Anda di halaman 1dari 10

ANALISA KASUS

“TINDAKAN MEMPERTAHANKAN SUHU (KOMPRES)”

OLEH :

HASBIAH BASRI
C051171304

KEPERAWATAN DASAR PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
ANALISA TINDAKAN

KASUS 7

Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat diruang interna dengan keluhan demam dan mual

muntah. Hasil pengkajian ditemukan : badan teraba hangat, kulit kemerahan, Suhu : 39 0C. Apakah

tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut

Nama : Hasbiah Basri

NIM : C051171304

A. Tindakan Keperawatan yang dilakukan :

Nama Klien : Nn p

Diagnosa Medis :-

Tanggal dilakukan :-

B. Asuhan Keperawatan yang dilakukan :

Pengkajian

DS :

- Pasien mengeluh demam

- Pasien mengeluh mual muntah

DO :

- Badan teraba hangat

- Kulit Kemerahan

- Suhu : 390C

Diagnosa keperawatan :

1. Hipertermia (00007) : Domain 11 Keamanan/Perlindungan, Kelas 6 Termoregulasi


2. Risiko defisien volume cairan (00028) : Domain 2 Nutrisi, Kelas 5 Hidrasi

Intervensi keperawatan : Perawatan demam (3740)

Mempertahankan Suhu (Kompres)

Tujuan Tindakan

1. Memperlancar sirkulasi darah

2. Menurunkan suhu tubuh

3. Mengurangi rasa sakit

4. Memberikan rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien

5. Memperlancar pengeluaran eksudat

6. Merangsang peristaltik usus

Indikasi

1. Klien yang kedinginan (suhu tubuh rendah)

2. Spasme otot

3. Adanya abses, hematoma

4. Klien dengan nyeri

Alat dan Bahan

1. Baskom berupa air hangat dengan suhu 37-40C

2. Handuk/waslap

3. Handuk pengering

4. Termometer

No. Tindakan dilakukan Rasional Tindakan

1. Mengecek program terapi medic Mencegah risiko kesalahan tidakan maupun


pasien akibat kelalaian
2. Mengucapkan salam terapeutik dan Perkenalan antara perawat dan klien,
memperkenalkan nama sehingga dapat terjalin kepercayaan antara
klien kepada perawat dalam melakukan
tindakan

3. Melakukan identifikasi identitas pasien Mengecek nama, usia dan tanggal lahir atau
mengecek gelang status pasien untuk
memastikan ketepatan pasien

4. Evaluasi atau validasi perasaan pasien saat Untuk memastikan perasaan yang dirasakan
ini pasien sebelum tindakan dilakukan

5. Menjelaskan jenis tindakan yang akan Informed consent untuk bukti persetujuan
dilakukan lalu menanyakan persetujuan pasien/keluarga dan memberi kesiapan
(informed consent) dan kesiapan pasien, pasien kapan dan dimana tindakan bisa
serta melakukan kontrak (waktu, tempat, dilakukan
topik)

5. Menjelaskan langkah-langkah tindakan Agar klien/keluarga tidak takut dan cemas


dengan tindakan yang dilakukan perawat

6. Menutup tirai/sampiran Untuk menjaga privasi klien

7. Mempersiapkan alat dan mengatur disisi Mempermudah dan mempercepat tindakan


tempat tidur
8. Mencuci tangan dan memasang sarung Menghindari terjadinya penularan
tangan steril mikroorganisme.

9. Atur ketinggian tempat tidur pasien Memudahkan prosedur


sampai ketinggian kerja yang nyaman dan
membuka pengaman tempat tidur

10. Masukkan washlap ke dalam air, lalu peras Agar air dapat diserap washlap, dan
hingga lembab menghindari air yang berlebihan yg dapat
membasahi pasien

11. Letakkan washlap pada area yang akan di Pemberian kompres pada bagian lipatan lebih
kompres (dahi, ketiak, lipatan paha, dll) efektif karena terdapat pembuluh darah yang
besar dan mempercepat vasodilatasi

12. Lakukan hal diatas berulang kali hingga Untuk mendapatkan hasil yang maksimal
tinggi suhu tubuh menurun

13. Minta pasien untuk mengungkapkan Komunikasi yang baik dengan pasien dapat
ketidaknyamanan saat dilakukan kompres meningkatkan safety, serta tehnik touching
dan hentikan kompres jika pasien tidak meningkatkan ketenangan pasien.
nyaman sambil menyentuh tangan pasien
saat berbicara dengan pasien

14. Kaji kembali kondisi suhu pasien Untuk mengetahui suhu tubuh pasien setelah
dikompres

15. Lepaskan semua peralatan dan rapikan Pertahankan kebesihan lingkungan


kembali tempat tidur pasien

16. Menaikkan kembali pengaman tempat Peningkatan safety


tidur

17. Lepaskan celemek dan sarung tangan, lalu Untuk mencegah infeksi silang
cuci tangan

18. Mengevaluasi respon pasien setelah Mengetahui perasaan pasien setelah


5.
dilakukan tindakan kompres dilakukan tindakan

19. Melakukan dokementasi tindakan Sebagai pertangguangjawaban atau bukti


perawat telah melakukan tindakan

C. Prinsip Caring yang dilakukan :

1. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien.


2. Membantu memberikan intervensi keperawatan perawat harus bisa memberi
kenyamanan (comforting) Tutup waslap yang digunakan untuk kompres dengan
handuk kering agar air tidak menetes, perhatikan suhu air jangan terlalu panas
3. Selalu meminta izin ataupun persetujuan dari klien ataupu keluarga dalam melakukan
tindakan keperawatan (anticipating)
4. Salam terapeutik.
D. Prinsip Universal Precauition : Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan

tindakan

E. Prinsip Etik yang Harus diperhatikan : Beneficience (berbuat baik) dan Non-

maleficence (tidak merugikan)

F. Refleksi Tindakan yang dilakukan :

Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=r_mw4xgR1LU

Berdasarkan video tersebut perawat tidak mencuci tangan sebelum ke pasien.

Padahal mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan adalah hal wajib yang

harus dilakukan perawat walaupun menggunakan sarung tangan dan alat pelindung diri

lainnya. Tindakan ini untuk mengurangi mikroorganisme yang ada di tangan sehingga

penyebaran infeksi dapat dikurangai


STRATEGI PELAKSANAAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Identitas Klien

Nama : Ny. J

Usia : 27 Tahun

Diagnosa Medis :

Tanggal dilakukan :-

Ruangan :-

2. Kondisi Pasien

Klien dirawat diruang interna dengan keluhan demam dan mual muntah. Hasil pengkajian

ditemukan : badan teraba hangat, kulit kemerahan, Suhu : 39 0C

3. Diagnosa Keperawatan

DS :

- Pasien mengeluh demam

- Pasien mengeluh mual muntah

DO :

- Basan teraba hangat

- Kulit Kemerahan

- Suhu : 390C

Diagnosa Keperawatan : Hipertermi

4. Tindakan Keperawatan : Kompres Hangat

5. Tujuan Khusus
a. Memperlancar sirkulasi darah

b. Menurunkan suhu tubuh

c. Mengurangi rasa sakit

d. Memberikan rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien

e. Memperlancar pengeluaran eksudat

f. Merangsang peristaltik usus

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN

1. Fase Orientasi

a. Salam terapeutik

P : “Assalamualaikum Bu. Perkenalkan, nama saya Hasbiah Basri, bisa dipanggil

perawat Biah. Saya adalah mahasiswa Profesi Ners Unhas yang bertugas diruangan

ini. Saya perawat yang akan membantu merawat ibu. Hari ini, saya shift pagi mulai

dari jam 07.00 sampai jam 14.00 WITA nanti”.

K : ..........

b. Evaluasi

P:” Bagaimana tidur ta tadi malam bu ?”

K:……..

c. Kontrak

1) Topik: “berhubung karena badan ibu terasa hangat dan suhu ibu agak

tinggi, saya ingin melakukan kompres hangat pada ibu. Saya

mengharapkan peran aktif ibu untuk bekerja sama dalam tindakan yang

saya lakukan. Bagaimana, apakah ibu bersedia ?”


2) Waktu: ” Waktu yang saya perlukan kurang lebih 20 menit ya bu”

d. Tempat: “ Saya akan melakukan kompres hangat disini ya bu”

2. Fase Kerja

a. Mengecek program terapi medic

b. Persiapan Alat

 Baskom berupa air hangat dengan suhu 37-40C

 Handuk/waslap

 Handuk pengering

 Termometer

c. Langkah Kerja

 Beritahu klien, dekatkan alat

 Cuci tangan

 Atur posisi klien

 Ukur suhu tubuh klien

 Basahi waslap dengan air hangat, peras lalu letakkan pada punggung bagian

bawah

 Tutup waslap yang digunakan untuk kompres dengan handuk kering agar air

tidak menetes

 Apabila kain terasa kering atau suhu kain menjadi rendah, masukkan kembali

waslap pada air hangat

 Lakukan berulang selama 20 menit

 Setelah selesai, keringkan punggung bagian bawah yang basah dengan handuk

kering
3. Fase Terminasi

a. Evaluasi hasil

 Evaluasi subjektif

P : “ Bagaimana perasaan ibu setelah saya lakukan tindakan kompres hangat bu?”

K : ..........

 Evaluasi objektif

P : “Suhu tubuh ibu mulai turun, tidak sehangat yang tadi lagi bu”

K : ..........

b. Rencana tindak lanjut

P : “ Baik ibu, besok pagi saya akan mengukur suhu tubuh ibu kembali.

K : ..........

c. Salam terapeutik

P : “ Baiklah ibu, karena saya sudah selesai dalam melakukan tindakan, saya

permisi dulu, terima kasih atas kerja samanya, dan jika ibu perlu bantuan, silahkan

keluarganya panggil saya diruang perawat. Semoga ibu cepat sembuh.”

“ Assalamualaikum ibu!”

K : ..........

Anda mungkin juga menyukai