4 PENYELENGGGARAAAN
PROGRAM PENDIDIKAN
4.1 Sistem Kredit Semester (SKS)
1. Sistem kredit adalah suatu sistem penyelenggaraan program pendidikan dimana
beban studi mahasiswa, beban dosen dan beban penyelengaraan program
pendidikan dinyatakan dalam satuan kredit.
2. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 14 (empat belas) sampai
18 (delapan belas) minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan
iringannya, termasuk 2 (dua) sampai 3 (tiga) minggu kegiatan penilaian.
3. Sistem Kredit Semester yang selanjutnya disebut SKS adalah suatu sistem
penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks)
untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar
dan beban penyelenggaraan program.
4. sks adalah satuan penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama
1 (satu) semester melalui kegiatan terjadwal per minggu, sebanyak 1 jam
perkuliahan/tutorial, atau 2 (dua) jam praktikum, atau 4 (empat) jam kerja
lapangan, yang masing-masing diiringi oleh 1-2 (satu sampai dua) jam kegiatan
terstruktur tidak terjadwal dan 1-2 (satu sampai dua) jam kegiatan mandiri. 1 (satu)
jam tatap muka setara dengan 50 menit.
5. Tujuan Sistem Kredit Semester (SKS):
a. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat
belajar, dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang relatif singkat, sesuai
dengan kemampuan dan rencana individualnya;
b. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa, agar dapat mengambil
mata kuliah yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya;
c. Membuka kemungkinan dilaksanakannya sistem pendidikan dengan masukan
(input) dan keluaran (output) yang jamak;
d. Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu, sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi, khususnya ilmu hukum, maupun
perubahan kebutuhan masyarakat yang berjalan sangat cepat;
e. Memberi kemungkinan agar sistem evaluasi studi kemajuan belajar
mahasiswa dapat diselenggarakan dengan tata-cara yang lebih cermat dan
lebih obyektif;
f. Memungkinkan pengalihan (transfer) kredit antar fakultas/program studi di
lingkungan Universitas Airlangga;
g. Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri lain ke
Universitas Airlangga, ataupun sebaliknya.
6. Dosen wali dapat memberikan toleransi jumlah sks yang boleh diambil paling
banyak satu sks.
7. Perhitungan IP ditetapkan dengan menjumlahkan perkalian tiap-tiap sks dengan
bobot nilainya kemudian dibagi dengan jumlah sks.
Contoh:
No. Mata Kuliah sks Nilai Bobot Perhitungan*
1 Hukum Kepegawaian 2 A 4,00 8
2 Hukum Perburuhan 2 AB 3,50 7
3 Hukum Pidana 4 B 3,00 12
4 Hukum Acara Perdata 4 BC 2,50 10
5 Hukum Perikatan 4 C 2,00 8
6 Hukum Acara Pidana 4 D 1,00 4
7 Hukum Lingkungan 2 E 0 0
JUMLAH 22 - - 49
IP** 2,23
Keterangan:
*) sks dikali bobot
**) Jumlah perhitungan dibagi jumlah sks
1.4 Kurikulum
1. Tahun Akademik Fakultas Hukum Universitas Airlangga terdiri atas dua
semester, yaitu Semester Gasal dan Semester Genap.
2. Mata kuliah dalam Kurikulum Fakultas Hukum terdiri dari :
a. Mata Kuliah Wajib;
b. Mata Kuliah Wajib Minat Studi; dan
c. Mata Kuliah Pilihan Minat Studi.
3. Mata Kuliah Wajib Minat Studi terdiri dari:
a. Mata Kuliah Wajib Minat Studi Hukum Bisnis;
b. Mata Kuliah Wajib Minat Studi Peradilan;
c. Mata Kuliah Wajib Minat Studi Hukum Pemerintahan;
d. Mata Kuliah Wajib Minat Studi Hukum Internasional; dan
e. Mata Kuliah Wajib Minat Studi Bisnis Syariah.
4. Mata kuliah Pilihan Bidang Minat:
a. Mata Kuliah Pilihan Minat Studi Hukum Bisnis;
b. Mata Kuliah Pilihan Minat Studi Peradilan;
c. Mata Kuliah Pilihan Minat Studi Hukum Pemerintahan;
d. Mata Kuliah Pilihan Minat Studi Hukum Internasional; dan
e. Mata Kuliah Pilihan Minat Studi Bisnis Syariah.
5. Mata Kuliah Wajib merupakan mata kuliah yang wajib diprogram oleh semua
mahasiswa dan ditawarkan pada Semester Gasal dan Semester Genap.
6. Mata Kuliah Wajib Minat Studi, merupakan mata kuliah yang wajib diprogram
oleh mahasiswa sesuai dengan pilihan minat studi dan ditawarkan pada Semester
Gasal dan Semester Genap.
7. Mata Kuliah Pilihan Minat Studi, merupakan mata kuliah yang dapat diprogram
untuk melengkapi jumlah sks minimal 144 dan maksimal 160, sebagian
ditawarkan pada Semester Gasal dan sebagian ditawarkan pada Semester Genap.
8. Mata kuliah prasyarat harus memperoleh nilai minimal D.
9. Mahasiswa yang gagal memperoleh kredit untuk Mata Kuliah Pilihan, tidak
diharuskan memprogram kembali. Mata kuliah tersebut dapat dihapus dan diganti
dengan Mata Kuliah Pilihan yang lain.
10. Pemrograman kembali mata kuliah yang mendapat nilai BC, C, D, dan E
dilakukan selambat-lambatnya 3 (tiga) semester terhitung setelah pemrograman
pertama kali. Nilai yang diambil adalah nilai yang terbaik.
11. Mahasiswa berhak menyatakan Mata Kuliah Pilihan yang pernah diperoleh,
untuk tidak digunakan dalam perhitungan IP Kumulatif.
4.6 Ujian
1. Maksud dan tujuan penyelenggaraan ujian:
a. Mengevaluasi dan mengukur penguasaan mahasiswa terhadap bahan/ materi
yang disajikan dalam suatu mata kuliah; dan
b. Menjadi umpan balik bagi Dosen pengajar untuk memperbaiki proses dan
metode pembelajaran.
2. Ujian dapat dilaksanakan dalam berbagai macam bentuk, antara lain ujian tertulis
dalam bentuk esai atau tes obyektif, ujian lisan, ujian dalam bentuk
seminar/skripsi, ujian dalam bentuk pemberian tugas, dan ujian yang dapat
dikerjakan di luar kampus (take home exam). Ujian praktik dapat dilaksanakan
dengan cara praktikum dan dapat disertai dengan ujian tertulis dan atau lisan.
Bentuk ujian tersebut disesuaikan dengan tujuan pembelajaran agar dapat
dilaksanakan dalam rentang waktu tertentu.
3. Ujian suatu mata kuliah atau praktikum terdiri atas Ujian Tengah Semester (UTS)
dan Ujian Akhir Semester (UAS).
4. Ujian dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik Fakultas.
5. Mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian suatu mata kuliah atau praktikum
apabila telah menghadiri paling sedikit 75% dari jumlah perkuliahan dan/atau
praktikum yang telah diselenggarakan.
6. Ujian susulan adalah ujian yang diselenggarakan bagi mahasiswa yang tidak
mengikuti ujian dengan alasan yang sah.
7. Ujian susulan dapat diselenggarakan atas persetujuan Dosen Penanggungjawab
Mata Kuliah (PJMK) hanya dengan alasan sakit, menjalankan tugas negara, tugas
Universitas, atau tugas fakultas.
8. Permohonan ujian susulan diajukan paling lambat dua minggu setelah masa ujian
berakhir.
9. Tata tertib ujian:
a. Tata Tertib Ujian Semester berlaku untuk penyelenggaraan Ujian Tengah
Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), dan Ujian Susulan untuk UTS
atau UAS.
b. Peserta Ujian wajib membawa dan menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa
(KTM) dan Kartu Ujian (khusus pada saat UAS) kepada Dosen
Pengawas/Petugas Ujian pada saat mengikuti ujian semester.
c. Peserta Ujian wajib menandatangani Daftar Hadir Peserta Ujian (rangkap
tiga). Peserta Ujian yang tidak menandatangani Daftar Hadir Peserta Ujian
dengan alasan apapun dianggap tidak mengikuti ujian.
d. Peserta Ujian wajib memakai busana yang rapi dan sopan (berkerah) dengan
sepatu tertutup.
e. Peserta Ujian wajib duduk di kursi dengan nomor kursi yang sesuai dengan
nomor absensi Peserta Ujian pada Daftar Hadir.
f. Peserta Ujian dilarang meninggalkan ruang ujian selama ujian berlangsung,
kecuali telah mendapatkan ijin dari Dosen Pengawas/Petugas Ujian.
g. Peserta Ujian yang hadir terlambat lebih dari 30 menit tidak diperkenankan
mengikuti ujian dan tidak berhak mengajukan ujian susulan. Peserta Ujian
yang hadir terlambat kurang dari 30 menit tetap diperkenankan mengikuti
ujian, namun tidak berhak mendapatkan waktu tambahan.
h. Selama penyelenggaraan ujian, Peserta Ujian dilarang melakukan kecurangan
dan/ atau tindakan yang mengindikasikan kecurangan, termasuk namun tidak
terbatas pada:
1) Mengakses alat komunikasi elektronik dalam bentuk apapun, untuk
maksud dan tujuan apapun.
2) Melakukan komunikasi dengan Peserta Ujian yang lain dengan maksud
dan tujuan apapun.
3) Meminjam atau meminjamkan peralatan tulis, catatan, buku literatur,
peraturan perundang-undangan, dan perlengkapan lainnya kepada Peserta
Ujian yang lain.
4) Menyuruh orang lain untuk hadir dan mengerjakan ujian (perjokian).
i. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam angka 8, berdasarkan berat-ringannya
pelanggaran, akan dikenai sanksi :
1) Berdasarkan keputusan PJMK, tidak diluluskan dari mata kuliah yang
diujikan tersebut; atau
2) Berdasarkan keputusan Dekan, tidak diluluskan dari semua mata kuliah
yang diprogram pada semester tersebut; atau
3) Berdasarkan keputusan Dekan, dilarang mengikuti semua kegiatan
akademik yang berlangsung dalam kurun waktu semester tertentu
(skorsing); atau
4) Berdasarkan keputusan Rektor atas usulan Dekan, diberhentikan sebagai
mahasiswa Universitas Airlangga setelah diusulkan oleh Dekan dan
ditetapkan oleh Rektor.
j. Ujian susulan hanya diberikan mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian
pada jadwal yang ditentutkan dengan alasan:
1) Sakit, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter Pemerintah;
2) Menjalankan tugas negara, yang dibuktikan dengan Surat Penugasan dari
Pejabat yang berwenang
3) Menjalankan tugas Universitas, yang dibuktikan dengan Surat Penugasan
dari Rektor; atau
4) Menjalankan tugas Fakultas, yang dibuktikan dengan Surat Penugasan
dari Dekan.
k. Permohonan ujian susulan harus diajukan kepada Dosen PJMK paling lambat
14 hari setelah ujian mata kuliah tersebut berlangsung. Permohonan yang
diajukan lewat 14 hari setelah ujian mata kuliah tersebut berlangsung, maka
ujian susulan tidak dapat diberikan.
l. Permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 11 diajukan oleh mahasiswa
yang bersangkutan sendiri, atau, apabila kondisi tidak memungkinkan, oleh
wakilnya yang dibuktikan dengan Surat Kuasa.
m. Dosen pengawas/Petugas Ujian berwenang secara penuh untuk menjalankan
dan mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk melaksanakan Tata
Tertib Ujian.
4.7 Penilaian
1. Penilaian akhir suatu mata kuliah atau praktikum dinyatakan dengan huruf:
2. Nilai akhir mata kuliah atau praktikum meliputi komponen nilai yang terdiri atas:
a. Nilai tugas;
b. Soft Skill;
c. Nilai UTS; dan
d. Nilai UAS.
Dengan persentase tertentu yang mengacu pada Rencana Pembelajaran Semester
mata kuliah yang bersangkutan.
3. Dosen PJMK wajib menyerahkan nilai akhir selambat-lambatnya 2 (dua) minggu
setelah UTS maupun UAS berlangsung.
4. Hasil studi mahasiswa dalam suatu semester dicatat dalam Kartu Hasil Studi
(KHS) dan/atau dapat diakses melalui UACC.
5. Hasil studi dari keseluruhan mata kuliah yang ditempuh atau hasil studi akhir
mahasiswa dinyatakan dalam transkrip akademik yang ditandatangani oleh
Dekan atau Wakil Dekan I.
4. Predikat kelulusan Dengan Pujian (Cum Laude) hanya dapat diberikan dengan
syarat masa studi ≤ 8 semester.
5. Lulusan terbaik fakultas ditentukan dengan kriteria
a. IPK;
b. Masa studi;
c. SKP; dan
d. Prestasi (nasional dan/atau internasional dibidang akademik).
6. Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dalam Rapat Yudisium wajib mengikuti
Penggelaran Sarjana Hukum yang dilaksanakan oleh Fakultas Hukum Universitas
Airlangga.
7. Untuk memperoleh ijazah sarjana, mahasiswa wajib mengikuti wisuda.