Lokasi PAMSIMAS
2011
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sesuai dengan perjanjian kontrak kerja antara CPMU dengan CLTS Specialist no:
KU.08.08/PAMSIMAS/143/XII/2010 tanggal 1 Desember 2010, kegiatan CLTS Specialist
berakhir per 31 Mei 2011. Perpanjangan kontrak berupa Amandemen I No.
KU.08.08/Kontrak/Pamsimas/62/V/2011 tanggal 3 Mei 2011 dan Amandemen II No.
KU.08.08/Kontrak/Pamsimas/91/VI/2011 tanggal 23 Juni 2011, dan berakhir per 31
Desember 2011.
Sejalan dengan perkembangan yang terjadi selama proses perpanjangan kontrak
(Amandment I dan II), CLTS Specialist telah melaksanakan tugasnya berdasarkan lingkup
pekerjaan yang tertuang dalam TOR dan menjadi bagian lampiran dalam kontrak kerja
Amandment II.
Dalam laporan ini disampaikan kemajuan pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan
implementasi program komponen B dimana CLTS Specialist memiliki peran khusus yaitu
membantu percepatan pencapaian 4 (empat) dari 13 indikator kinerja utamanya: yaitu KPI-
2; KPI-7; KPI-8 dan KPI-9.
Secara umum kegiatan advisory CLTS Specialist selama bulan 2011, selain memberikan
dukungan manajerial implementasi program kepada CPMU dan CPIU Pamsimas Komponen
B, ikut dalam pembahasan berkaitan dengan perencanaan, anggaran dan monitoring serta
evaluasi dan menjadi narasumber di tempat pelatihan maupun workshop.
Sampai dengan Desember 2011, capaian indikator KPI untuk komponen B, menunjukkan
adanya kemajuan yang berarti. Lihat tabel 1: status capaian indikator KPI dibawah ini:
2
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
Capaian Indikator Kinerja Utama (KPI)
Permasalahan:
Rekomendasi:
1. Untuk sisa waktu sd akhir proyek, yaitu Desember 2012, telah diusulkan dan
sebagian telah dilaksanakan, yaitu: kegiatan-kegiatan sbb:
A. Berkaitan dengan monitoring kegiatan di lapangan, agar hasilnya dapat lebih
memuaskan, telah diusulkan perubahan strategi pemicuan, dengan langkah
kegiatan lebih kepada apa yang harus dilakukan pada saat pendampingan, selain
kegiatan yang harus juga dilakukan pada saat pra pemicuan dan pemicuan
B. Berkaitan dengan kerjasama antara fasilitator dan sanitarian, diperlukan reposisi
peran, baik sanitarian maupun fasilitator. Bentuk kegiatan yang mengarah kepada
perlunya reposisi dalam bentuk workshop dan pertemuan-pertemuan. Didalam
workshop ini dilibatkan selain sanitarian, juga PMAC dan DMAC dan Fasilitator
Masyarakat, baik reguler maupun keberlanjutan.
C. Berkaitan dengan strategi percepatan pencapaian KPI.
- Strategi percepatan pencapaian KPI-2. Meskipun kinerja KPI-2 menunjukkan
adanya peningkatgan, namun untuk sisa waktu penyelesaian proyek, masih
diperlukan Validasi data mulai tingkat desa sampai dengan kabupaten. PMAC dan
DMAC melakukan pertemuan seperti Expert Group Meeting untuk memposisikan
kembali progress kemacuan yang telah dicapai apakah sudah sesuai dengan
target atau belum. Membuat rencana capaian tahunan untuk percepatan KPI-2
3
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
per kabupaten / provinsi untuk input ke pusat. Memasukan hasil reposisi data
termutakhir ke MIS untuk dapat diketahui secara skala nasional
- Strategi percepatan pencapaian KPI-7. Masih 37% capaian, artinya pekerjaan
untuk sisa waktu penyelesaian proyek cukup berat. Oleh karennya diperlukan
kegiatan kegiatan penajaman seperti: Coaching CLTS oleh DMAC ke fasilitator
dan dilanjutkan secara berturut turut ke Natural leader untuk peningkatan
kualitas pendampingan paska pemicuan; DMAC bersama Fasilitator Kesehatan
dan Sanitarian memposisikan bahwa target 100% SBS yang telah dicapai di
tingkat komunitas harus dilaporkan sebagaimana mestinya, tidak menunggu hasil
verifikasi. Untuk tingkat komunitas harus lebih sederhana prosesnya ketimbang
untuk tk desa; Entry data ke MIS sebagai laporan
- Strategi promosi Perilaku CTPS dan PHBS di Masyarakat dan Sekolah.
Dibandingkan dengan indikator kinerja 2, dan 7, kegiatan kinerja 8 dan 9, masih
termasuk lebih baik. Untuk mempertahankan kinerja, maka masih diperlukan
kegiatan seperti: Coaching CLTS oleh DMAC ke fasilitator dan dilanjutkan secara
berturut turut ke Natural leader untuk peningkatan kualitas pendampingan paska
pemicuan. DMAC bersama Fasilitator Kesehatan dan Sanitarian perlu
berkoordinasi dan membahas dengan pimpinan puskesmas untuk berkontribusi
dalam program promopsio CTPS, misalnya mengaktifkan kembali klinik sanitasi,
dimana kepada setiap pengunjung bisa memperagakan bagaimana CTPS yang
benar; Fasilitator kesehatan bersama guru – guru dapat mulai mendiskusikan
strategi CTPS menjadi salah satu muatan lokal di sekolah sekolah dasar.
4
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
DAFTAR SINGKATAN
APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Bangda Pembangunan Daerah
BAB Buang Air Besar
BABS Buang Air Besar Sembarangan
BAPPD Berita Acara Permintaan Pencairan Dana
BKM Badan Keswadayaan Masyarakat
BLM Bantuan Langsung Masyarakat
BOP Biaya Operasional Proyek
BPD Badan Perwakilan Desa
BPKP Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
BPSPAMS Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
CMAC Central Management Advisory Consultant
CPIU Central Project Implementation Unit
CPMU Central Project Management Unit
DCC/TKK District Coordination Committee / Tim Koordinasi Kab/Kota
DFC District Coordinator Facilitator
DIPA Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
DMAC District Management Advisory Consultant
FA Financing Agreement
TFM Tim Fasilitator Masyarakat
FGD Focus Group Discussion
IDR Indonesia Domestic Rate
IFR Interim Financial Report
IMAS Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi
KPPN Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara
LKM Lembaga Keswadayaan Masyarakat
MAK Mata Anggaran Keluaran
PA/KPA Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
PAMSIMAS Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
PCC/TKP Provincial Coordination Committee/Tim Koordinasi Provinsi
PHLN Pinjaman/Hibah Luar Negeri
5
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
PMAC Provincial Management Advisory Consultant
PMD Pemerintahan Masyarakat Desa
PPh Pajak Penghasilan
RAB Rencana Anggaran Biaya
RAD Rencana Anggaran Daerah
RKM/CAP Rencana Kerja Masyarakat / Community Action Plan
RPJM Rencana Program Jangka Menengah
SAM Sarana Air Minu
SATKER Satuan Kerja
SBS Stop Buang Air Besar Sembarangan
SIM Sistem Informasi Manajemen
SOP Standard Operational Procedure
SPK Surat Perintah Kerja
SPM Surat Perintah Membayar
SPP Surat Permintaan Pembayaran
6
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF................................................................................................................2
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................................................5
DAFTAR ISI...................................................................................................................................7
1. PENDAHULUAN.......................................................................................................................8
1.1. Umum..............................................................................................................................8
1.2. Ruang lingkup Kegiatan Konsultan.....................................................................................8
2. TINJAUAN KEGIATAN PAMSIMAS KOMPONEN B.......................................................................8
2.1. Tujuan dan Sasaran Program Pamsimas.............................................................................8
2.2. Komponen B.....................................................................................................................9
3. KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KOMPONEN B...............................................................10
3.1 Hasil yang dicapai dalam kegiatan Pamsimas, secara Umum..............................................10
3.2. Hasil yang dicapai Konsultan CLTS Specialist dan CLTS Trainer..........................................10
3.3. Deliverable Output..........................................................................................................12
3.4. Kegiatan Konsultan yang berhubungan dengan Output......................................................12
Lampiran:
1. Status implementasi Pamsimas Komponen B
2. TOR CLTS Specialist
7
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
1. PENDAHULUAN
1.1. Umum
Sesuai dengan perjanjian kontrak kerja antara CPMU dengan CLTS Specialist no:
KU.08.08/PAMSIMAS/143/XII/2010 tanggal 1 Desember 2010, kegiatan CLTS Specialist
berakhir per 31 Mei 2011. Perpanjangan kontrak berupa Amandemen I No.
KU.08.08/Kontrak/Pamsimas/62/V/2011 tanggal 3 Mei 2011 dan Amandemen II No.
KU.08.08/Kontrak/Pamsimas/91/VI/2011 tanggal 23 Juni 2011, dan berakhir per 31
Desember 2011.
Sejalan dengan perkembangan yang terjadi selama proses perpanjangan kontrak
(Amandment I dan II), CLTS Specialist telah melaksanakan tugasnya berdasarkan lingkup
pekerjaan yang tertuang dalam TOR dan menjadi bagian lampiran dalam kontrak kerja
Amandment II.
8
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
Sasaran program ini adalah kelompok miskin di perdesaan dan pinggiran kota (peri-urban)
yang memiliki prevalensi penyakit terkait air yang tinggi dan belum mendapatkan akses
layanan air minum dan sanitasi.
2.2. Komponen B
Terdiri 4 sub komponen Peningkatan Kesehatan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dan
Layanan Sanitasi, yaitu meliputi;
a. Dukungan pelaksanaan program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
b. Program marketing sanitasi (menciptakan permintaan dan menguatkan pasar lokal
dalam merespon permintaan improved sanitation), promosi perilaku hidup bersih dan
sehat
c. Peningkatan sanitasi dan kesehatan di sekolah
d. Promosi kebersihan dan kesehatan lingkungan serta monitoring target pemberian
layanan air minum dan sanitasi MDGs kabupaten/kota
Untuk sub komponen STBM, fokus kepada pilar Stop BABS dan CTPS. Meskipun difokuskan
pada hanya 2 dari 5 pilar STBM, tetapi kenyataannya ada beberapa kabupaten yang
melaksanakan 3 bahkan sampai 5 pilar, seperti: Kab. Sumedang di Provinsi Jawa Barat.
9
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
Program marketing sanitasi, merupakan kegiatan lanjutan setelah kegiatan pemicuan CLTS
dilakukan. Kegiatan ini praktis telah dilakukan, yaitu sejak diterapkannya pendekatan CLTS
sebagai satu satunya alat pemicuan di Pamsimas, mulai 2008, meskipun sebatas pada
pengenalan opsi teknologi jamban dan adanya pelatihan tukang yang dibiayai oleh RKM.
CPMU dan CPIU Komponen Kesehatan pada tahun 2008 telah merencanakan dan
mengalokasikan kegiatan marketing sanitasi, yaitu berupa pelaksanaan study pasar sanitasi,
namun pada kenyataaannya sampai mendekati akhir proyek, kegiatan ini belum juga
dilaksanakan, dikarenakan hambatan teknis.
Untuk program sanitasi dan kesehatan sekolah, Pamsimas bekerjasama dengan pihak
Diknas atau Dikjar, yaitu melalui program UKS. Kegiatan ini berjalan dan hasilnya sudah
mendekati target pencapaian KPI-9.
Untuk sub komponen promosi kesehatan, Pamsimas melalui peran LKM dan BPSPAMS
melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mendorong masyarakat untuk sadar akan
kebersihan lingkungan dan melestarikan kebiasaan baik, yaitu BAB tidak sembarangan.
3.2. Hasil yang dicapai Konsultan CLTS Specialist dan CLTS Trainer
2. Data terkait kemajuan komponen B, banyak didukung oleh peran fasilitator masyarakat,
Konsultan Kabupaten dan Provinsi. Tahun 2011 mulai perekruitan CLTS Trainer secara
regional di 8 wilayah, yaitu: Sumatera Selatan; Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat;
Sulawesi Tengah; Gorontalo, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat; Jawa Barat dan
Banten; Kalimantan Selatan; Jawa Tengah I dan II; Sumatera Barat. Sementara NTT
dan Riau, masih kosong.
3. Adanya perkembangan baik di komponen B, dimana jumlah tambahan akses sanitasi
sampai dengan Desember 2011, telah mencapai 2,8 juta jiwa dari target yang telah
direvisi, yaitu 3,1 juta jiwa. 37,14% capaian komunitas yang 10% SBS; 66,24% CTPS
dan 82, 79% HS Sekolah.
4. Untuk sisa waktu sd akhir proyek, yaitu Desember 2012, telah diusulkan dan sebagian
telah dilaksanakan, yaitu: kegiatan-kegiatan sbb:
A. Berkaitan dengan monitoring kegiatan di lapangan, agar hasilnya dapat lebih
memuaskan, telah diusulkan perubahan strategi pemicuan, dengan langkah
kegiatan lebih kepada apa yang harus dilakukan pada saat pendampingan, selain
kegiatan yang harus juga dilakukan pada saat pra pemicuan dan pemicuan
B. Berkaitan dengan kerjasama antara fasilitator dan sanitarian, diperlukan reposisi
peran, baik sanitarian maupun fasilitator. Bentuk kegiatan yang mengarah kepada
perlunya reposisi dalam bentuk workshop dan pertemuan-pertemuan. Didalam
workshop ini dilibatkan selain sanitarian, juga PMAC dan DMAC dan Fasilitator
Masyarakat, baik reguler maupun keberlanjutan.
C. Berkaitan dengan strategi percepatan pencapaian KPI.
1. Strategi percepatan pencapaian KPI-2.
10
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
Secara umum Capaian target KPI-2 menunjukkan adanya peningkatan yang
cukup memuaskan. Sebagai catatan penambahan 6 sd 10 juta jiwa akses sanitasi
sd tahun 2012, yang telah direvisi menjadi 3,1 juta jiwa (surat WB ke Dirjen
Pengelolaan Hutang, Kemenkeu, tanggal 19 Oktober 2011, tentang
Amendment of Financing Aggreement).
Permasalahan muncul karena (1) masih ada Provinsi dan Kabupaten yang tidak
melengkapi laporan kemajuannya ke MIS, maupun ke ke pusat (dalam hal ini
CPIU Komponen B). (2) target KPI hanya ada di tingkat nasional, tetapi berapa
sesungguhnya kontribusi yang diperlukan oleh masing masing daerah? strategi
perhitungan capaian per provinsi, menurut hitungan kasar: untuk pencapaian
target 6 – 10 juta tambahan akses, secara prorata akan berkontribusi sejumlah
1.200 sd 2.000 jiwa per desa.
Langkah yang diperlukan:
- Validasi data mulai tingkat desa sampai dengan kabupaten.
- PMAC dan DMAC melakukan pertemuan seperti Expert Group Meeting untuk
memposisikan kembali progress kemacuan yang telah dicapai apakah sudah
sesuai dengan target atau belum.
- Membuat rencana capaian tahunan untuk percepatan KPI-2 per kabupaten /
provinsi untuk input ke pusat
- Memasukan hasil reposisi data termutakhir ke MIS untuk dapat diketahui
secara skala nasional
11
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
kesehatan. Di RKM, kegaitan CTPS ini sudah dialokasikan, tetapi itu saja tidak
cukup untuk memberikan daya ungkit kepada masyarakat dan sekolah agar
mereka mau merubah kebiasaan yaitu CTPS yang benar.
Langkah yang diperlukan:
- Coaching CLTS oleh DMAC ke fasilitator dan dilanjutkan secara berturut turut
ke Natural leader untuk peningkatan kualitas pendampingan paska pemicuan.
- DMAC bersama Fasilitator Kesehatan dan Sanitarian perlu berkoordinasi dan
membahas dengan pimpinan puskesmas untuk berkontribusi dalam program
promopsio CTPS, misalnya mengaktifkan kembali klinik sanitasi, dimana
kepada setiap pengunjung bisa memperagakan bagaimana CTPS yang benar;
- Fasilitator kesehatan bersama guru – guru dapat mulai mendiskusikan
strategi CTPS menjadi salah satu muatan lokal di sekolah sekolah dasar.
12
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
5. Field visit, sebagai kegiatan supporting PMAC, DMAC dalam aspek peningkatan
kapasitas melalalui pelatihan kelas. On the job training, mentoring dan coaching;
memberikan technical problems solving yang dihadapi daerah dalam implementasi
RKM, penilaian terhadap perencanaan dan hasil implementasi RKM.
13
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
Lampiran Laporan
14
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
Lampiran 1: Status implementasi Komponen B
Laporan Bulanan 12
Periode Sd Desember 2011
.
15
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
Laporan Bulanan 12
Lanjutan
‘
16
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
1. Background
PAMSIMAS is a significant contribution to the Indonesian government’s efforts to improve local
development. It could raise the economic and health status of poor income communities and speed
up the progress of achievement for Millennium Development Goals (MDGs). The project aim is to
strengthen the local governments’ capacity to fulfill their responsibilities for improving access to water
and sanitation for rural villages as well as to improve community hygiene behavior. The differences
between this project and the earlier projects are commitment of resources for nationwide advocacy
and coalition-building efforts. It is also aligned for institutional incentives to support the
mainstreaming and scaling up of the community-driven development (CDD) approach to water supply
and sanitation (WSS) at provincial, district and village levels, involving government, civil society and
the private sector. PAMSIMAS is underpinned by a national policy for community-based WSS which
has strong and broad support from various stakeholders in the Government and the donor
community. The Government will use PAMSIMAS as one of the implementation mechanisms for
developing a framework to support this policy and there are already indications of a very high
demand from communities and districts to join the program.
The objective of PAMSIMAS is to increase the number of low-income rural and peri-urban populations
accessing improved water and sanitation facilities and practicing improved hygiene behaviors as part
of the Recipient’s efforts to achieve WSS-MDGs, through programmatic mainstreaming and scaling-up
of a nationwide community-driven approach.
The World Bank agrees to provide a credit through IDA fund to finance the implementation of
PAMSIMAS project for the period of 4.5 years starting year 2008. The Project will be implemented in
15 provinces covering 110 districts, 5000 villages.
The Executing Agency (EA) of PAMSIMAS is the DG-HS (Human Settlements), Ministry of Public
Works, while DG DCEH (Diseases Control and Environmental Health), MoH (Ministry of Health) and
DG-RD (Regional Development), DG-VCE (Village and Community Empowerment), MoHA (Ministry of
Home Affairs) are the Implementing Agencies of the project
Pamsimas implements the health component by develop sanitation program through two combined
approaches; the Community Led Total Sanitation that focuses on community development and
empowerment and the Sanitation Marketing that adopts commercials marketing tools to enhance
market on rural sanitation. This approach has been tested in 29 districts in East Java province
through the Total Sanitation and Sanitation Marketing (TSSM) project. The project has achieved
rapidly progress in increasing access to improved sanitation for rural communities.
17
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
The Assistant will help the Total Sanitation Adviser in achieving the Component 2 indicators of
sanitation and key hygiene practice in PAMSIMAS, as follows:
% of target communities free of open defecation and practicing hand washing with soap
behaviour.
% o f target schools that have improved water supply and sanitation facilities and hygiene
programs
5. Work Component
The basic work components to be undertaken by consultants comprise:
- Inventory documents related to sanitation program in particularly total sanitation and
sanitation marketing.
- Relevant guidelines on water and sanitation promotion programs, program management in
the MOH and others institution.
- CLTS progress data from MIS system
6. Qualification
- Consultant with 5 years experience in rural water supply and sanitation development.
- Has minimum 2 years experience in implementing the Community Led Total Sanitation
approach and other participatory approachs.
- Has experienced in monitoring progress of a program.
- Proven written skills in English and Bahasa Indonesia.
7. Working Arrangement
The Specialist will be contracted by the CPMU-MPW. Daily coordination related to materials or
substances, including implementation strategy, will be arranged with MOH and CMAC, meanwhile
18
Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Laporan Akhir CLTS Specialist
2011
administration matters will be coordinated directly with CPMU-MPW.
The Total Sanitation Adviser will provide advice, monitor and supervise the work of Assistant.
19