Volume 07 Nomor 02 Tahun 2018, Edisi Yudisium Periode Mei 2018, Hal 1-6
Abstrak
Tenun ikat Amarasi merupakan warisan peninggalan nenek moyang. Tenun ikat Amarasi
mempunyai 64 motif. Ragam hias yang dipakai dalam tenun ikat Amarasi mempunyai makna dan
cerita masing-masing. Adapun warna yang dipakai dalam tenun ikat Amarasi mempunyai ciri khas
yang dapat membedakan antara tenun ikat Amarasi dengan tenun ikat lainnya, karena tenun ikat
Amarasi menggunakan pewarnaan dengan bahan alami. Dengan banyaknya ragam hias yang
terdapat dalam tenun ikat Amarasi serta memiliki warna yang khas, maka dari itu peneliti ingin
mengetahui makna ragam hias dan warna yang terdapat dalam tenun ikat Amarasi.Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan makna ragam hias dan
warna tenun ikat Amarasi dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi,
wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan triangulasi metode, dengan mengacu
pada pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan
data.Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari tenun ikat Amarasi menjelaskan bahwa,
setiap ragam hias serta warna yang terdapat pada tenun ikat Amarasi mempunyai makna yang
menceritakan tentang masa kerajaan Amarasi dan kekayaan alamnya.
Kata Kunci: Tenun Ikat Amarasi, Ragam Hias , Makna
Abstract
Amarasi tie weaving are heritage of the ancestor. Amarasi tie weaving has 64 pattern. The
variety that used in Amarasi tie waeving has philosophy and each story. The color used in amarasi
tie weaving has characteristic that can distinguis Amarisi tie weaving with the other weaving,
because Amarasi tie weaving using natural coloration. With a lot decorative variety in Amarasi tie
weaving that consist characteristic color, so researcher wants to know the meaning behind
decorative variety and the color in Amarasi tie weaving.This research using qualitative descriptive
approach to describe the meaning of decorative variety and color ofAmarasi tie weaving with data
collection in form of observation , interview and documentation. The data analitic using
triagulation of methode, with referring to degre of trust checing the result of research from some
data collection technique.Based on the research result obtained of Amarasi tie weaving explained,
every decorative variety and color that consist in Amarasi tie weaving has meaning that tell about
the empire era of amarasi and the natural wealth.
Keywords: Amarasi Tie Weaving, Decorative, Meaning
1
e-Journal. Volume 07 Nomor 02 Tahun 2018, Edisi Yudisium Periode Mei 2018, Hal 1-6
Tenun ikat Amarasi masih menggunakan pe- terurai pada jurnal penelitian di atas, maka penulis
warnaan alami dari bahan-bahan alam yang bergan- mengambil tenun ikat Amarasi sebagai objek pene-
tung pada kekayaan alam di daerah Amarasi, salah litian untuk diteliti makna ragam hias dan warna di-
satu bahan pewarna alami yang hanya terdapat di karenakan setiap daerah memiliki warisan budaya
Nusa Tenggara Timur khususnya pulau Timor yaitu kain dengan makna ragam hias dan warna yang ber-
daun kacang arbila. Daun kacang arbila menghasilkan beda-beda. Keindahan kain akan semakin sempurna
warna hijau. Pewarnaan alami pada tenun ikat Ama- dirasakan jika orang yang melihatnya mengerti akan
rasi dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup makna simbolis yang terkandung di dalamnya.
lama dibandingkan dengan tenun ikat yang menggu- Kartiwa (1993:91), mengatakan tenun ikat ada-
nakan pewarnaan sintetik atau kimia, hal ini dikare- lah suatu teknik membuat ragam hias dengan cara di-
nakan pewarnaan menggunakan bahan kimia pada ikat, pada bagian-bagian benang pakannya atau be-
jangka panjang dapat merusak serat kain. nang lungsinya atau pada keduanya benang pakan dan
Ragam hias yang terdapat ditenun ikat Ama- lungsinya. Tenunan tradisional yang dikenal di Nusa
rasi beranekaragam, hal ini dipengaruhi oleh kebuda- Tenggara Timur pada umumnya adalah tenun ikat, na-
yaan masyarakat Amarasi yang mempunyai adat isti- ma ini dikenal melalui etnografi-Indonesia yang ber-
adat yang masih terbilang kental karena masyarakat asal dari Belanda yaitu G.P.Rouffaer, sekitar tahun
Amarasi masih banyak yang menggunakan ajaran a- 1900 mengadakan penelitian pembuatan ragam hias
tau kebiasaan yang diturunkan oleh nenek moyang. Di dan proses pewarnaan kain tenun. Roffaer menyim-
era globalisasi saat ini yang penuh dengan kecang- pulkan bahwa ragam hias yang dihasilkan merupakan
gihan teknologi, banyak hal yang akan berubah mulai hasil celupan benang lungsi yang diikat sehingga te-
dari cara berfikir masyarakat, mengikuti budaya mo- nunan ini dimanakan Tenunan Ikat (Museum Negeri
deren dan timbulnya ketertarikan untuk mengubah Propinsi NTT, 1995:1).
motif-motif baru. Ragam hias tenun ikat Amarasi juga Prayitno (2010:40), mengatakan tenun ikat ada-
mengalami pengembangan yang dipengaruhi oleh lah tenunan yang ragam hias dan motifnya didapat
globalisasi, sehingga pada tahun 2016 tenun ikat dari cara mengikat benang ditempat-tempat tertentu.
Amarasi mengalami pengembangan sebanyak 64 mo- Sebelum dicelup dan ditenun bagian-bagian benang
tif ragam hias serta memiliki makna dan cerita yang terikat tidak diwarnai, sehingga setelah ikatan-
masing-masing. Keragaman motif tenun ikat Amarasi nya dibuka benang tetap seperti warna aslinya. Be-
bukan hanya sebatas kreasi seni, akan tetapi corak dan nang yang diikat dalam kain akan membentuk motif.
ragam hiasnya mempunyai arti dan cerita mengenai Bagian yang tidak dicelup adalah warna dasar.
kerajaan serta kebudayaan Amarasi. Tahun 2007 kain Berdasarkan beberapa pengertian tersebut da-
tenun ikat Amarasi dipamerkan di Darwin Australia, pat disimpulkan bahwa tenun ikat adalah hasil karya
pameran yang bertajuk Ta Teut Amarasi Awakening seni dari Indonesia berupa kain yang ditenun dari he-
ini mengkolaborasikan antara Darwin seniman dan laian benang lungsin atau benang pakan yang pada
sanggar Uim Nima selaku kolektor tenun Indonesia. proses pembuatannya diikat dan dicelupkan ke zat pe-
Pameran ini bertujuan untuk mengembangkan kete- warna.
rampilan dan karya baru serta membangun kemitraan Ragam hias biasa disebut juga ornamen. Orna-
antara Australia dan Indonesia yang menjadikan tenun PHQ EHUDVDO GDUL EDKDVD /DWLQ GDUL NDWD ³ornare´ \DQJ
ikat Amarasi sebagai warisan budaya Amarasi. artinya menghiasi. Ornamen adalah komponen produk
Jurnal penelitian oleh Kunian (2016) dengan seni yang ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tu-
MXGXO ³0DNQD 5DJDP +LDV 0RWLI 1DJR %HVDXQJ SDGD juan sebagai hiasan. Jadi, berdasarkan pengertian itu,
Kain Songket 3DOHPEDQJ´ hasil analisis menunjuk- ornamen merupakan penerapan hiasan pada suatu pro-
kan bahwa simbolisasi dari motif nago besaung meru- duk (Gustami,1978) dalam Sunaryo (2009:3). Motif
pakan unsur kepercayaan dari masyarakat Palembang hias adalah bentuk dasar pada suatu bidang atau ruang
yang di dalamnya mengandungpengertian yang khu- yang membentuk sesuatu yang indah. Keanekaraga-
sus. Kehadirannya erat kaitan dengan pernikahan yang man motif hias disebut juga ragam hias. Berdasarkan
tentunya semua itu telah mengalami kesepakatan pengertian ragam hias tersebut diatas, maka ragam
(konvensi) dari masyarakat Palembang. Penelitian hias adalah segala macam atau jenis komponen pro-
yang dilakukan oleh Kartikasari (2017) dengan judul duk seni yang ditambahkan dengan sengaja yang di-
³Makna Motif Batik Gedog sebagai Refleksi Ka- buat untuk memperelok suatu benda atau barang.
rakteristik Masyarakat Tuban´ menjelaskan bahwa Jenis ± jenis ragam hias adalah :
setiap obyek dapat dimaknai sesuai dengan pemakna- 1. Ragam hias geometris
an subyek yang memakainya, motif-motif dalam batik Ragam hias tertua dari ornamen adalah bentuk
juga menunjukkan sikap dan perilaku dari masyarakat geometris, motif ini lebih banyak memanfaatkan
yang menciptakan batik dapat dilihat dari simbol serta unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis-garis
fungsi yang tertuang dalam batik. lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat,
Makna ragam hias dan motif yang terdapat da- bentuk meander, swastika (simbol atau ornamen
lam kain merupakan hal yang penting untuk diketahui dengan bentuk yang menyerupai salib dengan
sebagai upaya dalam melestarikan kebudayaan yang silang-silang membengkok sudut siku-siku, umum-
diwariskan oleh nenek moyang serta sebagai ilmu nya diartikan sebagai lambang peredaran semesta,
pengetahuan tentang makna ragam hias seperti yang matahari), dan bentuk pilin, dan lain-lain.
2
e-Journal. Volume 07 Nomor 02 Tahun 2018, Edisi Yudisium Periode Mei 2018, Hal 1-6
3
e-Journal. Volume 07 Nomor 02 Tahun 2018, Edisi Yudisium Periode Mei 2018, Hal 1-6
fauna yang ada pada masa kerajaan Amarasi. Ra- nenek moyang kepada anak cucu, sehingga
gam hias tenun ikat Amarasi yang diproduksi ke- walaupun terpisah dalam karya, namun se-
lompok tenun ikat Kai Ne,e mempunyai 3 (tiga) mangat kebersamaan terus dibangun dima-
jenis ragam hias yaitu ragam hias geometris, ra- napun kita berada.
gam hias tumbuhan (flora) dan ragam hias bina-
tang (fauna). Ciri khas dari tenun ikat Amarasi
adalah ragam hias yang digunakan berwarna dasar
merah, serta tenun ikat Amarasi memiliki motif
yang penuh dan susah dalam pengerjaannya. Te-
nun ikat Amarasi mempunyai makna dan cerita
Gambar 3. Motif .DL 1H¶H
yang didapatkan dari nenek moyang pada peme-
rintahan kerajaan Amarasi. Makna disetiap ragam
4) Pan Buay Ana
hias tenun ikat Amarasi yaitu.
Motif Pan Buay Ana berarti peti kecil
a. Ragam hias geometris
atau keranda kecil. Menurut ceritanya, mo-
1) Kaimanfafa
tif ini terinspirasi dari peti kecil atau ke-
Motif kaimanfafa dahulu kala hanya
randa yang berada di kerajaan Amarasi
dipakai oleh raja Amarasi, seiring dengan
yang digunakan untuk menyimpan benda-
perkembangan zaman siapapun boleh me-
benda berharga serta pusaka yang di miliki
makainya. Motif kaimanfafa artinya ber-
oleh kerajaan Amarasi. Berdasarkan cerita
gandengan tangan, motif ini menggambar-
tersebut munculah motif Pan Buay Ana.
kan dahulu kala raja Amarasi senang be-
kerja sama dan berteman dengan kerajaan
lainnya. Hal ini ditunjukan dengan adanya
kerjasama antara kerajaan amarasi dengan
kerajaan di pulau Timor seperti kerajaan di
Soe.
2) Esi
Gambar 2. Motif Noe Riu
Motif Esi berarti daun ubi. Pada zaman
kerajaan Amarasi banyak daun ubi yang
3) .DL 1H¶H
tumbuh di sekitar kerajaan Amarasi. Hal ini
Motif .DL 1H¶H artinya enam simbol ke-
yang menginspirasi untuk menuangkan mo-
temukungan (Uim Ne'e- 6 rumah). Enam
tif daun ubi sebagai motif untuk kain tenun
rumah tersebut berada pada masa pemerin-
ikat Amarasi.
tahan kerajaan Amarasi pada masa lampau.
Keenam ketemukungan tersebut adalah So-
nafreno, Nunraen, Kuanbaun, Oetnona,
Songkoro dan Oerantium. Motif Kai Ne'e
ini menggambarkan sebuah ikatan persau-
daraan yang terus menerus diwariskan dari Gambar 6. Motif Esi
4
e-Journal. Volume 07 Nomor 02 Tahun 2018, Edisi Yudisium Periode Mei 2018, Hal 1-6
5
e-Journal. Volume 07 Nomor 02 Tahun 2018, Edisi Yudisium Periode Mei 2018, Hal 1-6
PENUTUP Saran
Simpulan 1. .HORPSRN WHQXQ ,NDW .DL 1H¶H KHQGDNQ\D WHWDS
1. Ragam Hias tenun ikat Amarasi menjaga motif tenun ikat Amarasi serta mengem-
Ragam hias tenun ikat Amarasi memiliki 64 bangkan dan menciptakan motif-motif baru, yang
motif yang terdiri dari motif asli dan motif pe- sesuai dengan keinginan pasar.
ngembangan. Ragam hias yang dipakai dalam te- 2. Masyarakat Amarasi agar dapat terus mengguna-
nun ikat amarasi mempunyai makna yang men- kan tenun ikat Amarasi sebagai busana adat dan
ceritakan tentang masa kerajaan Amarasi serta ke- sarana upacara adat agar tenun ikat Amarasi tetap
kayaan alam yang terdapat di Amarasi. Adapun lestari.
ragam hias yang terdapat pada tenun ikat Amarasi
ada 3 (tiga) yaitu, 1) Ragam hias geometris yaitu
a) Kaimanfafa: Bergandengan tangan, b) Noe Riu: DAFTAR PUSTAKA
Sungai berkelok-kelok, c) .DL 1H¶H: Enam simbol Kartiwa, Suwati. 1993. Tenun Ikat Indonesian Ikats.
ketemungkungan atau enam rumah, d) Pan Buay Jakarta: Djambatan.
Ana: Peti kecil atau keranda kecil. 2) Ragam hias Museum Negeri Propinsi Nusa Tenggara Timur.
flora yaitu a) Kret No Tenu: Dukun bersalin, b) 1995.
Esi: Daun Ubi. 3) Ragam hias Fauna yaitu a) Mengenal Kain Tenun Daerah Nusa Tenggara Timur.
Korkase: Burung garuda, b) Kaun tub hitu: Kepala Kupang.
ular, c) Kornak Matanab: Kepala burung yang sa- Prayitno, Teguh. 2010. Mengenal Produk Nasional
ling bertabrakan, d) Bauneki: Burung hantu. Batik dan Tenun. Semarang: PT. Sindu Press.
2. Warna tenun ikat Amarasi Soewignjo, Santosa. 2013.Seni Mengantarkan Kom-
Tenun ikat Amarasi mempunyai warna yang posisi Warna Digital. Yogyakarta: Taka Pub-
khas dan menjadi indentitas. hal ini dikarenakan lisher.
proses pewarnaan yang masih tradisional dan me- Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara Kajian
makai bahan-bahan alami. Tenun ikat Amarasi ter- Khusus Tentang Ornamen Indonesia. Sema-
dapat 5 (lima) warna yang di gunakan yaitu war- rang: Dahara Prize.
na merah, putih, hijau, biru, dan hitam. Dalam hal
ini warna merah dalam tenun ikat Amarasi digu- Jurnal
nakan sebagai warna dasar. Adapun makna warna Kartikasari, Dwi Wahyu. 2017. Makna Motif Batik
dalam tenun ikat Amarasi adalah :1) Merah: Kebe- Gedog Sebagai Refleksi Karakter Masyarakat Tuban.
ranian, kekuatan dan semangat, 2) Putih: Kemur- Surabaya: PPs Universitas Negeri Surabaya.
nian, kesucian dan kesejahteraan, 3) Hijau: Alam Kurnian, Decky. 2016. Makna Ragam Hias Motif
dan kehidupan, 4) Biru: Kepercayaan dan kete- Nago
nangan, 5) Hitam: Kegelapan, kuat dan duka. Besaung Pada Kain Songket Palembang. Palembang:
PPs Universitas PGRI Palembang.