Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NUR INDA SARI

NIM : 201180402
KELAS : PAI-K
MATKUL : METODELOGI PAI

1. Dasar pertimbangan dalam memilih sebuah metode pembelajaran yaitu :


a. Karakteristik materi pelajaran
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik yang berbeda sehingga
dalam penyampaiannya kepada peserta didik memiliki metode tertentu.
Termasuk komponen tujuan pembelajaran menjadi dasar pertimbangan dalam
pemilihan media berdasarkan materi yang di pelajari.
b. Ketersediaan Sarana Belajar
Alat atau sarana dan media yang berada disekolah sangat mempengaruhi
pemilihan metode belajar. Sarana prasarana yang memadai juga berpengaruh
terhadap keberhasilah penggunaan metode pembelajaran yang digunakan.
c. Kemampuan Siswa
Setiap siswa memiliki karakteriatik yang berbeda-beda sehingga dalam
pemilihan metode guru harus memperhatikan dengan baik dan memahami
karakteristik siswa, sehingga metode yang dipakai sesuai dengan kebutuhan
siswa dalam belajar.
d. Alokasi Waktu Pembelajaran
Dalam memilih metode guru harus memperhatikan dengan baik alokasi
waktunya. Dimana metode pembelajaran yang digunakan bersifat efisien dan
efektif sesuai dengan alokasi waktu dalam pembelajaran.

2. Pembelajaran bermakna (meaningfull learning) yaitu merupakan suatu proses


mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam
struktur kognitif seseorang. Pembelajaran bermakna juga bisa dijelaskan
merupakan pembelajaran yang menyenangkan yang akan memiliki keunggulan
dalam meraup segenap informasi secara utuh sehingga dapat meningkatkan
kemampuan siswa. Upaya-upaya yang dapat menjadikan proses pembelajaran
menjadi bermakna ialah:
a. Orientasi mengajar tidak hanya pada segi pencapaian prestasi akademik,
melainkan juga diarahkan untuk mengembangkan sikap dan minat peserta
didik.
b. Materi yang diajarkan haruslah memiliki relevansi dengan kehidupan
masyarakat.
c. Metode mengajar yang digunakan harsu membuat anak terlibat secara
langsung dalam suatu aktivitas yang menyenangkan.
d. Meprioritaskan anak untuk mengembangkan dirinya dengan bersosialisasi dan
bekerja sama dengan temannya.
e. Bahan pembelajaran haruslah yang konkrit
f. Dalam menilai siswa guru haruslah menekankan aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.

3. a. Pembelajaran problem solving dan Pembelajarn problem posing


Pembelajaran problem solving adalah pembelajaran yang menekankan
pada proses pembelajaran penyelesaian masalah. Pembelajaran problem
solving diharapkan mampu meransang siswa untuk berpikir kritis dengan
menganalisis dan melakukan sintesa pada suatu permasalah belajar.
Pembelajarn problem posing merupakan pembelajaran yang bertujuan
untuk mengaktifkan siswa agar berpikir kritis dengan memancing siswa
untuk menemukan masalah berdasarkan topik yang diberikan sehingga
menantang dan memotivasi siswa untuk menyelesaikannya.
b. Sintaksismodelplembelajaran problem based learning yaitu :
1) Orientasi peserta didik kepada masalah yaitu guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, proses pembelajaran, dan memotivasi peserta didik untuk
terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah.
2) Mengorganisasikan peserta didik yaitu guru membantu peserta didik
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah yang dibahas.
3) membimbing penyelidikan individu dan kelompok yaitu guru membantu
peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melakukan
eksperimen untuk memecahkan permasalahan, pengumoulan data,
hipotesis, dll.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya yaitu guru membantu peserta
didik dalam merencanakan serta menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5) Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yaitu guru
membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka beserta proses-proses yang digunakan.

4. a. Tahapan dalam melaksanakan lesson study ada 3 yaitu :


1) Tahap perencanaan (plan) yaitu tahap yang dilakukan pertama kali dalam
model lesson study. Tahap ini bertujuan untuk merancang pembelajaran
yang dapat membuat siswa belajar secara aktif dan efektif.
2) Tahap Implementasi (Do) yaitu tahap yang kedua, setelah membuat
rancangan maka pada tahap ini rancangan tersebut dilakukan atau
diterapkan.
3) Tahap Refleksi (See) tahap ini merupakan tahao yang ketiga, bertujuan
untuk mengetahui atau melihat kelebihan dan kekurangan dari perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran.

b. Menurut saya boleh, karena lesson study adalah kegiatan yang dapat membantu
guru untuk bekerja sama dalam memecahkan berbagai kendala dalam
melaksanakan pembelajaran, dengan itu juga guru dapat menciptakan
keakraban meskipun berbeda dalam mata pelajaran, dengan tergabungnya guru
inilah guru dapat belajar satu sama lain, dan mengambil pengalaman dari
berbagai sumber guru sebagai bahan referensi untuk melaksanakan
pembelajaran yang lebih baik.

5. Macam-macam evaluasi yang dapat digunakan seorang guru dalam sebuah kelas
yaitu:
a. Pre-test dan post test, pretest kegiatan evaluasi ini biasanya dilakukan oleh
guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru. Sedangkan
post test adalah kebalikan dari post test yakni kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi.
b. Evaluasi formatif dan Evaluasi sumatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir penyajian
suatu pelajaran atau modul. Sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi yang
dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran.

Anda mungkin juga menyukai