Anda di halaman 1dari 4

Nama / NIU Amelia Zulaikha Pratiwi / 470733

Mata Kuliah Sistem Teknologi Informasi


Summary
Chapter 1 : Disruptive IT Impacts Companies, Competition,
Topik
and Careers

1. Melakukan bisnis dalam On-Demand Economy


• Ekonomi on-demand merevolusi aktivitas komersial dalam bisnis di seluruh dunia. Pada segmen
pasar, Komunikasi seluler dan teknologi secara finansial dapar mepertemukan konsumen
dengan penyedia produk dan layanan. Kemajuan teknologi saat ini membuat model bisnis
berbasis platform yang terdiri dari hardware, software, dan jaringan yang memberikan
konektivitas untuk beragam transaksi.
• Adanya kemudahan untuk masuk ke dalam Ekonomi on-demand dengan biaya yang rendah
• Perubahan bisnis model tradisional menjadi bisnis model digital
• IT berperan srategis dalam ekonomi on demand sehingga perusahaan juga perlu untuk
mengembangkan IT untuk meningkatkan performa bisnis.
• Untuk dapat mengikuti perubahan bisnis dan tujuan pelanggan, IT harus berkonsentrasi pada
tujuan bisnis sebagai berikut :
1. Pengembangan produk 4. Efisiensi biaya
2. Integrasi stakeholder 5. Keunggulan bersaing
3. Peningkatan proses 6. Globalisasi

2. Peningkatan bisnis proses dan keunggulan bersaing


• Proses bisnis adalah serangkaian langkah yang digunakan organisasi untuk mengoordinasikan
dan mengatur tugas untuk menyelesaikan pekerjaan.
• Tiga komponen dalam proses bisnis adalah Input, aktivitas, dan hasil.
• Terdapat dua jenis proses yaitu proses formal dan proses informal.
- Proses formal, didokumentasikan dan memiliki langkah-langkah yang tersusun atau
dikenal juga dengan Standard Operating Procedure (SOP).
- Proses Informal, tidak memiliki dokumen, memilki input yang belum teridentifikasi dan
pengetahuan yang intensif.
• Faktor penentu keberhasilan dalam meningkatkan proses bisnis adalah dengan
memaksimalkan pengunaan input agar dapat melaksanakan kegiatan serupa dengan lebih
baik dari pesaing.
• Business Process Reengineering (BPR) bertujuan untuk mengeliminasi proses yang tidak
diperlukan dan yang tidak memiliki nilai tambah, serta menyederhanakan dan mengautomasi
proses yang diperlukan untuk mengurangi waktu pengerjaan, tenaga kerja, dan biaya.

8 Fase BPR :
1. Mengembangkan visi dan tujuan 5. Mengimplementasikan proses baru
6. Memahami proses yang telah ada 7. Membuat proses operasional baru
8. Mengidentifikasi proses untuk 9. Mengevaluasi proses baru
desain ulang
10. Mengidentifikasi pengungkit 11. Melakukan perbaikan berkelanjutan
perubahan
• Memahami tren yang mempengaruhi cara-cara baru dalam menjalankan bisnis dan mengubah
proses bisnis menjadi lebih baik dapat memberikan keunggulan bersaing. Persaingan dalam
bisnis sangat bergantung pada ketangkasan IT dan responsivitas. Ketangkasan IT
memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan peluang lebih cepat.
• Ketangkasan, fleksibilitas, dan mobilitas IT saling berkaitan dan bergantung pada infrastruktur
dan arsitektur IT dalam organisasi.
• Business Process Management (BPM) bertujuan untuk membantu perusahaan menjadi lebih
gesit dan efektif dengan memungkinkan organisasi untuk lebih memahami, mengelola, dan
menyesuaikan proses bisnis.

3. IT Innovation and Disruption


• Pengaruh dari model Social-Mobile-Analytic-Cloud (SMAC)
• Mega tren teknologi
- Konektivitas. perusahaan dapat terhubung dengan konsumen dan mitra bisnis dari
berbagai saluran dan perangkat dengan menggunakan platform digital yang terdiri dari
hardware, software, jaringan dan cloud computing.
- Big data dan Data analytics. 80-90% Big Data tidak terstruktur dan dapat berasal dari
berbagai format. Data yang dihasilkan mesin dari sensor dan teks media sosial merupakan
sumber big data. Perusahaan dapat memanfaatkan dan menganalis data tersebut agar
menjadi peluang bisnis.
- Digitalisasi. Transformasi proses ke dalam format digital yang dapat dikumpulkan,
disimpan, dicari, dan dianalisa secar elektronik dan secara efisien.
- Teknologi Machine to Machine. Memungkinkan produk disematkan sensor untuk
menyebarkan data yang andal dan tepat waktu melalui sinyal radio.
• Manfaat yang diperoleh perusahaan dalam menggunakan Disruptive Technologies :
1. Memanfaatkan kekuatan software
2. Mengalami perkembangan teknik secara cepat
3. Meningkatkan kecepatan dan efisiensi dengan automated programming interfaces (APIs)
4. Meningkatkan inovasi pihak ketiga
5. Memaksimalkan laba dengan lebih cerdas dalam melakukan investasi IT

4. Pengaruh IT dalam kehidupan


• Berkmbanganya tren On Demand Worker, yaitu pekerja akan bekerja di saat mereka butuh
dan dibutuhkan oleh perusahaan.
• IT dapat meingkatkan performa dan karir.
• Menjadi pengguna IT yang berwawasan .
Nama / NIU Amelia Zulaikha Pratiwi / 470733
Mata Kuliah Sistem Teknologi Informasi
Summary
Topik Article : Investing in the IT

Kompetisi dalam ekonomi Amerika mengalami akselerasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Faktor yang utama yang menyebabkan percepatan ini adalah peningkatan yang masif dalam kekuatan
investasi TI. Perubahan dalam dinamika kompetisi paling terlihat pada sektor yang paling besar
investasinya pada TI, bahkan ketika kita mengontrol faktor lain. Pola ini familiar pada pasar untuk
produk digital seperti perangkat lunak computer dan musik.

Pertengahan tahun 1990 menandai diskontinuitas yang jelas dalam dinamika persaingan dan
dimulainya periode inovasi dalam TI perusahaan. Pada saat itu, internet dan aplikasi perangkat lunak
seperti enterprise resource planning (ERP), customer relationship management (CRM), dan enterprise
content management menjadi alat yang praktis pada bisnis. Bagaimana teknologi mempengaruhi
kompetisi akan difokuskan pada tiga indikator yang dapat dikuantifikasi yaitu : konsentransi,
turbulensi, dan penyebaran kinerja.

Lonjakan Teknologi Informasi

Dalam sebuah industri yang terkonsentrasi hanya beberapa perusahaan yang menguasai pangsa
pasar. Sebuah sektor mengalami turbulensi jika sales leader sering melompati urutan ranking yang
lain (tidak mendominasi dalam waktu yang lama). Penyebaran kinerja dalam sebuah industri besar
apabila pemimpin dan yang tertinggal memiliki perbedaan yang besar pada standar pengukuran
kinerja.

Perubahan dinamika memang paling besar dalam industri yang lebih intensif dalam TI – misalnya
consumer electronics, dan produsen suku cadang mobil. Namun, perubahan dalam dinamika tersebut
hanya bersifat sementara. Bisnis pada akirnya akan mencari cara untuk menginternalisasi semua alat
baru, dan akan kembali ke persaingan sebelumnya.

Kompetisi yang meningkat bukan karena banyaknya inovasi TI tetapi karena beberapa teknologi baru
memungkinkan peningkatan pada model operasi perusahaan dan memungkinkan untuk mereplikasi
peningkatan itu secara luas.

Penyebaran proses baru secara digital dan memperbesar pengaruh kompetitif secara cepat
meningkatkan konsistensi penerapannya di seluruh organisasi. Dengan munculnya perusahaan TI,
perusahaan dan kompetitor memiliki opsi untuk menerapkan teknologi untuk meningkatkan proses
bisnis. Perusahaan yang memiliki proses terbaik akan menguasai banyak pasar. Pada saat yang sama
kompetitor dapat menyerang balik jauh lebih cepat dengan menawarkan inovasi TI yang lebih baik.
Kesuksesan akan mendorong perusahaan untuk membuat pergerakan kompetisi yang lebih berani dan
lebih sering, serta pelanggan akan berpindah-pindah dari perusahaan dan ke satu ke perusahaan
lainnya. Fenomena ini akan menyebabkan penyebaran kinerja menjadi tinggi, konsentrasi meningkat,
dan turbulensi yang intensif.

Persaingan dalam Proses Digital

Untuk dapat bertahan dalam lingkungan kompetisi,mantra dari semua CEO seharusnya “Deploy,
Innovate, Propagate”.
1. Deployment menjadi tantangan bagi manajemen. Menentukan aspek mana dari sebuah
model operasional perusahaan seharusnya berkembang secara global.
2. Inovasi memungkinkan peluang pada Teknologi Indormasi.
3. Peranan dari hak keputusan
4. Memaksimalkan tingkat pengembalian talen (Return on Talent). Kebijakan SDM dan budaya
perusahaan perlu berevolusi untuk mendukung pekerjaan sebagai TI perusahaan. Pemimpin
dan organisasi yang dirancang dengan baik tidak hanya dapat menemukan individu dan
inovasi namun juga untuk mengembangkan dan memberi penghargaan kepada pegawai
secara tepat.

Kesimpulan dari penelitian tentang investasi TI adalah sebagai berikut :

1. TI telah mempertajam perbedaan di antara perusahaan alih-alih mengurangi perbedaan


tersebut.
2. Executives matter. Vendor, konsultan, dan Departemen TI yang berkualifikasi tinggi diperlukan
untuk kesuksesan implementasi teknologi perusahaan.
3. Perusahaan TI mengubah banyak pekerjaan dengan cara yang mayor. Saat penyebaran
kinerja, konsentransi, dan turbulensi meningkat, manajemen menjadi profesi yang kurang
nyaman. Kesalahan yang tidak kenal ampun dan lebih cepat untuk mengeliminasi pegawai
yang rendah performa-nya.

Anda mungkin juga menyukai