu datangnya
dari Allah dan kita hanya bisa berusaha untuk sembuh. Sebelum sakit pasien
shalat 5 waktu di rumah bersama suami dan anak-anaknya. Selama sakit pasien
tetap shalat Swaktu di tempat tidur.
9. Aktivitas dan latihhan
Sebelum sakit pasien beraktivitas sehari-hari dan memenuhi ADL secara mandiri.
Selama sakit pasien mengatakan sesak nafas bila digunakan untuk beraktivitas.
D. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Sedang
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV
TD: 140/70 mmHg RR: 20x/mnt
N: 84x/mnt T: 36,1°C
d. Pemeriksaan Head to Toe
1. Mata: Konjungtiva tidak anemis, sklera mata normal
2. Hidung: simetris, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan
3. Mulut: tidak mengalami kelainan konginetal, mukosa bibir lembab
4. Telinga : bentuk dan ukuran simetris antara kiri dan kanan tidak ada nyeri
tekan tidak ada serumen
5. Kepala : Bentuk kepala mesocepal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada Iuka
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Lab
Hasil Rujukan
Hb : 13,5 12,0 – 15,0 g/dL
Ht : 42 37 – 47 %
Eritrosit : 5,2 4,2 – 5,4
Leukosit : 11,1 4,5 – 10,5
LED : 38 20 mm/jam
Netrofil batang: 0 2-5
Netrofil Segmen: 54 60-70
Limfosit : 11 20-40

2. Terapi Farmakologgi
Dexametason 1 ap Iv
Furosemid 20s Iv
Omeprazole 40s Iv
Vit C 500s Iv
Curcuma 1 Po
Heparin 500 drip

F. Analisa Data
Data Fokus:
- Pasien mengeluh batuk berdahak
- Pasien mengatakan sesak napas (Dypsnea)
- Pasien tampak susah untuk mengeluarkan dahak saat batuk
- Pasien mengeluh nyeri pada bagian dada
- TD: 140/70mmHg, RR: 20xmnt, N: 84xmnt, T:36°C
Analisa Data

No Data Etiologi Problem


Perubahan mebran Gangguan pertukaran gas
alveolar – kapiler
Data Subjektif
(efek Inflamasi)
- Pasien mengatakan sesak
nafas
- Pasien mengatakan pusing

Data Objektif
1 - RR: 20x/menit
- Pengembangan dada
sejajar, simetris
- Penggunaan otot bantu
pernafasan

Data Subjektif Gangguan pertukaran Intoleransi aktivitas


- Pasien mengatakan sesak gas
nafas bila beraktivitas
2
Data Objektif
- Pasien tampak lemas

Data Subjekti Agen cedera Nyeri Akut


-Pasien mengatakan nyeri infeksius
pada bagian dada
3
Data Objektif
- Skala nyeri 2/Numeric Rating
scale

Dx Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas b/d Perubahan membran alveolar - kapiler (efek
inflamasi)
2. Intoleransi aktivitas b/d gangguan pertukaran gas sekunder
3. Nyeri akut b/d agen cidera infeksius
Rencana Asuhan Keperawatan pada Pasien Pnemonia

Tujuan/Kriteria
Diagnosa
No Evaluasi Intervensi (NIC) Rasional
Keperawatan
Hasil (NOC)
1 Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji frekuensi 1. Manfestasi
pertukaran gas b/d tindakan kedalaman, dan distres
Perubahan keperawatan kemudahan pernapasan
membran alveolar - selama 1x24 jam, bernapas tergantung pada
kapiler (efek pasien akan 2. Observasi warna indikasi derajat
inflamasi) menunjukkan kulit, membran keterlibatan paru
perbaikan mukosa, dan kuku, dan status
Data Subjektif ventlasi dengan catat adanya kesehatan umum
- Pasien sianosis perifer 2. Sianosis kuku
Kriteria Hasil: (kuku0 atau menunjukkan
mengatakan sesak
1. Oksigenasi sianosis sentral vasokontriksi atai
nafas jaringan (sirkumoral) respon tubuh
- Pasien dengan GDA 3. Awasi suhu tubuh terhadap
mengatakan pusing dalam rentang sesuai indikasi. demam/menggigi
normal Bantu tindakan l. Namun
Data Objektif 2. Tidak ada kenyamanan sianosis daun
- Pengembangan gejala distres untuk menurunkan telinga, membran
dada sejajar, pernapasan demam dam mukosa, dan
simetris menggil, misalnya kulit sekitar
- Penggunaan : selimut mulut
otot bantu tambqhan, suhu menujukkan
pernafasan ruangan nyaman, hipoksemia
kompres hangat sistemik
atau dingin. 3. Demam tinggi
4. Tinggikan kepala (umum pada
dan dorong sering pneumonia
mengubah posisi ( bakterial dan
fowler atau influenza) sangat
semifowler), meningkatkan
napas dalam dan kebutuhan
batuk efektif. metabolik dan
5. Berikan terapi kebutuhan
oksigen dengan oksigen dan
benar, misalnya: mengganggu
dengan nasal oksigenasi
prong, masker, seluler
masker venturi 4. Tindakan ini
6. Awasi GDA, nadi meningkatkan
oksimetri inspirasi
maksimal,
menngkatkan
pengeluaran
sekret untuk
memperbaiki
ventilasi
5. Tujuan teratpi
oksigenasi adalah
mempertahankan
PaO2 diatas 60
mmHg. Oksigen
diberikan dengan
metode yang
memberikan
pengiriman tepat
dalam toleransi
pasien
6. Mengevaluasi
prose penyakit
dan meudahkan
terapi paru.
2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1. Evaluasi respon 1. Menetapkan
b/d gangguan tindakan pasien terhadap kemampuan
pertukaran gas keperawatan aktivitas, catat kebutuha pasien
sekunder selama 1x24 jam, laporan dyspnea, dan memudahkan
klien akan peningkatan pilihan intervensi
Data Subjektif menunjukkan kelemahan/kelelah 2. Menurunkan
- Pasien peningkatan an dan perubahan stres dan
mengatakan toleransi TTV selama dan rangsangan
sesak nafas bila terhadap setelah aktivitas berlebihan,
beraktivitas aktivitas, dengan 2. Berikan meningkatkan
lingkungan tenang istirahat
Data Objektif Kriteria Hasil : dan batasi 3. Tirah baring
1. Tidak ada pengunjung dipertahankan
- Konjungtiva
Dyspnea selama fase akut selama fase akut
anemis
2. Tidak ada sesuai indikasi. untuk
- Pasien tampak
kelemahan Dorong menurunkan
lemas
3. TTV dalam penggunaan kebutuhan
batas normal manajemen stres metabolik,
dan pengalih yang menghemat
tepat. energi untuk
3. Jelaskan penyembuhan.
pentingnya Pembatasan
istirahat dan aktivitas
rencanan ditentukan
pengobatan dan dengan respon
perlunya individual pasien
keseimbangan terhadap aktivitas
aktivitas dan dan perbaikan
istirahat kegagalan
4. Bantu pasien pernapasan
memilih posisi 4. Pasien mungkin
nyaman untuk nyaman dengan
istirahat/tidur kepala tinggi,
5. Bantu aktivitas tidur dikursi atau
perawatan diri menunduk ke
yang diperlukan. depan meja atau
Berikan kemajuan bantal
peningkatan 5. Meminimalkan
aktivitas selama kelelahan dan
fase penumbuhan. membantu
keseimbangan
suplai dan
kebutuhan
oksigen

3 Nyeri Akut b/d Agen Setelah dilakukan


cidera infeksius. tindakan keperawatan
selama 1x24 jam, klien
Data Subjektif: akan:
- Pasien mengatakan - Nyeri hilang
Nyeri di dada
- Skala nyeri 2 Kriteria hasil:
1. Skala nyeri 0

Anda mungkin juga menyukai