Anda di halaman 1dari 2

Filosofi Motif Sumba

Salah satu provinsi yang memiliki kain tenun dengan motif yang begitu beragam
adalah Nusa Tenggara Timur. Keberagaman motif kain tenun tersebut tersebar di setiap
daerah yang ada di NTT. Kain Tenun Sumba memiliki warna dan motif yang berbeda-beda
antara kabupaten yang satu dengan yang lain. Di Kabupaten Sumba Barat sendiri terdapat
corak warna dan berupa permainan garis-garis yang di hiasi gambar-gambar seperti
permainan kotak segitiga, jajar genjang dan lingkaran. Makna dan nilai yang tercermin
dalam motif kain tenun Sumba Barat merupakan nilai budaya. Nilai budaya yang
merupakan landasan karakter bangsa sangat penting untuk ditanamkan dalam setiap individu,
untuk itu nilai budaya ini perlu ditanamkan sejak dini agar setiap individu mampu lebih
memahami, memaknai, dan menghargai serta menyadari pentingnya nilai budaya dalam
menjalankan setiap aktivitas kehidupan (Fitroh & Hikmawati, 2015). motif kain tenun
Sumba Barat meliputi objek-objek geometris seperti titik, garis lurus, garis sejajar, simetri
lipat serta belah ketupat.

Kain tersebut tidak hanya digunakan untuk keperluan sehari-hari, tetapi berperan
penting dalam penyambutan kelahiran, perayaan pernikahan, hingga pengantar orang yang
sudah meninggal. Kain tenun sumba lahir dari kekayaan alam Sumba. Pewarnaan kain Sumba
yang menggunakan bahan alami seperti akar mengkudu, serat kayu hingga lumpur serta
pemilihan motif yang unik merepresentasikan budaya Sumba yang spesial. Setiap motif yang
terdapat pada kain tenun ini juga memiliki maknanya masing-masing. Contohnya, motif kuda
pada kain tenun Sumba melambangkan kepahlawanan, keagungan dan kebangsawanan
karena kuda merupakan simbol harga diri bagi masyarakat Sumba. Posisi kuda dianggap
hampir sejajar dengan arwah nenek moyang. Motif lainnya seperti motif buaya dan ayam
memiliki makna kekuatan dan kehidupan wanita, biasanya hanya raja dan ratu serta kalangan
terdekatnya yang memakai motif ini. Motif yang lazim dijumpai lainnya seperti motif burung
kakatua melambangkan persatuan.Proses

Sehelai atau selembar kain Sumba pembuatannya bisa mencapai lebih dari enam
bulan atau setengah tahun. Bahkan ada yang pembuatannya mencapai tiga tahun. Proses
pembuatan satu helai kain ini mencapai 42 tahap. Pembuatan dimulai dari meramu tumbuhan
dan hewan sebagai pewarna, dilanjutkan dengan proses pengikatan menggunakan daun
gewang dan proses penjemuran. Pembuatannya bisa memakan waktu hingga tiga tahun
lamanya membuat kain ini istimewa. Tak heran bila kain tenun ini bisa dibanderol dengan
harga yang mahal.
Sumber I :
https://www.researchgate.net/publication/342596031_Identifikasi_Etnomatematika_pada_Mo
tif_Kain_Tenun_Sumba_Barat

Sumber II :
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4039723/menyingkap-makna-tersirat-di-balik-kain-
tenun-sumba#:~:text=Setiap%20motif%20yang%20terdapat%20pada,sejajar%20dengan
%20arwah%20nenek%20moyang.

Sumber III
https://indonesia.go.id/ragam/seni/seni/kain-tenun-sumba-dengan-motif-penuh-makna

Anda mungkin juga menyukai