Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BLOK KELUHAN SISTEM SENSORIS DAN INTEGUMENTUM


DIVISI MIKROBIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

NAMA : SALSABILA QOTHRUNNADA


NIM : 1910911220045
KELOMPOK : 18
JUDUL PRAKTIKUM : PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI BACILLUS DAN
MYCOBACTERIUM LEPRAE
MNAMA ASISTEN PRAKTIKUM : NURSIFA NADYA
ALAT DAN BAHAN :
- Isolat Bacillus anthracis. pada media LAD dan semi solid
- Isolat Mycobacterium leprae. pada media Lewnstein Jensen.
- Objek dan cover glass.
- Ose
- Mikroskop
- Lampu spritus.

CARA KERJA :
1. Pemeriksaan sampel isolat Bacillus sp.
5.1.1.1. Membuat preparat dan pengecatan Gram (dibuat seperti cara kerja pewarnaan Gram).
- Hasil pengecatan tampak basil besar, berwarna ungu.
5.1.1.2. Membuat pengecatan spora (dibuat seperti cara kerja pengecatan spora)
5.1.1.3. Identifikasi ciri koloni:
- Pada media agar darah : koloni putih abu-abu, non-hemolitik, tekstur kasar (ground glass
appereance)
- Pada media Semi Solid : non motile
2. Pemeriksaan Sampel Mycobacterium leprae
• Sampel : Lesi paling aktif (hindari wajah. Minimal 3 tempat (lesi paling aktif dan kedua
cuping telinga  Dibuat kerokan dermis dengan scalpel  Pengecatan Zeihl Neelsen.
Indeks Bakteri:
• Kepadatan BTA perlapangan pandang tanpa membedakan keutuhan BTA.
• Dinyatakan sebagai indeks rerata 0-6.
Indeks Morfologis:
• Proporsi antara BTA solid dibagi dengan BTA solid dan non solid kali 100%
• Dinyatakan sebagai presentase.
Cara Kerja :
- Sampel dibuat preparat dengan pengecatan Ziehl Nellsen (seperti cara kerja pengecatan basil
tahan asam dengan metode Ziehl Nellsen).
- Dihitung indeks BTA.
- Dilihat bentuk dan warna bakteri. Bakteri tampak berbentuk basil halus, berwarna merah.

HASIL PRAKTIKUM

1. Pemeriksaan Sampel Isolat Bacillus sp.


Gambar Keterangan Gambar

Pewarnaan Gram Hasil pewarnaan gram tampak


basil besar, berwarna ungu yang
memiliki arti bakteri gram positif
berbentuk batang

Pewarnaan Hasil pewarnaan klein tampak


Klein bakteri basil warna biru dengan
ditutupi warna merah dimana
memilliki arti bakteri basil yang
menghasilkan spora (spora
ditunjukkan warna merah)

Ciri Koloni Pada media agar darah tampak


koloni putih abu-abu, non-
hemolitik, tekstur kasar (ground
glass appereance)

2. Pemeriksaan Sampel Mycobacterium leprae


Gambar Keterangan Gambar

Pewarnaan Ziehl Neelsen Hasil pewarnaan Ziehl Neelsen


menunjukkan bakteri basil bewarna
merah dimana memiliki arti bakteri
basil tahan asam (BTA)

Indeks BTA :
Indeks BTA pada gambar diatas adalah 4+ (bila 11-100 BTA rata-rata dalam 1 lapang
pandang) karena ditemukan 14 BTA dalam satu lapang pandang
PEMBAHASAN

Mycobacterium Leprae adalah penyebab penyakit kusta pada manusia dan menyerang
sistem saraf tepi, kulit, mukosa hidung, otot, tulang, dan testis. Bakteri ini merupakan
obligat intrasel dan dapat hidup di luar tubuh selama 2-9 hari. M. leprae dianggap hidup
apabila tubuhnya utuh, namun apabila tubuhnya sudah nonsolid atau fragmented maka
kuman itu telah mati. Dalam klinis, penyakit kusta dikenal dalam berbagai bentuk. Pertama,
ada bentuk LL atau Leprom yang merupakan bentuk polar yang stabil, dan respon
selulernya nol. Selanjutnya adalah bentuk TT atau tuberkuloid yang stabil, namun respons
selulernya berlebihan sehingga merusak jaringan saraf. Selain kedua bentuk tersebut, ada
bentuk BB atau borderline, yaitu campuran antara LL dengan TT, BT, atau BL.1 Bakteri ini
berbentuk basil tahan asam yang dapat ditemukan pada serpihan kulit atau membran
mukosa. Penyakit lepra yang disebabkan terbagi menjadi dua tipe utama, yaitu leromatosa
dan tuberkuloid. Pada tipe lepromatosa, penyakit berjalan progresif dan ganas, dengan lesi
kulit nodular, bakteremia terus menerus, dan uji kulit lepromin negatif. Sedangkan pada tipe
tuberkuloid, penyakit berjalan jinak dan tidak progresif, dengan lesi kulit makular, serta uji
lepromin positif. Diagnosis penyakit ini dapat melalui pengerokan kulit atau mukosa nasal
lalu digoreskan pada slide dan diwarnai dengan teknik Ziehl-Neelsen.2 Bakteri ini
menyerang makrofag dan juga schwan cell. Suhu yang dibutuhkan oleh bakteri ini untuk
bertahan hidup ialah 27-30 derajat celcius sehingga inilah sebabnya mengapa insiden
penyakit ini banyak di area permukaan seperti kulit, saraf perifer, testis, dan sistem
pernapasan atas.3 Bacillus anthracis merupakan penyebab penyakit anthrax. Kuman ini
ditemukan pada penyakit zoonosis, infeksi hewan ternak seperti babi, lembu, kambing.
Bakteri ini keluar melalui feses, urin, maupun saliva binatang yang terinfeksi lalu bertahan
hidup dalam bentuk spora. Ketika menginfeksi manusia, bakteri ini dapat menyebabkan
penyakit, tempatnya pun berbeda-beda, diantaranya adalah kulit, paru-paru, usus, dan
selaput otak (setelah bakteremia). Ketika menginfeksi kulit, kuman ini menyebabkan
terbentuknya Malignan pustule dan dapat berkembang menjadi toksemia. Peternak atau
pekerja rumah pemotongan hewan adalah orang-orang dengan resiko tinggi terpapar bakteri
ini. B. anthracis berbentuk batamg dan bersifat gram positif.1 Virulensi B. antracis
ditentukan oleh dua plas virulensi, PXO1 dan PXO2, yang dapat ditargetkan oleh PCR
tertentu. Plasmid PXO1 mengkodekan untuk dua racun biner: faktor mematikan (LF) dan
faktor edema (EF) dan subunit adhesi yang disebut antigen pelindung (PA) yang umum
untuk faktor mematikan dan faktor edema.4
DAFTAR PUSTAKA

1. STAF PENGAJAR BAGIAN MIKROBIOLOGI FK UI. Buku Ajar Mikrobiologi


Kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher; 2010.
2. Jawetz, Melnick, Adelberg’s. Medical Microbiology. 28 th Ed. New York : McGraw
Hill Medical;2010
3. Lastoria, JC, Abreu, MAMM. Leprosy: review of the epidemiological, clinical, and
etiopathogenic aspects - Part 1. An Bras Dermatol. 2014; 89(2): 205–218.
4. Alameh, S, et al. Anthrax toxin component, Protective Antigen, protects insects from
bacterial infections. PLoSPathog. 2020; 16(8)

LEMBAR PENGESAHAN

Banjarmasin, 29 April 2021


Asisten Praktikum Praktikan

Nursifa Nadya Salsabila Qothrunnada


NIM. 1810911320011 NIM. 1910911220045
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai