Anda di halaman 1dari 12

BAB II

LANDASAN TEORETIS TENTANG JUAL-BELI KREDIT

A. Definisi Jual-Beli

Menurut bahasa, jual-beli adalah menukar sesuatu dengan sesuatu. Menurut

istilah, jual-beli adalah saling tukar menukar harta dengan tujuan kepemilikan.

Jual-beli berarti saling tukar menukar harta dengan tujuan kepemilikan. 3 Ibnu

Qudamah dalam Al-Mughni menyebutkan bahwa jual beli sebagai:

‫ال تَ ْملِ ْي ًكا َوتَ َملُّ ًكا‬


ِ ‫ال بِالْم‬
َ
ِ ‫ادلَةُ الْم‬
َ َ َ‫ُمب‬
“Pertukaran harta dengan harta untuk saling menjadikan milik”.4

Dalam Kitab Kifayatul Akhyar karangan Imam Taqiyuddin Abu Bakar Bin

Muhammad Al-Husaini diterangkan, jual-beli artinya membalas suatu harta benda

seimbang dengan harta benda yang lain, yang keduanya boleh dikendalikan

dengan Ijab Qabul menurut cara yang dihalalkan oleh syara. Dalam Kitab Fath

Al-Wahab, Syeikh Zakaria Al-Anshari menjelaskan, bahwa jual beli adalah:

‫مقبالة مال بمال على وجه مخصوص‬


“Tukar-menukar benda lain dengan cara yang khusus (dibolehkan)”. (Zakaria,
t.th: 157).

Menurut Kitab Fathul Mu’in karangan Syekh Zainuddin Bin Abdul Aziz

dijelaskan, jual-beli adalah menukar harta dengan harta pada waktu tertentu.

Menurut Ulama Hanafiyah, jual-beli adalah pertukaran harta (benda) dengan

3
Yusuf Al-Subaily, Fiqh Perbankan Syariah: Pengantar Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Dalam
Ekonomi Modern, (Fakultas Syariah, Universitas Islam Imam Muhammad Saud)
4
H. Rachmat Syafe’i, FIQIH MUAMALAH, (Bandung: Pustaka Setia, 2001),cet. Ke-10. Hlm 74

5
6

harga berdasarkan cara khusus (yang dibolehkan).5 Menurut Sayyid Sabiq dalam

Kitabnya Fiqih Sunnah, jual-beli adalah:

‫عقد يوم على اساس مبادلة المال بالمال ليفد تبادل الملكيات على الد والدام‬
“Pertukaran benda dengan benda lain dengan jalan saling atau memindahkan hak
milik dengan ada penggantinya dengan cara yang diperbolehkan”. (Sabiq, t,
th:126).

Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ mengatakan, jual-beli adalah pertukaran

harta dengan harta untuk kepemilikan. Menukar barang dengan barang atau

barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak milik atas dasar saling

merelakan (Suhendi, 2007:69-70).

Al-Qolyuby memberikan ta’rif jual-beli adalah transaksi tukar-menukar harta

yang memberi faedah kepemilikan suatu benda/barang atau manfaat untuk

selamanya bukan karena adanya tujuan Taqarrub.6

Menurut Hasby Ash-Shiddieqy, jual-beli adalah akad yang terdiri atas

pertukaran harta dengan harta lain, maka terjadilah pertukaran dengan milik

tetap.7

Menurut Taqiyyudin, Zainuddin, Dimyauddin, dan Sabiq, bahwa jual-beli

merupakan suatu kegiatan pertukaran barang dengan barang, atau harta dengan

harta, yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dengan Shighat, yaitu ungkapan

Ijab dan Qabul, dilakukan dengan sukarela antara masing-masing pihak, dan harta

5
Shobirin, JUAL BELI DALAM PANDANGAN ISLAM, hal 242
6
Hasyiah Qolyuby 2/152 dan Al-Mausu’ah 22/50
7
Syaifullah M.S, Etika Jual Beli Dalam Islam,(Palu: IAIN Palu)
7

yang ditukar adalah yang bernilai manfaat.8 Sedangkan menurut Syekh

Muhammad Ibn Qasim Al-Ghazzi:

‫واما شرعا فاحسن ماقيل في تعريفة انه تمليك مالية بمعاوضة باذن شرعي‬
‫اوتمليك منفعة مباحة على التابيد بثمنى مالي‬
“Menurut syara, pengertian jual-beli yang paling tepat ialah memiliki suatu harta
(uang) dengan mengganti sesuatu atas dasar izin syara, sekedar memiliki
manfaatnya saja yang diperbolehkan syara untuk selamanya yang demikian itu
harus dengan melalui pembayaran yang berupa uang”. (Al-Ghazzi, t.th: 30).

Jual-beli adalah menukar barang dengan barang atau barang dengan uang

dengan jalan melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar

saling merelakan. (Idris, 1986:5).

Jual-beli adalah pemindahan hak milik kepada orang lain dengan imbalan

harga.9 Jual-beli menurut fuqaha yang dikutip oleh Abu Al-Rahman adalah

menukarkan sesuatu dengan harga.10 Jual-beli adalah tukar menukar harta atas

dasar suka sama suka. Jual-beli adalah pertukaran harta atas dasar saling rela, atau

memindahkan milik dengan ganti yang dibenarkan.

Jual-beli didefinisikan sebagai suatu transaksi pemindahan pemilikan suatu

barang dari satu pihak (penjual) ke pihak lain (pembeli) dengan imbalan suatu

barang lain atau uang.11 Jual-beli adalah Ijab dan Qabul, yaitu suatu proses

penyerahan dan penerimaan dalam transaksi barang atau jasa.12

8
Muhammad Yunus, TINJAUAN FIKIH MUAMALAH TERHADAP AKAD JUAL BELI DALAM
TRANSAKSI ONLINE PADA APLIKASI GO-FOOD, (Bandung: Fakultas Syariah, Universitas
Islam Bandung)
9
Deden Kushendar, ENSIKLOPEDIA JUAL BELI DALAM ISLAM, (Yurcomp, 2010). Hal 3
10
Apipudin, KONSEP JUAL BELI DALAM+ ISLAM, (Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma)
11
Muhammad Wasitho Abu Fawas, MEMAHAMI RUKUN DAN SYARAH SAHNYA JUAL BELI.
12
Ibid
8

Jual-beli adalah transaksi pertukaran selain dengan fasilitas dan kenikmatan.

Sengaja diberi pengecualian “Fasilitas” dan “Kenikmatan”, agar tidak termasuk

didalamnya penyewan dan pernikahan.

Jual-beli menurut bisnis syari’ah adalah tukar menukar barang antara dua

orang atau lebih dengan dasar suka sama suka untuk saling memiliki. Jual-beli

merupakan kegiatan tolong menolong antara sesama manusia yang mempunyai

landasan yang kuat dalam Islam.

Firman Allah SWT

‫الربٰوا‬
ِّ ‫َواَ َح َّل اهللُ الَْب ْي َع َو َح َّر َم‬
“Padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba”. (QS. Al-
Baqarah: 275).

‫ضالً ِّم ْن َّربِّ ُك ْم‬


ْ َ‫اح اَ ْن َت ْبَتغُ ْوا ف‬
ٌ َ‫س َعلَْي ُك ْم ُجن‬
َ ‫لَْي‬
“Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari
Tuhanmu”. (QS. Al-Baqarah: 198).

ٍ ‫اِالَّ اَ ْن تَ ُك ْو َن تِ َج َارةً َع ْن َت َر‬


‫اض ِّم ْن ُك ْم‬
“Kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka”. (QS. An-
Nisa: 29).

Didalam salah satu hadits Rasulullah SAW, dijelaskan:

‫ عمل الرجل بيده وكل‬:‫سئل النبي صلى اهلل عليه وسلم أي الكسب أطيب؟ فقال‬
)‫بيع مبرور (رواه البزار والحاكم‬
“Nabi Muhammad SAW pernah ditanya, apakah profesi yang baik? Rasulullah
SAW bersabda: Usaha tangan manusia tersendiri dan setiap jual-beli yang
diberkati”. (HR. Al-Bazar dan Al-Hakim).

Dan dari berbagai pengertian jual-beli di atas, terdapat beberapa kesamaan

pengertian jual-beli, antara lain:


9

a. Jual-beli dilakukan oleh dua orang (dua pihak) yang saling melakukan kegiatan

tukar-menukar.

b. Tukar-menukar tersebut atas suatu harta (barang), atau sesuatu yang dihukumi

sebagai harta yang seimbang nilainya.

c. Adanya perpindahan kepemilikan antara pihak yang melakukan transaksi

tukar-menukar harta tersebut.

d. Dilakukan dengan cara tertentu, yang dibenarkan oleh hukum syara.

B. Definisi Kredit

Kata “Kredit” berasal dari kata “Credo” dari Bahasa latin yang berarti

kepercayaan.13 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kredit adalah

cara menjual barang dengan pembayaran secara tidak tunai.

Kredit adalah sesuatu yang dibayar secara berangsur-angsur, baik itu jual-beli

ataupun dalam pinjam meminjam. Misalnya, seseorang membeli motor ke sebuah

dealer dengan uang muka 10% dan sisanya dibayar secarang berangsur-angsur

selama sekian tahun dan dibayar satu kali dalam sebulan. Kredit juga bisa terjadi

pada seseorang yang meminjam uang ke bank atau koperasi, kemudian pinjaman

tersebut dibayar berangsur-angsur, ada yang dibayar setiap hari, mingguan, dan

ada pula yang dibayar satu kali dalam sebulan.

Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau

mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji, pembayaran akan dilaksanakan

pada jangka waktu yang telah disepakati.

13
H. Chairil, M. Noor, Manajemen Kredit Bank Umum Dan BPR, (Bandung: Quantum Expert,
2013), cet. Ke-1, hlm. 65
10

Kredit adalah pemberian penggunaan suatu uang atau barang kepada orang

lain di waktu tertentu dengan jaminan atau tanpa jaminan, dengan pemberian jasa

atau bunga atau tanpa bunga.

Kredit adalah kepercayaan yang diberikan oleh pemberi kredit (kreditur)

kepada peneriman kredit, bahwa peneriman kredit (debitur) di masa yang akan

datang sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan.14

Kredit adalah suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau

badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya

kembali dalam jangka waktu yang ditentukan.15

Kredit ialah kemampuan seseorang/badan usaha untuk menggunakan suatu

prestasi (uang/barang/jasa) yang diterima, dihubungkan dengan kemampuan untuk

mengembalikannya berupa kontra prestasi setelah jangka waktu tertentu.16

Kredit dalam pengertian lembaga perbankan, sesuai dengan yang termuat

dalam Bab 1, pasal 1 ayat 12 Undang-Undang No. 7 tahun 1992 yaitu: Kredit

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil

keuntungan.

Menurut UU No. 10 Tahun 1998, kredit adalah suatu penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan


14
Ibid
15
https://id.m.wikipedia.org/wiki/kredit. Diakses pada 21/09/2018 pukul 19.11
16
H. Chairil, M. Noor, Manajemen Kredit Bank Umum Dan BPR, loc. cit. hlm. 65
11

pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian bunga.

Definisi Kredit menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:17

1. Brimont P. Kent, kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atau

kewajiban melakukan pembayaran pada waktu diminta atau pada waktu yang

akan datang, karena penyerahan barang-barang pada waktu sekarang.

2. Rolling G. Thomas, kredit adalah kepercayaan si peminjam untuk membayar

sejumlah uang pada masa yang akan datang.

3. Amir R. Batu Bara, kredit adalah pemberian prestasi yang kontraprestasinya

akan terjadi sejumlah uang di masa yang akan datang.

4. Firdaus dan Ariyanti, kredit adalah suatu reputasi yang dimiliki seseorang yang

memungkinkan ia bisa memperoleh uang, barang-barang atau tenaga kerja,

dengan jalan menukarkan dengan suatu perjanjian untuk membayarnya disuatu

waktu yang akan datang.

5. Melayu S. P. Hasibuan, kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar

kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai perjanjian yang telah

disepakati.

6. Anwar, kredit adalah pemberian prestasi (jasa) oleh pihak yang satu ke pihak

yang lain dan prestasinya dikembalikan dalam jangka waktu tertentu bersama

uang sebagai kontraprestasinya (balas jasa).

17
http://www.artikelsiana.com/2015/07/kredit-pengertian-fungsi-unsur-macam-prinsip.html?=1.
Diakses pada/20/09/2018 pukul 19.20
12

7. Thomas Suyatno, kredit adalah penyediaan uang yang disamakan tagihan-

tagihannya yang sesuai dengan persetujuan antara peminjam dan yang

meminjamkan.

8. Muljono, kredit adalah kemampuan untuk menjalankan pembelian atau

melaksanakan suatu pinjaman dengan perjanjian untuk membayar di waktu

yang telah ditentukan.

9. Dr. Al-Amin Ahmad, kredit adalah membayar hutang yang dilakukan secara

berangsur-angsur pada tempo yang ditetapkan atau ditentukan.

10. Kasmir, kredit adalah pembiayaan yang bisa berupa uang maupun tagihan yang

nilainya dapat ditukar dengan uang.

11. Henry Dunning, kredit adalah saat dimana seseorang memberikan sebuah jasa

atas perjanjian untuk pembayarannya.

12. Mecleod Rivai dan Veithzal, kredit adalah penyerahan uang, jasa atau barang

dari satu pihak kepada pihak lain atas dasar kepercayaan dengan perjanjian

mampu atau dapat membayar pada tanggal yang sudah disepakati.

13. M. Rachmat Firdaus (1985:256), kredit adalah adanya suatu kepercayaan dari

sesorang atau badan yang diberikan kepada seseorang atau badan lainnya yaitu

bahwa yang bersangkutan pada masa yang akan datang akan memenuhi segala

suatu kewajiban yang telah diperjanjikannya terlebih dahulu.

14. Santosa Sembiring (2000), kredit adalah penyediaan uang atau tagihan

berdasarkan persetujuan pinjam meninjam yang mewajibkan untuk

melunasinya dalam jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.


13

15. Sastradipoera (2004), kredit adalah penyediaan uang atau tagihan (yang

disamakan dengan uang) berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara

bank dan pihak lain yang dalam hal ini peminjam berkewajiiban melunasi

kewajibannya setelah jangka waktu tertentu dengan (biasanya) sejumlah bunga

yang ditetapkan lebih dahlu.

C. Unsur-Unsur Jual-Beli Kredit

Ada beberapa unsur dalam perkreditan agar terpenuhi syarat terjadinya

sebuah perjanjian kredit antara bank dan nasabah, yaitu:

1. Kepercayaan, bank memberikan kredit kepada nasabahnya karena percaya

bahwa kredit pasti akan dilunasi sesuai dengan perjanjian.

2. Waktu, bahwa nasabah memperoleh bantuan kredit selama waktu tertentu yang

harus disepakati dan dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis yang nyata.

3. Risiko, untuk risiko inilah bank meminta imbalan kepada yang menikmati

bantuan pinjaman.

4. Prestasi berupa imbalan yang wajar diterima bank, baik sebagai bunga maupun

sebagai pembagian keuntungan pada bank syariah yang merupakan prinsip

bagi hasil.

5. Penyerahan prestasi yang bernilai ekonomi dari bank kepada nasabahnya yang

harus jelas dan nyata menyebutkan jumlah nilai yang diserahkan kepada

nasabahnya.

6. Kreditur merupakan pihak yang memberikan kredit (pinjaman) kepada pihak

lain yang mendapat pinjaman.


14

7. Debitur merupakan pihak yang membutuhkan dana atau pihak yang mendapat

pinjaman dari pihak lain.

8. Perjanjian merupakan suatu kontrak kesepakatan yang dilakukan antara

kreditur dan debitur.

9. Balas jasa, sebagai imbalan atas daana yang disalurkan oleh kreditur, maka

debitur akan membayar sejumlah uang tertentu sesuai dengan perjanjian. 18

D. Syarat dan Rukun Jual-Beli Kredit

a. Syarat Jual-Beli Kredit

a) Akad ini tidak dimaksudkan untuk melegalkan riba. Tidak boleh dalam akad

jual-beli kredit dipisah antara harga tunai dan margin yang diikat dengan

waktu dan bunga, karena ini menyerupai riba.

b) Barang terdahulu lebih dimiliki penjual sebelum akad jual-beli kredit

dilangsungkan. Maka tidak boleh pihak penjual kredit melangsungkan akad

jual-beli kredit motor dengan konsumennya, kemudian setelah ia melakukan

akad jual-beli kredit, ia baru memesan motor dan membelinya ke salah satu

pusat penjualan motor, lalu menyerahkannya kepada pembeli.

c) Pihak penjual kredit tidak boleh menjual barang yang telah dibeli tapi belum

diterima dan belum berada ditangannya kepaa konsumen. Maka tidak boleh

pihak jasa kredit melangsungkan akad jual-beli kredit motor dengan

konsumennya sebelum barang yang telah dibelinya dari dealer motor

diterima.

18
http://myblogrestiana.blogspot.com/2017/04/makalah-jual-beli-kredit.html?m=1. Diakses pada
07/10/2018 pukul 21.00
15

d) Barang yang dijual bukan merupakan emas, perak atau mata uang. Maka

tidak boleh menjual emas dengan cara kredit, karena ini termasuk Riba Bai’.

e) Barang yang dijual secara kredit harus diterima pembeli tunai pada saat

akad berlangsung. Maka tidak boleh transaksi jual-beli kredit dilakukan hari

ini dan barang diterima pada keesokan harinya. Karena ini termasuk jual-

beli utang dengan utang yang diharamkan.

f) Pada saat transaksi dibuat harga harus satu dan jelas serta besarnya angsuran

dan jangka waktunya juga harus jelas.

g) Akad jual-beli kredit harus tegas. Maka tidak boleh akad dibuat dengan cara

beli sewa (Leasing).

h) Tidak boleh membuat persyaratan kewajiban membayar denda, atau harga

barang menjadi bertambah, jika pembeli terlambat membayar angsuran.

Karena ini adalah bentuk riba yang dilakukan oleh orang-orang Jahiliyyah

di masa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.19

b. Rukun Jual-Beli Kredit

Oleh karena Jual-beli ini merupakan suatu perbuatan hukum yang

mempunyai konsekuensi terjadinya peralihan hak atas suatu barang dari pihak

penjual kepada pembeli, maka dengan sendirinya dalam perbuatan hukum ini

haruslah dipenuhi syarat dan rukun sahnya jual-beli.

Menurut jumhur ulama rukun jual-beli ada 4, antara lain:20

19
Erwandi Tarmizi, Harta Haram Muamalat Kontemporer, (Bogor: Berkat Mulia Insani, 2017),
cet. Ke-15, hlm. 422
16

1) Orang yang berakad (penjual dan pembeli).

2) Sigat (lafal ijab dan qabul)

3) Ada barang yang dijual.

4) Ada nilai tukar pengganti barang.

20
Aldi Bagus Kusuma, Fiqih Muamalah Jual Beli Dengan Sistem Kredit, (Lampung: STAIN Jurai
Siwo, 2016), hlm. 7

Anda mungkin juga menyukai