Arul Teoridanmetodologi
Arul Teoridanmetodologi
(Karya Ini dibuat Guna Memenuhi Tuntutan Tugas Mata Kuliah Metodologi dan Teori
Sejarah Kelas A)
Ilmu Sejarah
Universitas Jember
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Martini Sitompul, Mendulang Sejarah Tambang di Indonesia, Artikel dalam Historia.id,
https://historia.id/politik/articles/mendulang-sejarah-tambang-nusantara-p4WOp, diakses pada
Kamis, 25 September 2019.
1
emas menjadi bahan galian tertua logam berjenis timah menjadi bahan galian
tertua kedua yang diproduksi pada pertambangan lama di Indonesia. Pada masa
VOC (1619-1799) aktivitas pertambangan semakin massif terjadi, jauh berbeda
dengan pola pertambangan masyarakat lokal yang lebih memilih bertani dengan
resiko lebih kecil ketimbang menggantungkan hidup dari hasil pertambangan.
kebutuhan untuk mencetak uang menimbulkan kebutuhan yang cukup besar
terhadap logam berjenis perak, tambang perak pertama terletak di Salida,
Sumatera Barat dan diketahui mulai aktif pada sekitar tahun 1670. Pada sekitar
tahun 1710 VOC membeli Timah dari Sultan Palembang, timah tersebut berasal
dari hasil perdagangan dengan orang Cina di Pulau Bangka.2
2
Sigit S, Sepenggal Sejarah perkembangan PERTAMBANGAN INDONESIA, (Jakarta:
Yayasan Minergy Informasi Indonesia, 2004) dalam Arif Zulkifli, Pengelolaan Tambang
Berkelanjutan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014) hlm. 2.
3
Op., Cit.
2
dan linggis. Kemudian sejak maraknya pabrik penggilingan batu didirikan
aktivitas penambangan mulai menggunakan bahan peledak berupa dinamit.
3
Laporan liputan6.com menyebutkan bahwa sejak tahun 2001 terjadi
kemorosotan aktivitas penambangan kapur komersial tradisional sehingga
produktivitas menurun. Selain keterbatasan SDM, menurunnya produktivitas
turut disebabkan oleh kemerosotan harga produk olahan kapur, peningkatan biaya
produksi, dan persaingan modal, teknologi serta kualitas dan kuantitas produksi
dengan perusahaan swasta yang memiliki hak konsesi lahan di Gunung Sadeng. 4
Berdasarkan data Caves.id, sebuah organisasi yang berfokus pada bidang
Speleologi, sebanyak 20 ijin pertambangan baru diterbitkan pada tahun 2010,
kemudian 4 ijin baru terbit di tahun 2013.5
4
Dikutip dari laman liputan6.com,
https://www.liputan6.com/news/read/55602/Penambang-Batu-Kapur-di-Grenden-Terancam-
Bangkrut, diakses pada 25 September 2019.
5
Dikutip dari laman Caves.id,
https://peta.caves.or.id/search/2k=Puger&bPencarian&page=33, diakses pada 25 September
2019
4
1.2.2. Bagaimana Proses Masuknya Korporasi Tambang di Gunung Sadeng?
1.2.3. Bagaimana Dinamika Sosial Petani Gamping di Gunung Sadeng?
1.3 Tujuan
Dalam hal spasial ruang lingkup kajian ini terbatas pada sekitar wilayah
Gunung Sadeng di Kecamatan Puger, Kabupaten jember. Lingkup ini dipilih
dengan pertimbangan kesesuaian dengan ruang lingkup kajian.
Dalam hal temporal tahun 1960 dipilih sebagai permulaan penelitian ini
sebab diketahui aktivitas pertambangan bermula pada sekitar tahun tersebut, serta
tahun 2013 sebagai akhir temporal sebab terjadinya pembaruan 4 ijin tambang
5
yang berarti sebelum tahun tersebut telah ada beberapa korporasi dengan
demikian subjek untuk tujuan peneliti telah tercukupi.
6
Hofhidotul Aulia dkk, Jurnal Geografi “Pengaruh Lahan Karst di Gunung Sadeng Kecamatan
Puger Kabupaten jember Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat” dalam
repository.unej.ac.id , (Jember: Majalah pembelajaran Geografi).
7
Imam Ahmadi dkk, Jurnal Pendidikan “Puger: Sejarah dan Potensi Ekonomi” (Malang:
Pasca Sarjana UM, 2016), diunduh dari laman
http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/gtk/article/199/187, diakses pada 25 September
2019.
6
lebih substansial sekalipun berupa kajian sinkronis bukan sebagaimana sejarah
yang bersifat diakronis.
9
Ibid., hlm 197-198.
7
kesalahan serta penyelewangan dalam karya tulis sejarah. Kaidah tersebut dikenal
sebagai Metode Sejarah. Metode Sejarah mengajarkan secara ketat bagaimana
sikap peneliti sejarah seharusnya, terbagi dalam 4 tahapan yakni Heuristik, Kritik
sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Keempat tahapan tersebut sama sekali
tidak boleh ditinggalkan atau diloncati, baik salah satunya apalagi semuanya.