Anda di halaman 1dari 23

KONSTITUSI

Kelompok 3
P. Tata Busana 19 B
Welcom To Our
Persentation
Our team
Fitrya Poetri Rahmatika Yona Lian
Rahmah Ningsih Prasasti Indria
Pembahasan
Melalui kehidupan bernegara dengan
pemerintahan yang ada didalamnya, masyarakat
ingin mewujudkan tujuan-tujuan tertentu seperti
terwujudnya ketentraman, ketertiban, dan
A. Pendahuluan kesejahteraan masyarakat. Tanpa melalui
organisasi negara kondisi masyarakat yang
semacam itu sulit untuk diwujudkan, karena tidak
ada pemerintahan yang mengatur kehidupan
mereka bersama.
Aturan yang paling tinggi tingkatannya
dalam suatu Negara dinamakan konstitusi atau
sering disebut dengan undang-undang dasar.
B. Konsep Negara
Negara adalah suatu organisasi tertinggi yang mempunyai wewenang untuk
mengatur bahkan dapat memaksa perihal yang menyangkut kepentingan orang
banyak serta mempunyai kewajiban-kewajiban untuk melindungi dan
mensejahterakan masyarakatnya.
C. Unsur-Unsur
Negara

Menurut Dikdik B. Arif (20 92-95) unsur-unsur terbentuknya negara


sebagai berikut :
1. Unsur Konstitutif
2. Unsur Deklaratif
1. Unsur Konstitutif

• Unsur konstitutif adalah unsur pembentuk
• yang harus dipenuhi agar terbentuk
• negara. Unsur ini terdiri atas rakyat,
• wilayah dan pemerintah yang berdaulat


2.Unsur Unsur deklaratif adalah unsur yang sifatnya

Deklaratif menyatakan, bukan mutlak harus dipenuhi.


Unsur ini terdiri atas tujuan negara, adanya
konstitusi, dan pengakuan dari negara lain.
1. Teori Ketuhanan

D.Teori Penganut teori ini adalah F.Y. Stahl, Kranenburg, Thomas Aquino, Haller, dan Agustinus.
Lewat teori ini, para ahli berpendapat bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan.
So, terbentuknya suatu negara juga bisa terjadi atas kehendak Tuhan. Bukti nyata teori

Terbentuknya
ini dapat dilihat dalam kalimat 'by the Greece of God' (dengan rahmat Tuhan) pada
undang-undang dasar suatu negara, seperti Pembukaan UUD 1945.

2. Teori Kekuasaan

Negara Nah, yang ini beda dari teori pertama. Kalau menurut para ahli yang mendukung hal ini,
negara bisa terbentuk karena adanya kekuasaan. Kekuasaan berarti perjuangan hidup
yang terkuat, memaksakan kemauannya kepada yang lemah. Kekuasaan yang dimaksud
ada 2, yaitu fisik dan ekonomi.
3. Teori Perjanjian

D.Teori Menurut teori ini, negara bisa ada karena


perjanjian masyarakat. Semua warga
Terbentuknya mengadakan perjanjian untuk mendirikan
suatu organisasi yang melindungi dan
Negara menjamin kelangsungan hidup bersama. So,
nggak ada paksaan untuk bernegara dalam
teori ini. Penganut teori ini adalah Thomas
Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan
Montesquieu.
D. Teori Terbentuknya
Negara
4. Teori Hukum Alam
Pada teori ini, negara dianggap terjadi karena faktor alamiah, sama seperti waktu seseorang lahir atau meninggal. Negara terjadi secara
alamiah dengan bersumber dari manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki kecenderungan berkumpul dan saling berhubungan
untuk mencapai kebutuhan hidupnya. Penganut teori ini adalah Plato, Aristoteles, Agustinus, dan Thomas Aquino.

5. Teori Kedaulatan
Ada 2 sub-teori yang berhubungan dengan kedaulatan, yaitu:
a. Teori kedaulatan negara, yaitu negara memegang kekuasaantertinggi untuk menciptakan hukum demi mengatur kepentingan rakyat.
Penganut teori ini adalah Paul Laband dan Jellinek.
b. Teori kedaulatan hukum, yaitu hukum memegang peranan tertinggi dan kedudukannya lebih tinggi dari negara. Penganut teori ini
adalah Krabbe.
E. Sifat Negara
Secara umum, setiap negara memiliki sifat
memaksa, memonopoli, dan sifat mencakup semua
(Budiardjo, 2008: 50).
1. Sifat memaksa
2. Sifat memonopoli
3. Sifat mencakup semua
Fungsi yang secara umum pasti dimiliki oleh setiap negara
dewasa ini sebagaimana dikemukakan oleh Miriam Budiardjo
(2001: 46) adalah :
F. Tujuan dan • Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama
dan mencegah bentrokan-bentrokan yang terjadi dalam

Fungsi masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban.


• Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

Negara • Pertahanan. Hal ini diperlukan untuk menjaga


kemungkinan serangan dari luar. Untuk itu negara
dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.
• Menegakkan keadilan. Hal ini dilaksanakan melałui badan-
badan peraditan
G. Pengertian
konstitusi yaitu seperangkat aturan
atau hukum yang berisi ketentuan Konstitusi
tentanng bagaimana pemerintah
dijalankan. Oleh karena tu aturan
atau hukum yang terdapat dalam
konstitusi mengatur hal-hal yang
sangat mendasar dari suatu negara,
maka konstitusi dapat dikatakan
sebagai aturan atau hukum dasar
yang dijadikan pedoman dalam
penyelenggara suatu negara.
H. Kedudukan Konstitusi

1. Konstitusi sesebagai hukum dasar, karena ia berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal
yang mendasar dalam kehidupan suatu negara.
2. Konstitusi sebagai hukum tertinggi, artinya bahwa aturan-aturan yang terdapat dalam
konstitusi, secara hierarki mempunyai kedudukan lebih tinggi terhadap aturan-aturan
lainnya, sehingga aturan-aturan yang lain harus sesuai dengan undang-undang dasar.
I.Tujuan dan Menurut Jimly Asshiddiqie (winarno, 2008) konstitusi memiliki beberapa
fungsi sebagai berikut:

fungsi
• Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan negara.
• Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.
• Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antara organ dengan warga negara.
konstitusi • Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara
ataupun kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara.

• Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang


asli kepada organ negara.
• Fungsi simbolik yaitu sebagai sarana pemersatu.
• Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan
• Fungsi simbolik sebagai pusat upacara.
• Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat, baik dalam arti sempit
yaitu bidang politik dan dalam arti luas mencakup bidang sosial.
• Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan mmasyarakkat baik
dalam arti sempit maupun dalam arti luas.
Di dalam sebuah negara akan terdapat bermacam-macam paturan yang harus ditaati. Konstitusi
yang ada di Indonesia dibuat ketika diadakannya sidang BPUPKI pada tahun 1945. BPUPKI
bertugas untuk membantu negara Indonesia dalam mempersiapkan kemerdekaannya.

Menjadi negara yang merdeka Indonesia memerlukan adanya konstitusi, untuk itu dibuatlah UUD
1945 yang akan dijadikan sebuah konstitusi untuk negara Indonesia. Dalam membuat UUD 1945
BPUPKI mengadakan sidang yang menghasilkan rancangan UUD 1945 yang berisi J. Sejarah
Pernyataan Indonesia merdeka
Pembukaan Undang-Undang Dasar
Undang-Undang Dasar terdiri atas pasal-pasal (Noor Ms Bakry, 1994: 23).
konstitusi
Naskah dari UUD 1945 kemudian disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
yang merupakan lembaga bentukan Jepang. Adanya konstitusi di dalam sebuah negara sangatlah
di Indonesia
penting sebab di sinilah terdapat cita-cita sebuah negara yang harus diraih.

Demokrasi di Indonesia awalnya menggunakan UUD 1945 yang berlaku pada tanggal 18 Agustus
1945 sampai 27 Desember 1949. Kemudian negara Indonesia beralih ke konstitusi RIS pada tahun
1949 yang berlaku mulai dari tanggal 27 Desember 1949 sampai dengan tanggal 17 Agustus 1950.
Selanjutnya negara Indonesia beralih ke UUDS pada tahun 1950 yang mulai berlaku
pada tanggal 17 Agustus 1945 sampai dengan tanggal 5 Juli 1959. Kemudian negara
Indonesia kembali lagi ke UUD 1945 yang berlaku mulai dari tanggl 5 Juli 1959 sampai
dengan tangal 19 Oktober 1999.

Lalu negara kita ini beralih menggunakan perubahan Undang-Undang Dasar 1945

J. Sejarah yang berlaku pada tanggal 19 Oktober 1999 sampai dengan tanggal 10 Agustus 2002.
Kemudian untuk yang terakhir kalinya negara Indonesia beralih menggunakan
Undang-Undang Dasar 1945 yang sudah mengalami perubahan yang diberlakukan

konstitusi mulai dari tanggal 10 Agustus 2002 sampai sekarang ini.

Di Indonesia UUD 1945 juga banyak sekali mengalami amandemen. Amandemen

di Indonesia terhadap UUD 1945 awalnya dilaksanakan pada tahun 1999, amandemen yang kedua
dilakukan pada tahun 2000, lalu amandemen ketiga dilakukan pada tahun 2001 dan
yang terakhir amandemen keempat dilakukan pada tahun 2002. Oleh sebab itu naskah
resmi UUD 1945 menurut Jimly Assiddiqie (2007: 98) terdiri atas lima naskah yakni:

Naskah Undang-Undang Dasar 1945 pertama


Naskah Perubahan pertama UUD 1945 Tahun 1999
Naskah Perubahan Kedua UUD 1945 Tahun 2000
Naskah Perubahan ketiga UUD 1945 Tahun 2001
Naskah Perubahan Keempat UUD 1945 Tahun 2002
K. Perubahan
1. Amandeman UUD 1945 ke 1
UUD NRI 1945 Amandemen pertama dilakukan pada Sidang Umum
MPR pada 14-21 Oktober 1999. Hasilnya, ada sembilan
pasal, yakni pasal 5, pasal 7, pasal 9, pasal 13, Pasal 15,
Pasal 17, Pasal 20, dan Pasal 21 yang diamandemen.
Perubahan fundamental yang terjadi pada
Amandemen UUD 1945 KE 1 antara lain:
• Pergeseran kekuasaan membentuk undang-undang
dari Presiden ke DPR
• Pembatasan masa jabatan presiden selama 5 tahun
dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa
jabatan.
2. Amandeman UUD 1945 Ke 2
Amandemen kedua terjadi pada Sidang Tahunan MPR
pada 7 hingga 18 Agustus 2010. Ada 15 pasal yang
mengalami perubahan atau tambahan/tambahan. Selain
itu ada 6 bab yang mengalami perubahan penting di
beberapa bidang, antara lain:
• Otonomi daerah/desentralisasi.
• Penegasan fungsi dan hak DPR.
• Perluasan jaminan konstitusional hak asasi manusia
• Sistem pertahanan dan keamanan Negara
• Pemisahan struktur dan fungsi TNI dengan Polri
• Pengaturan bendera, bahasa, lambang Negara, dan
lagu kebangsaan
3. Amandemen UUD 1945 Ke 3
Amandeman uud 1945 ketiga berlangsung pada Sidang
Umum MPR, 1 hingga 9 September 2001. Ada 23 pasal
perubahan/tambahan dan tiga bab tambahan.
Perubahan mendasar yang dimaksud antara lain:
• Penegasan Indonesia sebagai negara demokratis
• Perubahan struktur dan kewenangan MPR
• Pemilihan Presiden dan wakil Presiden langsung oleh
rakyat
• Mekanisme pemakzulan Presiden dan/atau Wakil
Presiden
• Kelembagaan Dewan Perwakilan Daerah
• Sistem Pemilihan umum
• Pembaharuan kelembagaan Badan Pemeriksa Keuangan
• Perubahan kewenangan dan proses pemilihan dan
penetapan hakim agung
• Pembentukan Mahkamah Konstitusi
•Pembentukan Komisi Yudisial
4 Amandemen UUD 1945 keempat
berlangsung pada Sidang Umum MPR, 1
hingga 9 Agustus 20012. Ada 13 pasal, tiga
Amandemen pasal aturan peralihan, dua pasal
tambahan dan peruban dua bab. Tidak ada

UUD 1945
catatan khusus selain fakta pembahasannya
berlangsung alot pada Sidang MPR

Ke 4

Anda mungkin juga menyukai