Anda di halaman 1dari 17

1- Dengan apa seorang perempuan berakhlak?

Seorang anak perempuan sudah seharusnya memiliki akhlak yang baik dimulai dari masa kecilnya
agar ia dapat hidup sebagai orang yang dicintai di masa remajanya, yaitu: diridhai Tuhannya,
dicintai keluarganya, dan dicintai seluruh umat manusia sehingga ia dapat memperoleh
ketenangan di dalam kehidupannya.
Seorang perempuan juga harus menjauhi segala akhlak yang tidak baik, agar ia tidak menjadi
perempuan yang dibenci oleh Tuhannya, tidak dicintai keluarganya dan tidak dicintai oleh seluruh
umat manusia sehingga ia sengsara di dalam kehidupannya.

2- Perempuan yang beradab


Perempuan yang beradab adalah perempuan yang mampu menyayangi kedua orang tuanya, guru-
gurunya, seluruh ikhwannya, seluruh akhwatnya, dan juga menyayangi setiap orang yang lebih tua
darinya. Perempuan yang beradab adalah perempuan yang juga mampu menyayangi seluruh
ikhwan dan akhwat juniornya serta menyayangi setiap orang yang lebih muda darinya.

Perempuan yang beradab adalah perempuan yang jujur di setiap perkataannya, selalu tawadhu
(merendahkan diri) dihadapan orang lain, tidak membangga-banggakan diri, sabar terhadap segala
penderitaan, tidak suka dengan sifat pemarah dan mengeluh, tidak memutus tali persaudaraan
dengan saudara-saudara perempuan yang lain, tidak saling mendebat atau bermusuhan dengan
mereka, malu untuk melakukan perbuatan keji walaupun ia dalam keadaan sendirian karena ia
hanya takut kepada Tuhannya, selalu mendengarkan nasihat-nasihat kedua orang tuanya dan
seluruh guru-gurunya, selalu bertata karma di setiap keadaan: ketika makan, berjalan, berbicara
atau ketika tidur.

3- Anak perempuan yang lancang


Perempuan yang lancing adalah perempuan yang tidak memiliki tata krama dengan kedua orang
tuanya, guru-gurunya, dan tidak menyayangi seseorang yang lebih tua darinya, tidak menyayangi
seseorang yang lebih muda darinya, berbohong ketika berbicara, meninggikan suaranya ketika
tertawa, suka mencaci maki, berbicara kotor, suka berdebat atau bertengkar, ingkar janji,
mencemooh orang lain, bangga dengan diri sendiri, menghasud sesame perempuan, suka
memfitnah, tidak malu untuk melakukan perbuatan keji, dan tidak mau mendengarkan nasihat

4- Seorang perempuan harus beradab sejak masa kecilnya


Fathimah adalah anak perempuan kecil, akan tetapi ia memiliki adab atau sopan-santun. Karena
hal inilah ia dicintai ayah dan ibunya. Fathimah juga anak yang cerdas: suka bertanya tentang
sesuatu yang tidak diketahui olehnya.

Pada suatu hari, Fathimah bertamasya dengan ibunya di kebun. Kemudian ia melihat pohon bunga
mawar yang sangat indah akan tetapi pohon bunga mawar tersebut bengkok. Fathimahpun
berkata: Betapa indahnya pohon ini! Akan tetapi, mengapa ia bengkok wahai ibuku? Sang ibupun
menjawab: hal tersebut karena seorang petani tidak memperhatikan ketegakannya sejak masih
kecil, sehingga jadilah pohon bunga mawae tersebut bengkok. Kemudian fathimah berkata:
alngkah baiknya jika kita menegakkannya sekarang, akan tetapi sang ibu justru tersenyum seraya
berkata kepadanya: hal tersebut tidak berpengaruh wahai anakku, karena pohon bunga mawar
tersebut sudah besar dan batangnya pun sudah keras.

Begitu juga dengan seorang anak perempuan yang tidak memiliki adab sejak masa kecilnya, maka
tidak mungkin untuk beradab di masa remajanya.

5- Nikmat-Nikmat Allah SWT


Wahai engkau perempuan yang mulia: dulu engkau belum ada di dunia ini, kemudian Tuhanmu
menciptakanmu dan mempercantik wujudmu dengan memberikanmu dua pasang mata yang
engkau gunakan untuk melihat segala sesuatu, memberikanmu dua pasang telinga yang engkau
gunakan untuk mendengarkan berbagai suara, memberikanmu lisan yang engkau gunakan untuk
berbicara, memberikanmu dua pasang tangan yang engkau gunakan di setiap kesibukanmu,
memberikan dua pasang kaki yang engkau gunakan untuk berjalan mencari sesuatu yang
bermanfaat untukmu dan sekaligus engkau gunakan untuk berjalan menjauhi segala sesuatu yang
membahayakanmu.
Allah ta’ala berfirman: (Dialah Allah yang telah mengeluarkan kalian dari dalam rahim ibu-ibu
kalian, kalian tidak tahu segala sesuatu, dan Allah menjadikan untuk kalian pendengaran,
penglihatan dan hati agar kalian bersyukur)

Kemudian Tuhanmu tidak menciptakanmu seperti hewan yang tidak berakal, akan tetapi justru
Tuhanmulah yang memberikanmu akal yang digunakan untuk membedakan antara yang baik dan
buruk, antara yang bagus dan jelek, dan Dialah Tuhanmu yang telah menyelipkan belas kasih dan
sayang di dalam hati ayah dan ibumu, sehingga mereka berdua mendidikmu dengan pendidikan
yang baik. Dialah Tuhan yang telah memberikanmu segala nikmat seperti: nikmat sehat dan afiyat,
nikmat makan dan minum, serta nikmat tidur dan istirahat.

6- Apa kewajibanmu kepada Tuhanmu?


Engkau telah mengetahui bagaimana Allah telah menganugerahkanmu dengan nikmat-nikmatnya
yang besar, maka dari itu engkau wajib mensyukuri nikmat-nikmat tersebut, yaitu dengan
menyembah dan mengagungkanNya, memenuhi segala sesuatu yang telah diperintahkan
kepadamu, meninggalkan segala sesuatu yang telah dilarangkan kepadamu, mencintaiNya lebih
besar dibandingkan kecintaanmu kepada ayah dan ibumu, dan mencintaiNya lebih besar
dibandingkan kecintaanmu kepada dirimu sendiri, meminta segala sesuatu yang baik kepadaNya,
berdoa selalu agar diberikan petunjuk ke jalan kebaikan dan keselamatan, serta berdoa agar
menjadikanmu bagian dari perempuan-perempuan yang baik, berbahagia di dunia dan di akhirat.

Jika engkau bersyukur kepada Tuhanmu, memenuhi segala perintahnya, maka Allah SWT akan
mencintaimu dan menjadikan seluruh umat manusia mencintaimu, menjagamu dari segala bala
dan penderitaan, serta memberikanmu segala sesuatu yang engkau inginkan dan menambahkan
kenikmatan-kenikmatanNya kepadamu, sebagaimana yang telah Allah firmankan di dalam Al –
Qur’an:

(jika kalian bersyukur, maka aku akan menambahkan nikmat-nikmatku kepada kalian)

Engkau juga harus mencintai para malaikat, rasul dan nabiNya serta mencintai hamba-hambaNya
yang shalih, karena Allah SWT mencintai mereka.

7- Anak perempuan yang shalihah


Khadijah adalah anak perempuan yang shalihah: ayahnya, ibunya, dan seluruh guru-gurunya
mencintainya, seluruh sahabatnyapun mencintainya, dan tidak luput setiap perempuan berharap
akan memiliki anak perempuan seperti Khadijah. Salah satu dari kebiasaannya ketika ia hendak
tidur adalah: menyebut nama Tuhannya, bersyukur kepadaNya agar ia dijaga sepanjang harinya
dari segala bala dan penderitaan dengan berkata: Dengan menyebut namaMu Tuhan, aku hidup
dan aku mati. Ketika Khadijah terbangun dari tidurnya, ia juga menyebut nama Tuhannya,
bersyukur atas segala kenikmatan tidur yang mengistirahatkannya dari segala keletihannya, serta
mengembalikan kepadanya rasa semangat seraya berkata: Segala puji bagi Allah, dzat yang telah
menghidupkan kita setelah mewafatkan kita, dan kepadaNya lah kita dibangkitkan.

Jika Khadijah hendak makan, ia berdoa terlebih dahulu: Dengan menyebut nama Allah dzat yang
maha pengasih lagi maha penyayang. Dan ketika selesai makan, ia bersyukur kepada Allah atas
nikmat makan, karena ia tahu bahwa Allah lah yang telah menjadikan untuknya makanan yang ia
makan dengan berkata: segala puji bagi Allah dzat yang telah memberiku makanan ini dan
memberikan rizqi tanpa adanya daya dan upaya dariku.

Khadijah juga tidak melalaikan untuk melakukan sholat 5 waktu secara berjama’ah di setiap
waktu-waktunya, berpuasa di bulan Ramadhan, membaca al-Qur’an. Ia juga takut untuk
melakukan perbuatan jelek, baik ketika ia sedang sendirian ataupun di depan orang-orang karena
ia tahu bahwa Allah akan selalu melihatna di setiap tempat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Allah ridha dengan Khadijah dan Allah akan memasukkannya ke
dalam surge karena Khadijah merupakan perempuan yang shalihah.

8- Apa kewajibanmu kepada nabimu?


Ketahuilah wahai anak perempuan sebagaimana engkau diwajibkan untuk mengagungkan
Tuhanmu, Allah SWT, maka diwajibkan juga kepadamu untuk mengagungkan nabi Muhammad
SAW dan keluarganya, mengisi hatimu dengan kecintaan kepadanya, sehingga kecintaanmu
kepadanya jauh lebih besar dibandingkan dengan kecintaanmu kepada kedua orang tuamu dan
dirimu sendiri. Hal demikian karena nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan agama Islam
kepada kita dan karena beliaulah kita mengetahui Tuhan kita, membedakan kita antara halal dan
haram. Disebutkan dalam hadits: “tidaklah salah satu diantara kalian beriman sehingga aku jauh
lebih dicintai dibandingkan dengan anaknya, kedua orang tuanya, dan orang-orang seluruhnya”.

Sesungguhnya tanda-tanda kecintaanmu kepada Tuhanmu adalah: engkau mencintai nabimu dan
mengikutinya seperti halnya firman Allah ta’ala: (katakanlah jika kalian mencintai Allah, ikutilah
aku, maka Allah akan mencintai kalian). Perbaikilah dirimu dengan segala nasihatnya, semua
nasihatnya sangat berharga. Setiap orang yang mengikuti nasihatnya akan ditunjukkan ke jalan
kebaikan dan dijauhkan dari kejahatan, serta dapat menghantarkan kepada kebahagiaan.
Teladanilah akhlak nabi, karena semua akhlaknya sangat baik bahkan Allah ta’ala telah memuji
nabi Muhammad dengan firmanNya: (Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti
yang luhur). Bahkan disebutkan dalam hadits: “Tuhanku telah mendidikku, maka ia telah
memperbaiki pendidikanku”.

9- Sekelumit akhlak dan nasihat-nasihat nabi Muhammad SAW


Nabi Muhammad SAW adalah insan yang paling baik akhlaknya. Beliau sangat rendah hati dan
qana’ah dengan apa yang dimilikinya, tidak pernah meminta sesuatu kepada orang lain, tidak
pernah iri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain, beliau bersabda: “Qana’ah adalah harta benda
yang tidak akan pernah lenyap dan peti harta yang tidak akan pernah habis”. Dan disebutkan
dalam hadits yang lain: “jangan pernah meminta-minta sesuatu kepada orang lain”.

Nabi Muhammad SAW juga insan yang sangat murah hati, beliau tidak pernah marah, tidak pernah
mencaci seseorang. Beliau bersabda: “sifat pemarah dapat merusak tatanan keimanan, seperti
halnya cuka dapat merusak madu”. Beliau juga penyabar atas segala musibah dan penderitaan,
memaafkan setiap orang yang menyakitinya, bahkan sampai mendoakan orang tersebut. Beliau
bersabda: “Sifat pemaaf akan menambah kemuliaan seorang hamba, saling memaafkanlah kalian
semua, maka Allah SWT akan memuliakan kalian”. Beliau juga sangat rendah hati (tawadhu)
dengan anak kecil dan orang tua, ketika seseorang memanggilnya, beliau langsung menjawab:
“Labbaika (Aku datang memenuhi panggilanmu)”. Dan disebutkan di dalam hadits: “Sifat tawadhu
akan menambah kehormatan seorang hamba, saling tawadhu lah kalian, maka Allah SWT akan
menyayangi kalian”.

Nabi Muhammad adalah insan yang jujur dan dapat dipercaya, beliau sangat melarang perilaku
pembohongan, penghianatan, dan melanggar janji. Beliau bersabda: “Tanda-tanda orang munafik
ada 3, yaitu: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji, ia melanggar, dan jika dipercayai, ia
menghianati”. Nabi Muhammad adalah sosok yang besar rasa belas kasih dan sayang: beliau tidak
pernah menyakiti manusia ataupun hewan, menyayangi para fakir dan miskin, bersedekah banyak
kepada mereka, selalu memenuhi panggilan mereka, suka makan bersama mereka, selalu
menjenguk sebagian dari mereka yang sedang sakit, tidak pernah menolak seseorang yang
meminta sesuatu kepadanya, dan jika beliau tidak mempunyai sesuatu, beliau akan berjanji untuk
memberikannya di waktu yang lain, beliau bersabda: “Orang-orang yang menyayangi, maka akan
di sayang Ar Rahman (Allah SWT)”.

Nabi Muhammad sangat menyayangi seorang pelayan, tidak pernah membentaknya, bahkan
memerintahkan kita untuk memaafkan pelayan jika melakukan kesalahan, beliau juga
memerintahkan kita untuk menyayangi anak kecil, bahkan ketika beliau sedang menunaikan shalat
dan kemudian mendengar suara tangisan seorang bayi, maka beliau langsung mempercepat
shalatnya. Diceritakan pada suatu hari, Sayyidina Hasan RA – ketika masih kecil – mendatangi Nabi
Muhammad SAW dan beliau dalam keadaan sedang menunaikan shalat. Kemudian, Sayyidina
Hasan menaiki punggung Nabi Muhammad SAW padahal beliau dalam keadaan sedang sujud.
Karena hal demikian, beliau memanjangkan sujudnya sebagai bentuk belas kasihan kepada Hasan
RA sampai ia turun dari punggung beliau. Dalam hadits disebutkan: “Bukanlah bagian dari kami,
seseorang yang tidak menyayangi anak-anak kecil diantara kita, dan tidak menghormati orang tua
diantara kita”.
9- Sekelumit akhlak dan nasihat-nasihat nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah insan yang paling baik akhlaknya. Beliau sangat rendah hati dan
qana’ah dengan apa yang dimilikinya, tidak pernah meminta sesuatu kepada orang lain, tidak
pernah iri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain, beliau bersabda: “Qana’ah adalah harta benda
yang tidak akan pernah lenyap dan peti harta yang tidak akan pernah habis”. Dan disebutkan
dalam hadits yang lain: “jangan pernah meminta-minta sesuatu kepada orang lain”.

Nabi Muhammad SAW juga insan yang sangat murah hati, beliau tidak pernah marah, tidak pernah
mencaci seseorang. Beliau bersabda: “sifat pemarah dapat merusak tatanan keimanan, seperti
halnya cuka dapat merusak madu”. Beliau juga penyabar atas segala musibah dan penderitaan,
memaafkan setiap orang yang menyakitinya, bahkan sampai mendoakan orang tersebut. Beliau
bersabda: “Sifat pemaaf akan menambah kemuliaan seorang hamba, saling memaafkanlah kalian
semua, maka Allah SWT akan memuliakan kalian”. Beliau juga sangat rendah hati (tawadhu)
dengan anak kecil dan orang tua, ketika seseorang memanggilnya, beliau langsung menjawab:
“Labbaika (Aku datang memenuhi panggilanmu)”. Dan disebutkan di dalam hadits: “Sifat tawadhu
akan menambah kehormatan seorang hamba, saling tawadhu lah kalian, maka Allah SWT akan
menyayangi kalian”.

Nabi Muhammad adalah insan yang jujur dan dapat dipercaya, beliau sangat melarang perilaku
pembohongan, penghianatan, dan melanggar janji. Beliau bersabda: “Tanda-tanda orang munafik
ada 3, yaitu: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji, ia melanggar, dan jika dipercayai, ia
menghianati”. Nabi Muhammad adalah sosok yang besar rasa belas kasih dan sayang: beliau tidak
pernah menyakiti manusia ataupun hewan, menyayangi para fakir dan miskin, bersedekah banyak
kepada mereka, selalu memenuhi panggilan mereka, suka makan bersama mereka, selalu
menjenguk sebagian dari mereka yang sedang sakit, tidak pernah menolak seseorang yang
meminta sesuatu kepadanya, dan jika beliau tidak mempunyai sesuatu, beliau akan berjanji untuk
memberikannya di waktu yang lain, beliau bersabda: “Orang-orang yang menyayangi, maka akan
di sayang Ar Rahman (Allah SWT)”.

Nabi Muhammad sangat menyayangi seorang pelayan, tidak pernah membentaknya, bahkan
memerintahkan kita untuk memaafkan pelayan jika melakukan kesalahan, beliau juga
memerintahkan kita untuk menyayangi anak kecil, bahkan ketika beliau sedang menunaikan shalat
dan kemudian mendengar suara tangisan seorang bayi, maka beliau langsung mempercepat
shalatnya. Diceritakan pada suatu hari, Sayyidina Hasan RA – ketika masih kecil – mendatangi Nabi
Muhammad SAW dan beliau dalam keadaan sedang menunaikan shalat. Kemudian, Sayyidina
Hasan menaiki punggung Nabi Muhammad SAW padahal beliau dalam keadaan sedang sujud.
Karena hal demikian, beliau memanjangkan sujudnya sebagai bentuk belas kasihan kepada Hasan
RA sampai ia turun dari punggung beliau. Dalam hadits disebutkan: “Bukanlah bagian dari kami,
seseorang yang tidak menyayangi anak-anak kecil diantara kita, dan tidak menghormati orang tua
diantara kita”.

11- Tata Krama Anak Perempuan Di Dalam Rumah


Seorang anak perempuan harus memperhatikan tata krama di dalam rumahnya: menhormati
kedua orang tuanya, menghormati saudara laki-laki dan saudara perempuannya serta
menghormati setiap orang yang ada di dalam rumah, tidak melakukan perbuatan yang memicu
kemarahan salah satu diantara mereka, tidak melawan saudara perempuannya yang lebih tua,
tidak berkelahi dengan saudara perempuannya yang lebih muda, tidak mengambil boneka
permainan miliknya tanpa izin, serta tidaj menyakiti pelayannya.

Seorang anak perempuan juga harus bermain sesuai aturan: tidak berteriak-teriak atau bergerak
dengan gerakan yang tidak sesuai dengannya, terlebih jika salah satu orang yang ada di rumah
sedang tertidur ataupun sakit. Seorang anak perempuan juga tidak bermain dengan sesuatu yang
membahayakan, seperti: debu, api, dan kotoran. Apabila ia memiliki boneka, kemudian saudara
perempuannya yang kecil meminta boneka tersebut, ia segera memberikan boneka tersebut
kepadanya dengan senang hati dan tidak melarangnya agar tidak menyebabkan tangisan yang
membuat ibunya marah.
Seorang anak perempuan juga harus memperhatikan kebersihan dan ketertiban rumahnya, yaitu
dengan mentapu kamar rumah, tidak meludah dan membuang riak diatasnya, tidak mengotori
pintu-pintu dan tembok-tembok, selalu menjaga perlengkapan rumah dengan tidak memecahkan
wadah-wadah, kaca-kaca jendela dan pintu, selalu merapikan tempat tidurnya, membersihkan
ranjangnya terkhusus jika ia ingin tidur atau bangun dari tidurnya.

Seorang anak perempuan juga harus memperhatikan segala pepohonan yang ada di rumahnya:
menyiraminya pada waktunya, tidak mengubah sesuatu dari pohon tersebut serta bersikap lemah
lembut terhadap segala jenis hewan yang ada di pohon, yaitu dengan tidak lupa memberinya
makan dan minum, berhati-hati untuk tidak menyiksa dan menyakitinya. Disebutkan dalam hadits:
“seorang perempuan masuk neraka karena kucing, karena sebab seekor kucing”.

11- Tata Krama Anak Perempuan Di Dalam Rumah


Seorang anak perempuan harus memperhatikan tata krama di dalam rumahnya: menhormati
kedua orang tuanya, menghormati saudara laki-laki dan saudara perempuannya serta
menghormati setiap orang yang ada di dalam rumah, tidak melakukan perbuatan yang memicu
kemarahan salah satu diantara mereka, tidak melawan saudara perempuannya yang lebih tua,
tidak berkelahi dengan saudara perempuannya yang lebih muda, tidak mengambil boneka
permainan miliknya tanpa izin, serta tidaj menyakiti pelayannya.

Seorang anak perempuan juga harus bermain sesuai aturan: tidak berteriak-teriak atau bergerak
dengan gerakan yang tidak sesuai dengannya, terlebih jika salah satu orang yang ada di rumah
sedang tertidur ataupun sakit. Seorang anak perempuan juga tidak bermain dengan sesuatu yang
membahayakan, seperti: debu, api, dan kotoran. Apabila ia memiliki boneka, kemudian saudara
perempuannya yang kecil meminta boneka tersebut, ia segera memberikan boneka tersebut
kepadanya dengan senang hati dan tidak melarangnya agar tidak menyebabkan tangisan yang
membuat ibunya marah.

Seorang anak perempuan juga harus memperhatikan kebersihan dan ketertiban rumahnya, yaitu
dengan mentapu kamar rumah, tidak meludah dan membuang riak diatasnya, tidak mengotori
pintu-pintu dan tembok-tembok, selalu menjaga perlengkapan rumah dengan tidak memecahkan
wadah-wadah, kaca-kaca jendela dan pintu, selalu merapikan tempat tidurnya, membersihkan
ranjangnya terkhusus jika ia ingin tidur atau bangun dari tidurnya.

Seorang anak perempuan juga harus memperhatikan segala pepohonan yang ada di rumahnya:
menyiraminya pada waktunya, tidak mengubah sesuatu dari pohon tersebut serta bersikap lemah
lembut terhadap segala jenis hewan yang ada di pohon, yaitu dengan tidak lupa memberinya
makan dan minum, berhati-hati untuk tidak menyiksa dan menyakitinya. Disebutkan dalam hadits:
“seorang perempuan masuk neraka karena kucing, karena sebab seekor kucing”.

13- Zainab Dan Segala Aktifitas-Aktifitas Rumah


Zainab adalah anak perempuan yang cerdas. Sejak masa kecilnya, Zainab selalu menyukai
pekerjaan dan membeci kemalasan, selalu membantu ibunya di setiap kesibukan rumah. Apabila
ibunya memasak makanan atau membuat roti atau mencuci pakaian atau sibuk dengan jahitan,
Zainab selalu mendekatinya dan memperhatikannya agar dapat mengikutinya atau mencontohnya
dan apabila sang ibu memerintahkan untuk suatu urusan, Zainab selalu memenuhi panggilan
ibunya dengan sesegera mungkin, bahkan terkadang ibunya memerintahkan Zainab untuk
membeli kebutuhan-kebutuhan rumah dan menasihatinya untuk bersilaturahim ke rumah
tetangga dan karib-kerabantnya. Zainab tidak pernah menolak perintah ibunya, sehingga ia
memperoleh ridha dari ibunya.

Seperti inilah Zianab tidak membutuhkan waktu yang lama untuk ia menjadi perempuan yang
pandai dalam segala aktifitas-aktifitas rumah, iapun mengambil alih kedudukan ibunya, sedang
ibunya beristirahat dari segala kesibukan, maka jadilah engkau seperti anak perempuan yang
sangat membanggakan ini.

14- Ibumu Yang Penyayang


Ketahuilah wahai pemudi bahwa: ibumu sudah banyak merasa lelah dalam mendidikmu dari masa
kecilmu hingga pada saat engkau beranjak dewasa. Dalam kelelahannya tersebut, ibumu selalu
sabar terhadapmu dan sangat bahagia dengamu, ibumu tidak pernah mencintai seseorang
melebihi kecintaannya kepadamu, ibumu juga berharap engkau akan menjadi perempuan yang
paling baik. Ia telah mengandungmu di dalam perutnya selama 9 bulan, kemudian menyusuimu,
memperhatikan kebersihan badan dan pakaianmu, selalu mempersiapkan tempat tidurmu yang
bersih agar engkau dapat tertidur dengan lelap, kemudian ia mengajarkanmu untuk berjalan dan
berbicara. Betapa besar kebahagiaan sang ibu ketika engkau mulai dapat berjalan dan berbicara.

Ibumu selalu memperhatikanmu setiap waktu: setiap pagi ibu selalu membangunkanmu dari
tidurmu, kemudian membersihkan badanmu, wajahmu, dan kedua matamu, kemudia
memakaikan pakaian bersih kepadamu, menyisir rambutmu, kemudian mempersiapkan sarapan
pagi untumu. Dan pada waktu duhur: ibu selalu mempersiapkan makan siangmu. Pada waktu
malam hari: ibu juga menyediakan makan malammu, bahkan ibumu selalu menjagamu dari segala
sesuatu yang akan menyakitimu baik ketika engkau berjalan, duduk, bermain, ataupun tertidur
lelap.

Ibumu adalah sosok yang akan selalu bahagia jika engkau bahagia dan kesehatanmu sangat baik,
dan ia adalah sosok yang akan merasa sedih jika engkau sedih atau kesehatanmu berubah,
kemudia ibu berdoa kepada Allah agar menyembuhkanmu dari segala penyakitmu, ibu selalu
mengerjakan sesuatu yang dapat mendatangkan kesehatanmu dan kesedihannya tidak akan hilang
kecuali ketika engkau telah sembuh total.

15- Kasih Sayang Ibu


Ada seorang perempuan miskin datang kepada sayyidah Aisyah RA: Ia membawa kedua putrinya,
kemudian ia selalu memberikan makan kepada kedua putrinya sebanyak 3 kali, perempuan miskin
itupun memberikan masing-masing putrinya satu buah kurma dan ia sendiri mengangkat satu
buah kurma kedepan mulutnya untuk ia makan. Kemudian kedua putrinya meminta kurma
darinya, sehingga ia harus membelah kurma yang ingin ia makan untuk kedua putrinya. Sayyidah
Aisyah pun terbuat bahagia akan hal tersebut, kemudian Aisyah menyampaikan kepada Nabi SAW
dengan ceritanya. Nabipun bersabda: sesungguhnya Allah telah memberikannya surga karena
kasih sayangnya kepada kedua putrinya.

Na’imah merupakan perempuan yang taat kepada ibunya. Oleh karena itu, ibunya sangat
mencintainya. Pada suatu hari, Na’imah jatuh sakit. Maka tampaklah raut wajah kesedihan sang
ibu hingga air matapun menetes dikedua pipinya. Sang ibu tidak dapat tertidur dan tidak makan
kecuali hanya sedikit. Kemudian sang ibu selalu berdoa kepada Allah agar memberikan
kesembuhan kepada putri yang sangat dicintainya sampai Na’imah kembali sehat. Sang ibupun
merasa sangat bahagia dan kecintaannya kepada Na’imah pun semakin bertambah.

16- Kecintaan Anak Perempuan Kepada Ibunya


Shofiyah berkata kepada kedua saudara perempuannya: hari ini kita akan bermain dengan lebih
tenang dan damai dibanding dengan hari biasanya karena ibu kita sedang sakit. Merekapun pergi
ke halaman rumah: mereka bermain di sana tanpa meninggikan suara mereka. Dan ketika ayah
mereka datang dari sebuah toko, ia melihat mereka dengan kondisi seperti ini: sang ayahpun
merasa lebih bahagia karena mereka.

Adapun saudara mereka – Saniyyah – pergi ke apotik untuk membeli botol obat. Kemudia ia
membawanya kepada ibunya seraya berkata: Silahkan wahai ibuku, minumlah obat ini agar rasa
sakitmu cepat hilang. Sang ibupun duduk di atas kasurnya seraya berkata: sesungguhnya
muamalah kalian yang baik dan penuh dengan kecintaan dan kejujuran kepada ibu kalian
merupakan salah satu obat paling baik bagiku. Oleh karena itu – insya Allah – saya (ibu) akan sehat
dalam waktu dekat.

17- Ayahmu Yang Penyayang


Ketahuilah wahai anak perempuan: bahwa ayahmu sama halnya juga seperti ibumu, ia keluar dari
rumah setiap waktu dengan penuh kesabaran merasa lelah, panas, dan dingin. Untuk apakah
semua itu? Tidak lain hanya untuk mencari nafkah untuk diberikan kepadamu, ibumu, saudara-
saudara laki-lakimu, dan saudara-saudara perempuanmu. Kemudian sang ayah telah
membelikanmu sebuah pakaian dan makanan serta segala sesuatu yang engkau butuhkan. Apabila
engkau meminta sesuatu yang yang memiliki manfaat untuk dirimu, maka ia tidak pernah
melarangmu, bahkan ia rela memberikan apa yang engkau inginkan dan iapun merasa bahagia.

Ayahmu berharap agar engkau hidup selamat dari segala marah bahaya dan penyakit. Oleh karena
itu, ia selalu melarangmu terhadap sesuatu yang dapat membahayakanmu dan menyuruhmu
untuk menjaga kesehatanmu agar engkau tidak jatuh sakit. Apabila engkau jatuh sakit, maka iapun
merasa sedih kepadamu bahkan sampai memanggilkan dokter untukmu dan ia membelikanmu
obat-obatan dan ia tidak peduli dengan kerugian demi kesehatanmu yang sangat mahal.

Ayahmu selalu memikirkan setiap waktu terhadap pendidikanmu. Oleh karena itu, ia
memasukkanmu ke sekolah dan membelikanmu beberapa buku serta peralatan belajar agar
engkau belajar dan akhlakmu terdidik serta agar di masa yang akan datang, engkau dapat menjadi
perempuan yang sempurna dalam akhlak dan tata kramanya, bermanfaat bagi dirinya sendiri
maupun bagi kaumnya.

18- Kasih Sayang Ayah


Dulu ada seorang ayah yang memiliki seorang anak perempuan yang sangat ia cintai karena sang
anak selalu melaksanakan segala nasihat-nasihatnya. Pada suatu hari, sang anak perempuan
menyelisihi nasihat sayahnya. Sang anak suka mencampur-campur ketika makan, bahkan ia makan
dengan tanpa aturan. Kemudian sang ayah memperingatkannya tentang hal tersebut. Akan tetapi
sang anak justru tidak mendengarkan perkataan sang ayah hingga tibalah ia ditimpa sakit
pinggang. Sang ayahpun akhirnya memanggilkan seorang dokter untuknya. Setelah dokter selesai
memeriksa sakit yang diderita sang anak, sang dokter menuliskan nama-nama obat. Akhirnya
ayahnya pun membelikan obat tersebut di sebuah apotik dengan harga yang sangat mahal.
Bahkan sang ayah juga menyerahkan upah yang mahal untuk sang dokter. Akan tetapi, ang ayah
tidak peduli dengan hal tersebut karena ia sangat berharap sang anak dapat sembuh dengan
cepat.

Ketika sang anak melihat kasih sayang ayahnya, kedua bola matanya mengalirkan air matanya
karena bahagia dan hatinya penuh dengan kegembiraan. Setelah beberapa hari kemudian, sang
anak telah sembuh dari sakitnya kemudian berjanji kepada ayahnya untuk selalu melaksanakan
nasihat-nasihatnya dan tidak lagi menyelesihi segala perintah-perintahnya sehingga sang anak
merasa sehat dan hidup dalam ketentraman.

19- Apa Kewajibanmu (Anak Perempuan) Kepada Kedua Orang Tuamu?


Jika engkau mengetahui kesusahan kedua orang tuamu dalam mendidikmu dan mengetahui
betapa besarnya kecintaan mereka kepadamu, maka dengan apa engkau akan berbalas budi
kepada mereka?. Tentu, engkau tidak akan sanggup untuk membalas budi kepada mereka kecuali
engkau harus melakukan beberapa tata krama berikut:

Selalu melaksanakan perintah mereka berdua dengan penuh kecintaan dan penghormatan dan
selalu melakukan segala sesuatu yang membuat mereka berdua merasa ridho: dengan cara
engkau berbuat baik kepada mereka berdua. Allah SWT berfirman: (berbuat baiklah kepada kedua
orang tuamu), selalu tersenyum di hadapan mereka berdua, bersalaman kepada mereka berdua
setiap pagi dan sore, mendoakan umur panjang untuk mereka berdua dalam keadaan sehat dan
afiyah, menjaga buku-bukumu dan baju-bajumu, menjaga segala peralatanmu, menata semuanya
ditempatnya dengan baik, berusaha untuk mengulas pelajaranmu, melakukan segala sesuatu yang
dapat membuat mereka berdua senang di dalam rumah maupun di luar rumah .

Menghindari segala sesuatu yang dapat menyakiti mereka berdua: janganlah mengeraskan
suaramu di atas suara mereka berdua, akan tetapi berbicaralah kepada mereka dengan ucapan
yang lembut. Allah SWT berfirman: (janganlah engkau berkata “ah” kepada mereka dan janganlah
engkau menggertak mereka berdua, malainkan katakanlah kepada mereka dengan perkataan yang
mulia). Dan janganlah engkau merengek kepada mereka dalam meminta sesuatu apalagi ketika di
depan seorang tamu, jika mereka berudua melarangmu untuk meminta sesuatu dan marah
kepadamu: janganlah marah (mengambek), janganlah memandang mereka berdua dengan
pandangan tajam atau dengan wajah muram, jangan meggerutu kepada mereka berdua,
melainkan diamlah dan terimalah segala nasihat-nasihatnya dengan penuh kebahagia dan
kegembiraan. Hindari juga untuk berbohong dan mencaci maki kepada mereka berdua.
Disebutkan dalam sebuah hadits: “Salah satu diantara dosa besar adalah cacian seorang anak
kepada kedua orang tuanya”.

Ada seorang laki-laki datang kepada nabi SAW dan bertanya: wahai Rasulullah: siapakah orang
yang berhak untuk aku muliakan? Nabi menjawab: ibumu. Ia bertanya lagi: kemudian siapa? Nabi
menjawab: ibumu, lantas bertanya lagi: kemudian siapa? Nabi menjawab: ibumu. Lantas bertanya
kembali: kemudian siapa? Nabi menjawab: ayahmu. Seorang anak perempuan yang selalu
memperlakukan kedua orang tuanya dengan perlakuan yang baik akan mendapat ridha Allah dan
ridha kedua orang tuanya. Disebutkan dalam hadits: “surge berada di telapak kaki ibu”.

20- Tata Krama Anak Perempuan Terhadap Saudara-Saudara Perempuan Dan Saudara-Sudara
Laki-Lakinya
Bersikaplah sopan kepada saudara-saudara perempuan dan laki-lakimu karena mereka adalah
orang yang paling dekat denganmu setelah kedua orang tuamu. Kedua orang tuamu sangat
senang kepadamu apabila engkau bersikap sopan kepada saudara-saudarmu. Hormatilah saudara
laki-lakimu dan saudara perempuanmu yang besar, iktutilah nasihat-nasihat mereka berdua,
lakukanlah apabila mereka berdua memerintahkan sesuatu dan janganlah bersikap keras kepala
kepada mereka berdua, sayangilah saudara laki-lakimu dan saudara perempuanmu yang masih
kecil, berhati-hatilah untuk tidak menyakiti mereka dengan pukulan atau caci maki, memutus tali
persaudaran, mengubah atau meminjam mainan-mainan mereka tanpa izin. Nabi Muhammad
SAW bersabda: “bukanlah merupakan dari golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil
diantara kita dan tidak mengetahui hak anak dewasa”. Dan Nabi bersabda: “tidaklah
diperbolehkan kepada seorang muslim untuk mengasingkan saudaranya diatas 3 hari. Barang
siapa yang mengasingkan lebih dari 3 hari kemudian meninggal, maka ia akan masuk neraka”.

Bersikaplah toleran kepada saudara laki-laki dan perempuanmu. Janganlah engkau berselisih
denga saudara laki-lakimu atau saudara perempuanmu ketika akan memasuki kamar mandi atau
pada permainan, atau ketika duduk di atas kursi, dan lain sebagainya. Jadilah engkau perempuan
yang sabar, suka memberi maaf, tidak cepat marah, apabila sudara laki-laki dan perempuanmu
berbuat jahat kepadamu, maka janganlah engkau membalas berbuat jahat kepada mereka,
melainkan bersikaplah toleran kepada mereka.

Janglah engkau terlalu banyak bercanda dengan saudara laki-laki dan perempuanmu karena
bercanda yang berlebihan dapat menyebabkan dendam dan pertengkaran. Apabila engkau
melihat saudara laki-laki dan perempuanmu melakukan pebuatan yang tidak sesuai untuk mereka,
maka nasihatilah mereka dengan penuh kelembutan dan janganlah engkau memberatkan mereka.

Tidaklah dapat dipungkiri bahwa kedua orang tuamu sangat senang denganmu. Jika engkau
mengikuti tata krama ini. Oleh karena itu, hiduplah dengan saudara laki-laki dan perempuanmu
dengan penuh ketentraman dan kebahagiaan.

21- Dua Saudara Perempuan Yang Saling Mencintai


Ruqayyah dan Maryam merupakan dua perempuan yang saling bersaudara: mereka saling
mencintai antar sesama dan saling menemani. Mereka berdua berangkat ke sekolah bersama-
sama dan pulang dari sekolah juga bersama-sama, saling membantu dalam mengulas kitab-kitab,
menghafal pelajaran baik di rumah maupun di sekolah. Dan di waktu luang mereka berdua
bermain dan bercanda bersama-sama.

Pada sautu hari, ruqayyah membeli buah apel dari beberapa macam buah. Kemudian ia bertanya
kepada ibunya seraya berkata: wahai ibu, kabarkan kepadaku dimana saudaraku, Maryam? Karena
aku ingin membagi apel ini antara aku dan dia. Sang ibupun merasa sangat bahagia dan
mengakabrkan kepada Ruqayyah bahwa Maryam berada di kebun.

Ruqayyahpun langsung cepat-cepat bergegas menuju ke kebun dan ternyata saudaranya sedang
mengumpulkan bunga. Maryam ingin membuat sebuah buket lembar dari bunga-bunga tersebut.
Lantas, Ruqayyah memberikannya buah apel sehingga iapun tersenyum dan merasa bahagia.
Maryam berterima kasih kepada Ruqayyah atas kebaikan dan kelembutanya. Karena hal inilah,
Maryam memberikan sebuah buket karangan bunga kepada Ruqayyah seraya berkata: dan inilah
hadiahku untukmu wahai saudaraku yang mulia. Maryampun merasa senang atas hal tersebut dan
Ruqayyahpun berkata: terima kasih banyak wahai saudaraku.

Seperti itulah kedua saudara perempuan ini hidup dalam ketentraman dan kebahagiaan.

22- Tata Krama Seorang Perempuan Kepada Kerabat-Kerabatnya


Anak perempuan yang berakal akan mencintai dan menghormati seluruh kerabat-kerabatnya
seperti kakek dan neneknya, seluruh paman dan bibinya dari pihak ayah serta seluruh anak-
anaknya, seluruh paman dan bibinya dari pihak ibu serta seluruh anak-anaknya sebagai bentuk
melaksanakan firman Allah SWT: (Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua dan karib-kerabat).
Mereka juga mencintainya dan kedua orang tuanya. Perempuan yang berakal juga akan bertata
krama sebagaimana berikut:

Berinteraksi kepada orang yang lebih tua sepertihalnya ia berinteraksi dengan kedua orang
tuanya, saudara-suadara perempuannya yang lebih dewasa dan juga berinteraksi kepada orang
yang lebih muda sepertihalnya ia berinteraksi dengan saudara-saudara perempuannya yang lebih
muda, bertatap muka kepada mereka dengan tatapn yang baik apabila ia setuju dengan mereka,
berbicara kepada mereka dengan perkataan yang indah, melaksanakan segala peritahnya jika
mereka memerintahkan sebuah perintah, membantu ketika mereka membutuhkan sesuatu,
bertanya tentang mereka jika engkau tidak melihat mereka, janganlah engkau bertengkar dengan
mereka atau menyela mereka atau bermuka masam di hadapan mereka, kunjungilah mereka dari
waktu ke waktu terutama ketika hari raya atau beberapa kesempatan seperti ketika salah satu
diantara mereka tertimpa sakit atau melahirkan atau hendak bepergian atau ketika kembali dari
bepergian, maka berbahagialah engkau karena melihat mereka bahagia dan bersedih karena
mereka sedih, berhati-hati dari niatan berakhlak jelek kepada mereka karena hal tersebut dapat
menyebabkan Allah SWT marah, dan juga dapat membuat kedua orang tua atau karib kerabat
dekatnya menjadi marah.

Anak perempuan yang berbuat baik kepada karib kerabatnya akan hidup dengan tenang dan
dicintai, Allah akan melapangkan rizkinya dan memanjangkan umurnya sebagaimana dalam hadits:
“Silaturahim dapat memperpanjang umur”.

23- Lubna Dan Kerabatnya, Laila


Lubna adalah seorang anak perempuan kecil berumur 8 tahun. Ia anak yang taat kepada kedua
orang tuanya, dicintai keluarganya dan seluruh umat manusia, ia memiliki kerabat bernama Laila,
Laila adalah anak perempuan dari pamanya dari pihak ayah, Lubna sangat menyayangi Laila, setiap
hari Lubna selalu membantu dan berbuat baik kepada Laila. Lubna sangat senang bertemu dengan
Laila.

Lubna memiliki akhlak yang baik dan adab yang bagus. Oleh karena itu Lubna tidak mencemooh
saudaranya, Laila walaupun ia anak perempuan miskin, bahkan Lubna sangan mengormati Lila dan
selalu membuat hatinya merasa senang. Apabila Laila membutuhkan peralatan sekolah, Lubna
selalu meminjaminya, dan apabila Laila ingin meminjam sesuatu darinya, Lubna tidak berbuat
bakhil kepada Laila.

Pada suatu hari, seoran guru memerintahkan semua murid-muridnya untuk membeli kitab Akhlak
untu anak perempuan. Kemudian Lubna membeli dua kitab. Kemudian, Lubna menghadiahkan
satu kitab kepada kerabatnya, Laila.

Ketika sang guru mendengar berita itu, ia merasa sangat senang, dan mengucapkan rasa terima
kasih di depan teman-temannya, serta memotivasi mereka untuk mencontoh perilaku atau akhlak
Lubna yang sangat baik.

24- Tata Krama Anak Perempuan Kepada Pelayannya


Pelayanmu adalah dia yang selalu sibuk di dalam rumahmu, membersihkan peralatan rumah
tangga, menyapu halaman, memasakkan makananmu, mencucikan pakaian-pakaianmu,
membantu ibumu dalam kesibukannya, selalu diperintahkan untuk kebutuhan ibu, pergi ke pasar
setiap hari untuk membeli daging, sayuran, rempah-rempah, dan lain-lain.
Jikala engkau ingin ibumu merasa senang denganmu, maka berakhlak yang baiklah kepada
pelayanmu, apabila engkau ingin memerintahkannya, maka gunakanlah perkataan yang lembut,
apabila pelayan melakukan kesalahan, maka beritahulah kesalahannya dengan cara yang halus
dan lembut kemudian maafkanlah ia. Dulu nabi Muhammad SAW memiliki seorang pelayan
bernama Anas. Nabi tidak pernah menggertak dan memarahinya. Seorang laki-laki lantas bertanya
kepada Nabi: Berapa kali kita memaafkan seorang pelayan wahai Rasulullah? Nabi menjawab
maafkanlah ia 70 kali dalam satu hari.

Jika engkau melakukan pernuatan yang bertentangan seperti memcahkan wadah, merubah
peralatan-peralatan, kemudia ibumu marah, maka kabarkanlah kepadanya bahwa engkaulah yang
melakukannya dan mintalah maaf kepadanya, dan janganlah sekali-kali engkau tidak mengakui
perbuatanmu dan menuduh pelayan dengan sesuatu yang tidak ia lakukan, dan janganlah engkau
berbohong dan membahayakan orang lain. Apabila engkau memanggil pelayanmu dan ia tidak
menjawab panggilanmu seketika itu, maka janglah engkau memarahinya barang kali ia tidak
mendengar suaramu. Begitupun jika engkau memerintahkannya sesuatu dan ia lambat, maka
janganlah tergesa mengomelinya karena barangkali ia sedang dalam udzur. Janglah engkau
memukul, mencerca, dan menggertak, serta cemberut kepada seorang pelayan. Dan tidaklah ada
seorang yang melakukan hal tersebut kecuali anak perempuan yang memiliki akhlak tidak baik
yang suka membenci semua manusia. Ketahuilah engkau wahai anak perempuan engkau tidak
tahu betapa butuhnya engkau kepada seorang pelayan kecuali ketika pelayanmu keluar dari
rumah, sehingga ibumu merasakan lelah dan kesusahan. Oleh karena itu, perlakukanlah
pelayanmu degan perlakuan yang baik sehingga ia tetap betah di dalam rumah dan membantu
kedua orang tuamu. Dan ketahuilah juga wahai anak perempuan bahwa semua pelayan
merupakan manusia seperti kita. Mereka dapat merasakan seperti perasaan kita, maka kita tidak
diperbolehkan untuk melarang mereka dan berbuat sombong kepada mereka.

Janglah engkau suka duduk dengan pelayan dan janganlah engkau bercakap-cakap dengannya
kecuali sesuai kebutuhan agar engkau tidak mengambil wataknya, dan janganlah engkau bercanda
dengan pelayan karena hal itulah yang membuatnya berani denganmu dan terkadang engkau
mendengar perkataan yang tidak baik darinya.

25- Halimah, Zubaidah, Dan Seorang Pelayan, Muti’ah


Halimah adalah anak perempuan yang beradab. Seluruh temannya, ayahnya, dan ibunya sangat
menyayanginya. Halimah memiliki saudara perempuan bernama Zubaidah. Akan tetapi, Zubaidah
memiliki akhlak yang tidak baik. Oleh karena itu, ayahnya, ibunya, dan setiap orang yang
mengenalnya tidak suka dengan dirinya.

Di dalam rumah Halimah terdapat seorang pelayan bernama Muthi’ah. Pelayan tersebut selalu
menemani Halimah, yaitu ketika mereka berdua berangkah ke sekolah, dan ketika mereka berdua
pulang dari sekolah. Pelayan tersebut sangat menyayangi Halimah karena selalu
memperlakukannya dengan baik: Halimah tidak pernah merendahkanya dan juga tidak sombong
kepadanya. Akan tetapi, pelayan tersebut sangat tidak suka dengan Zubaidah, Karena ia selalu
berbuat jahat dan menyakitinya hingga hatinya menjadi sempit dan tidak mampu untuk bersabar
atas hal-hal yang menyakitkannya. Kemudian sang pelayan mengundurkan diri dari pekerjaannya,
sehingga membuat Halimah dan ibunya sangat menyesal atas keluarnya  pelayan yang sempurna
ini dari rumah.

Beberapa hari kemudian, seorang pelayan lain bekerja sebagai penggantinya. Akan tetapi,
ternyata pelayan tersebut berwatak tidak baik dan berakhlak kasar dan seperti biasanya, Zubaidah
menyakitinya bahkan terkadang memukulnya dan mencemoohnya, serta meludahi wajahnya
sehingga sang pelayan dendam kepadanya. Kemudian akhirnya ia mencuri perhiasan Zubaidah dan
melarikan diri dari rumah. Zubaidahpun menangis karena kehilangan perhiasannya. Akan tetapi
tangisannya tidak bermanfaat untuknya. Kemudian ayah dan ibunya memberikan hukuman yang
berat kepada Zubaidah. Pada akhirnya, Zubaidah sudah mulai taubat dari akhlaknya yang jelek.

Inilah balasan seorang anak perempuan yang suka menyakiti pelayannya.

26- Pertolongan Tetangga


Ayah dan ibumu sangat menyayangi tetangga, ayah dan ibumu ingin agar engkau juga menyayangi
tetangga karena mereka juga sangat menyayangi kedua orang tuamu, tetangga juga selalu
membantu kedua orang tua apabila orang tua membutuhkan pertolongan. Ibumu terkadang
meminjam sebagian peralatan kepada tetangga, dan sebaliknya tetangga juga meminjam sebagian
peralatan kepada ibumu.

Setiap insan yang baik akan menyayangi tetangganya, dan tetangga juga akan menyayanginya
untuk dapat menangkap seorang pencuri. Apabila seseorang datang dari perjalanan atau
melahirkan anak, bagaimana tetangga datang menuju kerumahnya untuk menunjukkan
kebahagaiaan mereka atas kedatangannya dari sebuah perjalanan dan hadirnya anak baru.
Apabila ia jatuh sakit, merekapun sedih kepadanya dan bahkan datang menjenguk ke rumahnya
serta bertanya tentang keadaannya dan mendoakan kesehatan untuknya.

27- Tata Krama Anak Perempuan Kepada Tetangganya


Engkau harus menyayangi tetanggamu, menghormati dan tidak menyakiti mereka seperti mencela
mereka, merendahkan mereka, meninggikan suaramu tatkala mereka tertidur, melempari rumah
mereka, mengotori halaman dan dinding-ding rumah mereka. Disebutkan dalam hadits: “Siapa
orangnya yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya”.

Jika engkau ingin bertemu dengan anak-anak tetangga, maka mulailah dengan uluk salam,
tersenyum di hadapan mereka, bermainlah dengan mereka, dan jagalah untuk tidak bertengkar
dengan salah satu diantara mereka, apabila salah satu diantara mereka tidak terlihat, maka
bertanyalah perihal tentangnya, apabila ada yang sakit, maka jenguklah ia, apabila ibumu
memberikanmu sebuah makanan atau buah kemudian tetanggamu datang, maka janglah lupa
untuk makan dengannya.

Dengarkanlah cerita tentang Salma dan tetangganya, jadilah engkau seperti Salma, sehingga
engkau menjadi gadis yang mulia dan terhorma diantara seluruh manusia.

28- Salma Dan Tetangganya, Su’ad


Salma adalah anak perempuan yang memiliki akhlak baik, seluruh ibu sangat berharap untuk
memiliki seorang anak perempuan seperti Salma. Salma memiliki tetangga yang menyayanginya,
dan tetangga tersebut juga menyayangi Salma. Pada masa libur sekolah, ayahnya ingin
membawanya ke sebuah kebun binatang, kemudian Salma berkata kepada ayahnya: wahai ayah,
aku akan pergi dengan tetanggaku, Su’ad karena aku tidak akan bahagia kecuali apabila aku pergi
dengannya. Ayahnya pun sangan senang dengan kebaikan akhlaknya.

Ketika Salma dan tetangganya sudah sampai di kebun binatang, mereka berdua melihat-lihat
berbagai macam burung yang mengagumkan dan beberapa hewan yang asing

Selang beberapa lama, Salma berkata kepada tetangganya: sekarang kita sudah melihat-lihat
seluruh hewan yang ada di kebun binatang, apakah engkau ingin kita segera kembali?
Tetangganya pun menjawab: iya wahai tetanggaku yang baik dan aku tidak akan pernah
melupakan kebaikanmu kepadaku. Kemudian Salma pun meminta kepada ayahnya untuk segera
kembali ke rumah.

Ketika Salma telah sampai di rumahnya, ia menceritakan semua yang ia lihat kepada keluarganya.
Mereka pun merasa bahagia atas Salma bahkan mereka sangat bersyukur atas kasih-sayang Salma
kepada tetangganya.

29- Sebelum Berangkat Ke Sekolah


Seorang anak perempuan harus senantiasa menyukai ketertiban dan kebersihan: bangun dari tidur
setiap pagi, mandi dengan menggunakan sabun, memakai handuk yang bersih, kemudian
berwudhu dan shalat subuh berjama’ah, berjabat tangan setelah shalat, menyisir rambutnya,
memakai pakaian sekolah dengan bersih dan rapi, kemudian mengulas materi pelajaran yang
dipelajarinya sebelum tidur.

Kemudian sarapan pagi agar kuat untuk beraktifitas dan agar tidak membutuhkan makanan di luar
rumah seperti halnya sebagian anak perempuan yang sarapan di rumah masing-masing, menata
perelatan-peralatannya di dalam tempat penyimpanannya setelah melihat jadwal pembelajaran
agar tidak melupakan satu buku atau satu daftar, kemudian meminta izin kepada kedua orang
tuanya untuk berangkat ke sekolah, lantas keluar rumah sebelum masuk kelas sehingga tidak
terlambat datang.

30- Tata Krama Melangkahkan Kaki Di Jalan


Sudah seharusnya bagi murid perempuan untuk memilih jalan yang paling dekat dan aman serta
sudah seyogyanya ia berjalan dengan lurus: tidak menoleh ke kanan dan ke kiri tanpa ada hajat,
tidak bergerak dengan gerakan yang tidak pantas untuknya, tidak mempercepat dan
memperlambat perjalanannya, tidak makan dan bernyanyi, bahkan tidak membaca buku sedang ia
dalam keadaan sedang berjalan kaki.

menghindari lumpur dan hal-hal yang kotor agar tidak terjatuh dan membuat pakaian atau sepatu
kotor, menjauhi desakan sehingga tidak bertabrakan dengan seseorang, tidak menghilangkan
peralatan-peralatannya. Murid perempuan juga tidak berjalan di sisi kanan agar selamat dari
tabrakan kendaraan, tidak berhenti di tengah jalan untuk melihat-lihat took atau segala sesuatu
yang menarik perhatiannya, tidak membatasi pandangannya pada jendela, pintu, atau orang-
orang yang lewat, tidak memberhentikan salah satu temannya hanya untuk berbicara kosong.

Apabila bertemu dengan perempuan yang lemah atau buta, maka bantulah ia sesuai kemampuan,
apabila berjalan dengan dengan salah satu teman-temannya, maka jangan bersenda gurau dengan
mereka, jangan meninggikan suara ketika berbicara atau tertawa, berhati-hati untuk tidak
mencemooh seseorang atau mengumpatnya. Semua hal tersebut merupakan kebiasan-kebiasaan
yang jelek dan berlawanan dengan rasa malu dan tata krama.

31- Tata Krama Murid Perempuan Di Sekolah


Apabila murid perempuan sudah sampai ke sekolahnya, maka bersihkanlah sepatunya dengan
pembersih, kemudian menuju ke kelasnya, mengetuk pintu dengan lembut, memasuki kelas
dengan tata krama, mengucapkan salam kepada teman-temannya, berjabat tangan seraya
tersenyum dan berkata: semoga Allah menjadika pagi kalian dengan kebaikan dan kebahagiaan,
kemudian meletakkan tasnya di laci meja. Apabila gurunya datang, maka berdirilah dari
tempatnya, menyambutnya dengan tata krama dan kehormatan, kemudian berjabat tangan.

Apabila bel berbunyi, maka bergegaslah menuju ke kelas, kemudian duduk dengan lurus dan
penuh khidmat: tidak berbicara dengan teman-temannya, tidak bermain, tidak menoleh-noleh,
kemudian masuk ke kelas setelah ada petunjuk guru dengan penuh tata krama dan aturan,
menuju ke tempat duduk kemudian duduk dengan baik: duduk lurus dan tidak membengkokkan
dadanya, tidak menggerak-gerakkan kedua kakinya, tidak berdesakan dengan selainnya, tidak
meletakkan kaki di atas kaki yang lain, tidak mempermainkan kedua tangannya dan
meletakkannya di bawah kedua pipinya. Seorang murid perempuan juga harus menjauhi perilaku
menulis pada saat sedang membaca, dan menjauhi perilaku mengabsen pada waktu menulis, tidak
mencipratkan tinta di atas lantai, tidak mengotori jari-jarinya atau pakaian-pakaiannya.

Pada saat duduk, seorang murid menyambut gurunya, diam untuk belajar, tidak menoleh ke kanan
dan ke kiri, tidak mengajak orang lain berbicara atau membuatnya tertawa karena semua hal
tersebut dapat menghalangi pemahaman, tidak melarang teman-temannya, sehingga membuat
guru marah dan menyebabkan tertinggal pelajaran bahkan gagal dalam ujian, tidak berpindah dari
tempatnya ke tempat yang lain tanpa izin, tidak sibuk sendiri dengan pelajaran lain pada saat
pembelajaran.

32- Bagaimana Murid Perempuan Menjaga Barang-Barangnya?


Seorang murid perempuan harus menjaga peralatan-peralatannya, yaitu dengan menata semua
pada tempatnya, sehingga tidak berubah atau hilang atau mengotori, serta agar tidak merasa letih
ketika membutuhkannya dan waktunya hilang dalam mencarinya, selalu menyampuli kitab-kitab
dan buku catatannya sehingga tidak sobek dan kotor, tidak menjilati jari-jari tangannya ketika
ingin membalik lembar kitab-kitab dan buku catatannya karena hal tersebut merupakan kebiasaan
yang jelek, berlawanan dengan tata krama, dan membahayakan kesehatan.
Seorang murid perempuan juga harus menjaga pensilnya sehingga tidak terjatuh dan pecah,
apabila ingin mengasa pensil, maka jangan mengasah di atas kursi atau jangan mengasah pensil
dengan sampul kitab-kitab dan buku catatannya, melainkan gunakakanlah tempat pensil atau
pisau, dan janganlah menghisap pensil dengan bibirnya atau menghapus tulisan dengan air
ludahnya, melainkan gunakanlah penghapus, atau mengeringkan tinta dengan menggunakan
pakaiannya, melainkan gunakanlah handuk kecil.

33- Bagaimana Murid Perempuan Menjaga Perlengkapan-Perlengkapan Sekolahnya


seperti halnya seorang murid perempuan harus menjaga peralatan-peralatannya, ia juga haru
menjaga peralatan sekolah agar tidak berubah atau mengotori tempat duduk, bangku, dan kursi,
tidak duduk di atas tembok-tembok dan pintu-pintu sekolah, serta tidak memecahkan kacanya,
tidak mengotori halaman dengan tidak membuang ludah dan ingus di atasnya atau membuang
bekas rautan pensil, tidak memotong kertas-kertas di halaman, melainkan buanglah di keranjang
sampah khusus, tidak bermain bel sekolah, tidak menulis di papan sekolah atau merubah
penghapus papan tulis, dan apabila seorang murid perempuan ingin memasuki divisinya, maka
bersihkanlah sepatu dengan pembersih terlebih dahulu.

34- Tata Krama Murid Perempuan Terhadap Guru-Gurunya


Sesungguhnya engkau perempuan sangat mencintai kedua orang tuamu: karena mereka berdua
telah mendidikmu di rumah. Maka, cintailah gurumu karena ia telah mendidikmu di sekolah: ia
telah mendidik akhlakmu, mengajarimu ilmu yang bermanfaat untukmu, menasihatimu dengan
nasihatnya yang bermanfaat, karena sangat mencintaimu bahkan ia berharap engkau akan
menjadi anak perempuan yang pandai serta berakhlak baik.

Hormatilah gurumu seperti halnya engkau menghormati kedua orang tuamu yaitu dengan engkau
duduk di hadapanya dengan sopan santun, berbicara kepadanya dengan penuh adab, apabila ia
sedang berbicara, maka jangan engkau potong pembicaraannya, melainkan tunggulah sampai ia
selesai dari pembicaraannya, dengarkanlah pelajaran yang sedang disampaikan olehnya. Apabila
engkau belum dapat memahami beberapa masalah, maka bertanyalah kepadanya tentang
masalah tersebut dengan lembut dan penuh penghormatan, yaitu dengan mengangkat jari
telunjuk kananmu terlebih dahulu, hingga ia memberikan izin kepadamu untuk bertanya,
janganlah bertanya kecuali pada tema yang sedang dipelajari, apabila ia bertanya sesuatu
kepadamu maka berdirilah dan jawablah pertanyaanya dengan jawaban yang baik dan dengan
suara yang jelas dan sesuai pertanyaan, dan janganla engkau menjawab jika guru bertanya kepada
siswa yang lain karena hal tersebut bukan merupakan adab.

apabila engkau ingin dicintai gurumu, maka lakukanlah kewajibanmu yaitu untuk selalu hadir
setiap hari di waktu tertentu, janganlah alpa dalam pelajaran, jangalah terlambat masuk kecuali
dengan udzur yang tepat, bergegas memasuki kelas setelah istirahat, dan hindarilah untuk suka
terlambat, apabila gurumu menyalahkanmu, maka kemukakanlah alasan-alasan yang dapat
membatalkan, memahami semua pelajaranmu, melanggengkan hafalan atau muthalahahnya,
memperhatikan kebersihan dan ketertiban buku-bukumu dan peralatan-peralatanmu, tunduk
terhadap segala perintag gurumu dengan sepenuh hatimu bukan karena takut dari hukuman. Jika
ia menghukummu, maka janganlah engkau marah karena ia tidak akan menghukummu kecuali
agar engkau menunaikan kewajibannya, dan hal tersebut sangat bermanfaat untukmu, dan
engkau akan bersyukur terhadap hal tersebut jika engkau sudah beranjak dewasa.

Tidak dapat dipungkiri bahwa bersamaan dengan didikan guru kepadamu, ia sangat
menyayangimu, dan ia berharap didikan ini bermanfaat untukmu. Oleh karena itu, bersyukurlah
kepadanya atas keikhlasannya dalam mendidikmu, janganlah engkau melupakan kebaikannya
selamanya. Sedangkan murid perempuan dengan akhlak yang rusak, maka ia akan selalu marah
jika gurunya mendidiknya dan akan mengadu kepada kedua orang tuanya.

35- Tata Krama Murid Perempuan Terhadap Teman-Temannya


Wahai siswi yang pandai, engkau belajar dengan teman-temanmu dalam satu sekolah, seperti
halnya engkau hidup bersama saudara-saudaramu dalam satu rumah, maka cintailah teman-
temanmu seperti halnya engkau mencintai saudara-saudaramu, hormatilah orang yang lebih tua
darimu, sayangilah orang yang lebih muda darimu, saling menyokong dengan teman-temanmu di
waktu belajar untuk mendengarkan perkataan guru, menjaga aturan, bermainlah dengan mereka
di waktu istirahat di halaman sekolah dan bukan di kelas, hindarilah perbuatan memutus,
bertengkar, dan berteriak-teriak, dan hindarilah permainan yang tidak sesuai denganmu seperti
lompat tinggi dan berlari yang dapat membahayakanmu.

Apabila engkau ingin menjadi orang yang dicintai dikalangan teman-temanmu, maka janganlah
bakhil kepada mereka apabila mereka ingin meminjam sesuatu darimu, karena sifat bakhil
sangatlah buruk, janglah bersifat sombong kepada mereka apabila engkau menjadi orang yang
pandai atau rajin, ataupun kaya, karena sifat sombong merupakan bukanlah merupakan akhlak
anak perempuan yang baik. Apabila engkau melihat siswi yang malas, maka nasihatilah ia untuk
rajin dan meninggalkan sifat pemalas atau bodoh, bantulah ia untuk memahami pelajarannya,
atau engkau melihat siswi yang fakir, maka kasihanilah ia dan bantulah ia sesuai dengan
kemampuan dalam membantu.

Janganlah engkau menyakiti temanmu dengan mempersempit tempatnya atau menyembunyikan


peralatan-peralatannya atau membuka dompetnya tanpa izin sehingga engkau dikenal sebagai
pencuri atau penghianat yang menyebabkan gurumu memberikan hukuman kepadamu, orang-
orang menjauhimu. Hindarilah juga untuk memalingkan pipimu kepadanya atau melihatnya
dengan pandangan tajam atau berprasangka buruk kepadanya atau menyakitinya dengan meniup
atau bersuara di telinganya karena semua hal itu dapat menyakitinya. Dalam hadits disebutkan:
“Seorang muslim adalah mereka yang menjaga lisan dan tangannya”.

Apabila engkau meminjam sesuatu kepadanya maka jangan merubahnya atau menghilangkannya
atau mengotorinya dan kembalikanlah secepatnya kemudian ucapkanlah terima kasih atas
kebaikannya. Apabila engkau berbicara dengannya, maka berkatalah dengan lembut dan senyum,
janganlah engkau meninggikan suaramu atau berwajah masam. Hindarilah perselisihan, sifat
pemarah, hasud, perkataan yang kotor, berbohong, mencela, dana du domba, jangalah engkau
bersumpah walaupun perkataanmu benar. Hindarilah untuk tidak mencontek pelajaran imla atau
insya dari temanmu, karena hal tersebut bukanlah merupakan sifat amanah. Sesungguhnya
engkau tidak mengetahui kerugian yang disebabkan karena mencontek kecuali ketika engkau tidak
lulus dari ujian, sehingga engkau menyesal tiada berguna.

36- Tata Krama Kembali Ke Rumah


Apabila bel pulang telah berbunyi, maka bergegaslah untuk mengumpulkan buku-bukumu dan
catatan-catatanmu dan tatalah secara rapi di dalam tasmu, telitilah untuk tidak meninggalkan
sesuatu di sekolah yang dapat menyebabkan kehilangan dan engkau tidak dapat mengulas
pelajaran di rumah. Hindarilah juga untuk tidak lambat dalam menata peralatan-peralatanmu
sehingga engkau tertinggal dari teman-temanmu dan dapat merubah aturan keluarnya mereka
dari kelas dan dapat menyebabkan mereka terlambat untuk pulang ke rumah dan pada akhirnya
mereka marah denganmu dan membuang waktu gurumu.

Tunggulah perintah gurumu untuk dapat keluar dari kelas, kemudian keluarlah dari kelas dengan
penuh adab, janganlah mendesak seseorang, berjalanlah secara lurus dengan penuh rasa malu dan
wibawa di jalan sehingga engkau sampai ke rumah dengan selamat, janganlah engkau menemani
kecuali dengan perempuan yang beradab, janganlah engkau berhenti di jalan untuk bermain atau
melihat-lihat pemandangan. Apabila engkau ingin membeli peralatan-peralatan sekolah, maka hal
tersebut tidaklah apa-apa yang penting dilakukan dengan cepat dan menjaga waktu.

Jagalah waktu kepulanganmu ke rumah karena keterlambatanmu untuk pulang ke rumah


menyebabkan kekhawatiran dalam keluargamu terutama kedua orang tuamu. Oleh karena itu,
janganlah engkau bergegas setelah keluar dari sekolah kecuali ke rumahmu. Apabila engkau di
ajak untuk berkunjung ke kerabat terdekatmu atau sahabatmu, maka engkau harus meminta izin
kepada kedua orang tuamu terlebih dahulu agar hati mereka tenang terhadapmu. Apabila
kebiasanmu pergi di pagi hari bersama salah satu tetanggamu, maka jangan lupa juga untuk
menaminya pulang karena hal tersebut merupakan salah satu pemenuhan hak-hak kekerabatan
dan tetangga dan meninggalkannya menyebabkan kerisauan dan kekasaran.

Ketika engkau sampai di rumahmu, maka jabatlah tangan kedua orang tuamu, kemudian bergegas
ke kamarmu dan letakkan tasmu di dalam lemari atau di tempat khusus. Hindarilah untuk
membalikkan tas atau meletakkannya di tempat yang bukan semestinya sehingga waktumu
terbuang untuk mencarinya. kemudian pergilah ke kamar mandi dan berwudhu serta sholat duhur
berjama’ah. Setelah selesai makan siang, beristirahatlah sejenak, kemudian telaahlah materi
pelajaranmu yang sudah engkau pelajari hari ini, dan pelajarilah kembali materi kemarin,
kemudian persiapkanlah untuk pelajaran besok dengan tanpa membutuhkan pengawasan
seseorang melainkan engkau mengawasi dirimu sendiri dalam melakukan kewajibanmu.

36- Tata Krama Kembali Ke Rumah


Apabila bel pulang telah berbunyi, maka bergegaslah untuk mengumpulkan buku-bukumu dan
catatan-catatanmu dan tatalah secara rapi di dalam tasmu, telitilah untuk tidak meninggalkan
sesuatu di sekolah yang dapat menyebabkan kehilangan dan engkau tidak dapat mengulas
pelajaran di rumah. Hindarilah juga untuk tidak lambat dalam menata peralatan-peralatanmu
sehingga engkau tertinggal dari teman-temanmu dan dapat merubah aturan keluarnya mereka
dari kelas dan dapat menyebabkan mereka terlambat untuk pulang ke rumah dan pada akhirnya
mereka marah denganmu dan membuang waktu gurumu.

Tunggulah perintah gurumu untuk dapat keluar dari kelas, kemudian keluarlah dari kelas dengan
penuh adab, janganlah mendesak seseorang, berjalanlah secara lurus dengan penuh rasa malu dan
wibawa di jalan sehingga engkau sampai ke rumah dengan selamat, janganlah engkau menemani
kecuali dengan perempuan yang beradab, janganlah engkau berhenti di jalan untuk bermain atau
melihat-lihat pemandangan. Apabila engkau ingin membeli peralatan-peralatan sekolah, maka hal
tersebut tidaklah apa-apa yang penting dilakukan dengan cepat dan menjaga waktu.

Jagalah waktu kepulanganmu ke rumah karena keterlambatanmu untuk pulang ke rumah


menyebabkan kekhawatiran dalam keluargamu terutama kedua orang tuamu. Oleh karena itu,
janganlah engkau bergegas setelah keluar dari sekolah kecuali ke rumahmu. Apabila engkau di
ajak untuk berkunjung ke kerabat terdekatmu atau sahabatmu, maka engkau harus meminta izin
kepada kedua orang tuamu terlebih dahulu agar hati mereka tenang terhadapmu. Apabila
kebiasanmu pergi di pagi hari bersama salah satu tetanggamu, maka jangan lupa juga untuk
menaminya pulang karena hal tersebut merupakan salah satu pemenuhan hak-hak kekerabatan
dan tetangga dan meninggalkannya menyebabkan kerisauan dan kekasaran.

Ketika engkau sampai di rumahmu, maka jabatlah tangan kedua orang tuamu, kemudian bergegas
ke kamarmu dan letakkan tasmu di dalam lemari atau di tempat khusus. Hindarilah untuk
membalikkan tas atau meletakkannya di tempat yang bukan semestinya sehingga waktumu
terbuang untuk mencarinya. kemudian pergilah ke kamar mandi dan berwudhu serta sholat duhur
berjama’ah. Setelah selesai makan siang, beristirahatlah sejenak, kemudian telaahlah materi
pelajaranmu yang sudah engkau pelajari hari ini, dan pelajarilah kembali materi kemarin,
kemudian persiapkanlah untuk pelajaran besok dengan tanpa membutuhkan pengawasan
seseorang melainkan engkau mengawasi dirimu sendiri dalam melakukan kewajibanmu.

38- Murid Perempuan Yang Dibenci


Dulu ada seseorang perempuan yang memiliki anak perempuan yang akhlaknya rusak, ia selalu
berkelahi dengan teman-teman perempuannya di sekolah karena terkadang ia memfitnah mereka
dan terkadang juga ia mencemooh mereka, menyombongkan diri kepada mereka, mencuri
peralatan-peralatan mereka. Apabila gurunya melarang akhlak yang tidak terpuji ini, ia keras
kepala dan beradab buruk sehingga seluruh gurunya marah kepadanya bahkan tidak ada
seorangpun yang ingin berteman dengannya. Suatu hari, ia datang ke sekolah, sedangkan
pakaiannya kotor, peralatan-peralatannya tidaklah lengkap, ia selalu tidak menghafal pelajarannya
bahkan tidak dapat memahaminya karena ia sendiri tidak mendengarkan penjelasan guru, serta
selalu tidak hadir kesekolah selama beberapa hari dalam satu bulan.

Akhirnya, ketika kepala sekolah mengetahui keburukan akhlaknya, tertinggalnya ia dalam


pembelajaran, kepala sekolahpun mengeluarkannya dari sekolah. Setelah beberapa waktu, ibunya
meninggal, hingga ia hidup miskin: ia selalu mondar-mandir di saat cuaca panas untuk meminta
beberapa dirham kepada orang-orang, iapun menyesal akan ketidak tahuannya dan ketidak
berakhlaknya ketika masih kecil. Akan tetapi, penyesalannya tidaklah berguna.

39- Nafisah dan Ibunya


Ketika umur nafisah telah mencapai 6 tahun, ibunya menawarkanya untuk belajar di salah satu
sekolah islam khusus perempuan. Kemudian nafisah menolak dan berkata: apa manfaat dari
sekolah wahai ibu? Lebih baik saya menetap di sini (di rumah) sehingga aku dapat bermain dengan
bonekaku dan lukisanku, lantas ibunya menjawab seraya berkata: engkau miskin wahai anakku.
Sesungguhnya ketika engkau mengetahui beberapa manfaat dari sekolah karena engkau masih
kecil, maka dengarkanlah nasihat ibu:

Kamu harus selalu berangkat ke sekolah setiap hari agar engkau tahu kewajibanmu terhadap
Allah, kedua orang tuamu, dan seluruh umat manusia, dan agar kamu berakhlak yang mulia,
mengetahui ilmu yang bermanfaat yang dapat membahagiakanmu di dunia dan di akhirat.
Rasulullah SAW telah bersabda: Mencari ilmu hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki
dan perempuan.

Ketahuilah bahwa waktu yang sangat tepat untuk belajar adalah waktumu yang sekaran,
bersungguh-sungguhlah dalam mencari ilmu, jangan engkau sia-saiakan waktumu, sehingga
engkau akan menyesal di masa yang akan datang, sedangkan penyesalan tidaklah berguna seperti
halnya mereka para perempuan yang bodoh yang tidak mau belajar di masa kecilnya, sehingga
mereka sangat menyesal.

Setelah nafisah mendengarkan nasihat ibunya, ia pun segera bergegas ke sekilah dengan perasaan
gembira, iapun selalu berusaha dan bersungh-sungguh, sehingga menjadi murid perempuan yang
paling baik akhlaknya, paling mengetahui pelajaran, dan paling mencintai guru-gurunya.

40- Nasihat Umum (1)


 Wahai anak perempuan yang mulia, apabila engkau meminta sesuatu kepada seseorang apalagi
ke ibumu, maka jangan katakana kepadanya: berikan ini, lakukan ini, melainkan gunakanlah
tata krama dengan berkata: mohon maaf, lakukanlah seperti ini, kemudian berterima kasihlah
atas bantuanya kepadamu seraya berkata: terima kasih, atau saya berterima kasih banyak
kepadamu, atau semoga Allah membalasmu kebaikan.
 Apabila seseorang berbicara denganmu, maka dengarkanlah sepenuhnya dan janganlah
memotong pembicaraannya, melainkan tunggulah hingga ia selesai deari pembicaraannya.
Apabila engkau mendapati suatu perkataan atau cerita yang pernah engkau dengar, maka
jangan katakana kepadanya: sesungguhnya saya sudah mendengar cerita ini. Hal tersebut agar
hatinya tidak sakit.
 Jagalah kebersihan gigimu dengan menggunakan siwak atau sikat gigi setiap hari terlebih ketika
selesai makan sehingga gigi terlihat bersih, tidak kotor, dan sehat. Karena hal itulah engkau
tidak akan mengeluh sakit pada gigi. Janganlah engkau suka menghisap jarimu, memotong kuku
dengan gigimu, atau memasukan jari telunjuk ke dalam hidungmu atau telingamu terlebih
ketika di hadapan manusia.
 Salah satu kebiasaan yang tidak baik adalah: seorang anak perempuan yang ingin melihat atau
mengawasi rahasia orang lain, kemudian ia berusaha memata-matai kabar dari orang lain agar
mengetahui rahasia mereka. Apabila ia melihat dua orang perempuan sedang bercakap-cakap,
ia kemudian mendaktinya dan mendengarkan pembicaraan mereka berdua. Apabila ia melihat
surat orang lain, ia segera membacanya tanpa izin, atau bahkan bertanya kepadanya: dari
mana surat ini datang? Berita apa yang ada di dalamnya?.

41- Nasihat Umum (2)


 Salah satu kebiasaan yang tidak baik adalah ketika seorang anak perempuan menggunakan
buku orang lain atau alat pensilnya tanpa seizing darinya, atau menemukan barang hilang
kemudian ia mengambil barang tersebut untuk dirinya, sedangkan kewajibannya adalah
mengembalikannya kepada sang pemiliknya. Salah satu kebiasaan yang tidak baik juga
meminjam sesuatu kemudian merubahnya, atau ia tidak senang untuk mengembalikannya
kepada temannya. Hal ini merupakan suatu sifat penghianatan.
 Salah satu kebiasaan yang tidak baik juga adalah ketika seorang anak perempuan diminta
untuk menjawab ia hanya menggerakkan kepala atau telapak tanganya dan juga terburu-
buru untuk menjawab padahal hal tersebut bukan tugasnya. Di samping itu, kebiasan yang
tidak baik adalah suka berceloteh atau banyak bercakap.
 Salah satu bentuk aib adalah ketika anak perempuan tidak memperhatikan dirinya
kemudian ia mengabaikan untuk menyisir rambutnya, membersihkan pakaiannya,
membersihkan badannya (mandi) sehingga ia terlihat berantakan dan kotor atau bahkan ia
mengabaikan untuk memotong kuku-kukunya sehingga menjadi panjang dan terdapat
kotoran di bawah kuku, atau tidak mengganti pakaiannya, sehingga bau tidak sedap keluar
darinya.
 Jauhilah permainan yang dapat membahayakanmu seperti pasir, api, dan kotoran karena
bermain dengan pasir dapat membahayakan kedua mata bahkan dapat menyebabkan sakit
mata dan kebutaan, dan bermain dengan api dapat berkobar-kobar dipakaianmu dan
dapat membakar badanmu, serta bermain kotoran dapat menyebabkan kudis dan gatal.
Janganlah bermain seluncur di atas pagar tangga agar engkau tidak terjatuh dan
menyebabkan salah satu anggota tubuhmu patah atau terluka, janganlah juga bermain di
bawah terik matahari sehingga warna kulitmu dapat berubah atau bahkan membuatmu
demam dan sakit kepala.
 Jagalah kesehatanmu dengan dengan bertamasya di tempat yang berudara bersih setiap
pagi agar tubuhmu sehat karena akal yang sehat terdapat di dalam jiwa yang sehat.
Hiruplah udara yang segar dengan hidungmu dan bukan dengan mulutmu. Hindarilah
udara yang tidak sehat, jangalah makan makanan yang terbuka sehingga cicak, tikus, atau
binatang merugikan yang lain dapat merayap di atasnya, janganlah memakan buahan yang
belum masak dan membusuk karna hal itu membahayakan kesehatanmu, melainkan
makanlah buah yang matang setelah di cuci dengan baik, janganlah meminum air yang
keruh, janganlah mengundang nyamuk yang dapat menggigitmu, jauhilah lalat dan
halaulah lalat yang ada di wajahmu, janganlah makan makanan yang dihinggapi lalat,
janganlan menjadi seperti perempuan-perempuan tamak yang selalu makan dari makanan-
makanan yang dibeli dari jalan raya yang diletakkan di wadah-wadah kotor yang
terkontaminasi debu dan lalatm bahkan telah banyak disentuh oleh banyak tangan-tangan
kotor. Apabila engkau menginginkan makanan atau roti, maka belilah pada para penjual
yang bersih atau mintalah kepada ibumu untuk membuatnya di rumah.
 Salah satu kebiasaan yang membahayakan bagi akhlak adalah anak-anak perempuan
bermain bersama anak laki-laki, maka jauhilah wahai engkau anak perempuan segala
sesuatu yang bathil, bermainlah bersama perempuan-perempuan yang terdidik, janganlah
bermain menyerupai permainan anak laki-laki atau seperti gerakan-gerakan mereka atau
perkataan-perkataan mereka karena engkau adalah anak perempuan yang diciptakan Allah
agar kelak menjadi perempuan yang memiliki kesucian dan rasa malu, serta menjalankan
tugas-tugasnya yang tertentu, pengatur di rumah, pendidik untuk anak-anaknya, agar kelak
mereka menjadi laki-laki yang bermanfaat bagi ibunya dan perempuan-perempuan yang
bermanfaat bagi kaumnya, cintailah rumahmu, dan terbiasalah untuk mengatur rumah
sejak masa kecil, lihatlah perempuan-perempuan yang shalihah yang suka mengatur
urusan rumah: bagaimana mereka hidup bahagia dan gembira.
 Salah satu kebiasaan yang baik untuk anak perempuan adalah suka menabung dan hemat,
maka biasakanlah untuk menabung dan hemat sejak masa kecilmu, jauhilah perbuatan
pemborosan dan menghambur-hamburkan harta. Apabila ayah dan ibumu memberikanmu
uang, maka belanjakanlah sebagiannya dengan sesuatu yang bermanfaat untukmu, dan
tabunglah sebagian yang lain di dalam kotak tabungan, janganlah engkau membeli sesuatu
yang tidak bermanfaat, dan janganlah engkau membutuhkannya secara banyak sehingga
engkau terpkasa berhutang kepada temanmu apabila engkau membutuhkan sesuatu
sehingga engkau menjadi terbiasa untuk berhutang. Inilah merupakan kebiasaan yang
buruk dan membahayakan.
 Adapun perempuan yang berakal maka ia kan senang menabung, dan tidak suka
mengahmbur-hamburkan harta. oleh karena itu, ia tidak butuh berhutang sehingga dapat
hidup dengan tenang dan akan menjadi wanita yang ahli ekonomi yang akan mengetahui
bagaimana cara membelanjakan uang, bagaimana cara menginfakkannya, sehingga ia
selalu bahagia, gembira, senang dan penuh suka cita.

Anda mungkin juga menyukai