Anda di halaman 1dari 5

Menurut Mubyarto (1989), cara sederhana untuk menaksir respon petani terhadap harga

adalah melihat naik turunnya produksi. Suatu kenaikan produksi dapat disebabkan oleh salah
satu dari 2 faktor yaitu luas areal yang dipanen dan produksi per luas tanamnya, atau kedua-
duanya.

Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Kacang Tanah


menurut Kabupaten/Kota, 2016

Rata-rata
Luas Panen Produksi
Produksi
Kabupaten/Kota
     
(ha) (ton) (kw/ha)
Kabupaten      
01 N i a s 8,0 6,6 8,30
02 Mandailing Natal 52,9 50,2 9,48
03 Tapanuli Selatan 207,6 204,4 9,84
04 Tapanuli Tengah 38,0 40,7 10,71
05 Tapanuli Utara 943,0 1 304,2 13,83
06 Toba Samosir 59,8 84,2 14,08
07 Labuhanbatu 3,0 3,0 10,00
08 A s a h a n 137,9 129,5 9,39
09 Simalungun 607,3 711,3 11,71
10 D a i r i 240,0 300,2 12,51
11 K a r o 32,0 37,4 11,69
12 Deli Serdang 186,2 198,0 10,63
13 L a n g k a t 482,0 548,2 11,37
14 Nias Selatan 27,0 30,1 11,16
15 Humbang Hasundutan 385,0 516,2 13,41
16 Pakpak Bharat 23,0 25,5 11,11
17 Samosir 130,9 181,2 13,84
18 Serdang Bedagai - - -
19 Batu Bara 6,0 5,4 8,95
20 Padang Lawas Utara 58,9 68,2 11,58
21 Padang Lawas 125,1 88,7 7,09
22 Labuhanbatu Selatan 40,0 43,5 10,88
23 Labuhanbatu Utara - - 0,00
24 Nias Utara 44,0 33,3 7,57
25 Nias Barat 2,0 2,0 10,00
Kota
71 S i b o l g a - - -
72 Tanjungbalai - - -
73 Pematangsiantar - - -
74 Tebing Tinggi 2,0 1,9 9,51
75 M e d a n 77,0 78,1 10,14
76 B i n j a i 86,8 91,3 10,52
77 Padangsidimpuan 83,0 84,8 10,22
78 Gunungsitoli 3,0 2,4 7,89
Sumatera Utara 4 091,4 4 870,4 11,90
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara

Selama tahun 2018, produksi kacang tanah di Sumatera Utara sebanyak 4.144,29 ton dengan tingkat
produktivitas sebesar 12,26 kwintal per hektare. Angka ini masih berdasarkan angka sementara (Asem) dan
bakal bertambah lagi jumlah produksinya, setelah turun laporan dari pusat untuk penentuan angka tetapnya
bulan depan. Produksi kacang tanah di Taput sebanyak 970,37 ton dari luas panen 667,70 hektare dengan
produktivitas 14,53 kwintal per hektar.

Produksi Kacang Tanah menurut Kabupaten/Kota (ton) 2013 –


2017

Kabupaten/Kota 2013 2014 2015 2016 2017

Kabupaten
01 Nias 4 1 1 6,6 8
02 Mandailing Natal 76 77 61 50,2 44
03 Tapanuli Selatan 530 853 588 204,4 232
04 Tapanuli Tengah 450 463 136 40,7 3
05 Tapanuli Utara 2 469 2 024 1 952 1 304,2 726
06 Toba Samosir 201 201 145 84,2 90
07 Labuhanbatu - - 1 3,0 2
08 Asahan 146 185 140 129,5 63
09 Simalungun 1 819 1 657 1 805 711,3 710
10 D a i r i 2 604 1 240 997 300,2 215
11 K a r o 105 60 150 37,4 33
12 Deli Serdang 293 264 257 198,0 119
13 Langkat 943 846 684 548,2 967
14 Nias Selatan 50 50 28 32,0 9
15 Humbang Hasundutan 544 642 568 516,2 476
16 Pakpak Bharat 65 68 43 25,5 30
17 Samosir 261 275 195 181,2 97
18 Serdang Bedagai 54 22 6 - 5
19 Batu Bara 34 24 14 5,4 2
20 Padang Lawas Utara 77 123 119 68,2 109
21 Padang Lawas 241 303 184 88,7 79
22 Labuhanbatu Selatan 52 60 50 43,5 42
23 Labuhanbatu Utara 30 26 5 - 3
24 Nias Utara 11 17 17 33,3 65
25 Nias Barat 8 6 1 2,0 4
Kota
71 Sibolga - - - - -
72 Tanjungbalai - - - - -
73 Pematangsiantar 5 4 - - -
74 Tebing Tinggi 4 3 2 2
75 Medan 75 78 82 78,1 86
76 Binjai 114 71 172 91,3 79
77 Padangsidimpuan 85 133 113 84,8 81
78 Gunungsitoli 2 1 1 2,4 -

Sumatera Utara 11 352 9 777 8 517 4 870,4 4 380


Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara

Analisis Penawaran

Model merupakan simplifikasi dari dunia nyata, dimana setiap kegiatan dalam perekonomian pertanian
yang akan dianalisis terangkum dalam model tersebut. Model ini disebut model ekonometrika suplai
demand tanaman pangan, yang disusun dalam sistem persamaan simultan dan dinamis terbagi dalam
dua blok, yaitu terdiri dari Blok Suplai dan Blok Demand.

Blok Suplai Pada Model Analisis Suplai Demand 1. Luas Panen Kacang Tanah LPKC = e0 + e1 LLPKC(t-1) +
e2 LHRKC(t-1) + e3 LHRJ(t-1) + e4 LHRK(t-1) + µ5 Parameter estimasi yang diharapkan : e1, e2 > 0;
e3, e4 > 0 2. Produktivitas Kacang Tanah YKC = j0 + j1 LHRUREA(t-1) + j2 TEK + j3 DSLPTT + µ4
Parameter estimasi yang diharapkan : j1<0; j2, j3 > 0

3. Produksi Kacang Tanah PRODKC= LPKC * YKC

4. Suplai Kacang Tanah SKC= PRODKC + IKC

Analisis Permintaan

Analisis permintaan komoditas kacang tanah merupakan analisis pemakaian kacang tanah dalam negeri
meliputi kebutuhan bibit, diolah untuk makanan dan bukan makanan, tercecer, dan dikonsumsi
langsung.

Outlook Kacang Tanah 2016

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Page | 5

Blok Demand Pada Model Analisis Suplai Demand

1. Konsumsi per kapita Kacang Tanah KONSKC = s0 + s1 LPDB + s2 IHK + s3 LKONSKC(t-1) + µ12
Parameter estimasi yang diharapkan: s3 > 0 ; s1,s2 < 0

2. Konsumsi Nasional kc tanah KONNKC = POP * KONSKC

3. Demand kacang tanah DKC = KONNKC + EKSKC + PAKKC + BKC + TCKC BKC = PRODKC*0,03
TCKC = PRODKC*0,05

4. Neraca kc tanah NRCKC = SKC – DKC


Dari sepuluh provinsi sentra, kontribusi produksi kumulatif sebesar 72,55% tersebar di 4 provinsi,
dimana Provinsi Jawa Timur memberikan kontribusi terbesar atau sebesar 30,39% dari produksi kacang
tanah nasional. Selanjutnya Jawa Tengah, Jawa Barat, dan D.I Yogyakarta, berturut-turut memberikan
kontribusi sebesar 18,71%, 12,18% dan 11,28% terhadap produksi kacang tanah nasional. Adapun 6
Provinsi lainnya yaitu Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Banten, Kalimantan
Selatan, dan Sumatera Utara memberikan kontribusi dibawah 6% terhadap produksi kacang tanah
nasional. Selama kurun waktu lima tahun terakhir, hanya 2 provinsi sentra yang mengalami peningkatan
produksi kacang tanah yaitu D.I. Yogyakarta dan Sulawesi Selatan masing-masing dengan kenaikan
sebesar 3,88% dan 6,01% per tahun. Delapan provinsi sentra lainnya mengalami penurunan produksi
kacang tanah. Penurunan produksi paling tinggi terjadi di Provinsi Sumatera Utara yaitu 15,25% per
tahun, selanjutnya Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan penurunan sebesar 12,79% per tahun,
sedangkam provinsi lainnya mengalami penurunan dibawah 7% per tahun.

Anda mungkin juga menyukai