Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN PASIEN SAFETY

INFEKSI NOSOKOMAL

DOSEN PEMBIMBING:

Ns.Yulvi Hardoni, M.Kep

OLEH

TANGGENA PUTRI

203210235

2A

PRODI D.III KEPERAWATAN SOLOK

POLTEKKES KEMENKES PADANG

2021
INFEKSI NOSOKOMIAL

A. Pengertian
Istilah nosokomial berasal dari bahasa Yunani yaitu nosokomeion yang berarti
rumah sakit (nosos = penyakit, komeo = merawat). Infeksi nosokomial dapat diartikan
infeksi yang berasal atau terjadi di rumah sakit. Infeksi Nosokomial (Nosocomial
Infections) adalah infeksi yang didapat penderita ketika penderita itu dirawat di fasilitas
pelayanan kesehatan, baik itu puskesmas, klinik, maupun rumah sakit. “Health-care
Associated Infections” (HAIs) selama ini dikenal sebagai Infeksi Nosokomial atau
disebut juga sebagai Infeksi di rumah sakit “Hospital-Acquired Infections” merupakan
persoalan serius karena dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung
kematian pasien.
Suatu infeksi pada pasien dapat dinyatakan sebagai infeksi nosokomial bila
memenuhi beberapa kriteria :
 Pada waktu pasien mulai dirawat di rumah sakit tidak didapatkan tanda klinis infeksi
tersebut.
 Pada waktu pasien mulai dirawat di rumah sakit tidak sedang dalam masa inkubasi
infeksi tersebut.
 Tanda klinis infeksi tersebut baru timbul sekurang-kurangnya 48 jam sejak mulai
perawatan.
 Infeksi tersebut bukan merupakan sisa infeksi sebelumnya.
Infeksi nosokomial disebut juga dengan “Hospital acquired infections (HAIs)”
apabila memenuhi batasan atau kriteria sebagai berikut :
 Waktu mulai dirawat tidak didapat tanda-tanda klinik infeksi dan tidak sedang dalam
masa inkubasi infeksi tersebut.
 Merupakan infeksi yang terjadi di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya, setelah dirawat 3 x 24 jam.
 Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok
yang paling berisiko terjadinya HAIs, karena infeksi ini dapat menular
 HAIs adalah suatu infeksi yang tidak terinkubasi dan terjadi ketika pasien masuk ke
rumah sakit
 HAIs adalah suatu infeksi yang terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan yang berasal
dari alat-alat medis, prosedur medis atau pemberian terapi.
B. Epidemiologi
Survei memberikan beberapa pedoman tentang infeksi nosokomial apa yang sering
terjadi di negara berkembang. Infeksi tempat pembedahan (ITP), infeksi saluran kencing
dan infeksi saluran napas bawah (pneumonia) merupakan jenis utama infeksi
nosokomial yang dilaporkan terjadi di negara berkembang.
Penelitian WHO dan lain-lain, juga menemukan bahwa prevalensi infeksi
nosokomial yang tertinggi terjadi di ICU, perawatan bedah akut, dan bangsal
orthopedist. Infeksi nosokomial tersering adalah infeksi pada luka operasi, infeksi
saluran kemih, infeksi saluran nafas bawah, dan infeksi pada aliran darah.
C. Pembagian Infeksi Nosokomial
Menurut sistem National Nosocomial Infections Surveillance (NNIS) dari Centers
forDiseases Control and Prevention (CDC) tahun 1994, ada 13 lokasi utama dan 48
lokasi spesifik infeksi nosokomial.
Sedangkan jenis HAIs yang paling sering terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan,
terutama rumah sakit mencakup :
 Ventilator associated pneumonia (VAP)
 Infeksi aliran darah (IAD)
 Infeksi saluran kemih (ISK)
 Infeksi Daerah Operasi (IDO)
D. Patogenesis
Menurut WHO (2002) bahwa Mikroorganisme penyebab infeksi nosokomial adalah:
1. Conventional pathogens
Penyebab penyakit pada orang sehat, karena tidak adanya kekebalan
terhadap kuman misalnya Staphylococcus aureus, streptococcus, salmonella,
shigella, virus influenza, virus hepatitis.
2. Conditional pathogens
Penyebab penyakit pada orang dengan penurunan daya tahan tubuh terhadap
kuman langsung masuk dalam jaringan tubuh yang tidak steril, misalnya
pseudomonas, proteus, klebsiella, serratia, dan enterobacter.
3. Opportunistic pathogens
Penyebab penyakit menyeluruh pada penderita dengan daya tahan tubuh
sangat menurun, misalnya mycobacteria, nocardia, pneumocytis.
Faktor risiko terkait infeksi nosokomial “Healthcare associaterd infections (HAIs)”
adalah:
 Umur (pada usia lanjut dan bayi premature lebih rentan)
 Status imun yang rendah
 Standar dan praktik pelayanan transfusi darah yang tidak mencukupi
 Meningkatnya penggunaan alat-alat medik invasif (misalnya, ventilator mekanik,
kateter urin dan selang intravena sentral) tanpa pelatihan atau dukungan
laboratorium yang cukup
 Prosedur operasi: dapat menyebabkan infeksi daerah operasi (IDO) “Surgical Site
Infection” (SSI)
 Penggunaan cairan intravena yang terkontaminasi, terutama buatan rumah sakit
sendiri
 Resistensi antibiotika karena penggunaan antibiotika spektrum luas secara
berlebihan
 Suntikan yang tidak aman dan tidak perlu.
 Transfusi darah berulang
Penularan oleh patogen di rumah sakit dapat terjadi melalui beberapa cara :
1. Melalui kontak merupakan bentuk penularan yang sering dan penting infeksi
nosokomial.
Ada 3 bentuk penuralan, yaitu:
 Penularan melalui kontak langsung antara pejamu yang rentan dengan yang
terinfeksi.
 Penularan melalui kontak tidak langsung, melibatkan kontak pada pejamu
yang rentan dengan benda yang terkontaminasi misalnya jarum suntik,
pakaian, dan sarung tangan.
 Penularan melalui droplet, terjadi ketika individu yang terinfeksi batuk,
bersin,
 berbicara, atau melalui prosedur medis tertentu, misalnya bronkoskopi.
2. Melalui udara yang mengandung mikroorganisme yang mengalami evaporasi,
atau partikel debu yang mengandung agen infeksius.
3. Melalui makanan, air, obat-obatan dan peralatan yang terkontaminasi
4. Penularan melalui vector misalnya, nyamuk, lalat.
E. Rantai Penularan Infeksi
1. Agen infeksi (infectious agent) adalah mikroorganisme penyebab infeksi.
2. Reservoir adalah wadah tempat/sumber agen infeksi dapat hidup, tumbuh,
berkembang biak dan siap ditularkan kepada pejamu atau manusia.
3. Tempat keluar (Port of exit) adalah lokasi tempat agen infeksi (mikroorganisme)
meninggalkan reservoir melalui saluran napas, saluran pencernaan, saluran kemih
serta transplasenta.
4. Cara penularan (Mode of transmision) adalah metode transport mikroorganisme dari
wadah/reservoir ke pejamu yang rentan.
Ada beberapa metode penularan yaitu:
 Kontak : langsung dan tidak langsung
 Droplet
 Airborne
 Melalui vehikulum (makanan, air/minuman, darah)
 Melalui vector (biasanya serangga dan binatang pengerat)
5. Portal masuk (Port of entry) adalah lokasi agen infeksi memasuki pejamu yang
rentan
dapat melalui saluran napas, saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin atau
melalui kulit yang tidak utuh.
6. Penjamu Rentan (host susceptibility) adalah seseorang dengan kekebalan tubuh
menurun sehingga tidak mampu melawan agen infeksi. Faktor yang dapat
mempengaruhi kekebalan adalah umur, status gizi, status imunisasi, penyakit kronis,
luka bakar yang luas, trauma, pasca pembedahan dan pengobatan dengan
immunosuppressing.
F. Manifestasi Klinis & Diagnosis
Tanda dan gejala sistemik infeksi nosokomial sama dengan infeksi lainnya, yaitu
demam, takikardia, takipneu, ruam kulit, dan malaise. Gejala dan tanda tersebut timbul
dalam waktu 48 jam atau lebih setelah pasien di rawat di rumah sakit.
Diagnosis infeksi nosokomial fasilitas pelayanan kesehatan dapat ditentukan dengan :
 Mengevaluasi gejala dan tanda infeksi
 Memeriksa luka dan tempat masuk kateter untuk melihat adanya warna kemerahan,
pembengkakan, adanya nanah atau abses.
 Melakukan pemeriksaan fisik yang lengkap untuk mengetahui apakah ada penyakit
tersamar (underliying disease)
 Pemeriksaan laboratorium, antara lain pemeriksaan darah lengkap, urinalisis, biakan
kuman dari luka, darah, dahak, urine atau cairan tubuh untuk menemukan organisme
penyebabnya.
 Pemeriksaan sinar-X dada jika diduga terjadi pneumonia.
 Melakukan pemeriksaan ulang atas semua tata laksana dan tindakan yang sudah
dilakukan.
G. Dampak Infeksi Nosokomial / Hais
 Menyebabkan cacat fungsional, stress emosional dan dapat menyebabkan cacat yang
permanen serta kematian.
 Infeksi nosokomial dapat menambah keparahan penyakit
 Dampak tertinggi pada negara berkembang dengan prevalensi HIV/AIDS yang
tinggi.
 Meningkatkan biaya kesehatan diberbagai negara yang tidak mampu dengan
meningkatkan lama perawatan di rumah sakit, pengobatan dengan obat-obat mahal
dan penggunaan pelayanan lainnya, serta tuntutan hukum.

Anda mungkin juga menyukai