Anda di halaman 1dari 44

CRITICAL THINKING IN NURSING

Konsep

Berfikir ➔ merupakan suatu


proses yang berjalan secara
berkesinambungan mencakup
interaksi dari suatu rangkaian
pikiran dan persepsi.
Proses berpikir ini dilakukan
sepanjang waktu sejalan dengan
keterlibatan kita dalam
pengalaman baru dan menerapkan
pengetahuan yang kita miliki,
mampu untuk membentuk asumsi,
ide-ide dan membuat kesimpulan
yang valid,
Berfikir Logis dan Kreatif
 Berfikir logis adalah ➔ penalaran atau
keterampilan berfikir dengan tepat,
ketepatan berfikir sangat tergantung
pada jalan pikiran yang logis. Kita
harus terampil untuk mengerti fakta,
memahami konsep hubungan dalam
menarik kesimpulan.
 Berfikir kreatif adalah ➔ berfikir
lintas bidang yang ditandai dengan
karakteristik berfikir. Disamping itu
berfikir kreatif juga menuntut adanya
pengikatan diri terhadap tugas yang
tinggi yang artinya kreatifitas
menuntut disiplin yang tinggi dan
konsisten terhadap bidang tugas.
Berpikir Kritis (Pery dan Potter,2005)

 Berpikir kritis adalah ➔ suatu proses


dimana seseorang atau individu
dituntut untuk menginterpretasikan
atau mengevaluasi informasi untuk
membuat sebuah penilain atau
keputusan berdasarkan
kemampuan,menerapkan ilmu
pengetahuan dan pengalaman.
Menurut Brunner dan Suddarth
(1997) bahwa berpikir kritis adalah
proses kognitif atau mental yang
mencakup penilaian dan analisa
rasional terhadap semua informasi
dan ide yang ada serta
merumuskan kesimpulan dan
keputusan.
 komponen berpikir kritis meliputi :

1. pengetahuan dasar,
2. pengalaman,
3. kompetensi,
4. sikap dalam berpikir kritis,
5. standar/ krakteristik berpikir
kritis.
Berfikir kritis perlu bagi perawat :
 Penerapan profesionalisme.
 Pengetahuan teknis dan keterampilan
teknis dalam memberikan askep.
 Sehari-hari perawat dihadapkan pada situasi
harus berargumentasi untuk menentukan,
menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi
isu, memberikan,
penjelasan,mempertahankan terhadap
suatu tuntutan/tuduhan.Argumentasi
Penerapan Proses Keperawatan
 Perawat berfikir kritis pada setiap langkah proses
keperawatan.
Pengkajian :
➢ mengumpulkan data dan validasi
➢ Perawat melakukan observasi berfikir kritis dalam
pengumpulan data.
➢ Mengelola dan menggunakan ilmu-ilmu lain yang
terkait.
 Perumusan diagnosa keperawatan
Keperawatan diperhadapkan pada isu :
 Perkemb.tuntutan msy.
 Perkemb.IPTEK
 Tingkat pendidikan
 Peningkt.sosek msy.
 Status kes.msy semakin baik
 Pengaruh kesejahteraan

Mendorong perawat mengamb.kpts akurat


→ perawat harus berfikir kritis u/ menghasilkan
keputusan yg.lebih akurat.

Berfikir kritis (brunner dan Suddrath, 1997)→ Proses


kognitif/mental yg mencakup penilaian dan
analisis rasional thd info/ide serta merumuskan
kesimpulan dan keputusan.
Keputusan → berdasarkan
pengetahuan/kemampuan mensintesa info.
Berfikir :
 Proses tidak statis.
 Dapat berubah-ubah setiap saat.
 Bersifat dinamis

Pengertian ;
 Critical → bertanya, diskusi, memilih, menilai,
membuat keputusan.
 Kritein → to choose, to decide
 Krites → judge.
 Criterion → standar, aturan, metoda
 Critical Thinking → ditujukan pada situasi,
rencana dan bahkan aturan-aturan yg terstandar
dan mendahului dalam pembuatan keputusan
(Mz.Kenzie).
 Critical thinking → investigasi thd
tujuan guna mengeksplorasi situasi
phenomena, pertanyaan, atau
masalah u/ menuju pada hipotesa
atau kepts secara terintegrasi.
 Bandman dan Bandman (1988) → ad/
pengujian yg rasional ide-ide, pengaruh,
asumsi, prinsip2, argumen, kesimpulan2,
isu2, pernyataan, keyakinan dan aktifitas.
Pengujian berdasarkan alasan ilmiah,
pengambilan kpts dan kreatifitas.
 Miller & Malcolm → ad/berfikir reflektif,
berfikir beralasan yg ditujukan dalam
memutuskan apa yg diyakini atau apa yg
dilakukan.
 Berfikir kritis → mengandung sikap dan
pendekatan → keinginan u/ memberkan
pertimbangan yang tegas pada berbagai ide,
berfikir secara hati-hati saat menerima ide.

Kreatifitas dan berfikir kritis :


Kreatif → juka memandang berbagai alternatif
pemecahan/ide2 baru disaat menghadapi
situasi.
Berfikir kreatif melibatkan aspek fisiologis,
sosiologi dan psikologis menjadi satu dalam
menjelaskan fenomena.
Mengapa berfikir kritis diperlukan :
 Mengikuti penddk ke jenjang > tinggi
 Penerapan profesionalisme
 Pength tehnis dan keterampilan tehnis dlm
memberikan askep.

Freely → berfikir kritis diperlukan u/


mengembangkan kemampuan :
Analisa, kritis, ide advokasi.
Freely→ berfikir kritis menggunakan
kemampuan deduktif dan induktif.
Pengambilan kpts berdasarkan fakta
dan kepts.

Metoda berfikir kritis :


1. Debate → perdebatan/argumentasi.
2. Individual decision →individu berdebat
dg.dirinya dlm proses pengb.kpts.
3. Group discussion
4. Persuasi → mempengaruhi
perbuatan/keyakinan/sikap dan nilai2 dg berbagai
alasan/argumen/bujukan
5. Propaganda→sengaja u/ mempengaruh. Dapat
baik/buruk
6. Coercion → mengancam/menggunakan kekuatan
u/memaksakan kehendak.
7. Kombinasi.
Krakteristik Berpikir Kritis
 Konsep tualisasi artinya : proses intelektual
membentuk suatu konsep. Merupakan
pikiran abstrak yang digenerilisasi secara
otomatis menjadi simbol-simbol dan
disimpan dalam otak.
 Rasional dan Beralasan ➔ Artinya argumen
yang diberikan selalu berdasarkan analisis
dan mempunyai dasar kuat dari fakta
fenomena nyata.
 Reflektif ➔ Artinya bahwa seseorang pemikir
kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi
dalam berpikir atau mengambil keputusan tetapi
akan menyediakan waktu untuk mengumpulkan
data dan menganalisisnya berdasarkan disiplin
ilmu. Fakta dan kejadian.
 Kemandirian berpikir ➔ Seorang berpikir kritis
selalu berpikir dalam dirinya tidak pasif menerima
pemikiran dan keyakinan orang lain menganalisis
semua isu, memutuskan secara benar dan dapat
dipercaya.
 Berpikir adil dan terbuka ➔ Yaitu mencoba
untuk beruubah dari pemikiran yang salah
dan kurang menguntungkan menjadi benar
dan lebih baik.
 Pengambilan keputusan berdasarkan
keyakinan ➔ Berpikir kritis dingunakan
untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan
kesimpulan, mencipta suatu pemikiran baru
dan alternatif solusi tindakan yang akan
diambil.
 Watak (dispositions) ➔ Seseorang yang
mempunyai keterampilan berpikir kritis
mempunyai sikap sangat terbuka,
menghargai sebuah kejujuran, respek
terhadap berbagai data dan
pendapat,resespek tehadap kejelasan dan
ketelitian, mencari pandangan-pandangan
lain yang berbeda, dan akan berubah sikap
ketika terdapat sebuah pendapat yang
diangapnya baik.
 Kriteria (criteria) ➔ Dalam berpikir kritis
harus mempunyai sebuah kriteria atau
patokan. Untuk sampai kearah mana, maka
harus menemukan sesuatu untuk
diputuskan atau dipercayai

 Sudut pandang ➔ seseorang yang berfikir


dengan kritis akan memandang sebuah
penomena dari berbagai sudut pandang
yang berbeda.
Karakteristik berfikir kritis :
1. Proses pengetahuan multidimensi
2. Berorientasi pada proses
3. Jejaring saat menginterpretasikan
pengetahuan/tantangan/hipotesa/modifikasi
4. Sikap yg dipelajari
5. Kesadaran diri
6. Empati dan pemberdayaan
7. Teori belajar sosial
8. Hasil sosialisasi profesional
9. Mencakup keteramp.kognitif
10. Merupakan sikap kritis mencari dan
meningkt.kemamp.profesional
11. Melibatkan perasaan/angan2,intuisi.

Proses berfikir kritis :


1. Memahami tulisan
2. Mengevaluasi isi dan bagian isi
3. Mempertanyakan-menjawab-bertanya-menjawab-
dst
4. Membangun pertanyaan →mencari jawaban
5. Titik awal upaya pencarian

Aktifitas mental dalam berfikr kritis :


1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengumpulkan info yg relevan
3. Memvalidasi info yg tersedia
4. Menggunakan pengalaman dan pengeth. Yg lalu u/
menjelaskan
5. Mempertahankan suau sikap fleksibel
6. Mempertimbangkan pilihan yg tersedia
7. Merumuskan suatu keputusan.

Berfikir kritis dalam kep. ;


 Perawat setiap hari mengambil keputusan.
 Perawat harus menggunakan keterampilan kritis,
yaitu ;
- Menggunakan pengeth dari berbagai subjek
dan lingk.
- Perawat menangani perubahan
- Perawat penting membuat keputusan.

Berfikir kritis dlm kep. → komponen dasar dalam


pertanggunggugatan profesional dan kualitas
askep.
Ciri perawat berfikir kritis : Percaya
diri/kontektual
perspektif/kreatifitas/fleksibilitas/ingin
tahu/intuisi/keterbukaan/tekun/refleksi.
Pemikir kritis dalam kep.
 Menganalisa keterampilan kognitif
 Menerapkan standar
 Memilah/mengorganisir permasalahan
 Mencari info/mengidentifikasi fakta
 Alasan yg logis
 Memperkirakan
 Transformasi pengetahuan/menggunakan
pength.yg telah dimiliki dalam mendekati
fenomena.
Model berfikir kritis :
Costa,dkk (1985) → The Six Rs
 Remembering--.menggunakan pengalaman masa
lalu
 Repeating –semakin sering berfikir kritis semakin
mudah mengambil keputusan
 Reasoning –keputusan didasari atas berfikir
kritis/pertimbangan akurat
 Reorganizing –mengorganisasikan fakta yg
mendukung fenomena
 Relating – menemukan relasi antara fenomena
 Reflecting – menganalisa kembali secara hati-
hati.

Asumsi berfikir :
 Komponen dasar kep.→ berfikir, perasaan dan
berbuat sejalan.
 Mengembangkan upaya berfikir kritis ad/upaya
yg disengaja.
 Jangan hanya apa yang difikirkan, tetapi bgmn
berfikir.
 Berfikir dalam kep. Sama dg.situasi pribadi.
Bentuk berfikir (THINK)
1. Total recall –fakta keputusan datang dari
berbagai sumber
2. Habits –suatu tindakan biasa dilakukan
berulang akan secara spontan dilakukan.
3. Inquiry – keputusan akan lebh baik/akurat bila
dg.inquiry.
4. New ideas and creativity –banyak
belajar/peroleh info baru.
5. Knowing how you think –sadar bahwa perawat
sedang berfikir.
Penerapan Konsep Berfikir kritis
dalam keperawatan :
1. Penggunaan bahasa dalam
keperawatan
2. Argumentasi dalam keperawatan
3. Pengambilan keputusan
4. Penerapan dalam proses
keperawatan.
Penggunaan bahasa dalam kep.
Perawat menggunakan bahasa
verbal dan non verbal →
mengekspresikan
ide/fikiran/info/fakta/perasaan/
keyakinan dan sikap→
thd.klien/sesama
perawat/profesi lain.
 Penggunaan bahasa :
1. Memberi info yg dapat
diklarifikasi,mis.info pentingnya kompres
pada klien
2. Mengekspresikan perasaan dan sikap,
mis.pengumuman jam besk efektif
memberikan kesempatan klien istirahat.
3. Melaksanakan perencanaan kep/ide
dalam tindakan kep, mis.info diet rendah
kolesterol, info makanan yang dianjurkan
/dihindari.
4. Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari
info, mengekspresikan keraguan dan keheranan,
mis.mengapa Tn.A tiba-tiba syok?.
5. Mengekspresikan pengandaian, mis. Bila diberikan
digitalis, gejala serangan jantung tidak muncul.

Argumentasi dalam keperawatan :


Perawat diperhadapkan untuk beradu argumentasi
bersama anggota timnya→ menemukan,
menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi
isu,memberi penjelasan, mempertahankan thd
tuntutan/tuduhan.
Argumentasi diperlukan dalam pengajuan
proposal/perencanaan program.

Badman and Badman (1988)→ argumentasi


terkait berfikir dalam kep. :
a. Berhubungan dg.situasi
perdebatan/pertengkaran.
b. Debat tentang suatu isu→Karu dg
pimpinan RS tentang kebijakan yan kep
bermutu.
c.Upaya mempengaruhi
individu/kelompok u/berbuat sesuatu
dalam rangka merubah perilaku sehat,
mis.iklan layanan kesehatan tentang
pemberantasan sarang nyamuk
u/mencegah demam berdarah.
d. Berhubungan dg.bentuk penjelasan yg
rasional yg memerlukan serangkaian
alasan perlunya keyakinan dan
pengambilan kepts.,mis. Monitor kadar
gula darah setiap hari pada klien A.
Pengambilan keputusan dalam keperawatan :
Setiap hari perawat mengambil keputusan yg tepat.
Pength.umum → Dilema  info situasi khusus
apa yg kita putuskan
Kemungkinan → Tujuan  Pentingnya kontekstual
dan pengalaman
Hasil apa yg kita ingin capai
Membandingkan → alternatif tindakan  urgensi
ketersediaan feasibility
Secara efektif pilihan yg kita lakukan
keputusan
apa yg. Kita lakukan
Diadopsi dari Bainbrige (1992) dalam Tapopen (1995)
Penerapan proses keperawatan
Berfikir kritis pada semua langkah proses kep.
a. Pengkajian →kumpul data, validasi
data,katagori data→berfikir kritis →
menggunakan teori dalam mensintesa.
b. Perumusan diagnosa kep.
Tahap pengambilan kpts yg paling
kritikal→menetapkan masalah klien
yang tepat →perlu argumentasi secara
rasional.
c. Perencanaan kep.
Menggunakan pengetahuan dan alasan.
Diperlukan pength.perawat u/mensintesa
Keyakinan bahwa tindakan kep. Yg ditetapkan
mampu menyelesaikan masalah
d. Pelaksanaan keperawatan :
Mengimplementasikan ilmu dalam situasi
nyata.
e. Evaluasi keperawatan :
Perawat mengkaji efektifitas
tindakan→terpenuhinya kebuth.dasar
 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah
1. Mengetahui hakekat dari masalah dengan
mendefinisikan masalah yang dihadapi.
2. Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.
3. Mengolah fakta dan data.
4. Menentukan beberapa alternatif pemecahan
masalah.
5. Memilih cara pemecahan dari alternatif yang
dipilih.
6. Memutuskan tindakan yang akan diambil.
7. Evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai