Kelas : XI MIPA 1
TUGAS :
A. Sebutkan dan jelaskan 3 sistem regulasi pada manusia; gambarkan bagian-bagian sel saraf dan
fungsinya; jelaskan perbedaan sistem saraf sadar dan tidak sadar; buat mekanisme gerak refleks;
sebutkan 3 macam kelenjar dan jelaskan fungsinya; sebutkan dan jelaskan indra yang terdapat
pada manusia
B. Sebutkan dan jelaskan alat-alat ekskresi pada manusia; jelaskan bagaimana proses
pembentukan urine pada ginjal
C. Sebutkan dan jelaskan fungsi organ-organ reproduksi pada pria dan wanita; jelaskan tentang
fase menstruasi dan hormon apa yang berperan
D. Jelaskan perbedaan sistem pertahanan tubuh nonspesifik dan spesifik; sebutkan jenis-jenis
limfosit dan fungsinya; sebutkan tipe-tipe antibodi dan karakteristiknya; apa yang dimaksud
dengan kekebalan humoral dan kekebalan seluler
Jawaban
2.A.
Sebutkan dan jelaskan 3 sistem regulasi pada manusia !
Sistem Saraf
Pada sistem saraf mempunyai pusat pengaturan yang disebut dengan sistem sarf pusat. Untuk
menyampaikan suatu pengaturan sistem saraf pusat dibantu oleh sistem saraf tepi. Fungsi sistem
saraf pada manusia sebagai berikut :
Sistem Hormon merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar
endokrin disebut pula kelenjar buntu karena tidak memilki saluran tersendiri. Sekresi kelenjar
endokrin disebut sebagai sekresi internal. Hormon yang dihasilkan dikembalikan ke darah dan
beredar mengikuti aliran darah. Hormon tersebut akan mempengaruhi jaringan dan organ sasaran
atau organ target yang letaknya jauh dari kelenjar. Di dalam tubuh, hormon berperan dalam
mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan internal, reaksi terhadap stress, serta
tingkah laku.
Alat Indra
Alat indara ialah suatu alat tubuh yang mampu menerima rangsang tertentu. Indara memiliki sel-
sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan sehingga fungsi utama indara ialah
mengenal lingkungan luar atau berbagai rangsang dari lingkungan diluar tubuh kita. Dengan
memiliki indra kita mampu mengenal lingkungan dan menanggapi perubahan-perubahan yang
terjadi di lingkungan. Oleh karena itu kita bisa melindungi tubuh kita terhadap gangguan-
gangguan dari luar tubuh.
Gambarkan bagian-bagian sel saraf dan fungsinya !
Inti Sel : Berfungsi sebagai regulator dari seluruh aktivitas sel saraf.
Dendrit : Fungsi dendrit yaitu menerima dan menghantarkan rangsangan ke badan sel.
Badan Sel : Berfungsi untuk menerima rangsangan dari dentrit lalu meneruskannya ke akson.
Akson : Fungsi akson adalah mengantarkan rangsangan dari badan sel ke efektor yakni sel
kelenjar dan sel otot.
Selubung Mielin : Selabung mielin berfungsi melindungi akson dan sel saraf dari kerusakan,
mencegah terjadinya kebocoran ransangan serta mempercepat proses pengantaran rangsangan
yang masuk juga memberikan nutrisi.
Sel Schwann : Sel schwann menghasilkan lemak yang akan membungkus akson beberapa lapis
sampai selaput myelin terbentuk. Fungsi sel schwann adalah mempercepat laju impuls,
memberikan nutrisi pada akson juga memberikan bantuan regenerasi akson.
Nodus Ranvier: Nodus ranvier merupakan bagian akson yang tak dilindungi selubung
mielin.Fungsi nodus ranvier ini yaitu mempercepat impuls saraf.
Sinapsis: Sinapsis merupakan titik temu antara terminal akson dari salah satu neuron dengan
neuron lain. Sinapsis berfungsi untuk mengirimkan rangsangan dari akson ke dendrit di sel saraf
lain.
jelaskan perbedaan sistem saraf sadar dan tidak sadar !
Sistem Saraf SADAR (somatik) adalah sistem saraf yang berperan dalam mengatur semua
gerakan yang dilakukan dengan sadar. Gerakan sadar ini ada di bawah koordinasi otak atau saraf
pusat. Contohnya,kita menggerkan tangan kita untuk mengambil suatu benda.
Sedangkan,Sistem Saraf TAK SADAR (otonom) adalah sistem saraf yang berperan
dalam mengatur semua gerak organ yang tidak dipengaruhi oleh kesadaran. Gerak pada organ
organ tersebut berlangsung secara ototmatis, contohnya, gerak detak pada organ jantung.
Mata adalah organ indra yang memiliki reseptor peka cahaya yang disebut fotoreseptor. Setiap
mata mempunyai lapisan reseptor, system lensa untuk memusatkan cahaya pada reseptor, dan
system saraf untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak.
Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis (getaran) yang kita sebut
suara. Dalam keadaan biasa, getaran mencapai indera pendengar, yaitu telinga, melalui udara.
Selain berperan sebagai alat pendengar,Telinga juga merupakan alat keseimbanagan. Telinga
terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan elinga dalam
Kulit meruapakan indra peraba, sebab memiliki ujung-ujung saraf sensori sebagai reseptor
khusus untuk sentuk sentuhan, tekanan, temperature(panas dan dingin), serta rasa sakit.
Sebagaian besar reseptor terletak pada lapisan dermis, dan juga yang terletak pada lapisan
epidermis.
Indra penciuman (Hidung)
Manusia mampu mendeteksi dengan menggunakan sel-sel reseptor yang ada di dalam hidung.
Sel-sel sensori penerima rangsang gas kimia (kemoreseptor) terdapat pada lapisan epithelium
yang terletak di sebelah dorsal rongga hidung, dan terlindung oleh lender (merkus). Di akhir
setiap sel sensori terdapat beberapa cilia atau rambut pembau. Molekul-molekul larut dalam air
dan lemak yang ada di udara akan larut dalam lapisan lender tersebut dan menimbulkan sensasi
bau.
Lidah merupakan organ yang tersusun atas otot. Di permukaan lidah banyak tonjolan kecil yang
disebut papilla lidah. Pada papilla lidah terdapat indra pengecap. Permukaan lidah dilapisi oleh
lapisan epithelium yang banyak mengandung kelenjar lendir. Selain itu terdapat reseptor
pengecap berupa kunsup pengecap. Kuncup pengecap tersebut terdiri atas sekelompok sel
sensori yang memiliki tonjolan seperti rambut. Kuncup pengecap dapat membedakan empat
macam rasa, yaitu manis, pahit, asam, dan asin.
2.B.
Sebutkan dan jelaskan alat-alat ekskresi pada manusia !
Kulit
Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di permukaan tubuh. Kulit
termasuk organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa berupa kelenjar keringat.
Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai alat indera perasa dan peraba.
Ginjal
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu urin. Manusia
memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal di rongga perut sebelah kiri dan
kanan ruas-ruas tulang pinggang. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dari
dalam darah, mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang
melebihi kadar normal dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh.
Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam rongga dada yang dilindungi oleh
tulang rusuk. Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ pernapasan,tetapi selain itu Paru-
paru juga merupakan organ ekskresi yang berfungsi mengeluarkan gas-gas sisa proses
pernapasan yaitu gas CO2 (karbon dioksida) dan H2O (uap air).
Hati
Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma yang dilindungi oleh
selaput tipis bernama kapsula hepatis. Hati berfungsi untuk mengeksresikan getah empedu zat
sisa dari perombakan sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan di dalam limpa. Selain
berfungsi sebagai organ ekskreksi, hati juga berperan sebagai penawar racun, menyimpan
glikogen (gula otot), pembentukan sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan.
Filtrasi
Filtrasi merupakan Proses penyaringan yang terjadi di glomerulus. pada proses ini,
glomerulus pada darah akan mengalir melalui arteri ginjal ke malpighi. dan penyaringan yang
terjadi akan meyisakan zat sisa metabolisme, inilah yang disebut urine primer dimana
kandungannya terdiri dari air, glukosa, garam dan juga urea. sisa metabolisme ini terlebih dahulu
akan masuk ke simpai bowman.
Reabsorpsi
Setelah melalui proses filtrasi, proses pembentukan urine berikutnya adalah Reabsorpsi, urine
yang tersimpan pada simpai bowman tadi akan dialirkan ke saluran pengumpul. pada tahap ini,
tidak semua zat sisa metabolisme akan dibuang, karena Reabsorpsi sendiri artinya adalah
Penyerapan Kembali, jadi zat yang masih berguna seperti glukosa, asam amino maupun garam
akan kembali diserap oleh tubulus proksimal dan juga lengkung henle. dari proses penyerapan
kembali inilah terbentuk urine sekunder yang mengandung urea tinggi.
- Penis. Memiliki fungsi sebagai saluran kencing atau urine sekaligus tempat keluarnya sperma.
- Skrotum. Berperan untuk menjaga suhu testis agar sesuai untuk memproduksi sperma. Pada
skrotum terdapat dua buah testis.
- Testis. Testis merupakan alat kelamin bagian dalam. Fungsinya adalah untuk memproduksi
sperma dan hormon testosteron.
- Epididimis. Ini adalah saluran yang keluar dari testis. Fungsinya adalah sebagai tempat
penyimpanan sperma sementara.
- Saluran uretra. Saluran ini terdapat dalam penis dan merupakan akhir dari saluran reproduksi.
Perannya adalah sebagai saluran keluarnya sperma dan urine.
- Vesikula seminalis. Kelenjar yang menghasilkan zat yang berisi basa (alkali), fruktosa (gula
monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan.
- Kelenjar prostat. Kelenjar ini terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah
menghasilkan cairan yang bersifat asam.
- Kelenjar Cowper. Pada kelenjar ini menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa. Fungsinya
adalah untuk melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang memiliki pH asam yang
tersisa dalam uretra.
- Serviks. Salah satu struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah
vagina.
- Saluran telur. Suluran ini sering disebut sebagai tuba fallopi atau oviduk. Bentuknya, terdapat
sepasang di tiap tubuh perempuan, yaitu di kanan dan kiri. Oviduk memanjang ke arah samping
dari uterus. Fungsinya adalah membawa sel telur dari infundibulum ke rahim. Pada saluran inilah
terjadi fertilisasi atau pembuahan.
- Indung telur. Tempat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam folikel, sel telur atau ovum
dikembangkan. Folikel juga menghasilkan hormon perempuan, yaitu estrogen dan progesteron.
- Rahim. Sistem reproduksi satu ini memiliki fungsi sebagai tempat berkembangnya janin setelah
sel telur dibuahi oleh sel sperma. Dinding rahim (endometrium) berperan dalam pembentukan
plasenta.
Fase menstruasi
Fase ini dimulai ketika sel telur yang dikeluarkan ovarium dari siklus sebelumnya tidak dibuahi.
Hal ini membuat kadar estrogen dan progesteron turun. pada fase menstruasi, lapisan dinding
rahim (endometrium) yang mengandung pembuluh darah, sel-sel dinding rahim, dan lendir akan
luruh dan keluar melalui vagina. Fase ini dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi dimulai
dan bisa berlangsung selama 4–7 hari.
Fase folikular
Fase ini berlangsung sejak hari pertama menstruasi hingga memasuki fase ovulasi. Pada fase ini,
ovarium atau indung telur akan memproduksi folikel yang berisi sel telur. Seiring dengan
pertumbuhan folikel ovarium, dinding endometrium juga akan menebal untuk “menyambut” sel
telur yang diharapkan sudah dibuahi sperma.
Fase ovulasi
Pada fase ovulasi, folikel yang diproduksi ovarium akan melepaskan sel telur untuk dibuahi. Sel
telur yang telah matang akan bergerak melalui tuba fallopi dan menuju ke rahim. Sel telur ini
hanya akan bertahan selama 24 jam. Jika tidak dibuahi sperma, sel telur akan mati. Sebaliknya,
jika sel telur dibuahi sperma, akan terjadi kehamilan.
Fase luteal
Setelah fase ovulasi, folikel yang telah pecah dan mengeluarkan sel telur akan membentuk
korpus luteum di fase ini. Korpus luteum akan memicu peningkatan hormon progesteron untuk
mempertebal lapisan dinding rahim. Fase ini juga dikenal sebagai fase pramenstruasi, yang
umumnya, ditandai dengan sejumlah gejala seperti payudara membesar, muncul jerawat, badan
terasa lemas, menjadi mudah marah atau emosional.
Hormon yang berperan dalam siklus menstruasi :
Hormon estrogen
Hormon estrogen berperan penting dalam pembentukan fisik dan organ reproduksi wanita,
misalnya dalam menumbuhkan kelenjar payudara dan rambut di sekitar organ intim,
memproduksi sel telur di dalam ovarium, serta mengatur siklus menstruasi. Estrogen akan
meningkat pada fase ovulasi dan menurun pada fase luteal.
Hormon progesteron
Salah satu fungsi hormon progesteron adalah merangsang lapisan dinding rahim untuk menebal
dan siap menerima sel telur yang telah dibuahi. Kadar hormon ini sangat rendah pada fase
folikular dan akan mengalami peningkatan pada fase luteal. Hormon ini akan diproduksi setelah
melewati fase ovulasi.
Hormon ini diproduksi di dalam otak bagian hipotalamus dan berfungsi merangsang kelenjar
pituitari untuk mengeluarkan follicle stimulating hormone dan luteinizing hormone.
Hormon ini berperan dalam produksi sel telur. Dalam siklus menstruasi, kadar hormon ini akan
meningkat sebelum fase ovulasi.
Hormon ini berfungsi merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur selama ovulasi. Jika sel
telur bertemu sperma dan dibuahi, hormon ini akan merangsang korpus luteum untuk
memproduksi hormone progesteron.
2.D.
Jelaskan perbedaan sistem pertahanan tubuh nonspesifik dan spesifik !
Sistem pertahanan tubuh non spesifik merupakan sistem pertahanan tubuh garis pertama yang
ada dalam tubuh kita. Sistem pertahanan non spesifik ini tidak membedakan mikroorganisme
patogen satu dengan yang lainnya. Sistem ini tidak dapat membentuk antibodi, dan yang
berperan adalah kulit, Sel-sel fagositt dan protein antimikroba.
sistem Kekebalan Tubuh Spesifik merupakan pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu yang
masuk ke dalam tubuh. Sistem Kekebalan Tubuh Spesifik bekerja apabila patogen telah berhasil
melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik. Sistem ini dapat membentuk antibodi, dan yang
berperan adalah limfosit.
Limfosit adalah bagian dari sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang. Limfosit
beserta sel darah putih lainnya berperan dalam menjaga sistem imunitas tubuh dengan
memerangi bakteri, virus, dan racun-racun yang masuk ke dalam tubuh agar terhindar dari sakit.
Limfosit terbagi menjadi 2 jenis, yaitu limfosit B dan limfosit T. Limfosit B berfungsi untuk
memproduksi antibodi guna menyerang bakteri, virus, dan racun. Sementara sel T bekerja
dengan menyerang sel tubuh yang sudah terpapar virus atau sel kanker.
IgM
Antibodi ini pertama kali dilepaskan ke aliran darah pada saat terjadi infeksi yang pertama kali
(respons kekebalan primer).
IgG
Antibodi ini paling banyak terdapat di dalam darah dan diproduksi saat terjadi infeksi kedua
(respons kekebalan sekunder). IgG juga mengalir melalui plasenta dan memberi kekebalan pasif
dari ibu kepada janin.
IgA
Antibodi IgA dapat ditemukan dalam air mata, air ludah, keringat dan membran mukosa. IgA
berfungsi untuk mencegah infeksi pada permukaan epitelium. IgA juga terdapat dalam kolostrum
yang berfungsi untuk mencegah kematiaan bayi akibat infeksi saluran pencernaan.
IgD
Antibodi ini ditemukan pada permukaan limfosit B sebagai reseptor dan berfungsi merangsang
pembentukan antibodi oleh sel B plasma.
IgE
Antibodi ini ditemukan terikat pada basofil di dalam sirkulasi darah dan sel mast (matosit) di
dalam jaringan yang berfungsi memengaruhi sel untuk melepaskan histamin dan terlibat dalam
reaksi alergi.
Kekebalan humoral atau Imunitas humoral adalah aspek imunitas yang dimediasi oleh
makromolekul yang ditemukan dalam cairan ekstraseluler seperti antibodi yang disekresikan,
protein komplemen, dan peptida antimikroba tertentu. Imunitas humoral dinamakan demikian
karena melibatkan zat yang ditemukan dalam humor, atau cairan tubuh.
Kekebalan seluler atau Imunitas selular adalah respon imun yang dilakukan oleh molekul-
molekul protein yang tersimpan dalam limfa dan plasma darah. Imunitas ini dimediasi oleh sel
limfosit T. Mekanisme ini ditujukan untuk benda asing yang dapat menginfeksi sel (beberapa
bakteri dan virus) sehingga tidak dapat dilekati oleh antibodi.