konsep yang ingin di amati atau di ukur melalui penelitian yang dilakukan
berhubungan satu dengan yang lainnya. Dengan adanya kerangka konsep akan
dua, yaitu public stigma dan self stigma namun dalam penelitian ini peneliti
fokus untuk menilai public stigma pada siswa MAN Karo Kabanjahe.
B. Pertanyaan Penelitian
METODELOGI PENELITIAN
p.38).
1. Populasi
Tabel 4.1
2. Sampel
a. Besar sampel
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Karo Kabanjahe.
2. Waktu penelitian
dengan nilai 1.
2. Uji Instrument
Uji coba instrument berupa uji validitas dan uji reabilitas. Validitas
kuesioner yang kita susun akan benar-benar baik dalam mengukur gejala
a. Uji validitas
mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan menilai
korelasi antara skors nilai tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total
kuesioner yang kita susun tersbut mampu mengukur apa yang hendak
kita ukur, maka perlu diuji dengan korelasi antara skor nilai tiap-tiap
p.164).
b. Uji reabilitas
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
Kabanjahe.
isi orang tua/wali responden dalam bentuk google form yang dapat diakses
telah berpartisipasi.
1. Pengolahan data
Setelah data diperoleh, maka selanjutnya data tersebut diolah
data. Kode data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kode
2. Analisa data
Untuk mengetahui kategori gambran public stigma pada siswa Man Karo
yaitu:
Keterangan:
(2002), yaitu:
P=
Keterangan :
P = Presentase
fi = Frekuensi teramati
N = Jumlah populasi
BAB V
1. Data demografi
Tabel 5.1
Distribusi Usia, kelas Dan Pekerjaan Orang tua Responden Di MAN
Karo Kabanjahe tahun 2020 (n = 42)
No Demografi Frequensi Persentase
1 16
17
18 42 100%
total 42 100%
2 Kelas Frequensi Persentase
X
XI
XII 42 100%
total 42 100%
3 Pekerjaan Orang Tua Frequensi Persentae
PNS 10 23,8%
pegawai 3 7,1%
petani 16 38%
lainnya 13 30,9%
Berdasarkan tabel 5.1 dapat di simpulkan bahwa usia responden 16
sampai 18 tahun dengan mayoritas ada pada usia tahun 42(100%), dengan
mayoritas kelas responden ada pada kelas XII 42(100%), dan status
Tabel 5.2
Distribusi persentase jawaban responden MAN Karo
Kabanjahe utara (n=42)
Pernyataa No Pernyataa Sangat Setuju Ragu- Tidak Sangat Total
n positif n Setuju ragu Setuju tidak
setuju
% % % % % %
Setiap 40,5 45,2 7,1 4,8 2,4 100
orang
dapat
mengalam
i gangguan
1 jiwa.
4 Masalah 38.1 42,9 9,5 7,1 2,4 100
kesehatan
jiwa
sesungguh
nya bukan
penyakit
yang bisa
disamakan
dengan
penyakit
fisik.
9 Seharusny 16,7 7,1 35,7 21,4 19 100
a
seseorang
dengan
masalah
kesehatan
jiwa/
orang
dengan
gangguan
jiwa
memiliki
hak yang
sama
untuk
bekerja
seperti
orang lain.
11 Siapapun 9,5 35,7 33,3 9,5 11,9 100
yang
memiliki
riwayat
masalah
kesehatan
jiwa harus
dikeluarka
n dari
jabatan
publik
(misalkan
menjadi
pejabat
pemerinta
han seperti
gubernur
dan
lainya).
14 Penting 42,9 40,5 9,5 4,8 2,4 100
bagi
seseorang
dengan
masalah
gangguan
jiwa untuk
menjadi
bagian
dari
komunitas
yang
mendukun
g termasuk
keluarga
dan teman.
16 menurut 35,7 50 11,9 2,4 100
saya jika
seorang
teman
memiliki
masalah
gangguan
jiwa, saya
ingin
membantu
mereka.
17 Saya 33,3 38,1 11,9 11,9 4,8 100
berpikir
jika saya
memiliki
masalah
kesehatan
jiwa,saya
akan
membicar
an hal
tersebut
dengan
seseorang.
Saya 21,4 41,6 19 9,5 2,4 100
berpikir
jika
memiliki
masalah
kesehatan
jiwa, saya
akan tahu
bagaimana
cara
mendapatk
an
21 bantuan.
Pernyataa Pernyataa Sangat Tidak Ragu- Setuju Sangat Total
n Negatif n Tidak Setuju ragu setuju
Setuju
No % % % % % %
2 Saya 19 28,6 16,7 31 4,8 100
merasa
malu
memberita
hu orang
lain bahwa
saya
punya
masalah
kesehatan
jiwa.
Saya 33,3 31 23,8 7,1 48 100
senang
memiliki
seseorang
dengan
masalah
kesehatan
jiwa di
sekolah
atau
tempat
3 kerja saya
Orang 4,8 16,7 38,1 40,5 100
dengan
masalah
kesehatan
jiwa/gang
guan jiwa
bisa
melakukua
n
5 kekerasan
Sangat 9,5 19 26,2 31 14,3 100
mudah
mengenali
orang
dengan
masalah
kesehatan
6 jiwa.
Jika saya 26,2 35,7 26,2 9,5 2,4 100
menderita
masalah
kejiwaan,
Anda akan
mengalam
inya
seumur
7 hidup .
8 Mengkons 19 50 14,3 14,3 2,4 100
umsi obat
adalah
satu-
satunya
cara untuk
menyemb
ukan
orang
dengan
masalah
kejiwaaan.
Saya tidak 14,3 28,6 33,3 19 4,8 100
mau
tinggal
bersebelah
an dengan
seseorang
dengan
masalah
kesehatan
10 jiwa.
Segera 11,9 26,2 16,7 33,3 11,9 100
setelah
seseorang
menunjuk
kan tanda-
tanda
gangguan
jiwa jiwa
mereka
harus
dimasukka
n ke
rumah
12 sakit jiwa.
Menurut 4,8 31 31 28,6 4,8 100
saya jika
seorang
teman
memiliki
gangguan
jiwa saya
akan
menjauh
dari
13 mereka.
15 Saya 14,3 9,5 16,7 23,8 35,7 100
pernah
mendenga
r
seseorang
yang saya
kenal
memanggi
l nama
seseorang
dengan
sebutan
"orang
gila","psik
o","gila".
Saya 16,7 28,6 28,6 16,7 9,5 100
percaya
bahwa
semua
orang
dilahirkan
akan
memiliki
masalah
kesehatan
18 jiwa.
Mengunak 31 42,9 2,4 16,7 7,1 100
an kata-
kata
seperti
"orang
gila",
"psiko","gi
la" hanya
bercanda .
Tidak
akan orang
yang
merasa
tesinggung
atau
19 tersakiti.
Masalah 31 33,3 31 2,4 2,4 100
kesehatan
jiwa hanya
mempenga
ruhi orang
dewasa,bu
kan anak-
anak atau
20 remaja.
Hanya 4,8 7,1 21,4 31 35,7 100
orang-
orang
tertentu
yang akan
menderita
masalah
22 kejiwaan.
23 Lebih 9,5 40,5 31 14,3 4,8 100
penting
mengguna
kan uang
asuransi
kesehatan
untuk
mengobati
masalah
kesehatan
fisik
daripada
msalah
kesehatan
jiwa.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada gambaran public
stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa pada siswa dengan pernyataan
kategori setuju yaitu 50%.kemudian pada gambaran public stigma terhadap orang
3. Analisa univariat
Berikutnya data yang lebih lengkap telah disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.3
Gambaran Public Stigma Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa Pada
Siswa MAN Karo Kabanjahe (n=42)
NO Gambaran Public stigma Frequensi (n) Persentase (%)
1 Tinggi 31 26,2
2 Rendah 31 73,8
Total 42 100
terhadap orang dengan gangguann jiwa pasa siswa MAN Karo Kabanjahe,
B. Pembahasan
Stigma adalah suatu usaha untuk label tertentu sebagai sekelompok orang
yang kurang patut dihormati daripada yang lain (Sane Research, 2009). Menurut
pagi penderitanya maupun keluarganya. Selain dari itu, gangguan jiwa juga
masyarkat.
normal, tidak bertanggung jawab, dikucilkan dari masyarakat dan sulit untuk
bila salah seorang anggota keluarga menderita Skizofrenia, hal ini merupakan aib
bertahap turun temurun dalam masyarakat kita. Dalam hal ini peneliti akan
membahas hasil penelitian terkait gambaran public stigma terhadap orang dengan
gangguan jiwa pada siswa MAN Karo Kabanjahe yang di kategorikan menjadi 2
yaitu tinggi dan rendah. Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa gambaran
Public stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa pasa siswa MAN Karo
PENUTUP
A. KESIMPULAN
jiwa yang terdapat di lingkungan hidup mereka. Hal ini dapat diartikan
para siswa MAN Karo Kabanjahe. Selain itu dari hasil analisis data
orang dengan gangguan jiwa pada siswa tergolong dalam kategori rendah
yaitu 73,8%
B. REKOMENDASI
yaitu:
2. Bagi Sekolah
Penelitian ini berguna sebagai bahan masukan untuk mengubah
jiwa pada siswa sehingga dapat digunakan sebagai bahan pustaka dan
ataupun di sekolah .
4. Bagi peneliti
besar dan luas sehingga memperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan
dapat digeneralisasi.