Anda di halaman 1dari 2

Weight Control

Manajemen berat badan pada individu obesitas atau kelebihan berat badan adalah proses yang menantang
dan berjangka panjang[163]. Melakukan diet dan olahragga sangat penting dalam mencegah obesitas dan
untuk mengelola atau mengobati obesitas. Banyak penelitian yang mengevaluasi hubungan antara
aktifitas fisik dan kelebihan berat badan atau obestitas pada anak-anak dan orang dewasa[13-15].
Penelitian ini menemukan korelasi yang positif dan aktifitas fisik yang dimaksud adalah melakukan
olahraga seperti berjalan, berenang, berlari, aerobic, bola voli, sepak bola, bulu tangkis dan olahraga
lainnya. Pada penelitian ini juga didapatkan waktu aktifitas fisik pada anak-anak umumnya lebih pendek
yaitu kurang dari 30 menit setiap hari[16,17]. The International Association for the Study of Obesity
(IASO) merekomendasikan agar orang dewasa melakukan aktivitas fisik sedang setidaknya selama 30
menit setiap hari dalam seminggu untuk memelihara kesehatan dan mencegah penyakit kronis. Namun,
pada orang gemuk harus melakukan olahraga ringan hingga sedang setidaknya 60-90 menit setiap hari
dan orang normal harus melakukan olahraga sedang setidaknya 45-60 menit setiap hari untuk
menghindari obesitas[29]. Melakukan aktifitas fisik atau olahraga yang teratur menunjukan penurunan
yang signifikan dalam lemak tubuh dan berat badan seseorang[89]. Selain itu juga menunjukan perbaikan
dalam control glikemik dibandingkan dengan seseorang yang tidak melakukan aktifitas fisik. Pada
penelitian yang dilakukan di Belanda menemukan bahwa pembatasan kalori atau diet dan melakukan
olahraga menyebabkan lebih banyak penurunan berat badan daripada hanya melakukan pembatasan kalori
saja. Selain menyebabkan penurunan berat badan, terjadi juga penurunan lemak intra-abdominal dan
subkutan[93].

Jumlah lemak tubuh yang tinggi dapat menyebabkan penyakit yang menyangkut berat badan dan masalah
kesehatan lainnya. Body Mass Index (BMI) dan lingkar pinggang adalah cara untuk memperkirakan
status berat badan yang kaitannya dengan potensi risiko penyakit. Namun, BMI dan lingkar pinggang
bukan suatu cara untuk mendiagnostis kesehatan seseorang. Cara mengukur BMI adalah berat badan
dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter. Angka BMI yang tinggi dapat
menunjukan berat badan yang berlebihan atau obesitas sedangkan angka BMI yang rendah menunjukan
seseorang kekurangan berat badan. Hasil BMI menunjukan angka kurang dari 18,5 termasuk dalam
kekurangan berat badan, BMI 18,5 hingga 24,9 termasuk berat badan normal atau sehat, BMI 25 hingga
29,9 termasuk kelebihan berat badan, BMI 30 atau lebih termasuk dalam obesitas. Sedangkan cara
mengetahui lingkar pinggang seseorang yaitu dengan mengukur secara melingkar bagian perut tepat
diatas tulang pinggul dengan posisi berdiri. Lingkar pinggang normal pada pria kurang dari 40 inci dan
pada wanita tidak hamil kurang dari 35 inci. Lemak perut yang berlebihan dapat beresiko lebih besar
terkena konsidi terkait dengan obesitas, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan penyakit arteri
coroner. [1]

1. National Institutes of Health, Managing Overweight and Obesity in Adults, 2013

[5] Harada, K., Lee, S., Lee, S., Bae, S., Harada, K., Suzuki, T. and Shimada, H. (2019) Psychological
and Environmental Correlates of Moderate-to-Vigorous Physical Activity and Step Counts among Older
Adults with Cognitive Decline. Perceptual & Motor Skills, 126, 639-655.
https://doi.org/10.1177/0031512519846026

89. Petridou Anatoli, Siopi Aikaterina, Mougios Vassilis. Exercise in the management of


obesity. Metabolism. 2019;92:163–169.

93. Van Gemert WA, Peeters PH, May AM, et al. Effect of diet with or without exercise on abdominal fat
in postmenopausal women - a randomised trial. BMC Public Health. 2019;19(1):174.

163. Bardia A, Holtan SG, Slezak JM, et al. Diagnosis of obesity by primary care physicians and impact on
obesity management. Mayo Clin Proc. 2007;82(8):927–932.

13. Bautista-Castaño I, Sangil-Monroy M, Serra-Majem L Comitéde Nutrición y Obesidad Infantil de la


Sociedad Española de Nutrición Comunitaria. Knowledge and gaps on the role of nutrition and physical
activity on the onset of childhood obesity [Article in Spanish] Med Clin (Barc)  2004;123:782–93.

14. Goyal JP, Kumar N, Parmar I, Shah VB, Patel B. Determinants of Overweight and Obesity in Affluent
Adolescent in Surat City, South Gujarat region, India. Indian J Community Med.  2011;36:296–300.

15. Patnaik S, Patnaik L, Patnaik S, Hussain M. Prevalence of overweight and obesity in a private school
of Orissa, India. The Internet J Epidemiology.  2010;10:1–5.

16. Kotian MS, S GK, Kotian SS. Prevalence and determinants of overweight and obesity among
adolescent school children of South karnataka, India. Indian J Community Med.  2010;35:176–8.

17. Bharati DR, Deshmukh PR, Garg BS. Correlates of overweight &obesity among school going children
of Wardha city, Central India. Indian J Med Res.  2008;127:539–43.

29. Saris WH, Blair SN, van Baak MA, et al. How much physical activity is enough to prevent unhealthy
weight gain?Outcome of the IASO 1st Stock Conference and consensus statement. Obes
Rev.  2003;4:101–14. 

Anda mungkin juga menyukai