Metabolisme Karbohidrat
Mekanisme yang biasanya dilakukan tubuh untuk mempertahankan homeostasis glukosa
tidak efektif selama periode perioperatif.
Metabolisme Protein
Katabolisme protein distimulasi oleh peningkatan konsentrasi kortisol. Asam amino hasil
pemecahan protein dikatabolisme untuk energi atau digunakan di hati untuk membentuk
protein baru terutama protein fase akut. Katabolisme protein mengakibatkan kehilangan
berat badan dan kehilangan massa otot pada pasien setelah operasi mayor dan trauma.
Metabolisme Lemak
Akibat perubahan hormonal selama operasi, lemak yang disimpan sebagai trigliserida
diubah menjadi gliserol dan asam lemak melalui jalur lipolisis.
Tatalaksana nutrisi perioperatif
Tatalaksana nutrisi yang tepat akan mempertahankan atau mengurangi kehilangan lean
body mass pada pasien selama perioperatif. Sehingga pasien diharapkan lebih cepat
mobilisasi dan kembali ke status fungsional dasar. Pengkajian status nutrisi harus
dilakukan dan menjadi bagian penting evaluasi sebelum dan setelah operasi mayor.
Tujuan skrining malnutrisi adalah mengidentifikasi dan mengoptimalkan pasien yang
berisiko gangguan nutrisi pada kondisi stress operasi. Terapi nutrisi operatif
diindikasikan pada: pasien dengan dan tau berisiko malnutrisi, pasien yang diantisipasi
tidak dapat makan lebih dari 5 hari perioperatif, pasien dengan asupan oral yang rendah
dan tidak dapat mempertahankan lebih dari 50% asupan yang direkomendasikan lebih
dari 7 hari.
Nutrisi parenteral pada pasien usia lanjut yang menjalani operasi
Pasien usia lanjut seringkali mengalami kondisi malnutrisi sehingga berisiko tinggi
mengalami berbagai dampak negatif atau komplikasi operasi. Frailty dan sarkopenia
pada pasien usia lanjut yang berkaitan dengan kehilangan massa otot dan penurunan
performa berhubungan dengan pentingnya asupan nutrisi yang adekuat termasuk asupan
protein.
Nutrisi parenteral menjadi pilihan bila terdapat kontraindikasi pemberian nutrisi enteral
yaitu adanya ileus atau obstruksi usus, syok berat, iskemia usus, fistula high output, dan
perdarahan intestinal berat. Rekomendasi The European Society For Clinical Nutrition
And Metabolism (ESPEN) adalah
1. Pemberian nutrisi parenteral all-in-one bag (three chamber bag atau seperti yang telah
disiapkan farmasi),
2. pemberian suplementasi glutamin yang berguna mempertahankan keseimbangan asam
basa, sintesis glutation dan arginine, menurunkan resistensi insulin, bahan bakar sel
untuk proliferasi (enterosit dan limfosit) dan berfungsi sebagai substrat untuk
glukoneogenesis.
3. Pemberian suplementasi asam lemak omega 3 secara parenteral yang bermanfaat
selama periode perioperative dengan memodulasi fungsi leukosit dan regulasi
pelepasan sitokin, serta meningkatkan produksi prostaglandin resolvin dan
neuroprotektin yang berperan dalam mengakselerasi resolusi kondisi proinflamasi.