Seorang anak perempuan sudah seharusnya memiliki akhlak yang baik dimulai dari masa kecilnya
agar ia dapat hidup sebagai orang yang dicintai di masa remajanya, yaitu: diridhai Tuhannya,
dicintai keluarganya, dan dicintai seluruh umat manusia sehingga ia dapat memperoleh
ketenangan di dalam kehidupannya.
Seorang perempuan juga harus menjauhi segala akhlak yang tidak baik, agar ia tidak menjadi
perempuan yang dibenci oleh Tuhannya, tidak dicintai keluarganya dan tidak dicintai oleh seluruh
umat manusia sehingga ia sengsara di dalam kehidupannya.
Perempuan yang beradab adalah perempuan yang jujur di setiap perkataannya, selalu tawadhu
(merendahkan diri) dihadapan orang lain, tidak membangga-banggakan diri, sabar terhadap segala
penderitaan, tidak suka dengan sifat pemarah dan mengeluh, tidak memutus tali persaudaraan
dengan saudara-saudara perempuan yang lain, tidak saling mendebat atau bermusuhan dengan
mereka, malu untuk melakukan perbuatan keji walaupun ia dalam keadaan sendirian karena ia
hanya takut kepada Tuhannya, selalu mendengarkan nasihat-nasihat kedua orang tuanya dan
seluruh guru-gurunya, selalu bertata karma di setiap keadaan: ketika makan, berjalan, berbicara
atau ketika tidur.
Pada suatu hari, Fathimah bertamasya dengan ibunya di kebun. Kemudian ia melihat pohon bunga
mawar yang sangat indah akan tetapi pohon bunga mawar tersebut bengkok. Fathimahpun
berkata: Betapa indahnya pohon ini! Akan tetapi, mengapa ia bengkok wahai ibuku? Sang ibupun
menjawab: hal tersebut karena seorang petani tidak memperhatikan ketegakannya sejak masih
kecil, sehingga jadilah pohon bunga mawae tersebut bengkok. Kemudian fathimah berkata:
alngkah baiknya jika kita menegakkannya sekarang, akan tetapi sang ibu justru tersenyum seraya
berkata kepadanya: hal tersebut tidak berpengaruh wahai anakku, karena pohon bunga mawar
tersebut sudah besar dan batangnya pun sudah keras.
Begitu juga dengan seorang anak perempuan yang tidak memiliki adab sejak masa kecilnya, maka
tidak mungkin untuk beradab di masa remajanya.
Kemudian Tuhanmu tidak menciptakanmu seperti hewan yang tidak berakal, akan tetapi justru
Tuhanmulah yang memberikanmu akal yang digunakan untuk membedakan antara yang baik dan
buruk, antara yang bagus dan jelek, dan Dialah Tuhanmu yang telah menyelipkan belas kasih dan
sayang di dalam hati ayah dan ibumu, sehingga mereka berdua mendidikmu dengan pendidikan
yang baik. Dialah Tuhan yang telah memberikanmu segala nikmat seperti: nikmat sehat dan afiyat,
nikmat makan dan minum, serta nikmat tidur dan istirahat.
Jika engkau bersyukur kepada Tuhanmu, memenuhi segala perintahnya, maka Allah SWT akan
mencintaimu dan menjadikan seluruh umat manusia mencintaimu, menjagamu dari segala bala
dan penderitaan, serta memberikanmu segala sesuatu yang engkau inginkan dan menambahkan
kenikmatan-kenikmatanNya kepadamu, sebagaimana yang telah Allah firmankan di dalam Al –
Qur’an:
(jika kalian bersyukur, maka aku akan menambahkan nikmat-nikmatku kepada kalian)
Engkau juga harus mencintai para malaikat, rasul dan nabiNya serta mencintai hamba-hambaNya
yang shalih, karena Allah SWT mencintai mereka.
Jika Khadijah hendak makan, ia berdoa terlebih dahulu: Dengan menyebut nama Allah dzat yang
maha pengasih lagi maha penyayang. Dan ketika selesai makan, ia bersyukur kepada Allah atas
nikmat makan, karena ia tahu bahwa Allah lah yang telah menjadikan untuknya makanan yang ia
makan dengan berkata: segala puji bagi Allah dzat yang telah memberiku makanan ini dan
memberikan rizqi tanpa adanya daya dan upaya dariku.
Khadijah juga tidak melalaikan untuk melakukan sholat 5 waktu secara berjama’ah di setiap
waktu-waktunya, berpuasa di bulan Ramadhan, membaca al-Qur’an. Ia juga takut untuk
melakukan perbuatan jelek, baik ketika ia sedang sendirian ataupun di depan orang-orang karena
ia tahu bahwa Allah akan selalu melihatna di setiap tempat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Allah ridha dengan Khadijah dan Allah akan memasukkannya ke
dalam surge karena Khadijah merupakan perempuan yang shalihah.
Sesungguhnya tanda-tanda kecintaanmu kepada Tuhanmu adalah: engkau mencintai nabimu dan
mengikutinya seperti halnya firman Allah ta’ala: (katakanlah jika kalian mencintai Allah, ikutilah
aku, maka Allah akan mencintai kalian). Perbaikilah dirimu dengan segala nasihatnya, semua
nasihatnya sangat berharga. Setiap orang yang mengikuti nasihatnya akan ditunjukkan ke jalan
kebaikan dan dijauhkan dari kejahatan, serta dapat menghantarkan kepada kebahagiaan.
Teladanilah akhlak nabi, karena semua akhlaknya sangat baik bahkan Allah ta’ala telah memuji
nabi Muhammad dengan firmanNya: (Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti
yang luhur). Bahkan disebutkan dalam hadits: “Tuhanku telah mendidikku, maka ia telah
memperbaiki pendidikanku”.
Nabi Muhammad SAW juga insan yang sangat murah hati, beliau tidak pernah marah, tidak pernah
mencaci seseorang. Beliau bersabda: “sifat pemarah dapat merusak tatanan keimanan, seperti
halnya cuka dapat merusak madu”. Beliau juga penyabar atas segala musibah dan penderitaan,
memaafkan setiap orang yang menyakitinya, bahkan sampai mendoakan orang tersebut. Beliau
bersabda: “Sifat pemaaf akan menambah kemuliaan seorang hamba, saling memaafkanlah kalian
semua, maka Allah SWT akan memuliakan kalian”. Beliau juga sangat rendah hati (tawadhu)
dengan anak kecil dan orang tua, ketika seseorang memanggilnya, beliau langsung menjawab:
“Labbaika (Aku datang memenuhi panggilanmu)”. Dan disebutkan di dalam hadits: “Sifat tawadhu
akan menambah kehormatan seorang hamba, saling tawadhu lah kalian, maka Allah SWT akan
menyayangi kalian”.
Nabi Muhammad adalah insan yang jujur dan dapat dipercaya, beliau sangat melarang perilaku
pembohongan, penghianatan, dan melanggar janji. Beliau bersabda: “Tanda-tanda orang munafik
ada 3, yaitu: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji, ia melanggar, dan jika dipercayai, ia
menghianati”. Nabi Muhammad adalah sosok yang besar rasa belas kasih dan sayang: beliau tidak
pernah menyakiti manusia ataupun hewan, menyayangi para fakir dan miskin, bersedekah banyak
kepada mereka, selalu memenuhi panggilan mereka, suka makan bersama mereka, selalu
menjenguk sebagian dari mereka yang sedang sakit, tidak pernah menolak seseorang yang
meminta sesuatu kepadanya, dan jika beliau tidak mempunyai sesuatu, beliau akan berjanji untuk
memberikannya di waktu yang lain, beliau bersabda: “Orang-orang yang menyayangi, maka akan
di sayang Ar Rahman (Allah SWT)”.
Nabi Muhammad sangat menyayangi seorang pelayan, tidak pernah membentaknya, bahkan
memerintahkan kita untuk memaafkan pelayan jika melakukan kesalahan, beliau juga
memerintahkan kita untuk menyayangi anak kecil, bahkan ketika beliau sedang menunaikan shalat
dan kemudian mendengar suara tangisan seorang bayi, maka beliau langsung mempercepat
shalatnya. Diceritakan pada suatu hari, Sayyidina Hasan RA – ketika masih kecil – mendatangi Nabi
Muhammad SAW dan beliau dalam keadaan sedang menunaikan shalat. Kemudian, Sayyidina
Hasan menaiki punggung Nabi Muhammad SAW padahal beliau dalam keadaan sedang sujud.
Karena hal demikian, beliau memanjangkan sujudnya sebagai bentuk belas kasihan kepada Hasan
RA sampai ia turun dari punggung beliau. Dalam hadits disebutkan: “Bukanlah bagian dari kami,
seseorang yang tidak menyayangi anak-anak kecil diantara kita, dan tidak menghormati orang tua
diantara kita”.
9- Sekelumit akhlak dan nasihat-nasihat nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah insan yang paling baik akhlaknya. Beliau sangat rendah hati dan
qana’ah dengan apa yang dimilikinya, tidak pernah meminta sesuatu kepada orang lain, tidak
pernah iri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain, beliau bersabda: “Qana’ah adalah harta benda
yang tidak akan pernah lenyap dan peti harta yang tidak akan pernah habis”. Dan disebutkan
dalam hadits yang lain: “jangan pernah meminta-minta sesuatu kepada orang lain”.
Nabi Muhammad SAW juga insan yang sangat murah hati, beliau tidak pernah marah, tidak pernah
mencaci seseorang. Beliau bersabda: “sifat pemarah dapat merusak tatanan keimanan, seperti
halnya cuka dapat merusak madu”. Beliau juga penyabar atas segala musibah dan penderitaan,
memaafkan setiap orang yang menyakitinya, bahkan sampai mendoakan orang tersebut. Beliau
bersabda: “Sifat pemaaf akan menambah kemuliaan seorang hamba, saling memaafkanlah kalian
semua, maka Allah SWT akan memuliakan kalian”. Beliau juga sangat rendah hati (tawadhu)
dengan anak kecil dan orang tua, ketika seseorang memanggilnya, beliau langsung menjawab:
“Labbaika (Aku datang memenuhi panggilanmu)”. Dan disebutkan di dalam hadits: “Sifat tawadhu
akan menambah kehormatan seorang hamba, saling tawadhu lah kalian, maka Allah SWT akan
menyayangi kalian”.
Nabi Muhammad adalah insan yang jujur dan dapat dipercaya, beliau sangat melarang perilaku
pembohongan, penghianatan, dan melanggar janji. Beliau bersabda: “Tanda-tanda orang munafik
ada 3, yaitu: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji, ia melanggar, dan jika dipercayai, ia
menghianati”. Nabi Muhammad adalah sosok yang besar rasa belas kasih dan sayang: beliau tidak
pernah menyakiti manusia ataupun hewan, menyayangi para fakir dan miskin, bersedekah banyak
kepada mereka, selalu memenuhi panggilan mereka, suka makan bersama mereka, selalu
menjenguk sebagian dari mereka yang sedang sakit, tidak pernah menolak seseorang yang
meminta sesuatu kepadanya, dan jika beliau tidak mempunyai sesuatu, beliau akan berjanji untuk
memberikannya di waktu yang lain, beliau bersabda: “Orang-orang yang menyayangi, maka akan
di sayang Ar Rahman (Allah SWT)”.
Nabi Muhammad sangat menyayangi seorang pelayan, tidak pernah membentaknya, bahkan
memerintahkan kita untuk memaafkan pelayan jika melakukan kesalahan, beliau juga
memerintahkan kita untuk menyayangi anak kecil, bahkan ketika beliau sedang menunaikan shalat
dan kemudian mendengar suara tangisan seorang bayi, maka beliau langsung mempercepat
shalatnya. Diceritakan pada suatu hari, Sayyidina Hasan RA – ketika masih kecil – mendatangi Nabi
Muhammad SAW dan beliau dalam keadaan sedang menunaikan shalat. Kemudian, Sayyidina
Hasan menaiki punggung Nabi Muhammad SAW padahal beliau dalam keadaan sedang sujud.
Karena hal demikian, beliau memanjangkan sujudnya sebagai bentuk belas kasihan kepada Hasan
RA sampai ia turun dari punggung beliau. Dalam hadits disebutkan: “Bukanlah bagian dari kami,
seseorang yang tidak menyayangi anak-anak kecil diantara kita, dan tidak menghormati orang tua
diantara kita”.
Seorang anak perempuan juga harus bermain sesuai aturan: tidak berteriak-teriak atau bergerak
dengan gerakan yang tidak sesuai dengannya, terlebih jika salah satu orang yang ada di rumah
sedang tertidur ataupun sakit. Seorang anak perempuan juga tidak bermain dengan sesuatu yang
membahayakan, seperti: debu, api, dan kotoran. Apabila ia memiliki boneka, kemudian saudara
perempuannya yang kecil meminta boneka tersebut, ia segera memberikan boneka tersebut
kepadanya dengan senang hati dan tidak melarangnya agar tidak menyebabkan tangisan yang
membuat ibunya marah.
Seorang anak perempuan juga harus memperhatikan kebersihan dan ketertiban rumahnya, yaitu
dengan mentapu kamar rumah, tidak meludah dan membuang riak diatasnya, tidak mengotori
pintu-pintu dan tembok-tembok, selalu menjaga perlengkapan rumah dengan tidak memecahkan
wadah-wadah, kaca-kaca jendela dan pintu, selalu merapikan tempat tidurnya, membersihkan
ranjangnya terkhusus jika ia ingin tidur atau bangun dari tidurnya.
Seorang anak perempuan juga harus memperhatikan segala pepohonan yang ada di rumahnya:
menyiraminya pada waktunya, tidak mengubah sesuatu dari pohon tersebut serta bersikap lemah
lembut terhadap segala jenis hewan yang ada di pohon, yaitu dengan tidak lupa memberinya
makan dan minum, berhati-hati untuk tidak menyiksa dan menyakitinya. Disebutkan dalam hadits:
“seorang perempuan masuk neraka karena kucing, karena sebab seekor kucing”.
Seorang anak perempuan juga harus bermain sesuai aturan: tidak berteriak-teriak atau bergerak
dengan gerakan yang tidak sesuai dengannya, terlebih jika salah satu orang yang ada di rumah
sedang tertidur ataupun sakit. Seorang anak perempuan juga tidak bermain dengan sesuatu yang
membahayakan, seperti: debu, api, dan kotoran. Apabila ia memiliki boneka, kemudian saudara
perempuannya yang kecil meminta boneka tersebut, ia segera memberikan boneka tersebut
kepadanya dengan senang hati dan tidak melarangnya agar tidak menyebabkan tangisan yang
membuat ibunya marah.
Seorang anak perempuan juga harus memperhatikan kebersihan dan ketertiban rumahnya, yaitu
dengan mentapu kamar rumah, tidak meludah dan membuang riak diatasnya, tidak mengotori
pintu-pintu dan tembok-tembok, selalu menjaga perlengkapan rumah dengan tidak memecahkan
wadah-wadah, kaca-kaca jendela dan pintu, selalu merapikan tempat tidurnya, membersihkan
ranjangnya terkhusus jika ia ingin tidur atau bangun dari tidurnya.
Seorang anak perempuan juga harus memperhatikan segala pepohonan yang ada di rumahnya:
menyiraminya pada waktunya, tidak mengubah sesuatu dari pohon tersebut serta bersikap lemah
lembut terhadap segala jenis hewan yang ada di pohon, yaitu dengan tidak lupa memberinya
makan dan minum, berhati-hati untuk tidak menyiksa dan menyakitinya. Disebutkan dalam hadits:
“seorang perempuan masuk neraka karena kucing, karena sebab seekor kucing”.
Seperti inilah Zianab tidak membutuhkan waktu yang lama untuk ia menjadi perempuan yang
pandai dalam segala aktifitas-aktifitas rumah, iapun mengambil alih kedudukan ibunya, sedang
ibunya beristirahat dari segala kesibukan, maka jadilah engkau seperti anak perempuan yang
sangat membanggakan ini.
Ibumu selalu memperhatikanmu setiap waktu: setiap pagi ibu selalu membangunkanmu dari
tidurmu, kemudian membersihkan badanmu, wajahmu, dan kedua matamu, kemudia
memakaikan pakaian bersih kepadamu, menyisir rambutmu, kemudian mempersiapkan sarapan
pagi untumu. Dan pada waktu duhur: ibu selalu mempersiapkan makan siangmu. Pada waktu
malam hari: ibu juga menyediakan makan malammu, bahkan ibumu selalu menjagamu dari segala
sesuatu yang akan menyakitimu baik ketika engkau berjalan, duduk, bermain, ataupun tertidur
lelap.
Ibumu adalah sosok yang akan selalu bahagia jika engkau bahagia dan kesehatanmu sangat baik,
dan ia adalah sosok yang akan merasa sedih jika engkau sedih atau kesehatanmu berubah,
kemudia ibu berdoa kepada Allah agar menyembuhkanmu dari segala penyakitmu, ibu selalu
mengerjakan sesuatu yang dapat mendatangkan kesehatanmu dan kesedihannya tidak akan hilang
kecuali ketika engkau telah sembuh total.
Na’imah merupakan perempuan yang taat kepada ibunya. Oleh karena itu, ibunya sangat
mencintainya. Pada suatu hari, Na’imah jatuh sakit. Maka tampaklah raut wajah kesedihan sang
ibu hingga air matapun menetes dikedua pipinya. Sang ibu tidak dapat tertidur dan tidak makan
kecuali hanya sedikit. Kemudian sang ibu selalu berdoa kepada Allah agar memberikan
kesembuhan kepada putri yang sangat dicintainya sampai Na’imah kembali sehat. Sang ibupun
merasa sangat bahagia dan kecintaannya kepada Na’imah pun semakin bertambah.
Adapun saudara mereka – Saniyyah – pergi ke apotik untuk membeli botol obat. Kemudia ia
membawanya kepada ibunya seraya berkata: Silahkan wahai ibuku, minumlah obat ini agar rasa
sakitmu cepat hilang. Sang ibupun duduk di atas kasurnya seraya berkata: sesungguhnya
muamalah kalian yang baik dan penuh dengan kecintaan dan kejujuran kepada ibu kalian
merupakan salah satu obat paling baik bagiku. Oleh karena itu – insya Allah – saya (ibu) akan sehat
dalam waktu dekat.
Ayahmu berharap agar engkau hidup selamat dari segala marah bahaya dan penyakit. Oleh karena
itu, ia selalu melarangmu terhadap sesuatu yang dapat membahayakanmu dan menyuruhmu
untuk menjaga kesehatanmu agar engkau tidak jatuh sakit. Apabila engkau jatuh sakit, maka iapun
merasa sedih kepadamu bahkan sampai memanggilkan dokter untukmu dan ia membelikanmu
obat-obatan dan ia tidak peduli dengan kerugian demi kesehatanmu yang sangat mahal.
Ayahmu selalu memikirkan setiap waktu terhadap pendidikanmu. Oleh karena itu, ia
memasukkanmu ke sekolah dan membelikanmu beberapa buku serta peralatan belajar agar
engkau belajar dan akhlakmu terdidik serta agar di masa yang akan datang, engkau dapat menjadi
perempuan yang sempurna dalam akhlak dan tata kramanya, bermanfaat bagi dirinya sendiri
maupun bagi kaumnya.
Ketika sang anak melihat kasih sayang ayahnya, kedua bola matanya mengalirkan air matanya
karena bahagia dan hatinya penuh dengan kegembiraan. Setelah beberapa hari kemudian, sang
anak telah sembuh dari sakitnya kemudian berjanji kepada ayahnya untuk selalu melaksanakan
nasihat-nasihatnya dan tidak lagi menyelesihi segala perintah-perintahnya sehingga sang anak
merasa sehat dan hidup dalam ketentraman.
Selalu melaksanakan perintah mereka berdua dengan penuh kecintaan dan penghormatan dan
selalu melakukan segala sesuatu yang membuat mereka berdua merasa ridho: dengan cara
engkau berbuat baik kepada mereka berdua. Allah SWT berfirman: (berbuat baiklah kepada kedua
orang tuamu), selalu tersenyum di hadapan mereka berdua, bersalaman kepada mereka berdua
setiap pagi dan sore, mendoakan umur panjang untuk mereka berdua dalam keadaan sehat dan
afiyah, menjaga buku-bukumu dan baju-bajumu, menjaga segala peralatanmu, menata semuanya
ditempatnya dengan baik, berusaha untuk mengulas pelajaranmu, melakukan segala sesuatu yang
dapat membuat mereka berdua senang di dalam rumah maupun di luar rumah .
Menghindari segala sesuatu yang dapat menyakiti mereka berdua: janganlah mengeraskan
suaramu di atas suara mereka berdua, akan tetapi berbicaralah kepada mereka dengan ucapan
yang lembut. Allah SWT berfirman: (janganlah engkau berkata “ah” kepada mereka dan janganlah
engkau menggertak mereka berdua, malainkan katakanlah kepada mereka dengan perkataan yang
mulia). Dan janganlah engkau merengek kepada mereka dalam meminta sesuatu apalagi ketika di
depan seorang tamu, jika mereka berudua melarangmu untuk meminta sesuatu dan marah
kepadamu: janganlah marah (mengambek), janganlah memandang mereka berdua dengan
pandangan tajam atau dengan wajah muram, jangan meggerutu kepada mereka berdua,
melainkan diamlah dan terimalah segala nasihat-nasihatnya dengan penuh kebahagia dan
kegembiraan. Hindari juga untuk berbohong dan mencaci maki kepada mereka berdua.
Disebutkan dalam sebuah hadits: “Salah satu diantara dosa besar adalah cacian seorang anak
kepada kedua orang tuanya”.
Ada seorang laki-laki datang kepada nabi SAW dan bertanya: wahai Rasulullah: siapakah orang
yang berhak untuk aku muliakan? Nabi menjawab: ibumu. Ia bertanya lagi: kemudian siapa? Nabi
menjawab: ibumu, lantas bertanya lagi: kemudian siapa? Nabi menjawab: ibumu. Lantas bertanya
kembali: kemudian siapa? Nabi menjawab: ayahmu. Seorang anak perempuan yang selalu
memperlakukan kedua orang tuanya dengan perlakuan yang baik akan mendapat ridha Allah dan
ridha kedua orang tuanya. Disebutkan dalam hadits: “surge berada di telapak kaki ibu”.
20- Tata Krama Anak Perempuan Terhadap Saudara-Saudara Perempuan Dan Saudara-Sudara
Laki-Lakinya
Bersikaplah sopan kepada saudara-saudara perempuan dan laki-lakimu karena mereka adalah
orang yang paling dekat denganmu setelah kedua orang tuamu. Kedua orang tuamu sangat
senang kepadamu apabila engkau bersikap sopan kepada saudara-saudarmu. Hormatilah saudara
laki-lakimu dan saudara perempuanmu yang besar, iktutilah nasihat-nasihat mereka berdua,
lakukanlah apabila mereka berdua memerintahkan sesuatu dan janganlah bersikap keras kepala
kepada mereka berdua, sayangilah saudara laki-lakimu dan saudara perempuanmu yang masih
kecil, berhati-hatilah untuk tidak menyakiti mereka dengan pukulan atau caci maki, memutus tali
persaudaran, mengubah atau meminjam mainan-mainan mereka tanpa izin. Nabi Muhammad
SAW bersabda: “bukanlah merupakan dari golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil
diantara kita dan tidak mengetahui hak anak dewasa”. Dan Nabi bersabda: “tidaklah
diperbolehkan kepada seorang muslim untuk mengasingkan saudaranya diatas 3 hari. Barang
siapa yang mengasingkan lebih dari 3 hari kemudian meninggal, maka ia akan masuk neraka”.
Bersikaplah toleran kepada saudara laki-laki dan perempuanmu. Janganlah engkau berselisih
denga saudara laki-lakimu atau saudara perempuanmu ketika akan memasuki kamar mandi atau
pada permainan, atau ketika duduk di atas kursi, dan lain sebagainya. Jadilah engkau perempuan
yang sabar, suka memberi maaf, tidak cepat marah, apabila sudara laki-laki dan perempuanmu
berbuat jahat kepadamu, maka janganlah engkau membalas berbuat jahat kepada mereka,
melainkan bersikaplah toleran kepada mereka.
Janglah engkau terlalu banyak bercanda dengan saudara laki-laki dan perempuanmu karena
bercanda yang berlebihan dapat menyebabkan dendam dan pertengkaran. Apabila engkau
melihat saudara laki-laki dan perempuanmu melakukan pebuatan yang tidak sesuai untuk mereka,
maka nasihatilah mereka dengan penuh kelembutan dan janganlah engkau memberatkan mereka.
Tidaklah dapat dipungkiri bahwa kedua orang tuamu sangat senang denganmu. Jika engkau
mengikuti tata krama ini. Oleh karena itu, hiduplah dengan saudara laki-laki dan perempuanmu
dengan penuh ketentraman dan kebahagiaan.
Pada sautu hari, ruqayyah membeli buah apel dari beberapa macam buah. Kemudian ia bertanya
kepada ibunya seraya berkata: wahai ibu, kabarkan kepadaku dimana saudaraku, Maryam? Karena
aku ingin membagi apel ini antara aku dan dia. Sang ibupun merasa sangat bahagia dan
mengakabrkan kepada Ruqayyah bahwa Maryam berada di kebun.
Ruqayyahpun langsung cepat-cepat bergegas menuju ke kebun dan ternyata saudaranya sedang
mengumpulkan bunga. Maryam ingin membuat sebuah buket lembar dari bunga-bunga tersebut.
Lantas, Ruqayyah memberikannya buah apel sehingga iapun tersenyum dan merasa bahagia.
Maryam berterima kasih kepada Ruqayyah atas kebaikan dan kelembutanya. Karena hal inilah,
Maryam memberikan sebuah buket karangan bunga kepada Ruqayyah seraya berkata: dan inilah
hadiahku untukmu wahai saudaraku yang mulia. Maryampun merasa senang atas hal tersebut dan
Ruqayyahpun berkata: terima kasih banyak wahai saudaraku.
Seperti itulah kedua saudara perempuan ini hidup dalam ketentraman dan kebahagiaan.
Berinteraksi kepada orang yang lebih tua sepertihalnya ia berinteraksi dengan kedua orang
tuanya, saudara-suadara perempuannya yang lebih dewasa dan juga berinteraksi kepada orang
yang lebih muda sepertihalnya ia berinteraksi dengan saudara-saudara perempuannya yang lebih
muda, bertatap muka kepada mereka dengan tatapn yang baik apabila ia setuju dengan mereka,
berbicara kepada mereka dengan perkataan yang indah, melaksanakan segala peritahnya jika
mereka memerintahkan sebuah perintah, membantu ketika mereka membutuhkan sesuatu,
bertanya tentang mereka jika engkau tidak melihat mereka, janganlah engkau bertengkar dengan
mereka atau menyela mereka atau bermuka masam di hadapan mereka, kunjungilah mereka dari
waktu ke waktu terutama ketika hari raya atau beberapa kesempatan seperti ketika salah satu
diantara mereka tertimpa sakit atau melahirkan atau hendak bepergian atau ketika kembali dari
bepergian, maka berbahagialah engkau karena melihat mereka bahagia dan bersedih karena
mereka sedih, berhati-hati dari niatan berakhlak jelek kepada mereka karena hal tersebut dapat
menyebabkan Allah SWT marah, dan juga dapat membuat kedua orang tua atau karib kerabat
dekatnya menjadi marah.
Anak perempuan yang berbuat baik kepada karib kerabatnya akan hidup dengan tenang dan
dicintai, Allah akan melapangkan rizkinya dan memanjangkan umurnya sebagaimana dalam hadits:
“Silaturahim dapat memperpanjang umur”.
Lubna memiliki akhlak yang baik dan adab yang bagus. Oleh karena itu Lubna tidak mencemooh
saudaranya, Laila walaupun ia anak perempuan miskin, bahkan Lubna sangan mengormati Lila dan
selalu membuat hatinya merasa senang. Apabila Laila membutuhkan peralatan sekolah, Lubna
selalu meminjaminya, dan apabila Laila ingin meminjam sesuatu darinya, Lubna tidak berbuat
bakhil kepada Laila.
Pada suatu hari, seoran guru memerintahkan semua murid-muridnya untuk membeli kitab Akhlak
untu anak perempuan. Kemudian Lubna membeli dua kitab. Kemudian, Lubna menghadiahkan
satu kitab kepada kerabatnya, Laila.
Ketika sang guru mendengar berita itu, ia merasa sangat senang, dan mengucapkan rasa terima
kasih di depan teman-temannya, serta memotivasi mereka untuk mencontoh perilaku atau akhlak
Lubna yang sangat baik.
Jika engkau melakukan pernuatan yang bertentangan seperti memcahkan wadah, merubah
peralatan-peralatan, kemudia ibumu marah, maka kabarkanlah kepadanya bahwa engkaulah yang
melakukannya dan mintalah maaf kepadanya, dan janganlah sekali-kali engkau tidak mengakui
perbuatanmu dan menuduh pelayan dengan sesuatu yang tidak ia lakukan, dan janganlah engkau
berbohong dan membahayakan orang lain. Apabila engkau memanggil pelayanmu dan ia tidak
menjawab panggilanmu seketika itu, maka janglah engkau memarahinya barang kali ia tidak
mendengar suaramu. Begitupun jika engkau memerintahkannya sesuatu dan ia lambat, maka
janganlah tergesa mengomelinya karena barangkali ia sedang dalam udzur. Janglah engkau
memukul, mencerca, dan menggertak, serta cemberut kepada seorang pelayan. Dan tidaklah ada
seorang yang melakukan hal tersebut kecuali anak perempuan yang memiliki akhlak tidak baik
yang suka membenci semua manusia. Ketahuilah engkau wahai anak perempuan engkau tidak
tahu betapa butuhnya engkau kepada seorang pelayan kecuali ketika pelayanmu keluar dari
rumah, sehingga ibumu merasakan lelah dan kesusahan. Oleh karena itu, perlakukanlah
pelayanmu degan perlakuan yang baik sehingga ia tetap betah di dalam rumah dan membantu
kedua orang tuamu. Dan ketahuilah juga wahai anak perempuan bahwa semua pelayan
merupakan manusia seperti kita. Mereka dapat merasakan seperti perasaan kita, maka kita tidak
diperbolehkan untuk melarang mereka dan berbuat sombong kepada mereka.
Janglah engkau suka duduk dengan pelayan dan janganlah engkau bercakap-cakap dengannya
kecuali sesuai kebutuhan agar engkau tidak mengambil wataknya, dan janganlah engkau bercanda
dengan pelayan karena hal itulah yang membuatnya berani denganmu dan terkadang engkau
mendengar perkataan yang tidak baik darinya.
Di dalam rumah Halimah terdapat seorang pelayan bernama Muthi’ah. Pelayan tersebut selalu
menemani Halimah, yaitu ketika mereka berdua berangkah ke sekolah, dan ketika mereka berdua
pulang dari sekolah. Pelayan tersebut sangat menyayangi Halimah karena selalu
memperlakukannya dengan baik: Halimah tidak pernah merendahkanya dan juga tidak sombong
kepadanya. Akan tetapi, pelayan tersebut sangat tidak suka dengan Zubaidah, Karena ia selalu
berbuat jahat dan menyakitinya hingga hatinya menjadi sempit dan tidak mampu untuk bersabar
atas hal-hal yang menyakitkannya. Kemudian sang pelayan mengundurkan diri dari pekerjaannya,
sehingga membuat Halimah dan ibunya sangat menyesal atas keluarnya pelayan yang sempurna
ini dari rumah.
Beberapa hari kemudian, seorang pelayan lain bekerja sebagai penggantinya. Akan tetapi,
ternyata pelayan tersebut berwatak tidak baik dan berakhlak kasar dan seperti biasanya, Zubaidah
menyakitinya bahkan terkadang memukulnya dan mencemoohnya, serta meludahi wajahnya
sehingga sang pelayan dendam kepadanya. Kemudian akhirnya ia mencuri perhiasan Zubaidah dan
melarikan diri dari rumah. Zubaidahpun menangis karena kehilangan perhiasannya. Akan tetapi
tangisannya tidak bermanfaat untuknya. Kemudian ayah dan ibunya memberikan hukuman yang
berat kepada Zubaidah. Pada akhirnya, Zubaidah sudah mulai taubat dari akhlaknya yang jelek.
Setiap insan yang baik akan menyayangi tetangganya, dan tetangga juga akan menyayanginya
untuk dapat menangkap seorang pencuri. Apabila seseorang datang dari perjalanan atau
melahirkan anak, bagaimana tetangga datang menuju kerumahnya untuk menunjukkan
kebahagaiaan mereka atas kedatangannya dari sebuah perjalanan dan hadirnya anak baru.
Apabila ia jatuh sakit, merekapun sedih kepadanya dan bahkan datang menjenguk ke rumahnya
serta bertanya tentang keadaannya dan mendoakan kesehatan untuknya.
Jika engkau ingin bertemu dengan anak-anak tetangga, maka mulailah dengan uluk salam,
tersenyum di hadapan mereka, bermainlah dengan mereka, dan jagalah untuk tidak bertengkar
dengan salah satu diantara mereka, apabila salah satu diantara mereka tidak terlihat, maka
bertanyalah perihal tentangnya, apabila ada yang sakit, maka jenguklah ia, apabila ibumu
memberikanmu sebuah makanan atau buah kemudian tetanggamu datang, maka janglah lupa
untuk makan dengannya.
Dengarkanlah cerita tentang Salma dan tetangganya, jadilah engkau seperti Salma, sehingga
engkau menjadi gadis yang mulia dan terhorma diantara seluruh manusia.
Ketika Salma dan tetangganya sudah sampai di kebun binatang, mereka berdua melihat-lihat
berbagai macam burung yang mengagumkan dan beberapa hewan yang asing
Selang beberapa lama, Salma berkata kepada tetangganya: sekarang kita sudah melihat-lihat
seluruh hewan yang ada di kebun binatang, apakah engkau ingin kita segera kembali?
Tetangganya pun menjawab: iya wahai tetanggaku yang baik dan aku tidak akan pernah
melupakan kebaikanmu kepadaku. Kemudian Salma pun meminta kepada ayahnya untuk segera
kembali ke rumah.
Ketika Salma telah sampai di rumahnya, ia menceritakan semua yang ia lihat kepada keluarganya.
Mereka pun merasa bahagia atas Salma bahkan mereka sangat bersyukur atas kasih-sayang Salma
kepada tetangganya.
Kemudian sarapan pagi agar kuat untuk beraktifitas dan agar tidak membutuhkan makanan di luar
rumah seperti halnya sebagian anak perempuan yang sarapan di rumah masing-masing, menata
perelatan-peralatannya di dalam tempat penyimpanannya setelah melihat jadwal pembelajaran
agar tidak melupakan satu buku atau satu daftar, kemudian meminta izin kepada kedua orang
tuanya untuk berangkat ke sekolah, lantas keluar rumah sebelum masuk kelas sehingga tidak
terlambat datang.
menghindari lumpur dan hal-hal yang kotor agar tidak terjatuh dan membuat pakaian atau sepatu
kotor, menjauhi desakan sehingga tidak bertabrakan dengan seseorang, tidak menghilangkan
peralatan-peralatannya. Murid perempuan juga tidak berjalan di sisi kanan agar selamat dari
tabrakan kendaraan, tidak berhenti di tengah jalan untuk melihat-lihat took atau segala sesuatu
yang menarik perhatiannya, tidak membatasi pandangannya pada jendela, pintu, atau orang-
orang yang lewat, tidak memberhentikan salah satu temannya hanya untuk berbicara kosong.
Apabila bertemu dengan perempuan yang lemah atau buta, maka bantulah ia sesuai kemampuan,
apabila berjalan dengan dengan salah satu teman-temannya, maka jangan bersenda gurau dengan
mereka, jangan meninggikan suara ketika berbicara atau tertawa, berhati-hati untuk tidak
mencemooh seseorang atau mengumpatnya. Semua hal tersebut merupakan kebiasan-kebiasaan
yang jelek dan berlawanan dengan rasa malu dan tata krama.
Apabila bel berbunyi, maka bergegaslah menuju ke kelas, kemudian duduk dengan lurus dan
penuh khidmat: tidak berbicara dengan teman-temannya, tidak bermain, tidak menoleh-noleh,
kemudian masuk ke kelas setelah ada petunjuk guru dengan penuh tata krama dan aturan,
menuju ke tempat duduk kemudian duduk dengan baik: duduk lurus dan tidak membengkokkan
dadanya, tidak menggerak-gerakkan kedua kakinya, tidak berdesakan dengan selainnya, tidak
meletakkan kaki di atas kaki yang lain, tidak mempermainkan kedua tangannya dan
meletakkannya di bawah kedua pipinya. Seorang murid perempuan juga harus menjauhi perilaku
menulis pada saat sedang membaca, dan menjauhi perilaku mengabsen pada waktu menulis, tidak
mencipratkan tinta di atas lantai, tidak mengotori jari-jarinya atau pakaian-pakaiannya.
Pada saat duduk, seorang murid menyambut gurunya, diam untuk belajar, tidak menoleh ke kanan
dan ke kiri, tidak mengajak orang lain berbicara atau membuatnya tertawa karena semua hal
tersebut dapat menghalangi pemahaman, tidak melarang teman-temannya, sehingga membuat
guru marah dan menyebabkan tertinggal pelajaran bahkan gagal dalam ujian, tidak berpindah dari
tempatnya ke tempat yang lain tanpa izin, tidak sibuk sendiri dengan pelajaran lain pada saat
pembelajaran.
Hormatilah gurumu seperti halnya engkau menghormati kedua orang tuamu yaitu dengan engkau
duduk di hadapanya dengan sopan santun, berbicara kepadanya dengan penuh adab, apabila ia
sedang berbicara, maka jangan engkau potong pembicaraannya, melainkan tunggulah sampai ia
selesai dari pembicaraannya, dengarkanlah pelajaran yang sedang disampaikan olehnya. Apabila
engkau belum dapat memahami beberapa masalah, maka bertanyalah kepadanya tentang
masalah tersebut dengan lembut dan penuh penghormatan, yaitu dengan mengangkat jari
telunjuk kananmu terlebih dahulu, hingga ia memberikan izin kepadamu untuk bertanya,
janganlah bertanya kecuali pada tema yang sedang dipelajari, apabila ia bertanya sesuatu
kepadamu maka berdirilah dan jawablah pertanyaanya dengan jawaban yang baik dan dengan
suara yang jelas dan sesuai pertanyaan, dan janganla engkau menjawab jika guru bertanya kepada
siswa yang lain karena hal tersebut bukan merupakan adab.
apabila engkau ingin dicintai gurumu, maka lakukanlah kewajibanmu yaitu untuk selalu hadir
setiap hari di waktu tertentu, janganlah alpa dalam pelajaran, jangalah terlambat masuk kecuali
dengan udzur yang tepat, bergegas memasuki kelas setelah istirahat, dan hindarilah untuk suka
terlambat, apabila gurumu menyalahkanmu, maka kemukakanlah alasan-alasan yang dapat
membatalkan, memahami semua pelajaranmu, melanggengkan hafalan atau muthalahahnya,
memperhatikan kebersihan dan ketertiban buku-bukumu dan peralatan-peralatanmu, tunduk
terhadap segala perintag gurumu dengan sepenuh hatimu bukan karena takut dari hukuman. Jika
ia menghukummu, maka janganlah engkau marah karena ia tidak akan menghukummu kecuali
agar engkau menunaikan kewajibannya, dan hal tersebut sangat bermanfaat untukmu, dan
engkau akan bersyukur terhadap hal tersebut jika engkau sudah beranjak dewasa.
Tidak dapat dipungkiri bahwa bersamaan dengan didikan guru kepadamu, ia sangat
menyayangimu, dan ia berharap didikan ini bermanfaat untukmu. Oleh karena itu, bersyukurlah
kepadanya atas keikhlasannya dalam mendidikmu, janganlah engkau melupakan kebaikannya
selamanya. Sedangkan murid perempuan dengan akhlak yang rusak, maka ia akan selalu marah
jika gurunya mendidiknya dan akan mengadu kepada kedua orang tuanya.
Apabila engkau ingin menjadi orang yang dicintai dikalangan teman-temanmu, maka janganlah
bakhil kepada mereka apabila mereka ingin meminjam sesuatu darimu, karena sifat bakhil
sangatlah buruk, janglah bersifat sombong kepada mereka apabila engkau menjadi orang yang
pandai atau rajin, ataupun kaya, karena sifat sombong merupakan bukanlah merupakan akhlak
anak perempuan yang baik. Apabila engkau melihat siswi yang malas, maka nasihatilah ia untuk
rajin dan meninggalkan sifat pemalas atau bodoh, bantulah ia untuk memahami pelajarannya,
atau engkau melihat siswi yang fakir, maka kasihanilah ia dan bantulah ia sesuai dengan
kemampuan dalam membantu.
Apabila engkau meminjam sesuatu kepadanya maka jangan merubahnya atau menghilangkannya
atau mengotorinya dan kembalikanlah secepatnya kemudian ucapkanlah terima kasih atas
kebaikannya. Apabila engkau berbicara dengannya, maka berkatalah dengan lembut dan senyum,
janganlah engkau meninggikan suaramu atau berwajah masam. Hindarilah perselisihan, sifat
pemarah, hasud, perkataan yang kotor, berbohong, mencela, dana du domba, jangalah engkau
bersumpah walaupun perkataanmu benar. Hindarilah untuk tidak mencontek pelajaran imla atau
insya dari temanmu, karena hal tersebut bukanlah merupakan sifat amanah. Sesungguhnya
engkau tidak mengetahui kerugian yang disebabkan karena mencontek kecuali ketika engkau tidak
lulus dari ujian, sehingga engkau menyesal tiada berguna.
Tunggulah perintah gurumu untuk dapat keluar dari kelas, kemudian keluarlah dari kelas dengan
penuh adab, janganlah mendesak seseorang, berjalanlah secara lurus dengan penuh rasa malu dan
wibawa di jalan sehingga engkau sampai ke rumah dengan selamat, janganlah engkau menemani
kecuali dengan perempuan yang beradab, janganlah engkau berhenti di jalan untuk bermain atau
melihat-lihat pemandangan. Apabila engkau ingin membeli peralatan-peralatan sekolah, maka hal
tersebut tidaklah apa-apa yang penting dilakukan dengan cepat dan menjaga waktu.
Ketika engkau sampai di rumahmu, maka jabatlah tangan kedua orang tuamu, kemudian bergegas
ke kamarmu dan letakkan tasmu di dalam lemari atau di tempat khusus. Hindarilah untuk
membalikkan tas atau meletakkannya di tempat yang bukan semestinya sehingga waktumu
terbuang untuk mencarinya. kemudian pergilah ke kamar mandi dan berwudhu serta sholat duhur
berjama’ah. Setelah selesai makan siang, beristirahatlah sejenak, kemudian telaahlah materi
pelajaranmu yang sudah engkau pelajari hari ini, dan pelajarilah kembali materi kemarin,
kemudian persiapkanlah untuk pelajaran besok dengan tanpa membutuhkan pengawasan
seseorang melainkan engkau mengawasi dirimu sendiri dalam melakukan kewajibanmu.
Tunggulah perintah gurumu untuk dapat keluar dari kelas, kemudian keluarlah dari kelas dengan
penuh adab, janganlah mendesak seseorang, berjalanlah secara lurus dengan penuh rasa malu dan
wibawa di jalan sehingga engkau sampai ke rumah dengan selamat, janganlah engkau menemani
kecuali dengan perempuan yang beradab, janganlah engkau berhenti di jalan untuk bermain atau
melihat-lihat pemandangan. Apabila engkau ingin membeli peralatan-peralatan sekolah, maka hal
tersebut tidaklah apa-apa yang penting dilakukan dengan cepat dan menjaga waktu.
Ketika engkau sampai di rumahmu, maka jabatlah tangan kedua orang tuamu, kemudian bergegas
ke kamarmu dan letakkan tasmu di dalam lemari atau di tempat khusus. Hindarilah untuk
membalikkan tas atau meletakkannya di tempat yang bukan semestinya sehingga waktumu
terbuang untuk mencarinya. kemudian pergilah ke kamar mandi dan berwudhu serta sholat duhur
berjama’ah. Setelah selesai makan siang, beristirahatlah sejenak, kemudian telaahlah materi
pelajaranmu yang sudah engkau pelajari hari ini, dan pelajarilah kembali materi kemarin,
kemudian persiapkanlah untuk pelajaran besok dengan tanpa membutuhkan pengawasan
seseorang melainkan engkau mengawasi dirimu sendiri dalam melakukan kewajibanmu.
Kamu harus selalu berangkat ke sekolah setiap hari agar engkau tahu kewajibanmu terhadap
Allah, kedua orang tuamu, dan seluruh umat manusia, dan agar kamu berakhlak yang mulia,
mengetahui ilmu yang bermanfaat yang dapat membahagiakanmu di dunia dan di akhirat.
Rasulullah SAW telah bersabda: Mencari ilmu hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki
dan perempuan.
Ketahuilah bahwa waktu yang sangat tepat untuk belajar adalah waktumu yang sekaran,
bersungguh-sungguhlah dalam mencari ilmu, jangan engkau sia-saiakan waktumu, sehingga
engkau akan menyesal di masa yang akan datang, sedangkan penyesalan tidaklah berguna seperti
halnya mereka para perempuan yang bodoh yang tidak mau belajar di masa kecilnya, sehingga
mereka sangat menyesal.
Setelah nafisah mendengarkan nasihat ibunya, ia pun segera bergegas ke sekilah dengan perasaan
gembira, iapun selalu berusaha dan bersungh-sungguh, sehingga menjadi murid perempuan yang
paling baik akhlaknya, paling mengetahui pelajaran, dan paling mencintai guru-gurunya.