Anda di halaman 1dari 2

Tuhan itu memang benar maha agung

Dia berkuasa atas segala sesuatu

Terpuja-puji karena wibawanya akan alam semesta

Namun dia juga maha pengasih

Dia membagi kewibawaanNya pada hambaNya yang Dia kehendaki

Tak luput bahwa Ia juga maha adil

Ia menjadikan hambaNya menerima bakat kewibawaan itu seadil-adilnya sesuai porsinya

Adapun, ia menjadikan hambanya berwibawa seperti

Ada orang yang suara nyanyiannya mampu menggetarkan rasa pendengarnya

Ada orang yang raut parasnya mampu menggetarkan yang melihatnya

Ada orang yang kekuatannya mampu memukau yang melihatnya

Ada orang yang pemikiran dan perkataannya mampu membungkam pendengarnya

Demikianlah tuhan berkehendak membagi kewibawaanNya

Akan keistimewaan pada jiwa dan raga hamba-hambaNya

Tak luput berkekurangan sedikitpun

Namun apadaya hambaNya tak tahu diri

Diberi perunggu meminta perak, mencela perunggu

Diberi perak meminta emas, mencela perak

Diberi emas meminta berlian, mencela emas

Seakan tak habis puas ia pada harta duniawinya

Tak pernah menyadari untuk bersyukur pada apa yang diberikan

Selalu merendahkan dan menghina dirinya sendiri

Menganggap ia tak lebih berharga dari emas yang ada pada orang lain

Padahalpun tuhan telah mengistimewakan dirinya

Dan tak ada pula merendahkannya


Sungguh kami manusia memang hina

Dan tak tahu diri

Memang pantas ditenggelamkan dalam dasar jahanam

Tetapi merengek minta dinaikkan ke surge

Demikianlah manusia itu berbuat pada bakatnya

Semoga manusia lain yang mampu berpikir

Dapat sadar untuk bersyukur dan menghargai pemberian Tuhan

Anda mungkin juga menyukai