CaLK 2020 - Draft - Unaudited

Pemerintah Kabupaten Fakfak
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN ANGGARAN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Pelaksanaan dan pertanggung jawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2020, Pemerintah Kabupaten Fakfak telah berupaya menjalankan prinsip-
prinsip pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan sebagaimana diamanatkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah
maka pemerintah daerah harus menerapkan akuntansi berbasis akrual pada tahun 2020.
Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual tersebut, Pemerintah Kabupaten Fakfak
telah menetapkan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual dan Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual dengan Peraturan Bupati Fakfak Nomor 42
Tahun 2014 dan Nomor 45 Tahun 2014.
Sebagai komitmen pemerintah daerah dalam menerapkan akuntansi berbasis akrual sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Pemerintah Kabupaten Fakfak sebagai
entitas pelaporan menyusun laporan keuangan tahun 2020, yang meliputi:
1. Laporan Realisasi Anggaran;

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;
3. Neraca;
4. Laporan Operasional;
5. Laporan Arus Kas;
6. Laporan Perubahan Ekuitas; dan
7. Catatan atas Laporan Keuangan.
Disamping itu, 48 entitas akuntansi yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Fakfak
telah menyusun pula laporan keuangan OPD tahun 2020 yang terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran;

2. Neraca;
3. Laporan Operasional;
4. Laporan Perubahan Ekuitas; dan
5. Catatan atas Laporan Keuangan.
1
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak Tahun Anggaran 2020
1.1. Maksud Dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Fakfak disusun sebagai bagian dalam

Pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintah daerah yang meliputi
perencanaan anggaran, penetapan anggaran bersama-sama dengan DPRD,
pelaksanaan anggaran dan pelaporan. Pemerintah daerah mempunyai kewajiban
untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan
secara sistematis dan terstruktur pada periode pelaporan untuk kepentingan:
1. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan kepada unit organisasi Pemerintah dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui laporan keuangan pemerintah
secara periodik.
2. Manajerial
Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan
pengelolaan keuangan pemerintah serta memudahkan pengendalian yang efektif
atas seluruh aset, hutang dan ekuitas dana.
3. Transparansi
Menyediakan informasi keuangan yang terbuka bagi masyarakat dalam rangka
mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik.
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak Tahun 2020 disusun

dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 pasal 23 ayat 1, khususnya
bagian yang mengatur tentang keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Daerah
Otonom di Propinsi Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Propinsi
Irian Barat jo. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1973 tentang Perubahan
Nama Propinsi Irian Barat menjadi Irian Jaya;
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
2
10. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor 5 tahun 2013 tentang Pokok-pokok
21. Peraturan Bupati Fakfak Nomor 42 Tahun 2014 tentang Kabijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah;
22. Peraturan Bupati Fakfak Nomor 45 Tahun 2014 tentang sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor 1 Tahun 2020 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Fakfak Tahun Anggaran 2020;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor 65 Tahun 2020 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020;
25. Peraturan Bupati Fakfak Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020;
26. Peraturan Bupati Fakfak Nomor 65 Tahun 2020 tentang Penjabaran Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020;
27. Keputusan Bupati Fakfak Nomor 915.2-15 Tahun 2020 tentang Pengesahan
Dokumen Pelaksanan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-OPD)
Tahun Anggaran 2020;
3
28. Keputusan Bupati Fakfak Nomor 915.2-266 Tahun 2020 tentang Pengesahan
Dokumen Pelaksanan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPPA-OPD) Tahun Anggaran 2020.
1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Fakfak
sebagai berikut:
Bab I PENDAHULUAN
1.1. Maksud Dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan;
Memuat penjelasan mengenai maksud dan tujuan penyusunan
laporan keuangan.
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan;
Memuat penjelasan mengenai peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagai landasan hukum penyusunan laporan keuangan
1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan.
Memuat penjelasan mengenai sistematika isi catatan atas laporan
keuangan.
Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja

APBD
2.1 Ekonomi Makro
Memuat penjelasan mengenai asumsi makro ekonomi yang dijadikan
landasan penyusunan APBD dan perkembangannya dalam
perubahan APBD sampai dengan pelaksanaan APBD akhir tahun
anggaran.
2.2 Kebijakan Keuangan
Memuat penjelasan mengenai kebijakan keuangan yang ditetapkan
pemerintah daerah sampai dengan akhir tahun anggaran yang
berimplikasi terhadap perubahan posisi Neraca dan Laporan Arus
Kas.
2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD
Memuat penjelasan mengenai keberhasilan pencapaian target
kinerja APBD yang dicerminkan melalui indikator keberhasilan
pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun pelaporan menurut
urusan pemerintah daerah.
Bab III KEBIJAKAN AKUNTANSI

3.1 Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi Pemerintah Daerah;
3.2 Asumsi Dasar Laporan Keuangan;
3.3 Basis Akuntansi Yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah;
3.4 Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
4
3.5 Kebijakan Akuntansi Pendapatan;

3.6 Kebijakan Akuntansi Belanja;
3.7 Kebijakan Akuntansi Persediaan;
3.8 Kebijakan Akuntansi Piutang;
3.9 Kebijakan Akuntansi Investasi Jangka Panjang;
3.10 Kebijakan Akuntansi Aset Tetap;
3.11 Periode Pelaporan Keuangan;
3.12 Penanggungjawab Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Kabupaten Fakfak;
Bab IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

4.1 Laporan Realisasi Anggaran;
4.2 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan
SAL);
4.3 Neraca;
4.4 Laporan Operasional (LO);
4.5 Laporan Arus Kas;
4.6 Laporan Perubahan Ekuitas (LPE).
Bab V PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN

5.1 Domisili Dan Bentuk Hukum Entitas Pelaporan;
5.2 Sifat Organisasi dan Kegiatan Pokok Entitas.
Bab VI PENUTUP
Memuat uraian penutup berupa simpulan-simpulan penting tentang laporan
keuangan.
5
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
Kabupaten Fakfak adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Ibukota
kabupaten ini terletak di Kota Fakfak. Kabupaten Fakfak mempuyai luas wilayah 14,320
Km2 terletak pada 131°53'03” BT - 133°29'19” BT dan 2°30'58” - 3°57’51” LS. Dalam
perkembangannya telah mengalami pemekaran wilayah Distrik, Kelurahan maupun
Kampung. Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 34 Tahun 2012 tentang “pembentukan
kampung-kampung baru dalam distrik di Fakfak” dan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun
2012 tentang pembentukan distrik baru, maka secara keseluruhan kabupaten Fakfak
memiliki 17 Distrik, 7 Kelurahan dan 142 Kampung. Secara umum batas wilayah Kabupaten
Fakfak sebagai berikut:
 Sebelah Utara : KabupatenTeluk Bintuni;
 Sebelah Selatan : Laut Arafura dan Kabupaten Kaimana;
 Sebelah Barat : Laut Seram dan Teluk Berau;
 Sebelah Timur : serta Kabupaten Kaimana.
Kabupaten ini secara administrasi terbentuk pada tanggal 16 November 1900. Oleh
karenanya, setiap tanggal 16 November diperingati sebagai hari jadi Kota Fakfak yang
dirayakan secara meriah dengan berbagai festival adat dan budaya serta expo
pembangunan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Desertai dengan digelarnya
pameran-pameran pembangunan dan budaya sebagai upaya menggali dan
mempromosikan daerah dalam mendorong kreatifitas daerah dan investasi.
Sejak lama, Kabupaten Fakfak terkenal berbagai sebutan. Sebutan sebagai Kota Tua, Kota
Sejarah dan Kota Perjuangan, Kota Pemerintahan dan Kota Pala karena terkenal dengan
komoditasnya. Dikenal sebagai Kota Tua karena keberadaannya telah disebutkan sejak
lama pada beberapa masehi yang lalu hingga dimasa Kerjaan Majapahit dalam kitab klasik
Negara Kertagama (1365 M) yang menyatakan sejumlah nama daerah yang terletak
dibagian Timur Indonesia di sebut nama Wanin, Sran dan Timur. Wwanin menurut ahli Jawa
Kuno adalah nama lain daerah Onin (Jazirah Onin) di Fakfak sehingga saat ini menjadi
salah satu kabupaten tertua di Tanah Papua. Disebut sebagai kota sejarah dan perjuangan
karena memiliki sejarah perjuangan masa lalu yang dibuktikan dengan banyaknya
peninggalan di zaman perang dunia ke II dan sebagai Kota Pemerintahan karena pada
zaman dahulu telah menjadi pusat pemerintahan dan pendidikan yang dikenal mulai dari
zaman kerajaan atau petuanan yang sudah ada sejak zaman hindia Belanda, hingga
dijadikan sebagai kota pemerintahan pertama pada masa pemerintahan Kolonial Belanda di
6
West Nieuw Guinea (Irian Barat/Iran Jaya/Tanah Papua sekarang). Pada tahun 1898
sebagai keresidenan atau afdeeling bersama dengan manokwari.
Sesuai dengan peta Pulau Papua, posisi Kabupaten Fakak berada tepat di kawasan Kepala
Burung Papua bagian selatan Provinsi Papua Barat yang berdekatan dengan beberapa
kabupaten seperti Kabupaten Kaimana, Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten Sorong.
Dengan luasan yang dimiliki, mempunyai kondisi bervariasi. Relatif berbukit-bukit sehingga
berpengaruh pada perkembangannya. Keberadaannya menjadi terlkenal dengan sebutan
sebagai Kota yang memiliki Motto “Satu Tungku Tiga Batu” sebagai alat pemersatu dalam
membangun ikuatan kekeluargaan dan harmonisasi dalam mendukung proses
pembangunan yang berjalan secara aman, nyaman dan damai. Dalam era otonomi daerah,
pembangunan terus diarahkan kepada tercapainya tatanan kehidupan masyarakat yang
sejahtera, sebagaimana Visi Kabupaten Fakfak 2016-2021 “Terwujudnya Masyarakat
Kabupaten Fakfak yang Bermartabat, Berdaya Saing dan Sejahtera”. Atau dikenal dengan
Motto pembangunan “Fakfak Bermitra”. Untuk itu partisipasi masyarakat, perangkat daerah
dan pihak-pihak tertentu (stakeholder) mempunyai peranan yang sangat dominan dalam
mendukung pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Fakfak.
2.1. Ekonomi Makro

Ekonomi makro merupakan gambaran perubahan ekonomi yang mempengaruhi
masyarakat, perusahaan dan pasar. Ekonomi makro dapat difungsikan sebagai alat
bagi Pemerintah Daerah untuk menentukan dan mengevaluasi arah kebijakan dalam
mengalokasikan sumberdaya ekonomi dan target pembangunan daerah dalam rangka
meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Asumsi makro ekonomi yang digunakan dalam penyusunan Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2020 mengacu pada
indikator sosial ekonomi (Pemda) Tahun 2020 atau tahun sebelumnya menurut data
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat, Kabupaten Fakfak, yaitu (minimal) :
a. Tingkat Kemiskinan sebesar 23,25%;

b. Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 11,08%;
c. Gini Ratio sebesar 0,00%;
d. Indeks Pembangunan Manusia sebesar 67,87%;
e. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) sebesar 2,66%;
f. Tingkat Inflasi sebesar 0,00%
g. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB
ADHB) sebesar Rp 5.316,210,01.
2.1.1 Tingkat Kemiskinan
Penduduk miskin dihitung berdasarkan garis kemiskinan. Garis kemiskinan

adalah nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standar
minimum kebutuhan - kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang
7
dibutuhkan oleh individu untuk hidup layak. Jadi Penduduk Miskin adalah
penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis
kemiskinan dalam persentase penduduk miskin Prov/Kab/Kota periode tertentu.
Namun memetakan kemiskinan tidak cukup hanya berfokus pada seberapa
besar atau kecil angka kemiskinan. Tingkat kedalaman dan keparahan
kemiskinan di wilayah-wilayah Indonesia juga perlu mendapat perhatian
sekaligus pemahaman yang memadai dari pemerintah. Kedalaman kemiskinan,
menggambarkan seberapa jauh beda pengeluaran penduduk miskin dari garis
kemiskinan. Sedangkan keparahan kemiskinan adalah seberapa jauh jarak
pengeluaran orang termiskin di satu wilayah tertentu relatif terhadap
pengeluaran rata-rata kelompok miskin di daerah bersangkutan. Makin tinggi
angkanya, makin parah kemiskinannya.
Tabel 2.1.1 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Fakfak
No Tingkat Kemiskinan Tahun 2019 Tahun 2019 Naik/turun
1 Kabupaten Fakfak (%) 24,31% 23,25% -1,06%
2 Kab/Kota (Ribu Orang) 18,73 Jiwa 18,22 Jiwa -0,51 Jiwa
3 Provinsi (%) 23,01% 22,17% 1,16%
4 Nasional (%) 9,66% 9,22% 0,44%
5 Peringkat Provinsi 6 6 0
6 Peringkat Nasional 468 468 0
Sumber Dokumen: BPS Kabupaten Fakfak
Persentase penduduk miskin Kabupaten Fakfak pada Tahun 2019 sebesar

24,31% mengalami penurunan dimana pada Tahun 2020 persentase penduduk
miskin berhasil ditekan hingga menjadi 23,25% dan diharapkan pada tahun 2020
terus meningkat hingga angka 22,20%. Persentase penduduk miskin Kabupaten
Fakfak masih di atas provinsi dan nasional, maka dalam perencanaan
penganggaran tahun mendatang harus mendapat prioritas untuk menekan angka
kemiskinan.
Tabel 2.1.1.1 Tingkat Kedalam Kemiskinan Kabupaten Fakfak
No Uraian Tahun 2019 Tahun 2019 Naik/Turun
Tingkat Kedalaman
1 Kemiskinan Kabbupaten 6,32% 4,87% 1,45%
Fakfak
Tingkat Kedalaman
2 6,29% 5,60% 0,96%
Kemiskinan Provinsi
Tingkat Kedalaman
3 1,65% 1,50% -0,15%
Kemiskinan Nasional
4. Peringkat Provinsi 7 5 -2
5 Peringkat Nasional 490 474 -16
Tabel 2.1.1.2 Tingkat Keparahan Kemiskinan Kabupaten Fakfak

Tingkat Keparahan
1 2,43% 1,40% -1,03%
Kemiskinan Kab/Kota
2 Tingkat Keparahan 2,38% 1,97% -0,41%
8
Kemiskinan Provinsi
Tingkat Keparahan
3 0,41% 0,36% -0,05%
Kemiskinan Nasional
4 Peringkat Provinsi 8 5 -3
5 Peringkat Nasional 498 476 -22
2.1.2 Tingkat Pengangguran Terbuka
TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) adalah persentase jumlah pengangguran

terhadap jumlah angkatan kerja. Penganggur terbuka, terdiri dari: (i) mereka
yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan. (ii) mereka yang tak punya
pekerjaan dan mempersiapkan usaha. (iii) Mereka yang tak punya pekerjaan
dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan, dan (iv)Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai
bekerja.
Sesuai dengan data pada Badan Pusat Statistik Provinsi Papua
Barat/Kabupaten Fakfak Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Fakfak
Tahun 2020 adalah sebesar 11,08%, sebagaimana dijelaskan tabel di bawah ini.
Tabel.2.1.2Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Fakfak

Tingkat Pengangguran
1 10,12% 11,08% 0,96%
Terbuka Kab/Kota (%)
2 6,3% 6,24% 0,21%
Provinsi (%)
3 5,01% 5,28% 0,27%
Nasional (%)
4 Peringkat Provinsi - - -
5 Peringkat Nasional - - -
Sumber Dokumen: BPS
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Fakfak Tahun 2020

menurut data BPS menunjukkan angka sebesar 11,08%, sedangkan TPT pada
Tahun 2019 adalah sebesar 10,12% atau lebih tinggi dibandingkan dengan
angka TPT pada Tahun 2019. Namun dengan demikian Kabupaten Fakfak
masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan TPT Provinsi Papua Barat sebesar
4,84% dan masih lebih tinggi dibandingkan TPT Nasional yang sebesar 5,80%.
2.1.3 Indek Gini (Gini Ratio)
Indek Gini atau Gini Ratio adalah merupakan alat analisis yang digunakan untuk
menghitung atau mengukur distribusi pendapatan masyarakat suatu negara atau
daerah tertentu pada suatu periode tertentu. Ini didasarkan pada kurva Lorenz,
yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari
suatu nilai pengeluaran konsumsi dengan distribusi uniform (seragam) yang
mewakili persentase kumulatif penduduk.
Nilai dari Indek Gini tidak dapat disajikan karena tidak terdapat data pada Badan
Pusat Statistik Kabupaten Fakfak.
9
2.1.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia merupakan indikator untuk mengukur

keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. IPM
menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam
memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. IPM dibentuk oleh 3
dimensi dasar yaitu harapan hidup/ umur panjang dan sehat (a long and healthy
life), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent standart of
living). Sesuai dengan UNDP Indeks tersebut dikategorikan menjadi empat ,
yaitu :
a. Rendah (< 60)
b. Sedang (60≤IPM<70)
c. Tinggi (70 ≤IPM<80)
d. Sangat Tinggi ( >80)
Sesuai dengan data pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Fakfak Realisasi
pencapaian IPM Kabupaten Fakfak Tahun 2020 adalah sebesar 67,87 poin
dengan kategori sedang sebagaimana dijelaskan dalam tabel di bawah ini:
Tabel.2.1.4 Indeks Pembangunan Manusia
No IPM (Tingkat) Tahun 2019 Tahun 2019 Naik/turun (%)
1 Kabupaten Fakfak 66,99% 67,87% 0,88%

2 Provinsi Papua Barat 63,74% 64,70% 1,01%
3 Indonesia/Nasional 71,4% 71,9% -0,5%
4 Peringkat Provinsi - - -
5 Peringkat Nasional - - -
Sumber Dokumen BPS Kabupaten Fakfak
Realisasi pencapaian IPM Kabupaten Fakfak Tahun 2020 adalah sebesar 67,87
poin, dibandingkan Tahun 2019 sebesar 66,99 poin mengalami kenaikan
sebesar 0,88 poin. Peningkatan IPM tersebut disebabkan meningkatnya umur
harapan hidup saat lahir (AHH), dan harapan lama sekolah (HLS) dan Rata-rata
Lama Sekolah (RLS), atau standar hidup, berkaitan dengan PNB per kapita.
Umur harapan hidup saat lahir mencapai 68,21 tahun pada Tahun 2020, lebih
lama 0,09 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun
sebelumnya. Kemudian, rata-rata lama sekolah selama 6,84 tahun dengan
harapan lama sekolah 14 tahun. Sementara, Standar Hidup, PNB per kapita per
tahun sebesar Rp 7.608.000 atau meningkat Rp 251.000 dibandingkan tahun
sebelumnya.
IPM di Kabupaten Fakfak pada saat ini berada pada urutan 3 dari Kab/Kota
yang ada di Provinsi Papua Barat dan berada pada urutan 341 untuk peringkat
nasional (indonesia) dari 514 Kab/Kota yang ada di Indonesia.
2.1.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah. Pertumbuhan
10
ekonomi suatu wilayah menggambarkan sejauh mana aktivitas perekonomian

suatu wilayah dalam menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada
periode tertentu. Sedangkan aktivitas perekonomian merupakan suatu proses
penggunaan faktor produksi untuk menghasilkan output. Proses penggunaan
faktor produksi akan menghasilkan balas jasa. Oleh karenanya dengan adanya
pertumbuhan ekonomi diharapkan pendapatan masyarakat meningkat, sebab
masyarakat pemilik faktor produksi. Pertumbuhan ekonomi dihitung
berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2010.
Tabel 2.1.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Fakfak

Kabupaten/Kota Provinsi Nasional
No Uraian
Tahun 2017 Tahun 2019 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2020
PDRB (harga konstan
1 3.159.027,98 3.366.230,08 3.568.257,64 62.070.804,32 10.949.243,7
2010) (Rp)
Laju Pertumbuhan
2 7,13 6,56 6,00 2,66 5,00
Ekonomi (%)
3 Peringkat Provinsi - - - - -
Peringkat Nasional
4 - - - - -
(Indonesia)
Selama kurun waktu Tahun 2017 - Tahun 2020 perekonomian Kabupaten

Fakfak mengalami penurunan sebesar 1,13%. Pada periode Tahun 2017 –
Tahun 2019 pertumbuhan perkonomian Kabupaten Fakfak sebesar -0,57% dan
pada kurun waktu Tahun 2019 - 2020 pertumbuhan perekonomian Kabupaten
Fakfak sebesar -0,56%.
2.1.6 Inflasi
Selain ditinjau dari pertumbuhan ekonomi, perekonomian Kabupaten Fakfak

dapat dilihat melalui tingkat inflasi yang terjadi. Inflasi merupakan salah satu
indikator ekonomi yang mengukur fluktuasi harga beberapa komoditas pokok
yang menyangkut kebutuhan hidup masyarakat. Inflasi yang terlalu tinggi
merupakan gejala buruk bagi suatu perekonomian namun apabila besaran
inflasi dapat dikendalikan melalui berbagai kebijakan harga serta distribusi
barang dan jasa maka inflasi dapat menjadi pendorong bagi pembangunan.
Berdasarkan sifatnya inflasi terbagi 4 kategori yang meliputi, (i) inflasi ringan
(creeping inflation) Inflasi ringan ditandai dengan peningkatan laju inflasi yang
tergolong rendah. Biasanya, persentasenya pun hanya kurang dari 10% dalam
satu tahun. (ii) Inflasi Sedang (Galloping Inflation) Inflasi ini sedikit lebih tinggi
dibandingkan inflasi ringan. Lajunya berkisar antara 10-30% setahun, (iii) Inflasi
Berat (High Inflation) kategori inflasi ini termasuk yang berat. Mencakup
hitungan mulai dari 30-100% setahun. Pada tingkat ini, harga kebutuhan
masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan. Dan (iv) Hiperinflasi
(Hyper Inflation) Jenis inflasi ini sangat dirasakan pengaruhnya karena terjadi
secara besar-besaran dan mencapai lebih dari 100% setahun.
Nilai dari Inflasi tidak dapat disajikan karena tidak terdapat data pada Badan
Pusat Statistik Kabupaten Fakfak. Selain itu, menurut penjelasan pihak BPS
11
Kabupaten Fakfak bahwa Kabupaten Fakfak bukan merupakan daerah sample

untuk melakukan pengukuran inflasi.
2.1.7 Struktur Perekonomian Kabupaten Fakfak

Struktur perekonomia Provinsi Kabupaten Fakfak dalam menunjang PDRB
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel.2.1.7 PDRB seri 2010 Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
(Dalam jutaan rupiah)
No Uraian Tahun 2017 Tahun 2019 Tahun 2019

1 Pertanian, Kehutanan, dan perikanan 765.675,4 813.557,5 861.995,5
2 Pertambangan dan penggalian 62.560,9 59.436,2 63.902,5
3 Industri pengolahan 152.403,9 159.764,0 167.380,7
4 Pengadaan Listrik dan Gas 2.326,1 2.603,6 2.821,0
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah
5 8.639,2 9.042,8 9.605,4
dan Limbah
6 Konstruksi 1.248.146,6 1.385.418,4 1.508.132,5
Pengadaan Besar dan Eceran, Reparasi
7 521.695,6 580.179,2 658.264,0
Mobil
8 Transportasi & Pergudangan 249.031,6 263.611,7 295.634,1
9 Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 52.137,7 56.844,1 62.931,6
10 Informasi & Komunikasi 124.529,1 139.224,5 156.468,5
11 Jasa Keuangan & Asuransi 63.615,3 66.931,5 75.083,3
12 Real Estate 102.277,0 111.484,0 121.766,1
13 Jasa Perusahaan 8.145,1 8.954,0 9.607,3
Administrasi Pemerintahan, Pertanahan
14 848.642,6 941.092,3 996.255,8
& Jaminan Sosial
15 Jasa Pendidikan 210.916,5 225.074,1 240.278,0
16 Jasa Kesehatan & Sosial 60.730,1 65.525,3 70.040,7
17 Jasa Lainnya 13.622,9 14.815,9 16.043,0
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 4.495.095,6 4.903.559,0 5.316.210,0
PDRB Provinsi Papua Barat 71 785 929,73 79 642 922,20 84 347 692,51
PDRB Nasional (Milyar Rupiah) 519 547.00 1 900 803.60 2 013 626.90
Peringkat Provinsi 5 5 5
Peringkat Nasional 28 28 28
Sumber Dokumen: BPS
2.2. Kebijakan Keuangan

A. Pendapatan Daerah
Dengan memperhatikan potensi, permasalahan serta tantangan kedepan yang
masih berpotensi menjadi hambatan maupun peluang yang akan dihadapi pada
tahun 2021 serta realisasi PAD tahun anggaran 2020, maka target pendapatan
daerah yang berasal dari penerimaan PAD mengalami penurunan dibandingkan
tahun 2019 sebesar Rp 69.824.039.761,16. Penerimaan Daerah lainnya dari
sektor non PAD yaitu pendapatan transfer mengalami penurunan dari tahun 2019
yang dianggarkan sebesar Rp 987.931.012.711,00, dan Lain-lain Pendapatan
Daerah Yang Sah mengalami peningkatan di targetkan sebesar Rp
278.653.936.965,00.
Terkait gambaran proyeksi pendapatan diatas, maka pendapatan daerah yang

merupakan unsur penting dalam mendukung penyediaan kebutuhan belanja
daerah diharapkan dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi,
mendorong kearah full employment sehingga jumlah pengangguran menurun,
yang akan memberikan konsekuensi logis bagi peningkatan potensi penerimaan
12
daerah.
B. Belanja Daerah
Pada sisi belanja daerah dari tahun ke tahun Pemerintah Kabupaten Fakfak
selalu melakukan perbaikan dan peningkatan Quality Spending diharapkan
kinerja penyelenggaran pemerintahaan pada sisi belanja daerah semakin baik,
untuk tahun 2020 jumlah total anggaran mencapai Rp 1.240.643.968.794,76.
Sehubungan dengan aspek belanja daerah ini, maka penggunaan belanja daerah
diharapkan dapat lebih diarahkan dalam mendukung peningkatan nilai tambah
sektor-sektor ekonomi yang akan memberikan kontribusi yang besar bagi
pertumbuhan ekonomi daerah, mendorong enpowerment sehingga mampu
menjadi pengungkit terhadap penyerapan tenaga kerja sebagai upaya untuk turut
meningkatkan perluasan lapangan kerja guna menurunkan angka kemiskinan.
Beberapa sektor tersebut adalah sektor pertanian, sektor perdagangan-hotel-
restoran, sektor industri pengolahan (pendukung sektor jasa), sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.
Disamping itu, penggunaan belanja juga harus dapat meningkatkan kuantitas dan
kualitas kebutuhan dasar masyarakat (pendidikan, kesehatan, perumahan dan
permukiman), penanggulangan masalah sosial, menjaga kelayakan penyediaan
fasilitas umum dan insfratruktur serta fasilitas sosial.
Keseluruhan upaya penggunaan belanja sebagaimana tersebut diatas harus tetap

dalam koridor pencapaian sasaran pembangunan daerah dan pelaksanaan
program daerah yang telah tertuang dalam RPJM Daerah Kabupaten Fakfak
Tahun 2016-2020.
Belanja daerah diarahkan untuk dapat mendukung pencapaian visi dan misi,
yaitu:
1. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran

Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat
meningkatkan pelayanan pada masyarakat yang harapan selanjutnya adalah
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan
masyarakat dapat diwujudkan dengan meningkatkan kompetensi sumber
daya manusia aparatur daerah, terutama yang berhubungan langsung
dengan kepentingan masyarakat.
2. Prioritas
Penggunaan anggaran tahun 2016 - 2020 diprioritaskan untuk mendanai
kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, ketersediaan bahan
pangan, peningkatan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan ekonomi
serta diarahkan untuk penanggulangan kemiskinan.
3. Tolok ukur dan target kinerja

Belanja daerah pada setiap kegiatan disertai tolok ukur dan target pada
13
setiap indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan hasil sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
4. Optimalisasi belanja langsung

Belanja langsung diupayakan untuk mendukung tercapainya tujuan
pembangunan secara efisien dan efektif. Belanja langsung disusun atas
dasar kebutuhan nyata masyarakat, sesuai strategi pembangunan untuk
meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Optimalisasi belanja langsung untuk pembangunan infrastruktur publik yang
memungkinkan dapat dikerjasamakan dengan pihak swasta.
5. Transparan dan Akuntabel

Setiap pengeluaran belanja dipublikasikan dan dipertanggungjawabkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dipublikasikan berarti pula
masyarakat mudah dan tidak mendapatkan hambatan dalam mengakses
informasi belanja. Pertanggungjawaban belanja tidak hanya dari aspek
administrasi keuangan, tetapi menyangkut pula proses, keluaran dan
hasilnya. Belanja daerah harus diarahkan untuk mendukung kebijakan yang
telah ditetapkan degan memperhatikan perbandingan antara masukan dan
keluaran (efisiensi). Keluaran dari belanja dimaksud seharusnya dapat
dinikmati hasilnya oleh masyarakat (efektivitas). Selanjutnya alokasi
anggaran perlu dilaksanakan secara terbuka berdasarkan skala prioritas dan
kebutuhan (transparansi). Sehingga pengelolaan belanja harus
diadministrasikan dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku (akuntabilitas).
C. Pembiayaan
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan

maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau
memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat
berasal dari pinjaman, dan hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan
antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian
pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah. Pengelolaan
keuangan daerah merupakan rangkaian siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) yang pelaksanaannya dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
Penatausahaan serta pengawasan/pemeriksaan sampai dengan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD yang ditetapkan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perlakuan anggaran kinerja memungkinkan adanya surplus atau defisit pada

penyusunan APBD. Untuk menutup defisit dan surplus yang diperlukan
pembiayaan daerah. Jika pembiayaan diperlukan untuk menutup defisit anggaran
14
berjalan, arah pengelolaan harus berdasarkan prinsip kemampuan dan

kesinambungan fiskal daerah.
Pada sisi pengeluaran pembiayaan Pemerintah Kabupaten Fakfak juga

memberikan penguatan terhadap Bank Papua dengandalam bentuk saham biasa
juga selalu ditingkatkan sehingga peningkatan Pendapatan Asli Daerah khusus
pendapatan Deviden dari Bank Papua, dapat mengalami peningkatan yang dapat
memberikan dampak pada kinerja pendapatan daerah semakin tinggi.
2.3. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
Pengelolaan keuangan daerah yang dicerminkan dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana tahunan Pemerintah Daerah yang
menggambarkan semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut
dalam kurun waktu satu tahun. APBD juga merupakan instrumen dalam rangka
mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan untuk tercapainya tujuan
bernegara.
Dengan terbitnya Permendagri No. 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan
Permendagri No. 22 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
maka pada tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Fakfak menganut anggaran
surplus/defisit.
Anggaran Pendapatan Pemerintah Kabupaten Fakfak pada tahun 2020 sebesar

Rp 1.336.408.989.437,16 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar
Rp 69.824.039.761,16, Dana Transfer sebesar Rp 987.931.012.711,00 dan Lain-Lain
Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar Rp 278.653.936.965,00.
Sedangkan realisasi pendapatan Pemerintah Kabupaten Fakfak pada tahun 2020

adalah sebesar Rp 1.346.388.053.430,29 ekuivalen 100,75 % yang terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 48.867.903.938,29 ekuivalen 69,99 %, Dana
Transfer sebesar Rp 983.486.856.541,00 ekuivalen tercapai 99,55 % dan Lain-Lain
Pendapatan Yang Sah sebesar Rp 314.033.292.951,00 ekuivalen 112,70 %.
Anggaran Belanja Pemerintah Kabupaten Fakfak pada tahun 2020 sebesar

Rp 1.240.643.968.794,76. Sedangkan realisasi belanja Pemerintah Kabupaten Fakfak
tahun 2020 adalah sebesar Rp 1.123.262.845.967,84 yang terdiri dari Anggaran
Belanja Operasi sebesar Rp 964.018.430.111,57 dan terealisasi sebesar
Rp 888.234.428.503,84. Anggaran Belanja Modal sebesar Rp 269.226.816.656,40
dan terealisasi sebesar Rp 231.687.667.633,00. Anggaran Belanja Tak Terduga
adalah sebesar Rp 7.398.722.026,79 dan terealisasi sebesar Rp 3.340.749.831,00.
Anggaran Transfer adalah sebesar Rp 244.523.252.609,32 dan terealisasi sebesar
Rp 246.842.398.757,00.
Dengan demikian terjadi Defisit sebesar Rp 23.717.191.294,55 dengan realisasi
15
pendapatan sebesar Rp 1.346.388.053.430,29 dan realisasi belanja sebesar

Rp 1.123.262.845.967,84 dan realisasi transfer sebesar Rp 246.842.398.757,00.
Sedangkan realisasi pembiayaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Fakfak, yaitu realisasi penerimaan pembiayaan sebesar Rp 151.758.231.966,92 dan
realisasi pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 3.000.000.000,00. Secara ringkas
realisasi APBD Kabupaten Fakfak tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1.
Ringkasan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun 2020
Anggaran Realisasi %
No Uraian
(Rp) (Rp) tase
4. Pendapatan 1.336.408.989.437,16 1.346.388.053.430,29 100,75
4.
Pendapatan Asli Daerah - LRA 69.824.039.761,16 48.867.903.938,29 69,99
1
4.
Pendapatan Transfer - LRA 987.931.012.711,00 983.486.856.541,00 99,55
2
4. Lain-Lain Pendapatan Daerah
278.653.936.965,00 314.033.292.951,00 112,70
3 Yang Sah - LRA
4.
Belanja 1.240.643.968.794,76 1.123.262.845.967,84 90,54
4
5 Belanja Operasi 964.018.430.111,57 888.234.428.503,84 91,15
5.
Belanja Modal 269.226.816.656,40 231.687.667.633,00 86,06
1
5.
Belanja Tak Terduga 7.398.722.026,79 3.340.749.831,00 45,15
2
5.
Transfer 244.523.252.609,32 246.842.398.757,00 100,95
3
6 Surplus / (Defisit) (148.758.231.966,92) (23.717.191.294,55) 15,94
7 Penerimaan Pembiayaan 151.758.231.966,92 151.758.231.966,92 100,00
7.
Pengeluaran Pembiayaan 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00
1
7.
Pembiayaan Netto 148.758.231.966,92 148.758.231.966,92 100,00
2
8 SILPA 0,00 125.041.040.672,37 0,00
2.4. Hambatan dan Kendala dalam Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Secara umum permasalahan yang masih dihadapi dalam pengelolaan pendapatan
daerah antara lain:
a. Transparansi penetapan formula pengalokasian dana-dana di luar DAU belum

nyata (daerah kesulitan menentukan asumsi penerimaan untuk tahun yang akan
datang).
b. Banyaknya dana dari pusat yang langsung diberikan kepada berbagai instansi
sementara pemerintah Kabupaten tidak diberitahu berapa alokasi dana yang
diberikan maupun peruntukannya.
c. Keuangan daerah masih sangat tergantung pada Pemerintah Pusat dengan

prosentase PAD yang sangat kecil terhadap APBD.
Dalam mengatasi beberapa permasalahan yang dihadapi, serta untuk tetap menjaga
konsistensi dalam pemenuhan target penerimaan yang telah ditetapkan, maka
dilakukan beberapa upaya sebagai berikut:
16
a. Mengupayakan adanya informasi sedini mungkin dari Pemerintah Pusat agar

prediksi penerimaan daerah yang masuk ke dalam APBD makin realistis.
b. Meningkatkan koordinasi antar instansi untuk memonitor dan melaporkan

pengelolaan keuangan yang menjadi tanggungjawabnya.
c. Meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah dengan tidak memberatkan

dunia usaha dan masyarakat melalui penyederhanaan sistem dan prosedur
administrasi pemungutan, law enforcement dalam upaya membangun ketaatan
hukum masyarakat, serta peningkatan pengendalian dan pengawasan untuk
terciptanya efektifitas dan efisiensi serta peningkatan kualitas pelayanan dengan
biaya yang murah.
Adapun permasalahan umum Belanja Daerah yang dihadapi pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut:
a. Pengeluaran yang digunakan untuk Belanja Program Prioritas seperti

pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, pengelolaan jalan, masih
terbatas.
b. Pengeluaran untuk Belanja Pegawai Negeri dan Tenaga Honorer Daerah

masih cukup besar dibanding penerimaan DAU.
Guna mengatasi permasalahan diatas maka belanja daerah harus disusun

berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari
input yang direncanakan dengan tujuan untuk meningkatkan akuntabilitas
perencanaan anggaran serta memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan
anggaran. Peningkatan alokasi anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap
Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terukur yang diikuti dengan peningkatan kinerja
pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
17
BAB III
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan Akuntansi yang dipakai dalam Laporan Keuangan Tahun 2020 Pemerintah
Kabupaten Fakfak adalah sebagai berikut:
3.1 Prinsip Akuntansi Yang Mendasari Laporan Keuangan Tahun 2020
Prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan dimaksudkan sebagai ketentuan yang

harus dipahami dan ditaati oleh penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan
pemerintah daerah dalam melakukan kegiatannya, serta oleh pengguna laporan
dalam memahami laporan keuangan yang disajikan. Berikut ini adalah delapan prinsip
yang digunakan dalam akuntansi dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Fakfak Berbasis Akrual:
A. Basis akuntansi;
B. Prinsip nilai historis;
C. Prinsip realisasi;
D. Prinsip substansimengungguli formalitas;
E. Prinsip periodisitas;
F. Prinsip konsistensi;
G. Prinsip pengungkapan lengkap; dan
H. Prinsip penyajian wajar
A. Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah

basis akrual, untuk pengakuan pendapatan-LO, beban dalam Laporan
Operasional, aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca. Dalam hal peraturan
perundangan mewajibkan disajikannya laporan keuangan dengan basis kas,
maka entitas wajib menyajikan laporan demikian.
Basis akrual untuk Laporan Operasional berarti bahwa pendapatan diakui pada
saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum
diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban
diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih
telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
18
Daerah atau entitas pelaporan. Pendapatan seperti bantuan pihak luar/asing

dalam bentuk jasa disajikan pula pada Laporan Operasional.
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis kas, maka LRA
disusun berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan-LRA dan penerimaan
pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau
oleh entitas pelaporan; serta belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan
diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Namun
demikian, bilamana anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis
akrual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan
dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi
lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar oleh kas daerah.
B. Prinsip Nilai Historis

Aset dicatat sebesar jumlah kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari
imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
Utang dicatat sebesar jumlah kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk
memenuhi kewajiban di masa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan
pemerintah daerah.
Penggunaan nilai historis lebih dapat diandalkan daripada nilai yang lain, karena
nilai perolehan lebih obyektif dan dapat diverifikasi. Dalam hal tidak terdapat nilai
historis, dapat digunakan nilai wajar aset atau kewajiban terkait.
C. Prinsip Realisasi
ketersediaan pendapatan basis kas yang tersedia yang telah diotorisasikan
melalui anggaran pemerintah daerah suatu periode akuntansi akan digunakan
untuk membayar utang dan belanja dalam periode tersebut. Mengingat LRA
masih merupakan laporan yang wajib disusun, maka pendapatan atau belanja
basis kas diakui setelah diotorisasi melalui anggaran dan telah menambah atau
mengurangi kas.
Prinsip layak temu biaya-pendapatan (matching cost against revenue principle)

tidak ditekankan dalam akuntansi pemerintah daerah, sebagaimana dipraktikkan
dalam akuntansi sektor swasta.
D. Prinsip Substansi Mengungguli Bentuk Formal

Informasi akuntansi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain
tersebut harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi, bukan hanya mengikuti aspek formalitasnya. Apabila substansi
transaksi atau peristiwa lain tidak konsisten/berbeda dengan aspek formalitasnya,
19
maka hal tersebut harus diungkapkan dengan jelas dalam Catatan Atas Laporan
Keuangan.
E. Prinsip Periodisitas
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah daerah perlu dibagi
menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja pemerintah daerah dapat
diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan. Periode utama
yang digunakan adalah tahunan. Namun, periode bulanan, triwulanan, dan
semesteran juga dianjurkan.
F. Prinsip Konsistensi
Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari
periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal). Hal
ini tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi perubahan dari satu metode akuntansi
ke metode akuntansi yang lain.
Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa metode yang
baru diterapkan mampu memberikan informasi yang lebih baik dibanding metode
lama. Pengaruh atas perubahan penerapan metode ini diungkapkan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
G. Prinsip Pengungkapan Lengkap

Laporan keuangan pemerintah daerah menyajikan secara lengkap informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan
keuangan dapat ditempatkan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan
atau Catatan atas Laporan Keuangan.
H. Prinsip Penyajian Wajar

Laporan keuangan menyajikan dengan wajar Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional,
Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan.
Dalam rangka penyajian wajar, faktor pertimbangan sehat diperlukan bagi

penyusun laporan keuangan pemerintah daerah ketika menghadapi
ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. Ketidakpastian seperti itu diakui
dengan mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dengan menggunakan
pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah.
Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan
prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak
dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun
demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan, misalnya,
pembentukan cadangan tersembunyi, sengaja menetapkan aset atau pendapatan
yang terlampau rendah, atau sengaja mencatat kewajiban atau belanja yang
terlampau tinggi, sehingga laporan keuangan menjadi tidak netral dan tidak andal.
20
3.2 Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyajian Kembali Laporan Keuangan

Tahun 2020
A. Kebijakan Akuntansi Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh oleh
pemerintah daerah, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber
daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat
umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan
budaya.
1. Aset lancar
Aset Lancar adalah suatu aset yang diharapkan segera untuk dapat
direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang,
dan persediaan.
a. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah Daerah
Kabupaten Fakfak.
b. Kas daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan

oleh Bupati untuk menampung penerimaan dan membayar pengeluaran
daerah.
c. Kas di bendahara pengeluaran/pemegang kas merupakan kas yang

menjadi tanggung jawab/dikelola oleh bendahara
pengeluaran/pemegang kas yang berasal dari uang persediaan (UP),
ganti uang (GU) dan tambah uang (TU) yang belum disetor ke RKUD per
tanggal neraca.
d. Kas di bendahara penerimaan merupakan saldo rekening di bank dan

saldo uang tunai yang berada di bawah tanggung jawab bendahara
penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas
pemerintahan bendahara penerimaan yang bersangkutan yang belum
disetor ke kas daerah per tanggal neraca.
e. Kas lainnya adalah kas yang berada dibawah tanggungjawab bendahara

pengeluaran yang bukan berasal dari uang persediaan (UP), ganti uang
(GU), tambah uang (TU) yang belum disetor ke RKUD per tanggal
neraca.
f. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat menyimpan uang

daerah yang ditentukan oleh Bupati Fakfak untuk menampung seluruh
21
penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada

bank yang ditetapkan.
g. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap
dijabarkan menjadi kas serta bebas dari resiko perubahan nilai yang
signifikan yang mempunyai jangka waktu kurang dari 3 (bulan) dari
tanggal perolehannya.
h. Dana Kapitasi adalah besaran pembayaran per bulan yang dibayar

dimuka kepada FKTP berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa
memperhtungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.
i. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah

OPD atau unit kerja pada OPD di lingkungan pemerintah Kabupaten
Fakfak yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip-prinsip efisiensi dan prodkutifitas.
j. Bendahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP adalah pegawai negeri sipil
yang ditunjuk untuk menjalankan fungsi menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan dana
kapitasi.
k. Dana kampung adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara yang diperuntukan bagi kampung yang ditransfer
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Fakfak
dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerinta han,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat.
l. Kas yang dibatasi penggunaannya adalah sisa kas dari bantuan sosial
yang sampai dengan akhir periode masih terdapat pada rekening
penyalur dan akan diserahkan kepada penerima bantuan sosial pada
periode berikutnya.
m. Secara berkala dilakukan rekonsiliasi antara kas di RKUD dengan kas di

BUD, dan antara bendahara pengeluaran/penerimaan dengan BUD.
2. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera
diperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemen kas yang
artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan
kas dan beresiko rendah serta dimiliki selama kurang dari 12 (dua belas)
bulan.
Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara

lain terdiri atas:
22
a. Deposito lebih dari 3 (tiga) bulan, kurang dari 12 (dua belas) bulan dan
Deposito lebih dari 3 (tiga) bulan yang dapat diperpanjang secara
otomatis (revolving deposits) sampai 12 bulan;
b. Surat Utang Negara (SUN); dan
c. Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
3. Piutang
Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah daerah
dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai
akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-
undangan atau akibat lainnya yang sah.
Sesuai dengan PMK No.238 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Sistem
Akuntansi Pemerintahan (PUSAP) pada bagan akun standar, piutang terbagi
menjadi:
a. Piutang pendapatan;
b. Piutang Lainnya.
Piutang secara umum dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah
piutang yang belum dilunasi dari setiap tagihan yang ditetapkan atau sebesar
nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value).
Piutang harus disajikan dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net
realizable value). Namun Piutang merupakan aset yang mempunyai
kemungkinan tidak tertagih. Oleh sebab itu perlu dilakukan penyesuaian nilai
piutang atau dengan melakukan estimasi nilai piutang yang tidak tertagih
agar nilai aset yang disajikan secara wajar dalam laporan keuangan dan
menghindari salah saji material sehingga mempengaruhi keputusan
pengguna laporan keuangan.
Untuk mengestimasi nilai piutang tidak tertagih dapat dilakukan dengan

menyusun daftar umur piutang (aging schedule). Piutang dalam aging
schedule dibedakan menurut jenis piutang, baik dalam menetapkan umur
maupun penentuan besaran yang akan disisihkan.
Pelaksanaan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih wajib dilakukan berdasarkan

prinsip kehati-hatian, yaitu:
a. Penilaian Kualitas Piutang;

b. Pertimbangan pemantauan dan pengambilan langkah-langkah yang
diperlukan agar hasil penagihan piutang yang telah disisihkan senantiasa
dapat direalisasikan.
Penggolongan Kualitas Piutang dilakukan dengan ketentuan:

a. Kualitas lancar;
Kualitas lancar adalah piutang yang belum dilakukan pelunasan sampai
23
dengan tanggal jatuh tempo yang ditetapkan dan umur piutang kurang
dari 1 (satu) tahun.
b. Kualitas kurang lancar;

Kualitas kurang lancar adalah piutang yang dalam jangka waktu 1 (satu)
bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan
pelunasan dan umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun.
c. Kualitas diragukan;
Kualitas diragukan adalah piutang yang dalam jangka waktu 1 (satu)
bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan dan umur piutang lebih dari 2 sampai dengan 5 tahun.
d. Kualitas macet.
Kualitas macet adalah piutang yang: 1) dalam jangka waktu 1 (satu)
bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan
pelunasan; atau 2) Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan
Piutang Daerah/Negara dan umur piutang lebih dari 5 tahun.
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih ditetapkan:

a. 0,5% (nol perseratus) dari piutang yang memiliki kualitas lancar.
b. 10% (sepuluh perseratus) dari piutang dengan kualitas kurang lancar

setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan;
c. 50% (lima puluh perseratus) dari Piutang dengan kualitas diragukan

setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan; dan
d. 100% (seratus perseratus) dari Piutang dengan kualitas macet setelah

dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan.
4. Beban Dibayar Dimuka

Beban dibayar dimuka adalah suatu transaksi pengeluaran kas untuk
membayar suatu beban yang belum menjadi menjadi kewajiban sehingga
menimbulkan hak tagih bagi pemerintah daerah.
Beban diabayar dimuka diakui pada saat kas dikeluarkan namun belum
menimbulkan kewajiban.
Pengukuran beban diabayar dimuka dilakukan berdasarkan jumlah kas yang

dikeluaran/ dibayarkan.
5. Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah,
dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan diakui:
24
a. pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah

daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal,
b. pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya
berpindah.
Untuk melakukan pengukuran atas persediaan, maka pencatatan persediaan

menjadi pertimbangan dalam melakukan pengukuran.
Pengukuran nilai persediaan dilakukan dengan menggunakan harga

pembelian terakhir jika persediaan dicatat secara periodik berdasarkan hasil
inventarisasi.
6. Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
lebih dari 12 (dua belas) bulan. Menurut sifat penanaman investasi jangka
panjang terbaagi menjadi dua bagian:
a. Investasi jangka panjang permanen

Investasi jangka panjang permanen merupakan investasi jangka panjang
yang dimaksud untuk dimiliki secara berkelanjutan atau tanpa ada niat
untuk diperjualbelikan atau ditarik kembali.
Investasi jangka panjang permanen berupa:

1) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada perusahaan Daerah,
badan usaha milik negara,badan internasional dan badan usaha
lainnya yang bukan milik negara;
2) Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah daerah
untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat.
b. Investasi jangka panjang non permanen

Investasi jangka panjang non permanen merupakan investasi jangka
panjang yang dimaksud untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan atau
suatu waktu akan dijual atau ditarik kembali. Investasi jangka panjang
non permanen berupa:
1) Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuh temponya
oleh pemerintah daerah;
2) Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat
dialihkan kepada pihak ketiga;
3) Dana yang disisihkan pemerintah daerah dalam rangka pelayanan
masyarakat seperti bantuan modal kerja secara bergulir kepada
kelompok masyarakat;
4) Investasi non permanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan
untuk dimiliki pemerintah daerah secara berkelanjutan, seperti
25
penyertaan modal yang dimaksudkan untuk

penyehatan/penyelamatan perekonomian.
c. Investasi jangka panjang permanen yang dimiliki

Pemerintah Kabupaten Fakfak adalah:
1) Investasi pada PT. Bank Papua;

2) Investasi pada PD. Mbiah Pohi; dan
3) Investasi pada PDAM Kabupaten Fakfak.
d. Penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga

metode yaitu:
1) Metode Biaya;
2) Metode Ekuitas; dan
3) Metode Nilai Bersih yang dapat direalisasikan.
e. Untuk penilaian investasi jangka panjang permanen

yang saat ini dimiliki Pemerintah Kabupaten Fakfak dinilai dengan
metode:
1) Metode biaya untuk investasi jangka panjang pada PT. Bank Papua.
2) Metode ekuitas untuk investasi pada PD. Mbiah Pohi dan PDAM
Kabupaten Fakfak.
7. Aset Tetap
a. Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah
daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
b. Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau

fungsinya dalam aktivitas operasi entitas (PSAP 07 Paragraf 7) yang
terbagi dalam klasifikasi Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan
Bangunan; Jalan, Irigasi dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya; dan
Kontruksi Dalam Pengerjaan.
1) Tanah adalah tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai

dalam kegiatan operasional pemerintah daerah dan dalam kondisi
siap dipakai.
2) Peralatan dan Mesin adalah mesin-mesin dan kendaraan bermotor,

alat elektonik, dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya
yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua
belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.
3) Gedung dan Bangunan adalah seluruh gedung dan bangunan yang

diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional
pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
26
4) Jalan, Irigasi, dan Jaringan adalah jalan, irigasi, dan jaringan yang
dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh
pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
5) Aset Tetap Lainnya adalah aset tetap yang tidak dapat

dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh
dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah daerah
dan dalam kondisi siap dipakai. Aset Tetap lainnya termasuk di
dalamnya adalah Aset Tetap Renovasi.
6) Konstruksi dalam Pengerjaan adalah aset tetap yang sedang dalam

proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum
selesai seluruhnya. Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
jaringan, dan Aset Tetap lainnya, yang proses perolehannya
dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu
tertentu dan belum selesai.
c. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan
memenuhi kriteria:
1) Pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh
pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal;
2) Pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau penguasaannya
berpindah;
3) Mempunyai masa manfaat lebih dari12 (dua belas) bulan;
4) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
5) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
6) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan; dan
7) Memiliki nilai sebesar batas kapitalisasi keatas.
d. Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap
yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset
yang bersangkutan.
e. Akumulasi penyusutan (accumulated depreciaton) adalah bagian dari

biaya perolehan aktiva tetap yang dialokasikan ke penyusutan sejak
aktiva tersebut diperoleh. Akumulasi penyusutan aktiva tetap merupakan
akun kontra aktiva tetap yang berhubungan.
f. Penyusutan aset tetap diakui dengan nilai penyusutan untuk masing-

masing periode dan diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap
dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan operasional.
g. Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, buku perpustakaan tidak

dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan
27
penghapusan pada saat aset tetap lainnya tersebut sudah tidak dapat
digunakan atau mati.
h. Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut

dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila terjadi kondisi yang
memungkinkan penilaian kembali, maka aset tetap akan disajikan dengan
penyesuaian pada masing-masing akun aset tetap.
i. Untuk menentukan nilai penyusutan aset tetap maka terlebih dahulu

harus diketahui.
1) Biaya perolehan, nilai wajar dan nilai penilaian kembali;
2) Umur ekonomis/masa manfaat;
3) Metode penyusutan yang digunakan.
j. Suatu aset dianggap telah mempunyai umur ekonomis apabila saat

perolehannya paling kurang 15 (lima belas) hari sebelum tanggal
laporan, dan digenapkan menjadi 1 (satu) bulan.
k. Perolehan aset sampai dengan tanggal 15 dalam suatu bulan perolehan,

maka digenapkan menjadi 1 (satu) bulan.
l. Terhadap aset yang telah mempunyai umur ekonomis maka harus

dihitung penyusutannya.
m. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus (straight

line method) dengan formula sebagai berikut:
Harga perolehan, nilai wajar, nilai penialian kembali
Nilai penyusutan =
Umur ekonomis/masa manfaat
n. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai beban
penyusutan dan dicatat pada akumulasi penyusutan aset tetap sebagai
pengurang nilai aset tetap.
o. Masa manfaat aset tetap ditetapkan sebagaimana terlihat pada tabel di

bawah ini:
Masa
Kodefikasi Uraian Manfaat
(Tahun)
1 3 ASET TETAP
1 3 2 Peralatan dan Mesin
1 3 2 01 Alat-Alat Besar Darat 10
1 3 2 02 Alat-Alat Besar Apung 8
1 3 2 03 Alat-alat Bantu 7
1 3 2 04 Alat Angkutan Darat Bermotor 7
1 3 2 05 Alat Angkutan Berat Tak Bermotor 2
1 3 2 06 Alat Angkut Apung Bermotor 10
1 3 2 07 Alat Angkut Apung Tak Bermotor 3
1 3 2 08 Alat Angkut Bermotor Udara 20
1 3 2 09 Alat Bengkel Bermesin 10
1 3 2 10 Alat Bengkel Tak Bermesin 5
1 3 2 11 Alat Ukur 5
28
Masa
(Tahun)
1 3 2 12 Alat Pengolahan Pertanian 4
1 3 2 13 Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan Pertanian 4
1 3 2 14 Alat Kantor 5
1 3 2 15 Alat Rumah Tangga 5
1 3 2 16 Peralatan Komputer 4
1 3 2 17 Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 5
1 3 2 18 Alat Studio 5
1 3 2 19 Alat Komunikasi 5
1 3 2 20 Peralatan Pemancar 10
1 3 2 21 Alat Kedokteran 5
1 3 2 22 Alat Kesehatan 5
1 3 2 23 Unit-Unit Laboratorium 8
1 3 2 24 Alat Peraga/Praktek Sekolah 10
1 3 2 25 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 15
1 3 2 26 Alat Laboratorium Fisika Nuklir / Elektronika 15
1 3 2 27 Alat Proteksi Radiasi / Proteksi Lingkungan 10
Radiation Aplication and Non Destructive Testing
1 3 2 28 10
Laboratory (BATAM)
1 3 2 29 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 7
1 3 2 30 Peralatan Laboratorium Hidrodinamika 15
1 3 2 31 Senjata Api 10
1 3 2 32 Persenjataan Non Senjata Api 3
1 3 2 33 Alat Keamanan dan Perlindungan 5
1 3 3 Gedung dan Bangunan
1 3 3 01 Bangunan Gedung Tempat Kerja 50
1 3 3 02 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 50
1 3 3 03 Bangunan Menara 40
1 3 3 04 Bangunan Bersejarah 50
1 3 3 05 Tugu Peringatan 50
1 3 3 06 Candi 50
1 3 3 07 Monumen/Bangunan Bersejarah 50
1 3 3 08 Tugu Peringatan Lain 50
1 3 3 09 Tugu Titik Kontrol/Pasti 50
1 3 3 10 Rambu-Rambu 50
1 3 3 11 Rambu-Rambu Lalu Lintas Udara 50
1 3 4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
1 3 4 01 Jalan 10
1 3 4 02 Jembatan 50
1 3 4 03 Bangunan Air Irigasi 50
1 3 4 04 Bangunan Air Pasang Surut 50
1 3 4 05 Bangunan Air Rawa 25
Bangunan Pengaman Sungai dan Penanggulangan Bencana
1 3 4 06 10
Alam
1 3 4 07 Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah 30
1 3 4 08 Bangunan Air Bersih/Baku 40
1 3 4 09 Bangunan Air Kotor 40
1 3 4 10 Bangunan Air 40
1 3 4 11 Instalasi Air Minum/Air Bersih 30
1 3 4 12 Instalasi Air Kotor 30
1 3 4 13 Instalasi Pengolahan Sampah 10
1 3 4 14 Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan 10
29
Masa
(Tahun)
1 3 4 15 Instalasi Pembangkit Listrik 40
1 3 4 16 Instalasi Gardu Listrik 40
1 3 4 17 Instalasi Pertahanan 30
1 3 4 18 Instalasi Gas 30
1 3 4 19 Instalasi Pengaman 20
1 3 4 20 Jaringan Air Minum 30
1 3 4 21 Jaringan Listrik 40
1 3 4 22 Jaringan Telepon 20
1 3 4 23 Jaringan Gas 30
p. Tanah dan konstruksi dalam pengerjaan tidak disusutkan.

q. Kebijakan akuntansi tentang penyusutan diterapkan setelah penataan
aset tetap dilingkungan Pemerintah Kabupaten Fakfak selesai
dilaksanakaan.
r. Aset tetap dapat diakui apabila nilainya pada saat perolehan atau nilai
wajar pada saat perolehan mencapai batas minimal kapitalisasi aset
tetap.
Batasan minimal kapitalisasi aset tetap ditetapkan sebagai berikut:

Nilai Satuan Minimum
No. Uraian Biaya
Per Unit
1. Tanah
2. Peralatan Mesin
2.1 Alat-alat Berat ≥ 500.000.000,00
2.2 Alat-alat Angkutan ≥ 5.000.000,00
2.3 Alat-alat Bengkel ≥ 2.500.000,00
2.4 Alat-alat Pertanian/ Peternakan ≥ 2.500.000,00
2.5 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga ≥ 700.000,00
2.6 Alat Studio dan Alat Komunikasi ≥ 1.500.000,00
2.7 Alat Ukur ≥ 1.500.000,00
2.8 Alat-alat Kedokteran ≥ 1.500.000,00
2.9 Alat-alat Laboratorium ≥ 1.500.000,00
2.10 Alat Keamanan/ persenjataan ≥ 1.500.000,00
3. Gedung dan Bangunan
3.1 Bangunan Gedung ≥ 40.000.000,00
3.2 Bangunan Monumen ≥ 20.000.000,00
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan
4.1 Jalan dan Jembatan ≥ 10.000.000,00
4.2 Bangunan Air/Irigasi ≥ 10.000.000,00
4.3 Instalasi ≥ 10.000.000,00
4.4 Jaringan ≥ 10.000.000,00
5. Aset Tetap Lainnya
5.1 Buku dan Perpustakaan ≥ 250.000,00
5.2 Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga ≥ 250.000,00
5.3 Hewan ≥ 1.500.000,00
5.4 Hewan Ternak Kecil ≥ 1.500.000,00
5.5 Hewan Ternak Besar ≥ 3.000.000,00
5.6 Aneka Ternak/ Unggas ≥ 500.000,00
5.7 Ikan ≥ 350.000,00
5.8 Tanaman ≥ 350.000,00
8. Aset Lainnya
Aset lainnya adalah aset pemerintah daerah yang termasuk aset tak
30
berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua
belas) bulan, aset kerjasama dengan Pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang
dibatasi penggunaannya.
Aset Lainnya terdiri dari:

a. Tagihan Jangka Panjang;
b. Kemitraan dengan Pihak Ketiga;
c. Aset Tidak Berwujud;
d. Aset Lain-lain.
Aset lainnya diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau

kepenguasaannya berpindah.
Aset lainnya diukur sesuai dengan biaya perolehan atau sebesar nilai wajar
pada saat perolehan.
Aset Tidak Berwujud disajikan di neraca berdasarkan nilai bruto setelah

dikurangi amortisasi. Perhitungan amortisasi dilakukan dengan metode garis
lurus.
9. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Dalam neraca pemerintah daerah, kewajiban disajikan berdasarkan

likuiditasnya dan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
a. Kewajiban Jangka Pendek; dan
b. Kewajiban Jangka Panjang
10. Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih
antara aset dan kewajiban pemerintah daerah pada tanggal laporan.
Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan
Perubahan Ekuitas (LPE).
Saldo Ekuitas berasal dari Ekuitas awal ditambah (dikurang) oleh

Surplus/Defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai persediaan,
selisih evaluasi Aset Tetap, dan lain-lain yang tersaji dalam Laporan
Perubahan Ekuitas (LPE).
B. Kebijakan Akuntansi Pendapatan LRA

Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang
menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah daerah.
31
Pendapatan LRA terdiri dari:

1. Pendapatan Pajak Asli Daerah – LRA;
2. Pendapatan Transfer – LRA; dan
3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah – LRA
Pendapatan-LRA diakui pada saat:
a. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima

oleh RKUD;
b. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima

oleh Bendahara Penerimaan dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan
ke RKUD, dengan ketentuan bendahara penerimaan tersebut merupakan
bagian dari BUD;
c. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima

OPD dan digunakan langsung tanpa disetorkan ke RKUD, dengan syarat
entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD yang dipersyaratkan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
d. Kas atas pendapatan yang berasal dari Hibah

langsung dalam/luar negeri yang digunakan untuk menandai pengeluaran
entitas telah diterima, dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya
kepada BUD;
e. Kas atas pendapatan yang diterima entitas

lain diluar entitas pemerintah berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD,
dan BUD mengakuinya sebagai pendapatan;
f. Pendapatan telah diterima direkening

penampungan penerimaan yang dibuka atas nama BUD.
Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
C. Kebijakan Akuntansi Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja terdiri dari belanja operasi, belanja modal, dan belanja tak terduga.
Belanja ditentukan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) sebagai pemegang

otoritas dan bukan semata-mata saat dikeluarkannya kas dari Rekening Kas
Umum Daerah (RKUD).
Belanja diakui pada saat:
32
1. Terjadinya pengeluaran dari RKUD;

2. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi
pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit
yang mempunyai fungsi perbendaharaan dengan terbitnya SP2D GU atau
SP2D nihil;
3. Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.
Belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur berdasarkan nilai

nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen pengeluaran yang sah.
D. Kebijakan Akuntansi Transfer
Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan
dari / kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana peribangan dan dana bagi
hasil.
Pengakuan transfer masuk dan pendapatan transfer:

1. Untuk kepentingan penyajian
tranfer masuk pada laporan realisasi anggaran, pengakuan atas trnsfer
masuk dilakukan pada saat transfer masuk RKUD.
2. Untuk kepentingan penyajian
pendapatan transfer pada laporan operasional, pengakuan masing-masing
jenis pendapatan transfer dilakukan pada saat timbulnya hak atas
pendapatan (earned) atau pendapatan direalisasi yaitu aliran masuk
sumberdaya ekonomi (realized);
3. Pengakuan pendapatan
transfer dilakukan bersamaan dengan penerimaan kas selama periode
berjalan. Sedangkan pada saat penyusunan laporan keuangan, pendapatan
transfer dapat diakui sebelum penerimaan kas apabila terdapat penetapan
hak pendapatan daerah berdasarkan dokumen yang sah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Pengakuan transfer keluar dan beban transfer:

1. Untuk kepentingan penyajian transfer keluar pada laporan realisasi anggaran,
pengakuan atas transfer keluar dilakukan pada saat terbitnya SP2D atas
beban anggaran transfer keluar.
2. Untuk kepentingan penyajian beban transfer pada penusunan laporan

operasional, pengakuan beban transfer pada periode berjalan dilakukan
bersamaan dengan pengeluaran kas yaitu pada saat diterbitkannya SP2D.
Sedangkan pengakuan beban transfer pada saat penusunan laporan
keuangan dilakukan penyesuaian berdasarkan dokumen yang menyatakan
33
kewajiban transfer pemerintah Kabupaten Fakfak kepada Pemerintah daerah

lainnya / Kampung.
Pengukuran transfer masuk dan pendapatan transfer:

1. Untuk kepentingan penyajian transfer masuk pada laporan realisasi
anggaran, transfer masuk diukur dan dicatat berdasarkan jumlah transfer
yang masuk ke RKUD.
2. Untuk kepentingan penyusunan penyajian pendapatan transfer pada laporan
operasional, pendapatan transfer diukur dan dicatat berdasarkan hak atas
pendapatan transfer bagi Pemerintah Daerah.
Pengukuran transfer keluar dan beban transfer:

1. Untuk kepentingan penyusunan laporan realisasi anggaran, transfer keluar
diukur dan dicatat sebesar nilai SP2D yang diterbitkan atas beban anggaran
transfer keluar.
2. Untuk kepentingan penyusunan laporan operasional, beban transfer diukur
dan dicatat sebesar kewajiban transfer Pemerintah Kabupaten Fakfak kepada
Pemerintah Daerah lainnya / Kampung berdasarkan dokumen yang sah
sesuai ketentuan yang berlaku.
Transfer dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur berdasarkan nilai

nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen pengeluaran yang sah.
E. Kebijakan Akuntansi Pembiayaan
Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali

dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam
penganggaran pemerintah daerah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit
atau memanfaatkan surplus anggaran.
Pembiayaan terdiri dari:

1. Penerimaan pembiayaan, dan
2. Pengeluaran pembiayaan.
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum
Daerah (RKUD). Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari
RKUD.
Penerimaan Pembiayaan diukur berdasarkan nilai nominal dari trnasksi.

Penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pengeluaran Pembiayaan diukur berdasarkan nilai nominal transaksi.

Pengeluaran pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto.
34
F. Kebijakan Akuntansi Pendapatan - LO

Pendapatan–LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali.
Pendapatan–LO diklasifikasikan menurut sumber pendapatan. Klasifikasi menurut

sumber pendapatan untuk pemerintah daerah dikelompokkan menurut asal dan
jenis pendapatan, yaitu pendapatan asli daerah, pendapatan transfer, lain-lain
pendapatan yang sah, Pendapatan Non Operasional dan Pos Luar Biasa.
Masing-masing pendapatan tersebut diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.
Pendapatan–LO dapat diakui:

1. Timbulnya hak atas pendapatan (earned) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Pendapatan direalisasi, yaitu setelah adanya aliran masuk sumberdaya
ekonomi, baik sudah diterima pembayaran secara tunai (realized) maupun
masih berupa piutang.
Pendapatan–LO dinilai berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan

pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan
dengan pengeluaran).
G. Kebijakan Akuntansi Beban

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban terdiri dari:

1. Beban Operasi;
2. Beban Transfer;
3. Beban Non Operasional; dan
4. Beban Luar Biasa.
Beban dapat diakui pada saat:

1. timbulnya kewajiban;
2. terjadinya konsumsi aset; dan
3. terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban diukur sesuai dengan:

1. harga perolehan atas barang/jasa atau nilai nominal atas kewajiban yang
timbul, konsumsi aset, dan penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban diukur dengan menggunakan mata uang rupiah.
2. menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada tanggal transaksi jika
barang/jasa tersebut tidak diperoleh harga perolehannya.
3. Nilai buku atas aset yang tidak diketahui perolehannya dan telah ditetapkan
35
oleh Tim Penilaian Aset Daerah.
H. Kebijakan Akuntansi Koreksi

Kesalahan adalah penyajian pos-pos yang secara signifikan tidak sesuai dengan
yang seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan periode berjalan atau
periode sebelumnya.
Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agar pos-pos yang tersaji
dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya.
Koreksi Kesalahan:
1. Kesalahan ditinjau dari sifat kejadiannya dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis:
a. Kesalahan yang tidak berulang; dan
b. Kesalahan yang berulang.
2. Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan,
baik yang mempengaruhi posisi kas maupun yang tidak, dilakukan dengan
pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode berjalan, baik pada
akun pendapatan-LRA atau akun belanja, maupun akun Pendapatan-LO atau
akun beban.
3. Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode
sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan
periode tersebut belum diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun
yang bersangkutan, baik pada akun pendapatan-LRA atau akun belanja,
maupun akun Pendapatan-LO atau akun beban.
4. Koreksi kesalahan atas penerimaan dan pengeluaran pembiayaan yang tidak
berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan menambah
maupun mengurangi posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut
sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun Saldo Anggaran
Lebih.
5. Koreksi kesalahan yang berhubungan dengan periode-periode yang lalu
terhadap posisi kas dilaporkan dalam Laporan Arus Kas tahun berjalan pada
aktivitas yang bersangkutan.
6. Koreksi kesalahan diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan.
7. Peristiwa luar biasa menggambarkan suatu kejadian atau transaksi yang
secara jelas berbeda dari aktivitas biasa. Didalam aktivitas biasa entitas
Pemerintah Daerah termasuk penanggulangan bencana alam atau sosial
yang terjadi berulang. Dengan demikian, yang termasuk dalam peristiwa luar
biasa hanyalah peristiwa-peristiwa yang belum pernah atau jarang terjadi
sebelumnya.
36
BAB IV
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
4.1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menyajikan informasi realisasi

pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya untuk periode 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2020.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

Laporan Keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Lampiran I. Format pendapatan dan
belanja antara Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dengan SAP
(Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Lampiran I terdapat perbedaan,
sehingga terhadap APBD Kabupaten Fakfak Tahun 2020 perlu dilakukan konversi
karena secara komposisi terdapat perbedaan klasifikasi. Menurut Permendagri 13
Tahun 2006 komposisi pendapatan adalah Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah, sedangkan menurut SAP terdiri dari
37
Pendapatan Asli Daerah, Transfer yang berasal dari Pemerintah Pusat dan pemerintah
daerah lain, serta Lain-lain Pendapatan Yang Sah. Komposisi belanja menurut
Permendagri 13 Tahun 2006 adalah Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung,
sedangkan SAP memisahkan belanja menjadi Belanja Operasional, Belanja Modal dan
Belanja Tak Terduga. Apabila dalam belanja modal/aset terdapat unsur biaya
administrasi maka akan dikapitalisasi ke aset yang terkait.
Penjelasan atas pos-pos dalam Laporan Realisasi Anggaran adalah sebagai berikut:
A. Pendapatan
Anggaran dan realisasi penerimaan pendapatan daerah Kabupaten Fakfak, adalah
sebagai berikut:
Kodefikasi Uraian
(Rp) (Rp) tase
4 PENDAPATAN – LRA 1.336.408.989.437,16 1.346.388.053.430,29 100,75
PENDAPATAN ASLI DAERAH
4 1 69.824.039.761,16 48.867.903.938,29 69,99
- LRA
4 1 1 Pendapatan Pajak Daerah - LRA 7.680.000.000,00 6.367.057.395,00 82,90
Pendapatan retribusi daerah -
4 1 2 4.569.360.000,00 1.873.426.884,00 41,00
LRA
Pendapatan hasil pengelolaan
4 1 3 kekayaan daerah yang dipisahkan 2.850.000.000,00 3.716.783.785,00 130,41
- LRA
Lain-lain pendapatan asli daerah
4 1 4 54.724.679.761,16 36.885.640.835,29 67,40
yang sah - LRA
PENDAPATAN TRANSFER -
4 2 987.931.012.711,00 983.486.856.541,00 99,55
LRA
Pendapatan Transfer
4 2 1 868.596.404.962,00 865.496.303.560,00 99,64
Pemerintah Pusat - LRA
4 2 1 1 Dana bagi hasil pajak - LRA 72.233.492.438,00 62.880.996.915,00 87,05
Dana bagi hasil bukan pajak -
4 2 1 2 28.648.722.524,00 37.630.706.997,00 131,35
LRA
4 2 1 3 Dana alokasi umum - LRA 650.432.018.000,00 648.774.068.000,00 99,75
4 2 1 4 Dana alokasi khusus - LRA 117.282.172.000,00 116.210.531.648,00 99,09
Pendapatan Transfer
4 2 2 Pemerintah Pusat - Lainnya - 112.765.995.000,00 107.386.548.000,00 95,23
LRA
4 2 2 1 Dana Otonomi Khusus – LRA 112.765.995.000,00 107.386.548.000,00 95,23
4 2 2 3 Dana Penyesuaian - LRA
Pendapatan Transfer
4 2 3 Pemerintah Daerah Lainnya - 6.568.612.749,00 10.604.004.981,00 161,43
LRA
Pendapatan bagi hasil pajak -
4 2 3 1 6.568.612.749,00 6.502.799.568,00 99,00
LRA
Pendapatan bagi hasil lainnya -
4 2 3 2 0,00 4.101.205.413,00 0,00
LRA
LAIN-LAIN PENDAPATAN
4 3 278.653.936.965,00 314.033.292.951,00 112,70
DAERAH YANG SAH - LRA
4 3 1 Pendapatan hibah - LRA 8.406.900.000,00 11.753.920.000,00 139,81
4 3 3 Pendapatan Lainnya - LRA 270.247.036.965,00 302.279.372.951,00 111,85
Berikut ini adalah rincian dari masing-masing pos pendapatan daerah:
1. Pendapatan Asli Daerah - LRA
Realisasi Pendapatan Asli Dareah - LRA sampai dengan 31 Desember 2020

sebesar Rp 48.842.908.899,29 atau ekuivalen 69,95 % dari anggaran yang
38
ditetapkan sebesar Rp 69.824.039.761,16, dengan rincian:
a. Pendapatan Pajak Daerah - LRA

Pendapatan pajak daerah – LRA sampai dengan 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp 7.680.000.000,00 atau 82,90 % dari anggaran yang
ditargetkan sebesar Rp 6.367.057.395,00.
Pendapatan Pajak Daerah - LRA menurut objek pendapatan tahun 2020

terdiri dari:
No Uraian
(Rp) (Rp) tase
1 Pajak hotel - LRA 500.000.000,00 118.608.536,00 23,72
2 Pajak restoran - LRA 1.500.000.000,00 1.994.607.982,00 132,97
3 Pajak hiburan - LRA 30.000.000,00 5.860.000,00 19,53
4 Pajak reklame - LRA 150.000.000,00 82.315.650,00 54,88
5 Pajak penerangan jalan - LRA 3.000.000.000,00 1.895.179.035,00 63,17
Pajak mineral bukan logam

6 150.000.000,00 60.940.000,00 40,63
dan batuan - LRA
Pajak bumi dan bangunan

7 pedesaan dan perkotaan – 1.600.000.000,00 1.681.740.042,00 105,11
LRA
Bea perolehan hak atas tanah

8 dan bangunan (BPHTB) – 750.000.000,00 527.806.150,00 70,37
LRA
Jumlah 7.680.000.000,00 6.367.057.395,00 82,90
b. Pendapatan Retribusi Daerah - LRA

Pendapatan retribusi daerah - LRA sampai dengan 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp 4.569.360.000,00 atau 41,00 % dari anggaran yang
ditargetkan sebesar Rp 1.873.426.884,00
Pendapatan Retribusi Daerah - LRA menurut objek pendapatan tahun
2020 terdiri dari:
Anggaran Realisasi
No Uraian % tase
(Rp) (Rp)
1 Retribusi Jasa Umum
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 2.200.000.000,00 1.285.881.300,00 58,45
Retribusi Pelayanan
2 60.000.000,00 38.420.000,00 64,03
Persampahan/Kebersihan
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi
3 75.000.000,00 0,00 0,00
Jalan Umum
4 Retribusi Pelayanan Pasar 1.000.000.000,00 287.935.000,00 28,79
Retribusi Pengujian Kendaraan
5 100.000.000,00 84.432.500,00 84,43
Bermotor
Sub Jumlah 3.435.000.000,00 1.696.668.800,00 49,39
2 Retribusi Jasa Usaha

Retribusi Pemakaian Kekayaan
1 244.360.000,00 0,00 0,00
Daerah
2 Retribusi Terminal 150.000.000,00 0,00 0,00
3 Retribusi Tempat Khusus Parkir 150.000.000,00 0,00 0,00
Sub Jumlah 544.360.000,00 0,00 0,00
39
3 Retribusi Perizinan Tertentu

Retribusi Izin Mendirikan
1 30.000.000,00 46.287.474,00 154,29
Bangunan
2 Retribusi Izin Gangguan 10.000.000,00 0,00
3 Retribusi Izin Trayek 50.000.000,00 1.120.000,00 2,24
4 Retribusi Izin Perikanan 500.000.000,00 129.350.610,00 25,87
Sub Jumlah 590.000.000,00 176.758.084,00 29,96
Jumlah 4.569.360.000,00 1.873.426.884,00 41,00
c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - LRA

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan – LRA
sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp 3.716.783.785,00 atau
130,41 % dari anggaran yang ditargetkan sebesar Rp 2.850.000.000,00,
yang bersumber dari Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada
Perusahaan Milik Daerah/BUMD – LRA.
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah – LRA

Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah – LRA sampai dengan 31
Desember 2020 adalah sebesar Rp 36.885.640.835,29 atau 67,40 % dari
anggaran yang ditargetkan sebesar Rp 54.724.679.761,16.
Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah – LRA menurut objek
pendapatan tahun 2020 terdiri dari:
Anggaran Realisasi
No Uraian % tase
(Rp) (Rp)
Hasil penjualan aset daerah yang
1 126.748.163,00 182.823.090,00 144,24
tidak dipisahkan - LRA
2 Penerimaan jasa giro - LRA 1.989.644.815,07 4.129.259.080,64 207,54
Pendapatan denda atas
3 keterlambatan pelaksanaan 51.276.455,00 51.276.455,00 100,00
pekerjaan - LRA
4 Pendapatan dari Pengembalian 200.000.231,09 844.037.345,65 422,02
Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan
5 483.000.000,00 498.990.012,00 103,31
Daerah LRA
Lain-lain PAD yang sah lainnya -
6 18.669.621.869,00 5.436.108.552,00 29,12
LRA
Pendapatan Dana Kapitasi JKN -
7 33.204.388.228,00 25.743.146.300,00 77,53
LRA
Jumlah 54.724.679.761,16 36.885.640.835,29 67,40
Penerimaan lain-lain berupa Dana kapitasi JKN sampai dengan 31

Desember 2020 adalah sebesar Rp 25.743.146.300,00, dengan rincian
sebagai berikut:
Anggaran Realisasi
No Uraian % tase
(Rp) (Rp)
1 DINAS KESEHATAN 1.339.000.000,00 107.800.000,00 8,05
UPT RUMAH SAKIT UMUM
2 25.000.000.000,00 20.265.374.009,00 81,06
DAERAH
3 PUSKESMAS FAKFAK KOTA 3.183.969.500,00 2.651.042.120,00 83,26
40
Anggaran Realisasi
No Uraian % tase
(Rp) (Rp)
PUSKESMAS FAKFAK
4 1.003.954.756,00 730.850.507,00 72,80
TENGAH
5 PUSKESMAS SEKBAN 428.911.833,00 470.133.870,00 109,61
6 PUSKESMAS WERI 331.751.467,00 163.158.317,00 49,18
7 PUSKESMAS KARAS 223.881.171,00 170.703.831,00 76,25
8 PUSKESMAS WERBA 457.003.000,00 322.592.867,00 70,59
PUSKESMAS
9 315.997.869,00 180.248.400,00 57,04
KRAMONGMONGGA
10 PUSKESMAS DEGEN 365.966.420,00 223.329.433,00 61,02
11 PUSKESMAS KOKAS 386.914.072,00 232.623.486,00 60,12
12 PUSKESMAS BOMBERAY 167.038.140,00 225.289.460,00 134,87
Jumlah 33.204.388.228,00 25.743.146.300,00 77,53
2. Pendapatan Transfer - LRA

Pendapatan Transfer – LRA sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar
Rp 983.486.856.541,00 atau 99,55 % dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp 987.931.012.711,00, dengan rincian:
a. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – LRA
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – LRA sampai dengan 31
anggaran yang ditargetkan sebesar Rp 868.596.404.962,00.
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – LRA menurut objek pendapatan
tahun 2020 terdiri dari:
Anggaran Realisasi
No Uraian % tase
(Rp) (Rp)
1 Bagi hasil pajak - LRA 72.233.492.438,00 62.880.996.915,00 87,05

Bagi hasil bukan
2 pajak/sumber daya alam 28.648.722.524,00 37.630.706.997,00 131,35
- LRA
Dana alokasi umum -
3 650.432.018.000,00 648.774.068.000,00 99,75
LRA
Dana alokasi khusus -
4 117.282.172.000,00 116.210.531.648,00 99,09
LRA
Jumlah 868.596.404.962,00 865.496.303.560,00 99,64
b. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya – LRA

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya – LRA sampai dengan 31
Desember 2020 terealisasi sebesar Rp 107.386.548.000,00 atau 95,23 %
dari anggaran yang ditargetkan sebesar Rp 112.765.995.000,00, yang
bersumber dari Dana otonomi khusus – LRA.
c. Pendapatan Transfer Dari Pemerintah Daerah Lainnya – LRA

Pendapatan Transfer Dari Pemerintah Daerah Lainnya – LRA sampai
dengan 31 Desember 2020 terealisasi sebesar Rp 10.604.004.981,00 atau
161,43 % dari anggaran yang ditargetkan sebesar Rp 6.568.612.749,00
41
yang terdiri dari:

Anggaran Realisasi
No Uraian % tase
(Rp) (Rp)
1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak - LRA 6.568.612.749,00 6.502.799.568,00 99,00
2 Pendapatan Bagi hasil Lainnya - LRA 0,00 4.101.205.413,00 0,00
Jumlah 6.568.612.749,00 10.604.004.981,00 161,43
3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah - LRA

Lain-lain pendapatan daerah yang sah - LRA sampai dengan 31 Desember
2020 terealisasi sebesar Rp 314.033.292.951,00 atau 112,70 % dari anggaran
yang ditargetkan sebesar Rp 278.653.936.965,00, yang bersumber dari
Pendapatan Lainnya – LRA, yang menurut rincian objek terdiri dari:
a. Pendapatan Hibah – LRA
Pendapatan Hibah – LRA sampai dengan 31 Desember 2020 adalah
sebesar Rp11.753.920.000,00 atau 139,81 % dari anggaran yang
Pendapatan Hibah – LRA menurut rincian objek pendapatan tahun 2020
terdiri dari:
Anggaran Realisasi
No Uraian % tase
(Rp) (Rp)
1 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD 5.268600.000,00 7.557.030.000,00 143,44
2 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMP 3.138.300.000,00 4.196.890.000,00 133,73
Jumlah 8.406.900.000,00 11.753.920.000,00 139,81
b. Pendapatan Lainnya – LRA

Pendapatan Lainnya – LRA sampai dengan 31 Desember 2020 adalah
sebesar Rp 302.279.372.951,00 atau 111,85 % dari anggaran yang
Pendapatan Lainnya – LRA menurut objek pendapatan tahun 2020 terdiri

dari:
Anggaran Realisasi
No Uraian % tase
(Rp) (Rp)
1 Pendapatan Lainnya - LRA 71.974.031.965,00 101.256.367.951,00 140,68
2 Dana Desa / Dana kampung - LRA 136.985.235.000,00 136.985.235.000,00 100,00
3 Dana Insentif Daerah - LRA 29.337.770.000,00 29.337.770.000,00 100,00
4 Pendapatan Dana PROSPEK - LRA 31.950.000.000,00 34.700.000.000,00 108,61
Jumlah 270.247.036.965,00 302.279.372.951,00 111,85
Menurut rincian objek, Pendapatan Lainnya – LRA sampai dengan 31

anggaran yang ditargetkan sebesar Rp 71.974.031.965,00, yang terdiri dari:
Anggaran Realisasi
No Uraian % tase
(Rp) (Rp)
Bagi Hasil SDA Pertambangan Minyak
1 0,00 10.623.604.635,00 0,00
Bumi Dalam Rangka OTSUS LRA
Bagi Hasil SDA Pertambangan Gas Bumi
2 71.974.031.965,00 90.632.763.316,00 125,92
Dalam Rangka OTSUS LRA
Jumlah 71.974.031.965,00 101.256.367.951,00 140,68
42
B. Belanja
1. Belanja Menurut Klasifikasi Ekonomi
Anggaran dan realisasi belanja daerah untuk tahun 2020, berdasarkan

klasifikasi ekonomi sebagai berikut:
Kodefikasi Uraian
(Rp) (Rp) tase
5 BELANJA 1.240.643.968.794,76 1.123.262.845.967,84 90,54
5 1 Belanja Operasi 964.018.430.111,57 888.234.428.503,84 92,14
5 1 1 Belanja Pegawai 446.273.280.967,21 427.809.905.325,00 95,86
5 1 2 Belanja Barang dan Jasa 417.661.037.204,76 368.123.370.649,84 88,14
5 1 5 Belanja Hibah 84.787.510.029,60 79.332.959.552,00 93,57
5 1 6 Belanja Bantuan Sosial 15.296.601.910,00 12.968.192.977,00 84,78
5 2 Belanja Modal 269.226.816.656,40 231.687.667.633,00 86,06

5 2 1 Belanja Modal Tanah 50.777.584.238,00 27.562.508.238,00 54,28
Belanja Modal Peralatan dan
5 2 2 60.556.182.306,50 56.245.815.968,00 92,88
Mesin
Belanja Modal Bangunan dan
5 2 3 81.651.445.489,90 75.472.348.125,00 92,43
Gedung
Belanja Modal Jalan, Irigasi
5 2 4 75.212.353.799,00 72.028.394.802,00 95,77
dan Jaringan
Belanja Modal Aset Tetap
5 2 5 1.029.250.823,00 378.600.500,00 36,78
Lainnya
5 3 Belanja Tak Terduga 7.398.722.026,79 3.340.749.831,00 45,15

5 3 1 Belanja Tak Terduga 7.398.722.026,79 3.340.749.831,00 45,15
Berikut ini adalah rincian dari masing-masing pos belanja daerah:
a. Belanja Operasi
Realisasi Belanja operasi tahun 2020 sebesar Rp 888.234.428.503,84

atau ekuivalen 92,14 % dari target belanja operasi yang ditetapkan
sebesar Rp 964.018.430.111,57. Penjelasan atas realisasi
Belanja Operasi tahun 2020 sebagai berikut:
1) Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai tahun 2020 sebesar Rp
427.809.905.325,00 atau ekuivalen 95,86 % dari target yang telah
ditetapkan sebesar Rp 446.273.280.967,21, yang terdiri dari:
No Uraian Anggaran Realisasi (Rp) % tase
1 Belanja Gaji dan tunjangan 266.596.852.710,78 256.205.438.831,00 96,10

Belanja Tambahan
2 178.657.048.256,43 170.769.136.494,00 95,58
penghasilan PNS
Belanja penerimaan lainnya
3 pimpinan dan anggota 601.600.000,00 591.600.000,00 98,34
DPRD serta KDH/WKDH
Belanja insentif pemungutan
4 248.500.000,00 240.730.000,00 96,87
pajak daerah
Belanja Insentif Pemungutan
5 162.500.000,00 3.000.000,00 1,85
Retribusi Daerah
6 Belanja uang lembur 6.780.000,00 0,00 0,00
Jumlah 446.273.280.967,21 427.809.905.325,00 95,86
43
2) Belanja Barang dan Jasa

Realisasi Belanja Barang dan Jasa tahun 2020 sebesar
Rp 368.123.370.649,84 atau ekuivalen 88,14 % dari target yang telah
ditetapkan sebesar Rp 417.661.037.204,76. Belanja Barang dan Jasa,
terdiri dari:
No Uraian
(Rp) (Rp) tase
1 Belanja Bahan Pakai Habis 44.166.719.631,66 42.600.643.465,00 96,45

2 Belanja Bahan/Material 22.906.784.581,50 16.613.296.711,00 72,53
3 Belanja Jasa Kantor 29.890.932.057,50 24.383.899.224,84 81,58
Belanja Perawatan Kendaraan
4 10.057.364.373,00 8.618.111.311,00 85,69
Bermotor
5 Belanja Cetak dan Penggandaan 9.453.212.445,00 8.259.040.836,00 87,37
Belanja Sewa
6 2.112.898.622,00 1.482.301.000,00 70,15
Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
7 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 10.215.844.225,00 8.007.056.000,00 78,38
Belanja Sewa Perlengkapan dan
8 204.470.000,00 136.750.000,00 66,88
Peralatan Kantor
9 Belanja Makanan dan Minuman 31.798.970.007,00 27.397.385.588,00 86,16
Belanja Pakaian Dinas dan
10 1.824.200.000,00 813.900.000,00 44,62
Atributnya
11 Belanja Pakaian Kerja 604.980.763,00 562.505.470,00 92,98
Belanja Pakaian Khusus dan Hari-
12 751.315.971,00 693.161.699,00 92,26
hari Tertentu
13 Belanja Perjalanan Dinas 117.393.034.772,00 99.655.696.763,00 84,89
14 Belanja Perjalanan Pindah Tugas 15.640.000,00 0,00 0,00
15 Belanja Pemeliharaan 7.202.400.888,00 6.745.670.262,00 93,66
16 Belanja Jasa Konsultansi 794.473.074,00 569.422.950,00 71,67
Belanja Barang Untuk Diserahkan
17 46.371.962.104,10 44.438.297.260,00 95,83
kepada Masyarakat/Pihak Ketiga
Belanja Kursus, Pelatihan,
18 Sosialisasi dan Bimbingan Teknis 2.950.887.500,00 2.850.901.966,00 96,61
PNS
19 Belanja Honorarium Non Pegawai 105.150.000,00 90.150.000,00 85,73
20 Belanja Honorarium PNS 26.760.281.740,00 22.939.992.719,00 85,72
21 Belanja Honorarium Non PNS 43.660.217.500,00 39.779.003.422,00 91,11
Belanja Uang untuk Diberikan
22 67.200.000,00 67.200.000,00 100,00
kepada Pihak Ketiga/Masyarakat
Belanja Honorarium Pengelola
23 192.793.950,00 0,00 0,00
Dana BOS
Belanja Yang Bersumber dari
24 Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan 1.302.950.000,00 5.288.251.003,00 405,87
Nasional
Belanja Jasa Tenaga
25 3.888.480.000,00 3.309.860.000,00 85,12
Ahli/Instruktur/Narasumber
Uang untuk diberikan kepada
26 2.967.873.000,00 2.820.873.000,00 95,05
Masyarakat
Jumlah 417.661.037.204,76 368.123.370.649,84 88,14
3) Belanja Hibah
Realisasi Belanja Hibah tahun 2020 adalah sebesar
ditetapkan sebesar Rp 84.787.510.029,60. Rincian Belanja Hibah
menurut objek belanja sebagai berikut:
44
No Uraian
(Rp) (Rp) tase
Belanja hibah kepada organisasi
1 82.010.710.029,60 76.488.109.552,00 93,27
kemasyarakatan
Belanja hibah kepada
2 badan/lembaga/organisasi 2.776.800.000,00 2.844.850.000,00 102,45
pendidikan
Jumlah 84.787.510.029,60 79.332.959.552,00 93,57
4) Belanja Bantuan Sosial

Realisasi Belanja Bantuan Sosial tahun 2020 sebesar
ditetapkan sebesar Rp 15.296.601.910,00. Belanja Bantuan Sosial
menurut rincian objek belanja terdiri dari:
No Uraian
(Rp) (Rp) tase
Belanja Bantuan Sosial kepada
1 Organisasi Sosial Kemasyarakatan 500.000.000,00 0,00 0,00
- LRA
Belanja bantuan sosial kepada
2 8.015.730.910,00 7.309.605.000,00 91,19
masyarakat – LRA
Belanja bantuan pendidikan
3 6.780.871.000,00 5.658.587.977,00 83,45
kepada anggota masyarakat - LRA
Jumlah 15.296.601.910,00 12.968.192.977,00 84,78
b. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal tahun 2020 sebesar Rp 231.687.667.633,00 atau
ekuivalen 86,06 % dari target yang telah ditetapkan sebesar
Rp 269.226.816.656,40. Penjelasan atas realisasi Belanja Modal tahun
2020, sebagai berikut:
1) Belanja Modal Tanah
Realisasi Belanja Tanah tahun 2020 sebesar Rp 27.562.508.238,00
atau ekuivalen 54,28 % dari target yang telah ditetapkan
Rp 50.777.584.238,00. Rincian Belanja Tanah menurut objek belanja
terdiri dari:
No Uraian
(Rp) (Rp) tase
Belanja modal tanah – pengadaan
1 1.070.000.000,00 1.059.850.000,00 99,05
tanah Perkampungan
Belanja Modal Tanah - Pengadaan
2 1.433.420.000,00 1.183.420.000,00 82,56
Tanah Untuk Bangunan Gedung
Belanja Modal Tanah - Pengadaan
3 Tanah Untuk Bangunan Bukan 48.274.164.238,00 25.319.238.238,00 52,45
Gedung
Jumlah 50.777.584.238,00 27.562.508.238,00 54,28
2) Belanja Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin tahun 2020 sebesar
45

ditetapkan sebesar Rp 60.556.182.306,50. Belanja peralatan dan
mesin menurut objek belanja terdiri dari:
No Uraian
(Rp) (Rp) tase
Belanja Modal Peralatan dan Mesin

1 343.500.000,00 330.400.000,00 96,19
Pengadaan Alat Alat Besar Darat
Belanja modal peralatan dan mesin –
2 570.889.359,00 565.355.000,00 99,03
pengadaan alat-alat bantu
3 pengadaan alat angkutan darat 2.620.926.000,00 1.851.921.800,00 70,66
bermotor
4 Pengadaan Alat Angkutan Darat Tak 700.000,00 0,00 0,00
Bermotor
5 pengadaan alat angkutan apung 1.786.726.448,00 1.778.818.668,00 99,56
bermotor
6 420.000,00 0,00 0,00
Pengadaan Alat Bengkel Bermesin
7 Pengadaan Alat Bengkel Tak 12.500.000,00 0,00 0,00
Bermesin
8 331.741.000,00 176.472.080,00 53,20
pegadaan alat ukur
9 25.000.000,00 25.000.000,00 100,00
Pengadaan Alat Pengolahan
10 Pengadaan Alat Pemeliharaan 103.500.000,00 0,00 0,00
Tanaman/Alat Penyimpan
11 1.029.402.818,00 621.046.918,00 60,33
pengadaan alat kantor
12 11.894.492.564,00 10.696.375.601,00 89,93
pengadaan alat rumah tangga
13 8.291.767.464,00 10.366.540.346,00 125,02
pengadaan komputer
14 Pengadaan Meja Dan Kursi 408.359.366,00 322.890.095,00 79,07
Kerja/Rapat Pejabat
15 604.569.977,00 481.690.000,00 79,67
pengadaan alat studio
16 869.756.000,00 853.715.000,00 98,16
pengadaan alat komunikasi
17 1.760.000.000,00 0,00 0,00
Pengadaan Peralatan Pemancar
18 15.690.769.697,50 14.392.787.542,00 91,73
pengadaan alat kedokteran
19 9.988.081.000,00 9.855.696.959,00 98,67
pengadaan alat kesehatan
20 3.804.290.667,00 3.546.057.513,00 93,21
pengadaan unit-unit laboratorium
Belanja Modal Peralatan dan Mesin -
21 Pengadaan Alat Peraga/Praktek 411.950.000,00 379.976.000,00 92,24
Sekolah
22 Pengadaan Alat Laboratorium Fisika 5.017.500,00 0,00 0,00
Nuklir / Elektronika
23 Pengadaan Alat Proteksi Radiasi / 750.000,00 0,00 0,00
Proteksi Lingkungan
24 Pengadaan Persenjataan Non Senjata 1.072.446,00 1.072.446,00 100,00
Api
Jumlah 60.556.182.306,50 56.245.815.968,00 92,88
3) Belanja Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan tahun 2020 sebesar
ditetapkan sebesar Rp 81.651.445.489,90. Belanja gedung dan
bangunan menurut rincian objek belanja terdiri dari:
46
No Uraian
(Rp) (Rp) tase
Belanja modal gedung dan
1 bangunan – pengadaan bangunan 65.357.270.949,90 59.974.116.162,00 91,76
gedung tempat kerja
gedung tempat tinggal
Belanja Modal Gedung dan
3 Bangunan Pengadaan Bangunan 140.000.000,00 139.871.000,00 99,91
Menara
tugu peringatan
Belanja Modal Gedung dan
5 Bangunan Pengadaan Bangunan 626.560.000,00 625.989.600,00 99,91
Tugu Titik Kontrol/Pasti
6 bangunan – pengadaan bangunan 402.806.810,00 396.799.810,00 98,51
rambu-rambu
Jumlah 81.651.445.489,90 75.472.348.125,00 92,43
4) Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan tahun 2020 sebesar
ditetapkan sebesar Rp 75.212.353.799,00. Belanja jalan, irigasi dan
jaringan menurut rincian objek belanja terdiri dari:
No Uraian
(Rp) (Rp) tase
Belanja modal jalan, irigasi dan
1 50.620.610.862,00 48.081.215.722,00 94,98
jaringan – pengadaan jalan
2 2.903.541.000,00 2.902.141.000,00 99,95
jaringan – pengadaan jembatan
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan Pengadaan Bangunan
3 6.664.984.337,00 6.375.255.300,00 95,65
Pengaman Sungai dan
Penanggulangan BA
4 Jaringan Pengadaan Bangunan 12.452.064.000,00 12.258.278.280,00 98,44
Air Bersih/Baku
5 jaringan – pengadaan bangunan 2.516.000.000,00 2.366.159.500,00 94,04
air kotor
6 Jaringan - Pengadaan Instalasi 50.840.000,00 45.345.000,00 89,19
Pembangkit Listrik
7 Jaringan Pengadaan Instalasi 4.313.600,00 0,00 0,00
Gas
Jumlah 75.212.353.799,00 72.028.394.802,00 95,77
5) Belanja Aset Tetap Lainnya

Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya tahun 2020 sebesar
Rp 378.600.500,00 atau ekuivalen 36,78 % dari target yang telah
ditetapkan sebesar Rp 1.029.250.823,00. Belanja Aset Tetap
Lainnya menurut rincian objek belanja terdiri dari:
47
No Uraian
(Rp) (Rp) tase
Belanja modal aset tetap lainnya –
1 553.660.539,00 6.450.000,00 1,16
pengadaan buku
Belanja Modal Aset Tetap
2 Lainnya - Pengadaan Barang 449.609.784,00 352.968.000,00 78,51
Bercorak Kebudayaan
Belanja modal aset tetap lainnya –
3 25.980.500,00 19.182.500,00 73,83
Pengadaan alat olah raga lainnya
Jumlah 1.029.250.823,00 378.600.500,00 36,78
c. Belanja Tak Terduga

Belanja tak terduga adalah belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak
biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana
alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk
pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun
sebelumnya yang telah ditutup.
Total realisasi belanja tak terduga sampai dengan 31 Desember 2020
sebesar Rp 3.340.749.831,00, atau ekuivalen 45,15 % dari target yang
telah ditetapkan sebesar Rp 7.398.722.026,79, yang terdiri dari:
Realisasi
No No. SP2D Uraian
(Rp)
PERMINTAAN PEMBAYARAN BANTUAN
TIDAK TERDUGA ATAS PENGEMBALIAN
PEMBAYARAN TANAH SESUAI SK BUPATI
1349/SP2D LS/TDK
1
TERDUGA/PPKD/APBD/2020
NO 21 TAHUN 2009 ATAS NAMA HASIM 9.914.850,00
BARAWERI KEPADA Hi. HASAN IHA
BIAYA SESUAI PERMOHONAN ALAMAT
JL.RA.KARTINI FAKFAK SELATAN
PERMINTAAN SPJ TU PENANGANAN
2 5846/SP2D TU/NIHIL/PPKD/APBD/2020
COVID 19 (BPBD)
2.129.575.000,00
PERMINTAAN SPJ TU NIHIL COVID 19
3 5876/SP2D TU/NIHIL/PPKD/APBD/2020
(RSUD)
1.201.259.981,00
Jumlah 3.340.749.831,00
2. Belanja Menurut Klasifikasi Organisasi

Belanja berdasarkan klasifikasi organisasi untuk periode 1 Januari 2020
sampai dengan 31 Desember 2020, adalah sebagai berikut:
ANGGARAN REALISASI %
NO UNIT ORGANISASI
(Rp) (Rp) tase
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH
1 254.022.998.479,66 242.202.206.153,00 95,35
RAGA
2 DINAS KESEHATAN 119.017.779.740,33 100.271.070.951,00 84,25
3 UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 104.900.750.193,67 86.962.332.894,00 82,90
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN
4 RUANG, PERUMAHAN RAKYAT DAN 143.289.293.546,20 133.467.369.597,00 93,15
KAWASAN PERMUKIMAN
5 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 4.789.637.970,93 4.109.757.721,00 85,81
6 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 9.463.905.508,99 9.297.797.904,00 98,24
7 DINAS SOSIAL 10.299.746.784,89 9.641.517.544,00 93,61
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
8 12.896.141.459,10 11.978.617.894,00 92,89
DAERAH
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,
9 PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN 15.848.232.621,66 14.396.894.503,00 90,84
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN
10 59.236.193.373,41 34.254.673.678,00 57,83
PERTANAHAN
11 DINAS KEPENDUDUKAN DAN 8.912.991.906,09 8.083.244.331,00 90,69
48
NO UNIT ORGANISASI
(Rp) (Rp) tase
PENCATATAN SIPIL
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
12 8.844.514.845,00 8.473.496.182,00 95,81
DAN KAMPUNG
13 DINAS PERHUBUNGAN 10.341.730.167,47 10.015.044.453,00 96,84
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,
14 8.520.725.012,02 8.441.668.160,00 99,07
PERSANDIAN DAN STATISTIK
DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN
15 5.712.815.924,73 4.886.483.562,00 85,54
MENENGAH
DINAS PENANAMAN MODAL DAN
16 4.945.295.543,98 4.781.887.638,00 96,70
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
17 DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN 6.019.695.872,69 5.790.173.411,00 96,19
18 DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN 17.974.523.272,54 17.705.207.362,00 98,50
19 DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN 7.934.463.735,63 7.831.940.612,00 98,71
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN
20 33.203.047.036,08 30.754.912.146,00 92,63
PANGAN
21 DINAS PERKEBUNAN 8.939.841.385,99 8.428.175.668,00 94,28
DINAS PERDAGANGAN DAN
22 9.239.078.299,44 8.173.204.568,00 88,46
PERINDUSTRIAN
DINAS TRANSMIGRASI DAN TENAGA
23 6.980.117.952,82 6.562.179.851,00 94,01
KERJA
24 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 12.146.685.425,56 11.048.157.432,00 90,96
25 BUPATI DAN WAKIL BUPATI 692.761.704,00 528.866.950,00 76,34
26 SEKRETARIAT DAERAH 58.712.720.800,33 49.131.463.273,00 83,68
27 SEKRETARIAT DPRD 44.540.621.741,00 44.323.545.577,00 99,51
28 DISTRIK ARGUNI 2.102.872.752,64 2.065.936.511,00 98,24
29 DISTRIK BOMBERAY 2.911.875.079,74 2.676.119.741,00 91,90
30 DISTRIK FAKFAK 5.956.333.991,55 5.859.591.631,00 98,38
31 KELURAHAN FAKFAK SELATAN 550.000.000,00 550.000.000,00 100,00
32 KELURAHAN FAKFAK UTARA 600.000.000,00 600.000.000,00 100,00
33 DISTRIK FAKFAK BARAT 3.936.654.929,56 3.693.075.737,00 93,81
34 DISTRIK FAKFAK TENGAH 6.069.539.488,47 5.686.722.137,00 93,69
35 KELURAHAN DANAWERIA 550.000.000,00 340.337.955,00 61,88
36 DISTRIK FAKFAK TIMUR 2.932.942.593,12 2.741.472.721,00 93,47
37 DISTRIK FAKFAK TIMUR TENGAH 2.737.599.900,98 2.640.022.921,00 96,44
38 DISTRIK FURWAGI 2.527.036.290,13 2.371.273.132,00 93,84
39 DISTRIK KAYAUNI 2.596.990.500,10 2.497.426.614,00 96,17
40 DISTRIK KARAS 4.425.630.892,96 4.029.598.833,00 91,05
41 DISTRIK KOKAS 5.088.568.119,44 4.826.701.993,00 94,85
42 KELURAHN KOKAS 450.000.000,00 313.499.999,00 69,67
43 DISTRIK KRAMAMONGGA 3.443.118.602,84 3.350.427.699,00 97,31
44 DISTRIK MBAHAMDANDARA 1.814.682.329,33 1.720.612.287,00 94,82
45 DISTRIK PARIWARI 7.186.497.436,53 7.025.020.389,00 97,75
46 KELURAHAN WAGOM 700.000.000,00 700.000.000,00 100,00
47 KELURAHAN WAGOM UTARA 500.000.000,00 500.000.000,00 100,00
48 KELURAHAN DULANPOKPOK 500.000.000,00 499.700.000,00 99,94
49 DISTRIK TELUK PATIPI 3.771.105.594,60 3.762.343.547,00 99,77
50 DISTRIK TOMAGE 2.488.474.650,72 2.385.408.803,00 97,42
51 DISTRIK WARTUTIN 2.244.006.609,45 2.154.004.064,00 95,99
52 INSPEKTORAT 15.174.686.006,92 12.332.472.354,00 81,27
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN,
53 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 15.587.564.883,01 13.395.242.033,00 85,94
DAERAH
BADAN PENDAPATAN, PENGELOLA
54 30.404.216.707,52 29.254.436.466,00 96,22
KEUANGAN DAN ASET DAERAH (OPD)
55 107.482.833.966,39 95.641.902.360,00 88,98
KEUANGAN DAN ASET DAERAH (PPKD)
BADAN KEPEGAWAIAN DAN
56 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA 10.117.527.164,55 8.780.847.182,00 86,79
MANUSIA
49
NO UNIT ORGANISASI
(Rp) (Rp) tase
Jumlah 1.240.643.968.794,76 1.123.262.845.967,84 90,54
C. Transfer
Total realisasi Transfer sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar
Rp 246.842.398.757,00, atau ekuivalen 100,95 % dari anggaran yang telah
ditetapkan sebesar Rp 244.523.252.609,32. Realisasi Transfer tahun 2020 sebagai
berikut:
No Uraian
(Rp) (Rp) tase
6 TRANSFER 244.523.252.609,32 246.842.398.757,00 100,95
6.1 Transfer Bagi Hasil Pendapatan 1.317.664.650,00 1.317.664.646,00 100,00
6.1.1 Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 730.000.000,00 729.999.996,00 100,00
Transfer Bagi Hasil Pendapatan
6.1.2 587.664.650,00 587.664.650,00 100,00
Lainnya
6.2 Transfer Bantuan Keuangan 243.205.587.959,32 245.524.734.111,00 100,95
6.2.2 Transfer bantuan keuangan ke desa 242.724.946.413,60 245.286.196.417,00 101,06
6.2.3 Transfer bantuan keuangan lainnya 480.641.545,72 238.537.694,00 49,63
Realisasi tranfer bagi hasil pendapatan yang terdiri dari transfer bagi hasil pajak
daerah dan transfer bagi hasil pendapatan lainnya yaitu merupakan transfer bagi
hasil ke kampung.
1. Transfer Bagi Hasil Pendapatan
Realisasi Transfer Bagi Hasil Pendapatan sampai dengan 31 Desember 2020
sebesar Rp 1.317.664.646,00 atau ekuivalen 100,00 % dari target yang telah
ditetapkan sebesar Rp 1.317.664.646,00. Penjelasan atas realisasi Transfer
Bagi Hasil Pendapatan tahun 2020 sebagai berikut:
a. Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah
Realisasi Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah sampai dengan 31 Desember
2020 sebesar Rp 729.999.996,00 atau ekuivalen 100,00 % dari target yang
telah ditetapkan sebesar Rp 729.999.996,00 yang bersumber dari Transfer
Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintahan Desa.
b. Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya

Realisasi Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya sampai dengan 31
Desember 2020 sebesar Rp 587.664.650,00 atau ekuivalen 100,00 % dari
target yang telah ditetapkan sebesar Rp 587.664.650,00 yang bersumber
dari Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Kepada Pemerintahan
Kabupaten/Kota/Desa.
2. Transfer Bantuan Keuangan

Realisasi Transfer Bantuan Keuangan sampai dengan 31 Desember 2020
sebesar Rp 245.524.734.111,00 atau ekuivalen 100,95 % dari target yang
telah ditetapkan sebesar Rp 243.205.587.959,32. Penjelasan atas realisasi
50
Transfer Bagi Hasil Pendapatan tahun 2020 sebagai berikut:

a. Transfer bantuan keuangan ke desa
Realisasi transfer bantuan keuangan ke desa per 31 desember 2020
sebesar Rp 245.286.196.417,00 atau ekuivalen 101,06 % dari
anggarannya sebesar Rp 242.724.946.413,60, dengan rincian objek
sebagai berikut:
Anggaran Realisasi
No Uraian % tase
(Rp) (Rp)
Transfer Bantuan Keuangan Kepada
1 73.789.711.413,60 73.544.711.417,00 99,67
Kampung (Perimbangan)
2 136.985.235.000,00 136.985.235.000,00 100,00
Kampung (Dana Transfer)
3 31.950.000.000 34.756.250.000,00 108,78
Kampung (PROSPEK)
Total 242.724.946.413,60 245.286.196.417,00 101,06
b. Transfer bantuan keuangan lainnya

Realisasi transfer bantuan keuangan lainnya per 31 desember 2020
sebesar Rp 238.537.694,00 atau ekuivalen 49,63 % dari anggarannya
sebesar Rp 480.641.545,72, yang bersumber dari Transfer Bantuan
Keuangan kepada Partai politik.
D. Pembiayaan
Realisasi Pembiayaan tahun 2020 sebagai berikut:
%
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
tase
7.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 151.758.231.966,92 151.758.231.966,92 100,00
7.1.1 Penggunaan SiLPA 151.758.231.966,92 151.758.231.966,92 100,00
7.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00
Penyertaan modal/investasi pemerintah
7.2.2 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00
daerah
PEMBIAYAAN NETO 148.758.231.966,92 148.758.231.966,92 100,00
1. Penerimaan Pembiayaan Daerah

Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah tahun 2020 sebesar
ditetapkan sebesar Rp 151.758.231.966,92, yang bersumber dari
Penggunaan SiLPA Tahun Tebelumnya.
2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah

Realisasi pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp 3.000.000.000,00
atau ekuivalen 100,00 % dari target yang telah ditetapkan sebesar
Rp 3.000.000.000,00 yang bersumber dari Penyertaan Modal pada BUMD.
E. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Berkenaan

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun 2020 sebesar
Rp 127.418.158.474,21. Jumlah tersebut merupakan selisih realisasi pendapatan
dengan belanja, dengan memperhitungkan pembiayaan netto selama satu tahun
51
anggaran dengan rincian sebagai berikut:

A Pendapatan 1.346.388.053.430,29
B Belanja 1.123.262.845.967,84
C TRANSFER 246.842.398.757,00
D SURPLUS / (DEFISIT) (23.717.191.294,55) d=a-b-c
E Penerimaan Pembiayaan 151.758.231.966,92
F Pengeluaran Pembiayaan 3.000.000.000,00
G Pembiayaan Neto 148.758.231.966,92 f=e-f
H SILPA 125.041.040.672,37 h=d+g
4.2 LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau

penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kod
Uraian 2020 2019
e
1 Saldo Anggaran Lebih Awal 151.758.231.966,92 173.446.913.348,64
Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan
2 151.758.231.966,92 173.480.500.726,64
Tahun Berjalan
3 Sub Total 0,00 (33.587.378,00)
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
4 125.041.040.672,37 151.758.231.966,92
(SILPA/SIKPA)
5 Sub Total 125.041.040.672,37 151.758.231.966,92
Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun
6 0,00 33.587.378,00
Sebelumnya
7 Lain-lain 0,00 0,00
8 Saldo Anggaran Lebih Akhir 125.041.040.672,37 151.758.231.966,92
Penjelasan:
1. Saldo anggaran lebih awal tahun 2020 sebesar Rp 151.758.231.966,92.

2. Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan sebesar
Rp 151.758.231.966,92 merupakan penggunaan SILPA tahun anggaran 2019 yang
digunakan seluruhnya untuk membiayai anggaran belanja Pemerintah Kabupaten
Fakfak di tahun anggaran 2020.
3. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tahun 2020 sebesar Rp 125.041.040.672,37
berasal dari Surplus/Defisit ditambah Pembiayaan Netto tahun 2020:
Surplus/Defisit (23.717.191.294,55)
Pembiayaan Neto 148.758.231.966,92
SILPA 125.041.040.672,37
4.3 NERACA
52
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset,

kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu. Posisi keuangan dalam Neraca
Pemerintah Kabupaten Fakfak pada tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 secara umum sebagai berikut:
31 Desember 2020 31 Desember 2019

Aset 3.151.008.849.498,42 3.211.828.208.395,27
Kewajiban 384.774.153,00 464.110.397,00
Ekuitas Dana 3.150.624.075.345,42 3.211.364.097.998,27

A. ASET
Rp 3.151.008.849.498,42 Rp 3.211.828.208.395,27
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh
Pemerintah Kabupaten Fakfak, sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
manfaat ekonomi dan atau sosial di masa yang akan datang diharapkan dapat
diperoleh, baik oleh pemerintah daerah ataupun masyarakat, serta dapat diukur
dengan andal dalam satuan mata uang, termasuk sumber daya non keuangan
yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumberdaya
yang dapat dipelihara, karena alasan sejarah dan budaya.
Aset di Neraca terdiri dari Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap,
Dana Cadangan, dan Aset Lainnya.
Aset Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31 Desember 2020 sebesar

Rp 3.151.008.849.498,42 atau mengalami penurunan sebesar
Rp 60.819.358.896,85 dibandingkan nilai aset per 31 Desember 2019 yang
tercatat sebesar Rp 3.211.828.208.395,27.
Rincian aset Pemerintah Kabupaten Fakfak sebagai berikut:
Bertambah
Uraian /(Berkurang)
(Rp) (Rp)
(Rp)
Aset Lancar 163.741.083.351,91 178.852.625.405,65 (15.111.542.053,74)
Investasi Jangka
79.770.899.799,33 75.973.915.293,33 3.796.984.506,00
Panjang
Aset Tetap 2.870.493.460.220,19 2.921.138.286.569,30 (50.644.826.349,11)
Aset Lainnya 37.003.406.126,99 35.863.381.126,99 1.140.025.000,00
Total 3.151.008.849.498,42 3.211.828.208.395,27 (60.819.358.896,85)

1. Aset Lancar
Rp 163.741.083.351,91 Rp 178.852.625.405,65
Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang,
dan persediaan. Pos-pos investasi jangka pendek antara lain deposito
53
berjangka 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan, surat berharga yang mudah
diperjualbelikan. Pos-pos piutang antara lain piutang pajak, retribusi, denda,
penjualan angsuran, tuntutan ganti rugi, dan piutang lainnya yang
diharapkan diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli
dan disimpan untuk digunakan.
Nilai Aset lancar Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31 Desember 2020

sebesar Rp 163.741.083.351,91, dengan rincian sebagai berikut:
Bertambah
No Uraian /(Berkurang)
(Rp) (Rp)
(Rp)
1 Kas di Kas Daerah 120.099.935.797,47 145.504.752.804,18 (25.404.817.006,71)
2 Kas di Bendahara Penerimaan 577.243.827,90 2.259.333.717,74 (1.682.089.889,84)
Kas di Bendahara
3 1.625.600.899,00 761.239.917,00 864.360.982,00
Pengeluaran
4 Kas di Bendahara FKTP 2.018.574.839,00 1.843.928.551,00 174.646.288,00
5 Kas Di Bendahara BOS 691.214.703,00 1.395.842.615,00 (704.627.912,00)
6 Kas Lainnya 0,00 0,00 0,00
7 Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00 0,00
8 Piutang Pendapatan 5.005.462.747,10 5.120.162.068,10 (114.699.321,00)
9 Piutang Lainnya 1.425.503.251,86 1.020.949.952,86 404.553.299,00
10 Penyisihan Piutang (3.425.440.378,88) (3.523.834.067,18) 98.393.688,30
11 Persediaan 35.722.987.665,46 24.470.249.846,95 11.252.737.818,51
Total 163.741.083.351,91 178.852.625.405,65 (15.111.542.053,74)
Kas di Kas 31 Desember 2020 31 Desember 2019

a.
Daerah Rp 120.099.935.797,47 Rp 145.504.752.804,18
Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan

oleh Bendaharawan Umum Daerah untuk menampung seluruh
penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah.
Kas di Kas Daerah sebesar Rp 120.099.935.797,47 merupakan saldo

kas Pemerintah Daerah yang tersimpan di rekening Kas Daerah pada
Bank Papua dengan Nomor Rekening 600.01.06.00007-8 yang
ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten Fakfak.
Kas di Bendahara 31 Desember 2020 31 Desember 2019

b.
Penerimaan Rp 577.243.827,90 Rp 2.259.333.717,74
Kas di
Bendahara Penerimaan sampai 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 577.243.827,90
merupakan saldo kas Klaim JKN RSUD Pemerintah Daerah yang tersimpan di bendahara
penerima UPT. Rumah Sakit Umum Daerah yang terdiri dari:
54
Saldo
No Uraian
(Rp)
1 Kas di Bendahara Penerimaan – Bank (Bank Mandiri) 45.072.462,90
2 Kas di Bendahara Penerimaan – Tunai 532.171.365,00
Total 577.243.827,90

c.
Pengeluaran Rp 1.625.600.899,00 Rp 761.23P9.917,00
Kas di bendahara pengeluaran adalah aset lancar berupa kas yang

tersimpan pada rekening OPD atas nama bendahara pengeluaran
OPD.
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per tanggal 31 Desember 2020

sebesar Rp 1.625.600.899,00. Jumlah tersebut merupakan sisa UP/TU
tahun 2020 yang sampai dengan 31 Desember 2020 belum disetor ke
Kas Daerah, dengan rincian sebagai berikut:
Saldo
No OPD
(Rp)
1 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 350.000.000,00
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,
2 PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN 69.526.977,00
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
3 SEKRETARIAT DAERAH 619.372,00
4 SEKRETARIAT DPRD 333.342.900,00
5 DISTRIK ARGUNI 24.386.000,00
6 DISTRIK MBAHAMDANDARA 200.000,00
7 339.744.650,00
KEUANGAN DAN ASET DAERAH
8 507.781.000,00
KEUANGAN DAN ASET DAERAH (PPKD)
Total 1.625.600.899,00
Saldo Kas Di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp 1.625.600.899,00

terdiri dari:
1. Sisa UP, GU, TU sebesar Rp 1.461.397.229,00 telah disetor ke
Kas Daerah di tahun 2020.
2. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp 164.203.670,00
pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik belum disetor ke Kas
Daerah sampai dengan laporan ini dibuat.

d. Kas Lainnya
Rp 0,00 Rp 0,00
Per tanggal 31 Desember 2020 tidak terdapat Saldo Kas Lainnya.
55

e.
FKTP Rp 2.018.574.839,00 Rp 1.843.928.551,00
Kas di bendahara FKTP untuk Jaminan Kesehatan Nasinal (JKN)

dengan menggunakan sistem kapitasi atau transfer langsung dana JKN
dari Pemerintah Pusat ke 9 Rekening Puskesmas di pemerintah
Kabupaten Fakfak.
Saldo kas di bendahara FKTP sampai dengan 31 Desember 2020
sebesar Rp 2.018.574.839,00, dengan rincian:
Saldo
No FKTP No. Rekening
(Rp)
1 Puskesmas Fakfak 6000202066991 572.264.498,00
2 Puskesmas Fakfak Tengah 6000202067178 348.907.279,00
3 Puskesmas Sekban 6000201004523 269.243.045,00
4 Puskesmas Weri 6000202066927 145.430.244,00
5 Puskesmas Karas 6000202066915 167.980.280,00
6 Puskesmas Werba 6000202067026 369.514.966,00
Puskesmas
7 6000202066939 507.769,00
Kramongmongga
8 Puskesmas Degen 6000202066941 60.258.718,00
9 Puskesmas Kokas 6000202066952 3.636.074,00
10 Puskesmas Bomberay 6000202067014 80.831.966,00
Total 2.018.574.839,00
Kas di 31 Desember 2020 31 Desember 2019

f. Bendahara Dana
Rp 691.214.703,00 Rp 1.395.842.615,00
Bos
Kas di Bendahara Dana Bos merupakan kas yang berada di Bendahara

Dana Bos pada satuan pendidikan negeri SD dan SMP per 31
Desember 2020, sebesar Rp 691.214.703,00 dengan rincian sebagai
berikut:
Saldo
No SKPD
(Rp)
1 Sekolah Dasar (SD) 391.213.527,00
2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 300.001.176,00
Total 691.214.703,00
Rincian perhitungan dapat dilihat pada lampiran
Investasi Jangka 31 Desember 2020 31 Desember 2019

g.
Pendek Rp 0,00 Rp 0,00
Investasi jangka pendek Per tanggal 31 Desember 2020 sebesar

Rp 0,00.
Piutang 31 Desember 2020 31 Desember 2019

h.
Pendapatan Rp 5.005.462.747,10 Rp 5.120.162.068,10
Piutang Pendapatan adalah hak pemerintah untuk menerima

pembayaran dari entitas lain termasuk wajib pajak/bayar atas kegiatan
56
yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Piutang Pendapatan per 31 Desember 2020 diakui sebesar

Rp 5.005.462.747,10 yang terdiri dari:
Saldo
No Uraian
(Rp)
1 Piutang Pajak Daerah 4.411.660.747,10
2 Piutang Retribusi 593.802.000,00
Total 5.005.462.747,10
Piutang Pajak Daerah

1) Piutang Pajak Daerah merupakan hak tagih atau klaim pajak
Pemerintah Daerah kepada pihak ketiga yang timbul dari Surat
Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau ketetapan pajak yang
dipersamakan yang belum dibayar oleh pihak ketiga sampai dengan
masa SKPD berakhir, diharapkan dapat dijadikan kas dalam masa
satu periode akuntansi. Piutang Pajak Daerah yang dimiliki oleh
Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31 Desember 2020 adalah
sebesar Rp 4.411.660.747,10 dengan rincian sebagai berikut:
Saldo
No Uraian
(Rp)
1 Piutang Pajak Reklame 5.250.000,00
2 Piutang Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 811.929.620,10
Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan
3 3.594.481.127,00
Perkotaan
Total 4.411.660.747,10
2) Piutang Retribusi
Piutang Retribusi merupakan hak tagih atau klaim retribusi
Pemerintah Daerah kepada pihak ketiga yang timbul dari Surat
Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) yang belum dibayar oleh pihak
ketiga sampai dengan masa SKRD berakhir, diharapkan dapat
dijadikan kas dalam masa satu periode akuntansi. Piutang Retribusi
yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31 Desember
2020 adalah sebesar Rp 593.802.000,00 yang bersumber dari
Piutang Retribusi Pelayanan Pasar.

i. Piutang Lainnya
Rp 1.425.503.251,86 Rp 1.020.949.952,86
Piutang Lainnya yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Fakfak per

tanggal 31 Desember 2020 senilai Rp 1.425.503.251,86, terdiri dari:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 972.517.217,00
2 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 33.182.706,00
3 Uang Muka Pengadaan Barang/Jasa 80.107.500,00
57
4 Kelebihan Pembayaran SP2D 61.275.452,00

5 Piutang Pengembalian Kekurangan Volume Pekerjaan 278.420.376,86
Total 1.425.503.251,86
1) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

Bagian Lancar Penjualan Angsuran merupakan piutang dari
transaksi seperti penjualan aset yang diangsur lebih dari 12 bulan
yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal
pelaporan yang direklasifikasi dari tagihan penjualan angsuran
untuk tujuan penyusunan neraca. Bagian Lancar Tagihan
Penjualan Angsuran per 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp 972.517.217,00, yang terdiri dari:
Nilai
No Uraian
(Rp)
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Penjualan
1 744.914.259,00
Rumah Dinas Daerah Golongan III
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Penjualan
2 227.602.958,00
Kendaraan Perorangan Dinas
Total 972.517.217,00
2) Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi Kerugian Daerah

Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi Kerugian Daerah adalah
tuntutan ganti rugi yang merupakan piutang yang timbul karena
pengenaan ganti kerugian daerah kepada pegawai negeri, sebagai
akibat langsung maupun tidak langsung dari suatu perbuatan
melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau
kelalaian dalam pelaksanaan tugas yang menjadi kewajibannya.
Saldo Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah per 31 Desember 2020
sebesar Rp 33.182.706,00 yang bersumber dari Bagian Lancar
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Terhadap Bendahara.
3) Uang Muka Pengadaan Barang/Jasa

Piutang Uang Muka Pengadaan Barang/Jasa merupakan
permintaan Uang Muka Kegiatan Belanja Barang dan Jasa ataupun
Belanja Modal yang dicatat sebagai piutang dan akan disetor
kembali melalu pemotongan nilai pada Tagihan Termin Pertama
dan seterusnya.
Piutang Uang Muka per 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp 80.107.500,00 yang terdiri dari:
 Tagihan Uang Muka pekerjaan Pembangunan Papan Nama
Promosi dan Informasi Sumber Daya Kelautan di Distrik Fakfak
dan Distrik Pariwari pada Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Fakfak Rp 20.190.000,00 dengan Nomor SP2D
3295/SP2D-LS/OTSUS/PPKD/APBD/2018 tanggal 30
58
Oktober 2018, namun belum sempat disetor kembali karena

tagihan termin pertama atas pekerjaan tersebut belum ditagih
sampai dengan 31 Desember 2018.
 Tagihan Uang Muka pekerjaan Pembangunan Talud di

Kampung Antalisa pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Fakfak Rp 59.917.500,00 dengan Nomor SP2D
2589/SP2D-LS/PPKD/APBD/2020 tanggal 27 Oktober 2020,
yang telah disetorkan ke Kas Daerah pada tanggal 12 Januari
2021.
4) Kelebihan Pembayaran SP2D

Saldo Kelebihan Pembayaran SP2D per 31 Desember 2020 adalah
sebesar Rp 61.275.452,00 dengan rincian:
 Kelebihan Pembayaran SP2D Non Anggaran untuk
Penyetoran PFK sebesar Rp 5.025.452,00 yang terdiri dari:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Penyesuaian Nilai Saldo PFK IWP Taspen yang kelebihan Setor 2.820.800,00
2 Penyesuaian Nilai Saldo PFK Taperum yang kelebihan Setor 60.000,00
3 Penyesuaian Saldo PFK PPh Pasal 21 yang kelebihan setor 2.144.652,00
Total 5.025.452,00
Kelebihan pembayaran tersebut diatas merupakan

pembayaran PFK tahun 2014.
 Kelebihan pembayaran SP2D Dana Kampung sebesar

Rp 56.250.000,00 merupakan kelebihan pembayaran Dana
Prospek pada Kampung Mambunibuni dengan Nomor SP2D
5330/SP2D-LS/OTSUS/PPKD/APBD/2020 tanggal 28
Desember 2020, dan telah disetorkan kembali ke Kas Daerah
pada tanggal 16 Februari 2021.
5) Piutang Pengembalian Kekurangan Volume Pekerjaan

Saldo piutang Pengembalian Kekurangan Volume Pekerjaan
sebesar Rp 278.420.376,86 merupakan piutang kepada pihak
ketiga atas Temuan BPK terhadap kekurangan volume pekerjaan
dan denda keterlambatan pekerjaan di tahun 2017, yang belum di
setor sampai dengan 31 Desember 2020 dengan rincian sebagai
berikut:
Saldo Setoran Tahun Sisa Piutang 31
31 Des 2019 2020 Des 2020
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Dinas Pendidikan Pemuda dan 120.256.422,94 0,00 120.256.422,94
59
Olah Raga
2 Dinas Kesehatan 15.111.560,82 0,00 15.111.560,82
3 Rumah Sakit Umum Daerah 28.646.828,71 0,00 28.646.828,71
Dinas Perdagangan dan
4 114.405.564,39 0,00 114.405.564,39
Peridustrian
Total 278.420.376,86 0,00 278.420.376,86

j. Penyisihan Piutang
Rp (3.425.440.378,88) Rp (3.523.834.067,18)
Sesuai dengan PP Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintah dan Peraturan Bupati Fakfak Nomor 42 Tahun 2014
tentang Kabijakan Akuntansi sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bupati Fakfak Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Bupati Fakfak Nomor 42 Tahun 2014 tentang Kebijakan
Akuntansi, terhadap Piutang dilakukan penyisihan piutang tak tertagih
berdasarkan umur piutang dan jenis piutang. Penyisihan Piutang
Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp (3.425.440.378,88), yang terdiri dari:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Penyisihan Piutang Pendapatan (2.665.618.247,25)
2 Penyisihan Piutang Lainnya (759.822.131,63)
Total (3.425.440.378,88)
1) Penyisihan Piutang Pendapatan

Penyisihan Piutang Pendapatan terdiri dari:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Penyisihan Piutang Pajak Daerah (2.606.238.047,25)
2 Penyisihan Piutang Retribusi (59.380.200,00)
Total (2.665.618.247,25
Rincian perhitungan penyisihan piutang retribusi dapat dilihat pada lampiran
2) Penyisihan Piutang Lainnya

Penyisihan Piutang Lainnya Per 31 Desember 2020 sebesar
Rp (3.425.440.378,88) dengan rincian sebagai berikut:
Penyisihan
No Uraian
(Rp)
1Penyisihan Piutang Pajak Daerah (2.606.238.047,25)
2 Penyisihan Piutang Retribusi (59.380.200,00)
Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Penjualan
3 (579.803.947,70)
Angsuran
4 Penyisihan Bagian Lancar Tuntutan Ganti (33.182.706,00)
60
Kerugian
5Penyisihan Uang Muka (2.318.587,50)
6Penyisihan Kelebihan Pembayaran SP2D (5.025.452,00)
Penyisihan Piutang Pengembalian Kekurangan
7 (139.210.188,43)
Volume Pekerjaan
Total (3.425.440.378,88)
Rincian perhitungan penyisihan piutang lainnya dapat dilihat pada lampiran

k. Persediaan
Rp 35.722.987.665,46 Rp 24.470.249.846,95
Persediaan adalah barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk

mendukung kegiatan operasional pemerintahan, dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.
Saldo Persediaan Kabupaten Fakfak per 31 Desember 2020 sebesar

Rp 35.722.987.665,46 adalah sebagai berikut:
Saldo
No Uraian
(Rp)
1 Persediaan Untuk Dijual/Diserahkan Kepada Masyarakat 13.191.765.746,99
2 Persediaan Alat Tulis Kantor 149.874.546,00
3 Persediaan Perangko, materai dan benda pos lainnya 2.418.000,00
4 Persediaan Peralatan kebersihan dan bahan pembersih 7.690.821,00
5 Persediaan Bahan Bakar Minyak/Gas 9.936.276,00
6 Persediaan Barang Cetakan 509.708.428,00
7 Persediaan Peralatan Kesehatan 13.024.620.720,73
8 Persediaan Bahan/bibit tanaman 18.269.000,00
9 Persediaan Bahan obat obatan 6.217.874.182,74
10 Persediaan Bahan kimia 2.590.829.944,00
Total 35.722.987.665,46
Rincian persediaan dapat dilihat pada lampiran
Rincian Persediaan Kabupaten Fakfak Per 31 Desember 2020 menurut

OPD:
Saldo
No OPD
(Rp)
1 Sekretariat Daerah 23.785.724,00
2 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Kampung 4.253.500,00
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
3 96.179.280,00
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
4 Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan 369.837.400,00
5 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga 4.775.900,00
6 Dinas Kesehatan 12.090.200.479,00
7 Rumah Sakit Umum Daerah Type D 9.276.059.850,47
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan
8 8.616.051.500,00
Rakyat Dan Kawasan Permukiman
9 Dinas Perkebunan 18.269.000,00
10 Dinas Perdagangan Dan Perindustrian 4.602.370.057,99
11 Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil 607.036.916,00
12 Dinas Sosial 171.276,00
13 Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan 385.000,00
Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu
14 4.568.200,00
Pintu
61
Saldo
No OPD
(Rp)
Dinas Komunikasi Dan Informatika, Statistik Dan
15 4.458.000,00
Persandian
16 Distrik Fakfak Timur Tengah 1.412.549,00
17 Distrik Karas 3.173.033,00
Total 35.722.987.665,46
Rincian persediaan dapat dilihat pada lampiran
Investasi Jangka 31 Desember 2020 31 Desember 2019

2.
Panjang Rp 79.770.899.799,33 Rp 75.973.915.293,33
Nilai investasi jangka panjang yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Fakfak per
tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp 79.770.899.799,33, Jumlah tersebut
merupakan nilai investasi jangka panjang permanen berupa penyertaan
modal pada BUMD dengan rincian sebagai berikut:
Penambahan
No Uraian (Pengurangan)
(Rp) (Rp)
(Rp)
1 PT Bank Papua 50.425.000.000,00 3.000.000.000,00 53.425.000.000,00
2 PD Mbiah Pohi 14.343.243.599,33 0,00 14.343.243.599,33
3 PDAM Kabupaten Fakfak 11.205.671.694,00 796.984.506,00 12.002.656.200,00
Total 75.973.915.293,33 3.796.984.506,00 79.770.899.799,33
Saldo investasi jangka panjang mengalami penambahan di tahun 2020

sebesar Rp 3.796.984.506,00 jika dibandingkan dengan saldo investasi
jangka panjang di tahun 2019, yang terdiri dari:
a. Penambahan sebesar Rp 3.000.000.000,00 dimaksudkan untuk
tambahan penyertaan modal pada Bank Papua sesuai SP2D Nomor:
0706/SPP-LS/TGHN/PENY.MODAL/PPKD/APBD/2020 tanggal 17
November 2020. Diharapkan penambahan tersebut dapat meningkatkan
pendapatan asli daerah khususnya pendapatan deviden dari Bank
Papua.
b. Penambahan sebesar Rp 796.984.506,00 adalah penambahan modal

PDAM sesuai Laporan Neraca PDAM per 31 Desember 2020.
c. Untuk PD. Mbiah Pohi, Pemerintah Kabupaten Fakfak sudah tidak lagi
menyertakan modal sejak tahun 2018 dikarenakan perusahaan tidak aktif
lagi.

3. Aset Tetap
Rp 2.870.493.460.220,19 Rp 2.921.138.286.569,30
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
62
Aset tetap milik Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31 Desember 2020

sebesar Rp 3.148.172.667.492,30 atau mengalami penurunan sebesar
Rp 55.298.113.059,11 jika dibandingkan dengan nilai aset tetap per 31
Desember 2019 yang tercatat sebesar Rp 2.921.138.286.569,30.

a. Tanah
Rp 543.136.998.057,00 Rp 553.485.646.319,00
Nilai aset tanah Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31 Desember 2020

sebesar Rp 543.136.998.057,00, terdiri dari:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Tanah PERSIL 219.145.327.596,00
2 TANAH NON PERSIL 42.129.845.960,00
3 LAPANGAN 281.861.824.501,00
Total 543.136.998.057,00
Ringkasan mutasi aset tanah selama tahun 2020 sebagai berikut:
Saldo Aset Tanah per 31 Desember

553.485.646.319,00
2019
Belanja modal Aset Tanah tahun 2020 27.562.508.238,00
Penambahan Aset Tanah dari
34.157.634.460,00
Reklasifikasi Aset Tetap yg lain
Pengurangan Aset Tanah kerana
(72.068.790.960,00)
Dihibahkan
Saldo akhir aset tanah per 31
543.136.998.057
Desember 2020
Penjelasan atas mutasi aset tanah tahun 2020 sebagai berikut:

1) Penambahan aset tanah berasal dari belanja modal sebesar
Rp 27.562.508.238,00, dengan rincian sebagai berikut:
No OPD Nilai (Rp)

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
1 1.059.850.000,00
Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
2 Dinas Lingkungan Hidup dan Peran tanahan 26.502.658.238,00
Total 27.562.508.238,00
2) Penambahan Aset Tanah dari Reklasifikasi Aset Tetap yg lain

sebesar Rp 34.157.634.460,00, dengan rincian sebagai
berikut:
No OPD Nilai (Rp)

1 26.792.521.722,00
2 Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga 7.365.112.738,00
Total 34.157.634.460,00
a) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat

dan Kawasan Pemukiman
63
Reklasifikasi aset tetap ke Tanah sebesar Rp 26.792.521.722,00

yang berasal dari Jalan, Jaringan dan Irigasi.
b) Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga

Reklasifikasi aset tetap ke Tanah sebesar Rp 7.365.112.738,00
yang berasal dari Gedung dan Bangunan.
3) Pengurangan Aset Tanah kerana Dihibahkan sebesar

No OPD Nilai (Rp)

1 46.749.552.722,00
2 Dinas Lingkungan Hidup dan Peran tanahan 25.319.238.238,00
Total 72.068.790.960,00

Pengurangan Aset Tanah kerana Dihibahkan sebesar
Rp 46.749.552.722,00, merupakan hibah tanah Bandara Yacop
Patipi di Kampung Siboro Distrik Wartutin ke Direktorat Jendral
Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, sesuai dengan
b) Dinas Lingkungan Hidup dan Peran tanahan

Pengurangan Aset Tanah kerana Dihibahkan sebesar
Rp 25.319.238.238,00, merupakan hibah tanah Bandara Yacop
Patipi di Kampung Siboro Distrik Wartutin ke Direktorat Jendral
Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, sesuai dengan
Peralatan dan 31 Desember 2020 31 Desember 2019

b.
Mesin Rp 435.391.266.309,38 Rp 380.633.508.700,12
Nilai aset peralatan dan mesin Pemerintah Kabupaten Fakfak per tanggal
31 Desember 2020 sebesar Rp 430.737.979.599,08 dengan rincian
sebagai berikut:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Alat Besar Darat 14.326.917.850,00
2 Alat Besar Apung 168.000.000,00
3 Alat Bantu 5.849.460.738,00
4 Alat Angkutan Darat Bermotor 100.995.587.000,96
5 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 38.225.000,00
6 Alat Angkutan Apung Bermotor 22.822.684.358,32
7 Alat Angkutan Apung Tak Bermotor 252.750.000,00
8 Alat Angkutan Bermotor Udara 303.668.580,00
9 Alat Bengkel Bermesin 3.011.247.240,00
10 Alat Bengkel Tak Bermesin 155.738.720,00
11 Alat Ukur 1.904.828.310,00
12 Alat Pengolahan 8.806.376.463,00
64
Nilai
No Uraian
(Rp)
13 Alat Kantor 26.251.221.276,63
14 Alat Rumah Tangga 64.134.646.544,76
15 Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 2.282.182.067,00
16 Alat Studio 5.645.906.255,65
17 Alat Komunikasi 2.143.580.037,00
18 Peralatan Pemancar 14.298.667.814,00
19 Alat Kedokteran 60.491.087.167,40
20 Alat Kesehatan Umum 8.719.024.217,60
21 Unit Alat Laboratorium 28.188.362.499,98
22 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 351.376.015,00
23 Alat Peraga Praktek Sekolah 3.914.382.195,70
24 Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 1.590.050.086,00
25 Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan 92.830.000,00
26 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 944.511.643,00
27 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 417.660.239,00
Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi Dan
28 297.020.000,00
Instrumentasi
29 Senjata Api 9.092.750,00
30 Persenjataan Non Senjata Api 7.722.000,00
31 Alat Khusus Kepolisian 150.653.350,00
32 Komputer Unit 26.883.809.678,49
33 Peralatan Komputer 16.077.851.316,89
34 Alat Sar 336.798.000,00
35 Alat Kerja Penerbangan 98.068.000,00
36 Alat Peraga Pelatihan Dan Percontohan 478.524.200,00
37 Alat Peralatan Proses/Produksi 40.647.000,00
38 Rambu-Rambu Lalu Lintas Darat 11.510.415.185,00
39 Rambu-Rambu Lalu Lintas Udara 712.900.000,00
40 Peralatan Olah Raga 686.792.510,00
Total 435.391.266.309,38
Ringkasan mutasi Peralatan dan Mesin selama tahun 2020 sebagai

berikut:
Saldo Aset Peralatan dan Mesin per
380.633.508.700,12
31 Desember 2019
Belanja modal Aset Peralatan dan
51.592.529.262,00
Mesin tahun 2020
Penambahan Aset Peralatan dan
Mesin dari Reklasifikasi Aset Tetap yg 2.680.506.319,00
lain
48.000.000,00
Mesin dari mutasi OPD Lain
659.891.860,00
Mesin dari Barang dan Jasa
4.653.286.710,00
Mesin dari Dana BOS
Pengurangan Aset Peralatan dan
Mesin karena Reklasifikasi ke Aset (1.730.642.500,00)
Tetap yg lain
(48.000.000,00)
Mesin karena mutasi ke OPD Lain
(419.100.000,00)
Mesin karena dihibahkan
(1.160.517.850,94)
Mesin karena Ekstrakomptable
Mesin karena bukan Aset (1.517.296.191,10)
Tetap/Barang Habis Pakai
Saldo akhir Aset Peralatan dan Mesin
435.391.266.309,38
per 31 Desember 2019
Penjelasan atas mutasi aset peralatan dan mesin tahun 2020 sebagai
berikut:
65
1) Mutasi penambahan aset peralatan dan mesin berasal dari realisasi

belanja modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp 51.592.529.262,00.
No OPD Nilai (Rp)

1 Sekretariat DPRD 4.090.600.000,00
2 Sekretariat Daerah 2.786.786.045,00
3 Distrik Fakfak 245.500.000,00
4 Distrik Fakfak Barat 11.682.000,00
5 Distrik Fakfak Tengah 90.400.000,00
6 Distrik Fakfak Timur 15.340.000,00
7 Distrik Bomberay 24.000.000,00
8 Distrik Karas 452.000.000,00
9 Distrik Teluk Patipi 55.650.000,00
10 Distrik Kayauni 17.500.000,00
11 Distrik Pariwari 15.550.000,00
12 Distrik Wartutin 4.000.000,00
13 Distrik Fakfak Timur Tengah 21.723.918,00
14 368.590.000,00
15 Dinas Perhubungan 59.187.000,00
16 Dinas Kesehatan 13.331.869.724,00
17 Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D 14.702.782.870,00
18 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga 7.680.945.321,00
19 Dinas Sosial 14.435.000,00
20 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 16.950.566,00
21 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 420.776.948,00
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
22 Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga 1.472.797.000,00
Berencana
23 Dinas Pemberdayaan masyarakat dan kampung 148.020.000,00
24 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 2.478.000,00
26 Dinas Perikanan dan Kelautan 719.489.820,00
27 Dinas Perindustrian Dan Perdagangan 548.308.750,00
28 Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah 31.600.000,00
Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
29 1.992.767.000,00
Aset Daerah
30 Inspektorat 112.663.000,00
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian
31 88.295.000,00
dan Pengembangan Daerah
32 Dinas Lingkungan Hidup Dan Pertanahan 198.215.000,00
33 Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan 58.600.000,00
34 Satuan Polisi Pamong Praja 58.457.000,00
Badan Kepegawaian dan Pengembangan
35 690.664.450,00
Sumberdaya Manusia
36 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan 224.431.550,00
Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan
37 754.973.300,00
Persandian
Total 51.592.529.262,00
2) Mutasi pambahan aset peralatan dan mesin yang berasal dari

reklasifikasi aset tetap yang lain sebesar Rp 2.680.506.319,00
dengan rincian sebagai berikut:
No OPD Nilai (Rp)

1 545.050.000,00
2 Dinas Perhubungan 1.162.926.810,00
3 Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D 11.949.409,00
4 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga 941.397.600,00
5 Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga 19.182.500,00
Berencana
Total 2.680.506.319,00
66

Mutasi penambahan Aset Peralatan dan Mesin pada Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan
Kawasan Pemukiman dari reklasifikasi aset Gedung dan
bangunan sebesar Rp 545.050.000,00 merupakan peralatan
rumah tangga/Meubelair di Diklat dan BLK, dari kegiatan Rehab
dan Pengadaan Meubelair di Diklat dan BLK dengan nilai kontrak
sebesar Rp 588.790.000,00, Nomor Kontrak: 08.2/PPK/PLS-
BRG/DC19/DPUPR2KP-FF/V/2020 dan Nomor SP2D:
3558/SP2D-LS/SDA-OTSUS/PPKD/APBD/2020.
b) Dinas Perhubungan
Perhubungan dari reklasifikasi aset Gedung dan bangunan
No Uraian Nilai (Rp)

1 Pengadaan Papan Nama Jalan 65.000.000,00
2 Pengadaan Mesin Aplikator Marka Jalan 85.806.810,00
Pemasangan Pagar Pengaman Jalan di Wambar
3 479.480.000,00
Barat
Pemasangan Pagar Pengaman Jalan di Distrik
4 266.320.000,00
Kayauni di kampung Homorkokma
5 266.320.000,00
Kayauni di kampung Patukar
Total 1.162.926.810,00
c) Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D

Mutasi penambahan Aset Peralatan dan Mesin pada Rumah Sakit
Umum Daerah Tipe D dari reklasifikasi aset Gedung dan
bangunan sebesar Rp 11.949.409,00, yang terdiri dari:

1 Dispenser 276.000,00
2 Kotak Obat 258.000,00
3 Lemari Narkotika 3.865.909,00
4 Depo Farmasi IGD 6.100.000,00
5 Sekat Ruang Rekam Medik 1.449.500,00
Total 11.949.409,00
d) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga dari reklasifikasi Aset
Gedung dan bangunan sebesar Rp 588.429.600,00 dan dari
reklasifikasi Aset Tetap Lainnya sebesar Rp 352.968.000,00,
yaitu:

1 Pengadaan Fasilitas Upacara Bendera untuk SD 588.429.600,00
67

dan SMP di Kabupaten Fakfak
Pengadaan Alat-alat latihan untuk cabang olah
2 352.968.000,00
raga tinju pada bidang Pemuda dan Olah Raga.
Total 941.397.600,00
e) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana dari reklasifikasi Aset Tetap
Lainnya sebesar Rp 19.182.500,00, merupakan peralatan olah
raga yang terdiri dari:

1 Meja Tenis dan Net 15.000.000,00
2 Bet Tenis Meja 480.000,00
3 Net Badminton 402.508,00
4 Raket Badminton 3.300.000,00
Total 19.182.508,00
3) Mutasi Penambahan Aset Peralatan dan Mesin dari mutasi OPD Lain
sebesar Rp 48.000.000,00, dengan rincian sebagai berikut:
No OPD Nilai (Rp)

Total 48.000.000,00
a) Distrik Fakfak Tengah

Mutasi Penambahan Aset Peralatan dan Mesin pada Distrik
Fakfak Tengah berasal dari Dinas Perkebunan sebesar
Rp 8.000.000,00, berupa 1 (Satu) unit kendaraan roda dua
b) Dinas Perkebunan
Mutasi Penambahan Aset Peralatan dan Mesin pada Dinas
Perkebunan berasal dari Badan Perencanaan Pembangunan,
Penelitian dan Pengembangan Daerah sebesar Rp
40.000.000,00, berupa berupa 1 (Satu) unit kendaraan roda
empat.
4) Mutasi Penambahan Aset Peralatan dan Mesin dari Barang dan Jasa
sebesar Rp 659.891.860,00 yang berasal dari dana JKN Dinas
Kesehatan.
5) Mutasi Pengurangan Peralatan dan Mesin karena Reklasifikasi ke

Aset Tetap yg lain sebesar Rp 1.730.642.500,00, dengan rincian
68
sebagai berikut:
No OPD Nilai (Rp)

2 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 67.200.000,00
3 Dinas Pemberdayaan masyarakat dan kampung 3.500.000,00
4 1.072.825.000,00
Aset Daerah
5 437.717.500,00
Persandian
Total 1.730.642.500,00
a) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

Mutasi pengurangan Aset Peralatan dan Mesin pada Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga ke Gedung dan bangunan
sebesar Rp 149.400.000,00, yaitu Pembangunan Rumah Genset,
Nomor Kontrak: 273/SPK-PL/DBH-DIKPORA-FF/2020 dengan
Nomor SP2D: 5099/SP2D-LS/PPKD/APBD/2020, karena
sesungguhnya merupakan Bangunan Gegung Rumah Genset
yang harus dicatat pada KIB C (Gedung dan Bangunan).
b) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kependudukan dan Pencatatan Sipil ke Aset Lainnya sebesar
Rp 67.200.000,00, karena sesungguhnya belanja dengan Nomor
Kontrak: 027/020/SPK-KADIN/DKPS/APBD/OTSUS/2020 dengan
Nomor SP2D: 2601/SP2D-LS/OTSUS/PPKD/APBD/2020 tersebut
adalah belanja aplikasi OAP yang harus dicatat pada Aset Tidak
Berwujud.
c) Dinas Pemberdayaan masyarakat dan kampung

Pemberdayaan masyarakat dan kampung ke Aset Lainnya
sebesar Rp 3.500.000,00 berupa Belanja Modal Alat Musik
Tradisional Tifa 2 Buah, Nomor Kontrak: 905/030/DPMK/FF/2020
dengan Nomor SP2D: 4116/SP2D-LS/PPKD/APBD/2020 yang
seharusnya dicatat pada Aset Tetap Lainnya.
d) Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Mutasi pengurangan Aset Peralatan dan Mesin pada Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ke Aset
Lainnya sebesar Rp 1.072.825.000,00, berupa belanja Software:
No Software Nilai (Rp)

1 Pengadaan Firewall Jaringan/Anti Virus Jaringan 294.495.000,00
2 Pengadaan Alat V-Con 291.630.000,00
3 Pemeliharaan SIMDA 486.700.000,00
Total 1.072.825.000,00
69
e) Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian

Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian ke Jalan,
Jaringan dan Irigasi sebesar Rp 437.717.500,00, berupa
pengadaan Alat Komunikasi Telepon (Instalasi Access Point),
Nomor Kontrak: 01/SPK/KIS/FF/II/2020 dengan Nomor SP2D:
0206/SP2D-LS/PPKD/APBD/2020, yang harusnya dicatat pada
Jalan Jaringan dan Irigasi.
6) Mutasi pengurangan Aset Peralatan dan Mesin karena mutasi ke

OPD Lain sebesar Rp 48.000.000,00, terdiri dari:
No OPD Nilai (Rp)

Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian
2 40.000.000,00
dan Pengembangan Daerah
Total 48.000.000,00
a) Dinas Perkebunan
Mutasi Pengurangan Aset Peralatan dan Mesin pada Dinas
Perkebunan ke Distrik Fakfak Tengah sebesar Rp 8.000.000,00,
berupa 1 (Satu) unit kendaraan roda dua.
b) Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah
Mutasi pengurangan Aset Peralatan dan Mesin pada Badan
Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan
Daerah ke Dinas Perkebunan sebesar Rp 40.000.000,00, berupa
1 (Satu) unit kendaraan roda empat.
7) Mutasi Pengurangan Aset Peralatan dan Mesin pada Sekretariat

Daerah karena dihibahkan sebesar Rp 419.100.000,00, yaitu berupa
Kendaraan Roda Empat yang dihibahkan ke Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten Fakfak dengan SURAT KEPUTUSAN BUPATI
FAKFAK NOMOR: 032-296 TAHUN 2020 TENTANG HIBAH
BARANG MILIK PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK KEPADA
KANTOR KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN
PERTANAHAN NASIONAL KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN
FAKFAK.
8) Mutasi pengurangan aset peralatan dan mesin karena

Ekstrakomptable sebesar Rp 1.160.517.850,94 karena berada
dibawah batas nilai kapitalisasi, dengan rincian sebagai berikut:
70
Nilai
No OPD
(Rp)
1 Sekretariat DPRD 36.752.536,00
2 Sekretariat Daerah 97.054.012,64
5 Dinas Kesehatan 399.425.570,30
8 Dinas Sosial 14.435.000,00
Berencana
10 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung 200.000,00
11 Dinas Perikanan dan Kelautan 142.285.000,00
12 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 59.730.000,00
13 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 8.000.000,00
15 Satuan Polisi Pamong Praja 1.630.000,00
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
16 1.072.450,00
Daya Manusia
17 Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan 3.525.000,00
18 3.300.000,00
Persandian
Total 1.160.517.850,94
9) Mutasi pengurangan Aset Peralatan dan Mesin karena bukan Aset

Tetap/Barang Habis Pakai sebesar Rp 1.517.296.191,10, terdiri dari:
Nilai
No OPD
(Rp)
Berencana
5 112.460.000,00
Aset Daerah
Total 1.517.296.191,10
Gedung dan 31 Desember 2020 31 Desember 2019

c.
Bangunan Rp 951.028.142.198,18 Rp 892.993.817.516,18
Nilai aset gedung dan bangunan Pemerintah Kabupaten Fakfak per

tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp 951.028.142.198,18, dengan
rincian sebagai berikut:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA 777.141.873.412,60
2 BANGUNAN GEDUNG TEMPAT TINGGAL 157.035.621.754,58
3 CANDI/TUGU PERINGATAN/PRASASTI 7.236.831.452,00
4 BANGUNAN MENARA PERAMBUAN 149.424.500,00
5 TUGU/TANDA BATAS 9.464.391.079,00
Total 951.028.142.198,18
71
Ringkasan mutasi Gedung dan Bangunan selama tahun 2020 sebagai

berikut:
Saldo aset Gedung dan Bangunan per
892.993.817.516,18
31 Desember 2019
Belanja modal aset gedung dan
75.472.348.125,00
bangunan tahun 2020
Penambahan Aset Gedung Dan
Bangunan dari Reklasifikasi Aset Tetap 1.383.708.000,00
yg lain
Penambahan Aset Gedung dan
1.503.547.950,00
Bangunan dari Barang dan Jasa
Pengurangan Aset Gedung Dan
Bangunan karena Reklasifikasi ke Aset (19.983.366.393,00)
Tetap yg lain
Pengurangan Aset Tetap karena
(30.000.000,00)
Ekstrakomptable
Pengurangan Aset Tetap karena bukan

(311.913.000,00)
Aset Tetap
Saldo akhir aset bangunan dan gedung
951.028.142.198,18
Penjelasan atas mutasi aset gedung dan bangunan tahun 2020 sebagai
berikut:
1) Penambahan aset gedung dan bangunan berasal dari realisasi
belanja modal gedung dan bangunan tahun anggaran 2020 sebesar
Nilai
No OPD
(Rp)
1 24.104.251.077,00
Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman
5 Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga 37.547.375.829,00
7 Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja 199.900.000,00
8 Dinas Perdagangan dan Perindustrian 1.184.793.000,00
9 Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan 37.560.000,00
Total 75.472.348.125,00
2) Mutasi penambahan aset gedung dan bangunan berasal dari

reklasifikasi aset tetap yg lain sebesar Rp 1.383.708.000,00 dengan
Nilai
No OPD
(Rp)
1 834.870.000,00
2 Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga 548.838.000,00
Total 1.383.708.000,00

Dan Kawasan Permukiman
Reklasifikasi aset tetap ke gedung dan bangunan pada Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat Dan
72
Kawasan Permukiman sebesar Rp 834.870.000,00 yang terdiri

dari:
 Reklasifikasi aset tetap ke gedung dan bangunan sebesar
Rp 159.300.000,00 yang berasal dari Konstruksi Dalam
Pengerjaan yaitu Pekerjaan Pembangunan Gapura di
Kampung Kwuhkhendak senilai Rp 86.640.000,00 dan
Kampung Sisir Rp 72.660.000,00.
 Reklasifikasi aset tetap ke gedung dan bangunan sebesar Rp
675.570.000,00 dari Jalan, Jaringan dan Irigasi yaitu
Pekerjaan Pembangunan Jalan Pasar Sementara sebesar
Rp 213.700.000,00 dan Pekerjaan Penataan Halaman
Rumah Eselon II sebesar Rp 461.870.000,00.

Reklasifikasi aset tetap ke gedung dan bangunan pada Dinas
Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga sebesar Rp 548.838.000,00
yang terdiri dari:
 Reklasifikasi aset tetap ke gedung dan bangunan pada Dinas
Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga sebesar
Rp 149.400.000,00 yang berasal dari Peralatan dan Mesin
yaitu Pekerjaan Pembangunan Rumah Genset.
 Reklasifikasi aset tetap ke gedung dan bangunan pada Dinas
Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga yang berasal dari
Konstruksi Dalam Pengerjaan yaitu Pekerjaan Pembangunan
Perpustakaan SD Negeri Tawar Distrik Furwagi sebesar
Rp 215.176.000,00 dan Pekerjaan Rehab Berat SD Inpres
Mandoni Distrik Kokas sebesar Rp 184.262.000,00.
3) Mutasi penambahan aset gedung dan bangunan berasal dari Barang

dan Jasa sebesar Rp 1.503.547.950,00 terdiri dari:
Nilai
No OPD
(Rp)
4 Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja 13.895.000,00
Total 1.503.547.950,00
a) Dinas Kesehatan
Mutasi penambahan aset gedung dan bangunan pada Dinas
Kesehatan berasal dari Barang dan Jasa sebesar
Rp 1.056.885.000,00, terdiri dari:
Nilai
No Uraian
(Rp)
Pembuatan Pagar Besi Pintu Double Puskesmas
1 69.784.000,00
Kokas
73
Nilai
No Uraian
(Rp)
2 Rehab Sedang Rumah Dokter Puskesmas Kokas 499.801.000,00
Rehab Sedang Couple Paramedis 3x36 m2
3 487.300.000,00
Puskesmas Kokas
Total 1.056.885.000,00

Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga berasal dari Barang dan
Jasa sebesar Rp 423.214.450,00 yang terdiri dari:
Nilai
No Uraian
(Rp)
Perencanaan Rehab sedang 3 RKB SD Inpres 5
1 Bomberay, dan Perencanaan Rehab sedang 4 40.000.000,00
RKB SD Impres 6 Bomberay
Perencanaan 1 unit Rumah Guru SMP N 3 Kokas,
Perencanaan 1 unit Rumah Guru SMP N
2 21.760.200,00
Bomberay dan Perencanaan 1 unit Rumah Guru
SMP N Girgir
Perencanaan Rehab sedang 4 RKB SD Inpres 1
3 31.372.440,00
Fakfak
Perencanaan Rehab sedang 2 Unit Rumah Guru
4 10.820.000,00
SD Inpres Faukia
Perencanaan Pembangunan 2 RKB sd Inpres 7
5 20.450.000,00
Bomberay
Perencanaan Rehab sedang 5 RKB SMP N 1
6 39.185.380,00
Kokas
Perencanaan Rehab sedang 1unit Rumah Guru
7 SMP N 3 Kokas dan Perencanaan Rehab sedang 9.675.600,00
1unit Rumah Guru SMP N 4 Kokas
Pengawasan Rehab Sedang 4 RKB SD Inpres 2
8 Fakfak dan Pengawasan Rehab Sedang 5 RKB 46.764.410,00
SD Inpres 1 Fakfak
Perencanaan Rehab Sedang 5 RKB SMP N 1
Kokas, Perencanaan Rehab Sedang 5 RKB SMP
9 50.949.920,00
N 4 Fakfak dan Perencanaan Rehab Sedang
Perpustakaan SMP N Karas
Pengawasan Pembangunan 2 RKB SD Inpres 7
10 Bomberay dan Pengawasan Pembangunan 30.985.700,00
Perpustakaan SD Inpres Tunasgain
Pengawasan Rehab Sedang 1 unit Rumah Guru
11 SMP N 3 Kokas dan Pengawasan Rehab Sedang 14.768.600,00
1 unit Rumah Guru SMP N 4 Kokas
Pengawasan Rehab Sedang 2 unit Rumah Guru
12 15.950.000,00
SD Inpres Faukia
Pengawasan Pembangunan 1 unit Rumah Guru
SMP N 3 Kokas, Pengawasan Pembangunan 1
unit Rumah Guru SMP N Bomberay, Pengawasan
13 32.947.200,00
Pembangunan 1 unit Rumah Guru SMP N Girgir
dan Pengawasan Pembangunan 1 unit Rumah
Guru SMP N SATAP Kinam
Pengawasan Rehab Sedang 3 RKB SD Inpres 2
14 Bomberay dan Pengawasan Rehab Sedang 3 57.585.000,00
RKB SD Inpres 5 Bomberay
Total 423.214.450,00
c) Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Mutasi penambahan aset gedung dan bangunan pada Badan
Penanggulangan Bencana Daerah dari Barang dan Jasa
sebesar Rp 9.553.500,00 yaitu Perencanaan dan Pengawasan
74
Pembangunan Menara di Distrik Bomberay dan Distrik Tomage.
d) Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja

Transmigrasi dan Tenaga Kerja Daerah dari Barang dan Jasa
sebesar Rp 13.895.000,00 yaitu Perencanaan dan Pengawasan
Pembangunan Loket Pelayanan Kantor Dinas Transmigrasi dan
Tenaga Kerja.
4) Mutasi pengurangan aset bangunan dan gedung karena Reklasifikasi

ke Aset Tetap yg lain sebesar Rp 19.983.366.393,00, yang
bersumber dari:
Nilai
No OPD
(Rp)
1 7.841.658.000,00
5 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga 8.900.223.674,00
Total 19.983.366.393,00

Reklasifikasi aset gedung dan bangunan ke Aset Tetap yg lain
sebesar Rp 7.841.658.000,00, yang terdiri dari:
 Reklasifikasi aset gedung dan bangunan ke Peralatan dan
Mesin Pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman sebesar
Rp 545.050.000,00, yaitu Rehab Taman Satu Tungku Tiga
Batu sebesar Rp 116.800.000,00 dan Rehab dan Pengadaan
Meubelair di Diklat dan BLK sebesar Rp 428.250.000,00.
 Reklasifikasi aset gedung dan bangunan ke Aset Tetap
Lainnya Pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman sebesar
Rp 8.500.000,00 yaitu berupa Tanaman pada kegiatan
Rehab Taman Satu Tungku Tiga Batu.
 Reklasifikasi aset gedung dan bangunan ke Konstruksi
Dalam Pengerjaan Pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang, Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman
sebesar Rp 7.288.108.000,00.
Reklasifikasi aset gedung dan bangunan ke Aset Tetap yg lain
 Reklasifikasi aset gedung dan bangunan ke Jalan Jaringan
75
dan Irigasi Pada Dinas Perhubungan sebesar

Rp 534.800.000,00 yaitu Pembangunan 30 Meter Tambatan
Perahu dikampung Otoweri.
Mesin Pada Dinas Perhubungan sebesar
Rp 1.162.926.810,00, terdiri dari:

1 Pengadaan Papan Nama Jalan 65.000.000,00
2 Pengadaan Mesin Aplikator Marka Jalan 85.806.810,00
Pemasangan Pagar Pengaman Jalan di Wambar
3 479.480.000,00
Barat
4 266.320.000,00
Kayauni di kampung Homorkokma
5 266.320.000,00
Kayauni di kampung Patukar
Total 1.162.926.810,00
c) Dinas Kesehatan
Reklasifikasi aset gedung dan bangunan ke aset tetap peralatan
dan mesin pada Dinas Kesehatan sebesar Rp 20.564.500,00
yaitu Renwas Bak Air Puskesmas Werba dan Kramongmongga.
d) Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D

Reklasifikasi aset gedung dan bangunan ke aset tetap yang lain
pada Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D sebesar
Rp 1.523.193.409,00, terdiri dari:
Mesin Pada Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D sebesar
Rp 11.949.409,00 yang terdiri dari:

1 Dispenser 276.000,00
2 Kotak Obat 258.000,00
3 Lemari Narkotika 3.865.909,00
4 Depo Farmasi IGD 6.100.000,00
5 Sekat Ruang Rekam Medik 1.449.500,00
Total 11.949.409,00
 Reklasifikasi aset gedung dan bangunan ke Jalan, Jaringan

dan Irigasi Pada Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D sebesar
Rp 495.044.000,00 yaitu Pekerjaan Rehab Berat Bangunan
IPAL.
 Reklasifikasi aset gedung dan bangunan ke Konstruksi
Dalam Pengerjaan Pada Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D
sebesar Rp 1.016.200.000,00 yaitu Pembangunan Gedung
IGD di Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D.
76
e) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

Reklasifikasi aset gedung dan bangunan ke aset tetap yang lain
pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga sebesar
Rp 8.900.223.674,00 yang terdiri dari:
 Reklasifikasi aset gedung dan bangunan ke Tanah pada
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga sebesar
Rp 7.365.112.738,00, yaitu Pembangunan Taman, Lapangan
Upacara, Fasilitas Parkir dan lapangan Multifungsi pada 41
Sekolah di Kabupaten Fakfak.
Mesin pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
sebesar Rp 588.429.600,00, yaitu berupa Tiang Bendera
pada Kegiatan Pengadaan Fasilitas Upacara Bendera Untuk
124 SD dan SMP di Kabupaten Fakfak.
 Reklasifikasi aset gedung dan bangunan ke Jalan, Jaringan
dan Irigasi pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
sebesar Rp 946.681.336,00, yaitu Pembangunan Sarana Air
Bersih dan Sanitary di 16 Sekolah.
5) Mutasi pengurangan aset gedung dan bangunan karena

Ekstrakomptable pada Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan
senilai Rp 30.000.000,00, yaitu Pembayaran Patok batas Permanen
Bandara Siboru.
6) Mutasi Pengurangan Aset Tetap karena bukan Aset Tetap sebesar

Rp 311.913.000,00, terdiri dari:
Nilai
No OPD
(Rp)
1 58.360.000,00
Total 311.913.000,00
Jalan, Irigasi dan 31 Desember 2020 31 Desember 2019

d.
Jaringan Rp 2.002.283.298.669,67 Rp 1.953.704.612.053,67
Nilai aset jalan, irigasi dan jaringan Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31
Desember 2020 sebesar Rp 2.002.283.298.669,67, dengan rincian
sebagai berikut:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 JALAN 1.578.439.649.108,65
2 JEMBATAN 99.040.964.964,60
3 BANGUNAN AIR IRIGASI 43.442.206.697,82
4 BANGUNAN PENGAIRAN PASANG SURUT 7.540.726.779,96
BANGUNAN PENGAMAN SUNGAI/PANTAI &
5 144.173.405.031,24
PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
77
Nilai
No Uraian
(Rp)
BANGUNAN PENGEMBANGAN SUMBER AIR
6 5.618.027.150,00
DAN AIR TANAH
7 BANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU 34.059.206.996,74
8 BANGUNAN AIR KOTOR 540.490.000,00
9 INSTALASI AIR BERSIH /AIR BAKU 15.811.578.458,67
10 INSTALASI AIR KOTOR 4.588.244.000,00
11 INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK 1.837.963.450,00
12 INSTALASI GARDU LISTRIK 490.375.000,00
13 INSTALASI GAS 1.634.894.700,00
14 JARINGAN AIR MINUM 33.500.450.180,00
15 JARINGAN LISTRIK 23.742.050.652,00
16 JARINGAN TELEPON 6.793.965.500,00
17 JARINGAN GAS 1.029.100.000,00
Total 2.002.283.298.669,67
Ringkasan mutasi jalan, irigasi dan jaringan selama tahun 2020 sebagai
berikut:
Saldo aset Jalan, Irigasi dan Jaringan
1.953.704.612.053,67
Belanja modal aset Jalan, Irigasi dan
72.061.394.802,00
Jarigasi tahun 2020
Penambahan Aset Jalan, Irigasi dan
Jaringan dari Reklasifikasi Aset Tetap 7.196.916.336,00
yg lain
Pengurangan Aset Jalan, Irigasi dan
Jaringan dari Reklasifikasi Aset Tetap (28.522.057.022,00)
yg lain
Pengurangan Aset Jalan, Irigasi dan
(2.157.567.500,00)
Jaringan karena bukan Aset Tetap
Saldo akhir aset jalan jaringan dan
2.002.283.298.669,67
irigasi per 31 Desember 2020
Penjelasan atas mutasi aset jalan, irigasi dan jaringan tahun 2020
sebagai berikut:
1) Penambahan aset jalan, irigasi dan jaringan berasal dari realisasi
belanja modal sebesar Rp 72.028.394.802,00, sesuai dengan rincian
sebagai berikut:
Nilai
No OPD
(Rp)
1 71.683.689.802,00
4 Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan 33.000.000,00
Total 72.061.394.802,00
2) Mutasi penambahan aset jalan, irigasi dan jaringan yang berasal dari
Reklasifikasi Aset Tetap yg lain sebesar Rp 7.196.916.336,00 yang
terdiri dari:
Nilai
No OPD
(Rp)
1 4.762.109.000,00
6 Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan 437.717.500,00
78
Nilai
No OPD
(Rp)
Persandian
Total 7.196.916.336,00

Mutasi penambahan aset jalan, irigasi dan jaringan yang berasal
dari Reklasifikasi Konstruksi Dalam Pengerjaan pada Dinas
Kawasan Permukiman sebesar Rp 4.762.109.000,00, yang terdiri
dari:

1 Peningkatan Jalan Pantai Pasar Sorpeha 2.248.400.000,00
Pembangunan Jembatan Ruas Weri-Nusalasi-
2 1.330.189.000,00
Karas (Paket I dan II)
3 Pembangunan Jembatan di Kampung Sum 384.520.000,00
Pekerjaan Optimalisasi Jaringan Air Bersih di
4 799.000.000,00
Distrik Pariwari (Paket II)
Total 4.762.109.000,00
dari Reklasifikasi Gedung dan Bangunan pada Dinas
Perhubungan sebesar Rp 534.800.000,00, yaitu Pembangunan
30 Meter Tambatan Perahu dikampung Otoweri.
c) Dinas Kesehatan
dari Reklasifikasi Gedung dan Bangunan pada Dinas Kesehatan
sebesar Rp 20.564.500,00, yaitu Renwas Bak Air Puskesmas
Werba dan Kramongmongga.
d) Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D

dari Reklasifikasi Gedung dan Bangunan pada Rumah Sakit
Umum Daerah Tipe D sebesar Rp 495.044.000,00, yaitu
Pekerjaan Rehab Berat Bangunan IPAL.
e) Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga

dari Reklasifikasi Gedung dan Bangunan pada Dinas Pendidikan,
Pemuda Dan Olah Raga sebesar Rp 946.681.336,00, yaitu
Pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitary di 16 Sekolah.
f) Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian
79

dari Reklasifikasi Peralatan dan Mesin pada Dinas Komunikasi
dan Informatika, Statistik dan Persandian sebesar Rp
437.717.500,00, yaitu berupa pengadaan Alat Komunikasi
Telepon (Instalasi Access Point), Nomor Kontrak:
01/SPK/KIS/FF/II/2020 dengan Nomor SP2D: 0206/SP2D-
LS/PPKD/APBD/2020.
3) Mutasi pengurangan aset jalan irigasi dan jaringan karena

Reklasifikasi ke Aset Tetap yang Lain senilai Rp 28.522.057.022,00
pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat
Dan Kawasan Permukiman, yang terdiri dari:
a) Mutasi pengurangan aset jalan irigasi dan jaringan karena
Reklasifikasi ke Tanah senilai Rp 26.792.521.722,00 pada Dinas
Kawasan Permukiman berupa Pematangan Bandara Siboru.
b) Mutasi pengurangan aset jalan irigasi dan jaringan karena

Reklasifikasi ke Gedung dan Bangunan senilai
Rp 675.570.000,00 pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang, Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman, yaitu
Pekerjaan Pembangunan Jalan Pasar Sementara sebesar
Rp 213.700.000,00 dan Pekerjaan Penataan Halaman Rumah
Eselon II sebesar Rp 461.870.000,00.
c) Mutasi pengurangan aset jalan irigasi dan jaringan karena

Reklasifikasi ke Konstruksi Dalam Pengerjaan senilai Rp
1.053.965.300,00 pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang, Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman.
4) Mutasi pengurangan Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan karena bukan

Aset Tetap senilai Rp 2.157.567.500,00, terdiri dari:
Nilai
No OPD
(Rp)
1 2.112.222.500,00
Total 2.157.567.500,00

e. Aset Tetap Lainnya
Rp 12.694.053.570,00 Rp 12.682.053.570,00
Nilai aset tetap lainnya Pemerintah Kota Fakfak per 31 Desember 2020
80
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 BAHAN PERPUSTAKAAN TERCETAK 9.801.352.722,00
2 KARTOGRAFI, NASKAH DAN LUKISAN 720.000,00
3 BARANG BERCORAK KESENIAN 133.315.000,00
4 ALAT BERCORAK KEBUDAYAAN 326.883.151,00
5 TANDA PENGHARGAAN 419.799.497,00
6 TERNAK 949.831.000,00
7 TANAMAN 385.032.200,00
8 ASET TETAP DALAM RENOVASI 677.120.000,00
Total 12.694.053.570,00
Ringkasan mutasi jalan, irigasi dan jaringan selama tahun 2020 sebagai
berikut:
Saldo aset tetap lainnya per 31

12.682.053.570,00
Desember 2019
Belanja modal aset tetap lainnya tahun
378.600.500,00
2020
Penambahan Aset Tetap Lainnya dari
12.000.000,00
Reklasifikasi Aset Tetap yg lain
Pengurangan Aset Tetap karena
(372.150.500,00)
Reklasifikasi ke Aset Tetap yg lain
Pengurangan Aset Tetap karena Bukan
(6.450.000,00)
Aset Tetap
Saldo akhir aset tetap lainnya per 31
12.694.053.570,00
Desember 2020
Penjelasan atas mutasi aset tetap lainnya tahun 2020 sebagai berikut:
1) Penambahan aset tetap lainnya berasal dari belanja modal aset tetap
lainnya sebesar Rp 378.600.500,00. sesuai dengan rincian sebagai
berikut:
Nilai
No OPD
(Rp)
Berencana
Total 378.600.500,00
2) Mutasi penambahan aset tetap lainnya yang berasal dari

Reklasifikasi Aset Tetap yg lain sebesar Rp 12.000.000,00, terdiri
dari:
a) Mutasi penambahan aset tetap lainnya yang berasal dari

Reklasifikasi Gedung dan Bangunan pada Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat Dan Kawasan
Permukiman sebesar Rp 8.500.000,00 berupa Tanaman pada
kegiatan Rehab Taman Satu Tungku Tiga Batu.
b) Mutasi penambahan aset tetap lainnya yang berasal dari
81
Reklasifikasi Peralatan dan Mesin pada Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Kampung sebesar Rp 3.500.000,00 Belanja
Modal Alat Musik Tradisional Tifa 2 Buah.
3) Mutasi Pengurangan Aset Tetap karena Reklasifikasi ke Aset Tetap

yg lain sebesar Rp 372.150.500,00 sesuai dengan rincian sebagai
berikut:
Nilai
No OPD
(Rp)
Berencana
Total 372.150.500,00
a) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

Mutasi Pengurangan Aset Tetap karena Reklasifikasi ke
Peralatan dan Mesin pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah
Raga sebesar Rp 352.968.000,00, yaitu Pengadaan Alat-alat
Latihan untuk Cabang Olah Raga Tinju pada Bidang Pemuda dan
Olah Raga.
b) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Mutasi Pengurangan Aset Tetap karena Reklasifikasi ke
Peralatan dan Mesin pada Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana sebesar Rp 19.182.500,00, yaitu Pengadaan
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor berupa
Perlengkapan Olah Raga Tenis Meja.
4) Mutasi pengurangan aset tetap lainnya karena bukan Aset Tetap

senilai Rp 6.450.000,00 pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah
Raga.
Konstruksi Dalam 31 Desember 2020 31 Desember 2019

f.
Pengerjaan Rp 95.982.088.418,33 Rp 91.944.662.118,33
Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset tetap berwujud, yang sampai

dengan tanggal 31 Desember 2020 belum selesai dikerjakan. Nilai
konstruksi dalam pengerjaan pada tanggal 31 Desember 2020 sebesar
Rp 95.982.088.418,33. Rincian konstruksi dalam pengerjaan adalah
sebagai berikut:
Nilai
No Uraian
(Rp)
GEDUNG DAN BANGUNAN DALAM
1 36.971.339.833,33
PENGERJAAN
82
Nilai
No Uraian
(Rp)
JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN DALAM
2 59.010.748.585,00
PENGERJAAN
Total 95.982.088.418,33
Mutasi penambahan dan pengurangan Konstruksi Dalam Pengerjaan

adalah sebagai berikut:
Saldo Tahun 2019 Penambahan Pengurangan Saldo Tahun 2020
No OPD
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Sekretariat Daerah 115.940.000,00 0,00 0,00 115.940.000,00
2 Dinas Kesehatan 1.923.679.000,00 0,00 0,00 1.923.679.000,00
Rumah Sakit Umum Daerah Tipe
0,00 1.016.200.000,00 0,00 1.016.200.000,00
D
Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang, Perumahan
3 85.397.735.843,33 8.342.073.300,00 4.921.409.000,00 88.818.400.143,33
Rakyat dan Kawasan
Permukiman
4 Dinas Perhubungan 1.978.291.700,00 0,00 0,00 1.978.291.700,00
Dinas Pendidikan Pemuda dan
5 985.138.000,00 0,00 399.438.000,00 585.700.000,00
Olah Raga
Dinas Pertanian dan Ketahanan
6 1.543.877.575,00 0,00 0,00 1.543.877.575,00
Pangan
Total 91.944.662.118,33 9.358.273.300,00 5.320.847.000,00 95.982.088.418,33
Akumulasi 31 Desember 2020 31 Desember 2019

g.
Penyusuatan Rp (1.170.022.387.002,37) Rp (964.306.013.708,00)
Akumulasi Penyusutan merupakan kumpulan penyusutan pada aset milik

Pemerintah Kabupaten Fakfak dari tahun ke tahun sampai dengan tanggal
neraca, sedangkan penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas manfaat suatu aset tetap selain tanah.
Akumulasi penyusutan aset tetap per 31 tahun 2020 sebesar

Rp (1.170.022.387.002,37). Penyusutan Aset Tetap Pemerintah Kota
Fakfak menggunakan metode garis lurus.

4. Aset Lainnya
Rp 37.003.406.126,99 Rp 35.863.381.126,99
Nilai aset lainnya Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31 Desember 2020

Bertambah
Uraian /(Berkurang)
(Rp) (Rp)
(Rp)
Tagihan Jangka panjang 7.881.556.336,99 7.881.556.336,99 0,00
Kemitraan dengan Pihak ke tiga 1.133.520.000,00 1.133.520.000,00 0,00
Aset Tidak Berwujud 5.132.841.825,00 3.992.816.825,00 1.140.025.000,00
Aset Lain-Lain 22.855.487.965,00 22.855.487.965,00 0,00
Total 37.003.406.126,99 35.863.381.126,99 1.140.025.000,00
Tagihan Jangka 31 Desember 2020 31 Desember 2019

a.
Panjang Rp 7.881.556.336,99 Rp 7.881.556.336,99
83
Tagihan Jangka Panjang merupakan saldo angsuran atas penjualan

rumah dinas/kendaraan dinas yang sudah dihapuskan kepada pegawai di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Fakfak dan saldo tuntutan ganti rugi
perbendaharaan yang berasal dari SKTJM Bendahara Pengeluaran.
Sampai dengan 31 Desember 2020 saldo tagihan jangka panjang sebesar
Rp 7.881.556.336,99 dengan rincian:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Tagihan Penjualan Angsuran 530.293.723,00
2 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 7.351.262.613,99
Total 7.881.556.336,99
1) Tagihan Penjualan Angsuran

Tagihan Penjualan Angsuran sampai dengan 31 Desember 2020
sebesar Rp 530.293.723,00, terdiri dari:
Nilai
No Uraian
(Rp)
Tagihan Piutang Penjualan Angsuran rumah
1 517.564.123,00
dinas
Tagihan Piutang Penjualan Angsuran kendaraan
2 12.729.600,00
dinas
Total 530.293.723,00
2) Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Terhadap Bendahara
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Terhadap Bendahara sebesar

Rp 7.351.262.613,99 adalah merupakan saldo kas di bendahara
pengeluaran tahun 2014 dan tahun 2015 yang telah ditindaklanjuti
dengan pembuatan SKTJM di tahun 2015 dan tahun 2019. Saldo
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah terdiri dari:
Setoran Tahun
Nilai Sisa SKTJM
Pada tahun No Uraian
(Rp)
2020
(Rp)
(Rp)
2020 tidak ada Dinas Tenaga Kerja dan
1 307.803.416,00 0,00 307.803.416,00
Transmigrasi
penambahan
Dinas Tenaga Kerja dan
2 47.250.000,00 0,00 47.250.000,00
ataupun Transmigrasi
Badan Kesatuan Bangsa,
pengurangan 3 Politik dan Perlindungan 183.544.869,00 0,00 183.544.869,00
pada saldo Masyarakat
BPPKAD (Badan Promosi
4 75.000.000,00 0,00 75.000.000,00
Tuntutan Ganti dan Investasi)
5 BPPKAD (PPKD) 2.000.000.000,00 0,00 2.000.000.000,00
Kerugian 6 Sekretariat Daerah 790.297.326,99 0,00 790.297.326,99
7 Sekretariat DPRD 3.475.594.772,00 0,00 3.475.594.772,00
Daerah.
8 Badan Kepegawaian Daerah 137.150.025,00 0,00 137.150.025,00
9 Distrik Kokas 300.270.000,00 0,00 300.270.000,00
10 Kelurahan Wagom 0,00 0,00 0,00
Badan Pemberdayaan
11
Kemitraan dengan 28.839.705,00
31 Desember 2020 0,00
31 Desember 201928.839.705,00
Masyarakat
b.
pihak ketiga
Badan Pelaksanaan Rp 1.133.520.000,00 Rp 1.133.520.000,00
12 Penyuluhan dan Ketahanan 5.512.500,00 0,00 5.512.500,00
Pangan
Total 7.351.262.613,99 0,00 7.351.262.613,99
84
Pemerintah Kabupaten Fakfak telah melakukan kerja sama pemanfaatan

dengan PT. Rimbun Menara Papua atas pengelolaan hotel Grand Papua
berupa Bangun Guna Serah (BGS) berdasarkan perjanjian kerja sama
pembangunan hotel Grand Papua antara Pemerintah Kabupaten Fakfak
dengan PT. Rimbun Menara Papua nomor 556.2/558-b/BUP/2003 dan
nomor 008/RMP-BD/VI/03 tanggal 26 Juni 2003 yang di-addedum dengan
perjanjian nomor 640/743/BUP/2003 dan nomor 56/RMP-BD/X/05 tanggal
31 Desember 2005 tentang perubahan perjanjian nomor 556.2/558-
b/Bup/2003 dan nomor 008/RMP-BD/VI/03 serta perjanjian penyertaan
terbatas dengan pola bagi hasil dalam pengelolaan hotel bintang tiga di
Fakfak yang ditandatangani Bupati Fakfak selaku PIHAK PERTAMA dan
Direktur Utama PT. Rimbun Menara Papua selaku PIHAK KEDUA. Dalam
perjanjian kerja sama tersebut telah diatur beberapa hal yang intinya
antara lain:
1) Pihak pertama memberi hak guna bangunan atas tanah milik
Pemerintah Kabupaten Fakfak seluas 4.723 m senilai
Rp 1.133.520.000,00 kepada PIHAK KEDUA untuk digunakan sebagai
lokasi pembangunan hotel Grand Papua dengan jangka waktu 30
tahun terhitung sejak didaftarkan.
2) Apabila hak guna bangunan telah berakhir, maka segala bangunan

yang berada diatasnya dan segala sesuatu yang melekat padanya
menjadi milik PIHAK PERTAMA.
3) PIHAK PERTAMA akan menerima bagi hasil sebesar 5,4 % dari laba
bersih pengelolaan hotel setelah dikurangi pajak, dan akan diserahkan
untuk pertama kalinya oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
terhitung sejak dicapai Break Event Point (BEP).
Pada Tahun 2020 PT. Rimbun Menara Papua telah menyetor hasil
pengelolaan hotel Grand Papua sebesar Rp 80.633.196,00.

c. Aset tak berwujud
Rp 5.132.841.825,00 Rp 3.992.816.825,00
Sampai dengan 31 Desember 2020 saldo aset tidak berwujud Pemerintah

Kabupaten Fakfak sebesar Rp 5.132.841.825,00, bertambah sebesar
Rp 1.140.025.000,00 dari saldo tahun 2019 sebesar Rp 3.992.816.825,00.
Rincian saldo aset tak berwujud per 31 Desember 2020 sebagai berikut:
Saldo 2019 Saldo 2020

No OPD Penambahan
(Rp) (Rp)
1 1.387.045.000,00 0,00 1.387.045.000,00
Perumahan Rakyat dan Kawasan
85
Permukiman
2 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2.067.000,00 0,00 2.067.000,00
3 Dinas Perkebunan 57.825.000,00 0,00 57.825.000,00
Badan Pendapatan, Pengelola Keuangan 1.072.825.000,0
4 1.673.675.825,00 2.746.500.825,00
dan Aset Daerah 0
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
5 499.205.700,00 67.200.000,00 566.405.700,00
Terpadu Satu Pintu
Badan Kepegawaian dan Pengembangan
6 101.098.300,00 0,00 101.098.300,00
sumberdaya Manusia
Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik
7 256.000.000,00 0,00 256.000.000,00
Dan Persandian
8 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan 15.900.000,00 0,00 15.900.000,00
1.140.025.000,0
Total 3.992.816.825,00 5.132.841.825,00
0

d. Aset Lain-Lain
Rp 22.855.487.965,00 Rp 22.855.487.965,00
Aset Lain – Lain merupakan reklasifkasi suatu aset yang belum ada bukti
kepemilikan, aset yang akan dihibahkan kepada masyarakat/organisasi,
atau aset yang akan dilakukan penghapusan.
Saldo aset lain - lain per 31 Desember 2020 meningkat menjadi
Rp 22.855.487.965,00 tidak terjadi penambahan/pengurangan dari saldo
tahun lalu sebesar Rp 22.855.487.965,00 karena hasil dari reklasifikasi
aset peralatan dan mesin menjadi aset lain lain.
Saldo Aset Lain – Lain terdiri dari:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Investasi Non Permanen Sapi Gaduhan 1.788.925.000,00
2 Ganti Rugi Tanah Buka Pemalangan Aset Instansi Lain 50.000.000,00
3 Tuntutan Ganti Rugi Terhadap Bendahara 742.824.250,00
4 Peralatan Mesin 2.176.387.628,00
Aset Yang Di Catat Di Jalan Yang Bukan Merupakan
5 1.178.965.000,00
Jalan
6 Aset Tetap Lainnya Berupa Hewan Ternak 639.144.000,00
Aset Tak Berwujud Yang Sudah Tidak Dipergunakan
7 10.015.650.400,00
Lagi
8 Aset Kondisi Rusak Berat/Hilang/Lainnya 5.957.600.020,00
Total 22.549.496.298,00
Penjelasan saldo aset lain lain sebagai berikut :

1) Investasi non permanen Sapi Gaduhan senilai Rp 1.778.925.000,00
merupakan investasi non permanen pada Dinas Pertanian dan
Peternakan yang hingga saat ini sudah tidak lagi berada dalam
penguasaan pengguna barang atau masyarakat sehingga akan
dihapuskan dari inventaris kekayaan daerah yang telah ditetapkan
penghapusannya dengan Surat Keputusan Bupati Fakfak Nomor :
520-167 Tahun 2019 Tanggal 5 Juni 2019 tentang Penghapusan Sapi
Gaduh/Sapi Gulir pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Fakfak. Penghapusan sapi gaduhan belum dapat dilakukan karena
pada Surat Keputusan Bupati tersebut diatas belum dicantumkan nilai
86
sapi gaduhannya. Pencatatan di neraca akan dilakukan setelah terbit

SK perubahan tentang penghapusan sapi gaduhan.
2) Ganti rugi buka pemalangan aset lain yang dicatat pada aset tanah
senilai Rp 50.000.000,00 merupakan pembayaran ganti rugi atas
pemalangan tanah milik instansi lain yakni tanah milk Bulog senilai
Rp 30.000.000,00 dan tanah milik Kantor Pos seniai Rp
20.000.000,00.
3) Peralatan dan mesin senilai Rp. 2176.387.628,00 direklasifikasi ke

aset lain-lain teridiri dari:
 Peralatan dan mesin Sepeda Motor Rp 1.069.335.028,00
merupakan sisa hasil temuan BPK sesuai dengan LHP BPK RI
Nomor 23.B/LHP/XIX.MAN/11/2012, Tanggal 02 November 2012
yang sebagian sudah ditindaklanjuti.
 Peralatan dan mesin sepeda motor senilai Rp. 60.000.000,00
merupakan aset milik pemerintah pusat yang belum dihibahkan
ke pemerintah daerah namun sudah tercatat sebagai aset
Pemerintah Daerah yang kini dikuasai oleh Dinas Pertanian dan
Peternakan.
 Peralatan dan mesin yang sudah rusak berat dan tidak dapat
dipergunakan lagi senilai Rp. 126.360.000,00.
 Aset peralatan dan mesin berupa kendaraan bermotor yang di
pinjam pakaikan kepada instansi lain namun masih tercatat dalam
neraca senilai Rp 920.692.600,00.
4) Aset yang tercatat sebagai jalan namun sesungguhnya bukan

merupakan aset jalan adalah pembersihan lahan dan pengecatatan
talud senilai Rp 1.178.965.000,00.
5) Aset tetap lainnya berupa hewan ternak Kambing Etawa yang akan
dihapuskan karena asetnya sudah tidak ada lagi (mati) senilai
Rp 639.144.000,00 pada Dinas Pertanian dan Peternakan.
6) Aset tak berwujud yang sudah tidak dipergunakan lagi dan akan
dihapuskan senilai Rp. 10.015.650.400,00.
7) Aset Kondisi Rusak Berat/Hilang/Lainnya dan akan di hapus sebesar

Rp 5.957.600.020,00.
8) Aset Gedung dan Bangunan yang sudah dibongkar dan akan

dihapuskan sebesar Rp. 305.991.667,00 merupakan Gedung Ruang
Perawatan Anak pada RSUD Fakfak yang telah dibongkar dan
dibangun kembali.
87

B. KEWAJIBAN
Rp 384.774.153,00 Rp 464.110.397,00
Kewajiban Pemerintah Kabupaten Fakfak yang masih harus dibayar per 31

Desember 2020 sebesar Rp 384.774.153,00 yang seluruhnya merupakan
kewajiban jangka pendek yang terdiri dari:

Uraian
(Rp) (Rp)
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Fihak Ketiga 5.129.394,00 6.865.638,00
Utang Beban 0,00 68.000.000,00
Utang Jangka Pendek
Kewajiban JangkaLainnya 31 Desember379.644.759,00
2020 389.244.759,00
31 Desember 2019
1.
Pendek Sub Total Rp 384.774.153,00
384.774.153,00 Rp 464.110.397,00
464.110.397,00
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Dalam Negeri 0,00 0,00
Utang Jangka Panjang Lainnya 0,00 0,00

Sub Total 0,00 0,00
TOTAL 384.774.153,00 464.110.397,00
Kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2020 sebesar Rp

394.374.153,00 yang terdiri dari:
Utang Perhitungan 31 Desember 2020 31 Desember 2019

a.
Pihak Ketiga (PFK) Rp 5.129.394,00 Rp 6.865.638,00
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Pemerintah Kabupaten Fakfak

per 31 Desember 2020 sebesar Rp 5.129.394,00. Jumlah tersebut
merupakan pungutan/potongan yang belum disetorkan kepada pihak
lain. Utang PFK terdiri dari:
No Uraian Saldo (Rp)
1 Utang Iuran Jaminan Kesehatan 746.829,00

2 Utang PPh 21 6.634.845,00
3 Utang PPh 22 (4.741.601,00)
4 Utang PPh 23 28.515.912,00
5 Utang PPh Ps 4 (2) 118.181,00
6 Utang PPN Pusat (29.860.659,00)
7 Utang Taperum 3.000,00
8 Utang Iuran Wajib Pegawai 3.634.099,00
9 Utang Beras (BULOG) 100.000,00
10 Utang JKK 2.113,00
11 Utang JKM (23.325,00)
Total 5.129.394,00

b. Utang Beban
Rp 0,00 Rp 68.000.000,00
Utang Beban Pemerintah Kabupaten Fakfak sebesar Rp
88
68.000.000,00 adalah Utang Beban Barang dan Jasa bersumber dari

sisa utang tahun 2017 yang merupakan belanja barang dan jasa pada
Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan yang pekerjaannya telah
selesai di tahun 2017. Utang beban tersebut telah dibayarkan dengan
rincian SP2D sebagai berikut:
No No. SP2D Tanggal Nilai (Rp)
1 5886/SP2D-LS/LANJUT/PPKD/APBD/2018 28 Desember 2018 19.500.000,00

2 6107/SP2D-LS/SILPA-LANJUT/PPKD/APBD/2019 17 Desember 2019 48.500.000,00
Total 68.000.000,00
Sehingga Utang Beban Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31

Desember 2020 adalah sebesar Rp 0,00.
Utang Jangka 31 Desember 2020 31 Desember 2019

c.
Pendek Lainnya Rp 379.644.759,00 Rp 389.244.759,00
Utang Jangka Pendek Lainnya Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31

Desember 2020 sebesar Rp 379.644.759,00 merupakan utang
pemerintah daerah yang berasal dari sisa utang tahun 2014 dan utang
2019 yang teridiri dari:
1) Utang jangka Pendek Lainnya sebesar Rp. 334.844.759,00

merupakan sisa utang dari tahun 2014 dan tahun 2015 yang
sampai dengan 31 Desember 2020 belum dapat dibayarkan.
2) Utang Pengadaan Aset Tetap sebesar Rp 44.800.000,00 adalah

sisa utang tahun 2018 merupakan belanja modal yang bersumber
dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Sisa utang tersebut oleh pihak
ketiga tidak akan ditagih lagi ke Pemerintah Kabupaten Fakfak,
namun belum adanya pernyataan tertulis dari pihak ketiga
sehingga masih dicatat kedalam neraca. Utang tersebut akan
dihapuskan apabila sudah ada pernyataan secara tertulis dari
pihak ketiga yang menyatakan bahwa utang tersebut tidak akan
ditagih lagi ke Pemerintah Kabupaten Fakfak.
C. EKUITAS
Rp 3.150.624.075.345,42 Rp 3.211.364.097.998,27
Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Fakfak, yang merupakan

selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Kabupaten Fakfak.
Ekuitas Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31 Desember 2020 tercatat sebesar

Rp 3.150.624.075.345,42 mengalami kenaikan sebesar Rp 60.740.022.653 jika
dibandingkan nilai Ekuitas per 31 Desember 2019 sebesar
Rp 3.211.364.097.998,27.
89
4.4 LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah
ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur yang
dicakup secara langsung dalam Laporan Operasional terdiri dari Pendapatan – LO,
Beban, Transfer dan Pos Luar Biasa.
Ringkasan Laporan Operasional Pemerintah Kabupaten Fakfak untuk tahun yang

berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 sebagai berikut:
Saldo 2020 Saldo 2019 Kenaikan/
Kode Uraian (%)
(Rp) (Rp) (Penurunan)
8 PENDAPATAN – LO 1.346.576.881.908,29 1.178.561.605.301,72 168.015.276.606,57 14,26
8.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) – LO 49.056.732.416,29 40.667.881.446,72 8.388.850.969,57 20,63
8.1.1 Pendapatan Pajak Daerah – LO 6.267.500.074,00 7.672.829.953,00 (1.405.329.879,00) (18,32)
8.1 2 Pendapatan Retribusi Daerah – LO 1.873.426.884,00 4.255.766.674,00 (2.382.339.790,00) (55,98)
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
8.1.3 3.716.783.785,00 3.113.302.116,35 603.481.668,65 19,38
Daerah yang Dipisahkan – LO
8.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah – LO 37.199.021.673,29 25.625.982.703,37 11.573.038.969,92 45,16
8.2 PENDAPATAN TRANSFER – LO 983.486.856.541,00 1.049.693.343.016,00 (66.206.486.475,00) (6,31)
8.2.1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat –LO 865.496.303.560,00 869.302.985.537,00 (3.806.681.977,00) (0,44)
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat -
8.2.2 107.386.548.000,00 165.355.445.000,00 (57.968.897.000,00) (35,06)
Lainnya – LO
Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah
8.2.3 10.604.004.981,00 15.034.912.479,00 (4.430.907.498,00) (29,47)
Lainnya – LO
8.2.4 Bantuan Keuangan – LO 0,00 0,00 0,00 0,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
8.3 314.033.292.951,00 88.200.380.839,00 225.832.912.112,00 256,05
YANG SAH – LO
8.3.1 Pendapatan Hibah – LO 11.753.920.000,00 20.712.753.878,00 (8.958.833.878,00) (43,25)
8.3.2 Dana Darurat – LO 0,00 0,00 0,00 0,00
8.3.3 Pendapatan Lainnya – LO 302.279.372.951,00 67.487.626.961,00 234.791.745.990,00 347,90
9 BEBAN 1.331.279.933.930,50 1.155.519.908.361,64 175.760.025.568,86 15,21
9.1.1 Beban Pegawai – LO 427.809.905.325,00 355.737.358.699,00 72.072.546.626,00 20,26
9.1.2 Beban Barang dan Jasa 358.676.262.212,43 448.360.114.849,64 (89.683.852.637,21) (20,00)
9.1.3 Beban Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00
9.1.4 Beban Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00
9.1.5 Beban Hibah 79.332.959.552,00 58.649.151.542,00 20.683.808.010,00 35,27
9.1.6 Beban Bantuan Sosial 12.968.192.977,00 24.899.537.500,00 (11.931.344.523,00) (47,92)
9.1.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi 205.804.858.795,37 176.944.784.864,00 28.860.073.931,37 16,31
9.1.8 Beban Penyisihan Piutang (100.993.525,80) 0,00 (100.993.525,80) 0,00
9.1.9 Beban Lain-lain 0,00 0,00 0,00 0,00
9.2.1 Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 729.999.996,00 482.000.018,00 247.999.978,00 51,45
9.2.2 Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 587.664.650,00 766.150.004,00 (178.485.354,00) (23,30)
Beban Transfer Bantuan Keuangan Ke
9.2.3 0,00 0,00 0,00 0,00
Pemerintah Daerah Lainnya
9.2.4 Beban Transfer Bantuan Keuangan Ke Desa 245.229.946.417,00 89.369.987.640,00 155.859.958.777,00 174,40
9.2.5 Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 238.537.694,00 310.823.245,00 (72.285.551,00) (23,26)
9.2.6 Beban Transfer Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00 0,00
SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI 15.296.947.977,79 23.041.696.940,08 (7.744.748.962,29) (33,61)
KEGIATAN NON OPERASIONAL
8.4.1 Surplus Penjualan Aset Non Lancar – LO 0,00 0,00 0,00 0,00
Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka
8.4.2 0,00 0,00 0,00 0,00
Panjang – LO
Surplus Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
8.4.3 0,00 0,00 0,00 0,00
– LO
9.3.1 Defisit Penjualan Aset Non Lancar – LO 0,00 0,00 0,00 0,00
Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang
9.3.2 0,00 0,00 0,00 0,00
– LO
Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
9.3.3 0,00 0,00 0,00 0,00
– LO
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON
0,00 0,00 0,00 0,00
OPERASIONAL
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA 15.296.947.977,79 23.041.696.940,08 (7.744.748.962,29) (33,61)
POS LUAR BIASA
8.5.1 Pendapatan Luar Biasa – LO 0,00 0,00 0,00 0,00
9.4.1 Beban Luar Biasa 3.340.749.831,00 1.664.441.767,00 1.676.308.064,00 100,71
SURPLUS/DEFISIT DARI POS LUA BIASA (3.340.749.831,00) (1.664.441.767,00) (1.676.308.064,00) 100,71
SURPLUS/DEFISIT-LO 11.956.198.146,79 21.377.255.173,08 (9.421.057.026,29) (44,07)
90
Penjelasan rinci Laporan Operasional Pemerintah Kabupaten Fakfak untuk tahun yang
berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 sebagai berikut:
A. PENDAPATAN – LO
Pendapatan – LO adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah

nilai kekayaan bersih. Realisasi Pendapatan – LO Pemerintah Kabupaten Fakfak
tahun anggaran 2020 sebesar Rp 1.346.576.881.908,29 mengalami kenaikan
sebesar Rp 168.015.276.606,57 atau ekuivalen 14,26 % dari Realisasi Pendapatan
– LO pada tahun 2019 sebesar Rp 1.178.561.605.301,72, yang terdiri dari:
1. Pendapatan Asli Daerah – LO

Realisasi Pendapatan Asli Daerah – LO tahun 2020 sebesar
a. Pendapatan Pajak Daerah – LO

Realisasi Pendapatan Pajak Daerah – LO tahun 2020 sebesar
Rp 6.267.500.074,00. Rincian nilai Pendapatan Pajak Daerah – LO tahun
2020 menurut objek pendapatan sebagai berikut:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Pajak Hotel – LO 118.608.536,00
2 Pajak Restoran – LO 1.994.607.982,00
3 Pajak Hiburan – LO 5.860.000,00
4 Pajak Reklame LO 82.315.650,00
5 Pajak Penerangan Jalan LO 1.895.179.035,00
6 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan LO 216.970.000,00
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
7 1.426.152.721,00
Perkotaan – LO
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
8 527.806.150,00
(BPHTB) – LO
Jumlah 6.267.500.074,00
b. Pendapatan Retribusi Daerah – LO

Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah – LO tahun 2020 sebesar
Rp 1.873.426.884,00. Rincian realisasi Pendapatan Pajak Daerah – LO
tahun 2020 menurut objek pendapatan sebagai berikut:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan - LO 1.285.881.300,00
2 Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan - LO 38.420.000,00
3 Retribusi Pelayanan Pasar - LO 287.935.000,00
4 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - LO 46.287.474,00
5 Retribusi Izin Trayek - LO 1.120.000,00
6 Retribusi Izin Perikanan - LO 129.350.610,00
7 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor LO 84.432.500,00
Total 1.873.426.884,00
c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan – LO

Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan – LO tahun 2020 sebesar Rp 3.716.783.785,00 yang
bersumber dari Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan
91
Milik Daerah/BUMD – LO.
d. Lain-lain PAD Yang Sah – LO

Realisasi Lain-lain PAD yang Sah tahun 2020 sebesar
Rp 37.199.021.673,29. Rincian Nilai Lain-lain PAD yang Sah – LO tahun
2020 menurut objek pendapatan sebagai berikut:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan - LO 182.823.090,00
2 Penerimaan Jasa Giro – LO 4.129.259.080,64
Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan –
3 51.276.455,00
LO
4 Pendapatan dari Pengembalian -LO 844.037.345,65
5 Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan LO 288.385.799,00
6 Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah LO 498.990.012,00
7 Lain-lain PAD Yang Sah Lainnya – LO 5.437.670.552,00
8 Pendapatan Dana Kapitasi JKN – LO 25.743.146.300,00
Total 37.199.021.673,29
2. Pendapatan Transfer – LO
Realisasi Pendapatan Transfer – LO tahun 2020 sebesar
a. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat –LO

Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat –LO tahun 2020
sebesar Rp 865.496.303.560,00. Rincian Pendapatan Transfer
Pemerintah Pusat – LO tahun 2020 menurut objek pendapatan sebagai
berikut:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Bagi Hasil Pajak – LO 62.880.996.915,00
2 Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam – LO 37.630.706.997,00
3 Dana Alokasi Umum (DAU) – LO 648.774.068.000,00
4 Dana Alokasi Khusus (DAK) - LO 116.210.531.648,00
Total 865.496.303.560,00
b. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya – LO

Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya – LO tahun
2020 sebesar Rp 107.386.548.000,00. Rincian Pendapatan Transfer
Pemerintah Pusat - Lainnya – LO tahun 2020, yang bersumber dari Dana
Otonomi Khusus – LO.
c. Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya – LO

Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya – LO tahun
2020 sebesar Rp 10.604.004.981,00. Rincian Pendapatan Transfer
Pemerintah Daerah Lainnya – LO tahun 2020 menurut objek pendapatan
sebagai berikut:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak - LO 6.502.799.568,00
92
2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - LO 4.101.205.413,00
Total 10.604.004.981,00
3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah – LO

Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah – LO tahun 2020 sebesar
Rp 314.033.292.951,00, menurut rincian objek dengan sebagai berikut:
a. Pendapatan Hibah – LO
Realisasi Pendapatan Hibah–LO tahun 2020 sebesar Rp
11.753.920.000,00 bersumber dari bantuan operasional sekolah (BOS) –
LO.
b. Pendapatan Lainnya – LO
Realisasi Pendapatan Lainnya – LO tahun 2020 sebesar
Rp 302.279.372.951,00. Rincian Pendapatan Lainnya – LO tahun 2020
menurut rincian objek sebagai berikut:
Nilai
No Uraian
(Rp)
Bagi Hasil SDA Pertambangan Minyak Bumi Dalam Rangka
1 10.623.604.635,00
OTSUS - LO
Bagi Hasil SDA Pertambangan Gas Bumi Dalam Rangka
2 90.632.763.316,00
OTSUS - LO
3 Dana Desa / Dana Kampung LO 136.985.235.000,00
4 Dana Insentif Daerah LO 29.337.770.000,00
5 Pendapatan Dana PROSPEK LO 34.700.000.000,00
Total 302.279.372.951,00
B. BEBAN
Beban adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih. Realisasi Beban Pemerintah Kabupaten Fakfak tahun 2020
sebesar Rp 1.331.279.933.930,50, mengalami penurunan sebesar
Rp 175.760.025.568,86 atau ekuivalen 15,21 % dari Realisasi Pendapatan – LO
pada tahun 2019 sebesar Rp 1.155.519.908.361,64, yang terdiri dari terdiri dari:
1. Beban Operasional
Beban Operasional tahun 2020 adalah sebesar Rp 1.084.493.785.173,50
dengan rincian sebagai berikut:
a. Beban Pegawai – LO
Beban Pegawai – LO tahun 2020 adalah sebesar Rp 427.809.905.325,00,
menurut objek terdiri dari:
Nilai
No Uraian
(Rp)
1 Beban Gaji dan Tunjangan – LO 256.205.438.831,00
2 Beban Tambahan Penghasilan PNS – LO 170.769.136.494,00
Beban Penerimaan Lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD
3 591.600.000,00
serta KDH/WKDH – LO
4 Beban Insentif Pemungutan Pajak Daerah 240.730.000,00
5 Beban Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 3.000.000,00
93
Total 427.809.905.325,00
b. Beban Barang dan Jasa – LO

Beban Barang dan Jasa – LO tahun 2020 adalah sebesar
Rp 358.676.262.212,43, menurut objek terdiri dari:
1 Beban Bahan Pakai Habis 35.967.040.183,15

2 Beban Persediaan Bahan/ Material 15.873.032.545,43
3 Beban Jasa Kantor 24.429.244.224,84
4 Beban Perawatan Kendaraan Bermotor 8.608.175.035,00
5 Beban Cetak dan Penggandaan 8.259.040.836,00
6 Beban Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 1.482.301.000,00
7 Beban Sewa Sarana Mobilitas 8.007.056.000,00
8 Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 136.750.000,00
9 Beban Makanan dan Minuman 27.397.385.588,00
10 Beban Pakaian Dinas dan Atributnya 813.900.000,00
11 Beban Pakaian Kerja 562.505.470,00
12 Beban Pakaian khusus dan hari-hari tertentu 693.161.699,00
13 Beban Perjalanan Dinas 99.655.696.763,00
14 Beban Pemeliharaan 7.741.090.262,00
15 Beban Jasa Konsultasi 122.760.000,00
Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pihak
16 42.399.811.541,01
Ketiga
Beban Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis
17 2.850.901.966,00
PNS
18 Beban Honorarium Non Pegawai 90.150.000,00
19 Beban Honorarium PNS - LO 22.924.352.534,00
20 Beban Honorarium Non PNS - LO 39.779.003.422,00
Beban Uang untuk diberikan kepada Pihak
21 67.200.000,00
Ketiga/Masyarakat
Beban Yang Bersumber dari Dana Kapitasi Jaminan
22 4.684.970.143,00
Kesehatan Nasional
23 Beban Jasa Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber 3.309.860.000,00
24 Uang untuk diberikan kepada Masyarakat 2.820.873.000,00
Total 358.676.262.212,43
c. Beban Hibah – LO
Beban Hibah tahun anggaran 2020 adalah sebesar Rp 79.332.959.552,00,
menurut objek terdiri dari:
1 Beban Hibah kepada Organisasi Kemasyarakatan 74.523.109.552,00
2 Beban Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Pendidikan 4.809.850.000,00
Total 79.332.959.552,00
d. Beban Bantuan Sosial – LO

Beban Bantuan Sosial tahun anggaran 2020 adalah sebesar
1 Beban Bantuan Sosial Kepada Masyarakat 7.309.605.000,00

Beban Bantuan Pendidikan Kepada Anggota Masyarakat – LO
2 5.658.587.977,00
94
Total 12.968.192.977,00
e. Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban penyusutan amortisasi tahun anggaran 2020 adalah sebesar
1 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 33.304.778.356,37
2 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 13.445.679.367,00
3 Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, dan jaringan 159.054.401.072,00
Total 205.804.858.795,37
f. Beban Penyisihan Piutang

Beban penyisihan piutang tahun anggaran 2020 adalah sebesar
Rp (100.993.525,80), menurut objek terdiri dari:
1 Beban Penyisihan Piutang Pendapatan (251.292.315,25)

2 Beban Penyisihan Piutang Lainnya 152.898.626,95
Total (98.393.688,30)
g. Beban Lain-lain
Beban Lain-lain per 31 desember 2020 adalah sebesar Rp 0,00.
2. Beban Transfer
Beban Transfer tahun 2020 adalah sebesar Rp 246.786.148.757,00 dengan
a. Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah

Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah tahun anggaran 2020 adalah
sebesar Rp 729.999.996,00, yang bersumber dari Beban Transfer Bagi
Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintah Desa.
b. Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya

Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya tahun anggaran 2020
adalah sebesar Rp 587.664.650,00, yang bersumber dari Beban Transfer
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Kepada Pemerintah
Kabupaten/Kota/Desa.
c. Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa

Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa tahun anggaran 2020 adalah
sebesar Rp 245.229.946.417,00, menurut rincian objek terdiri dari:
Beban Bantuan Keuangan Kepada Kampung (Dana

1 73.544.711.417,00
Perimbangan) – LO
95
Beban Transfer Bantuan Keuangan Kepada Kampung (Dana

3 136.985.235.000,00
Transfer)
Beban Transfer Bantuan Keuangan Kepada Kampung
4 34.700.000.000,00
(PROSPPEK)
Total 245.229.946.417,00
d. Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya

Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya tahun anggaran 2020 adalah
sebesar Rp 238.537.694,00 yang berasal dari Beban Transfer Bantuan
Kepada Partai Politik.
3. Kegiatan Non Operasional

Kegiatan Non Operasional tahun 2020 sebesar Rp 0,00, dengan rincian
sebagai berikut:
a. Defisit Penjualan Aset Non Lancar – LO sebesar Rp 0,00.
b. Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya – LO sebesar
Rp 0,00 .
4. Pos Luar Biasa

Pos Luar Biasa tahun 2020 adalah sebesar Rp 3.340.749.831,00 yang berasal
dari Beban Luar Biasa.
C. SURPLUS/DEFISIT – LO
Berdasarkan realisasi Pendapatan – LO dan Beban tahun anggaran 2020

dihasilkan Surplus – LO sebesar Rp 218.771.987.702,50 dengan perhitungan
sebagai berikut:
Pendapatan – LO 1.346.576.881.908,29
Beban 1.331.279.933.930,50
Surplus / (Defisit) Dari Operasi 15.296.947.977,79
Surplus / (Defisit) Dari Keg. Non Operasional 0,00
Surplus/(Defisit) Sebelum Pos Luar Biasa 15.296.947.977,79
Surplus / (Defisit) Dari Pos Luar Biasa (3.340.749.831,00)
SURPLUS/(DEFISIT) – LO 11.956.198.146,79
4.5 LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas adalah laporan yang memberikan informasi arus masuk dan keluar
kas dan setara kas pemerintah selama satu periode akuntansi serta saldo kas per
tanggal pelaporan.
Laporan Arus Kas yang disajikan dalam Laporan Keuangan ini adalah LAK menurut
SAP yang menggambarkan aliran kas dari Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi,
Aktivitas Pembiayaan dan Aktivitas Non Anggaran yang terjadi di Bendaharawan Umum
96
Daerah.
Ringkasan laporan arus kas Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31 Desember 2020
sebagai berikut:
A. Laporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas dari Aktivitas Operasi menunjukkan kemampuan operasi pemerintah

dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasional
pemerintah. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Pemerintah Kabupaten Fakfak
selama tahun 2020 sebesar Rp 205.172.634.382,29, dengan perincian sebagai
berikut:
R
 Arus Kas Masuk 1.329.056.343.010,29
p
 Arus Kas Keluar Rp 1.125.401.594.847,84
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp 203.654.748.162,45
B. Laporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset mencerminkan penerimaan dan pengeluaran
kas brutto sehubungan dengan perolehan dan pelepasan sumber daya yang
bertujuan untuk meningkatkan operasi pemerintah dan menghasilkan pendapatan
di masa yang akan datang.
Arus Kas bersih dari Aktivitas Investasi Pemerintah Kabupaten Fakfak selama
tahun 2020 sebesar Rp (229.851.557.833,00) dengan perincian sebagai berikut:
R
 Arus Kas Masuk 182.823.090,00
p
 Arus Kas Keluar Rp 230.034.380.923,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Rp (229.851.557.833,00)
C. Laporan Arus Kas dari Aktivitas Transitoris
Arus Kas dari Aktivitas Transitoris mencerminkan penerimaan dan pengeluaran

brutto yang tidak mempengaruhi anggaran.
Arus Kas bersih dari Aktivitas Transitoris Pemerintah Kabupaten Fakfak selama
tahun 2020 sebesar Rp 0,00 dengan perician sebagai berikut:
R
 Arus Kas Masuk 84.913.463.245,00
p
 Arus Kas Keluar Rp 84.913.463.245,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris Rp 0,00
D. Kenaikan/(Penurunan) Bersih Kas
Penurunan kas bersih selama periode Tahun 2020 sebesar Rp
97
(26.196.809.670,55) menunjukan adanya Defisit realisasi APBD Tahun 2020 atau

pendapatan dan penerimaan pembiayaan lebih besar dari belanja dan pengeluaran
pembiayaan.
Perhitungan kenaikan kas bersih adalah sebagai berikut:

31 Desember 2020
No Uraian
(Rp)
1 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi 203.654.748.162,45
2 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi (229.851.557.833,00)
3 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan 0,00
4 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Transitoris 0,00
Total (26.196.809.670,55)
E. Saldo Akhir Kas di Kas Daerah, Kas di Bendahara Pengeluaran & Kas di
Bendahara Penerimaan
Saldo Akhir Kas di Kas Daerah, Kas di Bendahara Pengeluaran & Kas di
Bendahara Penerimaan sebesar Rp 122.328.516.768,37 merupakan saldo kas
Pemerintah Kabupaten Fakfak yang ada di BUD per tanggal 31 Desember 2020.
Perhitungan saldo akhir kas sebagai berikut:
R
 Kenaikan/Penurunan Kas Bersih (26.196.809.670,55)
p
 Saldo Awal Kas di Kas Daerah Rp 148.525.326.438,92
Saldo Akhir Kas di Kas Daerah, Kas di
Bendahara Pengeluaran & Kas di Bendahara Rp 122.328.516.768,37
Penerimaan
F. Saldo Akhir Kas
Saldo akhir kas sebesar Rp 125.038.306.310,37 merupakan saldo akhir kas
Pemerintah Kabupaten Fakfak per tanggal 31 Desember 2020 terdiri dari:
 Saldo Akhir Kas di Kas Daerah, Kas di Bendahara
Rp 122.328.516.768,37
Pengeluaran & Kas di Bendahara Penerimaan
 Saldo Kas di Bendahara FKTP Rp 2.018.574.839,00
 Saldo Kas di Bendahara BOS Rp 691.214.703,00
Saldo Akhir Kas Rp 125.038.306.310,37
4.6 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas

tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ringkasan Laporan Perubahan Ekuitas Pemerintah Kabupaten Fakfak untuk periode

yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 sebagai berikut:
Uraian 2020 2019

Ekuitas Awal 3.211.364.097.998,27 3.195.863.266.548,58
SURPLUS/DEFISIT-LO 11.956.198.146,79 21.377.255.173,08
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR:
Koreksi nilai persediaan 0,00 0,00
Selisih revaluasi asset tetap 0,00 0,00
Koreksi ekuitas lainnya (72.696.220.799,64) (5.876.423.723,39)
EKUITAS AKHIR 3.150.624.075.345,42 3.211.364.097.998,27
98
Perubahan Ekuitas Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31 Desember 2020 dapat

diuraikan sebagai berikut:
1. Saldo awal ekuitas sebesar Rp 3.211.364.097.998,27 merupakan saldo akhir
ekuitas tahun 2019.
2. Surplus/defisit – LO sebesar Rp 11.956.198.146,79 merupakan surplus atas
kegiatan operasional (basis akrual) yang menambah nilai ekuitas pada Neraca
Pemerintah Kabupaten Fakfak Tahun 2020.
3. Koreksi ekuitas lainnya sebesar Rp (72.696.220.799,64) merupakan koreksi atas
penambahan pengurangan aset tetap selama tahun 2020 dengan rincian sebagai
berikut:
Saldo Awal (5.876.423.723,39)

A Penambahan
1 Penyesuaian atas akumulasi penyusutan awal tahun 132.693.044,00
2 Jurnal Pembayaran Hutang Beban 68.000.000,00
3 Penyesuaian Saldo Akhir Investasi Jangka Panjang 796.984.506,00
4 Jurnal Penyesuaian Piutang (15.142.000,00)
5 Penyesuaian atas Mutasi Aset Tetap 81.000.000,00
Sub Total 1.063.535.550,00
B Pengurangan
Penyesuaian atas Jurnal Balik Koreksi Ekuitas di Tahun (5.876.423.723,39)
1
2019
2 Penyetoran utang PFK - PPN pada Sekretariat DPRD 24.000.000,00
3 Penyesuaian atas akumulasi penyusutan awal tahun 44.207.543,00
Penyesuaian atas Pengurangan Aset karena 1.124.757.846,64
4
Ekstrakomptabel
5 Penyesuaian atas Mutasi Aset Tetap 25.816.338.238,00
6 Penyesuaian Aset JKN Ekstrakomptable 900.000,00
7 Penyesuaian Hibah 46.749.552.722,00
Sub Total 67.883.332.626,25
Total (72.696.220.799,64)
4. Saldo akhir ekuitas dalam Laporan Perubahan Ekuitas Pemerintah Kabupaten

Fakfak per 31 Desember 2020 sebesar Rp 3.150.624.075.345,42, sesuai dengan
yang tercatat dalam Laporan Neraca Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31
Desember 2020.
99
BAB V
PENJELASAN ATAS INFORMASI
NON KEUANGAN
1.1. Domisili dan Bentuk Hukum Entitas Pelaporan
Pemerintah Kabupaten Fakfak adalah kabupaten yang berdiri berdasarkan Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Daerah Otonom di
Propinsi Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat jo.
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1973 tentang Perubahan Nama Propinsi Irian
Barat menjadi Irian Jaya.
1.2. Sifat Organisasi dan Kegiatan Pokok Entitas
Pemerintah Kabupaten Fakfak adalah Organisasi Pemerintah Daerah yang bersifat Nir
Laba (tidak bertujuan mencari keuntungan), dengan kegiatan pokok adalah pemberian
layanan kepada masyarakat, dan peningkatan kesejahteraan rakyat di Kabupaten
Fakfak, dengan sasaran pembangunan yang terarah dan terintegrasi dalam RPJMD
Kabupaten Fakfak, sebagai amanat dalam mencapai visi dan misi Kepala Daerah
terpilih periode 2016-2021.
1.3. Penggantian Manajemen Pemerintahan Selama Tahun 2020
Selama tahun 2020 terjadi dua kali mutasi, rotasi dan promosi pejabat eselon II,
eselon III dan eselon IV di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Fakfak.
100
BAB VII
PENUTUP
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak Tahun 2020 disusun

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 58 Tahun 2005, Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005, Peraturan Menteri
Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor
5 Tahun 2013 Tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Bupati
Fakfak Nomor 21 Tahun 2009 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Kabupaten Fakfak. Laporan Keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi Angggaran,
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus
Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Berikut ini merupakan beberapa kesimpulan dari laporan keuangan:
1. Realisasi pendapatan sebesar Rp 1.346.388.053.430,29 atau ekuivalen 100,75 % dari

yang dianggarkan Rp 1.336.408.989.437,16.
2. Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 1.123.262.845.967,84 atau

ekuivalen 90,54 % dari yang dianggarkan sebesar Rp 1.240.643.968.794,76.
3. Realisasi total penerimaan pembiayaan dari penggunaan SiLPA tahun lalu sebesar
Rp 151.758.231.966,92, pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 3.000.000.000,00 pada
tahun 2020, sehingga pembiayaan netto sebesar Rp 148.758.231.966,92.
4. Total realisasi pendapatan – LO tahun anggaran 2020 sebesar Rp

1.346.576.881.908,29.
5. Total realisasi beban tahun anggaran 2020 sebesar Rp 1.331.279.933.930,50.
101
6. Nilai aset yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31 Desember 2020 sebesar
Rp 3.151.008.849.498,42 menurun sebesar Rp 60.819.358.896,85 dari nilai yang
disajikan per 31 Desember 2019 sebesar Rp 3.211.828.208.395,27.
7. Nilai kewajiban yang masih menjadi tanggungan Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31
Desember 2020 sebesar Rp 384.774.153,00, menurun sebesar Rp 79.336.244,00 dari
nilai yang disajikan per 31 Desember 2019 sebesar Rp 464.110.397,00.
8. Nilai Ekuitas yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Fakfak per 31 Desember 2020
sebesar Rp 3.150.624.075.345,42, meningkat sebesar Rp 60.740.022.652,85 dari nilai
yang disajikan per 31 Desember 2019 sebesar Rp 3.211.364.097.998,27.
9. Saldo Ekuitas Awal tahun Kabupaten Fakfak tahun 2020 sebesar

Rp 3.211.364.097.998,27, saldo Ekuitas akhir per 31 Desember 2020 sebesar
Rp 3.150.624.075.345,42, sehingga terjadi penurunan sebesar Rp 60.740.022.652,85.
Berdasarkan angka-angka realisasi dan penjelasan secara garis besar diatas, maka
pelaksanaan APBD Pemerintah Kabupaten Fakfak Tahun Anggaran 2020 pada umumnya
berjalan lancar dan telah mencapai target kinerja keuangan dan pertangggungjawaban
anggaran yang telah ditetapkan. Namum perlu dipahami, disamping hasil-hasil yang telah
dicapai, masih terdapat juga kekurangan dan hambatan yang kesemuanya itu harus
dihadapi sebagai pelajaran dan tantangan demi tercapainya kesempurnaan pengelolaan
keuangan daerah dimasa yang akan datang.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan dan kemudahan dalam
rangka membangun Kabupaten Fakfak.
Fakfak, 29 Maret 2021
Plh. BUPATI FAKFAK
Drs. ALI BAHAM TEMONGMERE, MTP
102

CaLK 2020 - Draft - Unaudited

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

CaLK 2020 - Draft - Unaudited

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Pemerintah Kabupaten Fakfak

PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK

1. Laporan Realisasi Anggaran;

1. Laporan Realisasi Anggaran;

1.1. Maksud Dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Fakfak disusun sebagai bagian dalam

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak Tahun 2020 disusun

1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja

Bab III KEBIJAKAN AKUNTANSI

3.5 Kebijakan Akuntansi Pendapatan;

Bab IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

Bab V PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

 Sebelah Selatan : Laut Arafura dan Kabupaten Kaimana;

 Sebelah Barat : Laut Seram dan Teluk Berau;

 Sebelah Timur : serta Kabupaten Kaimana.

2.1. Ekonomi Makro

a. Tingkat Kemiskinan sebesar 23,25%;

2.1.1 Tingkat Kemiskinan

Penduduk miskin dihitung berdasarkan garis kemiskinan. Garis kemiskinan

1 Kabupaten Fakfak (%) 24,31% 23,25% -1,06%

2 Kab/Kota (Ribu Orang) 18,73 Jiwa 18,22 Jiwa -0,51 Jiwa

3 Provinsi (%) 23,01% 22,17% 1,16%

4 Nasional (%) 9,66% 9,22% 0,44%

6 Peringkat Nasional 468 468 0

Sumber Dokumen: BPS Kabupaten Fakfak

Persentase penduduk miskin Kabupaten Fakfak pada Tahun 2019 sebesar

Tabel 2.1.1.2 Tingkat Keparahan Kemiskinan Kabupaten Fakfak

No Uraian Tahun 2019 Tahun 2019 Naik/Turun

2.1.2 Tingkat Pengangguran Terbuka

TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) adalah persentase jumlah pengangguran

No Uraian Tahun 2019 Tahun 2019 Naik/Turun

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Fakfak Tahun 2020

2.1.3 Indek Gini (Gini Ratio)

2.1.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia merupakan indikator untuk mengukur

No IPM (Tingkat) Tahun 2019 Tahun 2019 Naik/turun (%)

1 Kabupaten Fakfak 66,99% 67,87% 0,88%

2.1.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi

ekonomi suatu wilayah menggambarkan sejauh mana aktivitas perekonomian

Tabel 2.1.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Fakfak

Selama kurun waktu Tahun 2017 - Tahun 2020 perekonomian Kabupaten

Selain ditinjau dari pertumbuhan ekonomi, perekonomian Kabupaten Fakfak

Kabupaten Fakfak bahwa Kabupaten Fakfak bukan merupakan daerah sample

2.1.7 Struktur Perekonomian Kabupaten Fakfak

No Uraian Tahun 2017 Tahun 2019 Tahun 2019

2.2. Kebijakan Keuangan

Terkait gambaran proyeksi pendapatan diatas, maka pendapatan daerah yang

Keseluruhan upaya penggunaan belanja sebagaimana tersebut diatas harus tetap

1. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran

3. Tolok ukur dan target kinerja

4. Optimalisasi belanja langsung

5. Transparan dan Akuntabel

Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan

Perlakuan anggaran kinerja memungkinkan adanya surplus atau defisit pada

berjalan, arah pengelolaan harus berdasarkan prinsip kemampuan dan

Pada sisi pengeluaran pembiayaan Pemerintah Kabupaten Fakfak juga

2.3. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

Pengelolaan keuangan daerah yang dicerminkan dalam Anggaran Pendapatan dan

Anggaran Pendapatan Pemerintah Kabupaten Fakfak pada tahun 2020 sebesar

Sedangkan realisasi pendapatan Pemerintah Kabupaten Fakfak pada tahun 2020