Anda di halaman 1dari 13

Electronics waste

Putri Hana Syafitri | She Creates Change 2.0


Whoa! lokadata.id
Facts
01
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta dalam
kegiatan pengangkutan sampah atau limbah elektronik
(e-waste) menemukan jenis limbah yang paling banyak
dibuang masyarakat yakni TV tabung sebanyak 2.753,14
kilogram, lampu sebanyak 574,66 kilogram, dan baterai
sebanyak 518,35 kilogram.

Data per Januari hingga Mei 2019, dari lima kota


administratif, e-waste mencapai 5.776,59 kilogram
(5 ton). Jumlah ini paling banyak disumbangkan oleh
Jakarta Pusat yakni 1.786,61 kilogram dan disusul
Jakarta Utara, 1.149,66 kilogram. Sementara, Jakarta
Barat merupakan yang sedikit menyumbang e-waste,
891,15 kilogram.
Facts
Limbah elektronik mengandung
02 bahan berbahaya dan beracun
(B3), seperti merkuri,
mangan, timbal, litium, dan
kadmium, yang berpotensi
mencemari lingkungan dan
mengganggu kesehatan manusia
jika tak ditangani dengan
benar.
Facts Sebagian besar komponen

03
yang ada pada sampah
elektronik memang dapat
didaur ulang.

Namun, hanya sekitar 20


persen dari sampah
elektronik yang ada di
seluruh dunia yang selama
ini ternyata berhasil
didaur ulang.

Sisanya dibakar, ditimbun


atau ada juga yang dibuang
ke kawasan perairan,
seperti ke sungai atau
lautan.
Ketika dibakar….
...zat-zat kimia beracun yang ada di
dalamnya langsung bercampur dengan udara
dan menyebabkan kerusakan pada lapisan
atmosfer.

Sementara itu, manakala sampah-sampah


elektronik ini ditimbun, maka zat-zat
beracun yang ada akan mencemari tanah dan
air, yang pada gilirannya akan bisa pula
menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia.
Alasan ganti ponsel ini
bukan karena
kebutuhan...
...melainkan karena keinginan,"
ujar Ashov. "Keinginan untuk
mendapatkan ponsel jenis
terbaru."

- news.detik.com
aktor yang terlibat

Pengusaha Pemerintah
Masyarakat Akademisi

Perusahaan/ Media
Produsen

E-commerce dan
Penyedia Jasa
toko elektronik
LSM Perusahaan/Penyedia Logistik
Jasa Pengelolaan
E-Waste
High Stakeholders analysis
Pengusaha Pemerintah
Perusahaan/Produsen Masyarakat
Toko Elektronik dan E-commerce Konsumen lainnya

Meet their needs Manage closely


Power

Monitor (minimum effort) Keep Informed


Penyedia Jasa Logistik Jasa pengelolaan
e-waste/perusahaan pengelola
e-waste
LSM
Akademisi

Low Interest High


Regulasi terkait

PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH


REPUBLIK INDONESIA NOMOR REPUBLIK INDONESIA NOMOR
18 TAHUN 1999 TENTANG 101 TAHUN 2014 TENTANG
PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN BERBAHAYA DAN BERACUN
Sejak 2016, pemerintah India menerapkan EPR...
30%
Dalam jangka waktu tujuh
tahun, perusahaan
elektronik diwajibkan ikut
mengumpulkan kembali sampah
elektronik yang mereka
hasilkan secara bertahap,
mulai 10 persen hingga

70%
akhirnya 70 persen.

Bahkan di Jepang dan Prancis, skema EPR ini tak cuma


diterapkan pada produk elektronik, tapi juga produk-produk
lain, misalnya otomotif, beberapa jenis produk kesehatan, dan
furnitur.
Di Jepang, kata Sayid, saat
konsumen membeli barang
elektronik, sudah ada biaya
tambahan yang dikenakan.
"Untuk biaya daur ulang saat
barang tersebut tak lagi
digunakan."

news.detik.com
Thanks!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai