Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penerapan Konsep Livable City di Indonesia

Livable city merupakan suatu konsep pengembangan kota masa depan yang
dikembangkan demi kenyamanan manusia yang tinggal di suatu kota. Konsep ini
menawarkan konsep kota yang membuat masyarakatnya dapat hidup dengan
lingkungan dan suasana yang nyaman sebagai tempat untuk tinggal dan sebagai
tempat beraktifitas.

Di Indonesia terdapat beberapa kota yang menerapkan konsep livable city.


Pada tahun 2011 IAP telah melakukan survey mengenai livable city melalui
beberapa penenilaian Most Livable City Indonesia (MLCI) sesuai dengan kriteria
kota layak huni. Survey ini dilakukan di 15 kota besar di Indonesia. Dari survey
tersebut didapat hasil bahwa kota-kota yang memiliki indeks Livable City di atas
rata-rata yaitu Yogyakarta, Denpasar, Makasar, Menado, Surabaya dan Semarang.
Sedangkan, kota-kota dengan indeks di bawah rata-rata adalah Banjarmasin,
Batam, Jayapura, bandung, Palembang, Palangkaraya, Jakarta, Pontianak dan
Medan.

Hasil Survey mengatakan bahwa Yogyakarta merupakan Livable City dengan


Indeks kenyamanan tertinggi yakni dengan persentase sebesar 66,52%. Hampir
pada semua kriteria, persepsi warga kota Yogyakarta terhadap kota tersebut selalu
di atas 30%. Kecuali untuk kriteria ketersediaan lapangan kerja yang hanya
sebesar 29% (Bernardus Djonoputro).

3.2 Penerapan Livable City di Yogyakarta

Penerapan konsep livable city di Yogyakarta didasarkan pada kriteria


kelayakan huni pada konsep itu sendiri. Menurut Lennard (1997), prinsip
dasar untuk livable city yaitu:
a. Tersedia berbagai kebutuhan dasar untuk masyarakat
perkotaan
Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
yogyakarta seperti rumah layak huni, di wilayah Yogyakarta terdapat
banyak lahan dengan peruntukan perumahan dengan segala fasilitas
seperti air, listrik, dan jaringan lain yang telah disiapkan dan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat Yogyakarta.
b. Tersedia fasilitas umum dan fasilitas sosial yang memadai
Fasilitas transportasi publik di wilayah Yogyakarta telah terintegrasi
dan terhubung dari satu titik kegiatan denga titik kegiatan lainya. Selain

itu, terdapat trans Jogja yang memiliki pelayanan sangat baik dengan
tarif yang relatif murah membuat masyarakat Yogyakarta dapat
melakukan mobilisasi dengan mudah dan terjamin keamanannya.
Fasilitas pendidikan yang tersebar diberbagai daerah di Yogyakarta
dan memiliki kualitas yang baik mengantarkan Yogyakarta menuju
posisi pertama pada kategori kota layak huni di Indonesia. Jumlah
fasislitas pendidikan di Wilayah Yogyakarta tergolong memadai serta
tersebar merata. Hal tersebut membuat Yogyakarta mendapat predikat
sebagai Kota Pendidikan.
c. Tersedia ruang publik untuk bersosialisai dan berinteraksi
sesama manusia.
Sebagai ruang publik pemerintah Yogyakarta memiliki banyak titik
kegiatan sebagai ruang publik. Salahsatunya ialah Alul-alun Yogyakarta
dan yang lainya berupa tempat pariwisata dan pusat perbelanjaan. Selain
itu di Yogyakarta terdapat banyak RTH yang dapat dimanfaatkan
sebagai ruang publik.

d. Terjaminnya keamanan kota dan bebas dari rasa takut.


Pemerintah daerah Yogyakarta sudah memasang 44 titik CCTV di
sudut-sudut kota yang strategis untuk memantau seluruh kegiatan demi
keamanan dan kenyamanan warga. seluruh CCTV tersebut sudah
terintegrasi sehingga memudahkan untuk menganalisa bila terjadi suatu
insiden. Kawasan pusat keramaian seperti di Jalan Malioboro bahkan
mendapatkan perhatian khusus dengan adanya 21 CCTV yang tersebar
di tiap penggal jalan. Selain itu, Pemkot juga bisa mengintegrasikan
kamera yang juga terpasang di tiap kelurahan yang ada di Kota
Yogyakarta.
e. Mendukung fungsi ekonomi, sosial, dan budaya.
Di wilayah Yogyakarta terdapat banyak kasawan pariwisata yang
berbasis kebudayaan dan kaya akan sejarah. Hal tersebut mampu
mengakomodasi kegiatan perekonomian, sosial, serta budaya yang
dimiliki masyarakat Yogyakarta.

f. Sanitasi lingkungan dan keindahan lingkungan fisik.

Pemilahan sampah penting dilakukan untuk membedakan sampah


berdasarkan jenisnya agar dapat diolah dan dimanfaatkan kembali.
Pemilahan sampah menjadi langkah awal mengurangi timbulan
sampah.Program Green Warmindo merupakan bentuk kerjasama antara
DLH Kota Yogyakarta dengan CSR PT. Indofood CBP Sukses
Makmur TBK.
Gaya atau langgam bangunan yang bernuansa bangunan kolonial
Belanda membuat susana Yogyakata sangat klasik dan membuat susana
menjadi lebih tenang.
Daftar Pustaka

.2011. Yogyakarta, Indonesia Most Liveable City.


https://www.pu.go.id/berita/view/6532/yogyakarta-indonesia-most-liveable-city.
diakses 9 November 2019

.2018. Predikat Yogyakarta Sebagai Kota Pendidikan.


https://www.kompasiana.com/srirumani/5ae8ea3fdd0fa802611a8862/yogyakarta-
kota-pendidikan?page=all. diakses 9 November 2019

.2015. Ruang Publik di Kota Yogyakarta,Tantangan dan Harapannya.


https://www.kompasiana.com/nfkaafi/560b67733cafbd6405b9886a/ruang-
publik-di-kota-yogyakartatantangan-dan-harapannya. diakses 9 November 2019.

.Keamanan yang Memengaruhi Kenyamanan di Yogyakarta.


https://www.kompasiana.com/yunitasafitri/5c0f625ebde5756864299a72/keamana
n-yang-mempengaruhi-kenyamanan-di-yogyakarta. diakses 9 November 2019.

Anda mungkin juga menyukai