Pengaruh Perceived Service Quality Terhadap Repurchase Dan Customer Satisfaction Sebagai Variabel Intervening Pada Fast Food Restaurant Di Surabaya
Pengaruh Perceived Service Quality Terhadap Repurchase Dan Customer Satisfaction Sebagai Variabel Intervening Pada Fast Food Restaurant Di Surabaya
77─83
ISSN 1907-235X / e-ISSN 2597-615X
Jocellynne Saintz
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra, Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: jocellynne97@gmail.com
Abstrak:Penelitian ini membahas pengaruh Perceived service quality terhadap Repurchase dan customer satisfaction
sebagai variabel intervening di Fast food restaurant. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden pelanggan Fast food
restaurant yang pernah melakukan transaksi dalam enam bulan terakhir. Pengukuran dilakukan dari variabel
Perceivedservice quality(X1) dengan indikator Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, Tangible, variabel customer
satisfaction (Y1) dengan indikator Fulfillment, Pleasure, Ambivalence, sedangkan Repurchase (Z1) memiliki indikator
Interest, Pleasure-based value, Sign value, Risk probability, dan Risk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perceived
service quality berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction; (2) Perceivedservice quality berpengaruh signifikan
terhadap Repurchase; (3) Customer satisfaction berpengaruh signifikan terhadap Repurchase.
Abstract:The purpose of this research aims to analyze the effects of Perceived Service Quality towards Repurchase with
Customer Satisfaction as an intervening variabel inFast food restaurant. This research was conducted by distributing
questionnaires to 100 respondents who were customers of Fast food restaurants who had made transactions in the last six
month. This research use the Perceived service quality (X1) variable with the indicators Reliability, Responsiveness,
Assurance, Empathy, Tangible, Customer satisfaction variable (Y1) with the indicators Fulfillment, Pleasure, Ambivalance,
Repurchase variable (Z1) with the indicators Interest, Pleasure-based value, Sign value, Risk Pribability, dan Risk. The
results show: (1) Perceived service quality influence significantly effect customer satisfaction; (2) Perceived service quality
affect significantly effect repurchase; (3) customer satisfaction has a significant impact on repurchase.
77
78 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 12, NO. 2, OKTOBER 2018: 77─83
restoran tersebut. Adanya rasa kepuasaan inilah yang harapan pelanggan dan realisasi layanan” Gerson
menjadi dasar adanya pembelian kembali. (2004, p. 5). Dengan adanya definisi ini dapat disim-
Melihat adanya globalisasi yang terjadi, dan pulkan bahwa kepuasaan pelanggan akan muncul jika
banyaknya budaya-budaya asing yang masuk ke harapannya dapat dipenuhi melalui pelayanan yang
Indonesia, membuat masyarakat Indonesia menerima baik. Jika keinginan dan kebutuhan pelanggan dapat
dengan baik hal-hal tersebut. Dengan adanya feno- terpenuhi maka dengan sendirinya kepuasaan pelang-
mena ini, peneliti ingin melihat apa penyebab masya- gan akan muncul.
rakat untuk melakukan pembelian kembali dalam Menurut Arnould et al., 2004 customer satisfac-
mengkonsumsi makanan di Fast food restaurant. tion dapat diukur dari dimensi-dimensi berikut ini:
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perma- 1. Fulfillment
salahan yang ditimbulkan adalah apakah Perceived 2. Pleasure
service quality mempunyai pengaruh yang positif 3. Ambivalence
terhadap Repurchase dan Customer satisfaction se-
bagai variabel interveningnya. Repurchase
Menurut Meuraxa (2008) pembelian ulang atau
LANDASAN TEORI
repurchase adalah pembelian yang berkelanjutan atas
suatu produk sebagai hasil dari evaluasi konsumen
Perceived Service Quality
terhadap pengalaman konsumsi dan menghasilkan
Hanif Mauludin (2004) mendefinisikan “kualitas keputusan untuk menggunakannya secara teratur.
pelayanan sebagai hasil persepsi dari perbandingan Guthrie dan Kim (2009) mengukur keterlibatan
antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual konsumen kedalam lima dimensi sebagai berikut:
pelayanan” dengan kata lain ada dua faktor utama 1. Interest
yang mempengaruhi, yaitu expected service (yang 2. Pleasure-based value
diharapkan) dan perceived service (yang didapatkan). 3. Sign value
(Kotler, 2006, p. 139). Melalui pengertian diatas dapat 4. Risk probability
disimpulkan bahwa Perceived quality merupakan 5. Risk
persepsi yang ditentukan secara objektif. Persepsi
pelanggan juga melibatkan apa yang penting bagi ModelPenelitian
Model Penelitian
pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepen-
tingan yang berbeda-beda terhadap suatu jasa atau Customer
produk. H1
Satisfaction
H3
Parasuraman (1988) mengungkapkan bahwa
terdapat lima dimensi dari kualitas layanan, yaitu:
1. Tangibles Perceived
Repurchas
Service Quality
2. Reliability H2 e
3. Responsiveness
4. Assurance Gambar 1. Model Penelitian Gambar 1: Model Penelitian
5. Empathy
Hipotesa
Customer Satisfaction
H1: Terdapat pengaruh perceived service quality
Customer satisfaction telah diakui dalam ilmu
pada customer satisfaction di Fast food restau-
pemasaran dan telah dipraktekan sebagai salah satu
rant
tujuan utama dari aktivitas-aktivitas bisnis (Wang, Y.
H2: Terdapat pengaruh perceived service quality
and Lo, HP., 2002). Maka, dapat disimpulkan bahwa
pada repurchase di Fast food restaurant
kepuasaan pelanggan merupakan elemen penting dari
H3: Terdapat pengaruh customer satisfaction pada
tujuan berbisnis, karena kepuasaan pelanggan akan
repurchase di Fast food restaurant
membawakan banyak efek yang menguntungkan
dalam jangka panjang. “Kepuasaan pelanggan didefi-
METODOLOGI PENELITIAN
nisikan sebagai kondisi terpenuhinya semua kebutuh-
an sesuai dengan harapan ketika mengkonsumsi
sebuah produk.Berdasarkan pendapat ini, dapat di- Populasi
jelaskan bahwa terdapat dua komponen utama untuk Menurut Cooper Emory (1996, p. 214), “popu-
menciptakan sebuah kepuasaan pada pelanggan, yaitu lasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita
Saintz:Pengaruh Perceived Service Quality Terhadap Repurchase dan Customer Satisfaction 79
sehingga mampu digunakan sebagai kesimpulan dari Pernyataan Z1.01 memiliki mean sebesar 4.25
hasil kuisioner yang sudah disebarkan selama pene- dan standar deviasi sebesar 0.766 yang dimana hal ini
litian ini. membuktikan bahwa pelanggan tertarik untuk me-
lakukan pembelian kembali terhadap varian produk
ANALISA DAN PEMBAHASAN Fast food restaurant.
perceived service quality berpengaruh signifikan ter- nuhi harapan pelanggan maka akan membentuk suatu
hadap repurchase. T-statistic pada customer satisfac- hasil evaluasi dari konsumen yang nantinya dapat
tion terhadap repurchase menunjukan 5.960 yang memberikan efek secara positif dan negatif dalam
artinya customer satisfaction berpengaruh signifikan waktu jangka panjang.
terhadap repurchase.
Perceived Service Quality terhadap Repurchase
PEMBAHASAN
Penelitian ini memiliki hasil bahwa perceived
Perceived Service Quality terhadap Customer Satis- service quality Fast food restaurant memiliki peng-
faction aruh terhadap repurchase secara signifikan dengan
nilai uji T-statistic > 1.96, yaitu 2.989.
Penelitian ini mempunyai hasil bahwa Perceived Penelitian ini mempunyai hasil yang menunjuk-
service quality Fast food restaurant memiliki peng- kan bahwa bahwa perceived service quality mempu-
aruh yang signifikan terhadap customer satisfaction nyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap
dengan nilai uji T-statistic > 1.96, yaitu 17.570. repurchase, dimana hal ini sesuai dengan teori-teori
Penelitian ini mempunyai hasil yang menunjuk- yang ada bahwa salah satu elemen penting yang
kan bahwa bahwa perceived service quality mem- membuat konsumen melakukan pembelian kembali
punyai pengaruh yang signifikan terhadap emotional adalah ketika konsumen mempunyai persepsi yang
satisfaction, dimana hasil ini sesuai dengan teori-teori baik mengenai kualitas layanan brand tersebut. Ada-
yang sudah ada, bahwa semakin baik dan berkualitas nya keputusan pembelian kembali oleh pelanggan
service atau jasa yang diberikan maka semakin tinggi bisa disebabkan dengan adanya persepsi yang kuat
juga tingkat kepuasaan konsumen yang didapat. Hasil dan baik yang telah dievaluasi oleh pelanggan pada
penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan pembelian pertama, yang kemudian bisa menjadi
penelitian yang dilakukan oleh Saif Ullah Malik dasar keputusan pembelian selanjutnya dan dapat
(2012) yang dimana penelitiannya menyatakan memberikan dampak positif lainnya kepada restoran
bahwa persepsi kualitas layanan berpegaruh secara tersebut. Konsumen harus mempunyai persepsi yang
signifikan dan positif terhadap kepuasaan pelanggan. baik mengenai brand yang dicobanya, karena jika
Dimana Saif Ullah Malik juga berpendapat bahwa konsumen memiliki persepsi dan pengalaman yang
jika ingin meningkatkan kepuasaan pelanggan, maka baik maka konsumen akan dengan mudah melakukan
hal yang perlu dievaluasi adalah dengan terus pembelian kembali secara terus menerus dan dapat
mempertahankan kualitas jasa atau layanan yang menjadi alat promosi secara gratis bagi perusahaan.
diberikan atau bahkan harus selalu ditingkatkan agar Hasil penelitian ini mempunyai hasil yang sesuai
dapat membentuk dan mempengaruhi persepsi dengan pendapat oleh (Meirani Harsani, Anfas, 2015)
pelanggan mengenai kualitas kinerja layanan yang (Dr. Mohammad Reza Ebrahimi, Sara Tootoonkavan,
baik sehingga dapat berkorelasi dengan tingkat 2014) dimana persepsi kualitas layanan pelanggan
kepuasaan pelaggan. yang baik mempunyai hubungan yang berpengaruh
Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan dan dalam membuat pengambilan keputusan pembelian
disimpulkan bahwa persepsi kualitas layanan yang kembali. Dengan adanya evaluasi oleh konsumen,
dimiiki konsumen terhadap Fast food restaurant maka persepsi yang tertanam pada konsumen baik
memiliki pengaruh yang besar dalam membangun positif maupun negatif akan membantu konsumen
tingkat kepuasaan pelanggan. Dengan adanya kualitas dalam mengingat pengalaman baik yang pernah
layanan yang baik dan dapat memenuhi harapan dan terjadi dan dirasakan sebelumnya, sehingga peng-
ekspektasi mereka, sebuah restoran dapat menimbul- alaman dan persepi pelanggan akan menjadi dasar
kan persepsi yang baik dari konsumen, oleh karena itu adanya keputusan pembelian kembali atau bahkan
persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa dan tidak akan ada pembelian selanjutnya dari konsumen.
layanan memiliki pengaruh yang signifikan dan dapat Oleh karena itu kualitas layanan harus diberikan
mempengaruhi kepuasaan pelanggan untuk menjadi sebaik mungkin kepada pelanggan karena tanpa kita
dasar adanya keputusan pembelian kembali bahkan sadari semakin banyak pesaing yang muncul yang
menjadi pelanggan setia. Persepsi kualitas layanan bisa menjadi pilihan dari konsumen dalam ber-
merupakan tahap awal dalam sebuah proses pem- transaksi, sehingga konsumen akan memilih untuk
belian. Setelah adanya tahap percobaan atau pem- bertransaksi dengan restoran yang dapat memenuhi
belian pertama, maka konsumen akan memahami harapan dan yang sesuai antara biaya yang dibayar-
dengan baik atau mengevaluasi apakah restoran ter- kan dan manfaat yang diterimanya.
sebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya Dalam membangun sebuah persepsi kualitas
sesuai dengan ekpektasi. Jika restoran dapat meme- layanan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
82 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 12, NO. 2, OKTOBER 2018: 77─83
Fast food restaurant, seperti bangunan restoran yang bahkan bisa menjadi pelanggan setia Fast food res-
dapat menarik konsumen untuk datang dan mencoba, taurant.
keadaan interior yang nyaman, pencahayaan terang
dan bersih yang bisa membuat konsumen betah untuk KESIMPULAN DAN SARAN
makan dan merasa aman akan kualitas kebersihannya,
kerapian karyawan Fast food restaurant yang harus Kesimpulan
selalu rapi sehingga lebih enak untuk dilihat dan Penelitian diatas dapat dilihat bahwa variabel-
kualitas makanan dan minuman yang ditawarkan variabel tersebut memiliki pengaruh antara satu
harus sesuai dengan harga yang ditawarkan, sehingga dengan variabel lainnya.Perceived service quality
sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen. terhadap customer satisfaction, perceived service qua-
lity terhadap repurchase, dan customer satisfaction
Customer Satisfaction terhadap Repurchase terhadap repurchase.
Penelitian ini memiliki hasil bahwa Customer Seluruh variabel ini menunjukan suatu penga-
satisfaction memiliki pengaruh yang signifikan ter- ruh, berdasarkan path coefficient menunjukan bahwa
hadap repurchase karena nilai uji T-statistic yang dalam penelitian ini customer satisfaction memper-
kuat hubungan antara variabel independen yang
didapat > 1,96, yaitu 5.960.
merupakan perceived service quality terhadap varia-
Penelitian ini mempunyai hasil yang menunjuk-
bel dependen yang merupakan repurchase. Hubung-
kan bahwa bahwa customer satisfaction mempunyai
an antara variabel independen dengan dependen
pengaruh yang signifikan dan positif terhadap repur- dihubungkan melalui variabel intervening.
chase, dimana hal ini sesuai dengan hasil penelitian
yang sudah ada bahwa salah satu elemen yang Saran
membuat konsumen melakukan pembelian kembali
adalah ketika konsumen merasa puas terhadap brand Untuk menjaga adanya pembelian kembali oleh
tersebut. Hasil penelitian ini mempunyai hasil yang konsumen, maka Fast food restaurant perlu lebih
sesuai dengan pendapat oleh (Meirani Harsani, Anfas, menjaga persepsi kualitas layanan dengan cara
2015) dimana adanya keputusan pembelian kemballi menjaga kualitas makanan dari bahan makanan dan
para pelanggan dipengaruhi dan didasari oleh adanya kebersihan peralatan makanan yang digunakan agar
hasil evaluasi pelanggan pada pembelian sebelumnya kualitasnya dapat dipertahankan bahkan dapat diting-
yang terbentuk menjadi persepsi kualitas layanan katkan. Selain itu Fast food restaurant juga hendaknya
pelanggan, dimana persepsi yang ada adalah sebuah menjaga fasilitas dan kondisi fisik restoran seperti
gambaran dari kepuasaan konsumen dan pelanggan, mendekorasi interior sesuai dengan event-event
yang bisa menjadi dasar adanya keputusan pembelian tertentu, tujuannya adalah agar pelanggan mendapat
kembali bahkan seterusnya. Kualitas layanan yang suasana baru.
diberikan kepada pelanggan untuk dirasakan ketika Selain kondisi fisik baik interior maupun ekste-
pembelian pertama atau sebelumnya dapat menjadi rior, kualitas dan kemampuan karyawan juga harus
dasar terbentuknya kepuasan dan dapat mempenga- ditingkatkan dengan cara mengikutsertakan karyawan
ruhi secara langsung keputusan untuk melakukan dalam pelatihan agar dapat meningkatkan ketrampilan
pembelian kembali. agar kemampuan bekerja mereka dapat lebih baik lagi
Dalam penelitian ini dapat dibuktikan dan dalam melayani konsumen.
disimpulkan bahwa Fast food restaurant dapat mem-
berikan kualitas layanan yang sesuai dengan harapan DAFTAR PUSTAKA
pelanggan, karena menurut data yang ada bahwa
ternyata hampir seluruh konsumen merasa puas Abdillah, W., & Hartono, J. (2015). Partial Least
terhadap restoran tersebut dalam pemenuhan kebutuh- Square (PLS) – Alternatif Structural Equation
an dan keinginan dari pelanggan. Setelah pelanggan Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis
mendapatkan kebutuhan makanan dan minuman (Cetakan 1). Yogyakarta: Penerbit Andi.
sesuai dengan keinginan mereka, maka pelanggan Arnould, E., Price, L., & Zinkhan, G. (2004). Consu-
akan membentuk rasa puas tersebut karena terpenuhi- mer 2nd ed. Boston, Massachusetts: The
nya kebutuhan dan keinginanya. Dewasa ini, men- McGraw-Hill Companies.
ciptakan kepuasaan pelanggan merupakan hal yang Cooper dan Emory, (1996). Metode Penelitian Bisnis,
harus diperhatikan oleh perusahaan. Karena ketika Jakarta: Erlangga.
konsumen merasa puas terhadap brand tersebut maka Gerson, R. F. (2004). Mengukur Kepuasan Pelang-
akan memberikan dampak yang sangat baik dalam gan. Jakarta:PPM.
berbagai hal, seperti adanya keputusan pembelian Guthrie, M., dan Kim, S. (2009), The Relationship
kembali, promosi secara gratis melalui word of mouth BetweenConsumer Involment and Brand per-
Saintz:Pengaruh Perceived Service Quality Terhadap Repurchase dan Customer Satisfaction 83