Avo Meter Word1
Avo Meter Word1
Pengantar
AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat
membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat, Tetapi sebelum
mempergunakannya, para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis AVO
meter dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi salah pakai dan akan
merusakkan AVO meter tersebut.
Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan lainnya, tetapi ada
beberapa kesamaan dalam hal operasionalnya, misal sumber
tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC dan probe/kabel
penyidik warna merah dan hitam.
Mengukur Tegangan AC
- Atur posisi selector pada posisi batas ukur yang lebih tinggi dari
arus yang akan diukur, batas ukur dapat dipilih yang paling
tinggi agar tidak merusak meter. Pengaruh pemilihan batas ukur
yang terlalu jauh dari arus yang akan diukur hanya
mengakibatkan pembacaan yang kurang akurat.
Mengukur Resistansi
- Pilih batas ukur (range) apakah : x1, x10, x100, atau x1000
(sesuaikan dengan nilai resistor)
Jenis AVO meter
Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan lainnya, tetapi ada beberapa kesamaan
dalam hal operasionalnya, misal sumber tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC
dan probe/kabel penyidik warna merah dan hitam.
Avo meter Digital Avo meter Analog
Pada AVO meter digital, hasil pengukuran dapat terbaca langsung berupa angka-angka
(digit), sedangkan AVO meter analog tampilannya menggunakan pergerakan jarum
untuk menunjukkan skala. Sehingga untuk memperoleh hasil ukur, harus dibaca
berdasarkan range atau divisi. AVO meter analog lebih umum digunakan karena
harganya lebih murah dari pada jenis AVO meter digital. Namun ada juga mereka yang
memilih AVO meter analog karena kegemaran belaka.
Jarum dipasang pada kumparan penggerak (moving coil) sehingga dapat
bergerak-gerak berdasarkan arus yang masuk kedalam moving coil. Jarum
berfungsi untuk menunjukkan besaran arus, tegangan dan Resistensi yang
terukur dimana akan bergerak dan berhenti pada skala yang sesuai dengan
besaran yang diukur.
3. Selector Switch (saklar pemilih)
digunakan untuk menentukan batas ukur
apakah :1.5, 5, 10, 50, 150, 500 serta
digunakan utnuk memilih fungsi
pengukuran, apakah ingin mengukur Arus
(A) ataukah Tegangan AC(V˜), tegangan
DC (V=), ataukah akan memiliki
Resistensi
2. Pilihlah batas ukur (1.5, 5, 10, 50, 150, 500). Dimana harus dipilih batas yang
sama atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur. Misalkan tegangan yang
akan diukur 6.5V, maka batas ukur yang harus dipilih adalah 10V.
Tidak boleh memilih batas yang lebih kecil, karena jarum penunjuk akan
bergerak melewati batas maksimum dan dapat merusak moving coil.
4. Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti. Cara yang
paling tepat dalam membaca adalah secara tegak lurus dimana jarum harus
tampak satu garis dengan bayangan jarum pada cermin pemantul, agar tidak
terjadi kesalahan baca (parallax)
Mengukur Tegangan AC
2.
Pilihlah batas ukur (1, 3, 10, 30, 100 at au 300). Batas ukur yang dipilih harus
yang sama atau lebih b esar dari tegangan yang akan diukur, Misalkan tegangan
yang aka n diukur 220V, maka batas ukur yang harus dipilih adalah 300V.Tidak
boleh memilih batas yang lebih kecil, karena jarum penu njuk akan bergerak
melewati batas maksimum dan dapat merusak moving coil.
4. Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti. Cara yang
paling tepat dalam membaca adalah secara tegak lurus dimana jarum harus
tampak satu garis dengan bayangan jarum pada cermin pemantul, agar tidak
terjadi kesalahan baca (parallax)
-
Atur posisi selector pada posisi batas ukur yang lebih tinggi dari arus yang akan
diukur, batas ukur dapat dipilih yang paling tinggi agar tidak merusak meter.
Pengaruh pemilihan batas ukur yang terlalu jauh dari arus yang akan diukur
hanya mengakibatkan pembacaan yang kurang akurat.
-
Hubungkan kabel secara seri dengan beban. Beban dapat diserie pada kabel
negative atau pada kabel positif (sesuai gambar).
Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik, maka meter akan bergerak
kekiri.
- Baca penunjukan arus pada papan skala arus DC (A=) sesuai posisi jarum.
Mengukur Resistansi
Misalkan sebuah resistor mempunyai kode warna : coklat, hitam, merah dan
toleransi emas artinya resistor tersebut mempunyai nilai resistansi sebesar 1000
ohm dengan toleransi 5%, maksudnya resistor tersebut masih dikatakan baik bila
setelah diukur nilainya masih diantara +/- 5% dari 1000 ohm, atau antara 950
sampai 1050 ohm.
- Pilih batas ukur (range) apakah : x1, x10, x100, atau x1000 (sesuaikan dengan
nilai resistor)
- Terlebih dahulu, hubung singkat kabel penyidik agar jarum meter bergerak
kearah kekanan dan dapat diatur supaya menunjukkan pada skala maksimum
dengan memutar tombol Zero Adjust, maksudnya agar pembacaan meter dapat /
sesuai dengan skala dan range yang dipakai.
- Baca papan skala sesuai dimana jarum meter berhenti, dan kalikan pembacaan
dengan batas ukur. Misalnya jarum menunjukkan pada skala 10 dan batas ukur
menggunakan x 100, maka nilai resistor tersebut adalam 1000 ohm.