Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lasma Parapat

NIM : 17051103020
M.K : Botani Laut

RINGKASAN BAB I

“MENGENAL EKOSISTEM PADANG HILAMUN”

Hilamun dulunya dikenal juga dengan nama “lamun” atau “ilalang laut”. Istilah lamun untuk
seagrass, mulai diperkenalkan oleh Malikusworo Hutomo kepada para ilmuwan dan masyarakat
umum pada awal tahun 1980-an dalam disertasinya yang berjudul “Telaah Ekologik Komunitas
Ikan pada Padang Lamun di Teluk Banten” (Hutomo, 1985). Istilah ini kemudian menjadi
kesepakatan umum yang digunakan sampai hari ini.

Beberapa istilah yang dikenal berkaitan dengan hilamun, yaitu:

Hilamun (seagrass) adalah tumbuhan air berbunga (Anthophyta) yang hidup dan tumbuh
terbenam di lingkungan laut, berpembuluh, berhizoma/berimpang (rhizome), berakar, dan
berkembang biak secara generatif (biji) dan vegetatif. Rhizomanya merupakan batang yang
beruas-ruas yang tumbuh terbenam dan menjalar di dalam substrat pasir, lumpur dan pecahan
karang.

Padang hilamun (seagrass bed) adalah hamparan vegetasi yang menutupi suatu area pesisir atau
laut dangkal yang terbentuk oleh satu jenis hilamun (monospecific bed) atau lebih (mixed
vegetation) dengan kerapatan tanaman yang padat (dense) atau jarang (sparse).

Ekosistem hilamun (seagrass ecosystem) adalah satu sistem (organisasi) ekologi padang
hilamun yang di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara komponen abiotik (air dan
sedimen) dan biotik (hewan dan tumbuhan) (Azkab, 2006).

Hilamun mempunyai beberapa sifat yang menjadikannya mampu bertahan hidup di laut (den
Hartog, 1970), yaitu:

1. Terdapat di perairan pantai yang landai, di dataran lumpur atau pasir.


2. Pada batas terendah daerah pasang surut dekat hutan bakau (mangrove) atau di dataran
terumbu karang.
3. Mampu hidup sampai kedalaman 30 meter, di perairan tenang dan terlindung.
4. Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke perairan.
5. Mampu melakukan proses metabolisme termasuk daur generatif secara optimal, jika
keseluruhan tubuhnya terbenam air.
6. Mampu hidup di media air asin.
7. Mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik.

Hilamun ditemukan hampir di seluruh perairan di dunia, kecuali di perairan Antartika.


Tumbuhan ini hidup tersebar di daerah tropis (panas), daerah (dingin) dan tepi (daerah beku)
artik. Persentase luas tutupan padang hilamun di seluruh dunia mencapai 177.000 km2 (Green
dan Short, 2003). Menurut Short dkk (2007), daerah penyebaran hilamun di dunia terbagi atas
tujuh wilayah, antara lain utara Atlantik yang beriklim sedang, Atlantik yang beriklim tropis,
Mediterania (Laut Tengah), utara Pasifik yang beriklim sedang, Indo-Pasifik yang beriklim
tropis, dan Samudera bagian Selatan yang beriklim sedang.

Asia adalah benua terbesar dan paling padat penduduk di dunia yang mencakup 44 negara di
seluruh Timur Tengah dan Asia, termasuk pulau-pulau lepas pantai. Saat ini, terdapat 28 spesies
hilamun dari 11 genera (Cymodocea, Enhalus, Halodule, Halophila, Phyllospadix, Posidonia,
Ruppia, Syringodium, Thalassia, Thalassodendron, dan Zostera) yang ditemukan di wilayah ini.
Namun, meskipun Indonesia - 9 -

memiliki laut yang sangat luas, penelitian dan pemantauan hilamun di wilayah ini masih
sangatlah terbatas. Saat ini, 12 spesies hilamun dari 7 genera (Cymodocea, Enhalus, Halodule,
Halophila, Ruppia, Thalassia, dan Thalassodendron) tumbuh di perairan pesisir Indonesia.
Adapun dua spesies, yaitu Halophila beccarii dan Ruppia maritima belum teramati di alam,
tetapi hanya ditemukan sebagai spesimen di Bogor Herbarium. Sebagian besar spesies hilamun
tersebar secara luas dan umum di seluruh wilayah ini, namun dua spesies, Halophila spinulosa
dan H. decipiens memiliki distribusi yang terbatas dan telah diamati hanya di beberapa daerah.

Distribusi hilamun sebagian besar dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, seperti kedalaman,
ketersediaan cahaya, kecerahan, suhu (temperatur), kecepatan arus, dan salinitas. Distribusi
hilamun secara horizontal berkaitan dengan tipe substrat di mana hilamun dapat tumbuh, dan
secara vertikal berkaitan dengan penetrasi cahaya. Pada perairan yang sangat jernih, hilamun
dapat tumbuh pada kedalaman 8-90 meter (Burdick dan Kendrick, 2001; den Hartog, 1970;
Erftemeijer, 1992; Nybakken, 1992; Short dkk, 2002)

Anda mungkin juga menyukai