Anda di halaman 1dari 5

1- Dengan apa seorang perempuan berakhlak?

Seorang anak perempuan sudah seharusnya memiliki akhlak yang baik dimulai dari masa
kecilnya agar ia dapat hidup sebagai orang yang dicintai di masa remajanya, yaitu: diridhai
Tuhannya, dicintai keluarganya, dan dicintai seluruh umat manusia sehingga ia dapat
memperoleh ketenangan di dalam kehidupannya.

Seorang perempuan juga harus menjauhi segala akhlak yang tidak baik, agar ia tidak menjadi
perempuan yang dibenci oleh Tuhannya, tidak dicintai keluarganya dan tidak dicintai oleh
seluruh umat manusia sehingga ia sengsara di dalam kehidupannya

2- Perempuan yang beradab


Perempuan yang beradab adalah perempuan yang mampu menyayangi kedua orang tuanya, guru-
gurunya, seluruh ikhwannya, seluruh akhwatnya, dan juga menyayangi setiap orang yang lebih
tua darinya. Perempuan yang beradab adalah perempuan yang juga mampu menyayangi seluruh
ikhwan dan akhwat juniornya serta menyayangi setiap orang yang lebih muda darinya.

Perempuan yang beradab adalah perempuan yang jujur di setiap perkataannya, selalu tawadhu
(merendahkan diri) dihadapan orang lain, tidak membangga-banggakan diri, sabar terhadap
segala penderitaan, tidak suka dengan sifat pemarah dan mengeluh, tidak memutus tali
persaudaraan dengan saudara-saudara perempuan yang lain, tidak saling mendebat atau
bermusuhan dengan mereka, malu untuk melakukan perbuatan keji walaupun ia dalam keadaan
sendirian karena ia hanya takut kepada Tuhannya, selalu mendengarkan nasihat-nasihat kedua
orang tuanya dan seluruh guru-gurunya, selalu bertata karma di setiap keadaan: ketika makan,
berjalan, berbicara atau ketika tidur

3- Anak perempuan yang lancang


Perempuan yang lancing adalah perempuan yang tidak memiliki tata krama dengan kedua orang
tuanya, guru-gurunya, dan tidak menyayangi seseorang yang lebih tua darinya, tidak menyayangi
seseorang yang lebih muda darinya, berbohong ketika berbicara, meninggikan suaranya ketika
tertawa, suka mencaci maki, berbicara kotor, suka berdebat atau bertengkar, ingkar janji,
mencemooh orang lain, bangga dengan diri sendiri, menghasud sesame perempuan, suka
memfitnah, tidak malu untuk melakukan perbuatan keji, dan tidak mau mendengarkan nasihat.

4- Seorang perempuan harus beradab sejak masa kecilnya


Fathimah adalah anak perempuan kecil, akan tetapi ia memiliki adab atau sopan-santun. Karena
hal inilah ia dicintai ayah dan ibunya. Fathimah juga anak yang cerdas: suka bertanya tentang
sesuatu yang tidak diketahui olehnya.

Pada suatu hari, Fathimah bertamasya dengan ibunya di kebun. Kemudian ia melihat pohon
bunga mawar yang sangat indah akan tetapi pohon bunga mawar tersebut bengkok. Fathimahpun
berkata: Betapa indahnya pohon ini! Akan tetapi, mengapa ia bengkok wahai ibuku? Sang
ibupun menjawab: hal tersebut karena seorang petani tidak memperhatikan ketegakannya sejak
masih kecil, sehingga jadilah pohon bunga mawae tersebut bengkok. Kemudian fathimah
berkata: alngkah baiknya jika kita menegakkannya sekarang, akan tetapi sang ibu justru
tersenyum seraya berkata kepadanya: hal tersebut tidak berpengaruh wahai anakku, karena
pohon bunga mawar tersebut sudah besar dan batangnya pun sudah keras.

Begitu juga dengan seorang anak perempuan yang tidak memiliki adab sejak masa kecilnya,
maka tidak mungkin untuk beradab di masa remajanya.

5- Nikmat-Nikmat Allah SWT


Wahai engkau perempuan yang mulia: dulu engkau belum ada di dunia ini, kemudian Tuhanmu
menciptakanmu dan mempercantik wujudmu dengan memberikanmu dua pasang mata yang
engkau gunakan untuk melihat segala sesuatu, memberikanmu dua pasang telinga yang engkau
gunakan untuk mendengarkan berbagai suara, memberikanmu lisan yang engkau gunakan untuk
berbicara, memberikanmu dua pasang tangan yang engkau gunakan di setiap kesibukanmu,
memberikan dua pasang kaki yang engkau gunakan untuk berjalan mencari sesuatu yang
bermanfaat untukmu dan sekaligus engkau gunakan untuk berjalan menjauhi segala sesuatu yang
membahayakanmu.

Allah ta’ala berfirman: (Dialah Allah yang telah mengeluarkan kalian dari dalam rahim ibu-ibu
kalian, kalian tidak tahu segala sesuatu, dan Allah menjadikan untuk kalian pendengaran,
penglihatan dan hati agar kalian bersyukur)

Kemudian Tuhanmu tidak menciptakanmu seperti hewan yang tidak berakal, akan tetapi justru
Tuhanmulah yang memberikanmu akal yang digunakan untuk membedakan antara yang baik dan
buruk, antara yang bagus dan jelek, dan Dialah Tuhanmu yang telah menyelipkan belas kasih
dan sayang di dalam hati ayah dan ibumu, sehingga mereka berdua mendidikmu dengan
pendidikan yang baik. Dialah Tuhan yang telah memberikanmu segala nikmat seperti: nikmat
sehat dan afiyat, nikmat makan dan minum, serta nikmat tidur dan istirahat

6- Apa kewajibanmu kepada Tuhanmu?


Engkau telah mengetahui bagaimana Allah telah menganugerahkanmu dengan nikmat-nikmatnya
yang besar, maka dari itu engkau wajib mensyukuri nikmat-nikmat tersebut, yaitu dengan
menyembah dan mengagungkanNya, memenuhi segala sesuatu yang telah diperintahkan
kepadamu, meninggalkan segala sesuatu yang telah dilarangkan kepadamu, mencintaiNya lebih
besar dibandingkan kecintaanmu kepada ayah dan ibumu, dan mencintaiNya lebih besar
dibandingkan kecintaanmu kepada dirimu sendiri, meminta segala sesuatu yang baik kepadaNya,
berdoa selalu agar diberikan petunjuk ke jalan kebaikan dan keselamatan, serta berdoa agar
menjadikanmu bagian dari perempuan-perempuan yang baik, berbahagia di dunia dan di akhirat.

Jika engkau bersyukur kepada Tuhanmu, memenuhi segala perintahnya, maka Allah SWT akan
mencintaimu dan menjadikan seluruh umat manusia mencintaimu, menjagamu dari segala bala
dan penderitaan, serta memberikanmu segala sesuatu yang engkau inginkan dan menambahkan
kenikmatan-kenikmatanNya kepadamu, sebagaimana yang telah Allah firmankan di dalam Al –
Qur’an:

(jika kalian bersyukur, maka aku akan menambahkan nikmat-nikmatku kepada kalian)
Engkau juga harus mencintai para malaikat, rasul dan nabiNya serta mencintai hamba-hambaNya
yang shalih, karena Allah SWT mencintai mereka

7- Anak perempuan yang shalihah


Khadijah adalah anak perempuan yang shalihah: ayahnya, ibunya, dan seluruh guru-gurunya
mencintainya, seluruh sahabatnyapun mencintainya, dan tidak luput setiap perempuan berharap
akan memiliki anak perempuan seperti Khadijah. Salah satu dari kebiasaannya ketika ia hendak
tidur adalah: menyebut nama Tuhannya, bersyukur kepadaNya agar ia dijaga sepanjang harinya
dari segala bala dan penderitaan dengan berkata: Dengan menyebut namaMu Tuhan, aku hidup
dan aku mati. Ketika Khadijah terbangun dari tidurnya, ia juga menyebut nama Tuhannya,
bersyukur atas segala kenikmatan tidur yang mengistirahatkannya dari segala keletihannya, serta
mengembalikan kepadanya rasa semangat seraya berkata: Segala puji bagi Allah, dzat yang telah
menghidupkan kita setelah mewafatkan kita, dan kepadaNya lah kita dibangkitkan.

Jika Khadijah hendak makan, ia berdoa terlebih dahulu: Dengan menyebut nama Allah dzat yang
maha pengasih lagi maha penyayang. Dan ketika selesai makan, ia bersyukur kepada Allah atas
nikmat makan, karena ia tahu bahwa Allah lah yang telah menjadikan untuknya makanan yang ia
makan dengan berkata: segala puji bagi Allah dzat yang telah memberiku makanan ini dan
memberikan rizqi tanpa adanya daya dan upaya dariku.

Khadijah juga tidak melalaikan untuk melakukan sholat 5 waktu secara berjama’ah di setiap
waktu-waktunya, berpuasa di bulan Ramadhan, membaca al-Qur’an. Ia juga takut untuk
melakukan perbuatan jelek, baik ketika ia sedang sendirian ataupun di depan orang-orang karena
ia tahu bahwa Allah akan selalu melihatna di setiap tempat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Allah ridha dengan Khadijah dan Allah akan memasukkannya ke
dalam surge karena Khadijah merupakan perempuan yang shalihah.

8- Apa kewajibanmu kepada nabimu?


Ketahuilah wahai anak perempuan sebagaimana engkau diwajibkan untuk mengagungkan
Tuhanmu, Allah SWT, maka diwajibkan juga kepadamu untuk mengagungkan nabi Muhammad
SAW dan keluarganya, mengisi hatimu dengan kecintaan kepadanya, sehingga kecintaanmu
kepadanya jauh lebih besar dibandingkan dengan kecintaanmu kepada kedua orang tuamu dan
dirimu sendiri. Hal demikian karena nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan agama
Islam kepada kita dan karena beliaulah kita mengetahui Tuhan kita, membedakan kita antara
halal dan haram. Disebutkan dalam hadits: “tidaklah salah satu diantara kalian beriman sehingga
aku jauh lebih dicintai dibandingkan dengan anaknya, kedua orang tuanya, dan orang-orang
seluruhnya”.

Sesungguhnya tanda-tanda kecintaanmu kepada Tuhanmu adalah: engkau mencintai nabimu dan
mengikutinya seperti halnya firman Allah ta’ala: (katakanlah jika kalian mencintai Allah,
ikutilah aku, maka Allah akan mencintai kalian). Perbaikilah dirimu dengan segala nasihatnya,
semua nasihatnya sangat berharga. Setiap orang yang mengikuti nasihatnya akan ditunjukkan ke
jalan kebaikan dan dijauhkan dari kejahatan, serta dapat menghantarkan kepada kebahagiaan.
Teladanilah akhlak nabi, karena semua akhlaknya sangat baik bahkan Allah ta’ala telah memuji
nabi Muhammad dengan firmanNya: (Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti
yang luhur). Bahkan disebutkan dalam hadits: “Tuhanku telah mendidikku, maka ia telah
memperbaiki pendidikanku”.

9- Sekelumit akhlak dan nasihat-nasihat nabi Muhammad SAW


Nabi Muhammad SAW adalah insan yang paling baik akhlaknya. Beliau sangat rendah hati dan
qana’ah dengan apa yang dimilikinya, tidak pernah meminta sesuatu kepada orang lain, tidak
pernah iri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain, beliau bersabda: “Qana’ah adalah harta
benda yang tidak akan pernah lenyap dan peti harta yang tidak akan pernah habis”. Dan
disebutkan dalam hadits yang lain: “jangan pernah meminta-minta sesuatu kepada orang lain”.

Nabi Muhammad SAW juga insan yang sangat murah hati, beliau tidak pernah marah, tidak
pernah mencaci seseorang. Beliau bersabda: “sifat pemarah dapat merusak tatanan keimanan,
seperti halnya cuka dapat merusak madu”. Beliau juga penyabar atas segala musibah dan
penderitaan, memaafkan setiap orang yang menyakitinya, bahkan sampai mendoakan orang
tersebut. Beliau bersabda: “Sifat pemaaf akan menambah kemuliaan seorang hamba, saling
memaafkanlah kalian semua, maka Allah SWT akan memuliakan kalian”. Beliau juga sangat
rendah hati (tawadhu) dengan anak kecil dan orang tua, ketika seseorang memanggilnya, beliau
langsung menjawab: “Labbaika (Aku datang memenuhi panggilanmu)”. Dan disebutkan di
dalam hadits: “Sifat tawadhu akan menambah kehormatan seorang hamba, saling tawadhu lah
kalian, maka Allah SWT akan menyayangi kalian”.

Nabi Muhammad adalah insan yang jujur dan dapat dipercaya, beliau sangat melarang perilaku
pembohongan, penghianatan, dan melanggar janji. Beliau bersabda: “Tanda-tanda orang munafik
ada 3, yaitu: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji, ia melanggar, dan jika dipercayai, ia
menghianati”. Nabi Muhammad adalah sosok yang besar rasa belas kasih dan sayang: beliau
tidak pernah menyakiti manusia ataupun hewan, menyayangi para fakir dan miskin, bersedekah
banyak kepada mereka, selalu memenuhi panggilan mereka, suka makan bersama mereka, selalu
menjenguk sebagian dari mereka yang sedang sakit, tidak pernah menolak seseorang yang
meminta sesuatu kepadanya, dan jika beliau tidak mempunyai sesuatu, beliau akan berjanji untuk
memberikannya di waktu yang lain, beliau bersabda: “Orang-orang yang menyayangi, maka
akan di sayang Ar Rahman (Allah SWT)”.

Nabi Muhammad sangat menyayangi seorang pelayan, tidak pernah membentaknya, bahkan
memerintahkan kita untuk memaafkan pelayan jika melakukan kesalahan, beliau juga
memerintahkan kita untuk menyayangi anak kecil, bahkan ketika beliau sedang menunaikan
shalat dan kemudian mendengar suara tangisan seorang bayi, maka beliau langsung
mempercepat shalatnya. Diceritakan pada suatu hari, Sayyidina Hasan RA – ketika masih kecil –
mendatangi Nabi Muhammad SAW dan beliau dalam keadaan sedang menunaikan shalat.
Kemudian, Sayyidina Hasan menaiki punggung Nabi Muhammad SAW padahal beliau dalam
keadaan sedang sujud. Karena hal demikian, beliau memanjangkan sujudnya sebagai bentuk
belas kasihan kepada Hasan RA sampai ia turun dari punggung beliau. Dalam hadits disebutkan:
“Bukanlah bagian dari kami, seseorang yang tidak menyayangi anak-anak kecil diantara kita, dan
tidak menghormati orang tua diantara kita”.
10- Sekelumit akhlak dan nasihat-nasihat nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW juga selalu memperbaiki interaksi dengan para sahabatnya: selalu
tersenyum di hadapan mereka dan selalu menjadi penengah diantara mereka, selalu memulai
uluk salam dan berjabat tangan, lebih mengutamakan mereka di atas dirinya sendiri, sehingga
mereka lebih mencintainya dibandingkan dengan kecintaan mereka kepada diri mereka sendiri
dan anak-anak mereka. Nabi Muhammad SAW juga merupakan pribadi yang sangat
menghormati tetangga, selalu memerintahkan untuk berbuat kebajikan kepada mereka. Beliau
bersabda kepada salah satu sahabatnya: “Jika engkau memasak kuah, maka perbanyaklah airnya
dan berikanlah kepada tetanggamu”. Beliau juga suka menjamu seorang tamu, beliau bersabda:
“Siapa orangnya yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka muliakanlah seorang
tamu”. Beliau juga memperbaikai hubunganya kepada seluruh keluarganya. Beliau bersabda:
“Siapa orangnya yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka sambunglah tali
silaturahim”.

Nabi Muhammad SAW pernah meengenang janji persahabatan di masa lalu setelah wafatnya
Sayyidah Khadijah RA: jika beliau menyembelih seekor domba, maka beliau akan membagikan
dagingnya kepada para kerabat Khadijah. Disebutkan dalam hadits: “menepati janji merupakan
bagian dari iman”. Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang suka mengatur segala
aktifitasnya kemudian menuntaskannya, beliau bersabda: “sesungguhnya Allah telah menuliskan
kebaikan atas segala sesuatu”. Beliau juga merupakan sosok yang suka dengan kebersihan dalam
beberapa hal, seperti: makanannya, pakaiannya, dan tempat tinggalnya. Beliau juga
memerintahkan untuk selalu bebersih sebagaimana yang disabdakan dalam hadits: “kebersihan
merupakan bagian dari iman”.

Apabila nabi Muhammad SAW sedang berjalan kaki, beliau tidak pernah menoleh ke kanan dan
ke kiri, apabila makan tidak sampai kenyang. Beliau bersabda: sesungguhnya orang yang paling
banyak kenyangnya di dunia, mereka adalah orang yang paling lama merasa kelaparan di hari
kiamat”. Jika nabi sedang berbicara, maka beliau hanya berbicara sesuai kebutuhan. Disebutkan
di dalam hadits: “siapa yang mau berdiam, ia akan selamat”. Nabi Muhammad SAW juga
merupakan sosok yang selalu menjaga waktu-waktunya, kemudian menggunakan seluruh
waktunya untuk taat kepada Tuhannya. Beliau bersabda: “renungilah 5 perkara sebelum 5
perkara: “hidupmu sebelum matimu”, kesehatanmu sebelum penyakitmu, waktu luangmu
sebelum kesibukanmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, kekayaanmu sebelum kefakiranmu”

Anda mungkin juga menyukai